Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KAjIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPEJIGSAWDAN STAD·PADA MATA PELAjARAN IPA
ASPEK KIMIA DI SMP2 MLATISLEMAN
Crys Fajar PartanaFMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
AbstractRecently, the quality of education is still an urgent problem in the enhancement
of the quality of the national education system, especially in the improvement ofthe· classroom learning quality. One of the efforts to conduct learning activities inthe classroom ()ptimally is· ... by .making learning methods varied. One learningmethod implemented in developed countries nowadays is the cooperative learningmethod, -namely a: method designed to make students work cooperatively ingroups· to solve the learning materials. There are five kinds of cooperative learningmethods, namely: 1) Student Teams Achievement Division ·(STAD); 2) Team GameTournament (TGT);3) Jigsaw II; 4) Team Accelerated Instruction (TAl); ··and 5)Cooperative Integrated Reading and Composition(CIRC). The effectiveness of thecooperative methods was investigated by implementing the Jigsaw II and STADmethods in one of the natural science subjects, namely chemistry, in SMP 2 MlatiSleman. The methods were implemented in two experiment groups while aconventional method, consisting of the lecturing and question-answer techniques,was implemented in the control group. The Jigsaw II and STAD cooperativelearning methods were effective to improve learning achievement, learningmotivation, and learning activities in the classroom.
Keywords: Jigsaw and STAD cooperative learning methods, natural science,chemistry, effectiveness
A. PendahuluanMasalah pendidikan selalu berkena
an dengan upaya pembinaan sumberdaya manusia. Pada hakikatnya, pendidikan .merupakan usaha membudayakan manusia atau memanusiakan rnanusia. Dari zaman ke· zaman masalahpendidikan tidak akan pernah selesaisebab manusia sebagai makhluk yangunik dan kompleks selalu mengalamiperkembangan mengikuti dinamika kehidupannya. Pendidikan akan tetapmemerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahu,..an dan teknologi, tanpa mengabaikannilai-nilai kemanusiaan.
Kualitaspendidikan sampai saat initetap menjadi suatu,masalah yangmenonjol dalam. usaha perbaikan mutus'istem pendidikan nasional. .Meskipundemikian, berbagai upaya telah dilakukan. untuk mengatasi masalah pendidikan tersebut. ·Upaya y~ng dilakukanhampir mencakup semlla komponen pendidikan seperti pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pendidik, pengadaan buku ajar, dan saranabelajar lainnya,· penyempurnaan sistempenilaian, .penataan organisasi danmanajemen pendidikan, serta usahausaha lain yang berkenaan denganpeningkatan kualitas pendidikan.
152
Salah satu upaya pemerintah dalamrangka memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu dengan penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensiyang menekankan pengembangan kecakapan hidup (life skill) dan pemberianpengalaman langsung selama prosespembelajaran. Pada kurikulum berbasiskompetensi, kegiatan pembelajaranyang dilakukan berfungsi untuk -me~ngembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan sesuatu, hidup dalamkebersamaan, danmengaktualisasikan diri. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran perlu:1) berpusat pada siswa;2) mengembangkan kreativitas. siswa;3) menciptakan kondisi menyenang
kan dan menantang; dan4) bermuatan nilai, etika, estetika,
logika, dan kinestetika, dan5) menyediakan pengalaman belajar
yang beragam.Dalamproses pembelajaran hendak
nya pendidik tidak mendominasipembicaraail, tetapi lebih banyak -memberikan rangsangan -berpikirkepada siswauntuk -memecahkan masalah. Kegiatanbelajar siswa juga hendaknya dibuatbervariasi. Kegiatan belajar siswa dapatdilakukan dengan tiga cara,'yaitu caraklasikal, kelompok, dan mandiri atauindividual (Sudjana, 1996: 54). Dalamproses pembelajaran, ketiga cara tersebut dapat digunakan berselang-selingsehingga siswa tidak bosan melakukankegiatan belajarnya.
Kebebasan siswa sebagai hasil belajar merupakan realisasi dari usahayang dilakukan oleh pendidik yangmemberi kebebasan penuh kepada siswa dalam belajar. Dalam belajar, perludiberikan kesempatan kepada siswauntuk berkembang secara alami. Untukitu, _pengajaran harus didahului denganpemberian suasana atau situasi belajaryang kondusif. Situasi itu akan me-
153
mungkinkan siswa, dengan usahanyasendiri, dapat mengembangkandiri secara optimal melalui proses belajarnya.Dengan demikian, pembelajaran terpusat pada siswa.
Fungsi pendidik lebih memberikanbantuan yang tidak memaksa, atausedikit sekali memberi tekanan. Dengandemikian, diperlukan perencanaan kegiatan belajar -yang merangsanguntukmewujudkan --potensi siswa. Untukmencapai belajar bermakna, pendidikharus merancang kegiatan belajar siswa. Pendidik hendaknya _menentukankonsep-konsep yang akan diajarkannyapada siswa, tingkat~tingkat_pencapaiankonsep yang diharapkan dari siswa,dan metode mengajar yangakan digunakan (Dahar, 1988: 117).
Salah satu metode pembelajaranyang dapat digunakan dalam _prosespembelajaran kimia adalah - metodepembelajaran kooperatif. Slavin (1995:48)mengungkapkan bukunya bahwaada lima tipemetode pembelajarankooperatif yaitu sebagai berikut.1. Student Teams Achievement Division
(STAD)Dalam STAD siswa dikumpulkandalam suatu kelompok-kelompokkecil yang terdiri dari --empat anggota- yang beragam latar belakangnya. Pendidik menyawp~ikan materi pelajaran kemudlan siswamengerjakan -lembar kerja dalamkelompok mereka untuk memastikan seluruh anggota kelompoktelah menguasai -materi pelajaran.Setelah itu, semua siswamengambil tes individu dan pada saat inisiswa tidak boleh bekerjasama.
2. Teams Game Tournament (TGT)Tipe TGT ini hampir sarna dengantipe STAD, tetapi ada tambahanpermainan, yaitu berupa kompetisiantarkelompok. Pada saat persiap-
Kajian Efektivitas Penerapan MetodePembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD
154
an anggota. kelompok boleh salingmembantu memahami suatu materi, namun· pada saat· permainansesama .. anggota tidak boleh salingmembantu.
3. Jigsaw IIDalam Jigsaw II, siswa bekerjadalam kelompok yang terdiri dariempat anggota yang beragam latarbelakangnya. ·Siswa membaca materi yang akan dipelajari dan setiapsiswa mendapat· bagian yang berbeda. Kemudian, mereka bertemudan menjelaskan pada·anggota kelompoknya tentang apa yang sudahmerekapelajari· agar seluruhanggota· kelompok .paham~ Setelah itu,mereka .mengambil tes individual.
4. Team Accelerated Instruction· (TAl)Pendidik· membentuk kelompokyang heterogen dengan latar be-.lakang. siswa yang berbeda. Hal inibertujuan agar siswa yang kemampuan-belajarnya ·rendah dapatme.ningkatkankemampuannya sepertisiswa. lain ····yangkemampuan· belajarnya lebihtinggi.
5. Cooperative Integrated Reading ... andComposition (CIRC)Dalam CIRC .pendidik memberikantugas··memahami dan menganalisissumber ··.·bacaan dan siswa. berkelorripok (2 atau lebih) dengan kemampuan yang berbeda sehinggamasing-masing dapat saling membantudalam meningkatkan pemahamannya .tethadap bahan· ajaryang diberikan.Dalam rangka mengetahui efektivi
tasmetode kooperatif· dalam meningkatkan·prestasi belajar, motivasi .belajar,dan .aktivitas pembelajaran di kelas,metode kooperatif tersebut telah diujicobakan di SMP 2 Mlati Sleman. Kelasuji cobadilakukan· pada kelas· VIIsemester 2, dengan mengambil· 2 kelassebagai kelas eksperimen dan 1 kelas
sebagai .kelas kontroL Mata· pelajaranyang diujicobakanadalah ··mata· pe~
lajaran IPA aspek kimia. Oleh karenametode kooperatif lebih menekankanpembelajaran berdasarkan ·keaktifansiswa dalam kelompoknya,-diharapkanmetode .ini cukup efektif untuk meningkatkan prestasibelajar IPA kimiadi SMP.Di samping itu jugaakandiharapkan akandapat meningkatkanmotivasi belajar siswa. Metodepembelajaran kooperatif. yang diujicobakandalam pembelajaran IPA aspek kimiamengambil tipe Jigsaw II dan STAD.
B. Pembahasan1. Pembelajaran IPA Aspek Kimia
SMP/MTs.Mulai tahun 2004, aspekkimia
mulai dimasukkandalam kurikulumIPA SMPIMTs. Bahkan, kurikulumKTSP(2006} menempatkan IPA aspekkimia diSMP pada awal pembelajaranIPA, ··sehingga IPA aspek .kimia· SMPmerupakan salah satu ·aspek pentingyang harusdikuasai siswa SMP ·dalambelajar IPA. IPA aspek kimia berkaitandengan cara mencari tahu tentang alamsecara sistematis, sehingga IPA aspekkimia bukan hanya penguasaankumpulan pengetahuan yang berupa fakta~
fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip saja, melainkanJuga merupakansuatu proses penemuan. PendidikanIPA menekankan pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkankompetensi agar siswa mampumenjelajahi .danmemaharrti alam sekitarsecara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk U mencari tahu" dan"berbuat" sehingga dapat membantusiswauntukmemperoleh pemahamanyang lebih mendalam tentang alamsekitar (Depdiknas, 2003: 1).
Konsep,-konsep kimia mempunyaitingkat .generalisasidan keabstrakanyang tinggi. Konsep-konsep Jnilah yang
Cakrawala Pendidikan,juni 2008, Th. XXVII, No. 2
merupakan pintu pertama yang menujukepada berbagai saluran struktur ingatan. Kekuatan mengorganisasi tumbuhsemakin berhubungan dengan jumlahkenaikan konsep-konsep yang khusus(Sastrawijaya, 1988: 118).
Pada mata pelajaran IPA aspekkimia kelas VII semester 2 terdapatmateri pokok, yaitu Bahan Kimia dalamBahan Makanan dan Zat AdiktiE danPsikotropika. Materi pokok Bahan Kimiadalam Bahan Makanan membahas tentang berbagai bahan kimia yang terkandung dalam makanan pada kehidupan sehari-hari seperti pengawet,pemanis, penyedap, pewarna, dan sebagainya. Sedangkan, materi pokok ZatAdiktif dan Psikotropika menjelaskantentang ciri-ciri zat zat yang dapatmenyebabkan kecanduandan ketergantungan, serta cara menghindarinya.
2. Metode Pembelajaran KooperatifTipe Jigsaw IIMetode pembelajaran kooperatif ti
pe ]igsawmenggabungkan kegiatanmembaca, menulis, mendengarkan, danberbicara. 'Pendekatan ini bisa pula digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmupengetahuan alam,ilmu pengetahuan sosial, matematika,agama, dan bahasa. Teknik· ini cocokuntuksemua kelas/angkatan. Dalamteknik ini, pendidik memperhatikanlatar belakang pengalaman (skemata)siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata tersebut agar bahanpelajaran menjadi lebih bermakna.Selain itu, siswa bekerja dengan sesamasiswa dalam suasana gotong-royongdan mempunyai banyak kesempatanuntuk· mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunika""si (Lie, 2004: 69).
Lie (2004: 69-70) membagi tahapantahapan metode Jigsaw sebagai berikut.
155
1) Pendidik membagi bahan pelajaranmenjadi empat bagian sesuai dengan jumlah kelompok yang akandibentuk dalam satu kelas.
2) Sebelum bahan pelajaran dibagikan, pendidik mengenalkan topikyang akan dibahas.
3) Siswa dibagi dalam kelompok,masing-masing kelompok berjumlah 4 siswa.
4) Dalam setiapkelompok, bahan pelajaran bagian pertama diberikankepada siswa yangpertama, sedangkan siswa yang .kedua menerima bagian .. yang kedua, dan seterusnya.
5) Setiap siswa dimintamembaca/mengerjakan bagiannya masingmasing.
6) Siswa saling berbagi mengenai bagian yang dibaca/dikerjakan .. masing-rnasing. Dalam kegiatan ini,siswadapat saling melengkapi danberinteraksi antara satu denganyang 1ainnya.
7) Khusus untuk kegiatan membaca,pendidik rnembagikan bagian. yangbelum terbacakepadamasingmasing siswa.
8) Kegiatan diakhiri dengan' diskusimepgenai topik ,dalam .. pembelajaran hari itu. Diskusi dapat dilakukan antara pasangan'atau· 'denganseluruh kelas.
9) Variasi: Jika tugas yang dikerjakancukup sulit, siswa dapat membentuk kelompok ahli.. Kelompok ahliyang .dimaksud adalah kelompo~
siswa yang mendapat bahanpelajaran sarna, saling berkumpuluntuk berdiskusi dalam satu kelompok. Mereka bekerja sarnamempelajari/mengerjakan bagiantersebut. Kemudian, masing-rnasing siswa kembali ke kelompoknya sendiri (kelompok asal) danmembagikan apa yang telah di-
Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD
156
pelajarinya kepada rekan-rekan dalamkelompoknya.Tahapanpembelajaran Jigsaw me-
nurut Slavin (1995: 124) adalah sebagaiberikut.1) Membaca
Siswa mendapat topik ahli, yaitutopik yang, menjadi fokus masing;..masing siswa, tiap-tiap siswa dalam satu kelompok mendapatkantopik ," yang berbeda. Materi yangdiberikan kemudian dibaca untukmenemukan informasi yang ada.
2) Diskusi kelompok ahliSiswa dengan bahanpelajaran yangsamabertemu untuk mendiskusikannya dalamkelompok ahli.
3) Laporan kelompokPara ahli kembali ke kelompokasalnya, untuk "mengajarkan ternankelompok mereka mengenai topikahli.
4)' TesSiswa mengerjakankuis/soal secara, individu. Soal tersebut mencakup seluruh topik yang telah dipelajari dan didiskusikan.
5) Perhargaan kelompokMasing~masing' kelompok mendapatkan skor. Kelompok denganskor tertinggi berhakmendapatkanpengl1argaan.
3. Metode Pembelajaran KooperatifTipeSTADMenurut Slavin (1995:75-84), pe
nerapanmetode pembelajaran kooperatif tipe ..STAD ini di kelas meliputiempat tahapyaitu sebagai berikut.
1) Tahap Mengajar '(teach)Tahap mengajar. adalah menyam
paikanpelajaran dan alat yang dibutuhkan di sini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Setiap pelajarandalam STAD dimulai dengan, kelas
presentasi. Presentasi, meliputi . pembukaan, membangun". ·-,pengetahuanawal, dan petunjuk latihan.(a) Pembukaan
(1) Menjelaskan pada peserta didiktentang mengapa materi tersebut perlu dipelajari. Membangun keingintahuan pesertadidik dengan demonstrasi, permasalahan kehidupan ,atau hallain.
(2) Memungkinkan pesertadidikuntuk menemukan konsep sen~
diri.(3) Menerangkan dengan singkat
tentang' prasyarat yang harusdimiliki.
(b) Membangun pengetahuan awal(1) Fokuskan pada pemahaman
bukan ingatan.(2) Mendemonstrasikan konsep
menggunakan bantuan alat-alatperaga.
(3) Sesekali bertanya padapesertadidik .untukmengetahui penguasaanmereka terhadap rna;..teri.
(4) Menjelaskan .,mengapa suatujawaban itu .salah atau benarkecuali jika sudah jelas.
(5) Beralih ke materi berikutnyasegera setelah peserta didikmenguasai suatukonsep.
(6) Memelihara semangat pesertadidik dengan membatasi hambatandan memberikan banyak.pertanyaan.
(c) Petunjuklatihan(1) Semua peserta didik bekerja
untuk memecahkan permasalahan atau memberikan contoh atau mempersiapkan diriuntuk menjawab pertanyaan
(2) Memanggil peserta didik dengan cara acak. Hal ini. akanmembuat semua peserta didikbersiap-siap untuk menjawab.
CakrawalaPendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No. 2
(3) Tidak memberikan kelas tugasyang lama. Peserta didik hanyabekerja untuk memecahkan satu atau dua masalah atau contoh, atau mempersiapkan satuatau dua jawaban, lalu memberikan mereka umpan balik.
2) Tahap Belajar dalam Kelompok(Team Study)Tahap belajar dalam kelompok,
yaitu peserta didik belajar dalam kelompok mereka. Selama belajarkelompok, tugas anggota kelompok adalah ·untuk menuntaskan pemahamanmereka tentang materi yang telah disampaikan dan membantu anggotayang lain dalam menuntaskan pemahamannya. Peserta didik mempunyai kertas kerja dan kertas jawabanyang dapat digunakan untuk melatihketerampilan mereka dan untuk memperkirakanpemahaman mereka sendiridan temannya. Hanya ada dua kertas-kerja dan -kertas jawaban dalam setiapkelompok, ini membuat mereka bekerjasama dalam menyelesaikan tugasyang ada.
Pendidik harus menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan kerjakelompok pada hari pertama kelompokbekerja dalam STAD. Sebelum merekamulai bekerja, diskusikan dulu tentangperaturan yang ada dalam kelompok.Beberapa-aturan yang mungkin dapatditerapkan dalam pembelajaran dalamkelompok antara lain :(a) Peserta didik harus meyakinkan
bahwa ternan dalam kelompokmereka telah belajar.
(b) Tidak ada yang selesai belajarsampai semua anggota kelompokmemahami pelajaran yang telahdisampaikan.
(c) Bertanya pada semua anggota kelompok sebelum bertanya padapendidik.
157
(d) Anggota kelompok harus berbicarapelandalam kelompoknya.
Setelah membuat aturan dalamkelompok, maka -dilanjutkan dengankegiatan berikut.(a) Memastikan semua anggota ke
lompok menuju mejanya masingmasing.
(b) Memberikan waktu sekitar ·10 me,..nit untuk memilih nama kelompok.
(c) Membagikan kertas kerja dan kertas jawaban.
(d) Mendorong peserta didik untukbekerja sarna dalam kelompok. Jikamereka menemukansuatu permasalahan, setiap peserta didikharus berusaha menyelesaikan sendiri lalu mencocokkannya dengantemannya.
(e) Menekankan pada peserta didikbahwa tidak seorang -pun bolehselesai belajar sampai semua ang~
gota kelompok mempelajari materisecara tuntas.
3) Kuis(Test)Kuis yang dimaksud di sini adalah
kuis individu _. dan yang diperlukanadalah·lembar soal untuk setiap pesertadidik. Tahap pelaksanaannya adalahsebagai berikut.(a) Membagikan kuis dan __ memberi
kan waktu yang,cu~up bagimereka untuk menyelesaikannya.Tidak mengizinkan peserta didikbekerjasama dalam mengerjakankuis.
(b) Setelah kuis selesai, tukarkanlembar jawaban satu peserta didikdengan yang lain atau kumpulkanlembar tersebut untuk dikoreksi.
4) Penghargaan Kelompok (Team Recognition)Penilaian kelompok adalah menilai
kemajuan individu dan memberikan nilai kelompok serta memberikan peng-
Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD
158
Kriteria (Rata-rata PenghargaanKelompok)
15 Good.Team20 Great Team25 Super Team
4. Efektivitas Metode PembelajaranKooperatif Tipe Jigsaw dan ·STADMelalui .pembelajaran .. IPA aspek
kimia dengan menggunakan. metodepembelajaran .kooperatif diharapkansiswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran kimia. Hal ini dikarenakankegiatan belajar siswa berlangsung dalam diskusi kelompok yangmenyenangkan..Dengan demikian, siswa dapat dengan mudah memahamikonsep-konsep .kimiayang dipelajari.Hasil skor rerata prestasi. belajar IPAaspek kimia dengan menggunakan· metode. kooperatif tipe Jigsaw dan tipeSTADyang.telah diujiCobakan ·di kelasVII SMP 2 MlatiSleman terlihat dalamtabel berikut.
kelompoknya. Setiap. anggota kelompok mempunyairiilai kemajuan, nilaiinikemudiandijutnlah dan dibagijumlah anggotakelompok. Rata-ratadari poin kemajuan ini dinamakan ratarata kelompok. Rata-rata kelompok inilah yang· akan digunakan sebagai kriteria dalam menentukan kelompokunggulan yang disebut Super Team.Kriterianya adalah sebagai berikut(Slavin, 1995:80).
Tabel 2: Kriteria Penghargaan BerdasarRata-rata Kelompok
a e or res aSl e ajar spe ImlaUraian Kelas· eksperimen Kelas Kontrol
Tipejigsaw Tipe:STADJumlah siswa 38 38 38Rerata skor prestasi 76,053 81,25 73,684
Tabell: Ketentuan Penetapan PoinKemajuan
Nilai KttisPoin
KemajuanLebih dari 10 pain di bawah 5nilai dasar10· pain· di ·hawah sarnpai 1 10paindi bawah nilai dasarSarna dengan nilai dasar 20sarnpai 10 pain di atas ·nilaidasarLebih.dari·l0 pain di atas nilai 30dasarPekerjaan yang sernpurna 30(tidak rnenghiraukan nilaidasar)
hargaan pada kelompokunggulan.Setelah semua kelompok selesaidengantugasnya, maka mereka mendapat nilaiyangsesuai· dengan hasil pekerjaannya.Nilai ini disebut nilai dasar. Nilai dasaruntuk. setiap ·kelompok berbeda sesuaidengan. persen jawaban benar,namunnilai ini sarna untuk setiap ·anggotakelompok.
Nilai dasar ini nantinya dibanding~
kandengan·nilaikuiS. Bila nilai kuismerekamelebihi .nilai dasar, ·pesertadidik akan .mendapatkan poin untukkelompok .mereka. Poin inidinamakanpain kemajuan.
. Penerl,tu~n nilai kuis dan poin kemajuan tersebut tnengikuti .aturan yangd.ikembangkan oleh Slavin (1995:80).Tujuan·dari adanya nilai dasar·dan poin"kemajuan adalah agar peserta didikdapat memberikan nilai yang'maksimaluntuk kelompoknya. Nilai' kelompokdisusun dari poin kemajuan anggota
Tbl3Sk P t ·BI- IPAA kK- -
Tabel 4:Skor Prestasi .Motivasi Belajar IPA Aspek Kimia
CakrawalaPendidikan,Juni 2008, Th. XXVII,Na. 2
159
Kelompok Pengukuran Motivasi Rerata Skor MotivasiEksperimen Awal 108,457
Akhir 126,714Kontrol Awal 113.727
Akhir 132,303
5. Efektivitas Pembelajaran denganMetode JigsawDari data tersebut terlihat bahwa
skor prestasi kelas eksperimen yangmemakaimetode kooperatif tipe Jigsawdengan kelas kontrol yang memakaimetode konvensional (ceramah dan tanya jawab) menunjukkan adanya perbedaan yang cukup signifikan. Rerataskor ,prestasi kelas eksperimen lebihbesar daripada Terata skor yang dicapaioleh kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajarankooperatif tipe Jigsaw lebih efektif diterapkan pada proses pembelajaran,IPAaspek kimia di kelas VII semester 2SMP Negeri 2 Mlati Sleman.
Sebagaimana telah diuraikan diatas, metode pembelajaran kooperatiftipe Jigsaw ini meliputi lima tahap,yaitu tahap membaca (reading), diskusikelompok ahli (expert-group discussion),laporan kelompok (team report), latihansoal (test), dan penghargaan kelompok(team recognition). Selama proses pembelajaran, siswa dibagi dalam 9 kelompok, 7 kelompok masing-masing terdiriatas 4 orang siswa dan 2 kelompokmasing-masing terdiri atas 5 orang siswa. Kelompok tersebut bersifat pernlanen, artinya selama proses pembelajaran siswa melaksanakan aktivitasbelajar dalam kelompok yang tetap.
Pada tahap membaca atau reading,siswa menerima lembar ahli yang terdiri dari materi dan soal-soal untuk didiskusikan dalam kelompok ahli. Lembar ahli mernuat topik ahli, yaitu topikyang menjadi fokus rnasing-rnasingsiswa yang dalam satu kelornpok rnendapatkan topik yang berbeda. Meski-
pun kegiatan membaca ini bersifat individual, namun siswa dapat melakukannya di luar ataupun di dalam kelompok.
Pada tahap diskusi, kelompok ahliatau expert-group discussion, siswa yangtelah menerima lembar ahli yang sarnaberkumpul dalam kelompok ahli. Mereka ,mendiskusikan materi,,'yang telahdibaca sebelumnya. Selain berisimateri,ahli, lembar,ahli juga memuat'soal-soalseputar materi tersebut. Soal yang terdapatpada lembar ahli berupa soal'esaiberisi 2' sampai 3 pertanyaan. Pertanyaan:..pertanyaan tersebut dimaksudkan' untuk menggali pengetahuandanpendapat siswa. Pada tahap kedua daripembelajaran Jigsaw ini siswa mengerjakan' soal-soal pada lembar ahli secarabersama-sama. Mereka salin:g berdiskusi untuk' mendapatkan satukesepakatan 'jawab~n. Kadang kala tidaksemua siswa dalam kelompok ahli ikutberpartisipasi dalam mengutarakanpendapat. Namun demikian, apabilahal itu terjadi maka antaranggotakelompok ahli akan saling menegur.Peranan pendidik juga diperlukan untuk mengingatkan siswa' yang tidakmenjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Pada tahap' laporan kelompok atauteam report, para ahli yang telah mematangkan materi melalui diskusi kelompokahli kembali ke kelompok asalnya masing-masing. Selanjutnya, tugassiswa adalah mengajarkan ternan kelompok mereka mengenai topik ahli.Satu per satu anggotakelompok menjelaskan materi kepada rekannya.Namun, seringkali anggota yang lain
Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No..2
160
kurangmemperhatikan penjelasan tersebut. Pada awal 'pembelajaran Jigsaw,sebagian siswa bahkan tidak menjelaskan secara· lisan..Mereka hanya salingbertukar lembar ahli dan membacabagian materi yang belum merekadapatkan. Peranan· pendidik. sangatpenting dalam tahapan ini. Pendidiktidak ikut campur dalam menjelaskanmateri ahli. Akan tetapi,. pendidikmengingatkan tugas yang seharusnyadilakukan. siswa. Pada pertemuan se~
lanjutnya, siswa telah mengerti apayangharus mereka lakukan yaknisaling .mengajarkan materi. ahli kepadarekan .. mereka secara bergantian. Tidakhanyasaling mengajarkan, mereka jugasaling· mendengarkan, memperhatikan,bahkan. saling mengajukan pertanyaanuntu-k lebih menguasai •keseluruhanmateri .agar .dapat mengerjakan 50alkuis yang akan. diberikan pada tahapanJigsaw berikutnya.
. :pada tahap .. latihan .soalatau test,siswamengerjakan kuis secara individual.Soal tersebutmencakup seluruhtopikyang telah dipelajari dan didiskusikanpa~a hari· itu. Nilai kuis yangmerekadapatkan ,.·akan 'menjadi skor~ndividu yang menentukan skor akhirkelompok.. Kuisyang. diberikan berupa50al uraian singkat sebanyak 8 sampai10,soal,~. Setelah menyelesaikan' kuis,lembarJawaban dibagikan secara silanguntuk dikoreksi· bleh siswa sendiri. Halini dimaksudkan .agar siswa mengetahui jawaban yang benar serta untukmenghemat waktu sehingga skor individu· dapat langsung diketahui. Selama mengerjakan soal kuis suasanakelas cukup tenang. Siswa berkonsentrasi terhadap soa1 yang" diberikanmengingat waktu yang·disediakan cukup singkat.
Pada tahap penghargaan kelompokatau team recognition, masing-masingkelompok telah mendapatkan skor. Ke-
lompok dengan skor·· tertinggi berhakmendapatkan penghargaan. Penghargaan· diberikan dalam ,bentuk hadiahberupa barang atau benda yang urriumnya disukai remaja, seperti makananringan serta alat tulis. Adanya pemberian penghargaan berupa hadiah disetiap akhir pembelajaran Jigsaw' membuat siswa termotivasi untuk meningkatkan skor individumasing-masingagar kelompoknya menjadi peraih skortertinggi. Meskipun hadiah yang didapat tidak terlalu istimewa, namunmereka merasa senangdan bangga. Haltersebut terlihat dart kegembiraan siswa ketika .menerima hadiah di depankelas, dihadapan teman-teman mereka.
Pembelajaran pada kelas. kontrolmengunakan metode ceramah dantanya jawab yang seringkali menjadiandalan pendidik dalam mengajar yaitudengan cara ceramah. Pada· prosespembelajaran ini.kegiatan yang dQminan adalah diskusi informasi. antarapendidik dan siswa. Pendidik menjadisumber belajar utama sehingga suasanakelas cenderung berpusat pada pen~
didik atau teacher centered. Partisipasisiswa dalam kelas kontrol tidak terlaluaktif.Hanya beberapa siswa yang kerapmenanyakan materi yangkurang jelasataupun·' memberikan pendapat. ketikapendidik bertanya. Media yang.digunakan pendidik terbatas pada papan tulisdan buku ajar serta sesekali membawacontoh bahan yang mendukung materipembelajaran, seperti kemasanmakanan.
Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengandung kegiatan diskusidan menuntut siswa untuk mampumengajarkan materi kepada··rekannya.Penerapan '. metode ' pembelajaran',. kooperatif tipeJigsaw menciptakan ,.suasana belajar yang menyenangkansehingga dapat, membuat proses pembelajaran menjadi efektif.
Cakrawala Pendidikan, Juni 2008, Th. XXVII, No.2
6. Efektivitas Pembelajaran denganMetode STADSebagaimana dengan metode pem
belajaran kooperatif tipe Jigsaw, rerataskor prestasi belajar kelas eksperimendengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD juga lebih besar dibanding dengan rerata skor prestasiyang diperoleh pada kelas kontrol.Dengan demikian, dapatdikatakanbahwa pembelajaran dengan metodekooperatif tipe STAD juga cukup efektifdalam meningkatkan prestasi belajarsiswa.
Pembelajaran dengan metode kooperatif. tipe STAD secara garis besarada 4 -tahap: mengajar (teach), belajardalam kelompok (team study), kuis(test), dan penghargaan·kelompok (teamrecognition). Tahap mengajar dilakukandengan memberikan pokok-pokok materi pembelajaran serta penjelasan lainsecara singkat. Setelah memberikanpokok-pokok materi pendidik mempersilahkan para siswa untuk belajardalam kelompoknya, pembagian kelompok telah ditentukan sebelumnyaoleh pendidik. Belajar dalam kelompokini diisi dengan diskusi tentang materiyang baru saja diterima. Pada tahap inipendidik memberikan kertas kerja atauLKS yang harus dikerjakan dankemudian dikumpulkan. Pada tahapbelajar kelompok inilah yang diharapkan para siswa dapat saling berdiskusidan. bekerjasama sehingga pada akhirdiskusi akan memperoleh pengetahuanyang sarna. Tahap ketiga adalah kuis,kuis· dilaksanakan setelah siswa belajardalam kelompoknya, dalam kuis siswatidak boleh lagi bekerja sarna, nilai kuisdipakai untuk menentukan kelompokmana yang paling baik (super team) .Pada tahap ke empat. pendidik memberikan penghargaan kepada kelompokyang paling baik (super team), penghar-
161
gaan ini bertujuan agar lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.
7. RefleksiPembelajaran merupakan proses
interaksi peserta didik dengan pendidikdan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembaharuan dalamproses pembelajaran atas perkembangan ilmu, teknologi, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan masyarakat, komponen-komponen pembelajaran mengalami perubahan. Perubahan tersebutmengikuti kecenderungan (trend) tertentu, antara lain sebagai berikut.1. Pembelajaran yang semula ber
pusat padapendidik (teacher centered) cenderungberubahmenjadi berpusat pada peserta didik (studentcentered).
2. Pengorganisasian kelas yang se"mula bersifat klasikal, cenderungberubah menjadi kelompok, bahkanindividual.Untuk dapat mewujudkan proses
pembelajaran seperti diatas, diperl~~
kan suatu metode mengajar yang dapatmengaktifkan peserta didik. Pengelompokkan peserta didik yang heterogen,akan meningkatkan partisipasi pesertadidik dalam belajar. Pengelompokkanini dapat juga meningkatkan kompetisisehat di antara para peserta didik.
Salah satu metode pembelajaranyang dapat digunakan untuk mencapaikegiatan pembelajaran yang telah disebutkan di atas adalah metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II danStudent Teams-Achievement Divisions(STAD). Metode pembelajaran tersebutmenekankan aktivitas belajar pesertadidik secara bersama-sama di dalamkelompok. Dengan demikian, metodepembelajaran kooperatif tipe Jigsaw IIdan STAD akan menjadikan pesertadidik lebih ·efektif. Efektif yang dimaksud adalah adanya perubahan yang
Kajian Efektivitas Penerapan MetodePembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD
162
meningkat prestasi belajar, motivasibelajar dan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan pengamatan yangtelah dilakukan di SMP Mlati·. Slemanmengenai pembelajaran kooperatif, maka metode pembelajaran kooperatif tipejigsaw II dan STAD dapat dikatakanefektif, karena terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar, motivasi belajarkimia siswa, dankeaktifan siswa dalamproses pembelajaran.
c. ·PenutupMetode pembelajaran kooperatif,
baik tipe jigsaw maupun tipe STADmenganclung kegiatan· diskusi ... danmemberikan kesempatan yang.•samakepada setiap· siswa .untuk .dapat berperan·· ·aktif dalamkelompoknya masing-masing. Penerapan ke dua tipemetode ·kooperatif ini. akan menciptakan .. suasana belajar.·yang menyenangkan.:Dengandemikian, aktivitas siswaakan meningkat dan siswa akanmerasasenang belajar dan motivasi belajarnyaakan meningkatdan proses pembelajaranmenjadi efektif.
Penerapan metode pembelajarankooperatif,baik tipe jigsaw maupunJipe .. .STAD·akan mengubah sistempembelajaran konvensional .yang semula ·.berpusat .. padapendidik. menjadipembelajat~n yang berpusat· pada sis~
wa...Penggunaan metode ini akanmemotivasi belajar siswa sehingga merekaakan terpacu untuk. memahami materipembelajaran.
Daftar PustakaArikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. jakarta: Burni Aksara.
Dahar, R. ·W. 1988. Teori-Teori Belajar.jakarta: Depdikbud.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata PelajaranSains SMP dan MTs. jakarta: Depdiknas.
Djamarah, S. B. 2000. Pendidik dan AnakDidik dalam Interaksi Edukatif.jakarta: Rineka Cipta.
Lie, A. 2004. Cooperative Learning: Mem- praktikkan Cooperative Learning di
Ruang-RuangKelas. jakarta: Grasindo.
Novianti, E. 2001. "Strategi jigsaw sebagai Model· Pembelajaran .. Kooperatif dalam Upaya Optimalisasi Pembelajaran Fisika PokokBahasan Usaha dan Energi· padaSiswa SLTP PIRI I YogyakartaKelas I Cawu III". Laporan Penelitian. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Nurkancana, W. 1986. Evaluasi Pendidikan.Surabaya: PPNSumartana.
Roger, T. dan David W. Johnson. (tt).Cooperative Learning. http://edtech.kennesaw.edu/intech/cooperativelearning.htm.
Sastrawijaya, T. 1988. Proses BelajarMengajar Kimia. jakarta: Depdikbud.
Silberman, M. L. 2004. Active Learning:101· Cara Belajar Siswa Aktif.Bandung: Nusamedia.
Singer, K. 1991. Membina·Hasrat Belajardi Sekolah.Bandung: RemadjaKarya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktoryang .. Mempengaruhinya. jakarta:Rineka Cipta.
Cakrawala Pendidikan, Juni2008,Th.XXVII, .No. 2
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning;Theory, Research, and Practice.Boston: Allyn and Bacon.
Sudjana, N. 1996. Cara Belajar SiswaAktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
163
Sukardjo. 2002. Penilaian Hasil BelajarKimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Sutiman dan Rohaeti, E. 2004. TeknologiPembelajaran Kimia. Yogyakarta:FMIPA UNY.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran.Jakarta: Grasindo.
Kajian Efektivitas Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan STAD