The new england journal of medicineEffectiveness of School-Based Influenza VaccinationJames C. King, Jr., M.D., Jeffrey J. Stoddard, M.D., Manjusha J. Gaglani, M.B., B.S.,Kristine A. Moore, M.D., M.P.H., Laurence Magder, Ph.D.,Elizabeth McClure, M.D., M.P.H., Judith D. Rubin, M.D., M.P.H.,Janet A. Englund, M.D., and Kathleen Neuzil, M.D., M.P.H.

Komariah 2004730040

PEMBIMBING : DR. Denny, P.M Sp. THT

LATAR BELAKANG Vaksinasi anak-anak di sekolah adalah suatu

strategi untuk mengurangi penyebaran influenza di dalam rumah tangga dan masyarakat.

METODE Kita memilih 24 sekolah dasar di Maryland, Texas, dan

Minnesota dan 4 sekolah agama ( taman kanak kanak selesai tingkat kedelapan) di Washington untuk mengambil bagian di dalam studi, untuk menunjukkan secara geografis dan demographi daerah-daerah berbeda.

Masing-masing dari 11 kelompok, satu sekolah terpilih sebagai “sekolah intervensi” dan ditawarkan vaksinasi influensa, dan sekolah-sekolah yang lain ditunjuk sebagai “sekolah kontrol.” Intervensi sekolah terpilih secara acak.

Pada sekolah intervensi, vaksinasi ditawarkan gratis kepada semua anak-anak sehat usia 5 tahun atau lebih tua yang jatuh pada tahun 2004.

Anak-anak dibawah 9 tahun yang belum pernah menerima vaksin ditawarkan dosis yang kedua 6 sampai 10 minggu setelah dosis yang pertama.

Hasil medis terkait dengan vaksin Pada waktu vaksinasi, orang tua dari anak-

anak yang akan menerima vaksin di sekolah intervensi ditanyakan mengenai vaksin influenza, penggunaan pengobatan, berobat kedokter, dan hari tidak masuk sekolah, seperti juga hari-hari yang dibayar dari pekerjaan yang hilang oleh orangtua untuk 7 hari sebelumnya. Survei ini diulangi 7 hari setelah vaksinasi.

Analisis Statistik

Untuk menilai sasaran pokok, kita membandingkan penyakit influenza pada anak-anak sekolah intervensi dengan anak-anak sekolah kontrol berkenaan dengan tingkat masing-masing dari hasil mengumpulkan kuisoner

HASIL Pelajaran Sekolah Sekolah Intervensi dan Kontrol mempunyai

karakteristik-karakteristik yang sama , termasuk banyaknya para siswa mendaftarkan, banyaknya rumah tangga, daftar ketidakhadiran, latar belakang kesukuan, dan tingkatan ekonomi-sosial.

Para Penerima Vaksin

Jumlah keseluruhan dari 5840, 2717siswa (47%) di dalam kelompok sekolah intervensi menerima vaksin setelah persetujuan orang tua (cakupan, 30- 56%).

Dari 1535 siswa yang layak 95% menerima dosis yang kedua.

Dari siswa yang divaksinasi,73% telah menerima tanpa vaksinasi influenza sebelumnya.

Usia rata-rata dari siswa yang divaksinasi adalah 7, 9 tahun (range 5 sampai 14).

Latar belakang kesukuan dari para siswa yang divaksinasi sama dengan seluruh populasi kelompok intervensi sekolah.

Identifikasi Dari Puncak Influenza Akhir Pekan Puncak Influenza akhir pekan diprediksikan pada

dua lokasi dalam 2 sampai 4 minggu di lokasi-lokasi lain, seperti yang ditentukan oleh pengawasan data sebelumnya

Dari spesimen-spesimen yang positif diperoleh, 75% tes positif untuk influensa A dan 25% untuk influensa B. Di seluruh negara, CDC melaporkan sebagian besar influensa A (H3N2) dari orang lain, mayoritas dari A/California/7/2004, dan cenderung antigennya terpisah dari influensa A (H3N2) di dalam vaccine

Kesimpulan

Kebanyakan hasil-hasil berhubungan dengan penyakit seperti influenza menurun dengan baik di interventionschool - rumah tangga dibanding di dalam rumah tangga sekolah kendali. (ClinicalTrialsgov jumlah, NCT00192218.)  

REFERENSI Download from www.nejm.org December 14,

2006. Effectiveness of School – Based Influenza Vaccination.

Terima kasih