Upload
aan-sii-diadems
View
215
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
poi
Citation preview
Pendahuluan
• Epi :pada, Demos: penduduk, Logos:ilmu• “ Epidemiology is the study of the
distribution and determinants of health-related states or events (including disease) in human populations, and the application of this study to the control of diseases and other health problems” (Last, 1995)
• Study epidemiology adalah “alat diagnostik, pemilihan terapi serta evaluasi ” masalah kesehatan masyarakat
• Melihat masalah kesehatan secara kuantitatif.
• Dua asumsi fundamental :1. Masalah kesehatan tidak terjadi secara random2. Masalah kesehatan mempunyai penyebab
dan preventive factor (Hennekens, 1978)
2. Menjelaskan “natural history” suatu penyakit
SEHATSub Clinical
ChangeClinical Disease
Meninggal
Sembuh
3. Mendeskripsikan keadaan kesehatan sebuah populasi
SEHAT
SAKIT
Proporsi sakit dapat berubah berdasarkan waktu, umur,dll
4. Evaluasi terhadap intervensi kesehatan
SEHAT SAKIT
• Pengobatan• Medical Care Service
• Promosi Kesehatan• Program Penyakit• Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Jenis Studi Epidemiology
Penelitian Epidemiology
Observational Experimental
Deskriptif Analitik
• Cross sectional• Case Control• Cohort
• Case Report• Case Series• Ecological Studies
• Uji klinis• Uji Diagnostik
Penelitian Observational Vs Experimental
Observational Experimental
• Observasi on nature• Tidak ada manipulasi• Kemungkinan bias besar
• Manipulasi lingkungan• Yang diteliti adalah efek
perlakuan• Bias dapat dikontrol
Observational Studies
• Dikelompokkan menjadi penelitian observational deskriptif dan analitik
• Meneliti ciri subyek tanpa intervensi atau manipulasi peneliti
Observational Deskriptif Vs Analitik
Deskriptif Analitik
• Eksplorasi deskriptif fenomena
kesehatan (who, where, when)• Dilakukan pada satu kelompok• Tidak menilai kedalaman faktor
resiko dan efek• Bukan untuk membuktikan
hipotesis
• Mengapa dan bagaimana
fenomena kesehatan terjadi
(How & why)• Pengukuran dilakukan pada dua
kelompok• Kedalaman hubungan faktor
resiko dan efek• Membuktikan hipotesis
Observational Deskriptif
• Menemukan & mengukur masalah kesehatan
• Menggambarkan pola distribusi dan determinan penyakit menurut populasi, tempat & waktu
• Bermanfaat untuk perencanaan kesehatan & petunjuk awal untuk merumuskan suatu hipotesis
Contoh:
1. Survey deskriptif terhadap status imunisasi balita di desa Bontoa, Kabupaten Pangkep tahun 2007
2. Karakteristik penderita TB paru yang datang berobat ke puskesmas Batua periode Januari – Desember 2007
Observational Analitik
• Memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor resiko dan penyebab penyakit
• Membandingkan antara resiko terkena penyakit antara kelompok terpapar dengan kelompok tak terpapar
Cross Sectional Study
• Peralihan dari penelitian “deskriptif” ke “analitik”
• Faktor resiko dan outcome diteliti dalam satu periode waktu
• Mencari prevalensi satu atau beberapa penyakit
• Memperkirakan adanya hubungan sebab akibat
Contoh:
1. Hubungan antara anemia dan BBLR pada ibu yang melahirkan di Rumah sakit bersalin Siti Fatimah periode Januari – Desember 2007
2. Hubungan antara infeksi cacing dan asma bronkhiale pada siswa SD negeri 2 Lae-lae dan SD Inpres Kassi Makassar
Keuntungan Kekurangan
• Cepat dan murah• Data rumah sakit dapat
digunakan• Dapat memperkirakan
hubungan sebab akibat
• Tidak dapat memantau perjalanan
penyakit• Sukar menentukan perbandingan
dua kelompok• Sukar digeneralisasi ke populasi
yang lebih besar• Sukar menggambarkan hubungan
sebab akibat
Case Control Study• Dimulai dari kasus yang ditelusuri
secara retrospektif untuk mencari perbedaan pengalaman terpajan antara kasus dan kelompok kontrol
• Efisien untuk penyakit yang jarang terjadi
• Digunakan menjelaskan penyakit yang penyebabnya belum diketahui
• Bermanfaat untuk penyakit dengan masa laten yang panjang
Terpapar
Tidak terpapar
Tidak terpapar
Terpapar
Kasus
Kontrol
Populasi
Waktu
Arah Penelitian
Desain case –control study
Contoh :
• Hubungan antara kebiasaan olahraga dengan kejadian stroke pada manula
• Pengaruh kontrasepsi hormonal terhadap kejadian kanker payudara
Hubungan assosiasi pada penelitian study case control
Sakit Tidak sakit
Terpapar a b
Tidak terpapar c d
Odds Ratio = a/b : c/d
Keuntungan Kerugian
• Sesuai untuk penyakit
yang jarang, fase laten
panjang & penyebabnya
belum diketahui• Lebih cepat, murah
dibandingkan kohort• Jumlah sampel tidak besar
dibandingkan kohor• Tidak terkendala faktor etis
• Recall bias • Validasi terhadap
informasi sukar dilakukan• Sulit mengendalikan faktor
perancu• Sulit mendapatkan
kelompok kontrol• Tidak dapat menghitung
insidens
Study Cohort
• Membandingkan insidens penyakit pada kelompok studi yang terpajan faktor resiko dibandingkan dengan insidens penyakit pada kontrol yang tidak terpajan faktor resiko dan diamati secara prospektif
• Mengetahui perjalanan alamiah penyakit• Mengetahui perjalanan klinis suatu penyakit• Menentukan ada tidaknya hubungan sebab
akibat antara faktor resiko dan penyakit
Desain study cohort
Populasi
Orang yang sehat
Tidak terpapar
TerpaparTidak sakit
Sakit
Sakit
Tidak sakit
Waktu
Arah Penelitian
Contoh:
• Pengaruh kebiasaan merokok dengan kejadian kanker paru
• Hubungan kebiasaan minum kopi dengan penyakit alzheimer
Hubungan assosiasi pada study cohort
Sakit Tidak sakit
Terpapar a b
Tidak terpapar c d
Risk Relative (RR) = a/(a+b) : c/(c+d)
Keuntungan Kekurangan
• Mengukur hubungan
sebab akibat• Menghitung rate insidens• Mengukur besar resiko• Mempelajari berbagai
efek dari pajanan• Bias bisa diminimalkan
• Waktu yang lama• Mahal• Hasil penelitian bisa
menjadi tidak relevan• Tidak efisien untuk
penyakit yang jarang atau
fase laten panjang• Sukar mempertahankan
subjek penelitian
Experimental study
• Manipulasi lingkungan penelitian
• Efek perlakuan yang diamati
• Dibagi atas :
1. Experimen murni Acak
2. Experimen semu
Uji Klinis
• Subjek penelitian adalah pasien
• Menilai efek profilaktik suatu faktor atau efikasi suatu terapi terhadap penyakit
• Mempunyai ciri randomisasi dan blinding dalam pemilihan sampel
Jenis Uji Klinis
• Tahapan 1 Invitro dengan binatang coba• Tahapan 2 Manusia 1. Fase I : Keamanan & toleransi pengobatan
(20-100 subyek) 2. Fase II : Sistem dan dosis terapi efektif
(100-200 subyek) 3. Fase III: Evaluasi obat dengan obat standar 4. Fase IV: Evaluasi obat yang telah dipakai dalam jangka waktu lama
Desain Uji Klinis
Pasien
Perlakuan
Kelompok perlakuan
Kelompok kontrol
Sembuh
Tidak sembuh
Sembuh
Tidak sembuh
Eksperimen Lapangan
• Dilakukan di “ lapangan” pada sekumpulan individu yang belum sakit
• Contoh : Riset salk pada tahun 1954 di AS untuk melihat efikasi vaksin polio
Desain penelitian
Sampel
Perlakuan
Perlakuan alternatif/Tanpa
perlakuan
Sakit
Tidak Sakit
Sakit
Tidak Sakit
Uji Diagnostik
• Menegakkan diagnosis• Screening• Pengobatan pasien• Studi epidemiologi kohort &
eksperimental• Prinsipnya adalah membandingkan
pemeriksaan uji dengan standar baku emas
• Syarat pemeriksaan uji :
1. Nilai diagnostik tidak berbeda jauh
dengan gold standar.
2. Lebih mudah & sederhana
3. Lebih murah & dapat mendiagnosa
pada fase dini
4. Nyaman bagi pasien
Desain Uji Diagnostik
Sakit Tidak Sakit
Jumlah
Sakit TP FP TP+FP
Tidak Sakit
FN TN FN+TN
Jumlah TP+FN FP+TN TP+FP+FN+TN
Standar Baku Emas
Pem
erik
saan
Uji