Upload
aj-davian
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kem
Citation preview
JATI DIRI BANGSA YANG TERENGGUT PERSETERUAN
Rothenberg, Bess. and Miller-Idriss, Cynthia (2004), dalam abstraksi makalah
mereka yang berjudul “Complex Conceptualizations of National Pride: Reevaluating a
Key Indicator of the Citizen and Nation Relationship " di seminar tahunan American
Sociological Association, pada Tanggal 14 Agustus 2004, mengungkapkan bahwa rasa
kebanggan terhadap negara, adalah kunci sebuah indikator (key indicator) untuk
mengetahu hubungan antara warga negara dengan negara mereka sendiri. Meskipun
penafsiran masing-masing individu mengenai pengetahuan ketatanegaraan belum bisa
dijadikan tolak ukur nilai kebanggaan mereka terhadap negara mereka sendiri. Oleh
karena itu perlu adanya pencerahan kepada masyarakat umum tentang pandangan mereka
terhadap nilai kebanggan dan jati diri bangsa (national pride and national identity).
Sumber : All.Acedemic. Incoorperation, 2004.
Dari argumentasi Rotherberg dkk diatas tentunya kita bisa menarik suatu kesimpulan
bahwa setiap warga negara apapun status sosialnya, tetap memliki rasa kebanggaan dan
jati diri bangsanya menurut ukuran mereka masing-masing. Karena dengan sebesar
apapun takaran yang dimiliki oleh suatu individu, pada hakekatnya bukan sebagai
penghalang dalam pengejawantahan terhadap kepemilikan kebanggaan dan jati diri
bangsa.
Jati diri yang menginternalisasi di tiap benak warga negara Indonesia dibangun oleh
unsur-unsur yang beragam, diantaranya adalah unsur Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional, yang kesemuanya harus dilihat sebagai “jati diri bangsa” dan
ditempatkan sebagai margin of apprecfiation. Selain itu semangat reformasi mengharuskan kita untuk
menghormati pelbagai persyaratan untuk hidup bermartabat ( living in dignit) yang merupakan segitiga yang
bersifat universal yaitu demokrasi, rule of law dan promosi serta perlindungan HAM . ( Makalah Prof. Dr.
Muladi, S.H. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI pada Diskusi Panel dengan tema “Revitalisasi Jati
Diri Bangsa” yang diselenggarakan oleh Biro Organisasi dan Humas, Deputi Mensesneg Bidang Sumber Daya
Manusia bersama Biro Kewilayahan dan Wawasan, Deputi Seswapres Bidang Politik pada tanggal 14 Juni
2006 di Kantor Sekretariat Negara RI, Jakarta ).
Dengan semanghat reformasi yang menggelinding secara liar, setelah jatuhnya Soeharti Tgl 21 Mei 1997,
wajah kehidupan politik Indonesia menjadi tidak konsisten, yang pada akhirnya menimbulkan side effect
yang
tidak kita harapkan, seperti maraknya perseteruan elit politik, ancaman disintegrasi bangsa, menguatknay aksi
power people dan melemahnya supremasi hukumj, yang pada awalnya kita coba kondisikan dengan energi
yang maksimal, serta aksi lain yang belum pernah muncul ke permukaan. Kondisi semacam ini tentunya
akan menyebabkan Indonesia kembali ke perseteruan panjang multidimensional atau conflk sosial yang
kronis, yang pada gilirannya akan mengikis moralitas jati diri kita.
North, Koch, and Zinnes, 1960 menyatakan bahwa konflik sosial yang umum terjadi di suatu wilayah
adalah bersumber pada pembagian kekuasaan ( distribution of power ) yang berlangsung di
wilayah tertentu. Konflik sosial ini biasanya berbentuk upaya – upaya pemaksaan kekuasaan, yang diharapkan
mampu memenuhi hasrat para pemeran konflik itu sendiri. Sehingga sudah barang tentu, konflik akan
melahirkan intrik yang beruang- lingkup pada pemaksaan hak terhadap orang lain.
Dalam kondisi semacam itu, bangsa Indonesia sebenarnya tetap yakin bahwa persatuan dan kesatuan
nasional baik yang bernuansa struktural maupun kultural (solidaritas sosial) tetap bisa dipertahankan di negeri ini,
sebab bangsa ini memang didirikan atas dasar falsafah non-primordialisme, melainkan atas dasar rasa
penderitaan yang sama (sense of common suffering) akibat penjajahan asing ratusan tahun. ( Prof. Dr. Muladi,
S.H.). Bukan hanya itu saja yangh kita harapkan agar tetap mendapatkan predikat yang monumental sebagai
bangsa yang santun, ramah, murah senyum, ringan bergotong royong, terbuka dan seabreg predikat luhur
lainnya.
Dengan lengkapnya perangkat hukum kita yang diapilkasikan dalam rel sepremasi hukum, maka bangsa
ini yang tadinya telah kokoh berlabel berjati diri, hendaknya menyerahkan kepada perangkat tersebut pada
wadah Mahkamah Konstitusi, untuk melakuka uji materi tentang bailout. Apabila mengandung muatan
pidana bukankah lebih baik diterapkan saja regulasi hukum atau sebaliknya. Bukan dengan waktu yang
berbulan-bulan menyodorkan tontonan publik yang tidak dewasa.
Aspek urgensi yang harus kita cermati dibalik ini semua, adalah menguatnya gejalan instabilitas
nasional yang mungkin saja terpuruk bersamaan dengan polarisasi elit politik, yang secara tidak langsung juga
akan menciptakan situasi non kondusif terhadap aspek yang lebih jauh lagi, yaitu disintegrasi. Dalam hal ini
hendaknya para petinggi kita segera menlakukan cooling down, atau disarankan dengan sangat untuk
melakukan ultimatum yang final tak berekses lainnya, untuk mengakhiri bailoutnya pemerintah SBY. Inilah
langkah penuh moralitas guna menambal jati diri yang telah terkoyak. Atau bahkan sebaliknya hanya mampu
men-download misi politik partainya semata-mata menggoyang kursi presiden. Ekses lainya dari peliknya
aktifitas parlemen tersebut tentunya akan diikuti oleh kekisruha lainnya yang berkesinambungan.
Bila alternatif terakhir yang dikedepankan maka jati diri bangsa yang telah mengakar ratusan tahun
bisa saja meranggas atau berganti baju menjadi jati diri bangsa yang entah bagaimana bentuknya, berganti pula
filosofi dasarnya. Bahakan berganti pula berpredikat sebagai bangsa yang garang, atau seabreg predikat
lainnya yang sangat kontroversial. Maka sebuah pertanyaanpun akan dilontarkan oleh segenap anak bangsa
yang menaruh perhatian menbdalam, mau dikemanakan bangsa dan negara yang indah ini ?.
Penulis : Ir. Bambang Sukmadji Guru MA Futuhiyyah-1 Mranggen Demak JATENG
Identitas
Nama Ir. Bambang Sukmadji
Tempat / Tgl Lahir Tegal, 19 September 1962
Alamat Rumah Jl Ketileng I / RT 01- 25 Sendang Mulyo
Kota Semarang 50272
Hp 085865900655-088215181103
Pendidikan Fak.Peternakan-UNSOED
Pekerjaan Guru MA Futuhiyyah-1 Mranggen Demak JATENG
Alamat KantorJl. SuburanBrt 9 Mranggen Demak JATENG, Telp 024-
6773289
Bank BTN
Tabungan BATARA11224-01-57-001218-6