jenk septi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 jenk septi

    1/30

  • 8/17/2019 jenk septi

    2/30

    ditelan melalui belakang mulut masuk kedalam farin5, setelah makanan masuk palatum

    naik untuk menutup. &ares, glottis menutup oleh kontraksi otot7ototnya dan kontraksi

    farin5 untuk mendorong makanan ke esofagus. 6akanan berjalan dengan gerakan

     peristaltik esofagus kedalam lambung. 8ambung menerima makanan dari esofagus

    melalui orifisium $ardiale, bekerja sebagai penimbun makanan sementara, sedangkan otot

    lambung berkontraksi untuk men$ampur makanan dengan getah lambung. 6akanan yang

    telah di absorpsi didalam usus halus, disalurkan melaui dua saluran, yaitu pembuluh

    kapiler darah, dan saluran limfe di ili disebelah dalam permukaan usus halus. *emua

    makanan yang telah di$ernakan masuk lambung kedalam pembuluh kapiler darah di ili,

    dan oleh ena portal diba4a ke hati untuk mengalami beberapa perubahan, dari usus

    halus yang dimulai dari katup iliosekal, yaitu tempat sisa makanan le4at. 9efleks

    gastrokolik terjadi ketika makanan masuk ke dalam lambung dan menimbulkan peristalti$

    didalam usus besar. 9efleks ini menyebabkan defekasi.

    a. 6ulut

    6erupakan rongga permulaan saluran pen$ernaan, yang terdiri dari dua bagian.

    :agian luar (estibulum#, yaitu ruang diantara gusi serta gigi dengan bibir dan pipi,

    sedangkan bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi disisi7sisinya oleh tulang

    ma5ilaris dan semua gigi, dan sebelah belakang bersambung dengan a4al farin5.

    6ulut berfungsi untuk mengunyah dimana didalam mulut terdapat kelenjar salia

    yang mempunyai fungsi yaitu memudahkan makanan untuk dikunyah, mengubah

    zat tepung menjadi maltosa, mempertahankan bagian mulut tetap lembab.

     b. -arin5

    -arin5 atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan larin5 (tenggorokan#. -arin5

     berupa saluran yang berbentuk keru$ut, yang merupakan membran otot yang terletak 

    dari dasar tengkorak sampai ketinggian ertebra serikal ke enam, tempat farin5

     bersambung dengan esofagus.

    $. ;sofagus

    6erupakan tabung berotot yang panjangnya 2072' $m, diatas dimulai dari farin5

    sampai pintu masuk kardiak lambung diba4ah, terletak dibelakang tra$hea dan

    didepan tulang punggung, melalui thorak menembus diaphragma, untuk masuk 

    kedalam abdomen menyambung dengan lambung.

    d. 8ambung

    8ambung merupakan bagian dari saluran pen$ernaan yang dapat mengembang paling

     besar.

  • 8/17/2019 jenk septi

    3/30

    hipokondriak dan umbili$al. 8ambung terdiri dari bagian atas horizontal, yaitu antrum

     pilorikum. 8ambung berhubungan dengan esofagus melalui orifisium atau $ardia, dan

    dengan duodenum melalui orifisium pilorik. 8ambung terletak diba4ah diaphragma,

    didepan pankreas dan limfa menempel disebelah kiri fundus. 8ambung berfungsi

    untuk menampung makanan dalam kantung dan melepaskan makanan tersebut se$ara

     bertahap kedalam usus.

    e. /sus halus

    /sus halus adalah tabung yang kira7kira dua setengah meter panjangnya dalam

    keadaan hidup. Angka yang biasa diberikan, enam meter adalah penemuan setelah

    mati bila otot telah kehilangan tonusnya. /sus halus memanjang dari lambung sampai

    katup ileo7kolika, tempat bersambung dengan usus besar. /sus halus terletak didaerah

    umbilicus  dan dikelilingi usus besar. :agian7bagian dari usus halus !  Duodenum

    adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 2' $m, berbentuk sepatu kuda dan

    kepalanya mengelilingi kepala  pankreas. Yeyunum menempati dua perlima sebelah

    atas dari usus halus yang selebihnya. Ileum menempati tiga perlima akhir. -ungsi usus

    halus adalah men$erna dan mengabsorbsi khime dari lambung. sinya yang $air 

    (khime# dijalankan oleh serangkaian gerakan ada istirahat beberapa detik.

    f. /sus besar dan defekasi

    olon besar dengan panjang kira7kira ",' meter yaitu tempat sisa makanan le4at.

    olon terdiri dari ! kolon assendens, kolon transersus, serta kolon desendens,

     berjalan dari daerah kanan lumbal dan dari daerah kanan iliaka terdapat belokan yang

    disebut fle5ura sigmoid dan dibentuk kolon sigmoideus atau kolon pelis, dan

    kemudian masuk pelis besar dan menjadi rektum. 9ektum ialah "0 $m terba4ah dari

    usus besar, dimulai pada kolon sigmoid dan berakhir pada saluran anal yang kira7kira

    $m panjangnya dan berakhir kedalam anus yang dijaga oleh otot internal dan

    eksternal. -ungsi daripada usus besar adalah mengabsorpsi kandungan kolonik yaitu

    air, natrium, klorida dan mensekresi kalium kedalam kolon.

    /ntuk lebih jelasnya bisa dilihat pada =ambar 2." anatomi sistem pen$ernaan berikut.

  • 8/17/2019 jenk septi

    4/30

  • 8/17/2019 jenk septi

    5/30

    . E"iolo!i

    %enyebab typhus abdominalis adalah salmonella typhosa, basil gram negatie

    yang bergerak bulu getar (motil# dan tidak berspora. uman ini dapat hidup baik sekali

     pada suhu tubuh manusia maupun suhu tubuh yang lebih rendah sedikit dan mati pada

    suhu 10> ? maupun oleh antiseptik.

    uman salmonella typhosa mempunyai ma$am antigen, yaitu!

    a.  Antigen @ @hne hau$h somatik antigen (tidak menyebar#, antigen pada bagian

    somaB terdiri dari zat komplek lipopolisakarida.

     b.  Antigen H Hau$h (menyebar#, terdapat pada flagella dan bersifat termolabil.

    $. Antigen C kapsul, merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan

    melindungi @ antigen terhadap fagositosis.

    etiga antigen tersebut didalam tubuh manusia akan menimbulkan pembentukan

    ma$am antibodi yang lazim disebut aglutinin. (9ampengan, 200D ! +1#

    /. a"o0isiolo!i

    %enularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai $ara, yang

    dikenal dengan '- yaitu -ood (makanan#, -ingers (jari tanganEkuku#, -omitus

    (muntah#, -ly (lalat#, dan melalui -eses. -eses dan muntah pada penderita typhoid

    dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. uman tersebut dapat

    ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap dimakanan yang akan

    dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut kurang memperhatikankebersihan dirinya seperti men$u$i tangan dan makanan yang ter$emar kuman

    salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui mulut. emudian kuman

    masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan dimusnahkan oleh asam lambung

    dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian distal dan men$apai jaringan limpoid.

    3i dalam jaringan limpoid ini kuman berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah

    dan men$apai sel7sel retikuloendotelial. *el7sel retikuloendotelial ini kemudian

    melepaskan kuman ke dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman

    selanjutnya masuk limpa, usus halus dan kandung empedu.

  • 8/17/2019 jenk septi

    6/30

    *esuai dengan pendapat *uriadi dan &gastiyah bah4a kuman salmonella

    masuk melalui mulut. *ebagian kuman akan dimusnahkan dalam lambung oleh asam

    lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus yang melepaskan zat pirogen dan

    menimbulkan infeksi. nfeksi ini bisa merangsang pusat mual dan muntah di medulla

    oblongata dan akan mensekresi asam lambung berlebih sehingga mengakibatkan mual

    dan timbul nafsu makan berkurang. Apabila nafsu makan berkurang maka terjadi

    intake nutrisi tidak adekuat dan terjadi perubahan nutrisi. *elain itu juga kuman yang

    masih hidup akan masuk ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang ili

    usus halus kemudian kuman masuk ke peredaran darah (bakterimia primer#, dan

    menuju sel7sel retikuloendotelial, hati, limfa dan organ7organ lainnya (*uriadi, 200 !

    2'+#.

    :asil kemudian masuk kedalam peredaran darah melalui pembuluh limpe

    sampai di organ7organ terutama hati dan limpa. :asil yang masuk ke peredaran darah

    akan mengeluarkan endotoksin sehingga menimbulkan demam dan terjadi gangguan

    termoregulasi tubuh. 3ari demam tadi akan menimbulkan diaporesis sehingga terjadi

     proses kehilangan $airan berlebih. ehilangan $airan juga dapat meningkatkan

     permeabilitas kapiler sehingga terjadi peningkatan absorbsi usus dan merangsang

     peningkatan motilitas usus. :asil yang tidak dihan$urkan juga akan berkembang biak 

    dalam hati dan limpa sehingga organ7organ tersebut akan membesar disertai nyeri

     pada perabaan. emudian basil akan kembali masuk kedalam darah dan menyebar ke

    seluruh tubuh terutama ke dalam kelenjar limfoid usus halus, menimbulkan tukak 

     berbentuk lonjong pada mukosa diatas  plak peyer , tukak tersebut dapat

    mengakibatkan resiko komplikasi perdarahan, perforasi usus dan nekrosis jaringan.

    eadaan tersebut mengharuskan klien untuk bedrest total sehingga A38 dibantu agar 

    terpenuhi personal hygiene klien. *elain itu juga kondisi sakit akan menimbulkan efek hospitalisasi dan mengakibatkan rasa $emas pada klien dan keluarga. (&gastiyah,

    200'#.

    3emam typoid dapat bersifat intermitten (sementara#, remiten (kambuh#, dan

    continue (terus7menerus# tergantung dari periode terjadinya demam. 3emam

    seringkali menyebabkan perasaan tidak nyaman dan meniggalkan kehilangan $airan

    yang berlebihan le4at keringat serta udara yang ikut dalam udara ekspirasi, disamping

    itu pula terjadi peningkatan permeabilitas kapiler yang mengakibatkan menurunnya

  • 8/17/2019 jenk septi

    7/30

    absorbsi usus sehingga tekanan koloid ekstra sel meningkat, akibatnya $airan

     berpindah dari intra sel ke ekstra sel. %eningkatan $airan dapat merangsang

     peningkatan motilitas untuk mengeluarkan kelebihan $airan dan akhirnya timbulah

    diare. Timbulnya diare akan mengakibatkan gangguan keseimbangan $airan dan

    elektrolit. 3isamping menimbulkan gejala diare, salah satu gejala typhoid adalah

    timbulnya obstipasi. Hal ini terjadi endoktosin bekerja menghambat saraf enterik 

    sehingga motilitas usus terhambat.

    /ntuk lebih jelasnya bisa dilihat pada bagan modifikasi patofisiologi typhus

    abdominalis berikut ini.

    Ba!an modi0iasi pa"o0isiolo!i "yphus Abdominalis

    6asuknya *almonella Typhosa6elalui 6ulut ke *aluran ?erna

      *ebagian uman *ebagian 6asuk /sus Halus  3imusnahkan @leh Asam 8ambung

    nasi *almonella di /sus

    Adanya %roses %enyakit 6asuk ke elenjar 8imfoid 6elepaskan Fat %irogen  (:erkembang biak#

      nformasi urang6enyerang Cili /sus Halus

    %ersepsi *alah 6erangsang %usat6asuk ke %eredaran 3arah 6ualG6untah 3i

    urang %engetahuan (6enuju *el7sel 9etikuloendotelial# 6edula @blongata

    :akteri 6elepaskan %embesaran pada;ndotoksin HatiG8imfa *ekresi Asam

    3emam 8ambung 6eningkatuman embali &yeri %ada

      %eredaran 3arah %erabaan3iaporesis 6ual

      elenjar 8imfoid /sus Halusehilangan ?airan :erlebih Anoreksia

      Tukak (plek peyer#%eningkatan %ermeabilitas ntake &utrisiapiler Tidak Adekuat

    6eningkatkan Absorbsi /sus %erdarahan, %erforasi :edrest Total &ekrosis aringan

    %eningkatan Tek. oloid ondisi sakit A38 dibantu

    ;kstra *el 3i 9*

      ;fek Hospitalisasi%eningkatan ?airandi;kstra *el

    6erangsang %eningkatan

    nfeksi

    9esti %enularan

    =ang.Termogulasi

  • 8/17/2019 jenk septi

    8/30

    (*umber ! *uriadi dan &gastiyah#

    ,. 2ani0es"asi Klini 

    6enurut *uriadi, (200 ! 2''72'# pada manifestasi klinis didapatkan !

    ". &yeri kepala, lemah, lesu

    2. 3emam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama minggu. 6inggu

     pertama peningkatan suhu tubuh berfluktuasi, biasanya suhu tubuh meningkat

     pada malam hari dan menurun pada pagi hari. %ada minggu kedua suhu tubuh

    terus meningkat dan pada minggu ketiga suhu berangsur7angsur turun dan kembali

    normal.

    . =angguan pada saluran $erna ! bibir kering dan pe$ah7pe$ah, lidah ditutupi

    selaput putih kotor ($oated tongue#, mual, tidak nafsu makan, hepatomegali,

    splenomegali yang disertai nyeri pada perabaan.

    +. =anggguan kesadaran ! penurunan kesadaran (apatis, somnolen#

    '. :intik7bintik kemerahan pada kulit (roseola#

    . ;pistaksis

    3. Kompliasi

    %ada usus halus umumnya jarang terjadi, tetapi bila terjadi sering fatal yaitu

    sebagai berikut !

    9esti omplikasi

    %erubahan &utrisi

    3efisit %era4atan3iri

    ?emas

    9esti =ang. eseimbangan ?airan

  • 8/17/2019 jenk septi

    9/30

    a. %erdarahan usus ditemukan jika dilakukan pemeriksaan tinja dengan benzidin.

    ika perdarahan banyak terjadi melena, dapat disertai nyeri perut dengan tanda7

    tanda renjatan.

     b. %erforasi usus timbul biasanya pada minggu ketiga atau setelahnya

    dan terjadi pada bagian distal ileum. %erforasi yang tidak disertai peritonitis hanya

    dapat ditemukan bila terdapat udara di peritoneum, yaitu pekak hati menghilang

    dan terdapat udara di antara hati dan diafragma pada foto rontgen abdomen yang

    dibuat dalam keadaan tegak.

    $. %eritonitis biasanya menyertai perforasi tetapi dapat terjadi tanpa perforasi usus.

    3itemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding abdomen

    yang tegang (defense musculair) dan nyeri tekan.

    d. omplikasi diluar usus terjadi karena lokalisasi peradangan akibat sepsis

    (bakterimia#, yaitu meningitis, kolesistitis, ensefalopati dan lain7lain. omplikasi

    diluar usus ini terjadi karena infeksi sekunder, yaitu bronkopneumonia.

    (&gastiyah, 200' ! 21#

    4. emerisaan Dia!nos"i 

    %emeriksaan laboratorium, berupa pemeriksaan !

    a. 3arah tepi

    Terdapat gambaran leukopenia, limposit relatip dan aneosinofilia pada

     permulaan sakit, mungkin ditemukan anemia dan trombositopenia ringan, diduga efek 

    toksik supresi sumsum tulang atau perdarahan usus.

     b. %emeriksaan 4idal

    3asar pemeriksaan adalah reaksi aglutinasi yang terjadi apabila serum pasien

    typhus abdominalis di$ampur dengan suspensi antigen Salmonella typhosa.

    %emeriksaan dengan hasil positif ialah apabila terjadi aglutinasi, dengan jalan

    mengen$erkan serum maka kadar zat anti dapat ditentukan yaitu pengen$eran tertinggi

    yang masih menimbulkan reaksi aglutinasi. /ntuk membuat diagnosis yang diperlukan

    ialah titer zat anti terhadap antigen @. Titer terhadap antigen H 4alaupun tinggi akan

    tetapi tidak bermakna untuk menegakan diagnosis karena titer dapat tetap tinggi setelah

    dilakukan imunisasi atau apabila penderita telah lama sembuh dari penyakit yang sama.

    $. %emeriksaan sumsum tulang

    3apat digunakan untuk menyokong diagnosis. %emeriksaan ini tidak termasuk 

     pemeriksaan rutin yang sederhana. Terdapat gambaran sumsum tulang berupa 9;*

  • 8/17/2019 jenk septi

    10/30

  • 8/17/2019 jenk septi

    11/30

    -luorokinolon efektif untuk demam typhoid, tetapi dosis dan lama pemberian yang

    optimal belum diketahui dengan pasti.

    g. Antipiretika

    Antipiretika tidak perlu diberikan se$ara rutin pada setiap penderita demam typhoid,

    karena tidak banyak berguna.

    h. ortikosteroid

    %asien yang toksik dapat diberikan kortikosteroid oral atau parenteral dalam dosis

    yang menurun se$ara bertahap (tapering off# selama ' hari. :iasanya hasilnya

    sangat memuaskan, kesadaran klien menjadi jernih dan suhu tubuh $epat turun

    sampai normal. Akan tetapi kortikosteroid tidak boleh diberikan tanpa indikasi,

    karena dapat menyebabkan perdarahan intestinal dan relaps.

    7. Dampa Terhadap Sis"em Tubuh 8ain

    a. *istem *araf  

    Terjadi karena lokasi peradangan akibat sepsis (bakterimia# yang mengenai

    seluruh organ tubuh melalui pembuluh limfe didalam tubuh antara lain sistem saraf 

     pusat (otak#, dapat menyebabkan kesadaran pasien menurun yaitu apatis sampai

     somnolen apabila penyakitnya berat dan terlambatnya pengobatan biasanya sampai

    terjadi sopor dan koma (&gastiyah, 200' ! 21#.

     b. *istem %ernafasan

    %ada klien typhoid klien mengeluh batuk dan ditemukan pnemonia dan

    empiema (6ansyoer, 200" ! +2+ #.

    $. *istem ardioaskuler  

    6akrophage pada penderita akan menghasilkan substansi aktif yang disebut

    monokines, selanjutnya monokines ini dapat menyebabkan instabilitas askuler dan

    mengakibatkan adanya gangguan sirkulasi yaitu perubahan tanda7tanda ital, kulit

     pu$at, akral dingin (9ampengan, 200D ! +D#.

    d. *istem %en$ernaan

    %ada sistem pen$ernaan akan didapatkan pada mulut terdapat nafas berbau tak 

    sedap, bibir kering dan pe$ah7pe$ah (ragaden#. 8idah tertutup selaput putih kotor 

    ($oated tongue#, ujung tepinya kemerahan jarang disertai tremor. %ada abdomen dapat

  • 8/17/2019 jenk septi

    12/30

    ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus#. Hati dan limpa membesar disertai

    nyeri daerah perut, konstipasi, diare atau bisa juga normal disamping itu disertai mual,

    muntah, dan anoreksia ( &gastiyah, 200' ! 21#.

    e. *istem ntegumen

    arena terjadi emboli basil dalam kapiler kulit terutama pada daerah

     punggung dan anggota gerak maka dapat ditemukan adanya roseola yaitu berupa

     bintik7bintik kemerahan yang dapat ditemukan pada minggu pertama demam

    (&gastiyah, 200' ! 21#.

    f. *istem 6uskuloskeletal

    %ada demam tifoid kemungkinan akan terjadi keluhan yang berhubungan

    dengan sistem muskuloskeletal yaitu nyeri otot, tubuh lemah dan kelemahan fisik 

    (9ampengan, 200D ! +D#.

    g. *istem %erkemihan

    3idalam perkemihan dapat terjadi komplikasi glumerulus, nepritis,

     pielonefritis dan ferinefritis sehingga klien mengeluh buang air ke$il sedikit

    (6ansyoer, 200" ! +2+ #.

    1+. Konsep Tumbuh Kemban! ada Ana Usia ra Seolah

    Tumbuh kembang anak sebenarnya men$akup 2 peristi4a yang sifatnya

     berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan

     perkembangan.

    %ertumbuhan ( growth# berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

     jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun indiidu, yang bisa diukur 

    dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram#, ukuran panjang ($m, meter#, umur tulang

    dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh#.

  • 8/17/2019 jenk septi

    13/30

    %erkembangan (development # adalah bertambahnya kemampuan ( skill) dalam

    struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat

    diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. 3isini menyangkut adanya proses

    diferensiasi dari sel7sel tubuh, jaringan tubuh, organ7organ dan sistem organ yang

     berkembang sedemikian rupa sehingga masing7masing dapat memenuhi fungsinya.

    Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

    interaksi dengan lingkungannya.

    %engkajian tumbuh kembang anak dapat dilakukan dengan menggunakan

    33*T ( Denver Development Screning Tes#. Alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi

    apabila terjadi penyimpanganEketerlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada

    anak usia tertentu. 33*T dapat digunakan pada anak usia 07 tahun. %ertumbuhan dan perkembangan anak usia 7' tahun !

    a. er"umbuhan

    "# :erat badan

    3igunakan rumus yang dikutip dari :ehrman, "2 untuk 

    memperkirakan berat badan anak usia ' tahun adalah sebagai berikut!

    ' tahun ! ' 5 2 I D "D g

    adi berat badan normal anak usia ' tahun sesuai dengan rumus diatas

    adalah "D kg.

    2# Tinggi badan

    3igunakan rumus yang dikutip dari :ehrman, "2 untuk 

    memperkirakan tinggi badan anak usia ' tahun adalah sebagai berikut !

    ' tahun ! ' 5 I 11 "01

    adi tinggi badan anak usia ' tahun sesuai dengan rumus diatas adalah

    "01 $m.

    # =igi

    %ada umumnya tumbuhnya gigi susu adalah sebagai berikut (*udigdo

    *astroasmoro, 2001# !

    2 gigi seri ba4ah 7 '7"0 bulan

    2 gigi seri atas 7 D7"2 bulan

    2 gigi taring atas 7 7" bulan

    2 gigi taring ba4ah 7 "07"+ bulan

  • 8/17/2019 jenk septi

    14/30

    2 gigi geraham pertama ba4ah 7 "7" bulan

    2 gigi geraham pertama atas 7 "7"1 bulan

    2 gigi geraham kedua 7 J 2 tahun

    +# 8ingkar lengan atas (8i8a#

    8ingkar lengan atas merupakan pengkajian umum yang digunakan

    untuk menilai status nutrisi. /kuran lingkar lengan atas normal anak usia '

    tahun adalah berkisar antara "+,'7"1 $m.

    b. eremban!an

    "# 6otorik kasar 

    a# 6elempar bola pada jarak K " m

     b# 6elompat dengan kedua kaki bersama7sama$# :erdiri dengan " kaki selama " detik 

    d# :erdiri dengan " kaki selama 2 detik 

    e# 6elompat dengan " kaki

    f# :erdiri dengan " kaki selama detik 

    g# :erdiri dengan " kaki selama + detik 

    h# :erdiri dengan " kaki selama ' detik 

    i# :erjalan dengan meletakkan tumit pada jari kaki

    2# 6otorik halus

    a# 6enggambar garis ertikal

     b# 6enyusun menara dari D kubus

    $# 6enggoyangkan ibu jari

    d# 6enggambar lingkaran

    e# 6enggambar orang dengan bagian

    f# 6enggambar tanda positif 

    g# 6emilih garis yang lebih panjangh# 6enggambar kubusEpersegi empat

    i# 6enggambar orang dengan bagian

    # %ersonal7*osial

    a# 6emakai baju

     b# 6enggosok gigi dengan bantuan

    $# 6en$u$i dan mengeringkan tangan

    d# 6enyebutkan nama7nama temannya

    e# 3apat memakai t7shirt sendiri

  • 8/17/2019 jenk septi

    15/30

    f# 3apat berpakain sendiri

    g# 3apat bermain ular tanggaEkartuEgambar 

    h# 3apat menggosok gigi tanpa bantuan

    i# 3apat menggambil makanan tanpa tumpah dengan " tangan

    +# :ahasa

    a# 6enghitung kubus yang disediakan

     b# 6enyebutkan kegunaan dari buah benda

    $# 6enyebutkan + kegiatan yang diperagakan

    d# Anak berbi$ara yang dapat dimengerti

    e# 6engerti dan mengerjakan yang disuruh

    f# 3apat menyebutkan + 4arna

    g# 3apat mengartikan ' kata yang disebutkan

    h# 6enja4ab dengan benar kata sifat yang ditanyakan

    i# 6enghitung ' kubus yang disediakan

    11. Konsep 9ospi"alisasi ada Ana Usia ra Seolah

    Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang

     beren$ana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, menjalani terapi

    dan pera4atan sampai pemulangannya kembali ke rumah. *elama proses tersebut, anak 

    dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurut beberapa penelitian

    ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh dengan stres.

    9eaksi anak usia ' tahun pada masa pera4atan dirumah sakit memaksa anak 

    untuk berpisah dari lingkungan yang dirasakannya aman, penuh kasih sayang, dan

    menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan, dan teman sepermainannya. 9eaksi

    terhadap perpisahan yang ditunjukkan anak usia ' tahun adalah dengan menolak makan,

    sering bertanya, menangis 4alaupun se$ara perlahan dan tidak kooperatif terhadap

     petugas kesehatan. %era4atan di rumah sakit juga membuat anak kehilangan kontrol

    terhadap dirinya. %era4atan di rumah sakit mengharuskan adanya pembatasan aktiitas

    anak sehingga anak merasa kehilangan kekuatan diri. %era4atan di rumah sakit sering

    kali dipersepsikan anak usia ' tahun sebagai hukuman sehingga anak akan merasa malu,

     bersalah, atau takut. etakutan anak terhadap perlukaan mun$ul karena anak menganggap

    tindakan dan prosedurnya mengan$am integritas tubuhnya. @leh karena itu, hal ini

    menimbulkan reaksi agresif dengan marah dan berontak, berekspresi erbal dengan

  • 8/17/2019 jenk septi

    16/30

    mengu$apkan kata7kata marah, tidak mau bekerja sama dengan pera4at, dan

    ketergantungan pada orang tua.

    Apabila anak stres selama dalam pera4atan, orang tua menjadi stres pula, dan

    stres orang tua akan membuat tingkat stres anak semakin meningkat. Anak adalah bagian

    dari kehidupan oarng tuanya sehingga apabila ada pengalaman yang mengganggu

    kehidupannya maka orang tua pun merasa sangat stres. 3engan demikian, asuhan

    kepera4atan tidak bisa hanya berfokus pada anak, tetapi juga pada orang tuanya.

    nterensi yang paling penting dilakukan pera4atan terhadap anak pada

     prinsipnya untuk meminimalkan stresor, men$egah perasaan kehilangan, meminimalkan

    rasa takut terhadap perlukaan dan nyeri, serta memaksimalkan manfaat pera4atan di

    rumah sakit. Hal yang harus diingat adalah bah4a bermain merupakan salah satu $ara

    yang efektif dalam mengatasi dampak hospitalisasi tersebut.

    1#. Konsep Komuniasi ada Ana Usia ra Seolah

    omunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan dari komunikator kepada

    komunikan melalui media tertentu, dan menggunakan umpan balik sebagai masukan

    terhadap proses yang dijalankan. Tiga faktor utama yang mempengaruhi proses

    komunikasi, yaitu situasiEsuasana, 4aktu, dan kejelasan pesan.

    omunikasi yang dijalankan pera4at dengan klien adalah bentuk komunikasi

    terapeutik, yaitu terjadi hubungan interpersonal antara pera4at dan klien dengan maksud

    untuk membantu meme$ahkan masalah klien, yaitu distres psikologis, yang ditunjukkan

    dengan adanya empati, rasa per$aya, alidasi, dan perhatian.

    *eorang pera4at  yang mera4at menangani klien anak harus memiliki

    kemampuan melakukan pendekatan dan komunikasi kepada anak karena hal ini yang

    membedakannya dengan asuhan kepera4atan yang dilakukan pada klien de4asa. lien

    de4asa mudah diajak bekerja sama dalam pelayanan kepera4atan yang dijalankan,

    sedangkan anak7anak, sesuai dengan karakteristik perkembangannya, sering sekali diajak 

     bekerja sama. @leh karena itu, pera4at harus menggunakan teknik komunikasi tertentu

    sesuai dengan tahap perkembangannya pada saat berhubungan dengan anak maupun

    orang tua sehingga tujuan asuhan kepera4atan yang dijalankan dapat ter$apai dengan

     baik.

  • 8/17/2019 jenk septi

    17/30

    :erkomunikasi dengan anak usia ' tahun yaitu karakteristik anak sangat

    egosentris. *elain itu, anak juga mempunyai perasaan takut pada ketidaktahuannya

    sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan terjadi padanya. 6isalnya, pada

    saat akan diukur suhu, anak akan merasa takut melihat alat yang akan ditempelkan pada

    tubuhnya. @leh karena itu, jelaskan bagaimana anak akan merasakannya. :eri

    kesempatan padanya untuk memegang termometer sampai ia yakin bah4a alat tersebut

    tidak berbahaya untuknya.

    3ari aspek bahasa, anak sudah mampu berbi$ara se$ara fasih. Tetapi pada saat

    menjelaskan prosedur tindakan sebaiknya menggunakan kata7kata yang sederhana,

    singkat, dan gunakan istilah yang dikenalnya. %osisi tubuh yang baik saat berbi$ara

     padanya adalah jongkok, duduk di kursi ke$il, atau berlulut sehingga pandangan mata kita

    sejajar dengannya.

    *atu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam

     berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah di$apainya atau

    ditunjukkannya terhadap pera4at atau orang tuanya. %era4at juga harus konsisten dalam

     berkomunikasi se$ara erbal maupun nonerbal. adi jangan terta4a atau tersenyum saat

    melakukan tindakan yang menimbulkan rasa nyeri pada anak, misalnya di ambil darah,

    dipasang infus, dan lain7lain.

    *ering kali pera4at mendapat kesulitan pada saat melakukan pemeriksaan

    fisik. @leh karena itu, gunakan pendekatan seperti bi$ara terlebih dahulu pada orang tua,

    mulai kontak dengan anak dengan men$eritakan sesuatu yang lu$u, gunakan mainan

    sebagai pihak ketiga dalam bentuk yang lain sebagai titik masuk berbi$ara pada anak,

    ajukan pilihan dimana anak akan diperiksa, pemeriksaan yang menimbulkan trauma

    dilakukan paling akhir, dan hindarkan pemeriksaan dengan menggunakan alat yang

    menimbulkan rasa takut.

    :erkomunikasi terhadap orang tua anak juga memerlukan keterampilan

    tertentu, yaitu dorong orang tua untuk berbi$ara terbuka, fokuskan pembi$araan, dengar 

    saat ia berbi$ara, empati, diam sejenak saat berbi$ara untuk memberi kesempatan

     padanya berpikir, beri penguatan, rumuskan masalah bersama orang tua untuk men$ari

    solusinya, dan antisipasi kemungkinan yang dapat terjadi pada anak sebagai langkah

    antisipasi.

  • 8/17/2019 jenk septi

    18/30

    B. Konsep roses Kepera)a"an

    %roses kepera4atan adalah metode sistematik dimana se$ara langsung pera4at

     bersama klien se$ara bersama untuk menyebutkan masalah kepera4atan, membuat

     peren$anaan dan implementasi serta ealuasi hasil asuhan kepera4atan.

    (=affar, " ! '+# ada ' (lima# tahap proses kepera4atan yaitu ! pengkajian, diagnosa

    kepera4atan, peren$anaan, implementasi, dan ealuasi.

    1. en!a6ian

    %engkajian merupakan dasar utama atau langkah a4al dari proses kepera4atan

    se$ara keseluruhan. Tahap pengkajian terdiri dari pengumpulan data kepera4atan,

     pengelompokkan data atau analisa data, perumusan diagnosa kepera4atan. (=affar, " !

    '1#

    3i ba4ah ini pengkajian yang dilakukan pada penyakit demam typhoid sebagai

     berikut!

    a. %engumpulan 3ata

  • 8/17/2019 jenk septi

    19/30

    "# dentitas klien

    :iodata merupakan data mengenai identitas klien yang terdiri dari! nama,

    umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit,

    nomor rekam medik, diagnosa medis, tanggal pengkajian, penanggung ja4ab

    klien meliputi nama, umur, pendidikan, pekerjaan alamat dan hubungan dengan

    klien.

    2# 9i4ayat esehatan

    a# eluhan /tama

    eluhan utama menjelaskan keluhan yang terjadi saat dikaji. :iasanya

     pada anak dengan demam typhoid orang tua klien mengeluh anaknya demam

    lebih dari satu minggu.

     b# 9i4ayat esehatan *ekarang

    6erupakan pengembangan dari keluhan utama se$ara terperin$i

    dengan menggunakan %L9*T.

    % ! %aliatif dan prookatif, merupakan hal atau faktor yang men$etuskan

    terjadinya penyakit, hal yang memperberat atau memperingan.

    L ! uality dan !uantity, dari suatu keluhan atau penyakit yang dirasakan.

    9 ! "egion adalah daerah atau tempat dimana keluhan dirasakan.

    * ! Saverity adalah derjat keganasan atau intensitas dari keluhan tersebut.

    T ! Time adalah 4aktu dimana keluhan dirasakan.

    %ada yang menderita demam typhoid biasanya mula7mula anak 

    menderita demam yang lebih dari satu minggu, demam terjadi sore hari dan

    meninggi pada malam hari dan mulai menurun pada pagi hari.

    $# 9i4ayat kesehatan masa 8alu

    6enguraikan tentang ri4ayat penyakit yang pernah diderita oleh klien,

    apakah pernah mengalami penyakit yang serupa dalam bulan kebelakang,

    apakah ada hubungannya atau tidak dengan ri4ayat kesehatan yang sekarang.

    d# 9i4ayat esehatan eluarga

    6enguraikan tentang status kesehatan keluarga terdekat dengan

    mengkaji apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama

    dengan klien atau penyakit keturunan dan menular.

    # 9i4ayat kehamilan dan persalinan

  • 8/17/2019 jenk septi

    20/30

    3apat dikaji mengenai ri4ayat kehamilan dan persalinan yaitu umur 4aktu

    melahirkan, kondisi kesehatan ibu selama mengandung dan melahirkan, imunisasi

    TT (Tetanus Toksoid# yang didapat, :: dan %: klien 4aktu lahir.

    +# 9i4ayat mmunisasi dan 6akanan

    a# mmunisasi

    ?atatan imunisasi yang telah diberikan, yang seharusnya anak usia '

    tahun sudah terpenuhi imunisasi dasarnya (:?=, 3%T, Hepatitis, %olio,

    ?ampak dan TT# dan tanyakan apakah anak sudah mendapatkan imunisasi

    khusus untuk penyakit tifoid ($hotipa#.

     b# 6akanan tambahan pertama

    6enjelaskan tentang perolehan A* ekslusif atau pemberian %A* usia

    kurang dari + bulan dan jenis %A* yang diberikan.

    '# 9i4ayat Tumbuh embang

    a. %ertumbuhan

    %ertumbuhan ( growth# berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar,

     jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun indiidu, yang bisa

    diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram#, ukuran panjang ($m,

    meter#, umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan

    nitrogen tubuh#.

    Adapun pertumbuhan yang normal pada anak usia ' tahun menurut

    *oetjiningsih adalah sebagai berikut !

    (a# :erat badan

    3igunakan rumus yang dikutip dari :ehrman, "2 untuk 

    memperkirakan berat badan anak usia ' tahun adalah sebagai berikut!

    ' tahun ! ' 5 2 I D "D g

    (b# Tinggi :adan

    3igunakan rumus yang dikutip dari :ehrman, "2 untuk 

    memperkirakan tinggi badan anak usia ' tahun adalah sebagai berikut !

    ' tahun ! ' 5 I 11 "01 $m

  • 8/17/2019 jenk septi

    21/30

     b. %erkembangan

    %erkembangan (development # adalah bertambahnya kemampuan ( skill)

    dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

    teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

    %engkajian perkembangan yang digunakan anak usia ' tahun dapat

    dilakukan dengan menggunakan 33*T ( Denver Development Screning 

    Test #.

    # %ola kebiasaan sehari hari

    a. %ola &utrisi

    %ada klien dengan demam typhoid ditemukan perubahan pola nutrisi

    dimana terdapat penurunan nafsu makan, berkurangnya frekuensi makan

    sehingga yang masuk tidak adekuat.

     b. %ola eliminasi

    %ola eliminasi klien dengan demam typhoid biasanya sering terjadi

    konstipasi tetapi juga dapat terjadi diare atau pun normal seperti biasa. :ila

    telah terjadi komplikasi perforasiEperdarahan usus dapat terjadi melena.

    $. %ola istirahat dan tidur 

    %erubahan pola istirahat tidur dapat terjadi jika anak mengalami nyeri

    sehingga anak menjadi gelisah dan re4el, biasanya kualitas dan kuantitas tidur 

    klien berkurang.

    d. %ola Aktiitas dan latihan

    Aktiitas klien terbatas karena klien dianjurkan untuk tirah baring

    sebagai program terapi.

    e. %ola personal hygiene

    %engkajian dilakukan dengan menanyakan frekuensi mandi, menyikat

    gigi, keramas, menggunting kuku sebelum sakit dan dapat dihubungkan

    dengan kemampuan untuk mera4at diri yang sudah dapat dilakukan oleh

    klien.

    1# %emeriksaan -isik  

    a# eadaan /mum klien se4aktu dilakukan pengkajian, biasanya klien

    tampak lemah.

     b# %emeriksaan %ersistem

    ("# *istem %ernafasan

  • 8/17/2019 jenk septi

    22/30

    %ada sistem pernafasan yang perlu dikaji bentuk hidung, irama

     pernafasan, frekuensi, jenis pernafasan, bunyi nafas, pola nafas. %ada

     penderita demam typhoid jika dalam keadaan demam dapat meningkatkan

    frekuensi nafas atau perubahan pola nafas, nafas $epat dan dangkal.

    (2# *istem kardioaskuler 

    %ada sistem kardioaskuler yang perlu dikaji konjungtia,

     peningkatan ena jugularis, nadi, suhu akral, $apirally refill time, bunyi

     jantung, irama jantung. %ada klien demam typhoid mengakibatkan

    gangguan sirkulasi yaitu perubahan tanda7tanda ital, kulit pu$at.

    (# *istem %en$ernaan

    %ada sistem pen$ernaan yang perlu dikaji mukosa bibir, lidah, gigi,

    kemampuan menelan dan mengunyah, bentuk abdomen, bising usus. %ada

    klien demam typhoid kemungkinan ditemukan mukosa bibir kering dan

     pe$ah7pa$ah, lidah tertutupi selaput putih kotor ($oated tongue#, ujung dan

    tepinya kemerahan, pada abdomen dapat ditemukan keadaan perut

    kembung (meteorismus#, hati dan limpa membesar disertai nyeri pada

     perabaan.

    (+# *istem ntegumen

    %ada sistem integumen yang perlu dikaji 4arna rambut,

     pertumbuhan rambut, 4arna kulit, turgor kulit, suhu, keadaan kuku tangan

    dan kaki. %ada klien demam typhoid kemungkinan ditemukan punggung

    dan anggota gerak terdapat roseola, yaitu bintik7bintik kemerahan karena

    emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada minggu

     pertama demam dan dapat ditemukan pula berupa peningkatan suhu

    tubuh, selama minggu pertama suhu tubuh berangsur angsur naik setiap

    hari, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi sore hari dan

    malam hari.

    ('# *istem %ersyarafan

    %ada sistem persyarafan yang perlu dikaji kesadran klien, refleks7

    refleks. %ada klien demam typhoid kemungkinan ditemukan kesadaran

    klien menurun yaitu apatis sampai somnolen apabila penyakitnya berat dan

    terlambatnya pengobatan biasanya sampai terjadi stupor dan koma. &ilai

    =?* kurang dari nilai normal yaitu "+.

  • 8/17/2019 jenk septi

    23/30

    (# *istem %erkemihan

    %ada sistem perkemihan yang perlu dikaji palpasi kandung kemih

    apakah ada nyeri tekan dan teraba kosong. %ada klien demam typhoid

    ditemukan gangguan pada sistem perkemihan, ditemukan urine pekat.

    emungkinan ini terjadi pada klien dengan dehidrasi akibat demam. *elain

    itu juga akibat dari penyebaran basil salmonella typhosa  sampai keginjal

    kemungkinan dapat ditemukan basil dalam urine pada pemeriksaan

    laboratorium.

    (1# *istem 6uskuloskeletal

    %ada sistem muskuloskeletal yang perlu dikaji bentuk ekstremitas

    atas dan ba4ah, edema, 9@6, kekuatan otot. %ada klien demam typhoid

    dapat ditemukan keluhan berupa nyeri otot, kelemahan fisik.

    D# 3ata %sikososial

    %era4atan anak dirumah sakit tidak hanya menimbulkan masalah pada

    anak, tetapi pada orang tua juga. :anyak penelitian membuktikan bah4a

     pera4atan dirumah sakit menimbulkan stres pada orang tua. @leh karena itu perlu

    dikaji ke$emasan pada orang tua sehubungan dengan penyakit yang di alami

    anaknya.

    Adanya stress pada anak dan orang tua disebabkan karena tidak mengerti

    mengapa harus dira4at di rumah sakit, dimana bagi anak merupakan lingkungan

    asing. *tres hospitalisasi akan men$etuskan rasa tidak aman dan nyaman bagi

    anak dan keluarga, dimana keadaan ini mema$u anak untuk menggunakan

    mekanisme koping dalam menangani stress yang dapat berkembang kearah krisis.

    # 3ata %enunjang

    3alam pemeriksaan penunjang biasanya ditemukan data pemeriksaan

    laboratorium berupa !

    a# %emeriksaan darah tepi

    Terdapat gambaran leukopenia, limposit relatip dan aneosinofilia pada

     permulaan sakit, mungkin ditemukan anemia dan trombositopenia ringan,

    diduga efek toksik supresi sumsum tulang atau perdarahan usus.

     b# %emeriksaan Midal

    %eningkatan titer uji 4idal empat kali lipat selama 27 minggu

    memastikan diagnosis demam typhoid. 9eaksi 4idal tunggal dengan titer 

  • 8/17/2019 jenk septi

    24/30

    antibody @ N" ! 20 atau titer antibody HN "! +0 menyokong diagnosis

    demam pada pasien dengan gambaran klinis yang khas.

    $# %emeriksaan ultur (biakan empedu#

    6enunjukan gambaran terdapatnya basil Salmonella typhosa  dalam

    urin dan tinja. ika pada pemeriksaan selama dua kali berturut7turut tidak 

    didapatkan basil salmonella typhosa pada urine dan tinja maka klien

    dinyatakan betul7betul sembuh dan tidak menjadi pemba4a kuman

    (carrier #.

    "0# 3ata %engobatan

    a# %enanganan fokus pada penyebab

     b# %emberian $airan dan elektrolit

     b. Analisa 3ata

    Analisa data adalah menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep

    teori, prinsip asuhan kepera4atan yang relean dengan kondisi klien. Analisa data

    dilakukan untuk menentukan diagnosa kepera4atan yang mun$ul. (=affar, " ! 0#

    Dia!nosa Kepera)a"an

    3iagnosa kepera4atan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah

    kesehatan aktual, potensial maupun resiko yang tujuannya mengidentifikasi ! pertamaB

    adanya masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatan atau

     penyakit, keduaB fakto7faktor yang berkontribusi atau penyebab adanya masalah, ketigaB

    kemampuan klien men$egah atau menghilangkan masalah (=affar, " ! "#.

    Adapun diagnosa kepera4atan yang mungkin mun$ul pada klien (anak usia pra

    sekolah# dengan demam typhoid adalah !

    a. 6enurut &gastiyah ! 200', *uriadi ! 200, A. Aziz Alimul Hidayat 200"# %erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada

    nafsu makan, mual dan kembung

    2# 9esiko tinggi kurangnya olume $airan berhubungan dengan kurangnya intake

    $airan, peningkatan suhu tubuh

     b. 6enurut &gastiyah ! 200' dan A. Aziz Alimul Hidayat ! 200

    "# 9esiko tinggi komplikasi berhubungan dengan basil irulen.

    $. 6enurut *uriadi ! 200

    "# %erubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran

  • 8/17/2019 jenk septi

    25/30

    2# urangnya pera4atan diri berhubungan dengan istirahat total

    # Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

    d. 6enurut 3onna 8. Mong ! 200+

    "# ?emas pada anak dan orang tua berhubungan dengan hospitalisasi

    e. 6enurut &gastiyah ! 200'

    "# 9esiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan

    terinfeksinya basil salmonella typhosa, kurangnya pengetahuan orang tua

    mengenai penyakit

    3alam menentukan prioritas masalah penulis men$oba menggabungkan beberapa

    teori diantaranya menurut ?arpenito yang membagi sifat masalah kesehatan menjadi lima

    kategori yaitu aktual, resiko, kemungkinan, 4alness dan syndrome. 6enurut Abraham

    6aslo4 masalah kepera4atan ditentukan berdasarkan kebutuhan dasar manusia dan

    an$aman bahaya terhadap tubuh (=affar, "!"#.

    3ari 3iagnosa kepera4atan yang mun$ul diatas apabila di prioritaskan menurut teori7

    teori tersebut maka urutannya adalah sebagai berikut !

    ". %erubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan kesadaran

    2. 9esiko kurangnya olume $airan berhubungan dengan kurangnya intake $airan,

     peningkatan suhu tubuh

    . 9esiko tinggi komplikasi berhubungan dengan basil irulen

    +. %erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu

    makan, mual dan kembung

    '. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi

    . 9esiko tinggi penyebaran infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksinya

     basil salmonella typhosa, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit

    1. urangnya pera4atan diri berhubungan dengan istirahat total

    D. ?emas pada anak dan orang tua berhubungan dengan hospitalisasi

    . eren%anaan

  • 8/17/2019 jenk septi

    26/30

    %eren$anaan disusun berdasarkan diagnosa kepera4atan yang mun$ul pada klien

    menurut prioritas masalah, tindakan kepera4atan yang akan dilaksanakan untuk 

    menanggulangi masalah sesuai kebutuhan dengan tujuan untuk mengurangi,

    menghilangkan dan men$egah masalah kepera4atan klien. Tahap peren$anaan

    kepera4atan adalah penentuan prioritas diagnosa kepera4atan, penetapan sasaran dan

    tujuan, penetapan kriteria ealuasi dan merumuskan interensi kepera4atan (=affar, "

    ! #.

    %eren$anaan asuhan kepera4atan pada anak dengan demam typhoid adalah

    sebagai berikut !

    Dia!nosa Kepera)a"an In"er:ensi Rasional

    %erubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan

    kesadaranTujuan! 6empertahankan fungsi

     persepsi sensoririteria hasil !

    Anak tidak menunjukan

    tanda7tanda penurunankesadaran yang lebih lanjut

    ". aji statusneurologis

    2. stirahatkan anak  hingga suhu tubuh dantanda7tanda ital stabil

    . Hindari aktiitasyang berlebihan

    ". 6engobseasitingkat kesadaran dan

     berguna jika telahterjadi komplikasi

     pada susunan saraf  pusat

    2. 6embantudalam proses penyembuhan danmen$egah komplikasi

    . 6eminimalkankelelahan dan penggunaan energiyang berlebihan

    9esiko kurangnya olume $airan berhubungan dengan kurangnya

    intake $airan, peningkatan suhutubuhTujuan ! men$egah kurangnyaolume $airanriteria hasil !

    Anak menunjukan

    tanda7tanda terpenuhinya

    kebutuhan $airanTurgor kulit elastis

    ?9T kembali kurang

    dari detik 6ukosa bibir lembab

    ". @bserasi tanda7tanda ital paling

    sedikit setiap + jam

    2. 6onitor tanda7tanda kekuranganolume $airan ! turgor kulit tidak elastis,

     produksi urin menurun,membran mukosakering, bibir pe$ah7 pa$ah

    . @bserasi dan $atatintake dan output

    +. 6onitor pemberian$airan melalui intraenasetiap jam

    '. :erikan kompresatau dengan tepidsponge

    . :erikan antibiotik  sesuai program

    ". %erubahan tanda7tanda ital dapat

    menunjukan adanya proses peradangan

    2. 3eteksi diniterjadinyakekurangan olume$airan sehingga

    resiko tidak terjadi

    . 6emonitor  intake output yangadekuat

    +. :erguna dalamkeefektipan terafimedik 

    '. 6enurunkan panas melaluieaforasi dan

    konduksi. Antibiotik dapat

    menekan penyebaranatau perluasanmikroorganisme

  • 8/17/2019 jenk septi

    27/30

  • 8/17/2019 jenk septi

    28/30

    normal*uhu ! 1,2 >?

     &adi ! "0' kaliEmenit

    9espirasi ! 2072'

    kaliEmenitTekanan 3arah ! "00E0

    mmHg

    nadi, tekanan darah,dan pernafasan

    . :erikan minum

    yang $ukup

    +. :erikan kompres

    air biasa dan lakukantepid sponge

    '. %akaikan baju yangtipis dan menyerapkeringat

    . :erikan obatantipireksia

    1. :erikan $airan parenteral (C# yangadekuat

    2. %eningkatantanda7tanda italmerupakan resikoterjadinya kurang

    olume $airan yangtidak terlihat

    . /ntuk mengganti$airan yang hilangmelalui proseshipertermi

    +. 6enurunkan panas melaluieaporasi dankonduksi

    '. 6en$egah penguapan yang

     berlebihan karena peningkatan suhutubuh

    . Antipireksia berguna dalammenurunkan panas

    1. 6endukungdalam pemenuhan$airan yang tidak dapat masuk melaluioral.

    9esiko tinggi penyebaran infeksi

     pada orang lain berhubungandengan terinfeksinya basilsalmonella typhosa, kurangnya

     pengetahuan orang tua mengenai penyakitTujuan ! %enyebaran infeksi

    tidak terjadiriterian hasil !

    nfeksi tidak menyebar 

    Tidak menunjukan adanya

    tanda7tanda infeksi

    ". Tunjukan dorong

    teknik men$u$i tangandengan baik sebelumdan sesudah kontak 

    dengan klien2. ntruksikan dengan

    anggota keluarga dan

     pengunjung untuk men$u$i tangan

    . %embuangan fesesdan urine harus dibuangkedalam M?

    +. :atasi pengunjung

    sesuai indikasi

    '. 8akukanisolasiEtempatkan klien

     pada ruangankhususEsatukan dengan

     penyakit yang serupa

    ". ;fektif berarti

    menurunkan penyebaran atau penambahan infeksi

    2. 6enurunkanresiko penyebaran

    infeksi

    . %enyebaraninfeksi bersumber dari fesesEurine

    +. 6enurunkan pemajanan terhadap phatogen infeksi lain

    '. Teknik isolasi di

     perlukan uEmen$egah

     penyebaranEmelindungi klien dari prosesinfeksi lain

    urangnya pera4atan diri berhubungan dengan istirahattotal

    Tujuan ! ebutuhan pera4atandiri terpenuhiriteria hasil !

    Anak dapat melakukan

    aktiitas sesuai dengankondisi fisik dan tingkat

    ". aji aktiitas yangdapat dilakukan anak sesuai dengan tugas

     perkembangan anak 2. elaskan kepada

    keluarga aktiitas yangdapat dan tidak dapatdilakukan sehinggademam berangsur7

    ". :erguna dalammemelihara ren$anatindakan

    2. stirahatEtirah baring selam sakitdilakukan untuk men$egah komplikasidan mendukung

  • 8/17/2019 jenk septi

    29/30

     perkembangan anak lien bersih dan

    nyaman.

    angsur turun. :antu untuk  

    memenuhi kebutuhandasar anak 

    +. 8ibatkan perankeluarga dalammemenuhi kebutuhandasar anak 

    dalam proses penyembuhan

    . /ntuk  meminimalkan

    kelelahan danmemberi rasa

    nyaman pada klien+. 6eningkatkan

     partisipasi dankemandirian keluarga

    dalam pera4atanklien

    ?emas pada anak dan orang tua berhubungan dengan efek hospitalisasiTujuan ! Anak dan orang tua

    tidak menunjukan tanda7tanda$emas, orang tua aktif mera4at

    anaknya

    ". Ajarkan pada orangtua untuk  mengekspresikan perasaan takut dan

    $emas, dengarkankeluhan orang tua dan

     bersikap empati dansentuhan terapeutik 

    2. =unakankomuniasi terapeutik,

    kontak mata, sikaptubuh dan sentuhan

    . 8ibatkan orang tuadalam pera4atan anak 

    +. elaskan kondisi

    anak, alasan pengobatan dan pera4atan

    '. 6emberikanrangsangan sensorik 

    dan hiburan yang tepatuntuk anak sesuaidengan tahap perkembangan dankondisi

    ". 6enurunkan rasa$emas pada orang tua

    2. 6engurangike$emasan

    . Adanya orangtua memberikan rasaaman pada klien

    +. ekha4atirankeluarga mengenai

    kondisi anak dan pengobatan anak 

    '. *uatu objek  

    mainan danmeningkatkan pertumbuhan dan

     perkembangan yangoptimal

    /. Implemen"asi

    mplementasi merupakan pelaksanaan peren$anaan kepera4atan oleh pera4at dan

    klien yang meliputi tindakan7tindakan yang telah diren$anakan oleh pera4at maupun

    hasil kolaborasi dengan tim lain. :eberapa faktor yang dapat mempengaruhi peren$anaan

    asuhan kepera4atan antara lain fasilitas peralatan yang dibutuhkan, kerjasama antar 

     pera4at dan kerja sama dengan tim kesehatan lain yang terkait (=affar, " ! 1#

    ,.  E:aluasi

    -ase terakhir dari proses kepara4atan adalah ealuasi terhadap asuhankepera4atan yang diberikan dengan melihat perkembangan masalah klien sehingga dapat

  • 8/17/2019 jenk septi

    30/30

    diketahui tingkatan7tingkatan keberhasilan interensi. ;aluasi hasil peren$anaan

    kepera4atan dari masing7masing diagnosa kepera4atan dapat dilihat pada kriteria hasil

    interensi kepera4atan. (=affar, " ! 1#