19
iv

iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

iv

Page 2: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

v

Page 3: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

vi

Page 4: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

vii

Page 5: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

viii

Page 6: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

vi

DESCRIPTION OF NURSING CARE FOR PATIENT WITH DENGUE

HAEMORRAGHIC FEVER (DHF) WITH HYPERTHERMIA

IN SANJIWANI HOSPITAL 2019

ABSTRACT

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) is an acute viral infectious disease caused by

the dengue virus, transmitted by the bite of the aedes aegypti mosquito and

characterized by heat (hyperthermia). Hyperthermia is an increase in body

temperature above the normal range of the body. The purpose of this study was to

determine the description of nursing care in DHF patients with hyperthermia in

Sanjiwani Hospital Gianyar in 2019. This study uses a descriptive research model

that describes case study research using data collection techniques with

observation and documentation. The data collection tool in this study is a

documentation study guide, which collects data from the nursing care process that

starts from nursing studies to nursing evaluations. The subject of the case study in

this study were 2 DHF patients with hyperthermia nursing problems. The results of

the case study found that the body temperature of the two subjects ranged from

37.9oC to 38oC. After nursing measures for 3x24 hours, the body temperature of the

two subjects showed a decrease in the range of 36oC to 36.2oC, so the hyperthermia

problem was resolved. To nurses in the room, maybe can explore more knowledge

about nursing case like a university using now.

Keywords: Nursing care; Dengue Haemorraghic Fever; Hyperthermia.

Page 7: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

vii

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGUE

HAEMORRAGHIC FEVER (DHF) DENGAN HIPERTERMIA

DI RSUD SANJIWANI GIANYAR TAHUN 2019

ABSTRAK

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) merupakan penyakit infeksi virus akut yang

disebabkan oleh virus dengue, ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti

dan ditandai oleh panas (hipertermia). Hipertermia adalah keadaan meningkatnya

suhu tubuh di atas rentang normal tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien DHF dengan hipertermia di

RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan model

penelitian deskriptif yang menggambarkan penelitian studi kasus dengan

menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi (pengamatan) dan

dokumentasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pedoman studi

dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dari proses asuhan keperawatan yang

dimulai dari pengkajian keperawatan sampai dengan evaluasi keperawatan. Subjek

studi kasus pada penelitian ini adalah 2 orang pasien DHF dengan masalah

keperawatan hipertermia. Hasil studi kasus didapat suhu tubuh kedua subyek berada

pada rentang 37,9 oC sampai dengan 38 oC. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24 jam didapatkan suhu tubuh kedua subyek terjadi

penurunan yaitu pada rentang 36 oC sampai 36,2 oC, sehingga masalah hipertermia

teratasi. Kepada perawat di ruangan, diharapkan juga mampu mengembangkan

ilmu yang saat ini berlaku pada institusi-institusi pendidikan.

Kata kunci : Asuhan keperawatan; Dengue Haemorraghic Fever; Hipertermia.

Page 8: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

viii

RINGKASAN PENELITIAN

Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue Haemorraghic Fever

(DHF) Dengan Hipertermia Di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019

Oleh: Ni Kadek Dwi Handayani (P07120016084)

Dengue Haemorraghic Fever (DHF) adalah penyakit akut, yang bersifat

endemik, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Terdapat empat

macam klasifikasi derajat DHF yaitu derajat 1, 2, 3, dan 4 dan memiliki empat jenis

serotipe, yaitu; derajat I (ringan), derajat II (sedang), derajat III (berat) dan derajat

IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase

kritis dan fase pemulihan.

Indonesia sudah ditetapkan sebagai salah satu negara endemik demam

berdarah. Angka incident rate (IR) penyakit DHF dari tahun 1968 sampai tahun

2015 cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 sebanyak 100.347 kasus

dan tahun 2015 menjadi 129.650 kasus. Tahun 2014 jumlah penderita DHF yang

dilaporkan sebanyak 8.629 kasus dengan jumlah kematian 17 orang. Tahun

2015 jumlah penderita DHF yang dilaporkan sebanyak 10.759 kasus dengan jumlah

kematian 29 orang. Pada bulan Januari-Februari 2016 terdapat sebanyak 8.487

orang penderita DHF dengan jumlah kematian 108 orang.

Tahun 2015 provinsi di Indonesia dengan IR/angka kesakitan DHF tertinggi

adalah Bali yaitu sebesar 257,75 kasus. Diantara 9 kabupaten-kota, Kabupaten

Gianyar memiliki angka kejadian yang tinggi dan menduduki peringkat no 2 setelah

Kota Denpasar pada tahun 2014 dengan kasus DHF sebanyak 1.785 kasus.

Kabupaten Gianyar selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2015-2016 menduduki

Page 9: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

ix

peringkat tertinggi jumlah kasus DHF. Tahun 2015 dengan jumlah 2.198 kasus dan

pada tahun 2016 dengan jumlah 3.673 kasus. Pada tahun 2017, angka kesakitan

DHF pada provinsi Bali menurun drastis hampir sepuluh kali lipat dari tahun

2016. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Ruang Arjuna RSUD Sanjiwani

Gianyar, jumlah kasus DHF pada tahun 2017 sampai tahun 2018 kembali

mengalami peningkatan. Tahun 2017 sebanyak 9 kasus dan tahun 2018 sebanyak

19 kasus. Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan kejadian DHF mengalami

peningkatan. Diantara banyak masalah yang muncul, yang menjadi prioritas

dialami oleh pasien adalah hipertermia.

Hipertermia merupakan keadaan meningkatnya suhu tubuh di atas rentang

normal tubuh. Adapun tanda dan gejala hipertermia antara lain: suhu tubuh di atas

nilai normal, kulit merah, kejang, takikardia, takipnea, dan kulit terasa hangat.

Jika masalah hipertermia ini tidak ditangani, dapat mengakibatkan terjadinya

dehidrasi yang dapat menimbulkan syok hipovolemik pada pasien DHF.

Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif yang menggambarkan

penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk

mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien DHF dengan hipertermia di

RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019. Subyek studi kasus ini adalah dua orang

pasien DHF dengan masalah keperawatan hipertermia. Jenis data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Pada penelitian ini penulis

mengunakan Teknik pengumpulan data dengan observasi (pengamatan) dan

dokumentasi. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pedoman studi

dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan data proses keperawatan yang

dimulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi.

Page 10: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

x

Hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien DHF dengan

hipertermia didapat pada pasien 1 (Ny.M) suhu tubuh 38oC dan pasien 2 (Tn.Y)

suhu tubuh 37,9oC. Diagnosa keperawatan yang diangkat pada pasien 1 dan 2

adalah hipertermia berhubungan dengan proses penyakit. Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x24 jam secara komprehensif diharapkan suhu tubuh pasien

dalam rentang normal dengan kriteria hasil : pasien merasa nyaman, pasien tidak

menggigil, vital sign dalam batas normal. Intervensi keperawatan: monitor vital

sign, perhatikan pola nafas, derajat suhu tubuh, dan adanya tanda-tanda menggigil

atau kejang, kompres hangat jika suhu >38oc dan kompres dingin jika suhu <38oc,

batasi penggunaan linen/selimut sesuai indikasi, anjurkan pasien untuk minum

sesuai kebutuhan atau ±2 liter/24 jam, berikan obat antipiretik sesuai intruksi

dokter. Implementasi dilakukan selama 3x24 jam sesuai dengan intervensi

keperawatan menggunakan manajemen pengaturan suhu tubuh dengan metode

SOAP sebagai evaluasi formatif. Evaluasi dilakukan menggunakan SOAP setelah

dilakukannya implementasi. Pada pasien 1 didapatkan S: panas badannya sudah

hilang, masih merasa lemas. O: keadaan umum pasien lemah, tekanan darah

130/80mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36oc, respirasi 20x/menit. A: kelemahan fisik.

P: observasi vital sign. Pada pasien 2 didapatkan S: pasien mengatakan panas

badannya sudah hilang, pasien masih merasa lemas. O: keadaan umum pasien

lemah, tekanan darah 110/70mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36oc, respirasi

20x/menit. A: kelemahan fisik, P: observasi vital sign. Dari proses penelitian ini,

diharapkan perawat mampu melakukan pendokumentasian secara lengkap pada

pasien DHF dengan hipertermia, sehingga perawat dapat mengetahui tindakan apa

saja yang sudah dan belum diberikan kepada pasien.

Page 11: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul

“Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue Haemorraghic Fever

Dengan Hipertermia Di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019” tepat waktu sesuai

dengan harapan. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan D-III di Politeknik Ksehatan Denpasar Jurusan

Keperawatan.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha peneliti

sendiri, melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu

melalui kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Anak Agung Ngurah Kusumajaya, SP., MPH, selaku Direktur Poltekkes

Denpasar yang telah memberikan kesempatan menempuh program pendidikan

D-III Keperawatan Poltekkes Denpasar.

2. Direktur RSUD Sanjiwani Gianyar yang telah memberikan izin untuk

pengambilan data dan melakukan penelitian di rumah sakit.

3. Bapak I Dewa Putu Gede Putra Yasa, S.Kep.M.Kep.,Sp.MB. selaku Ketua

Jurusan Keperawatan Poltekkes Denpasa, yang telah memberikan bimbingan

secara tidak langsung selama pendidikan di Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Denpasar serta atas dukungan moral dan perhatian yang diberikan

kepada peneliti.

4. Ners. I Made Sukarja, S.Kep., M.Kep., selaku Ketua Kaprodi D-III yang telah

memberikan bimbingan secara tidak langsung selama pendidikan di Jurusan

Page 12: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xii

Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar serta atas dukungan moral dan

perhatian yang diberikan kepada peneliti.

5. I Made Mertha, S.Kp., M.Kep selaku pembimbing utama yang telah banyak

memberikan masukan, pengetahuan dan koreksi penulisan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. V.M. Endang SP Rahayu, S.Kp., M.Pd. selaku pembimbing pendamping yang

telah banyak memberikan masukan, pengetahuan dan bimbingan serta

mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak khususnya orang tua, saudara, Dwipayana Putra, keluarga cemara

dan semua sahabat penulis di tingkat 3.3 D-III Keperawatan Poltekkes

Denpasar yang selalu memberi dukungan baik secara moral maupun finansial

hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

Penulis telah berusaha dalam menuangkan pemikiran dalam penelitian ini, namun

dengan segala keterbatasan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan usulan penelitian ini. karena sumbang saran untuk perbaikan

sangat penulis harapkan.

Denpasar, Mei 2019

Peneliti

Page 13: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………….…………………………………….……..i

KARYA TULIS ILMIAH………………………………………………….……..ii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………….……..iii

KARYA TULIS ILMIAH DENGAN JUDUL: ………………….………………iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT....................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

RINGKASAN PENELITIAN .............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB I ..................................................................... Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ................................................ Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ........................................... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Studi Kasus ......................................... Error! Bookmark not defined.

1. Tujuan Umum .......................................... Error! Bookmark not defined.

2. Tujuan Khusus ......................................... Error! Bookmark not defined.

3. Manfaat Tulisan ....................................... Error! Bookmark not defined.

BAB II .................................................................... Error! Bookmark not defined.

TINJAUAN PUSTAKA ........................................ Error! Bookmark not defined.

A. Konsep Dasar DHF ......................................... Error! Bookmark not defined.

Page 14: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xiv

1. Pengertian DHF ....................................... Error! Bookmark not defined.

2. Klasifikasi DHF ....................................... Error! Bookmark not defined.

3. Etiologi DHF ........................................... Error! Bookmark not defined.

4. Gejala/Tanda DHF .................................. Error! Bookmark not defined.

5. Patofisiologi DHF .................................... Error! Bookmark not defined.

6. Masalah Keperawatan Pada DHF ............ Error! Bookmark not defined.

B. Konsep Dasar Hipertermia Pada DHF ............ Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Hipertermia Pada DHF .......... Error! Bookmark not defined.

2. Etiologi Hipertermia Pada DHF .............. Error! Bookmark not defined.

3. Gejala dan Tanda Hipertermia Pada DHFError! Bookmark not defined.

4. Patofisiologi Hipertermia Pada DHF....... Error! Bookmark not defined.

5. Kondisi Klinis Terkait Hipertermia ......... Error! Bookmark not defined.

6. Penatalaksanaan Hipertermia Pada DHF. Error! Bookmark not defined.

C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasein DHF dengan Masalah

Keperawatan Hipertermia ............................... Error! Bookmark not defined.

1. Pengkajian Keperawatan ......................... Error! Bookmark not defined.

2. Diagnosa Keperawatan ............................ Error! Bookmark not defined.

3. Intervensi Keperawatan ........................... Error! Bookmark not defined.

4. Implementasi Keperawatan ..................... Error! Bookmark not defined.

5. Evaluasi Keperawatan ............................ Error! Bookmark not defined.

BAB III .................................................................. Error! Bookmark not defined.

KERANGKA KONSEP ......................................... Error! Bookmark not defined.

A. Kerangka Konsep ............................................ Error! Bookmark not defined.

B. Definisi Operasional Variabel ......................... Error! Bookmark not defined.

BAB IV .................................................................. Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

Page 15: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xv

A. Jenis Penelitian ................................................ Error! Bookmark not defined.

B. Tempat dan Waktu .......................................... Error! Bookmark not defined.

C. Subjek Studi Kasus ......................................... Error! Bookmark not defined.

1. Kriteria Inklusi......................................... Error! Bookmark not defined.

2. Kriteria Eksklusi ...................................... Error! Bookmark not defined.

D. Fokus Studi ..................................................... Error! Bookmark not defined.

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data .............. Error! Bookmark not defined.

1. Jenis Data ................................................ Error! Bookmark not defined.

2. Cara Pengumpulan Data .......................... Error! Bookmark not defined.

3. Langkah-langkah Pengumpulan Data ..... Error! Bookmark not defined.

F. Instrumen Pengumpulan Data ......................... Error! Bookmark not defined.

G. Metode Analisis Data ...................................... Error! Bookmark not defined.

H. Etika Studi Kasus ............................................ Error! Bookmark not defined.

BAB V .................................................................... Error! Bookmark not defined.

HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Gambaran Tempat Penelitian .......................... Error! Bookmark not defined.

B. Hasil Studi Kasus ............................................ Error! Bookmark not defined.

2. Diagnosa Keperawatan ............................ Error! Bookmark not defined.

3. Intervensi Keperawatan ........................... Error! Bookmark not defined.

4. Implementasi Keperawatan ..................... Error! Bookmark not defined.

5. Evaluasi Keperawatan ............................. Error! Bookmark not defined.

C. Pembahasan ..................................................... Error! Bookmark not defined.

1. Pengkajian ............................................... Error! Bookmark not defined.

2. Diagnosa Keperawatan ............................ Error! Bookmark not defined.

3. Intervensi Keperawatan ........................... Error! Bookmark not defined.

4. Implementasi Keperawatan ..................... Error! Bookmark not defined.

Page 16: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xvi

5. Evaluasi Keperawatan ............................. Error! Bookmark not defined.

a. Keterbatasan .................................................... Error! Bookmark not defined.

BAB VI .................................................................. Error! Bookmark not defined.

PENUTUP .............................................................. Error! Bookmark not defined.

A. Kesimpulan ..................................................... Error! Bookmark not defined.

Lampiran ................................................................ Error! Bookmark not defined.

Page 17: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel Intervensi Keperawatan…………………….. 18

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Gambaran

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue

Haemorraghic Fever Dengan Hipertermia Di

RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019…………….

Tabel 3. Tabel Data Identitas dan Alasan Dirawat…………… 30

Tabel 4. Tabel Pengkajian Data Fokus ………………………. 31

Tabel 5. Tabel Diagnosa Keperawatan……………………….. 32

Tabel 6. Tabel Tujuan dan Kriteria Hasil…………………...... 33

Tabel 7. Tabel Intervensi Keperawatan……………………... 34

Tabel 8. Tabel Implementasi Keperawatan…………………… 35

Tabel 9. Tabel Evaluasi Keperawatan………………………. 36

21

Page 18: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Konsep Gambaran Asuhan Keperawatan

Pada Pasien Dengue Haemorraghic Fever Dengan

Hipertermia Di RSUD Sanjiwani Gianyar Tahun 2019……....20

Page 19: iv - Poltekkes Denpasarrepository.poltekkes-denpasar.ac.id/2394/1/Halaman Depan.pdf · IV (berat). Gambaran klinis pasien DHF terdiri atas tiga fase, yaitu fase febris, fase kritis

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian………………………………...46

Lampiran 2 Anggaran Biaya Penelitian………………………………...47

Lampiran 3 Pedoman Observasi Dokumentasi…………………………48