3
JOURNEY 42 // APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 // 43 TEXT Elvy Tan PHOTOS Elvy Tan & Istimewa SPECIAL THANKS YOUWINGS AIR Renowned for its picturesque sight and ulmate convenience, this island getaway will always keep you longing for its embrace. JARUM jam menunjuk angka delapan saat saya bersama tiga orang rekan seperjalanan tengah menyusuri garis pantai di bawah cahaya bulan usai bersantap. Kala itu, sesuatu yang berpendar dari kejauhan seketika menyita perhatian kami. Begitu didekati, bebera- pa orang telah berdiri di sana menatapnya dengan penuh kekaguman. Sumber cahaya itu ternyata be- rasal dari sebuah pondok kecil yang berhias tirai tipis dan un- taian lampu LED di keempat sisinya. Perlahan, bagian paling istimewa di dalamnya pun tersingkap karena hembusan angin malam. Tepat di tengah pondok, sebuah table setting untuk makan malam romantis telah tertata rapi dengan botol wine dan buket bunga di atasnya. Alam lantas meleng- kapinya dengan melodi indah dari suara debur ombak. Sempurna! Namun saat penonton di sekeliling masih sibuk me- nerka-nerka dan berfoto ria, seorang gadis di antara kami tiba-tiba memekik kegirang- an kemudian memeluk erat lelaki di sampingnya. Ah, ternyata dia baru menyadari bahwa itulah kejutan spesial yang disiapkan sang kekasih untuknya. Para pemirsa yang berkeru- mun di sana, termasuk saya, pun dengan rela membubar- kan diri demi memberikan sedikit privasi bagi mereka. Fragmen tadi hanyalah satu dari sekian banyaknya peng- Pantai Pasir Panjang (Long Beach)

JOURNEY - s3.amazonaws.com · sehalus tepung, hutan tropis, serta perairan biru toska dengan lebih dari 3.000 jenis biota laut di dalamnya telah menjadi jaminan dari sebuah pengalaman

Embed Size (px)

Citation preview

JOURNEY

42 // APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 // 43

TEXT Elvy Tan PHOTOS Elvy Tan & Istimewa

SPECIAL THANKS YOUWINGS AIR

Renowned for its picturesque sight and ultimate convenience, this island getaway will always keep you longing for its embrace.

JARUM jam menunjuk angka delapan saat saya bersama tiga orang rekan seperjalanan tengah menyusuri garis pantai di bawah cahaya bulan usai bersantap. Kala itu, sesuatu yang berpendar dari kejauhan seketika menyita perhatian kami. Begitu didekati, bebera-pa orang telah berdiri di sana menatapnya dengan penuh kekaguman.

Sumber cahaya itu ternyata be-rasal dari sebuah pondok kecil yang berhias tirai tipis dan un-taian lampu LED di keempat sisinya. Perlahan, bagian paling istimewa di dalamnya pun tersingkap karena hembusan

angin malam.

Tepat di tengah pondok, sebuah table setting untuk makan malam romantis telah tertata rapi dengan botol wine dan buket bunga di atasnya. Alam lantas meleng-kapinya dengan melodi indah dari suara debur ombak. Sempurna!

Namun saat penonton di sekeliling masih sibuk me-nerka-nerka dan berfoto ria, seorang gadis di antara kami tiba-tiba memekik kegirang-an kemudian memeluk erat lelaki di sampingnya. Ah, ternyata dia baru menyadari bahwa itulah kejutan spesial yang disiapkan sang kekasih untuknya.

Para pemirsa yang berkeru-mun di sana, termasuk saya, pun dengan rela membubar-kan diri demi memberikan sedikit privasi bagi mereka.

Fragmen tadi hanyalah satu dari sekian banyaknya peng-

Pantai Pasir Panjang (Long Beach)

44 // APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 // 45

galan kisah romantis yang telah dirajut oleh pasangan muda dari seluruh dunia ketika mengunjungi Pulau Redang di Terengganu, salah satu negara bagian di sebelah timur Malaysia.

Sebenarnya tak perlu peren-canaan yang muluk-muluk sebab anugerah “surgawi” berupa hamparan pasir putih sehalus tepung, hutan tropis, serta perairan biru toska dengan lebih dari 3.000 jenis biota laut di dalamnya telah menjadi jaminan dari sebuah pengalaman liburan yang menakjubkan bagi siapapun.

Paradise juga menjadi hotel pertama yang menyediakan TV Plasma dengan akses siaran internasional di setiap kamar serta jamuan menu a la carte bagi para tamu.Dengan memastikan kenyamanan seperti ini dalam agenda perjalanan

Anda, kegiatan bereksplorasi untuk menyaksikan sendiri bukti kemasyhuran Pulau Redang tentu akan semakin menyenangkan, terlebih setelah adanya direct flight pertama Medan–Terengganu yang dipelopori oleh mas-kapai You Wings Air.

Fun under the SunBegitu meninggalkan bandara Sultan Mahmud International Airport di Terengganu, rombongan Famtrip (Familiarisation Trip) yang saya ikuti pun resmi mengawali tur ke Pulau Redang dengan dibawa menuju sebuah dermaga kecil bernama Merang Jetty untuk menaiki speed boat.Berhubung ombak cukup besar sore itu, alangkah

leganya kami saat kapal yang ditumpangi akhirnya merapat ke pulau cantik itu setelah selama ±40 menit dihantam bertubi-tubi oleh ombak lautan!

Kedatangan kami lantas di-sambut oleh moda transpor-tasi unik berbentuk sejenis kereta gandeng beroda besar (mirip Odong-odong) yang mampu bergerak leluasa di atas pasir.

Selesai melepas penat dengan suguhan welcome drinks dari Redang Paradise Resort, raga yang letih ini pun segera kembali semangat karena saya akhirnya bersua dengan kawasan primadona terpo-puler di sini, yaitu Pantai Pasir Panjang yang lebih kerennya disebut Long Beach.

Sepintas, beberapa adegan dalam film komedi romantis Summer Holiday yang di-bintangi Sammi Cheng dan Richie Ren (aktor dan aktris Hong Kong) pun berkelebat dalam pikiran saat meman-danginya.

Ketenaran Pulau Redang sungguh berhutang budi pada kesuksesan film tersebut. Long Beach yang menjadi lokasi syutingnya 15 tahun silam kini sukses menjel-ma jadi surga liburan bagi turis mancanegara yang siap menjajal berbagai aktivitas seru di sini.

Berbeda dari pantai komersil lainnya seperti Coral Island di Thailand yang memajang deretan kursi malas, kios souvenir, dan rumah makan sederhana di garda terdepan, Pulau Redang lebih menon-jolkan koleksi resornya di

sepanjang bibir Pantai Pasir Panjang.

Kendati olahraga air ekstrem, seperti parasailing dan windsurfing belum tersedia di sini, masih ada seabrek cara lain untuk menikmati pesona Pulau Redang dengan lebih elegan. Tak sedikit turis, termasuk kami, yang menyempatkan diri untuk bangun tepat jam 5.30 pagi demi menyaksikan fenom-ena sunrise di langit yang keemasan.

Selagi masih terang, pastikan juga untuk mencoba sensasi

Di samping panorama pesisir Laut Cina Sela-tan yang luar biasa, alasan utama mengalirnya turis ke Pulau Redang tentu tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan berbagai resort dengan keunggulannya masing-masing.

Redang Paradise Re-sort yang mengakomodir perjalanan kami termasuk salah satu penyedia pengi-napan berfasilitas terunik di seantero pulau. Tidak hanya mengadopsi budaya tradisional Melayu pada desain bangunannya, Redang

ber-snorkeling yang wajib dilakukan jika kemari. Jangan lupa pula untuk mengabadi-kan keindahan dunia bawah laut menggunakan underwa-ter camera yang bisa disewa per hari dengan harga yang terjangkau.

Redang pun tidak tidur kala malam menyapa. Irama akustik hingga dentuman musik clubbing bisa terdengar kapan saja dari beberapa bistro dan bar yang tersebar di sepanjang pantai.

Sehabis makan malam, menghabiskan 15-20 menit

Pulau Redang pun tidak tidur di kala malam menyapa.

Pantai Teluk Dalam (Deep Water Bay)

Long Beach di saat fajar Foto bersama anggota famtrip

Snorkeling di antara ikan tropis

46 // APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 APLAUS MAGAZINE JUNE 2015 // 47

berjalan santai menyusuri Long Beach dari pangkal ke ujungnya pun bukan sebuah ide yang buruk. Siapa tahu Anda juga bisa menemukan sepotong kisah romantis di tengah pantai seperti kami?

Goddess of the Sea Sesuai jadwal, hari kedua perjalanan para anggota fam trip akan dipenuhi dengan beberapa kegiatan yang seru sekaligus melelahkan.

Bagaimana tidak? Hari masih pagi namun kami sudah bermandikan peluh karena mengikuti acara Jungle Trek-king dengan menempuh jalur hutan yang berbatuan dan cukup terjal.

Dalam tempo ±1 jam, pe-mandu lokal yang memimpin di depan akhirnya membawa kami menuju jalan keluar yang tampak sangat terang. The hard work finally paid off. Pemandangan spektakuler di depan mata begitu sempurna, seolah ia baru saja melompat keluar dari layar komputer.

“Wow!” Kami tak bisa mena-han diri untuk tidak berteriak kegirangan setelah melihat bentangan pasir putih yang jauh lebih bersih dari Long Beach serta warna biru laut yang lebih mencolok.

Satu hal yang paling berkesan ialah saat menyadari bahwa ternyata tidak ada siapa pun di sana selain rombongan kami! Duh, serasa datang ke pulau milik pribadi!

Pantai Teluk Dalam (Deep Water Bay) yang hanya bisa dicapai lewat jalur hutan dan laut ini pun menyerupai sebuah objek wisata alam yang belum terjamah karena sulit diakses oleh turis pada umumnya.

Menurut penuturan seorang warga setempat, pantai ini punya nama lain yang lebih indah yaitu Pantai Taaras yang bermakna “bintang” atau “dewi laut” dalam bahasa Sansekerta. Sejatinya, nama ini diadopsi dari salah satu resort bintang lima di sana, yakni The Taaras Beach & Spa Resort yang harga ka-marnya dibanderol RM 600 (± 2 juta rupiah) per malam.

“Tidak ada yang namanya

kebutuhan sehari-hari-nya, termasuk memperoleh pasokan air tawar jika diperlukan.

Namun kendati bermukim di perkampungan, mereka tampak begitu sadar wisata dan mendukung kebijakan pemerintah untuk melin-dung i alam. Cagar Alam Marine Park lantas menjadi salah satu bentuk proteksi bagi terumbu karang dan makhluk laut lainnya.

Teriknya mentari siang itu pun tidak sanggup mem-bendung antusiasme kami untuk bergabung dengan wajah-wajah gembira dari para turis yang menikmati acara berenang dan snorkeling di sana.

Saat aneka koral unik dan kawanan ikan tropis hanya berjarak beberapa senti dari Anda, apa lagi yang ditunggu kalau bukan segera mengaba-dikannya dengan kamera?

GETTING THERE

WHEN TO GO ?

WHAT TO DO

Kini Anda bisa men-capai Pulau Redang dalam waktu yang lebih singkat (± 1 jam) tanpa transit berkat adanya penerbangan langsung Medan–Terengganu yang disediakan oleh maskapai You Wings Air.

Bulan November – Februari setiap tahunnya menjadi masa non-aktif bagi Pulau Redang karena iklim angin muson yang ber-bahaya. Jadi sebaiknya Anda berkunjung di luar masa itu.

Topi dan sunblock menjadi perlengkapan yang wajib dibawa. Peralatan snorkeling biasanya telah dise-diakan bagi tamu oleh pihak resort.

private beach di pulau ini.” ujar staf Redang Paradise saat me-nemani perjalanan kami dari zona Pantai Teluk Dalam yang minim pengunjung menuju sebuah destinasi lainnya yang tak kalah seru.

Pulau Redang Marine ParkTak disangka dengan menaiki kereta gandeng dari kawasan pantai Teluk Dalam menuju dermaga, rombongan kami akhirnya berkesempatan melihat lebih jauh bagaimana kehidupan masyarakat lokal.yang sebenarnya.

Di balik gemerlap industri pariwisata di sana, ternyata masih banyak keterbatasan yang setiap harinya dihadapi oleh sekitar 200 keluarga penghuni Pulau Redang.

Tanpa fasilitas umum seperti bank dan rumah sakit, warga setempat pun kadang harus keluar dari pulau menuju Terengganu untuk memenuhi

A Visit to the CapitalBaru saja jatuh cinta dengan kemolekan panorama serta keramahan penduduknya, kami sudah harus meninggal-kan sepotong firdaus kebang-gaan Malaysia ini sebelum kembali ke Medan melalui kota Kuala Terengganu.

“Sebenarnya saya bisa betah tinggal berminggu-minggu di sini. Redang itu bagus sekali! Berenang di sini pun rasanya begitu menyenangkan.” ung-kap salah seorang ibu dalam rombongan kami, seolah me-wakili suara hati dari seluruh peserta fam trip yang merasa berat untuk pulang.

Saya sendiri diam-diam merasa penasaran dengan paras dari destinasi terakhir kami. Sebuah acara city tour singkat lantas memperkenal-kan kami pada kota Kuala Terengganu yang merupakan ibukota dari negara bagian Terengganu.

Meski cakupan wilayahnya ± 12 kali lebih besar dari Penang, Terengganu yang hingga kini masih dipimpin oleh Kesultanan Melayu sama sekali tidak berjubel dengan gedung-gedung tinggi maupun aneka mal besar. Bahkan Kota Kuala Terengganu tampak begitu tenang tanpa hiruk pikuk dan kemacetan yang selama ini kita lihat.

Kemegahan Crystal Mosque (Mesjid terbesar dengan rangka baja dan kubah kaca), Terengganu State Museum (Museum terbesar di Asia Tenggara), Pasar Payang (pusat oleh-oleh tradisional), hingga Chinatown (satu-sa-tunya kawasan penyedia kuliner non-halal) lantas menjadi segelintir objek wisata unik yang mengak-hiri indahnya kebersamaan yang terbina dengan seluruh anggota famtrip.

Pulau Redang memberlakukan larangan terhadap segala bentuk akti-vitas yang memba-hayakan biota laut, seperti menangkap/memancing ikan. Jika melakukannya, Anda bisa saja dike-nakan denda hingga RM 25,000!

TRAVEL NOTICE!

Kawasan Pecinan (Chinatown) Salah satu mural di Chinatown Crystal Mosque, mesjid dari kaca

WHAT TO EAT

Keropok Lekor, sejenis makanan tradisional (mirip Otak-otak) yang terbuat dari daging ikan Tamban, merupakan oleh-oleh khas dari Terengganu.