62
Laporan Keluarga Binaan Puskesmas Kuranji HIPERTENSI

Kabin Hipertensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kabin hipertensi

Citation preview

Laporan Keluarga BinaanPuskesmas Kuranji

HIPERTENSI

Pendahuluan

Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang berlanjut untuk suatu target organ

prevalensi hipertensi di Indonesia di daerah pedesaan masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan

Modifikasi gaya hidup sangat penting dalam mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam mengobati tekanan darah tinggi

Tinjauan Pustaka

Definisi

• keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah di mana tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan / atau tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih

• dapat menyebabkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak cepat dideteksi dan diterapi adekuat

 Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada: Mayo

Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.

Epidemiologi

Insiden hipertnsi

orang dewasa 29-

31%

95% kasus pertensi esensial

Hipertensi bertambah pada lebih

dari separuh >65 thn

Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.

Etiologi

Hipertensi

SekunderPrimer/esensial

penyebab hipertensi tidak

dapat diidentifikasi

sekunder dari penyakit komorbid

atau obat-obat tertentu yang

dapat meningkatkan tekanan darah

Arieska SA. Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi Indonesia. 2006; 5-7.

JNC 8

Klasifikasi

Faktor Risiko

Ireversibel

Usia, Riwayat Keluarga

Jenis Kelamin

Ras, Genetik

Reversibel

Merokok

Konsumsi Garam,

lemak jenuh

Obeesitas, olahraga,

stress

Sindroma metabolik

Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada:

Mayo Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.

Patofisiologi

Faktor Menentukan besarnya tekanan

darah

Cardiac output Peripheral Resistant

Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006; 219-27.

Sistem yang mengendalikan Tekanan Darah

BaroreseptorPengaruh

volume cairan tubuh

Sistem renin-angiotensin-aldosteron

Autoregulasi pembuluh

darahJan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003;

1629-35.

Mekanisme terjadinya Hipertensi

Terbentuknya angiotensin II dan angiotensin I oleh

ACE

Angiotensinogen diubah menjadi

angotensin I

Angiotensin I diubah oleh ACE

menjadi angiotensin II

Menaikkan tekanan darah melalui dua

aksi

Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.

Aksi Pertama

• Meningkatkan sekresi hormon antidiuretik

• Sedikit urin yang di ekskresikan ke luar tubuh

• Volume darah meningkat meningkatkan tekanan darah

Aksi Kedua

• Stimulasi sekresi aldosteron

• Ekskresi NaCl akan berkurang sehingga konsentrasi NaCl meningka dalam darah

• Volume cairan ekstraseluler meningkat tekanan darah meningkat

Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.

Manifestasi Klinis

Awal: Gejala (-) (silent killer) 1-2 tahun Merusak organ

target

- Nyeri kepala- Penglihatan kabur- Nokturia- Edema- Kelemahan anggota gerak

Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006; 219-27

Diagnosis

Tekanan Darah

Identifikasi penyebab

Menilai kerusakan

organ

Komplikasi / peny.

penyerta

Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.

Diagnosis

Anam

nesi

sRiwayat

Lama

Berat

Usia awal

Gejala organ target

Ginjal

Saraf

kardiovaskularPengobatan- Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.- James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the

Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)

Diagnosis

Pemeriksaan Fisik:

- Tekanan Darah- pemeriksaan organ target

- James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium awal

urinalisis

Hb, Ht

Ureum, Kreatinin

Profil Lipid

Elektrolit

Gula Darah

Penunjang

EKG

Foto toraks

tambahan

Albumin

Kreatinin rasio

CT scan kepala

Echo

USG

Tatalaksana

Non-Farmakologis Farmakologis

Non-FarmakologisMenurunkan

faktor arteroslerosis

Olahraga

Pola Makan

Mengurangi stress

Farmakologis

Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). Hypertension: Diagnosis and Treatment. Bloomington (MN): Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). 2008; 10: 23-33.

Farmakologis

Komplikasi Hipertensi

Jantung

OtakGinjal

BAB II

•LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

• Nama/Kelamin/Umur : Tn. A/ Laki-laki/ 41 tahun

• Pekerjaan/Pendidikan: Tukang Ojek/SD

• Alamat

: Jalan Simpang Belimbing

Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga

• Status Perkawinan : Sudah Menikah

• Jumlah Anak: 4 orang

• Status Ekonomi Keluarga:Cukup, penghasilan Rp 1.500.000,-

• KB :-

Kondisi Rumah:

• Rumah semi permanen, sebagian lantai masih tanah, kamar tidur 3, 1 kamar mandi didalam rumah, perkarangan sempit, bangunan 68 m2

• Listrik ada.• Sumber air :

kebutuhan minum dari galon, mandi dan cuci dari air PDAM

• Jamban ada di dalam rumah.

• Sampah dibakar.• Kesan : higine dan

sanitasi kurang baik.

Kondisi Lingkungan Keluarga

• Jumlah penghuni 9 orang, pasien, istri, 4 orang anak, kakek, nenek, dan 1 abang istri pasien.

• Tinggal di daerah pinggiran kota.

Tanggal 25 November 2014 

Diagnostik Holistik

Aspek Personal

• Harapan: Pasien berharap tekanan darahnya dapat terkontrol/tidak turun naik sehingga tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.

• Kekhawatiran: Ketakutan bahwa tekanan darahnya akan terus tinggi dan terkena stroke dan penyakit berbahaya lainnya.

Keluhan Utama

• Nyeri kepala sejak 3 hari yang laluAspek Klinis

Riwayat Penyakit Sekarang• Nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu, keluhan ini diakui berlangsung terus

menerus dan semakin memberat jika pasien kelelahan.• Nyeri kepala juga disertai dengan keluhan nyeri pada pundak dan rasa

pegal-pegal pada kaki pasien. Pasien merasakan susah tidur 1 hari terakhir.• Keluhan sesak nafas disangkal. Keluhan mual muntah disangkal.• Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan• Keluhan mata kabur dan gangguan penglihatan tidak ada• Keluhan jantung berdebar-debar, nyeri dada, sesak, dan sembab di kaki

disangkal.• Pasien biasanya berobat hipertensi ke puskesmas jika kepala terasa berat

saja, tidak makan obat secara teratur dan mengkonsumsi Captopril 2 x 12,5 mg.

Riwayat Penyakit Dahulu / Penyakit Keluarga• Pasien sudah dikenal menderita hipertensi sejak 2

tahun yang lalu.• Ibu pasien juga menderita hipertensi

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis• Keadaan Umum : Sedang • Kesadaran : CMC• Tekanan Darah : 170/100 mmHg• Nadi : 88 x/ menit• Nafas : 20 x/menit• Suhu : 370 C• BB : 69 kg• TB : 165 cm

• Kulit : teraba hangat, turgor kembali cepat.• Kepala : normocephal• Rambut : hitam, tidak mudah dicabut• Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterik• Telinga : tidak ditemukan kelainan• Hidung : tidak ditemukan kelainan• Tenggorokan : tidak ditemukan kelainan• Leher : JVP 5-2 cmH2O, kelenjer tiroid tidak

membesar

PEMERIKSAAN FISIK

• Dada  :• Paru  :• Inspeksi : normochest, pergerakan simetris, retraksi tidak ada• Palpasi : fremitus sama kiri dan kanan• Perkusi : sonor• Auskultasi : vesikular, ronkhi (-/-), wheezing(-/-)• Jantung   :• Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat• Palpasi : iktus kordis tidak teraba• Perkusi : batas jantung kanan : LSD • batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS • batas jantung atas : RIC II • Auskultasi : irama jantung teratur, bising tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen : • Inspeksi : tidak tampak membuncit, distensi tidak ada • Palpasi : teraba supel, hepar dan lien tidak teraba• Perkusi : timpani • Auskultasi : bising usus positif normal

Ekstremitas : Akral hangat, Perfusi baik,Reflex fisiologis positif normal, Reflex patologis tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK

Laboratorium Anjuran :

• urinalisis (protein dan reduksi urin)

• profil lipid (kolesterol)

• fungsi ginjal (ureum dan kreatinin)

• asam urat• gula darah

Pemeriksaan Anjuran :

• EKG

• Hipertensi tidak terkontrol

Diagnosis Kerja

• -

Diagnosis Banding :

Aspek Risiko Internal

• Jenis kelamin laki-laki• Kurang aktivitas fisik di saat muda sampai sekarang• Sering mengkonsumsi makanan yang tinggi garam• Kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun dan baru berhenti 5 tahun ini.

Aspek Risiko Eksternal

• Istri pasien memiliki kebiasaan memasak makanan dengan banyak garam.• Istri pasien memiliki kebiasaan memasak makanan dengan cara digoreng dengan minyak.

Derajat 

Disfungsional

• Penyakit yang diderita kadang-kadang menimbulkan halangan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari jika ada keluhan.

Aspek Psikologis di keluarga

• Pasien tinggal bersama istri, 4 orang anaknya, kakek, nenek serta 1 orang abang dari istri pasien.

• Hubungan dengan keluarga baik.

Manajemen

• Promotif• Preventif • Kuratif • Rehabilitatif

Manajemen  : Preventif :

• Menjaga konsumsi makanan dengan diet rendah garam dan rendah lemak.• Menghindari faktor resiko yang dapat memperburuk kondisi pasien seperti rokok, kopi, dan alkohol.• Menjalani pola hidup sehat dengan memakan makanan yang bergizi dan cukup nutrisi untuk tubuh,

berolahraga secara teratur (misalnya senam atau jalan cepat) setiap pagi minimal selama 30 menit selama 3-4 kali seminggu, dan beristirahat yang cukup 6-8 jam per harinya.

• Menghindari kelelahan dan faktor stress yang dapat memperburuk kondisi tekanan darah pasien.

Promotif :

• Edukasi kepada pasien bahwa pasien menderita penyakit kronik yang tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dan penyakit tersebut mengharuskan pasien untuk selalu mengontrol tekanan darahnya minimal setiap 10 hari (walaupun tidak memiliki keluhan) dan selalu mengkonsumsi obat antihipertensi sesuai dosis yang diberikan di pelayanan kesehatan.

• Edukasi kepada pasien bahwa penyakit pasien merupakan penyakit sistemik yang dapat mempengaruhi kinerja berbagai organ tubuh lainnya seperti jantung, otak, ginjal, mata dan sebagainya.

• Edukasi kepada pasien bahwa jika tekanan darah pasien tidak terkontrol akan menyebabkan berbagai macam komplikasi dan komplikasi terburuk dapat mengancam jiwa pasien.

• Edukasi kepada pasien untuk memperbaiki kebiasaan buruk kebiasaan merokok dan meminum kopi untuk mencegah perburukan dari penyakit pasien.

• Edukasi kepada pasien dan keluarga pasien bahwa pasien harus mengurangi mengkonsumi makanan dengan kandungan garam dan lemak yang tinggi.

• Edukasi kepada istri dan anak-anak pasien bahwa mereka juga memiliki faktor risiko yang tinggi untuk terkena hipertensi sehingga harus menjalani pola hidup sehat sejak dini.

•Amlodipin tab 10 mg 1x1

Kuratif :

•Kontrol ulang setelah 10 hari atau lebih cepat jika keluhan tidak mengalami perbaikan dan atau terdapat keluhan lain pada mata, jantung atau kebas pada wajah.

Rehabilitatif :

Resep

Dinas Kesehatan Kodya PadangPuskesmas Kuranji

Dokter : dr. MudaTanggal : 25 November 2014

R/ Amlodipin tab 10 mg no XS1dd tab 1

Pro : Tn. AUmur :41 tahunAlamat : Jalan Simpang Belimbing

KUNJUNGAN  (HOME VISIT)• Tanggal  8 Januari 2015• Tanggal  18 Januari 2015• Tanggal   7 Februari 2015• Tanggal   10 Februari 2015

Tanggal  8 Januari 2015

Kondisi Kesehatan Pasien

• Keluhan utama : Tidak ada keluhan

Status Generalis

• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 85x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 150/70 mmHg• Suhu : 36,80C• BB : 69 Kg• TB : 165 cm• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan

Diagnosa : Hipertensi

• Teruskan terapi antihipertensi yang sudah diberikan sebelumnya.

Tatalakasana :

Memberikan penyuluhan tentang diet pada penderita hipertensi :

Keluhan Utama : Tidak ada

• Pemeriksaan Fisik :• Status Generalis :

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86 x / menit• Nafas : 16 x / menit• TD : 130/80 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.

Diagnosis Kerja : -

• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Manajemen :

Kondisi Kesehatan Istri Pasien

Keluhan utama : Tidak Ada

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• Suhu : 36.50 C

Pemeriksaan Fisik :

• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Diagnosis Kerja: -

Manjamen :

Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)

Tanggal  18 Januari 2015

Keluhan Utama : sakit kepala sejak 2 hari yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang :

• Sakit kepala awalnya sudah terasa sejak 10 hari yang lalu. Namun setelah berobat ke Puskesmas, pasien merasa keluhannya berkurang. Selain itu pasien juga merasakan sakit pada tengkuknya.• Keluhan mata kabur dan gangguan penglihatan tidak ada.• Keluhan jantung berdebar-debar, nyeri dada, sesak, dan sembab di kaki disangkal.• Pasien belum menjalankan anjuran modifikasi gaya hidup seperti berolahraga dan diet rendah garam.• Pasien masih belum meminum obat secara teratur. Obat antihipertensi diminum jika kepala dan tengkuk terasa sakit• Batuk tidak ada.• Keluhan lain tidak ada.

Kondisi Kesehatan Pasien

Status Generalis

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86x/ menit• Nafas : 20x/menit• TD : 160/90 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan

Diagnosa : Hipertensi

Tatalakasana :

• Meminum obat secara teratur walaupun tidak ada keluhan• Menjalankan manajemen promotif, preventif serta rehabilitatif yang sudah dijelaskan sebelumnya.• Menanamkan kesadaran kepada pasien bahwa obat antihipertensi tersebut harus selalu dikonsumsi setiap hari dan menjelaskan bahayanya bila

tekanan darah tidak terkontrol seperti komplikasi ke organ lain, yaitu otak, jantung, mata, dan ginjal.

Pemeriksaan Fisik

Keluhan Utama :

• Tidak ada

Pemeriksaan Fisik :• Status Generalis• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran :

CMC• Nadi :

86 x/menit• Nafas :

16 x/menit• TD :

130/80 mm Hg• Suhu :

afebris

Diagnosis Kerja:

• -

Manajemen :• Anjuran untuk tetap

menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Kondisi Kesehatan Istri Pasien

Keluhan utama : -

• Status Generalis• Keadaan Umum : sedang• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 20 x / menit• Suhu : 37,00 C• BB : 12 kg• TB : 90 cm• Dilakukan skrining KPSP pada anak

Pemeriksaan Fisik

Kesan : pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)

Tanggal   7 Februari 2015

Kondisi Kesehatan Pasien

Keluhan utama : -

Riwayat penyakit sekarang :

• Pasien sudah mulai diet rendah garam, tetapi belum berolahraga secara teratur karena sibuk bekerja

Pemeriksaan Fisik : • Status Generalis• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC • Nadi : 78x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 130/70 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen: Tidak ditemukan kelainan• Diagnosa : Hipertensi terkontrol obat

Tatalaksana :

• Meneruskan terapi antihipertensi

Kondisi Kesehatan Istri Pasien

Keluhan Utama :

• Nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu.

Riwayat penyakit sekarang :

• Nyeri pada pinggang sejak 4 hari yang lalu.. Pasien mengaku sebelumnya sering mengangkat barang yang berat dari pasar menuju rumahnya.• Nyeri hilang timbul, terasa seperti berdenyut dan ditusuk-tusuk.• Rasakan kebas pada kedua tungkai tidak ada.• Kelemahan pada kedua tungkai tidak ada.• Demam tidak ada.• Riwayat batuk-batuk lama tidak ada.• BAB dan BAK biasa.

Pemeriksaan Fisik:

Status Generalis

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 86 x / menit• Nafas : 16 x / menit• TD : 120/80 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.

Diagnosis Kerja : -

• Menjelaskan bahwa pasien harus banyak istirahat agar penyakitnya tidak semakin parah.• Menjelaskan kepada pasien bahwa faktor kebiasaan mengangkat barang yang berat menjadi pencetus timbulnya nyeri pinggang.• Menjelaskan kepada pasien untuk mencegah kekambuhan diantaranya pelatihan peregangan dan pemakaian korset.• Anjuran untuk tetapI menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup,

serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Manajemen :

Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)

• Keluhan utama : Anak sehat• Pemeriksaan Fisik :

Keadaan Umum : BaikKesadaran : CMCNadi : 80 x / menitNafas : 18 x / menitSuhu : 36.50 C

• Diagnosis Kerja : -• Manjamen :

Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Anjuran untuk membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan, serta mendapatkan imunisasi DT dan vitamin A.

Manajemen yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga terkait pola hidup sehat dan kondisi 

kebersihan lingkungan : 

Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dengan cara :

• Mengelola sampah dengan baik, tidak membiarkan sampah menumpuk disekitar rumah karena dapat menjadi sumber penyakit.

• Menjadikan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari dan keperluan rumah tangga serta memastikan sumber air minum adalah air yang sudah dimasak.

• Menata rapi barang-barang yang ada dirumah, membuang barang-barang bekas yang ada dirumah karena barang-barang yang tidak digunakan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk di dalam rumah.

Tanggal   10 Februari 2015

Kondisi Kesehatan Pasien

• Pasien sudah mulai diet rendah garam, tetapi belum berolahraga secara teratur karena sibuk bekerja• Pasien rutin berobat ke Puskesmas

Keluhan utama : -

Riwayat penyakit sekarang :

Status Generalis

• Keadaan Umum: Baik• Kesadaran : CMC • Nadi : 80x/ menit• Nafas : 18x/menit• TD : 120/80 mmHg• Suhu : 36,60C• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik• Cor dan pulmo : Dalam batas normal• Abdomen : Tidak ditemukan kelainan

Diagnosa : Hipertensi terkontrol obat

• Meneruskan terapi antihipertensi

Tatalaksana :

Pemeriksaan Fisik :

Kondisi Kesehatan Istri PasienKeluhan Utama: -• Nyeri pada pinggang yang dikeluhkan 3 hari yang lalu sudah berkurang

Riwayat penyakit sekarang :• Status Generalis• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• TD : 110/70 mm Hg• Suhu : afebris• Mata : Konjungtiva tidak anemis.Pemeriksaan Fisik:• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan

makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

Diagnosis Kerja: -

Manajemen :

Kondisi Kesehatan Anak Pasien (berusia 1 tahun 7 bulan)

Keluhan utama : Anak sehat

Pemeriksaan Fisik :

• Keadaan Umum : Baik• Kesadaran : CMC• Nadi : 80 x / menit• Nafas : 18 x / menit• Suhu : 36.40 C

Diagnosis Kerja :

• -

Manjamen :

• Anjuran untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara hidup sehat, yaitu memakan makanan bergizi seimbang, mengkonsumsi buah dan sayur, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, istirahat yang cukup, serta menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.

• Anjuran untuk membawa anak ke posyandu untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan, serta mendapatkan imunisasi DT dan vitamin A.

Manajemen yang diberikan kepada seluruh anggota keluarga terkait pola hidup sehat dan kondisi 

kebersihan lingkungan : 

Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,

dengan cara :•Mengelola sampah dengan baik, tidak membiarkan sampah menumpuk disekitar rumah karena dapat menjadi sumber penyakit.•Menjadikan akses air bersih untuk keperluan sehari-hari dan keperluan rumah tangga serta memastikan sumber air minum adalah air yang sudah dimasak. •Menata rapi barang-barang yang ada dirumah, membuang barang-barang bekas yang ada dirumah karena barang-barang yang tidak digunakan tersebut dapat menjadi sarang nyamuk di dalam rumah.

DAFTAR PUSTAKA•  Habermann TM, Ghosh AK. Hypertension. In: Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook, 1st edition. Canada: Mayo

Foundation for Medical Education and Research. 2008; 1552-67.• Jan SA, Wang J, Bianchi G, Birkenhager WH. Essential hypertension. The Lancet J Med. 2003; 1629-35.• Arieska SA. Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi Indonesia. 2006; 5-7.• Cowley AW. The genetic dissection of essential hypertension. Nat Rev Genet. 2006; 7(11): 829-40.• Chobanian AV. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of

High Blood Pressure: The JNC 7 Report. JAMA. 2003; 289(19): 2560-72.• James, Paul A. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report from the Panel

Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8). JAMA. 2014;311(5)• McPhee, Stephen J. Hypertension. Current Medical Diagnosis and Treatment. New York: McGraw and Hill. 2009; 341-56.• Gunawan. Hipertensi, Jakarta: Gramedia. 2001; 10-5.• Kaplan NM. Hypertension. In: Kaplan's Clinical Hypertension, 9th edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2006;

219-27.• Horacio J, Nicolaos E. Sodium and potassium in the pathogenesis of hypertension. N Engl J Med. 2007; 356: 1966-78.• Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI). Hypertension: Diagnosis and Treatment. Bloomington (MN): Institute for

Clinical Systems Improvement (ICSI). 2008; 10: 23-33.• World Health Organization (WHO). International Society of Hypertension (ISH). Statement on management of hypertension. J

Hypertens 2003; 21: 1983-92.• The Harvard Medical School. Guide to Lowering Your Blood Pressure. USA: The Harvard Medical School. 2003; 1-45.• Nafrialdi. Antihipertensi. In: Gunawan SG, ed. Farmakologi dan Terapi, edisi 5. Jakarta: Departemen Farmakologi dan

Terapeutik FKUI. 2007; 341-60.•