12
1427274234126.855 JURNAL SKRIPSI | Nova Arum Dalu Academia.edu http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 1/12 JURNAL SKRIPSI Log In Sign Up Search...

JURNAL SKRIPSI _ Nova Arum Dalu - Academia.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 1427274234126.855 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 1/12

    JURNAL SKRIPSI

    Log In Sign UpSearch...

    https://www.academia.edu/signuphttps://www.academia.edu/https://www.academia.edu/login

  • 1427274234351.782 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 2/12

  • 1427274234419.282 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 3/12

    2. Cara kerja penelitiana. Desain Formulasi Fast Disintegrating

    Tablet Ranitidin Hidroklorida

    Tabel I. Formula fast disintegrating tabletranitidin hidroklorida dengan

    superdisintegran crosscarmellose

    sodium dan crospovidone

    Bahan (mg) FI FII FIII

    Ranitidin HCl 84 84 84

    Croscarmellose Na 12 7,5 3

    Crospovidone 3 7,5 12

    Mannitol 24 24 24

    Avicel PH 102 24 24 24

    Mg Stearat 1,5 1,5 1,5

    Aerosil 1,5 1,5 1,5Keterangan :FI = Croscarmellose Na : Crospovidone (8:2%)

    FII = Croscarmellose Na : Crospovidone (5:5%)

    FII = Croscarmellose Na : Crospovidone (2:8%)

    b.

    Pembuatan campuran serbukPenyiapan bahan bahan yang akan

    digunakan untuk pembuatan fast disintegrating

    tablet ranitidin hidroklorida. Penimbangan

    ranitidin hidroklorida, crosscarmellose sodium,

    crospovidone, manitol, avicel PH 102,

    magnesium stearat dan aerosil. Setelah semua

    bahan ditimbang dilakukan pengayakan dengan

    yang diperlukan hingga semua granul telah

    melewati lubang corong. Sudut diam yang baik

    antara 25-45o.

    (3) Indeks pengetapanDihitung untuk mengetahui persentase

    selisih volume granul tanpa dimampatkan

    terhadap volume setelah pemampatan. Granul

    dimasukkan ke dalam gelas ukur dan volumenya

    dicatat (Vo), kemudian dilakukan pengetukan

    dengan alat. %T harus

  • 1427274234646.615 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 4/12

    ayakan mesh 30. Kemudian semua bahan

    dicampurkan hingga homogen kecuali

    magnesium stearat dan aerosil. Dimasukkan

    magnesium stearat dan aerosil ke dalam

    campuran bahan (ranitidin hidroklorida,

    crosscarmellose sodium, crospovidone, manitol,

    avicel PH 102 dicampur hingga homogen.

    c. Pemeriksaan Sifat Fisik Serbuk(1) Waktu alir

    Serbuk dengan bobot 100 gram

    ditempatkan dalam sebuah corong, kemudian

    penutup corong dibuka. Dihitung waktu yang

    dibutuhkan serbuk mengalir. Waktu alir

    dikatakan baik jika 100 gram serbuk yang diuji

    memiliki waktu alir 10 detik.

    (2) Sudut diamSebanyak 100 g granul dimasukkan dalam

    corong yang terdapat pada alat. Wadah

    disiapkan untuk menampung granul pada bagian

    bawah alat. Buka tutup corong sehingga granul

    mulai meluncur melewati corong, dicatat waktu

    single punch (Korsch / EK-0, Belin, Germany

    e. Pemeriksaan Sifat Fisik FastDisintegrating Tablet

    (1) Organoleptik TabletSepuluh tablet yang dihasilkan diamati

    secara visual, homogenitas warna (baik dalam

    satu tablet maupun antar tablet), bentuk tablet,

    permukaan cacat atau tidak, harus noda atau bintik-bintik dan bau tablet.

    (2) Keseragaman bobot tabletDiambil sebanyak 20 tablet kemudian

    ditimbang dan dihitung bobot rata-ratanya.

    Kemudian dihitung harga rata-rata (X),koefisien

    variasi (CV) dan persen penyimpangan bobot.

    Keseragman bobot memenuhi persyaratan jika

    tidak ada dua tablet yang bobotnya menyimpang

    7,5 % dan satu tablet 15% atau nilai CV

    5%.

    (3) Kekerasan tablet

    Dilakukan uji kekerasan tablet satupersatu sampai 20 tablet dengan alathardness tester. Kekerasan tablet yang

    diperkenankan adalah antara 1 sampai 4 kg(4) Kerapuhan tablet

    Dua puluh tablet dibersihkan dari debu,

    ditimbang, kemudian dimasukkan ke dalam alat

    uji kerapuhan. Alat diputar pada kecepatan 25

    rpm selama 4 menit dan alat tersebut akan

    menjatuhkan tablet sejauh 6 inci setiap putaran.

    Seluruh tablet dikeluarkan, dibersihkan dari

    debu dan ditimbang kembali. Dihitung

    kehilangan bobot dalam persentase. Persyaratan

    uji adalah tidak boleh lebih kecil dari 1% dari

    berat awal tablet uji

    (5) Waktu pembasahanTablet fast disintegrating ditempatkandalam cawan petri dengan diameter 6,5 cm,

    f. Penetapan Kadar

    (1)Penentuan panjang gelombang maksimalranitidin hidroklorida dalam

    Larutan baku dengan kadar 5,0; 7,5; 10; 15

    dan 20 pm, diamati serapannya pada panjang

    gelombang 200-400 ppm menggunakan

    spektrofotometer UV-Vis (Carry 50

    (2) Pembuatan kurva bakuDibuat larutan 1000 ppm dengan

    menimbang 100 mg ranitidin hidroklorida dalam

    labu takar 100 ml. Dari larutan 1000 ppm dibuat

    larutan 100 ppm dengan menggambil 10 ml

    filtrat dimasukkan dalam labu takar 100 ml.

    Kemudian dari larutan 100 ppm dibuat masing-

    masing seri kadar 20, 15, 10, 7,5 dan 5,0 ppm,

    lalu dibaca serapannya pada panjang gelombang

    maksimum.

    (3) Penetapan kadar zat aktif

  • 1427274234752.834 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 5/12

    dalam cawan petri dengan diameter 6,5 cm,

    tambahkan air 10 ml dan catat waktu untuk

    pembasahan

    (6) Waktu hancurBejana diisi dengan air suling bersuhu 36-

    38oC, dan volume diatur sedemikian rupa,

    sehingga pada kedudukan tertinggi kawat kasa

    tepat berada di atas permukaan air dan pada

    kedudukan terendah mulut keranjang tepat di

    permukaan air. Enam buah tablet dimasukkan

    satu per satu ke dalam masing-masing

    keranjang, kemudian keranjang diturunnaikkan

    secara teratur 30 kali tiap menit. Tablet

    dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet

    yang tertinggal di atas kasa

    (7) Waktu disolusiMedium disolusi (aquadest) diisikan ke

    dalam tabung disolusi sebanyak 900 ml, pada

    suhu 370,5oC. Masukkan satu tablet pada

    masing-masing tabung disolusi, kemudian

    jalankan alat uji disolusi metode paddle dengan

    kecepatan pengadukan dan lama pengujian

    disesuaikan dengan ketentuan pada zat aktif

    yang ada dalam Farmakope Indonesia.Pengambilan sampel 5 ml dilakukan pada selang

    wkatu tertentu. Setiap pengambilan sampel

    diganti dengan media disolusi dengan volume

    dan suhu yang sama.

    (3) Penetapan kadar zat aktif

    Dua puluh tablet ditimbang dan digerus.

    Sejumlah serbuk ranitidin hidroklorida yang

    setara denagn 84 mg ranitidin hidroklorida

    dilarutkan dalam 100 ml aquadest, disaring,

    diencerkan sesuai dan dianalisis untuk

    kandungan obat pada 314nm menggunakan

    spektrofotometer UV-Visible (Carry 50

    B. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Hasil Uji Sifat Fisik Serbuk Fast

    Disintegrating Tablet Ranitidin

    Hidroklorida

    Uji sifat fisik dilakukan untukmendapatkan kriteria-kriteria fisik dari

    campuran serbuk yang akan dibuat menjadibentuk sediaan fast disintegrating

    (FDT). Kriteria-kriteria tersebut nantinya

    akan menjadi patokan sifat fisik serbuk

    ranitidin hidroklorida pada produksidisintegrating tablet(FDT) selanjutnya.

    Tabel V. Data hasil uji sifat fisik massa tablet

    FDT ranitidin hidroklorida

    Sifat Fisik FI FII

    Waktu Alir

    (detik)

    4,850,555 4,04 0,410

    Sudut

    Diam (o)

    23,36 0,770 12,011,324

    Indeks Tap

    (%)

    23,33 0,577 22,330,577 22,33 1,154

    Keterangan :FI = Croscarmellose Na : Crospovidone (8:2%)

    FII = Croscarmellose Na : Crospovidone (5:5%)

    FII = Croscarmellose Na : Crospovidone (2:8%)

    a. Waktu alirHasil uji waktu alir menunjukkan mudah

    atau tidaknya granul mengalir dalam mesin

    cetak tablet. Menurut US Pharmacopoeia(5) baik

    buruknya waktu alir granul dipengaruhi oleh

    beberapa faktor yaitu ukuran granul, bentuk

    granul, dan kelembapan relatif. Granul dengan

    aliran granul yang kurang baik akan

    menata diri dalam mengisi ruang antar partikel

    dan dalam kondisi paling mampat, tanpa terjadi

    perubahan bentuk partikelnya. pengetapan yang (% Tap) lebih besar

    maka sifat alirnya tergolong kurang baik.

    Sebaliknya, semakin kecil harga persen tapnya

    maka sifat alirnya semakin baik

    formula I, II, dan III memiliki T% 23,334%,

    22,334,67%, 23,334%. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa dari keempat formulasi

    tersebut memiliki sifat alir yang cukup baik

    (passable) dan menghasilkan karakteristik

    pengompakkan yang diharapkan.

  • 1427274234827.126 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 6/12

    aliran granul yang kurang baik akan

    menyebabkan aliran granul dari hopper ke

    dalam die tidak sempurna, akibatnya bobot

    tablet yang dihasilkan tidak konstan sehingga

    akan berpengaruh pada keseragaman zat aktif.

    Hasil pada FI 4,85 detik, FII 4,04 detik dan FIII

    3,86 detik menunjukkan bahwa waktu alir yang

    di dapat tiap formula baik, karena masuk ke

    dalam range waktu alir yang disyaratkan untuk

    granul yang baik yaitu 10g/dtk. Uji waktu alir

    dilakukan untuk mengetahui serbuk memiliki

    waktu alir yang baik atau tidak. Serbuk dengan

    waktu alir yang tidak baik akan menyebabkan

    aliran serbuk dari hopper kedalam die tidak

    sempurna, akibatnya bobot tablet yang

    dihasilkan tidak konstan sehingga berpengaruh

    pada keseragaman bobot.

    b. Sudut diamMenurut United State Pharmacopoeia(5),

    suatu granul memiliki sudut istirahat yang

    sangat baik jika nilai (sudut istirahat) kurang

    dari 30 maka mengalir bebas (free flowing).

    Ketiga formula memiliki sudut istirahat kurang

    dari 30o sehingga dapat dikatakan serbuk massa

    fast disintegrating tablet ranitidin hidroklorida

    memiliki sifat alir yang baik dan memiliki sifat

    mengalir bebas.

    Hasil yang didapat pada FI 23,36o, FII

    12,01o, dan FIII 27,89o masuk pada rentang

    dimana kurang dari 30o.

    c. Indeks pengetapanBesar kecilnya harga indeks pengetapan

    ditentukan oleh kemampuan serbuk untuk

    2. Sifat fisik fast disintegrating tabletranitidin hidroklorida

    a). Organoleptis tabletSebagai pengenalan terhadap tablet maka

    dilakukan pemeriksaan organoleptik terhadap

    tablet. Pemeriksaan dilakukan dengan

    indera untuk mendeskripsikan bentuk, warna

    dan bau. Fast disintegrating tablet ranitidin

    hidroklorida yang dihasilkan mempunyai

    karakter fisik yang seragam yaitu berbentuk

    bulat pipih tanpa retakan, dan berwarna

    kekuningan, warna ini yang berasal dari serbuk

    ranitidin hidroklorida yang cenderung kuning.

    Bau dari tablet tetap berbau khas ranitidin

    hidroklorida. Sebagai pengenalan awal terhadap

    FDT ranitidin hidroklorida maka dilakukan

    pemeriksaan organoleptik terhadap

    Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat

    bentuk, warna, dan bau dari FDT hidroklorida yang dihasilkan.

    Tabel III.Data hasil uji organoleptik FDT

    ranitidin hidroklorida

    Parameter Hasil

    Warna Putih kek

    Bau Khas ra

    Bentuk Pipih bu

    retakan

    Tabel IV. Sifat Fisik Fast Disintegrating Tablet

    Ranitidin HidrokloridaSifat Fisik Formula I Formula II Formula III

    Bobot tablet

    (mg)

    CV

    148,900

    0,912

    0,612

    147,550

    0,945

    0,640

    149,550

    1,234

    0,825

    yang didapatkan bahwa kekerasan yang paling

    tinggi adalah formula I sebesar 3,27 0,313 kg,

    sedangkan formula III 2,71 0,230 kg dankekerasan terendah terdapat pada formula II

    yaitu sebesar 2,5 0,290 kg. Formula I tidak

    sesuai dengan yang diharapkan, yaitu

    seharusnya dikendalikan 3 kg untuk

  • 1427274234951.237 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 7/12

    Kekerasan (kg) 3,270

    0,310

    2,500

    0,290

    2,710

    0,230

    Kerapuhan (%) 0,190

    0,051

    0,319

    0,084

    0,110

    0,052

    Waktu

    pembasahan

    (detik)

    22,620

    3,050

    26,980

    7,932

    18,52

    3,452

    Waktu hancur

    (menit)

    1,700

    0,125

    1,667

    0,076

    1,217

    0,108

    b). Keseragaman bobot

    Keseragaman bobot ditujukan untuk

    mengetahui bobot tablet yang seragam dan uji

    ini dijadikan parameter produksi yang

    merupakan pengukuran secara rutin untuk

    mendapatkan bobot tablet yang diinginkan.Keseragaman bobot tablet ditentukan berdasar

    banyaknya penyimpangan bobot tablet rata-rata

    yang masih diperbolehkan menurut persyaratan

    yang ditentukan. Pada formula I, didapaatkan

    nilai CV sebesar 0,612% dan bobot tablet 148,90

    mg. pada formula II, didapatkan nilai CV

    sebesar 0,640% dan bobot tablet 147,55 mg.pada formula III, didapatkan nilai CV sebesar

    0,825% dan bobot tablet 149,55 mg. Dari tabel

    diatas dapat disimpulkan bahwa antara ketiga

    formula tersebut telah memenuhi persyaratan

    dimana nilai CV tidak melebihi 5% (5%).

    c). Kekerasan tablet

    Kekerasan merupakan parameter yang

    menggambarkan kekuatan tablet terhadap

    goncangan mekanik. Tablet FDT ranitidin

    hidroklorida memerlukan kekuatan mekanik

    yang berarti dalam proses pembuatannya,

    pengepakan, pendisitribusian, hingga

    penyerahan ke konsumen. Kekerasan tablet

    dipengaruhi oleh tekanan kompresi mesin

    pencetak tablet, kompresibilitas bahan dan

    penggunaan bahan pengikat. Kekerasan tablet

    FDT dibuat lebih rendah dari tablet

    konvensional biasa, kekerasan yang baik untuk

    tablet FDT berkisar antara 0,1 - 3 kg(6). Hasil

    seharusnya dikendalikan 3 kg untuk

    menghindari pengaruh perbedaan kekerasan

    tablet terhadap waktu hancur dan disolusi.

    Gambar 1.Profil kekerasan fast disintegrating

    tablet berdasarkan pendekatan

    simplex lattice design

    Berdasarkan persamaan pendekatan SLD

    (tabel IX) yaitu 0,03300A + 0,02700B -

    0,00020AB menunjukkan terdapat interaksi

    antara kedua kombinasi croscarmellose sodiumdan crospovidone. Secara teori

    memiliki sifat kompresibilitas dan sifat alir

    serbuk yang baik, serta ketika kelembapan (%

    RH) meningkat maka persen absorpsi air jugaakan meningkat, sehingga menimbulkan ikatan

    yang lebih kuat antar partikelnya secara

    signifikan(7). Namun, dikarenakan pada formula

    I kekerasan tablet tidak dikendalikan, maka

    croscarmellose sodium

    kekerasan tablet.

    d). Kerapuhan tablet

    Uji kerapuhan ini bertujuan untuk

    mengetahui kerapuhan dari tablet FDT ranitidin

    hidroklorida sehingga dapat diketahui

    kemampuan tablet dalam menahan guncangan

    tanpa hancur selama proses manufaktur,

    pengemasan, pengiriman, dan penggunaan

    konsumen. Jika nilai kekerasan tablet tinggi

    maka ikatan antar partikel akan kuat sehinggakerapuhan tablet akan rendah(7). Menurut

    State Pharmacopoeia(5), tablet yang baik

    memiliki kerapuhan kurang dari 1%. Dari hasil

    penelitian diperoleh kerapuhan

  • 1427274235033.324 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 8/12

    formula I sebesar 0,19 %, formula II sebesar

    0,32 %, formula III sebesar 0,11 %. Dari data

    tersebut, kerapuhan tablet mempunyai nilaidibawah 1%, sehingga dapat dikatakan ketiga

    formula memiliki nilai kerapuhan yang

    memenuhi persyaratan yang baik.

    Gambar 2. Profil kerapuhan fast disintegrating

    tablet berdasarkan pendekatan

    simplex lattice design

    Berdasarkan pendekatan SLD, y =

    0,00200A + 0,00100B + 0,00007AB. Terdapat

    interaksi antara croscarmellose sodium dan

    crospovidone, namun sama sama memberikan

    nilai positif yang kecil pada kerapuhan tablet.

    Respon yang dimunculkan pada tingkat

    kerapuhan tertinggi terdapat pada formula II.

    Secara teori ketika suatu bahan memiliki daya

    ikat yang baik, maka akan menghasilkan bentuk

    tablet yang kompak. Crospovidone diketahuicenderung memiliki daya ikat yang baik, namun

    ketika kadarnya sama dengan croscarmellose

    sodium yang daya ikatnya kurang, akan

    menyebabkan peningkatan nilai kerapuhan

    tablet.

    e). Waktu Hancur

    Dari hasil uji waktu hancur tablet diperoleh

    waktu hancur formula I 1,70 menit, formula II

    1,67 menit dan formula III 1,22 menit. Ketiga

    formula tersebut masuk ke dalam rentang waktu

    hancur tablet menurut European

    Pharmacopoeia, dimana waktu hancur untuk

    fast disintegrating tablet maksimal adalah 3

    menit(8).

    Gambar 3. Profil waktu hancur fast

    disintegrating tabletberdasarkan pendekatan

    simplex lattice design

    Persamaan pendekatan SLD yaitu

    0,01700A + 0,01200B + 0,00008

    menunjukkan bahwa croscarmellose sodium

    crospovidone dapat meningkatkan waktu hancur

    tablet. Kombinasi dari kedua bahan tersebut juga

    menunjukkan adanya interaksi

    meningkatkan waktu hancur namun sangat kecil

    efek yang didapatkan. Croscarmellose sodiumdapat meningkatkan waktu hancur lebih lama

    dibandingkan dengan crospovidone

    keduanya antara lain wicking dan

    Namun secara teori diketahui

    crospovidone juga memiliki

    menyerap air dan mengembang namun tidak

    membentuk jel, sehingga hal inilah yang dapat

    mempercepat waktu hancur.

    f). Waktu Pembasahan

    Waktu pembasahan memiliki hubungan erat

    dengan struktur bagian dalam tablet dan

    hidrofilisitas dari eksipien. Diketahui bahwa

    ukuran pori-pori menjadi lebih kecil dan waktupembasahan meningkat dengan

    gaya tekan atau penurunan porositas. Terdapat

    hubungan linear antara waktu pembasahan dan

    waktu hancur tablet. Tujuan dari uji

    adalah mengetahui seberapa cepat air akan

    terserap kedalam tablet, sehingga waktu

    pembasahan merupakan langkah penting

    proses disintegrasi secara langsung.

  • 1427274235116.559 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 9/12

    Gambar 4. Profil waktu pembasahan fastdisintegrating tablet berdasarkan

    pendekatan simplex lattice design

    Pendekatan persamaan SLD yaitu 0,22600A

    + 0,18500B + 0,00257AB, dimana menunjukkan

    adanya interaksi positif dari masing-masing

    superdisintegran dalam meningkatkan waktu

    pembasahan. Waktu pembasahan tercepat terjadipada formula III dimana komposisi

    croscarmellose sodium : crospovidone (2% :

    8%).

    Mekanisme crospovidone secara cepat

    menunjukkan aktifitas kapiler yang tinggi dankapasitas hidrasi (3). Ukuran partikel yang besar

    menunjukkan disintegrasi lebih cepat

    dibandingkan dengan partikel yang lebih kecil.

    Crospovidone memiliki ukuran partikel lebihbesar dibandingkan dengan croscarmellose

    sodium. Sehingga diketahui bahwa waktu

    pembasahan yang dihasilkan pada formula III

    lebih cepat dibanding dengan formula I yang

    kandungan croscarmellose sodium :

    crospovidone (8% : 2%). Waktu pembasahan

    pada penelitian masuk pada rentang waktu yang

    dibutuhkan, sehingga sesuai dengan waktu yang

    dibutuhkan untuk tablet hancur bila tetap

    bergerak di lidah.

    g). Disolusi Tablet

    Tujuan dari uji disolusi ini adalah

    penggambaran pelepasan obat secara in vitro

    (tidak langsung). Faktor-faktor yang

    mempengaruhi waktu larut tablet adalahdiameter, ketebalan, porositas tablet dan adanya

    bahan penghancur dari superdisintegran. Dari

    hasil penelitian waktu disolusi formula I adalah

    84,73%, formula II 82,44, dan formula III

    88,13%. Hasil ini diketahui masuk dalam

    persyaratan menurut US Pharmacopoeia(5) yang

    ranitidin hidroklorida yang terdisolusi tidak

    kurang dari 80%.

    Gambar 5. Profil waktu disolusi pada t = 45

    menit fast disintegrating tablet

    berdasarkan pendekatan simplex

    lattice design

    Pendekatan persamaan SLD yaitu

    0,79100A + 0,80800B - 0,00163AB. Diketahui

    bahwa crospovidone lebih menunjukkan nilai

    positif dalam meningkatkan % disolusi.

    dikarenakan tekanan sifat dari kompresi yang

    diberikan, higroskopisitas dan kekerasan tablet

    biasanya memberikan sedikit efek

    disintegrasi tablet. Ukuran partikel juga dapat

    mempengaruhi waktu disolusinya, dimana

    semakin besar luas permukaan partikel, akancenderung membuat permukaannya cepat

    berinteraksi dengan media

    menyerap air).

    3. Penetapan Kadara). Penentuan panjang gelombang maksimal

    ranitidin hidroklorida dalam aquadest

    Penetapan panjang gelombang

    menggunakan spektrometri UV penting

    dilakukan untuk menganalisis secara kuantitatif

    dan mengetahui persentase kadar dari ranitidin

    hidroklorida. Larutan ranitidin hidroklorida

    memiliki serapan maksimum pada panjang

    gelombang 314 nm.

    Dari penelitian ini dihasilkan panjang

    gelombang maksimum dari ranitidinhidroklorida dalam medium aquadest adalah 314

    nm. Hasil penentuan panjang gelombang ini

    digunakan untuk pembuatan kurva baku dan

    penetapan kadar ranitidin hidroklorida

    disolusi.

  • 1427274235208.768 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 10/12

    persyaratan menurut US Pharmacopoeia(5) yang

    menyatakan bahwa dalam waktu 45 menit

  • 1427274235250.576 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 11/12

    Nova Arum Dalu top 2% 5,310 Info Uploaded by

    http://uii.academia.edu/NovaArumDalu

  • 1427274235366.061 JURNALSKRIPSI|NovaArumDaluAcademia.edu

    http://www.academia.edu/3836410/JURNAL_SKRIPSI 12/12

    Job Board About Press Blog Stories Terms Privacy Copyright We're Hiring! Help Center

    Academia 2015

    http://www.academia.edu/privacyhttp://www.academia.edu/hiringhttp://www.academia.edu/abouthttps://medium.com/@academiahttp://www.academia.edu/Jobshttp://www.academia.edu/presshttp://www.academia.edu/storieshttp://www.academia.edu/termshttp://support.academia.edu/http://www.academia.edu/copyright