33
1 JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA MEMUKUR DI DESA BENG, GIANYAR- BALI Pande Ketut Sutara Jurusan Biologi F MIPA Universitas Udayana, Denpasar-Bali ABSTRACT Pitra yadnya is a Balinese ceremony which is dedicated to death body. This is also reffered to cremation ceremony. This ceremony normally includes three procession, namely “Sawe prateka”,”Ngaben” and”Mamukur. Inventarization of plants used in the ceremony (“Mamukur”) in the village of Beng, Gianyar-Bali was conducted by direct observation at site of ceremony. This ceremony used 45 familier of plants which included 84 species. Among these plants, species, such as Santalum album L, Pangium edulu Reinnnw., Aleurites muloccana Willd., Massonia aromatika Becc., Plaquium rostratum (Miq) Burck., Dysaxyllum densiflorum (BL) Miq, are condisered to be endangered plants. Key words : invetarization, plants, “Mamukur” ceremony.

JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

1

JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA

PADA UPACARA

MEMUKUR DI DESA BENG, GIANYAR- BALI

Pande Ketut Sutara

Jurusan Biologi F MIPA Universitas Udayana, Denpasar-Bali

ABSTRACT

Pitra yadnya is a Balinese ceremony which is dedicated to death body. This

is also reffered to cremation ceremony. This ceremony normally includes three

procession, namely “Sawe prateka”,”Ngaben” and”Mamukur.

Inventarization of plants used in the ceremony (“Mamukur”) in the village

of Beng, Gianyar-Bali was conducted by direct observation at site of ceremony.

This ceremony used 45 familier of plants which included 84 species. Among

these plants, species, such as Santalum album L, Pangium edulu Reinnnw.,

Aleurites muloccana Willd., Massonia aromatika Becc., Plaquium rostratum

(Miq) Burck., Dysaxyllum densiflorum (BL) Miq, are condisered to be endangered

plants.

Key words : invetarization, plants, “Mamukur” ceremony.

Page 2: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

2

BAB I. PENDAHULUAN

Menurut kepercayaan para pemeluk agama Hindhu, bahwa Sang Hyang

Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) menciptakan alam beserta dengan isinya

berdasarkan Yadnya. Yadnya adalah korban suci yang dilakukan secara tulus dan

iklas dengan tidak terkait dengan hasilnya dan merupakan suatu pendidikan untuk

mendekatkan diri terhadap alam lingkungan (alam nyata maupun yang tidak

nyata). Sedapat mungkin Yadnya, (3). Rsi Yadnya (4) Bhuta Yadnya dan (5).

Manusia Yadnya.

Upacara terhadap orang yang telah meninggal (Pitra Yadnya) dapat dibagi

beberapa tahap, antara lain Sawe Wedana atau Saweprateka ; Asti Wedana atau

Nyaben (perabuan) Atma Wedana atau upacara Nyekah atau Ngeroras atau

Meligya atau Mamukur.

Di dalam upacara Ngaben terjadi suatu pemisahan jiwatman dengan stula

sarire (jasad) sehingga arwah seseorang akan mencapai ketingkat pitra berada di

dalam pitra atau bhuwahloka sedangkan dalam upacara Mamukur terjadi

pemisahaan jiwatman dengan antahkarana (sukma sarire) sehingga jiwatman

menjadi suci disebut dewa-pitara dan berada di dalam dewa atau swah-loka

(Purwita,1992).

Pada upacara Mamukur memounyai rentetan acara yang beragam dan

masing-masing rentetan acara memerlukan sarana dan sarana berupa jenis-jenis

tumbuhan tertentu. Imformasi dan pengetahuan tertulis secara ilmiah tentang

jenis-jenis tumbuhan tersebut sangat terbatas keberadaannya. Untuk memperkaya

data penggunaan tumbuhan oleh masyarakat lokal yang terkait dengan etnobotani

perlu dilakukan inventarisasi jenis-jenis tumbuhan dalam upacara Mamukur.

Desa Beng terletak di kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar terdiri dari 6

Banjar, Banjar kaje kauh, kaje kangin, kelod kauh, kelod kangin, pande, dan

triwangsa. Berpenduduk kurang lebih 2500 orang. Di sebelah utara dibatasi oleh

disebelah utara desa gigit, disebelah barat desa pacung, disebelah selatan kota

ginayar sebelah timur desa selat.

Page 3: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

3

BAB II. METODE PENELITIAN

Untuk mengetahui tumbuhan yang dipakai dalam upacara Mamukur

dilakukan penelitian dengan metode, mewawancarai para tukang Banten

(sesajen) dan para Pendeta di samping itu juga mengadakan pengamatan langsung

pada saat upacara Mamukur di Desa Beng, Kabupaten Gianyar-Bali.

Mencatat semua jenis tumbuhan yang digunakan untuk upacara dan

mengambil specimen tumbuhan yang belum diketahui bahasa ilmiahnya untuk

diidentifikasikan di Lab. Taksonomi tumbuhan , Jurusan Biologi, F.MIPA,

Universitas Udayana, Denpasar-Bali.

Page 4: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

4

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian dijumpai tumbuhan yang digunakan dengan upacara

Mamukur terdiri dari 84 species tergolong dalam 45 familia. Pada upacara

tersebut didapat banyak rentetan acara, secara garis besar rentetan itu sebagai

berikut.

1. Dewasa nanceb yaitu mulai mebangun Payadnyan (tempat untuk upacara).

Menurut Kalaer (1993) pada upacara Mamukur menggunakan suatu areal

khusus yang dipagari. Didalamnya didirikan sejumlah bangunan diperlukan untuk

pelaksanaan upacara, arena dan isinya dinamakan Payadnyan nama yang berasal

dari nama satu bangunan pokok yang terdapart di dalamnya.

Adapun nama-nama bangunan yang terdapat dalam arena adalah, Sanggar

Surya, Payadnyan, Pawedan dan Gapura. Semua bahan bangunan tersebut

berasal dari tumbuhan yang tumbuh disekitar desa tempat upacara. Bangunan dan

pagar pembatasnya baersifat darurat atau mesemtara. Tumbuhan yang dipakai

sebagai bahan bangunan adalah Dendrocalamus asper (Schult.f.) Backer ex

Heyne, Imperarta cylindrical (L). Beauv, Areca cathecu L. Cocos nuacifera L.

2. Dewasa ngaget don bingin (mencari daun Ficus benjamina L)

Poada saat mencari daun F. benyamina peralatan yang dibawa adalah tikar

dibuat dari Pandanus toctorius Park. Tempat usungan untuk menampung daun

Ficus benjamina, galah Banbusa vulgaris Schard ex Wendl. Dengan ujungnya

diisi pisau (sudamala) beserta peralatahn upacara lainnya.

Kepercayaan umat Hindhu di Bali, daun F.benjamina diyakini mempunyai

bobot dan nilai gaib yang sangat istimewa, serta mampu melakukan suatu sifat

khusus pada daun tersebut. Berdasarkan kemampuannya itu, maka daun Ficus

benjamina juga digunakan sebagai sarana untuk dipakai meminum tithacor(air

suci restu atau kutukan) supaya daya tirtha itu lebih mujarab menjadi restu mulia

apabila yang meminumnya orang jujur, dan sebaliknya merupakan kutukan

mematikan apabila yang meminumnya orang curang. Dengan demikian maka

pohon Ficus benjamina digunakan bahan pokok puspalingga supaya unsure-unsur

Page 5: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

5

badan halus beserta karma mendiang melekat padanya (Purwita 1992, Kaler,

1993).

3. Ngajum sekah atau puspalingga artinya mewujudkan sekah sebagai

Puspasarira menjadi lingga atau pengawak (badan) dari para arwah yang

diupacarai, ditempatkan di Payadnyan.

Menurut pandangan Agama Hindhu, tubuh manusia terdiri dari 108 kerat

tulang atau 54 pasang. Demikian pula diyakini suksma-sarire sang pitara

sehingga sebuah sekah dipergunakan 108 lebar atau 54 pasang daun Ficus

benjamina. Tata cara tusukan dan pembelitannya pada sumbu selalu diatur agar

daun itu tengkurep bagi pitra lelaki dan dipasang menengadah bagi pendiang

wanita. Mengapa pemasangannya demikian, sebab pada Buana Agung, bapak

angkasa dilambangkan sebagai peria sikap badannya tengkurep dan wanita

dilambangkan sebagai ibu Pertiwi, menyangga dengan menengadah dari bawah.

Selain daun Ficus benjamina bahan yang dipakai untuk pembuatan badan

sekah kebanyakan dari bunga berwarna putih atau kunung yang beraroma wangi

(Lampiran 1) merupakan lambang kesucian. Sekah juga disebut Puspalingga

dimana Puspa yang berarti bunga dan Lingga (linggih) berarti tempat (badan).

4. Mapurwadhaksina

Sekah dijungjung atau dipangku mengelilingi Payadnyan dari arah Timur

ke selatan (arah jarum jam) sebanyak tiga kali. Pesertanya segenap sanak

keluarganya dengan perangkat upacara dan lebih mantap diikuti dengan tarian

rejang dan baris tombak yang merupakan bagian sacral.

5. Pendeta yang memuput mungah mapuja

Dalama mapuja Pendeta memberikan petunjuk lain, menuju ke Sunya Lako

atau Swah loka terhadap Sanghyang Pitara (jiwatman) yang diupacarai.

6. Ngeseng (mepralina) sekah.

Merupakan upacara pembakaran sekah di payadnyan diturunkan

diletakkan diatas dulang dan disiapkan peralatan lainnya seperti sepit,

penguyegan, sendok peralatan ini dibuatdari tumbuhan tertentu sedangkan untuk

pembakaran sekah digunakan kayu beraroma wangi (Lampiran 1).

7. Nganyut ke Segara

Page 6: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

6

Abu Puspasarira ditempatkan ke dalam sebuah kelapa muda (Cocos

nuacifera L) dihhias dengan berbagai macam bunga (Lampiran 1). Disebut puspa.

Diusung kelaut ditempattkan diatas bukur (madya). Bentuk mukur seperti meru

yang merupakan tiruan bentuk gunung, sebagai linggih Dewa Siwa. Sehingga

bukur ini merupakan simbolik tempat Sang Pitara untuk menghadap Dewa Siwa

di Siwa Loka (Parwita,1992). Selanjutnya bukur dibakar di pantai sedangkan abu

Puspasarira dibuang ke laut.

8. Upacara Nyegara-gunung

Kaler (1997) bahwa menyatakan bahwa upacara tersebut merupakan

ungkapan rasa terimakasih ke hadapan Sang Hyang Girinata dan Hyang

Waruna (penguasa laut), karena atas karunianyalah sehingga 1.001 macam

material berupa tumbuhan, hewan darat serta beberapa hasil laut dapat

dipergunakan.

Banten (sesajen) : Untuk menunjukan banyak sedikitnya banten yang

digunakan pada saat upacara maka dikenal dengan istilah : kecil, media dan

utama. Mas Putra (1982) menyebut juga upakara yang merupakan perlengkapan

dari upacara dan pada umumnya banyak berbentuk material. Terdapat76 sepecies

tumbuhan tergolong dalam 43 bfamilia yang dipergunakan dalam banten.

Beberapa tumbuhan tersebut, dikatagorokan sebagai pala gantung seperti Cocus

nucifera L, Artocapus beterophylla Lmk, Manggifera indica L, pala wija Oryza

sativa L, Oryza glutinosa Auct, Phasolus vulgaris L mdan pala Coleus tuberosus

Bth, Solanum tuberosumL, Colocasiaesculenta (L) Schott. Disamping digunakan

buah, umbi dari jenis-jenis tumbuhan tersebut, juga digunakan organ yang lain

sepoerti daun, bunga dan batang.

Dalam Bhagavad Gita disebutkan : patiram puspam phalam to yam yo

me bhaktya prayachchati tad aham bhaktyupahritam asnami

prayatatamanah. (B.G.IX.26). artinya : siapa yang sujud kepada KU dengan

persembahan dengan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan atau

seteguk air. Aku terima sebagai bukti persembahan dari orang yang berhati suci.

Berdasarkan bait tersebut diatas betapa pentingnya hampir semua organ tumbuhan

untuk persembahan kehadapan Nya.

Page 7: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

7

No Kegiatan Tumbuhan Yang Digunakan Bagian

Tanaman

Kegunaan

Nama Lokal Indonesia Ilmiah Suku

1 Tempat

Penyadnyan

Tiing Betung Bambu

betung

Dendrocalamnus

asper (Schukt.f.)

Backer ex Heyne

Poaceae Buluh Bahan bangunan

untuk upacara

Ambengan Alang-

alang

Imperata

Cylindrica (L.)

Beauv.

Poaceae Daun Bahan atap

bangunan

Pinang Pinang Areca Cathecu

L.

Arecaceae Batang Tiang bangunan

Nyuh Kelapa Cocos

NuciferaL.

Arecaceae Daun Atap dan tembok

pembatas

Tiing tali Bamboo Gigantochloa

apus (Bl. Ex

Schult.f.) kurz.

Poaceae Buluh Pengikat

bangunan

2 Ngangget

Don Bingin

Tiing Ampel Bamboo

ampel

Bambusa

vulgaris Schrad.

Poaceae Buluh Dibuat tempat

usungan untuk

menampung

daun beringin

Tiing gading Bamboo

kuning

Bambusa

vulgaris Schrad.

Ex Wendl

Poaceae Buluh Galah untuk

menggait daun

beringin

Bingin Beringin Ficus benyamina

L.

Moraceae Daun Bahan

pembuatan sekah

Pandan duri Pandan

duri

Pandanus

tectorious Park.

Pandanaceae

Daun/tikar

Tikar untuk alas,

tempat daun

beringin

3 Ngajum

sekah

Tiing gading Bamboo

kuning

Bambusa

vulgaris Schrad.

Ex Wendl

Poaceae Buluh Bahan untuk

rangka sekah

Cenane Cendana Santalum album

L.

Santalaceae Kayu Murde (tutup

kepala) pererai

(muka)

Medori putih Widuri Callotropis

gigantean Ait.

Asclepiadaceae Daun

Bunga

Untuk hiasan

bagian

atas/kepala Ratna putih Ratna Gomprena

globosa L.

Arnaranthaceae Bunga Untuk hiasan

bagian

atas/kepala Jepun putih Kamboja Plumeria

acuminate Roxb.

Apocynaceae Bunga Untuk hiasan

bagian

Page 8: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

8

atas/kepala Blangsah/buah Pinang Areca cathecu L. Palma Bunga Untuk hiasan

bagian

atas/kepala Tunjung putih Teratai Nympheae lotus

L.

Nymphaweceae Bunga Untuk hiasan

bagian

atas/kepala

Jempaka Cempaka Michelia

champaca L.

Magnoliaceae Bunga Bunga/wewangin

sekah

Mesui - Massoia

aromatika Becc.

Lauraceae Kulit kayu Isi sok (bakul)

yang terletak

dibagian da;lam

rangka sekah

Cengkeh Cengkeh Syzygium

aromaticum (L.)

Merr.&Perr.

Myrtaceae Bunga Isi sok (bakul)

sekah

Jebug garum pala Myristica

fragrans Houtt.

Myristicaceae Biji Isi sok (bakul)

sekah Pale Kruing Dipterocarpus

basselti B.L.

Dipterocarpaceae Buah Isi sok (bakul)

sekah Tabya bun - Piper

retofraktum

Vahl.

Piperaceae Buah Isi sok (bakul)

sekah

Padang lepas Rumput Cynodon

dactylon Pers.

Poaceae Daun Isi sok (bakul)

sekah

Tumbah Ketumbar Coriandrum

sativum L.

Umbelliferaceae Buah Isi sok (bakul)

sekah

Jali Jali Coix lacyma-

jobi L.

Poaceae Buah Isi sok (bakul)

sekah

Bingin Beringin Ficus benyamina

L.

Moraceae Daun Sebagai

pembungkus

badan sekah

Ambengan Alang-

alang

Imperata

culindrica (L.)

Beauv.

Poaceae Daun Ikat kepala sekah

Bunga pucuk Kembang

sepatu

Hibiscus rosa-

sinensi L

Malvaceae Daun dan

Bunga

Untuk kembang

parawista dan

kartika

Selasih miik Selasih Ocimum

gratissimum L.

Labiatae Bunga Bunga pewangi

Ental Rontal Borarrasus

flabellifer L.

Arecaceae Daun Tempat menulis

nama (surat

nama) para

arwah yang

diupacarai.

Page 9: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

9

4 Membakar

sekah

Cendane Cendana Santalum album

L.

Santalaceae Kayu Sebagai kayu

bakar utama

Majagau - Dysoxyllum

densiflorum

(BL.) Miq.

meliaceae Kayu Sebagai kayu

bakar madya

Tebu Tebu Saccharum

officinarum L.

Poaceae Batang Untuk

melumatkan abu

Tiing gading Bamboo

kuning

Bambusa

vulgaris Schrad.

Ex Wendl

Poaceae Buluh Bahan sept dan

kipas

Ental Rontal Borarrasus

flabellifer L.

Arecaceae Daun Dipakai sendok

abu

5 Nganyut ke

segara

tempat abu

sekah

Nyuh Kelapa Cocos nucifer L. Arecaceae Tempat

penampung abu

Cempaka Cempaka Michelia

champaca L.

Magnoliaceae Bunga Bunga hiasan

Tunjung Teratai Nympheae lotus

L.

Nymphaeaceae Bunga Bunga hiasan

Jepun Kamboja Plumaria

acuminate Roxb.

apocynaceae Bunga Bunga hiasan

Tiing gading Bamboo

kuning

Bambusa

vulgaris Schrad.

Ex Wendl

Poaceae Buluh Untuk rangka

Bakur Tiing betung Bamboo

betung

Dendrocalamus

asper (schult.f.)

Backer.ex Heyne

Poaceae Buluh Bahan rangka

bukur/Madhya

Tiing tali Bamboo

apus

Dendrocalamus

asper (schult.f.)

Backer.ex Heyne

Poaceae Buluh Untuk mengikat

rangka satu

dengan lainnya

Kayu sandat Kenanga Cananga

odorata (Lam)

Hook.f.&Thom

Annonaceae Kayu Bahan ornament

yang ada di

madhya

Kayu kutuh Kapuk Ceiba pentandra

(L) Gaertn.

bombacaceae Kayu Bahan rangka

Madhya

Banten/

sesajen

Nyuh Kelapa Cocos nucifer L. Arecaceae 1 buah 2

daun

Tingkih Kemiri Aleurites

moluccana

Willd.

Euphorbiaceae Biji

Pangi Pangi Pangium edule Flacourtiaceae Biji

Page 10: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

10

Reinw.

Base Sirih Piper betle L. Piperaceae Daun

Buah Pinang Areca cathecu L Arecaceae Daun

Manggis Manggis Garcinia

manggostana L.

Guttiferaceae Daun

ceroring Duku Lansium

domesticum Jack

Meliaceae Daun

Jagung Jagung Zea mayes L. Poaceae Biji

Jali Jali Coix lacryma-

jobi L.

Poaceae Buah

Keladi Talas Colocasia

esculenta (L).

Schott

Arecaceae Umbi

Temu hitam Temu

hitam

Curcuma

aeruginosa

Roxb.

Zingiberaceae Akar

rimpang

Cengkeh Cengkeh Syzygium

aromaticum L.

Myrtalceae Bunga

Tumbah Ketumbar Coriandum

sativum L.

Umbelliferaceae Biji

Jebug garum pala Myristica

fragrans Houtt.

Myristicaceae Biji

Pale Kruing Dipterocarpus

basselti B.L.

Dipterocarpaceae Buah

Tabya bun - Piper

retofraktum

Vahl.

Piperaceae Buah

mesui - Massoia

aromatika Becc.

Lauraceae Kulit kayu

Padi Padi Oryza sativa L. Graminae Biji

Biyu Pisang Musa sp. Musaceae Buah

Ketan Padi

ketan

Oryza glutinosa

Auct.

Poaceae Biji

Salak Salak Salacca edulis

Reinw.

Palmae Buah

Timun Mentimun Cucumis sativus

L.

Cucurbitaceae Buah

Poh Mangga Mengifera

indica L.

Anacardiaceae Buah

Jae Jahe Zingiber

officinale Rosc.

Zingiberaceae Akar

rimpang

Sabrang Kentang

ireng

Coleus

tuberosus Bth.

Solanaceae Umbi

Bingin Beringin Ficus benyamina

L.

Moraceae Daun

Page 11: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

11

Tebu Tebu Saccharum

officinarum L.

Graminae Batang

Tebu selem Tebu

hitam

Saccharum

officinarum L.

Poaceae Batang

Nangka Nangka Artocarpus

beterophylla

Lmk.

Moraceae Buah

Bawang Brang

bang

Allium

ascalonicum L.

Liliaceae Umbi

lapis

Jae Jahe Zingiber

officinale Rosc.

Zingiberaceae Akar

rimpang

Kunyit Kunir Curcuma

domestica Val.

Zingiberaceae Rimpang

Kacang hijau Kacang

hijau

Phaseolus

radiates L.

Papillionaceae Biji

Kacang undis Kacang

liris

Cajamus cajan

(L.)

Papillionaceae Biji

Kacang barak Tunggak Vigna sinensis L. Papillionaceae Biji

Kacang putih Kacang

pedang

Canadalia

ensiformis (L.)

Papillionaceae Biji

Kacang

komak

Kacang

komak

Dolichos lablab Papillionaceae Biji

Bunga merak Kembang

merak

Caesalpinia

pulcherima (L.)

Swartz.

Caesalpinaceae Bunga

Celeng Kembang

telang

Clitoria ternate

L.

Leguminosaceae Bunga

Jempaka cempaka Michelia

champaca L.

Magnoliaceae Bunga

Menuh Melati Jasminum

sambac (l.)Ait.

Oleaceae Bunga

Pandan arum Pandan

wangi

Pandanus

amaryllifollus

Roxb.

Pandanaceae Daun

Dapdap tis Dapdap

tis

Erythirina

lithospermaL.

Fabaceae Daun

nage sari Naga sari Palaquium

rostramtum

(Miq.) Burck.

Sapotaceae Daun

Cemara Cemara

gunung

Casuarina

equisetfolia J.R.

& G.Fors.t,

Casuarinaceae Daun

Katewali Brotowali Tinospora crispa

(L.) Miers

Hook.f.&Thems

Menispermaceae Batang

Page 12: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

12

Kentang Kentang Solanum

tuberosum

Solanaceae Umbi

Puring Puring Codiaeum

variegatum

Euphorbiaceae Daun

Glagah Glagah Saccharum

spontaneum

Poaceae Batang

Ambengan Alang-

alang

Imperata

culindrica (L.)

Beauv.

Poaceae Daun

Pakis saji Pakis biji Cycas rumphii

Miq.

Cycadaceae Daun

Bandil Rotan Calamus rotan

L.

Palma Batang

Jake Aren Arenga pinnata

Merr.

Palma Buah

Padang

derman

Sudamala Artemesia

vulgaris L

Compositae Daun

Tapak bila Nusa inda Mussenda flava

Bakh.f.

Rubiaceae Daun

Ancak - Ficus rumphii

B.L

Moraceae Daun

Meiana

cemeng

Miana Coleus

scutellariodes L.

Labiatae Daun

Selasih miik Selasih Ocimum

gratissimum L.

Labiatae Daun

Padang lepas Rumput Cynondon

dactylon Pers.

Poaceae Daun

Bila Bila Cresentia cujete Bignoniaceae. Buah

Gedang Papaya Carica papaya

L.

Caricaceae Buah

Sage Saga Abrus

precatorius

Leguminosa L. Biji

Genitri Genitri Elaeocarpus

shaericus Schum

Elaeocarpaceae Biji

Menuh Melati Jasminum

sambac Ait.

Oleaaceae Daun

Kelor Kelor Moringa oleifera

Juss.

Moringaceae Daun

Tunjung Teratai Nyemphea lotus

L.

Nymphaeaceae Bunga

Endong anjuang Cordyline

fruticosa Backer

Liliaceae Daun

Juuk Jeruk Citrus sinensi

Osb.

Rutaceae Daun

Badung Beruas/ Garcenia Clusiaceae Daun

Page 13: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

13

keros celebica Lim.

Page 14: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

14

BAB IV. KESIMPULAN

Dalam rentetan acara pada upara Mamukur digunakan tumbuhan yang

tergolong dalam 45 familia terdiri dari 84 species yang digunakan untuk keperluan

pembuatan bangunan tempat upacara. Banten dan sarana lainnya. Tumbuhan

tersebut terdapat disekitar desa, diantaranya ada yang sudah langka yaitu :

Santalum Album L. Pangium edule Reinw, Aleorites muloccana Willda, Massoisa

aromatika Becc, Palaqium rostratum (Miq) Burck, Dysoxyllum densiflorum (BL)

Miq. Hampir semua bagian dari ,masing-masing organ tumbuhan (buah, bunga,

daun, biji dan umbi) dipakai untuk upacara tersebut.

Page 15: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

15

Page 16: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

16

Page 17: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

17

Page 18: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

18

Page 19: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

19

Page 20: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

20

Page 21: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

21

Page 22: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

22

Page 23: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

23

Page 24: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

24

Page 25: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

25

Page 26: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

26

Page 27: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

27

Page 28: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

28

Page 29: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

29

Page 30: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

30

DAFTAR PUSTAKA

Backer, C.A. & R.C. Bakhuizwn van den Brink. Jr.1968. Flora of java. Wolrters-

Noordhoff NV. Groningen The Nederland

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. yayasan Sarana Wana Jaya.

Jakarta.

Kaler I.G.K. 1993. Naben Mengapa Mayat Dibakar. Yayasan Dharma Narada.

Denpasar

Masa Putra I.G.A. 1982. Upacara Yadnya. Denpasar.

Pendit. N.S. 1989. Bhagavangita. Yayasan Dharma Sarathi. Jakarta.

Purwita I.B.P 1982. Upacara Mamukur. Upadata Sastra. Denpasar

Sharma, S. 1985. Aglossary of Indonesian Plant-Names. Udayana University.

Denpasar.

Sumatra, I.W. dan Roemantyo. 1992. Peranan Tumbuhan Dalam “Upacara

Ngaben” di Balli. Seminar dan Lokakarya Nasional Etonobita. Cisarua-

Bogor.

Page 31: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

31

JENIS TUMBUHAN DAN PENGUNAANNYA

PADA UPACARA MEMUKUR

DI DESA BENG GIANYAR - BALI

OLEH:

PANDE KETUT SUTARA

NIP : 1952082191984031001

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR – BALI

2016

Page 32: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

32

KATA PENGANTAR

Om Swatyastu.

Puji syukur penulis haturkan kehadapan IDA SANG YANG WIDHI,,

Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya lah, sehingga penulisan karya ilmiah

ini dapat terselesaikan .

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, banyak pihak telah memberikan

bantuan kepada penulis. Melalui kesempatan ini kami penulis menyampaikan

penghargaan dan ucapan banyak terima kasih yang tak terhingga.

1. Kepada teman-teman yang telah membantu pelaksanaan penelitian

ini.

2. kepada semua pihak-pihak yang telah membantu, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga kebaikan dan bantuan yang diberikan kepada penulis, dapat

balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Om, Cantih, Cantih, Cantih Om.

Gianyar, Oktober 2016

Penulis

Page 33: JENIS TUMBUHAN DAN PENGGUNAANNYA PADA UPACARA …

33

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

INTISARI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah .................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian . ..................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... 3

BAB II MATERI DAN METODE .............................................................. 9

2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 9

2.3. Metode Penelitian .................................................................... 9

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 10

2.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 10

3.2. Pembahasan .............................................................................. 10

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA