Jurnal Endometriosis

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Jurnal Endometriosis

    1/2

     Iran J Reprod Med Vol. 13. No 3. pp: 155-160, Maret 2015

    Hubungan Antara Endometriosis dan

    Hiperprolaktinemia Pada Wanita Infertil

     Seddigheh E!aeil"adeh  M#, $ar%aneh Mira&i   M.S'., (ahra )airat   M#, Mahta& (einal"adeh  M#, Sora*a

     +hari   $h.#.

    Abstrak  

    Latar Belakang:  Hubungan antara endometriosis dengan hiperprolaktinemia adalah masih

    kontroversi.

    Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi dari endometriosis dan

    hubungan antara prolaktin dengan endometriosis pada wanita infertil.

    Bahan dan Metode: 256 wanita infertil yang menjalani diagnostik laparoskopi untuk meng

    evaluasi infertilitas, dirujuk pada Pusat Penelitian Kesehatan eproduksi !nfertilitas

    "ateme#ahra dimasukkan dalam studi cross-sectional . $ndometriosis ini dievaluasi untuk 

    mengetahui hubungan antara endometriosis dengan hiperprolaktinemia, pasien yang infertil

     bukan disebabkan oleh endometriosis dimasukkan sebagai kelompok kontrol. %ingkat

    Prolaktin serum diukur pada dua kelompok. Perbandingan tingkat serum prolaktin &P'(

     basal antara dua kelompok dilakukan menggunakan t)test independent. One way *+-*

    digunakan untuk menentukan hubungan P' dengan stadium endometriosis.

    Hasil: "rekuensi endometriosis ditemukan sebanyak 2/. %ingkat P' yang signifikan lebih

    tinggi pada kelompok endometriosis dibandingkan dengan kelompok kontrol &20,12 3,25 vs

    34,22 3,22 masing)masing, p 1,11(. 7tatistik hubungan yang signifikan yang ditemukan

    antara stadium endometriosis dan tingkat prolaktin &p 1,13(.

    esimpulan:  Hiperprolaktinemia dapat berhubungan dengan endometriosis dan

     progresifitasnya.

     +ata n'i: Endometriosis, Infertilitas, hiperprolaktinemia, laparoskopi. 

    Pendahuluan

    $ndometriosis merupakan penyakit jinak yang paling umum mempengaruhi sekitar 

    31)35/ dari wanita usia reproduksi dan sekitar &01 61/( berhubungan dengan infertilitas.!ni didefinisikan sebagai jaringan endometrium di luar rongga rahim normal &3(. 8ejalanya

  • 8/17/2019 Jurnal Endometriosis

    2/2

    seperti dismenore, dispareunia, subfertility, dys9he#ia, dan nyeri perut bagian bawah atau

     panggul, perdarahan abnormal dan kelelahan yang kronik &2(. 

    :eskipun terkait morbiditas yang luas dan biaya perawatan kesehatan, prevalensi ,

    insiden dan faktor risiko dari endometriosis tetap tidak diketahui dan sulit untuk diukur 

    karena rentang yang sangat luas yang telah dilaporkan di literatur &0,(. 7ejak 'aparoskopi

    dan investigasi standar untuk diagnosis dan umumnya tidak dilakukan pada wanita yang

    tanpa gejala atau temuan fisik yang menga9u pada penyakit ini &(. Pada wanita dengan nyeri

     panggul, prevalensi endometriosis berkisar 32)02/ dan 25)51/ dari wanita infertil yang

    memiliki endometriosis bahwa 01)51/ wanita dengan endometriosis adalah infertil. 7e9ara

    keseluruhan prevalensi dari endometriosis pada wanita yang menjalani laparoskopi untuk 

    evaluasi infertilitas adalah )51/. !nsiden endometriosis tampaknya semakin meningkat &0,5)

    4(.

    $ndometriosis dapat dibagi menjadi empat stadium keparahan &stadium ! penyakit

    minimal; stadium !- penyakit yang berat( seperti yang didefinisikan oleh *meri9an 7o9iety

    of eprodu9tive :edi9ine &*7:( &