JURNAL PEMASARAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LOYALITAS

Citation preview

  • 1Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, dan Persepsi Harga TerhadapMinat Beli Konsumen Pada Produk Ponsel Nokia (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota

    Semarang) .

    Disusun Oleh: Rizky Amalina Bachriansyah (C2A007107)Pembimbing: Prof. Augusty Tae Ferdinand, DBA.

    ABSTRACTThis research is purpose to find out whether the quality of product, advertising appeal,

    and the perception of the price affect on consumer willingness to buy in Nokia mobile phoneproducts and analyzing the most dominant factor in influencing consumers buying interest on

    Nokia mobile phones in Semarang. In this research, the study population refers to the entirecommunity in the city of Semarang, amounting to 1,553,778 million people. Samples taken asmany as 100 respondents using purposive sampling technique.

    Based on the results of the observation, obtained the following regression equation: Y=0.262 X1 + 0.339 X2 + 0.265 X3 + e. Based on statistical data analysis, the indicators in thisresearch are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free regression multikolonierity, heteroscedasticity does not happen, and normally distributed.

    Order individually from each of the most influential variable is the variable advertisingappeal with regression coefficient of 0.339, then the price perception variable with regressioncoefficient of 0.265. While the variables that affect the lowest quality product with regressioncoefficient of 0.262. The model equation has a calculated F value of 47.692 and a significancelevel of 0,000. Where F count is greater than F table (3.09) and with a smaller significance levelof (0.05). It shows that the independent variables in this research is jointly influential to thedependent variable is willingness to buy.

    Nokia needs to improve creativity in advertising, product quality, and feasibilityofexisting prices on Nokia mobile phones. To be able to compete with other brand phones.

    Keywords: quality of product, advertising appeal, the perception of price, willingness to buy.

  • 21. PENDAHULUAN

    Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagiperusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut. Perusahaandalam negeri maupun perusahaan asing berusaha mendirikan usaha bisnis dan menciptakanjenis-jenis produk yang nantinya akan digemari oleh calon pelanggan. Banyaknya perusahaan inimenciptakan adanya suatu persaingan bisnis, perusahaan dapat menjadi pemenang dalampersaingan bisnisnya apabila perusahaan mampu menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya. Jikaperusahaan dapat menjaring pelanggan sebanyak-banyaknya tentu perusahaan tersebut dapatmemperoleh keuntungan yang besar pula.

    Dinamika dalam dunia usaha yang semakin menantang, membuat para perusahaan harusdapat menjawab tantangan pasar dan memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang untukdapat bertahan dimasa yang akan datang. Dalam keadaan saat ini, pihak perusahaan harus lebihaktif dalam mendistribusikan dan memperkenalkan produknya agar dapat terjual sesuai denganapa yang diharapkannya. Dan pastinya agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya.

    Hal ini pun berlaku pula di dalam persaingan industri Telepon Selular atau biasanyamasyarakat luas menyebutnya dengan sebutan ponsel. Inovasi, kualitas, promosi, salurandistribusi, tingkat harga produk harus benar-benar di perhatikan oleh para produsen ponsel agartidak kalah dengan para pesaingnya. Di jaman yang modern ini, dimana teknologi dan ilmupengetahuan sudah sangat pesat sekali perkembangannya membuat masyarakat luas harusmenggunakan alat komunikasi (telepon selular) untuk berkomunikasi dengan sanak saudaranya.Selain itu, dengan meningkatnya pendapatan masyarakat dan semakin majunya teknologiinformasi dan komunikasi turut mendorong peningkatan penggunaan telepon selular. MenurutHermawan (2004), ketika pasar keluar dari monopoli karena adanya pesaing yang masuk, makapelanggan tidak hanya mempunyai kebutuhan dan keinginan tetapi mereka sudah mulaimembangun harapan dalam benak mereka. Dan Hermawan (2004) mengatakan bahwa teknologiyang menjadi pemenang dan berkembang pesat adalah teknologi yang melayani danmengakomodasi maniusia secara keseluruhan. Bukan sekedar teknologi canggih yang diciptakanuntuk kecanggihan itu sendiri.

  • 3Jumlah penduduk Indonesia yang semakin bertambah diiringi dengan meningkatnya tarafhidup masyarakat serta mudahnya akses komunikasi telah menambah maraknya persainganbisnis. Globalisasi mengakibatkan dunia menjadi satu kesatuan yang besar. Jarak antara satubelahan bumi dengan yang lainnya menjadi semakin dekat dan singkat, ditambah lagi dengansemakin terbukanya sekat ekonomi antara negara yang satu dengan negara yang lain semakinmendorong ekonomi bebas. Industri telepon selular merupakan salah satu contoh menarik dalampersaingan bisnis. Dimana saat ini, produsen telepon selular Nokia yang menjadi pemimpin pasardi Indonesia mengalami goncangan yang dimungkinkan karena adanya pendatang baru sepertiBlackberry dan Iphone. Selain itu, para kompetitor-kompetitor yang lain pun semakin aktif dangencar melakukan promosi di berbagai macam media, seperti teve, radio, majalah, Koran, dansebagainya untuk meraih pangsa pasar yang maksimal. Apabila kita bandingkan Nokia degnanpara kompetitor-kompetitor lama nya, seperti Samsung, Sony Ericcson, dan lain sebagainyamemang Nokia masih menjadi pemimpin di dunia telepon selular. Akan tetapi, dalam tiga tahunterahir ini Nokia mengalami Volume penjualan yang fluktuatif. Berikut ini data penjualan ponselNokia di Indonesia :

    Tabel 1.1Penjualan Ponsel Nokia di Indonesia (dalam unit)

    Tahun Total Perubahan Naik/Turun2005 805.500.000 - -

    2006 1.003.200.000 202.700.000 Naik

    2007 957.000.000 46.2000.000 Turun

    2008 941.747.000 15.253.000 Turun

    2009 909.747.000 32.000.000 Turun

    Sumber : http : //www.forumponsel.com dan http : // www.tempointeraktif.com

    Dari data di atas dapat kita lihat bahwa penjualan sang pemimpin pasar di dalam bidangtelepon selular Nokia mengalami penurunan yang cukup signifikan. Akan tetapi, pada tahun2005 sang pemimpin pasar telepon selular itu mengalami peningkatan. Namun peningkatan itutidak berlangsung untuk tahun berikutnya. Tahun 2006 Nokia mengalami penurunan penjualanyakni perubahan itu sebesar 202.700.000 unit. Pada tahun 2007, sang pemimpin pasar itupunmengalami penurunan kembali, yang semula pada tahun 2006 penjualan Nokia sebesar

  • 41.003.200.000 unit menurun menjadi 957.000.000 unit. Penurunan ini pun kembali terjadi padatahun 2008, pada tahun 2008 Nokia hanya mampu menjual produknya sebesar 941.747.000 unit.Dan pada tahun 2009 pun Nokia mengalami penurunan lagi, yakni hanya mampu menjual909.747.000 unit.

    2. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Minat Beli

    Minat beli (willingness to buy) merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikapmengkonsumsi. Menurut Kinnear dan Taylor (1995) dalam Dwityanti (2008) , minat beli adalahtahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benardilaksanakan.

    Suatu produk dapat dikatakan telah dikonsumsi oleh konsumen apabila produk tersebuttelah diputuskan untuk dibeli. Keputusan untuk membeli dipengaruhi oleh nilai produk yangdievaluasi. Bila manfaat yang dirasakan lebih besar dibandingkan pengorbanan untukmendapatkannya, maka dorongan untuk membelinya semakin tinggi.

    Sebaliknya bila manfaatnya lebih kecil dibandingkan pengorbanannya maka biasanyapembeli akan menolak untuk membeli dan pada umumnya beralih mengevaluasi produk lainyang sejenis. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dandipengaruhi oleh banyaknya rangsangan dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaranmaupun rangsangan dari lingkungannya. Rangsangan tersebut kemudian diproses dalam diriseusai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian.Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangatkomplek dan salah satunya adalah motivasi untuk membeli.

    Minat beli bukanlah merupakan pembelian dimasa sekarang dan belum tentu jugakonsumen akan melakukan tindakan pembelian pada masa yang akan mendatang. Dalampenelitian ini yang hendak diteliti adalah minat beli konsumen terhadap ponsel Nokia. Dan minatbeli konsumen itu sendiri di pengaruhi oleh beberapa faktor.

  • 52.2 Kualitas ProdukDefinisi dari kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untuk

    menjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan,kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler danAmstrong,1997).

    Menurut Kotler & Amstrong (2001), produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkankepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapatmemuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektifdari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasimelalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitasorganisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsikonsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang pentingoleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan.

    Menurut Garvin (1998) dalam Istijanto (2007) mengungkapkan ada delapan dimensikualitas produk, yaitu :

    a) Kinerja (performance)Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini manfaat atau khasiatutama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita dalammembeli suatu produk.

    b) Fitur ProdukDimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaatdasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaatutama sudah standar, fitur sering kali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkankualitas produk kalau pesaing tidak memiliki.

    c) Keandalan (reliability)Dimensi keandalan adalah peluang suatu produk bebas dari kegagalan saat menjalankanfungsinya.

    d) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification)

  • 6Conformance adalah kesesuaian kinerja produk dengan standar yang dinyatakan suatuproduk. Ini semacam janji yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki

    kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.e) Daya Tahan (durability)

    Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakian suatu produk sebelumproduk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet,produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas dibanding produk yang cepathabis atau cepat diganti.

    f) Kemampuan diperbaiki (serviceability)Sesuai dengan maknanya, disini kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuandiperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten. Produk yang mampu diperbaiki tentukualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

    g) Keindahan (aestethic)Keindahan menyangkut tampilan produk yang bisa membuat konsumen suka. Ini seringkali dilakukan dalam bentuk desain produk atau kemasannya. Beberapa merek diperbaruiwajahnya supaya lebih cantik di mata konsumen.

    h) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)Ini menyangkut penilaian konsumen terhadap citra, merek, atau iklan. Produk-produkyang bermerek terkenal biasanya dipersepsikan lebih berkualitas dibanding denganmerek-merek yang tidak didengar.

    Definisi dari kualitas produk adalah mencerminkan kemampuan produk untukmenjalankan tugasnya yang mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan,kemudahan dalam pengemasan dan reparasi produk dan ciri-ciri lainnya (Kotler dan Amstrong,1997). Dimensi kualitas produk yang di jelaskan oleh Garvin (1998) dalam Istijanto (2007),merupakan aspek-aspek yang memengaruhi kualitas suatu produk dalam memberi suatu manfaatatau nilai bagi pembeli dan akan menjadi sebuah daya tarik dari sebuah produk itu sendiri.Apabila suatu produk dibuat sesuai dengan dimensi kualitas produk yang di jelaskan oleh Garvin(1998) dalam istijanto (2007), maka akan memengaruhi minat konsumen untuk membeli. Dandiperkuat lagi oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budiyono (2004), dari hasil yang diperoleh adalah dapat dikatakan bahawa mutu produk berpengaruh positif terhadap minat beli

  • 7konsumen. Jadi, perhatian yang lebih terhadap kualitas produk tersebut dapat memengaruhiminat beli konsumen.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :Hipotesis 1 : Semakin tinggi kualitas produk maka akan semakin tinggi minat beli konsumenterhadap suatu poduk tersebut.

    2.3 Daya Tarik IklanPeriklanan adalah penyampaian pesan-pesan penjualan yang diarahkan kepada

    masyarakat melalui cara-cara yang persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide (Alma,1999). Menurut Swasta dan Irawan (1990), periklanan merupakan bentuk presentasi danpromosi non pribadi tentang ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu, Swasta,dan Irawan, (1990) menjelaskan bahwa maksud dari sponsor diatas adalah pihak-pihak yang bisamenjadi sponsor; yaitu tidak hanya perusahaan saja, tetapi juga lembaga non laba (seperti;lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, dan sebagainya) dan individu-individu. BerdasarkanKotler (2002), Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi nopersonal atas ide,barang, atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu.

    Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997) dalam Pujiyanto (2003) merumuskan denganAssociation Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan,yaitu; 1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkanberdasarkan konsep produknya, 2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkaumasyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar, 3) iklan mempunyaisponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya, 4)iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biayaperusahaan.

    Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginankonsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasilmerangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982) dalam Pujiyanto (2003)setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu: Attention : mengandung daya tarik, Interest: mengandung perhatian dan minat, Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau

  • 8memiliki, Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk, Decision : menghasilkankepuasan terhadap produk, Action : mengarah tindakan untuk membeli.

    Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yangcukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan segmen pasar. Konsep tersebut diharapkankonsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gayabahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidakmemperdulikan status sosialnya.

    Menurut Bendixen (1993), untuk melakukan pendekatan kepada kosumen dan agar pesanmudah diterima, perlu juga digunakan daya tarik (appeals). Daya tarik yang digunakan dalampesan iklan harus memiliki tiga karakteristik :

    1. Daya tarik itu berarti (meaningfull), yaitu menunjukkan manfaat yang membuatkonsumen lebih menyukai atau lebih tertarik pada produk itu.

    2. Daya tarik itu harus khas/berbeda (distinctive), harus menyatakan apa yang membuatproduk lebih baik dari produk-produk pesaing.

    3. Pesan iklan itu harus dapat dipercaya. Yang ketiga ini memang tidaklah mudah karenapada umumnya banyak konsumen yang meragukan kebenaran iklan.

    Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepadamasyarakat melalui suatu media (Kasali, 1995) dalam Pujiyanto (2003). Iklan merupakan saranakomunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsaagar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto, 2003). Iklan merupakanmedia informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, sertamemiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan(Jefkins, 1997) dalam Pujiyanto (2003).

    Penelitian yang dilakukan oleh Purnomo, dan Mudiantono (2005). Upaya meningkatkankinerja pemasaran dapat secara optimal dicapai apabila perusahaan memiliki keunggulanbersaing. Untuk memperoleh keunggulan bersaing, perusahaan membutuhkan pengetahuanmengenai segmentasi pasar, periklanan, dan ekuitas merek. Hasil dari penelitian ini adalahadanya pengaruh yang signifikan antara variabel periklanan terhadap kinerja pemasaran.

  • 9Menurut Wells, Burnett, dan Moriarty (1995) dalam Dwityanti (2008), melalui iklan,orang dapat mempunyai opini yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap produkyang diiklankan. Selain itu mereka juga mengatakan bahwa iklan mampu menciptakan daya tarikyang dapat membuat produk yang diiklankan menjadi menarik bagi konsumen.

    Dalam penelitian yang dilakukan oleh Kopalle dan Lehman (1995) dalam Navarone(2003) tentang pengaruh pengiklanan terhadap kesuksesan produk, dinyatakan bahwa pengaruhpengiklanan dapat menarik minat beli konsumen, serta menumbuhkan prioritas membelikonsumen dan pembelian ulang konsumen.

    Sebuah iklan itu harus berani menawarkan suatu kreativitas, agar dimata konsumenterlihat berbeda atau unik dari iklan-iklan yang lainnya dan dalam penyampaian pesan pun harusjelas dan terarah. Dan agar dapat menciptakan daya tarik tersendiri terhadap produk yang diiklankan tersebut, sehingga akan terciptanya minat konsumen untuk membeli produk tersebut.

    Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :Hipotesis 2 : Semakin tinggi daya tarik iklan maka akan semakin tinggi minat beli konsumenterhadap produk tersebut.

    2.4 Persepsi HargaHarga adalah sesuatu yang harus diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan

    keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan (Cannon, dkk, 2008). Hargaadalah Service as a signal of quality (Hawkins, Best&Coney, 1995; Schiffman&Kanuk, 1994)dalam Dewa (2009). Hal ini akan terjadi apabila :

    a. Konsumen yakin bahwa harga mampu memprediksi kualitas.b. Ketika kualitas yang konsumen ketahui/rasakan (Real perceived quality) berbeda-beda

    diantara para pesaing.c. Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas secara objectif, atau

    dengan menggunakan nama merek atau citra toko (Mowen, 1993).

    Bagi pelanggan harga merupakan hal yang penting karena mampu membuat pelanggandari pasar industri memperoleh keuntungan. Biong (1993) dalam Dewa (2009) mengutarakanbahwa produk yang mampu memberikan keuntungan, harga jual yang kompetitif dan skemapembayaran yang lunak akan memungkinkan pengguna memperoleh margin keuntungan yang

  • 10

    lebih tinggi. Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitandengan keputusan membeli konsumen. Ketika memilih diantara merek-merek yang ada,konsumen akan mengevaluasi harga secara absolut tetapi dengan membandingkan beberapastandar harga sebagai referensi untuk melakukan pembelian.

    Kotler (2006) mengatakan bahwa terdapat enam usaha utama yang dapat diraih suatuperusahaan melalui harga, yaitu: bertahan hidup (survival), maksimalisasi pertumbuhanpernjualan, unggul dalam pangsa pasar dan unggul dalam mutu produk. Faktor terpenting dariharga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subjektif, yaituharga uang dipersepsikan oleh konsumen. Apabila konsumen merepresentasikan produk Aharganya tinggi/mahal, maka hal ini akan berpengaruh positif terhadap perceived quality danperceived sacrifice, artinya konsumen mungkin memandang produk A adalah produkberkualitas, oleh karena itu wajar apabila memerlukan pengorbanan uang yang lebih mahal.

    Perceived price yaitu sesuatu yang dikorbankan oleh konsumen untuk mendapatkan suatuproduk (Zeithmal, 1988). Seringkali beberapa konsumen mengetahui secara tepat harga suatuproduk, sedangkan yang lainnya hanya mampu memperkirakan harga berdasarkan pembelianmasa lampau.

    Sementara itu Sweeney, Soutar dan Johnson (2001) menjelaskan bahwa faktor-faktorseperti kualitas, tanggapan emosi, harga dan status sosial merupakan dimensi dari perceivedvalue. Kualitas dilihat dari beberapa aspek produk tersebut dibuat, sedangkan tanggapan emosilebih berkaitan perasaan konsumen setelah membeli suatu produk. Dalam membeli suatu produkkonsumen tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapi juga memikirkan kelayakanharganya (Sweeney,et.al, 2001).

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Natalia pun menyatakan bahwa variabel hargaberpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja di Hypermart Giant. Hal yang sama pundi ungkapkan oleh Kurniawan, Santoso dan Dwiyanto dalam penelitiannya yang berjudulAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Produk Serta DampaknyaTerhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Produk Sakatonik Liver di Kota Semarang).

    Dari penelitian yang dilakukan menunjukan hasil bahwa variabel harga berpengaruh terhadapminat beli ulang produk Sakatonik Liver di Kota Semarang.

  • 11

    Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruhterhadap minat pembelian. Bila suatu produk mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yanglebih besar dibandingkan dengan manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa produktersebut memiliki nilai negatif. Sebaliknya, apabila konsumen menganggap bahwa manfaat yangditerima lebih besar, maka yang terjadi adalah produk tersebut memiliki nilai yang positif.

    Para konsumen tertarik untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas berartinilai yang di persepsikan pantas pada saat transaksi dilakukan. Konsumen beranggapan bahwasuatu produk dengan harga yang mahal berarti mempunyai kualitas yang baik, sedangkan apabilaharga yang murah mempunyai kualitas yang kurang baik. Dan di perkuat oleh penelitian yangdilakukan oleh Dodds (1991) menyatakan bahwa konsumen akan membeli suatu produkbermerek jika harganya diapandang layak oleh mereka.

    Berdasarkan uraian diatas, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :Hipotesis 3 : Semakin tinggi persepsi harga maka akan semakin tinggi minat beli konsumenterhadap produk tersebut.

    3. METODE PENELITIAN3.1 Populasi Penelitian

    Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orangyang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itudipandang sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini, populasipenelitian mengacu pada seluruh masyarakat di Kota Semarang yang berjumlah 1.553.778 jutajiwa (menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010).

    3.2 Sampel PenelitianTeknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    purposive sampling, yaitu penulis menggunakan pertimbangan sendiri dengan cara sengajadalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukanoleh penulis (Sugiyono, 2001). Responden yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalahmasyarakat di Kota Semarang yang menggunakan ponsel Nokia. Karena populasi yang manadalam penelitian ini sangat banyak, maka diambil beberapa sampel untuk mewakili populasitersebut.

  • 12

    3.3 Definisi Operasional Variabel

    Tabel 3.1Definisi Operasional Variabel

    Variabel penelitian Definisi Indikator

    Minat Beli(Y)

    Minat beli adalah tahapkecenderungan respondenuntuk bertindak sebelumkeputusan membeli benar-benar dilaksanakan

    1. Frekuensi Mencari

    Informasi

    2. Keinginan segera membeli3. Minat preferensial

    Kualitas Produk(X1)

    Produk adalah segala sesuatuyang dapat ditawarkan kepasaruntuk mendapatkan perhatian,dibeli, digunakan, ataudikonsumsi yang dapatmemuaskan keinginan atau

    kebutuhan

    1. Kinerja pada ponsel Nokia2. Daya Tahan pada ponselNokia

    3. Keandalan pada ponselNokia

    Daya Tarik Iklan

    (X2)Penyampaian pesan-pesan

    penjualan yang diarahkankepada masyarakat melaluicara-cara yang persuasif yang

    bertuuan menjual barang, jasaatau ide

    1. Tema yang ditampilkan2. Endorser yang dipakai3. Visual (gambar) yangditampilkan

    Persepsi Harga

    (X3)Sesuatu yang dikorbankanoleh konsumen untuk

    mendapatkan suatu produk,

    1. Harga sesuai kualitas

    produk2. Harga bersaing3. Harga terjangkau

    3.4 Jenis Dan Sumber DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

    primer dan data sekunder diuraikan sebagai berikut :

  • 13

    1) Data primerData primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpaperantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebarankuesioner pada sampel yang telah ditentukan.

    2) Data sekunderData sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung (ada perantara). Baikberupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Datasekunder yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari majalah, internet, dan suratkabar.

    3.5 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam

    yaitu :

    1. Kuesioner

    Kuesioner atau daftar pertanyaan merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukandengan cara menyusun pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup dan harus diisi olehresponden dengan cara memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Kuesioneryang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan terbuka, misalnyamenanyakan nama responden, tempat tinggal responden, usia responden. Danmenggunakan pertanyaan tertutup, yaitu meminta responden untuk memilih salah satujawaban yang telah disediakan dari setiap pertanyaan. Dalam penelitian ini, pertanyaan-pertanyaan tertutup dibuat dengan menggunakan skala 1 sampai 10 untuk mendapatkandata yang bersifat interval, dan diberi nilai sangat tidak setuju atau sangat setuju. Contohkategori agree-disagree scale:

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju2. Studi Kepustakaan

    Merupakan pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai pengetahuanatau teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, diantaranya berasaldari buku, majalah, jurnal, ataupun berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini.

  • 14

    4. PERUMUSAN MODELModel regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai

    variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand, 2006).Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

    bebas (Independent) yaitu: kualitas produk (X1), daya tarik iklan (X2), dan harga (X3), terhadapvariabel terikat (Dependent) minat beli (Y) produk telepon seluler Nokia. Adapun bentukpersamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

    Keterangan :

    Y = Minat Beli

    b1,b2,b3, b4 = Koefisien regresiX1 = Kualitas ProdukX2 = Daya Tarik Iklan

    X3 = Hargae = Kesalahan Pengganggu (error)

    5. HASIL DAN PEMBAHASAN5.1 Uji Validitas

    Pada dasarnya kata valid mengandung makna yang sinonim dengan kata good.

    Validity dimaksudkan sebagai to measure what should be measured. Misalnya bila ingin

    mengukur minat membeli maka validitas yang berhubungan dengan mengukur alat yang

    digunakan yaitu apakah alat yang digunakan dapat mengukur minat membeli. Bila sesuai makainstrument tersebut disebut sebagai instrument yang valid (Ferdinand, 2006).

    Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini,dimana keseluruhan variabel penelitian ini memuat 12 peranyaan yang harus di jawab olehresponden. Adapun criteria yang digunakan dalam menentukan valid atau tidaknya pernyataanyang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tingkat kepercayaan 95 persen ( = 5persen), derajat kebebasan (df) = n-k = 100 3 = 97, didapat r tabel = 0,198. Jika r hitung lebihbesar dari r tabel, maka dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan tersebut valid (Ghozali, 2005).

    Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

  • 15

    Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka hasil pengujian validitas dapat ditujukan padaTabel 4.11 berikut :

    Tabel 5.1

    Hasil Pengujian ValiditasNo Indikator r hitung r tabel Keterangan

    1 Kualitas Produk- Indikator 1- Indikator 2- Indikator 3

    0,9550,9590,957

    0,1980,1980,198

    ValidValidValid

    2 Daya Tarik Iklan

    - Indikator 1- Indikator 2- Indikator 3

    0,9240,9200,919

    0,1980,1980,198

    ValidValidValid

    3 Harga

    - Indkator 1- Indikator 2- Indikator 3

    0,9230,8970,870

    0,1980,1980,198

    ValidValidValid

    4 Minat Beli

    - Indikator 1- Indikator 2- Indikator 3

    0,8920,9340,854

    0,1980,1980,198

    ValidValidValid

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan tabel diatas, diperoleh bahwa semua indikator yang digunakan untukmengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai r hitung lebihbesar dari r tabel, sehingga semua indikator yang digunakan tersebut adalah valid.

    5.2 Uji ReliabilitasUji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari

    variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-masing pertanyaan dijawabresponden secara konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal

  • 16

    jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2005). Maka hasil pengujianreliabilitas dapat ditujukan pada Tabel 4.12 berikut :

    Tabel 5.2Hasil Pengujian Reliabilitas

    Variabel CronbachAlpha

    Standar Keterangan

    Kualitas Produk (X1) 0,954 0,600 ReliabelDaya Tarik Iklan (X2) 0,911 0,600 ReliabelHarga (X3) 0,879 0,600 ReliabelMinat Beli (Y) 0,874 0,600 Reliabel

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap variabel yangada dalam penelitian ini dikatakan reliabel. Karena setiap variabel memiliki cronbach alpha lebihbesar dari 0,600.

    5.3 Uji Asumsi Klasik5.3.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel terikatdan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau tidak, karena model regresi yang baikmemiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Pembuktian apakah data tersebutmemiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya, yaitu padahistogram maupun normal probability plot. Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusiyang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probabilityplot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal danpenyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Ghozali (2005) menyebutkan jika data menyebardisekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsinormalitas. Adapun histogram dan grafik normal probability plot dapat dilihat dalam Gambar 5.1berikut :

  • 17

    Gambar 5.1Hasil Pengujian Normalitas (Grafik Histogram)

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Dengan melihat tampilan grafik histogram di atas, dapat disimpulkan bahwa grafikhistogram memberikan pola distribusi yang normal dan berbentuk simetris tidak menceng kekanan atau ke kiri. Hal ini menunjukan bahwa model regrsi memenuhi asumsi normalitas.Sedangkan grafik normal probability plot dapat dilihat pada Gambar 5.2 sebagai berikut :

    Gambar 5.2Hasil Pengujian Normalitas (Normal Probability Plot)

    Sumber : Output program SPSS for Windows

  • 18

    Dengan melihat tampilan pada grafik normal probability plot di atas, dapat disimpulkanbahwa titik-titik menyebar berhimpit di sekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Halini menunjukan bahwa model regrsi memenuhi asumsi normalitas.

    5.3.2 Uji MultikolinearitasMultikolinearitas merupakan hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua

    variabel bebas. Pengujian multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam modelregresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang baikseharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2005). Multikolinearitas dapatdideteksi dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen atau denganmenggunakan perhitungan nilai Tolerance dan VIF. Jika antar variabel independen ada korelasiyang cukup tinggi (lebih dari 0,900) maka hal ini menunjukkan adanya multikolinearitas ataujika nilai Tolerance kurang dari 0,100 atau nilai VIF lebih dari 10, maka hal ini menunjukkanadanya multikolinearitas (Ghozali, 2005). Adapun nilai Tolerance dan VIF dapat dilihat padaTabel 5.3 berikut ini :

    Tabel 5.3Hasil Pengujian Multikolinearitas

    Collinearity Statistics

    Tolerance VIF

    .396 2.524

    .482 2.076

    .344 2.905

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan tabel 4.13 di atas, terlihat bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai VIFlebih dari 10 dan nilai Tolerance yang lebih kecil dari 0,10. Hal ini menunjukan bahwa dalampenenlitian ini tidak terdapat korelasi antar variabel independen.

  • 19

    5.3.3 Uji HeteroskedastisitasTujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi

    ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variancedari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas,namun jika berbeda disebut dengan heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalahhomokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menghasilkangrafik pola penyebaran titik (scatterplot) seperti tampak pada Gambar 5.3 berikut :

    Gambar 5.3Hasil Pengujian Heteroskedastisitas

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan Gambar 4.3 di atas Dari grafik Scatterplot dapat dilihat bahwa tidak adapola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu y, hal inidapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

    5.4 Uji Analisis Regresi BergandaModel regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai

    variabel independen terhadap satu variabel dependen (Ferdinand, 2006). Analisis regresi bergandadigunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (Independent) yaitu:

  • 20

    kualitas produk (X1), daya tarik iklan (X2), dan harga (X3), terhadap variabel terikat (Dependent)minat beli (Y) produk ponsel Nokia. Analisis regresi berganda yang telah dilakukan diperolehkoefisien regresi, nilai t hitung, dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada Tabel 5.4berikut :

    Tabel 5.4Hasil Pengujian Regresi Berganda

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) -3.020 1.480 -2.040 .044

    X1 .244 .096 .262 2.550 .012 .396 2.524

    X2 .381 .105 .339 3.633 .000 .482 2.076

    X3 .308 .128 .265 2.402 .018 .344 2.905

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut :

    Y = 0,262 X1 + 0,339 X2 + 0,265 X3Dimana:

    Y = Minat Beli

    X1 = Kualitas ProdukX2 = Daya Tarik Iklan

    X3 = Harga

    Persamaan regresi berganda tersebut, dijelaskan sebagai berikut :1. Variabel Kualitas Produk (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Minat Beli (Y)

    sebesar 0,262. Variabel ini mempunyai pengaruh yang paling kecil terhadap Minat Belidibandingkan dengan variabel-variabel independen yang lainnya.

    2. Variabel Daya Tarik Iklan (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Minat Beli(Y) sebesar 0,339. Variabel ini mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap MinatBeli.

    3. Variabel Harga (X3) mempunyai pengaruh yang positif terhadap Minat Beli (Y) yaitusebesar 0,265. Variabel ini mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap Minat Beli,akan tetapi tidak melebihi pengaruh Daya Tarik Iklan (X2).

  • 21

    5.5 Uji Goodness Of Fit5.5.1 Uji Koefisien Determinasi

    Koefisien determinasi (R2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan modeldalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dansatu (Ghozali, 2005). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat pada Tabel 5.5 di bawah ini :

    Tabel 5.5

    Hasil Pengujian Koefisien DeterminasiModel Summaryb

    Model R R Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    1 .774a .598 .586 4.04353

    a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

    b. Dependent Variable: Y

    Sumber : Output program SPSS for WindowsBerdasarkan Tabel 4.15 di atas, dapat dilihat bahwa nilai adjust R square sebesar 0,586.

    Hal ini menunjukan bahwa 58,6% variabel dependen yaitu minat beli (Y) dijelaskan oleh tigavariabel independen yaitu kualitas produk (X1), daya tarik iklan (X2), dan harga (X3). Sedangkansisanya 41,4% (100% - 58,6% = 41,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

    5.5.2 Uji Statistik FUji ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel

    dependen secara bersama-sama. Apabila F-hitung > F-tabel, maka variabel independenberpengaruh terhadap variabel dependen, dan apabila probabilitas (signifikansi) lebih besar dari (0,05), maka variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabelminat beli. Akan tetapi, apabila probabilitas (signifikansi) lebih kecil dari (0,05), maka vaiabel

    indpenden secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel minat beli. Hasil uji statistiksecara simultan dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini:

  • 22

    Tabel 5.6Hasil Pengujian Statistik F

    ANOVAb

    Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

    1 Regression 2339.296 3 779.765 47.692 .000a

    Residual 1569.614 96 16.350

    Total 3908.910 99

    a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

    b. Dependent Variable: Y

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan Tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki nilai Fhitung sebesar 47,692 dan dengan tingkat signifikansi 0,000. Dimana F hitung lebih besar dari Ftabel (3,09) dan dengan tingkat signifikansi yang lebih kecil dari (0,05). Hal tersebut

    menunjukan bahwa variabel independen dalam penelitian ini berpengaruh secara bersama-samaterhadap variabel dependen yaitu minat beli.

    5.5.3 UjiStatistik TUji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

    independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengambilankeputusan dapat dilakukan dengan berdasarkan probabilitas (signifikansi). Apabila probabilitas(signifikansi) lebih besar dari (0,05), maka variabel independen secara individu tidakberpengaruh terhadap variabel dependen yaitu minat beli. Dan apabila probabilitas (signifikansi)lebih kecil dari (0,05), maka variabel independen secara individu berpengaruh terhadap

    variabel dependen yaitu minat beli. Hasil uji statistik secara individu dapat dilihat pada Tabel 5.7berikut ini :

  • 23

    Tabel 5.7Hasil Pengujian Statistik t

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig.

    Collinearity Statistics

    B Std. Error Beta Tolerance VIF

    1 (Constant) -3.020 1.480 -2.040 .044

    X1 .244 .096 .262 2.550 .012 .396 2.524

    X2 .381 .105 .339 3.633 .000 .482 2.076

    X3 .308 .128 .265 2.402 .018 .344 2.905

    a. Dependent Variable: Y

    Sumber : Output program SPSS for Windows

    Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, dapat diperoleh tingkat signifikansi untuk variabelkualitas produk (X1) sebesar 0,012. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0,05), hal inimenunjukan bahwa secara individu variabel kualitas produk (X1) berpengaruh positif terhadapvariabel dependen minat beli (Y).

    Selanjutnya, pada variabel daya tarik iklan (X2) diperoleh tingkat signifikansi sebesar0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari (0,05), hal ini menunjukan bahwa secara

    individu variabel daya tarik iklan (X2) berpengaruh positif terhadap variabel dependen minatbeli.

    Pada variabel harga (X3) diperoleh tingkat signifikansi sebesar 0,018. Nilai signifikansitersebut lebih kecil dari (0,05), hal ini menunjukan bahwa secara individu variabel harga (X3)berpengaruh positif terhadap variabel dependen minat beli (Y).

    5.6 KESIMPULAN5.6.1 Kesimpulan Masalah Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas masalah penelitian yang diajukandalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan minat beli konsumen terhadap produkponsel Nokia?. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, telah menjawab masalah penelitiantersebut yang secara signifikan menghasilkan tiga proses dasar untuk meningkatkan minat belikonsumen, yaitu :

  • 24

    Pertama, variabel daya tarik iklan memiliki pengaruh yang paling besar terhadap minatbeli. Untuk mendapatkan minat beli adalah dengan cara meningkatkan daya tarik iklan. Minatbeli tidak akan pernah tercapai apabila tidak didukung dengan iklan yang memiliki daya tariktersendiri. Iklan tersebut harus mampu menciptakan daya tarik tersendiri agar dapat membuatproduk yang diiklankan menjadi menarik bagi konsumen. Sehingga akan terciptanya minatkonsumen untuk membeli produk tersebut. Seperti yang disajikan dalam Gambar 5.4 berikut ini :

    Gambar 5.4Peningkatan Minat Beli Proses 1

    Iklan ponsel Noka ini dinilai kurang bisa menarik minat konsumen karena alur ceritayang kurang menarik, endorser yang kurang terkenal dan kurang menarik, dan tampilangambarpun kurang tepat dengan tema yang disajikan, bila dibandingkan dengan produk sejenis.Hal ini menyebabkan konsumen memasukan daya tarik iklan dalam kategori sedang.

    Kedua, variabel persepsi harga memiliki pengaruh yang lebih besar dari kualitas produk.Untuk mendapatkan minat beli adalah dengan cara meningkatkan persepsi harga. Minat belitidak akan pernah tercapai apabila tidak didukung dengn adanya persepsi harga yang baik.Dalam membeli suatu produk konsumen tidak hanya mempertimbangkan kualitasnya saja, tetapijuga memikirkan kelayakan harganya. Seperti yang disajikan dalam Gambar 5.5 berikut ini :

    Gambar 5.5Peningkatan Minat Beli Proses 2

    MinatBeli

    DayaTarikIklan

    PersepsiHarga

    MinatBeli

    DayaTarikIklan

    MinatBeli

  • 25

    Harga yang kurang sesuai dengan kualitasnya membuat persepsi harga tersebut masukdalam kategori sedang. Responden pun beranggapan bahwa harga yang ditetapkan pada ponselNokia dinilai kurang layak sehingga kurang dapat bersaing dengan ponsel-ponsel merek lain.

    Ketiga, variabel yang paling kecil pengaruhnya terhadap minat beli adalah kualitasproduk. Untuk mendapatkan minat beli adalah dengan cara meningkatkan kualitas produk. Minatbeli tidak akan pernah tercapai apabila tidak didukung dengan kualitas produk yang baik. Sepertiyang disajikan dalam Gambar 5.6 berikut ini :

    Gambar 5.6Peningkatan Minat Beli Proses 3

    Kualitas produk ponsel Nokia yang termasuk dalam kategori sedang karena banyak darianggapan responden yang mengatakan bahwa operating system yang ada pada ponsel Nokiakurang modern. Hal tersebut membuat responden beranggapan kualitas produk ponsel Nokiakurang baik.

    Dari hasil perhitungan analisis regresi yang telah dilakukan menunjukan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli. Oleh sebabitu, dalam meningkatkan minat beli sebaiknya Nokia perlu meningkatkan kreatifitas dalammengiklankan suatu produk. Kualitas produk dan persepsi harga pun perlu ditingkatkan lagi.

    5.6.2 Keterbatasan PenelitianPenelitian ini hanya menggunakan variabel kualitas produk, daya tarik iklan, dan harga

    sebagai faktor-faktor yang memengaruhi minat beli. Ketiga variabel independen ini belummemberikan kontribusi yang sempurna, yaitu hanya memberikan kontribusi sebesar 58,6%.Berarti masih sangat mungkin ada variabel-variabel lain yang juga memengaruhi minat beli

    KualitasProduk

    MinatBeli

  • 26

    konsumen terhadap ponsel Nokia. Selain itu, wilayah penelitian pun kurang luas, penelitian inihanya dilakukan di Kota Semarang saja.

    5.6.3 SaranBerdasarkan dari hasil penelitian, variabel kualitas produk, daya tarik iklan, dan persepsi

    harga merupakan variabel yang penting dalam meningkatkan minat beli konsumen. Sehinggaimplikasi manajerial seharusnya lebih memperhatikan pada variabel tersebut. Implikasikebijakan yang perlu dilakukan oleh Nokia adalah sebagai berikut :

    1. Dari sisi kualitas produk, Nokia perlu meningkatkan kualitasnya agar dapat bersaingdengan ponsel-ponsel merek lain. Dengan mengganti operating system yang lama denganyang terbaru agar kinerja pada ponsel Nokia semakin membaik. Daya tahan produk(durability) dan keandalan (reliability) pun harus lebih ditingkatkan agar ponsel Nokiadapat di pergunakan dalam jangka waktu yang lama.

    2. Dari sisi daya tarik iklan, Nokia perlu meningkatkan kreatifitas dalam beriklan. Nokiaperlu menampilkan alur cerita yang lebih menarik, mudah dipahami dan diingat olehkonsumen. Nokia pun harus mengganti endorser yang dipakai saat ini dengan endorseryang popular di mata masyarakat. Visual (gambar) yang ditampilkan pun kurang sesuaidengan tema yang disajikan, oleh sebab itu harus dibuat lebih menarik lagi.

    3. Dari sisi persepsi harga, Nokia harus lebih memperhatikan pesaingnya. Dengan adanyaponsel-ponsel China membuat anggapan konsumen terhadap ponsel Nokia bahwa hargapada ponsel Nokia kurang sesuai dengan kualitasnya, sebab harga yang cenderung lebihmahal dan dengan kualitas yang kurang baik atau biasa-biasa saja. Berbeda denganponsel-ponsel China dimana mereka memproduksi ponsel dengan harga yang sangatmurah dan di sertakan dengan kualitas yang baik. Manajemen perusahaan Nokia perlumemperhatikan pesaingnya tersebut. Manajemen harus menetapkan harga yang lebihlayak lagi terhadap kualitas yang disajikan, agar harga tersebut dapat bersaing denganmerek-merek ponsel yang ada saat ini.

  • 27

    5.7 DAFTAR PUSTAKA

    Alma, Buchori. 1999. Manajemen Pemasaran dan Jasa. Bandung: CV Alfabeta.Basu, Swasta DH. 1998. Asas-Asas Marketing. Yogyakarta: Liberty.Bendixen, Mike T. 1993. Advertising Effects and Effectiveness. Europan Journal of

    Marketing, Vol.27, No.10.

    Boyd, Thomas C.and Mason, Charlotte H., 1999, The Link Between Attractiveness ofExtranrand Attributes and Adoption of Innovations, Journal of Academy of

    Marketing Research, Vol.27, No.3.Budiyono, Bernard NM, 2004, Studi Mengenai Pengembangan Strategi Produk (Studi Kasus

    Minat Beli Produk Baru TELKOM FLEXI di Surabaya), Jurnal Sains PemasaranIndonesia, Vol.III, No.2.Cannon, Perreault, Mc Carthy. 2009. Pemasaran Dasar. Jakarta : Salemba Empat.Dewa, Ndaru Kusuma. 2009. ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, DAYA TARIK

    PROMOSI DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI (Studi Kasus StarOne diArea Jakarta Pusat). Tesis Tidak Di Publikasikan, Magister Manajemen UniversitasDiponegoro.

    Dwityanti, Esthi. 2008. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI

    KONSUMEN TERHADAP LAYANAN INTERNET BANKING MANDIRI StudiKasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta. Tesis Tidak DiPublikasikan, Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

    Dods, Monroe, dan Grewal. 1991. Effects of Price, Brand, and Store Information on BuyersProduct Evaluations. Journal of Marketing Research, Vol.28, No.3.

    Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untukPenulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Badan

    Penerbit Universitas Diponegoro.Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang:

    Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Istijanto. 2007. Delapan Dimensi Kualitas Produk dan Aplikasinya Dalam Pemasaran.

    Forum Manjaemen Prasetya Mulia, Vol.I, No.8.Kotler, Philip. 1997. Dasar Dasar Pemasaran. Jakarta : Prenhallindo.

  • 28

    ----------------- 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : SalembaEmpat.

    ----------------- 2000. Marketing Management Analisis, Planning, Implementation andControl. New Jersey : Millenium Edition. Prentice Hall Inc.

    ----------------- dan Amstrong. 2001. Manajemen Pemasaran. Edisi II. Jakarta :PT. indeks.

    ----------------- 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi XI. Jakarta : PT. Indeks.Kotler, P., & Armstrong, G. 2010. Principles of Marketing. New Jersey : Prentice Hall Inc.Kurniawan, Iwan., Santoso, Suryono Budi., Dwiyanto, Bambang Munas. n.d. Analisis Faktor-

    Faktor Yang Memengaruhi Minat Beli Ulang Produk Serta Dampaknya TerhadapLoyalitas Pelanggan.

    Lamb, Hair, Mc Daniel. 2001. Pemasaran. Jakarta : Salemba EmpatMalhotra, Narresh.K. 2005. Riset Pemasaran. Jakarta : PT.Indeks.Monroe, Kent B. 1986. Buyers Subjective Perceptions of Price. Journal of Marketing Research,

    pg. 70.Mudiantono dan Purnomo, Agus Bambang. 2005. Analisis Pengaruh Segmentasi Pasar,

    Periklanan, Ekuitas Merek, dan Keunggulan Kompetitif Terhadap Kinerja Pemasaran.Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.IV, No.2.

    Natalia, Lia. n.d. Analisis Faktor Persepsi Yang Memengaruhi MInat Konsumen UntukBerbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen.

    Navarone, Okki. 2003. Analisis Pengaruh Tingkat Kesuksesan Produk Baru DalamMeningkatkan Kinerja Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.II,No.1.

    Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan. Jurnal DesainKomunikasi Visual.

    Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.Sutantio, Magdalena, 2004, Studi Mengenai Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi (Studi

    Kasus Produk Merek Sharp di Surabaya), Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.III,No.3.

    Swasta, Bassu dan Irawan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

  • 29

    Sweeney, Soutar dan Johnson. 2001. Consumer Perceived Value: The Development of AMultiple Item Scale. Journal of Retailing 77, 203-220.

    Tjiptono, Fandi. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakrta : ANDI.Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Semarang: Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro.

    Zeithaml, Valerie A. 1988. Consumer Perceptions of Price, Quality, and Value: A Means-End Model and Sysnthesis of Evidance. Journal of Marketing, 2-22.

    www.forumponsel.com dan http : // www.tempointeraktif.comwww.wikipedia.com

  • 30