Journal Reading BCAA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

journal reading

Citation preview

Journal Reading

Journal ReadingPembimbing: dr. Toton Suryatono Sp.PD

Oleh: Sarah Eisya Putri

PendahuluanHepatocellular Carcinoma (HCC) adalah salah satu jenis kanker tersering dan menjadi penyebab utama mortalitas diantara pasien kanker.

Sebagian besar pasien HCC memiliki komplikasi, termasuk sirosis dan malnutrisi.

Intevensi suplementasi diet dengan Branched-Chain Amino Acids oral (BCAAs) pada pasien HCC belum terbukti keefektifannya.

MetodeStudi mengenai Efektifitas BCAAs pada pasien HCC diidentifikasi dari PubMed Embase Web of Science the Cochrane Libraries

Kriteria inklusi dan eksklusiKriteria inklusiRandomized Controlled Trials (RCTs) dengan studi kohort retrospektif dan prospektif Semua pasien dengan HCC dan mendapat terapi untuk HCC, baik terapi bedah maupun non-bedahStudi yang membandingkan dengan dan tanpa suplementasi BCAAs oral dengan lama pemantauan 24 minggu Semua pasien dimonitor oleh nutrisionis Kriteria eksklusiData non-comperatif atau metode observasionallama pemantauan 24 minggu Pasien dengan komplikasi serius untuk fungsi vital seperti gangguan pernapasan, ginjal, atau penyakit jantung.Pasien dengan penyakit hepar serius tapi dengan HCC Ukuran KeberhasilanLiver biochemical : serum albumin, total bilirubin, alanine aminotransferase (ALT), and aspartate aminotransferase (AST) pada bulan ke 6 and 12Gejala klinis: asites dan timbulnya udem setelah terapi anti-HCC

DiskusiSebagian besar pasien HCC mengalami disfungsi hepar yang dihubungkan dengan sirosis, progresi tumor, dan tumor dihubungkan dengan terapi.

Metabolisme nutrisi merupakan salah satu fungsi hepar, sehingga malnutrisi dapat terjadi ketika fungsi hepar terganggu.

Ratio serum BCAAs terhadap Aromatic Amino Acids (AAAs) menstabilkan sirosis hepar pada level rendah.

Ratio serum BCAAs/AAAs yang rendah menurunkan biosintesis dan sekresi albumin di hepatosi yang akan mengakibatakan hipoproteinemiaDiskusiHipoporteinemia atau komplikasi dari hypoalbuminemia, seperti asites dan edem, dapat meningkatkan risiko terputusnya terapi anti-cancer.

BCAAs tidak hanya bermanfaat menambah energi yang dibutuhkan pada pasien HCC, tapi juga dapat meningkatkan level albumin, sehingga menurunkan banyaknya terapi interupsi untuk mengatasi hipoproteinemi.

Pada pasien HCC yang mendapat intervensi, pemberian nutrisi optimal mungkin bermanfaat dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas.

KesimpulanPasien yang mendapat suplementasi BCAA memiliki fungsi hati yang lebih baik dengan serum albumin yang lebih tinggi dan rendahnya level ascites dan edem dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan suplementasi BCAA, namun perubahan pada rekurensi HCC, total bilirubin, ALT dan AST tidak signifikan.KesimpulanSuplementasi BCAA relative aman digunakan tanpa efek samping yang serius pada pasien HCC.

Suplementasi BCAA secara klinis dapat diaplikasikan pada pasien HCC dan emningkatkan kualitas hidupTerima Kasih