Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
3
INTRODUCTION // PEMBUKA • TPS Strategy // Strategi TPS • TPS Philosophy // Filosofi TPS • Report of the President Commissioner // Laporan Komisaris Utama • Report of the President Director // Laporan Direktur Utama • Financial Highlights // Ikhtisar Data Keuangan • Share Capital Matters // Ikhtisar Saham • Share Ownership // Kepemilikan Saham • Highlights 2010 // Kilas Balik 2010 • Recognitions and Awards // Prestasi dan Penghargaan • TPS in Brief // Sekilas tentang TPS • Company Milestones // Tonggak Sejarah Perusahaan
BUSINESS REPORT // LAPORAN BISNIS •Food Manufacturing Division // Divisi Manufaktur Makanan • Agribusiness Division // Divisi Agrobisnis •Rice Division //Divisi Beras •Human Resource Development // Pengembangan Sumber Daya Manusia •Information Technology //Teknologi Informasi
CORPORATE GOVERNANCE REPORT // LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORT // LAPORAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
MANAGEMENT ANALYSIS ON FINANCIAL REPORT // PEMBAHASAN MANAJEMEN MENGENAI LAPORAN KEUANGAN
CORPORATE DATA // DATA PERUSAHAAN • Corporate Information // Informasi Perseroan • Organization Structure // Struktur Organisasi • The Board of Commissioners // Dewan Komisaris • The Board of Directors // Direksi • The Audit Committee and Corporate Secretary // Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan
RESPONSIBILITY FOR FINANCIAL REPORT // TANGGUNG JAWAB PELAPORAN KEUANGAN
4561014161822232527
313547555963
65
77
81
969798100101
102
Table of ContentsDaftar Isi
4 5
Vision // Visi
To be the consumers’ preferred foodcompany with products that are safe, high quality and cost-efficient. Menjadi perusahaan makanan pilihan konsumen dengan
menghasilkan produk-produk yang aman, berkualitas dan
terjangkau.
Mission // Misi
To produce high quality product with strong brand presence and competitive price against other competitors.
Conforming to the philosophy and values of the company at all times, we serve to build a first class organization that consistently provides added value to consumers, customers, shareholders and our employees.Menyajikan produk makanan bermutu dengan citra merek yang
kuat dan harga yang lebih bersaing dibanding produk kompetitor.
Dengan senantiasa berlandaskan falsafah dan nilai-nilai
Perusahaan, kami mengabdi untuk membangun sebuah
organisasi kelas satu yang secara konsisten memberikan nilai
tambah kepada konsumen, pelanggan, pemegang saham dan
karyawan kami.
Core Purpose // Tujuan Dasar
Growing with Quality and Value that serve to improve the well being of the society.Bertumbuh dengan bertumpu pada Kualitas dan Nilai untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Core Value // Nilai-Nilai Dasar
• Integrity• Culture of discipline• Strength of agility• Team work• Continuous improvement
• Integritas
• Kultur Disiplin
• Ketangkasan
• Kerja Sama
• Kemajuan yang berkesinambungan
TPS PhilosophyFilosofi TPS
TPS StrategyStrategi TPS
Honesty. Frugality. Value for money. Preparedness. //Kejujuran. Kecermatan. Bernilai. Kesiapan.Integrity is the base of TPS operation strategy. By upholding its integrity, TPS builds up frugality and preparedness to deliver value-for-money products to our customers and value-for-money returns to our investors.Integritas menjadi landasan bagi strategi operasi TPS. Dengan menjunjung tinggi nilai integritas, TPS membangun kecermatan dan
kesiapan untuk mengantarkan produk yang bernilai kepada pelanggan kami dan imbalan yang sesuai bagi investor kami.
Think globally, act locally // Berpikir secara global, bertindak secara lokalTPS focuses our time and attention in succeeding in our current geography while taking into account future development into a global company by operating at world standard of operation and quality standard.TPS menggunakan waktu dan perhatian kami untuk berhasil secara lokal terlebih dahulu, dan pada saat yang sama merencanakan
perkembangan di masa depan sebagai perusahaan global dengan senantiasa beroperasi pada standar internasional.
Good people and good system // Manusia yang handal dan sistem yang handalTPS continues building good system to strive for market leadership and creativity, while providing motivation and personal satisfaction to our employees. The company values good relationships with our suppliers, customers and employees.TPS terus membangun sistem yang handal agar menjadi pemimpin pasar dan sumber kreativitas, sementara memberikan motivasi dan
kepuasan bagi pegawai kami. Kami menghargai hubungan erat dengan para pemasok, pelanggan, dan pegawai.
6 7
Report of the President CommissionerLaporan Komisaris Utama
Pemegang Saham yang terhormat,
TPS mencatat pencapaian yang sangat baik di tahun 2010. Dalam
pemulihan kondisi finansial global, TPS telah berhasil membangun di atas
momentum yang telah diupayakan di tahun-tahun sebelumnya.
Sektor makanan tetap menjadi kontributor utama bagi pendapatan Perseroan,
namun divisi-divisi lain pun dengan cepat mengikuti perkembangan.
Upaya-upaya pemasaran dan peluncuran produk-produk baru telah
berkontribusi pada meningkatnya penjualan, sedangkan efisiensi yang
semakin baik telah menekan biaya perusahaan sehingga pendapatan bersih
Perseroan meningkat.
Direksi telah menetapkan strategi untuk memajukan Perseroan dan
rencana yang disusun telah memberikan gambaran yang jelas tentang
arah TPS dan tantangan yang akan dihadapi.
Strategi yang dilancarkan pada tahun 2010 dalam pertumbuhan
organik dan unorganik telah memperluas sumber pendapatan dan akan
membawa banyak manfaat di masa depan.
Perhatian pada divisi agrobisnis dan beras, keduanya sebagai strategi
untuk mengurangi timbulnya resiko bisnis yang tidak terduga dalam
kegiatan Perseroan, mempunyai prospek yang bagus untuk mendatangkan
keuntungan finansial yang lebih bagi Perseroan di tahun-tahun
mendatang.
Prospek jangka panjang Perseroan cerah. TPS semakin berkembang di
pasar makanan. Jumlah pohon kelapa sawit dewasa yang siap berbuah
terus meningkat dan jalur distribusi beras terus berkembang. Semua faktor
ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan Perseroan.
Selain itu, TPS juga sedang menjalani transformasi internal untuk
memperkuat tata kelola perusahaan. Kemajuan dalam melaksanakan
transparansi dan akuntabilitas dalam melakukan kegiatan perusahaan
yang telah mencapai kemajuan yang signifikan sehingga TPS dianugerahi
penghargaan The Most Improved IICD Good Corporate Governance Award
2010 oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship.
Dewan Komisaris yakin bahwa Direksi telah merancang strategi yang
matang untuk membawa Perseroan ke tahap perkembangan selanjutnya,
dan kami memberikan dukungan penuh.
Dear Valued Shareholders,
The year 2010 was another year of remarkable performance. With
Indonesia’s economy staying relatively immune to the global financial
slowdown and the world starting to recover, we succeeded in acting on
the momentum we have been building in previous years.
Food sector was still the main income contributor while the other
divisions were quickly catching up.
The management’s marketing efforts and new products launching have
boosted the sales of TPS and improved its efficiency by bringing down
the cost considerably – resulting to higher net income for the Company.
The Board of Directors has outlined its strategy for the Company
to move forward and the plan has given us clear idea of where the
Company is heading to and the challenges ahead.
The intensive strategic moves during 2010 in organic and unorganic
growth helped broaden the Company's income sources and will bring
greater benefit in the future.
The attention paid in agribusiness and rice division, both were strategic
natural hedge for the Company's operation, materialized the potential
they offered and laid the foundation to pursue financial reward in
the years to come.
The long-term outlook for the company is bright. TPS's presence in
food market is growing. The number of mature oil palms are increasing.
The distribution for rice trading is building up. All these will soon give
positive contribution to the Company's financial performance.
Furthermore, TPS has been undergoing internal transformation to
strengthen corporate governance. The Company has made significant
progress towards doing business in a more transparent and accountable
manner. This improvement was confirmed by The Most Improved IICD
Good Corporate Governance Award 2010 presented by the Indonesian
Institute for Corporate Directorship.
The Board of Commissioners believes that the Board of Directors has
formed sound strategy to take the company into its next phase of
evolution, and have given it our full backing.
Priyo Hadi SutantoPresident Commissioner
Komisaris Utama
8
In exercising oversight over the Company, the Board of Commissioners
is assisted the Audit Committee. The Committee supports the company’s
efforts to tighten internal controls and supervised corporate disclosures.
Throughout 2010, the Audit Committee did not find any substantial
error in the company operation and financial reporting.
Thanks to the far-sighted planning, solid investment program, astute
management and quality human resources, TPS has been receiving trust
and support from our investors and partners in our corporate actions.
We believe that TPS has the right strategic priorities and the financial
capacity to drive the company forward, take advantage of the many
growth opportunities and strengthen its position in its chosen businesses.
These steps ultimately enable us to create sustainable value for all our
stakeholders.
On behalf of the Board, I would like to thank the shareholders for their
continued trust and support, and to the Board of Directors and all TPS
employees for their outstanding contribution to TPS's performance.
For and on the behalf of the Board of Commissioners,
Priyo Hadi SutantoPresident Commissioner
Komisaris Utama
Dalam melakukan tugas pengawasannya terhadap Perseroan, Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang mendukung upaya perseroan
dalam memperketat pengawasan internal dan mengawasi keterbukaan
informasi kepada publik. Sepanjang tahun 2010, Komite Audit tidak
menemukan pelanggaran yang berarti dalam pengelolaan perusahaan
dan laporan keuangan.
Berkat rencana jangka panjang, investasi yang cermat, manajemen yang
handal dan sumber daya manusia yang berkualitas, TPS mendapatkan
kepercayaan dan dukungan penuh investor dan rekan kami dalam
melaksanakan tindakan korporasi.
Kami yakin bahwa TPS telah menetapkan prioritas yang tepat dan memiliki
kapasitas financial untuk mencapai kemajuan bagi perusahaan dengan
menciptakan kesempatan dan memantapkan posisi Perseroan di bidang-
bidang yang telah dipilih. Dengan demikian kami akan dapat menciptakan
pertumbuhan nilai yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku
kepentingan.
Atas nama Dewan Komisaris, saya berterima kasih kepada para pemegang
saham atas kepercayaan dan dukungan, dan kepada Direksi dan seluruh
karyawan TPS atas kontribusi mereka.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,
10 11
Report of the President DirectorLaporan Direktur Utama
Pemegang Saham yang terhormat,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya mengucapkan terima kasih
kepada semua stakeholder PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPS) yang
telah mendukung kami sehingga team management TPS mencapai
keberhasilan yang membanggakan dalam tahun 2010. Perusahaan
membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba yang tajam serta
meraih beberapa penghargaan yang memperkuat posisi TPS sebagai
pemain handal untuk diperhitungkan di bidang makanan and agrobisnis.
Perekonomian dunia tahun 2010 nampak menggeliat dan hal ini
mendukung usaha sektor industri makanan and agrobisnis. Secara
domestik, tahun 2010 merupakan tahun yang baik. Status perekonomian
Indonesia meningkat dari negara berkembang ke negara dengan
pendapatan menengah. Indonesia juga mendapat pengakuan dari Japan
Credit Rating Agency sebagai investment grade country dan diharapkan
pengakuan ini akan disusul oleh pengakuan dunia pada tahun 2011.
Semua kabar baik yang menggembirakan ini telah sangat dinanti-nanti oleh
dunia usaha untuk dapat mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Akselerasi yang akan berdampak baik pada sendi-sendi lain dalam kehidupan
bangsa kita akan menempatkan Indonesia sebagai tempat berinvestasi yang
aman serta menjanjikan tingkat pengembalian yang tinggi.
Bagi TPS, tahun 2010 sangat menggembirakan. TPS membukukan
pertumbuhan pendapatan dari sektor makanan yang signifikan yang
terlihat dari peningkatan penjualan dan keuntungan yang melonjak
dibandingkan tahun 2009. Hal ini disebabkan oleh peningkatan
popularitas dan permintaan produk-produk consumer food, seperti snack
noodle dan biskuit, dan peningkatan pemasokan biskuit TPS ke badan PBB
World Food Program untuk pasar internasional.
Pada sektor agrobisnis yaitu perkebunan kelapa sawit, kami juga tumbuh
dengan bertambahnya tanaman menghasilkan, bertambahnya lahan
tertanam dan bertambahnya lahan perkebunan. Pada tahun 2010, kami
berkonsentrasi mempersiapkan bibit, infrastruktur dan sumber daya
manusia untuk mengantisipasi perluasan lahan perkebunan kelapa
sawit. Di samping itu, pada penghujung tahun 2010, TPS telah melakukan
serangkaian akuisisi perkebunan kelapa sawit.
TPS memasuki bisnis baru yaitu beras yang merupakan makananan pokok
penduduk Indonesia. Konsumsi beras per kapita Indonesia adalah yang
terbesar di dunia. Pada tahun 2010, tingkat konsumsi beras bagi seluruh
Dear Shareholders,
I take this opportunity to thank all the stakeholders of PT Tiga Pilar
Sejahtera Food, Tbk (TPS) for your support in such a way that TPS
management team could achieve jubilant success in 2010. The Company
booked tremendous growth in income and profit and received various
awards that confirmed TPS' position as one of the notable business
players in food industry and agribusiness.
The world economy in 2010 was slowly improving, which had positive
impact on the food industry and agribusiness. Domestically, 2010 was
a remarkable year. Indonesia's economic status was raised from low
income country to lower-middle-class country. Also in 2010, Indonesia
was acknowledged by Japan Credit Rating Agency as an investment
grade country and we all hope that this will be followed by international
recognition in 2011.
All these good news are long awaited by business world in Indonesia
and are hope to push the country's economy. This acceleration will
better other important areas of the nation as well. Indonesia surely will
become a safe investment haven with high yield and return.
For TPS, year 2010 was splendid. TPS booked significant growth of
income, driven by distinctly higher sales and profit compare to the ones
in 2009. This was driven by increasing popularity and demand of TPS
consumer food products, such as the snack noodles and biscuits, as well
as increasing TPS sales to the United Nations' World Food Program for
international market.
In the agribusiness sector for the oil palm plantation, we grew along
with increasing matured plantation, increasing planted area and
increasing landbanks. In 2010, we concentrated on preparing new
plants, infrastructure, and human resource in anticipation of oil palm
plantation expansion. Besides, at the end of 2010 TPS had acquired
some mature plantations.
TPS also ventured into new business in rice, which is the staple food in
Indonesia. Indonesia have the largest per capita rice consumption in the
world. In 2010, the nation consumed a total of around 34 million tons of
Joko MogogintaPresident Director
Direktur Utama
12 13
rice. TPS spotted this huge rice trading opportunity, which we hope will
be one of the backbone business for TPS in the future.
With our ambition and belief to be a notable food and agribusiness in
Indonesia, in 2010 we prepared our human resource and management
based on corporate philosophy "good people good system" which are
founded on basic values like honesty, integrity and frugality. Our human
resource development efforts are consistently and continuously carried
out through an integrated learning system, named the TPS Academy.
TPS Academy was founded as a human resources development center
through Leadership Development and Management Development
programs. TPS Academy also provides management service to support
the management activities.
TPS' corporate governance has been showing enormous improvement
and progress every year. The progresses can be analyzed by the lack
of substantial infringement at all sectors in all departments. This
achievement was acknowledged by the Indonesian Institute for
Corporate Directorship by awarding TPS with The Most Improved IICD
Good Corporate Governance Award 2010.
Based on the strong foundation TPS is founded upon and the macro-
and micro-economy prediction, the future performance of TPS in 2011
is promising. Our food business is expected to perform even better than
previous years with growth prediction at more than 50% (fifty percent).
This prediction is made prudently based on the prediction of the
increase in domestic and institutional export market, and positive public
response to TPS' new product innovations launched monthly.
The oil palm business is predicted to grow exponentially as the matured
hectarage increase and the start of TPS' new Palm Oil Mill operation in
the end of 2011.
Although the rice business has just been recently established, we
have set a higher bar in 2011 with a target to close in the sales of food
product and oil palm. Our rice products are well-known for their high
quality and brands. We have also prepared distribution and marketing
strategy to meet the sales target. Combining our commitment, our hard
work, and Indonesia's largest and most modern rice milling unit we
masyarakat Indonesia mencapai sekitar 34 juta ton. TPS melihat peluang
bisnis beras yang sangat besar dan diharapkan akan menjadi salah satu
tulang punggung usaha TPS ke depan.
Dengan ambisi dan keyakinan kami menjadi pemain dalam industri
makanan dan agroindustri di tanah air yang diperhitungkan, maka pada
tahun 2010 kami mempersiapkan sumber daya manusia dan manajemen
sesuai dengan filosofi korporasi yaitu “good people good system” yang
dilandasi dengan nilai-nilai seperti kejujuran, integritas dan kecermatan.
Upaya pengembangan sumber daya manusia dilakukan TPS secara
konsisten dan berkesinambungan melalui suatu lembaga pelatihan yang
dinamakan TPS Academy. TPS Academy didirikan dengan maksud menjadi
pusat pengembangan SDM yang terpadu melalui program-program seperti
Leadership Development dan Management Development. TPS Academy
juga mendukung Manajemen dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya.
Tata kelola perusahaan dari tahun ke tahun menampakkan perbaikan
dan kemajuan yang luar biasa. Kemajuan dalam pelaksanaan tata kelola
perusahaan ini nampak dari tidak adanya pelanggaran-pelanggaran
di semua bidang pada departemen perusahaan. Hal ini terbukti dengan
diperolehnya penghargaan The Most Improved IICD Good Corporate
Governance Award 2010 yang dianugerahkan oleh Indonesian Institute for
Corporate Directorship.
Berlandaskan dasar yang kokoh saat TPS didirikan serta perkiraan ekonomi
makro dan mikro, prospek usaha TPS pada tahun 2011 sangat menjanjikan.
Bisnis makanan kami diharapkan akan melesat naik dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya dengan prediksi pertumbuhan lebih dari 50% (lima
puluh persen). Perkiraan ini dibuat dengan hati-hati berdasarkan perkiraan
meningkatnya permintaan pasar domestik dan institusi ekspor, dan respon
positif masyarakat terhadap produk-produk inovasi baru yang kami
luncurkan setiap bulan.
Bisnis kelapa sawit juga akan tumbuh pesat seiring bertambahnya lahan
menghasilkan dan beroperasinya pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS)
baru pada akhir tahun 2011.
Meskipun bisnis beras baru berjalan pada tahun 2010, kami menargetkan
penjualan beras yang cukup besar, bahkan ke depannya akan sebanding
dengan penjualan makanan dan kelapa sawit pada tahun 2011. Kami
memiliki produk beras yang berkualitas dan bermerek, serta sudah
dikenal oleh sebagian besar konsumen. Kami juga telah menyiapkan
strategi distribusi dan pemasaran untuk mencapai target penjualan.
possess, we are confident that the rice business will contribute positively
to TPS performance.
The extraordinary results we achieved in 2010 would never had happened
without the support and faith from all stakeholders. We give our heartfel
thank to the management team, the staff and all TPS employees who
have work hard and work smart; to the Board of Commissioners who have
guided and directed us; and to all shareholders and bankers who have
had faith in us and wholeheartedly supported us.
We are committed to perform better and better in the following years to
bring TPS to even higher place in the business world in Indonesia and to
contribute to our beloved country.
For and on the behalf of the Board of Directors,
Joko MogogintaPresident Director
Direktur Utama
Dengan komitmen dan kerja keras serta didukung dengan fasilitas pabrik
pengolahan beras kami yang termodern dan terbesar di Indonesia, kami
yakin bisnis beras akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja TPS.
Pencapaian TPS yang luar biasa pada tahun 2010 mustahil dapat diraih
tanpa dukungan dan doa restu dari semua pihak. Kepada tim manajemen,
staf dan semua karyawan TPS yang telah bekerja keras dan bijak, kepada
jajaran komisaris yang telah membimbing dan mengarahkan, serta kepada
shareholder dan bankir yang telah memberi kepercayaan dan dukungan
penuh, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kami berkomitmen untuk terus bekerja lebih baik di tahun-tahun mendatang
untuk membawa TPS ke posisi yang lebih tinggi di dalam percaturan dunia
usaha di Indonesia dan berkontribusi kepada tanah air ini.
Untuk dan atas nama Direksi,
14 15
Current Assets
Non-Current Assets
Total Assets
Current Liabilities
Non Current Liabilities
Minority Interest
Equity
Total Liabilities+Equity
Net Working Capital
Statement of Income
Net Sales
Cost of Revenue
Gross Profit
Operating Expenses
Operating Income
Other Expenses
Profit before Income Tax
Tax Expense/Benefit
Profit before Minority Interest
Minority Interest in Net Income of a Subsidiary
Net Income
Gross Margin
Operating Margin
Net Margin
Share Performance
Number of Outstanding Shares (in million of shares)
Earnings per share
Dividend paid per share
Total Dividend paid
Operating Ratios
Operating Income to Equity
Net Income to Equity
Operating Income to Total Assets
Net Income to Total Assets
Financial Ratios
Current Assets to Current Liabilities
Total Liabilities to Equity
Total Liabilities to Total Asset
Aktiva Lancar
Aktiva Tidak Lancar
Jumlah Aktiva
Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Hak Minoritas
Ekuitas
Jumlah Pasiva
Modal Kerja Bersih
Laporan Laba Rugi
Penjualan bersih
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Beban Usaha
Laba Usaha
Beban lain-lain
Laba sebelum Pajak
Beban Pajak
Laba Sebelum Hak Minoritas
Hak Minoritas atas Laba Anak Perusahaan
Laba Bersih
Marjin Laba Kotor
Marjin Laba Usaha
Marjin Laba Bersih
Kinerja Saham
Jumlah saham beredar (dalam jutaan lembar saham)
Laba bersih per saham
Dividen dibayar per saham
Jumlah dividen dibayar
Rasio Operasional
Laba Usaha terhadap Ekuitas
Laba Bersih terhadap Ekuitas
Laba Usaha terhadap Jumlah Aset
Laba Bersih terhadap Jumlah Aset
Rasio Keuangan
Aset Lancar terhadap Kewajiban Lancar
Jumlah Kewajiban terhadap Ekuitas
Jumlah Kewajiban terhadap Jumlah Aset
2007 2006
170,644,605,365
193,287,947,752
363,932,553,117
157,839, 726,620
110,796,362,238
111,375,546
95,185,088,713
363,932,553,117
12,804,878,745
333,455,479,415
290,509,184,167
42,946,295,248
15,656,913,232
27,289,382,016
(26,094,327,458)
1,195,054,558
(1,062,919,914)
132,134,644
(2,268,925)
129,865,719
13%
8%
0.04%
1,045
0.12
-
-
28.67%
0.14%
7.50%
0.04%
1.08
1.66
0.74
2008
272,205,166,991
520,485,158,288
792,690,325,279
300,262,505,252
141,835,248,694
377,392,310
350,215,179,023
792,690,325,279
(28,057,338,261)
483,734,469,842
368,445,820,207
115,288,649,635
34,234,692,182
81,053,957,453
(43,031,601,905)
38,022,355,548
(5,475,957,861)
32,546,397,687
(25,016,759)
32,521,380,928
24%
17%
6.72%
1,045
15.08
-
-
23.14%
9.29%
10.23%
1.99%
0.91
0.86
0.56
2009
318,412,213,227
698,545,541,924
1,016,957,755,151
364,578,544,895
261,334,668,461
388,865,483
390,655,676,312
1,016,957,755,151
(46,166,331,668)
489,171,670,400
336,279,603,791
152,892,066,609
39,915,785,636
112,976,280,973
(60,001,145,662)
52,975,135,311
(15,489,489,514)
37,485,645,797
(29,723,463)
37,455,922,334
31%
23%
7.66%
1,672
25.98
-
-
28.92%
9.58%
11.11%
3.68%
0.87
0.93
0.62
2010FINANCIAL STATEMENT666,008,990,671
1,270,940,450,467
1,936,949,441,138
518,294,102,694
828,587,018,438
14,305,592,161
575,762,727,845
1,922,643,848,977
147,714,887,977
705,219,823,456
521,404,539,633
183,815,283,823
57,425,478,181
126,389,805,642
(32,202,529,797)
94,187,275,845
(14,743,639,333)
79,443,636,512
(4,209,065,321)
75,234,571,191
26%
17.92%
10.67%
1,672
45.00
-
-
21.95%
13.07%
6.53%
3.88%
1.29
1.77
0.70
447,961,311,139
1,120,867,733,737
1,568,829,044,876
372,272,935,227
553,582,830,248
9,779,148,982
633,194,130,419
1,559,049,895,894
75,688,375,912
533,194,383,227
380,216,823,762
152,977,559,465
50,348,193,275
102,629,366,190
(53,217,925,931)
49,411,440,259
(14,620,067,177)
34,791,373,082
(28,169,265)
34,763,203,817
29%
19.25%
6.52%
1,672
20.79
-
-
16.21%
5.49%
6.54%
2.21%
1.20
1.28
0.59
Financial Highlights Ikhtisar Data Keuangan
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafk dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris
705,220 4%
533,1942.4%483,734
2%333,455
0.04%
489,1722.8%
Net Profit Margin // Marjin Laba Bersih EBITDA Ratio // Rasio EBITDA
Gross Profit Margin // Marjin Laba Kotor ROE // Rasio Laba terhadap Ekuitas
38.7%
11%
13%
31.5%
7%
6%
18.3%
3%
4.5%
17.2%
0.04%
0.14%
30.5%
6%
7%
2006 2007 2008 2009 20102006 2007 2008 2009 2010
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
Sales // Penjualan (in Million Rupiah//dalam Juta Rupiah)
ROA // Rasio Laba terhadap Aset
26%29%24%
13%
31%
16 17
2009
69,623,000
161,244,000
210,993,000
74,216,000
516,076,000
Share Capital MattersIkthisar Saham
Share Price Performance at the Indonesia Stock Exchange (2009-2010) // Performa Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (2009-2010)
Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris
4000
3000
2000
1000
0
1000
750
500
250
0
Jan Mar Jun Sept Dec Jan Mar Jun Sept Dec
2009 2010
Price (in Rp) / Harga (Rp)
HighestTertinggi
LowestTerendah
ClosingPenutupan
Transaction VolumeVolume Transaksi
Quarter I
Quarter II
Quarter III
Quarter IV
During the Year
Triwulan I
Triwulan II
Triwulan III
Triwulan IV
Selama Tahun Laporan
2010
355
570
670
860
860
2009
425
445
460
410
460
2010
300
325
450
560
300
2009
350
365
400
295
295
2010
345
520
640
780
780
2009
375
425
410
360
360
2010
1,680,500
183,642,000
257,402,000
341,631,500
784,356,000
Quarterly Share Price and Trading Volume (2009-2010) // Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan (2009-2010)
The share price of TPS, with ticker code AISA, had been increasing
steadily over the past two years as a reflection of investors' confidence in
the Company's performance and future. At the end of December 2010,
the closing price of the share was doubled the closing price in the fourth
quarter of 2009.
TPS’ market capitalization increased tremendously to reach
Rp 1.437 trillion in 2010.
The highest share price in 2010 was almost 90% higher than the highest
share price in 2009, while the lowest share prices were comparable
between the two years.
The Company’s shares liquidity rose significantly in 2010 as the
Company’s share trading transaction volume increased around 52%
in 2010 compared to 2009 transaction volume, indicating increasing
number of investors and interest in TPS stocks.
This interest was raised by TPS' outstanding performance and the result
of Company's communication effort with investor and public through
various means.
Harga saham TPS, dengan kode saham AISA, yang terus meningkat dalam
periode dua tahun terakhir merupakan refleksi dari kepercayaan para
investor terhadap performa dan masa depan Perseroan. Pada akhir 2010,
harga penutupan saham naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan
harga penutupan di akhir tahun 2009.
Kapitalisasi pasar meningkat tajam hingga mencapai Rp 1,437 triliun
di tahun 2010.
Harga saham tertinggi di tahun 2010 mencapai 90% lebih tinggi
dibandingkan harga saham pada tahun 2009, sedangkan harga saham
terendah cukup berimbang diantara kedua tahun tersebut.
Likuiditas saham Perseroan meningkat pesat pada tahun 2010, dimana
volume transaksi saham TPS tumbuh 52% lebih besar daripada volume
transaksi di tahun 2009. Hal ini menandakan peningkatan jumlah investor
dan ketertarikan terhadap saham TPS.
Minat ini didorong oleh kinerja perusahaan dan keberhasilan upaya-upaya
komunikasi Perseroan dengan investor dan masyarakat melalui berbagai
sarana.
AISA IHSG
18 19
Chronological Share Overview // Kronologis Pencatatan Saham Shareholders Composition // Komposisi Pemegang Saham
Corporate Action Listing DateTanggal Pencatatan
New SharesSaham Baru
Total SharesJumlah Saham
Tindakan Korporasi
Before IPO
Initial Public Offering
Conversion Bond I
Before Right Issue I
Right Issue I
Conversion Bond II
Before Right Issue II
Right Issue II
-
June 11, 1997
September 5, 2002
-
October 24, 2003
March 13, 2008
-
April 29, 2008
0
45,000,000
230,000,000
0
547,500,000
132,500,000
0
627,000,000
Sebelum Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana Saham
Konversi Hutang I
Sebelum Penawaran Umum Terbatas I
Penawaran Umum Terbatas I
Konversi Obligasi II
Sebelum Penawaran Umum Terbatas II
Penawaran Umum Terbatas II
90,000,000
135,000,000
365,000,000
365,000,000
912,500,000
1,045,000,000
1,045,000,000
1,672,000,000
Description PersentagePersentase
Deskripsi
Authorized Capital
Series A Shares
Series B Shares
Issued and Fully Paid Capital
PT Permata Handrawina Sakti
Primanex Pte Ltd
HSBC-Fund Services Clients A/C
PT Tiga Pilar Sekuritas
Basinale Investment Pte Ltd
Pandawa Treasures Pte Ltd
Ownership below 5%
Deutsche Bank Ag London Prime Brokerage
PT Saptakencana Asiaprima
Public
Modal Dasar
Saham A
Saham B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
PT Permata Handrawina Sakti
Primanex Pte Ltd
HSBC-Fund Services Clients A/C
PT Tiga Pilar Sekuritas
Basinale Investment Pte Ltd
Pandawa Treasures Pte Ltd
Kepemilikan dibawah 5%
Deutsche Bank Ag London Prime Brokerage
PT Saptakencana Asiaprima
Publik
8.07
92.2
17.71
12.41
11.33
9.1
6.36
8.6
4.51
1.43
20.74
Number of SharesJumlah Saham
135,000,000
1,537,000,000
296,189,000
203,028,050
189,509,000
152,107,000
106,358,000
143,720,347
75,428,703
23,935,000
346,724,900
Per Value (in Rp)Nilai Nominal (Rp)
67,500,000,000
307,400,000,000
59,237,800,000
40,605,610,000
37,901,800,000
30,421,400,000
21,271,600,000
28,744,069,400
15,085,740,600
4,787,000,000
69,344,980,000
As of December 31, 2010, the Issued and Fully Paid Capital comprises
135,000,000 Series A shares, and 1,537,000,000 Series B shares.
The Share Capital comprises Series A and Series B shares with nominal
value of Rp 500 and Rp 200 subsequently. The Authorized Capital consists
of 135,000,000 Series A shares, and 1,537,000,000 Series B shares.
None of the members of Board of Commissioners and Board of Directors
held the Company’s public shares.
PT Bumi Raya Investindo (the subsidiary TPS) issued mandatory
convertible bond (MCB) at the value of Rp 145 billion in order to acquire
5 (five) oil palm plantation companies: PT Charindo Palma Oetama,
PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro
Palm, and PT Tugu Palma Sumatera.
As a starting point in entering the rice business, TPS has acquired
PT Dunia Pangan, a rice company and PT Jatisari Sri Rejeki,
a rice milling company.
On the same month, TPS disposed 2 (two) non-active subsidiaries:
PT Nagamas Sakti Perkasa and PT Asianiaga Prakarsatama.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
terdiri dari 135.000.000 saham Seri A dan 1.537.000.000 saham Seri B.
Modal Saham terdiri dari saham Seri A dan B dengan Nilai Nominal per
saham sebesar Rp 500 dan Rp 200. Modal Dasar terdiri dari 135.000.000
saham Seri A dan 1.537.000.000 saham Seri B.
Tidak ada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham
publik Perseroan.
Pada bulan Desember 2010, PT Bumi Raya Investindo (anak perusahaan
TPS) telah menerbitkan obligasi tukar senilai Rp 145 miliar yang digunakan
untuk mengakuisisi 5 (lima) perusahaan perkebunan kelapa sawit
PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation, PT Airlangga
Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palm, dan PT Tugu Palma Sumatera.
Sebagai langkah awal menapaki bisnis beras, TPS telah mengakuisisi
perusahaan beras PT Dunia Pangan dan pabrik penggilingan beras
PT Jatisari Sri Rejeki.
Pada bulan yang sama, TPS melepas 2 (dua) anak perusahaan:
PT Nagamas Sakti Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama
Share Ownership Kepemilikan Saham
20 21
Dividend PolicyTPS's dividend policy is to distribute a cash dividend to shareholders at
least once a year of which the amount of cash dividend will be adjusted
according to the Company’s profit, without neglecting the financial
health of the Company and without lessening the authorities of the
General Shareholders Meeting to determine otherwise in accordance
with the Company’s Articles of Association. Considering current
condition of the Company, the management proposes cash dividend
payment as following:
DividendsNo cash dividend nor share divident was paid in 2009 and 2010.
However, the strong TPS financial performance in 2010, showed by
good financial ratios, is good indication for the management to consider
offering dividend for the next year.
Investor RelationsTPS emphasized the importance of continuing long-term relationships
with investors dan the public by providing transparent latest information
related to the Company's performance periodically and urgently.
TPS constantly builds a strong communication network to accommodate
aspiration and expectation of TPS. To this matter, the Company actively
organizes a series of activities, including analyst meeting, press
conference, media review, and media promotion related to the regulation
of Indonesian Capital Market, consolidated financial statements, annual
report and public expose.
For further information about TPS and investor relations, please visit our
official website: www.tigapilar.com
Kebijakan DividenPerseroan membagi dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun terkait dengan keuntungan Perseroan pada tahun
buku yang bersangkutan. Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan
keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi kewenangan Rapat Umum
Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan, serta terlebih dahulu memperhatikan situasi
dan kondisi Perseroan. Dengan mempertimbangkan kondisi Perseroan
saat ini, manajemen mengusulkan pembayaran dividen tunai sekurang-
kurangnya sebagai berikut:
DividenTidak ada dividen tunai maupun dividen saham yang dibagikan pada
tahun 2009 dan 2010. Namun, performa keuangan TPS yang baik pada
tahun 2010 yang ditunjukkan oleh rasio-rasio keuangan positif merupakan
indikasi yang baik bagi manajemen untuk mempertimbangkan pembagian
dividen di tahun mendatang.
Hubungan InvestorTPS mengutamakan pentingnya hubungan jangka panjang yang
berkelanjutan dengan para investor dan publik, dengan menyediakan
informasi mutakhir dan transparan yang terkait dengan kinerja Perseroan
secara berkala dan cepat.
TPS senantiasa membangun jaringan komunikasi yang solid untuk
mengakomodasi aspirasi dan keinginan seluruh elemen di TPS. Dalam hal
ini, TPS secara aktif melakukan kegiatan seperti pertemuan dengan para
analis dan media, melalui ulasan dan promosi di media massa terkait hal-
hal seperti peraturan Pasar Modal Indonesia, laporan keuangan, laporan
tahunan serta paparan publik.
Untuk informasi mengenai TPS dan Hubungan Investor, silakan kunjungi
website kami: www.tigapilar.com
Net Income Laba Bersih Cash Dividend based on Net Income Dividen atas Laba Bersih
Up to Rp 50 billion
Exceed Rp 50 billion
Sampai dengan Rp 50 miliar
Lebih dari Rp 50 miliar
10% - 15%
15% - 25%
22 23
Recognitions and Awards Prestasi dan Penghargaan
Highlights 2010 Kilas Balik 2010
Indonesia’s Top 10 Best CEO 2010, awarded by SWA Magazine CEO of TPS, Joko Mogoginta, is one of top ten CEO in Indonesia
Direktur Utama TPS, Joko Mogoginta, terpilih sebagai salah satu dari 10 CEO terbaik di Indonesia.
Most Improved IICD Good Corporate Governance Award 2010, Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), 2010 TPS’s good corporate governance practice has received recognition.
Praktek tata kelola yang baik TPS telah mendapat pengakuan publik.
Excellent Brand Award 2010 (Regional Consumer Choice), by Solo Raya (1)
TPS's product has more than 5 decades of relationship with Solo people through the brand Mie Superior.
Produk TPS telah menjalin hubungan dengan masyarakat Solo selama lebih dari 5 dekade melalui merk Mie Superior.
Indonesia Original Brand 2010, by SWA magazineTPS's own brand Cap Ayam 2 Telor received the recognition as one of the well-known native product brands.
Merek dagang Cap Ayam 2 Telor menerima penghargaan sebagai salah satu merek asli Indonesia yang berkembang.
Excellent Customer Award, by Sriboga company, Semarang, 2010 (2)
TPS received the acknowledgment as one of best performing customers.
TPS menerima penghargaan sebagai salah satu pelanggan terbaik.
Top 250 Indonesia Original Brands, in SWA Magazine, 2009 (3)
TPS was crowned one of the top 250 brands that originated in Indonesia for the Ayam 2 Telor egg noodle and
Superior dried noodle.
TPS dinobatkan sebagai salah satu dari 250 merek bergengsi asli Indonesia untuk mie telur merek Ayam 2 Telor dan mie
kering merek Superior.
100 Surviving Companies, in Warta Ekonomi magazine, 2009 (4)
TPS Food is one of 100 Indonesia’s companies that managed to not only survive, but also to keep growing for
more than 50 years.
TPS Food adalah salah satu dari 100 perusahaan swasta Indonesia yang mampu bertahan dan terus tumbuh lebih
dari 50 tahun.
Excellent Brand Award 2009, by Solo Raya (5)
TPS's own brand Mie Superior received the recognition as one of the well-known native product brands in local
noodle category.
Merek dagang Mie Superior menerima penghargaan sebagai salah satu merek asli Indonesia yang terkenal di kategori
mie lokal.
MURI RecordsDuring the 50-year anniversary, TPS broke 3 MURI records for the following categories:
• Largest biscuit eating crowd
• Largest rare-tree planting crowd
• Most number of Pancasila text writings
Dalam perayaan ulang tahun ke-50, TPS memecahkan 3 rekor MURI untuk kategori:
• Makan Biskuit oleh Orang Terbanyak
• Menanam Pohon Langka oleh Orang Terbanyak
• Menulis Teks Pancasila oleh Orang Terbanyak
100 Surviving Companies, in Warta Ekonomi magazine(4)
Top 250 Indonesia Original Brands, in SWA Magazine(3)
Excellent Brand Award (Regional Consumer Choice 2010)
Solo Raya for Noodle(5)
Indonesia Original Brand 2010, by SWA magazine(1)
Date KegiatanActivity
January 2010
March 2010
June 2010
November 2010
December 2010
TPS launched new PIO snack named PIO Spike.
TPS launched new Kremezz, seaweed flavor, and PIO in jar
TPS received Excellent Customer Award at Sriboga event in
Semarang
TPS launched new Kremezz Fettucini, Kremezz BONDING,
Growie Crunch cereal, and banana crispy chip Krup N Krip.
CEO of TPS, Joko Mogoginta, received the 7th position for
the 2010 Best CEO Award given by SWA magazine
TPS received GCG Award 2010, The Most Improve category,
from IICD.
TPS received Indonesia Original Brand 2010 from
SWA magazine
TPS received Excellent Brand Award 2010 from Solo Raya
cooperation with Rich Mark and SurveyOne
TPS launched new cracker product named Krup N Krip
Potatozz.
TPS launched Growie Crunch Duo, new flavors: chocolate
vanilla & chocolate strawberry.
TPS acquired 5 (five) oil palm plantation companies:
PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo Plantation,
PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palm, and
PT Tugu Palma Sumatera
TPS acquired PT Dunia Pangan rice company and PT Jatisari
Sri Rejeki rice mill company.
TPS disposed non-active two subsidiaries: PT Nagamas
Sakti Perkasa and PT Asianiaga Prakarsatama.
TPS meluncurkan PIO snak baru bernama PIO Spike.
TPS meluncurkan produk Kremezz dengan rasa rumput laut
dan PIO dalam toples.
TPS menerima penghargaan Excellent Customer Award di
event Sriboga di Semarang.
TPS meluncurkan produk Kremezz Fettucini, Kremezz Bonding,
sereal Growie Crunch, dan keripik pisang Krup N Krip.
Direktur Utama TPS, Joko Mogoginta, dianugerahi peringkat
ke-7 Best CEO Award oleh majalah SWA
TPS menerima GCG Award 2010, The Most Improve category,
dari IICD.
TPS menerima Indonesia Original Brand 2010 dari
majalah SWA.
TPS menerima penghargaan Excellent Brand Award 2010 dari
Solo Raya yang bekerjasama dengan Rich Mark dan SurveyOne.
TPS meluncurkan produk cracker Krup N Krip Potatozz.
TPS meluncurkan Growie Crunch Duo, rasa baru: coklat vanila
dan coklat strawberi.
TPS mengakuisisi 5 (lima) perusahaan perkebunan kelapa
sawit: PT Charindo Palma Oetama, PT Muara Bungo
Plantation, PT Airlangga Sawit Jaya, PT Mitra Jaya Agro Palm,
dan PT Tugu Palma Sumatera.
TPS mengakuisisi perusahaan beras PT Dunia pangan dan
pabrik penggilingan beras PT Jatisari Sri Rejeki.
TPS melepas 2 (dua) anak perusahaan: PT Nagamas Sakti
Perkasa dan PT Asianiaga Prakarsatama
Tanggal
Excellent Customer Award, by Sriboga company, Semarang(2)
24 25 2625
TPS at a Glance PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (“the Company” or “TPS”) has been
publicly listed in the Indonesia Stock Exchange since 2003. It is one
of companies included in Kompas 100 Index and awarded the Best
Consumer Goods Industry Public Listed Company award.
TPS operates the food, agribusiness and rice businesses through its
subsidiaries. The Food Manufacturing Division with its 50 years of history
has been has been TPS' business main driver. However, the Agribusiness
and Rice Division are catching and growing up rapidly in term of
financial contribution to the Company.
The food market in Indonesia is growing along with population bloom
and increasing prosperity, as well as offering more challenges including
demands for more complex flavours. Hence, the Food Manufacturing
Division consistently works on growing through intelligent innovation,
brand development and periodically launch of new flavors and new
product categories periodically to capture the market.
The Company is in a transition phase, relying not only on its food
business but also the oil palm business and rice trading.
In its Agribusiness venture, the Company has conducted aggressive
expansion through organic and unorganic growth. As of December 31,
2010, TPS's planted oil palm plantation has occupied an area as large
as 11,794 hectares and approximately 67,000 hectares of unplanted
landbank with huge growth opportunities in the future.
As for inorganic growth, the subsidiary BRI conducted internal
acquisition of five oil palm plantation companies in 2010, distributed in
various locations in Kalimantan, Riau and South Sumatra.
TPS boosted its business further by entering into the rice trading
business. The Company has seen the potential in the demand of rice in
Indonesia fuelled by the increasing population size. Hence in 2010, TPS
acquired a rice trading company PT Dunia Pangan and a rice-milling
company PT Jatisari Sri Rejeki. Combining these two operations, TPS
believe that the Company will be able to reach high sales target. In
2010, the Company distributed around 35,000 tons of rice. TPS target to
capture 5% national rice market share within 5 years.
Sekilas TPSPT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk ("Perseroan" atau "TPS") telah menjadi
perusahaan publik dengan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2003. TPS adalah salah satu perusahaan yang termasuk dalam Indeks
Kompas 100 dan mendapat penghargaan Best Consumer Goods Industry
Public Listed Company.
TPS beroperasi di bidang makanan, agrobisnis, dan beras melalui anak
perusahaannya. Divisi Manufaktur Makanan yang berjalan selama lebih
dari 50 tahun telah menjadi roda penggerak Perseroan. Namun, kinerja
Divisi Agrobisnis dan Divisi Beras telah berkembang pesat dan terus
tumbuh dalam memberikan kontribusi finansial kepada Perseroan.
Pasar makanan di Indonesia terus bertumbuh dengan pesat seiring
bertambahnya populasi dan meningkatnya taraf hidup masyarakat,
dan memberikan tantangan yang lebih berat, seperti pemenuhan selera
konsumen yang lebih beragam. Sehingga Divisi Manufaktur Makanan
secara konsisten terus melakukan innovasi, pengembangan merek dan
peluncuran produk baru dan rasa baru untuk meraih hati pasar.
Pada saat ini TPS berada dalam masa transisi, dimana Perseroan tidak
hanya mengandalkan industri makanan namun juga bisnis kelapa sawit
dan perdagangan beras.
Untuk Divisi Agrobisnis, Perseroan melakukan langkah strategi yang agresif
melalui pengembangan organik dan anorganik. Per 31 Desember 2010,
lahan tertanam perkebunan kelapa sawit TPS mencapai luas sebesar
11.794 hektar dan sekitar 67.000 hektar lahan tidak tertanam, yang
merupakan kesempatan pertumbuhan di masa depan.
Untuk pengembangan anorganik, BRI telah melakukan akuisisi internal
5 (lima) perusahaan perkebunan sawit di tahun 2010, yang tersebar di
berbagai lokasi di Kalimantan, Riau, dan Sumatera Selatan.
TPS terus mengembangkan bisnis dengan memasuki bisnis perdagangan
beras. Perseroan melihat potensi permintaan beras yang sangat besar di
Indonesia yang didorong oleh pertumbuhan populasi. Pada tahun 2010,
TPS mengakuisisi perusahaan pedagangan beras PT Dunia Pangan dan
perusahaan pabrik beras PT Jatisari Sri Rejeki. Pada tahun 2010, Perseroan
mendistribusikan sekitar 35.000 ton beras. TPS menargetkan untuk merebut
5% pangsa beras secara nasional 5 tahun mendatang.
TPS in BriefSekilas Tentang TPS
Dengan terus membangun kapabilitas sumber daya manusia, inovasi
dan efisiensi di setiap lini kerja dan kepemimpinan yang bervisi, TPS
yakin akan dapat memenuhi komitmen untuk memberikan kepuasan
bagi pelanggan, keuntungan bagi investor, dan manfaat bagi semua
pihak yang terlibat dan kepada bangsa dan negara.
Boosting human resource capability, innovation and efficiency in
all phases of operation, and visionary leadership, TPS confidently
strive to fulfill our commitment to provide customer satisfaction,
to give sound return for our investors, and to bring goodness to all
stakeholders and to the nation.
2927
COMPANY HISTORYSejarah Perusahaan
The founder of TPS, Tan Pia Sioe, set up vermicelli factory with brand name “Cangak Ular” in Sukoharjo, Central Java. He had the vision of selling high quality food at affordable price to the consumers.
Pendiri cikal bakal TPS, Tan Pia Sioe mendirikan perusahaan bihun cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa Tengah dengan mengusung visi memproduksi makanan berkualitas dengan harga terjangkau bagi para konsumen.
1959PT TPS started new production activities in the new plant located in Sragen. The Company commenced the production of consumer food by establishing production unit of dried noodle, of which its production and marketing began in early 2002.
PT TPS memulai proses produksi di pabrik baru yang berlokasi di Sragen. Perusahaan mulai membuat produk makanan konsumsi dengan mendirikan unit produksi mie instant yang produksi dan pemasarannya dilakukan di awal tahun 2002.
2001TPS conducted Limited Public Offering II to raise fund for the acquisition of three companies engaged in food, agribusiness and energy, which all of them have brought positive synergy to the Company.
The Company was awarded Bisnis Indonesia Award 2008 as the Best Consumer Goods Industry and entered Index Kompas 100 in August 2008.
TPS melakukan Penawaran Umum Terbatas II untuk mengakuisisi 3 perusahaan yang bergerak di bidang makanan, agrobisnis dan energi yang kesemuanya memberikan sinergi positif bagi Perseroan.
Perseroan memperoleh penghargaan Bisnis Indonesia Award 2008 sebagai Emiten Industri Barang Konsumsi Terbaik dan masuk ke dalam Indeks Kompas 100 pada bulan Agustus 2008.
2008The production was upgraded to using imported modern machine. The Company grew to dominate market in Central Java and Yogyakarta.
Di bawah kepemimpinan Priyo Hadisutanto, proses produksi mulai menggunakan mesin modern impor. Perusahaan berkembang pesat dan menguasai wilayah pasar Jawa Tengah dan Yogyakarta.
1980PT TPS built more professional management system in term of increasing sustainable productivity and efficiency.
The Company passed all requirements and received ISO 9001:2000 certification.
The Company published share without HMETD with nominal value of Rp 200 per share and Convertible Bond of Rp 60 billion.
PT TPS mengembangkan sistem manajemen dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi yang berkelanjutan.
Perusahaan meraih sertifikasi ISO 9001:2000.
Perusahaan mengeluarkan saham tanpa HMETD dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan mengeluarkan Obligasi Konversi sebesar Rp 60 miliar.
2002Celebration of TPS's 50 years of wondrous journey.
TPS received various awards: the Top 250 Indonesia Original Brands, the Excellent Brand Award, and 100 Surviving Companies.
TPS merayakan ulang tahun ke-50.
Perseroan meraih berbagai penghargaan: Top 250 Indonesia Original Brands, Excellent Brand Award, dan 100 Surviving Companies.
2009Joko Mogoginta took over and incorporated PT Tiga Pilar Sejahtera (PT TPS). He added noddle into the product list.
Joko Mogoginta mengambil alih tampuk kepemimpinan dan mendirikan PT Tiga Pilar Sejahtera (PT TPS). Beliau menambahkan mie dalam daftar produk.
1992PT TPS acquired PT Asia Inti Selera, Tbk (AISA) and became a publicly listed company with backdoor listing. The Company conducted imited Public Offering 1 of 547.5 share B series with nominal value of Rp 200.
The name of the company was changed into PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPS). The ticker code remains AISA.
PT TPS menjadi perusahaan terbuka dengan backdoor listing mengakuisisi PT Asia Inti Selera, Tbk (AISA). Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas 1 sebanyak 547,5 juta saham seri B nilai nominal Rp 200.
Nama perseroan diubah menjadi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk (TPS). Kode saham tetap AISA.
2003TPS acquired 5 oil palm plantation companies, 1 rice trading company and 1 rice mill.
TPS received the Top 250 Indonesia Original Brands award, the Excellent Brand Award, Indonesia’s Top 10 Best CEO Award, and Most Improved IICD Good Corporate Governance Award.
TPS disposed 2 non-active subsidiaries.
TPS mengakuisisi 5 perusahaan perkebunan kelapa sawit, 1 perusahaan perdagangan beras dan 1 pabrik beras.
TPS meraih penghargaan Top 250 Indonesia Original Brand, penghargaan Excellent Brand, penghargaan 10 CEO Terbaik , dan penghargaan Most Improved IICD Good Corporate Governance.
TPS melepas 2 anak perusahaan yang tidak aktif.
2010PT TPS built an integrated 25-hectare food production plant in Sragen, Central Java. The main goal is to unify the whole plant into one location as well as to set up foundation for future growth and achieve efficient production process.
PT TPS mulai membangun pabrik makanan terpadu seluas 25 hektar di Sragen, Jawa Tengah. Ini adalah upaya penyatuan seluruh fasilitas produksi Perusahaan sekaligus sebagai persiapan melayani pertumbuhan masa mendatang dan mencapai proses produksi yang efisien.
2000The Company launched new company logo to signify the vision of the Company.
Perseroan memasuki fase baru yang penuh tantangan dan harapan dengan melakukan pergantian logo perusahaan.
2007
30 31
Business Report Laporan Bisnis
TPS's business spans in three major lines: Food Manufacturing, Agribusiness
and Rice.
With 50 years of history in the food industry, the Food Manufacturing
Division has been the main driver of the Company and has been receiving
considerable amount of attention from management in previous years.
However, TPS is currently in a transition phase, relying not only on its food
business but also building capacity in the agribusiness (especially the palm
oil) and rice trading to generate maximum returns.
TPS is realizing its growth potential in the coming years, and is continually
on the look out for new businesses that are in synergy with its existing
businesses.
Usaha TPS terbagi dalam 3 tiga bidang usaha, yaitu makanan, agrobisnis
dan beras.
Usaha makanan yang telah ditekuni selama lebih dari 50 tahun telah
menjadi roda penggerak Perseroan dan telah mendapat perhatian lebih dari
manajemen Perseroan di tahun-tahun sebelumnya.
Namun, TPS saat ini berada dalam masa transisi, dimana Perseroan
tidak hanya bergantung pada usaha manufaktur makanan, namun juga
membangun kekuatan di bidang agrobisnis terutama bidang minyak kelapa
sawit dan perdagangan beras agar dapat mendatangkan hasil yang maksimal
TPS terus berupaya mencapai pertumbuhan maksimal dan terus mendalami
prospek usaha-usaha lainnya yang bersinergi dengan unit bisnis yang sedang
berjalan.
AGRIBUSINESS RICEFOOD MANUFACTURING
Instant Noodle
Instant Vermicelli
Stick Wafer
Snack
Candy
Biscuits
Cereal
Palm Oil Rice Distribution Rice MillIndependent
Power Producer("IPP")
Consumer Food ProductBasic Food
Dried Noodle
Premium Dried Noodle
Vermicelli
Premium Vermicelli
32 33
New Structure of PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk // Struktur Baru PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk
PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD TBK
PT Tiga Pilar Sejahtera
PT Mitra Jaya Agro Palm
PT Poly Meditra Indonesia
PT Charindo Palma Oetama
PT Patra Power Nusantara
PT Airlangga Sawit Jaya
PT Bumi Raya Investindo
PT Muara Bungo Plantation
PT Dunia Pangan
PT Tugu Palma Sumatera
PT Jatisari Sri RejekiPT Indo Beras Unggul
PT TIGA PILAR SEJAHTERAPT Tiga Pilar Sejahtera was incorporated in Surakarta in 1992. The
Company has been running manufacturing and trading activities with
noodle and vermicelli as the main products. It produces the variants
like dried noodle, dried vermicelli, instant noodle and instant vermicelli
under various brands, such as Mie Ayam 2 Telor, Superior, Filtra, Kurma,
Spider, HaHa Mie, Mie Kita, Mie Kremezz and Shorr.
PT POLY MEDITRA INDONESIA (PMI)PMI was founded in 1994 in Jakarta and was acquired by TPS in 2008.
PMI has been manufacturing and distributing biscuits, water sticks, and
candies. The brands include Gulas, Din-Din, Pio Ekstrusi Snack, Juz’n Juz,
Pio Totolatos, Growie, and Cerutos.
PT PATRA POWER NUSANTARA (PPN)PPN was incorporated in 2006 in Surakarta and acquired by TPS in 2008.
PPN has been engaged in power generation business and in the middle
of setting up a 3MW power plant to supply TPS's production facilities.
PPN also opens the door for TPS to tap national energy market.
PT BUMI RAYA INVESTINDO (BRI)BRI, an oil palm plantation company, was incorporated in 2003 in Jakarta
and acquired by TPS in 2008. It owns plantation at Tanjung Selokah and
Kebun Lontar, Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan district, Kota Baru
regency, South Kalimantan.
PT TIGA PILAR SEJAHTERAPT Tiga Pilar Sejahtera didirikan sejak tahun 1992 secara legal di Surakarta,
dimana ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang perindustrian
dan perdagangan. Produk utama perusahaan adalah mie dan bihun,
seperti mie kering, bihun kering, mie instant dan bihun instant, dengan
merek Mie Ayam 2 Telor, Superior, Filtra, Kurma, Spider, HaHa Mie, Mie Kita,
Mie Kremezz dan Shorr.
PT POLY MEDITRA INDONESIA (PMI)PMI didirikan sejak tahun 1994 di Jakarta dan diakuisisi oleh TPS pada
tahun 2008. PMI bergerak di bidang industri pembuatan dan penjualan
makanan ringan. Produknya termasuk biskuit, wafer stick, dan permen,
dengan merek Gulas, Din-Din, Pio Ekstrusi Snack, Juz’n Juz, Pio Totolatos,
Growie, dan Cerutos.
PT PATRA POWER NUSANTARA (PPN)PPN didirikan pada tahun 2006 di Surakarta dan diakuisisi TPS pada tahun
2008. PPN bergerak di bidang usaha pembangkit listrik dengan kapasitas
sebesar 3MW yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik dan
uap panas pabrik TPS. PPN juga membuka kesempatan bagi TPS untuk
memasuki pasar energi nasional.
PT BUMI RAYA INVESTINDO (BRI)BRI didirikan sejak tahun 2003 di Jakarta dan diakuisisi oleh TPS pada
tahun 2008. BRI bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit. Kebun
kelapa sawit yang dimiliki oleh BRI terletak di Tanjung Selokah dan Kebun
Lontar, Kecamatan Pulau Laut Barat dan Pulau Laut Selatan, Kabupaten
Kota Baru, Kalimantan Selatan.
In 2010, through BRI, TPS acquired 5 (five) oil palm plantation companies:
PT Mitra Jaya Agro Palm located in Central Kalimantan , PT Airlangga
Sawit Jaya and PT Charindo Palma Oetama located in West Kalimantan,
PT Muara Bungo Plantation located in South Sumatera, and PT Tugu
Palma Sumatera located in Riau.
By the end of 2010, BRI owns 79,099 hectares of landbank and 11,794
hectares of oil palm planted areas.
PT DUNIA PANGAN (DP)DP was established in 2006 in Sragen and acquired by TPS in 2010.
DP has been involved in trading and industry. DP currently operates two
subsidiaries: a rice trading company PT Indo Beras Unggul (IBU) and
a rice mill PT Jatisari Sri Rejeki (JSR). IBU was founded in 2008 and started
operating effectively since June 2010. JSR was acquired in late 2010.
Pada tahun 2010, BRI melakukan akuisisi 5 (lima) perusahaan yang bergerak
di bidang kelapa sawit, yaitu : PT Mitra Jaya Agro Palm yang berlokasi di
Kalimantan Tengah, PT Airlangga Sawit Jaya dan PT Charindo Palma Oetama
yang berlokasi di Kalimantan Barat, PT Muara Bungo Plantation berlokasi di
Sumatera Selatan, dan PT Tugu Palma Sumatera yang berlokasi di Riau.
Sampai dengan tahun 2010, BRI memiliki lahan seluas 79.099 hektar
dengan lahan tertanam seluas 11.794 hektar .
PT DUNIA PANGAN (DP)DP didirikan sejak tahun 2006 di Sragen dan diakuisisi oleh TPS pada tahun
2010. DP bergerak di bidang perdagangan dan industri. DP mempunyai
dua anak perusahaan yaitu PT Indo Beras Unggul (IBU) yang bergerak
dalam perdagangan beras and pabrik beras PT Jatisari Sri Rejeki (JSR).
IBU didirikan tahun 2008 dan mulai beroperasi sejak Juni 2010. JSR diakusisi
pada akhir 2010.
34 35
Food Manufacturing DivisionDivisi Manufaktur Makanan
TPS began its operation with vermicelli, branded as Cap Cangak
Ular, in 1959 using traditional way of production. Five decades later
today, the production method has been completely modernized and
the production facility spans on 50-hectare land with thousands of
employees.
The product range has been developed to suit more complex market
taste and demand. Besides launching products under own brands, TPS is
contracted to develop and manufacture products for other companies.
The food products are grouped into two types: Basic Food (run by
subsidiary PT Tiga Pilar Sejahtera) and Consumer Food (run by subsidiary
PT Poly Meditra Indonesia).
1. Basic FoodBasic Food is the type of product that has to be processed before
consumption, usually used by business customers as their basic cooking
ingredients to serve their end-consumers.
TPS now is the market leader in the dried vermicelli and dried noodle
market in Indonesia while the Company's market share for consumer food
sector has been catching up speedily in recent years.
Basic Food comprises four categories: dried noodle, premium dried
noodle, vermicelli, and premium vermicelli. The products are marketed
under various brand names, including the popular Mie Ayam 2 Telor,
Superior, Filtra, and Buah Kurma. They come in different sizes and shapes
to suit customers' needs.
2. Consumer Food Consumer Food category includes products readily consumable by
end users. TPS stepped into this market by acquiring PT Poly Meditra
Indonesia in 2008.
Since then, TPS has developed more variety of widely-loved consumer
food through through intelligent innovation, brand development and
right distribution.
Consumer Food products are categorized into: instant noodle, snack
noodle, instant vermicelli, candy, stick wafer, biscuit cookies, extrusion
snack, dan cereal. They are marketed under various brands, including:
TPS memulai operasi pada tahun 1959 dengan memproduksi bihun
bermerek Cap Cangak Ular dengan proses tradisional. Saat ini produksi telah
menggunakan metode modern dan fasilitas produksi telah berkembang di
lahan seluas 50 hektar didukung oleh ribuan pegawai.
Jenis produk juga telah berkembang pesat untuk mengikuti selera dan
permintaan pasar. Selain meluncurkan produk-produk dengan merek
dagang TPS, perseroan melakukan maklon untuk produksi barang
perusahaan lain.
Produk makanan TPS dibagi menjadi dua jenis: Basic Food (dijalankan oleh
PT Tiga Pilar Sejahtera) dan Consumer Food (dijalankan oleh PT Poly Meditra
Indonesia).
1. Makanan DasarBasic Food adalah tipe produk yang harus diolah terlebih dahulu sebelum
dikonsumsi, biasanya banyak digunakan oleh pedagang sebagai bahan
masakan yang akan mereka sajikan kepada konsumen akhir.
TPS telah menjadi pemimpin pasar di bidang bihun kering dan mi kering di
Indonesia; pangsa pasar untuk consumer food pun telah berkembang pesat
menyamai produk basic food di tahun-tahun belakangan ini.
Basic Food terdiri dari empat kategori: mi kering, mi kering premium, bihun,
dan bihun premium. Produk dipasarkan dengan berbagai merek, termasuk
mereka popular seperti Mie Ayam 2 Telor, Superior, Filtra, dan Buah Kurma.
Produk-produk ini tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk agar sesuai
dengan kebutuhan konsumen.
2. Makanan KonsumsiConsumer Food adalah produk yang dapat dikonsumsi langsung oleh
konsumen akhir. TPS memasuki pasar ini dengan mengambil alih PT Poly
Meditra Indonesia pada tahun 2008.
Sejak itu, TPS telah mengembangkan berbagai produk yang disukai
konsumen. Hal ini dicapai melalui inovasi, pengembangan merek, dan
distribusi yang baik.
Consumer produk food terdiri dari beberapa kategori produk, yaitu : mie
instant, mie snack, bihun instant, permen, wafer stick, biscuit cookies, snack
ekstrusi, dan sereal. Produk yang dipasarkan dengan merek : Spider, HaHa
TPS always bases its operation on best practices and international standards to produce the quality products and deliver them at the best value for customers.
TPS selalu mengacu pada cara kerja terbaik dan standar internasional dalam menghasilkan produk berkualitas dan mengantarkannya dengan nilai terbaik untuk pelanggan.
36 37
Snacks // Snacks
Candy // Permen
Biscuits // Biskuit
Nutritious Food for Humanitarian MissionIn line with Company's core purpose of "Growing with quality and value
to improve the well being of the society", TPS has been emphasizing on
the nutritious value and affordability of the products.
All food products have met the highest food standards and received
the ISO 9001:2000 certification on management quality, and the HACCP
certification on food safety.
The Company has been trusted as the food supplier for various
humanitarian food programs held by the Ministry of Health and the
United Nations' World Food Program (WFP) since 2005. This trust was
gained with confident as TPS competed with companies around the
entire world to win tenders for supplying the food products. TPS is able
to meet the standardized nutrition value at more competitive cost.
This has confirmed TPS's products value and quality.
Products developed and formulated together with the World Food Program:
• Fortified instant noodle for pregnant and lactating mother
• Fortified biscuits for school children
Products supplied to the Ministry of Health:
• Fortified biscuits for children aged 12 – 24 months (MP ASI)
• High energy biscuits for school children
• Fortified powdered milk for 1 – 5 years
• Fortified powdered drink for pregnant and lactating mother
• Vitamins and minerals sprinkle (Taburia)
• Sandwiched biscuits for pregnant mother
The TPS products are not only for domestic humanitarian reliefs, but to
support the humanitarian efforts overseas. Some existing and potential
export customers include the United Arab Emirates, Philippines,
Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste, United Kingdom, USA,
Afghanistan and some African countries.
Five Pillars of Operation SystemTo produce value-for-money and full-of-goodness products, TPS focused
on refining its five pillars of operation system:
Lean ManufacturingTPS set up an integrated lean manufacturing facility in Sragen, Central
Java. The units are equipped with modern machinery to ensure efficiency
and quality. This lean operation practice creates high productivity and
effectivity.
Makanan Sehat untuk Misi Kemanusiaan Sesuai dengan tujuan dasar Perseroan untuk “Tumbuh dengan kualitas dan
nilai yang melayani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, TPS
selalu menitikberatkan pada nilai gizi dan keterjangkauan hasil produksi.
Semua produk makanan telah memenuhi standar makanan. Perseroan
telah mengantongi sertifikat ISO 9001:2000 tentang kualitas manajemen
dan sertifikat HACCP untuk keamanan makanan.
TPS telah dipercaya sebagai pemasok makanan bagi berbagai program
kemanusiaan oleh World Food Program (WFP) sejak tahun 2005 dan
Kementerian Kesehatan Indonesia. Kepercayaan ini diraih dengan penuh
keyakinan karena TPS telah memenangkan tender yang diikuti oleh
perusahaan dari seluruh dunia untuk memasok produk-produk makanan
tersebut. TPS berhasil memenuhi standar gizi dengan biaya yang lebih
kompetitif. Hal ini mengkonfirmasi nilai dan kualitas produk TPS.
Produk yang telah dikembangkan bersama World Food Program adalah:
• Mie instan sehat untuk ibu hamil dan menyusui
• Biskuit sehat untuk pelajar
Produk yang dikembangkan untuk Kementerian Kesehatan adalah:
• Biskuit sehat untuk anak usia 12 – 24 bulan (MP ASI)
• Biskuit berenergi untuk pelajar
• Bubuk susu sehat untuk anak usia 1 – 5 tahun
• Bubuk susu sehat untuk ibu hamil dan menyusui
• Vitamin dan mineral tabur (Taburia)
• Biskuit untuk ibu hamil
Produk-produk TPS tidak hanya dimanfaatkan untuk program kemanusiaan
di Indonesia, namun juga untuk mendukung upaya-upaya kemanusiaan
di luar negeri. Beberapa negara tujuan ekspor kita diantaranya adalah Uni
Emirate Arab, Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, Timor Leste, Inggris,
Amerika Serikat, Afganistan, dan beberapa negara di Afrika.
Lima Pilar Sistem OperasiUntuk menghasilkan produk berkualitas dan menghantarkannya dengan
nilai terbaik kepada pelanggan, TPS selalu mengacu pada lima pilar sistem
operasi, yaitu:
Manufaktur yang Ramping Perseroan mendirikan fasilitas produksi yang terintegrasi di Sragen, Jawa
Tengah. Semua unit produksi dilengkapi dengan mesin-mesin modern
untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas. Cara bekerja yang ramping ini
menciptakan produktifitas dan efektifitas tinggi.
Spider, HaHa Mie, Mie Kita, Mie Kremezz, Shorr, Bihunku, Gulas, Din-Din,
Pio Ekstrusi Snack, Juz’n Juz, Pio Totolatos, Growie, and Cerutos.
Dried Noodle // Mie Kering
Dried Vermicelli // Bihun Kering
Instant Noodle and Instant Vermicelli // Mie dan Bihun Instan
Cereal // Sereal
Mie, Mie Kita, Mie Kremezz, Shorr, Bihunku, Gulas, Din-Din, Pio Ekstrusi Snack,
Juz’n Juz, Pio Totolatos, Growie, dan Cerutos.
38 39
Innovative Business DevelopmentThe Company formed a Business Development Division to develop new
businesses through new product categories.
Creative MarketingTPS’s focus on marketing not only introduces the Company’s products
but also raises awareness on green living.
Integrated and Continuous Human Resource DevelopmentThe Company grows its employees to reach their full potential through
trainings and career development. The individual performance goes
hand-in-hand with loyalty and team work that are based on Indonesia's
traditional values.
Effective DistributionTPS emphasize on good and wide distribution to increase products
availability in the market and to increase market share.
This is achieved with the support of effective system in distribution
operation and financial management, particularly in debt collectibility.
TPS has more than 60 distributors in Java, Sumatra, Kalimantan and
Sulawesi. The other areas of Indonesia are covered through indirect
selling through ports in Jakarta, Semarang and Surabaya, while
overseas market is served through export-import channels.
Distribution Network // Jaringan Distribusi
2010 Performance ReviewThe year 2010 was an exciting year full of action for the Food Manufacturing
Division, which remained the main contributor to TPS's overall income.
In 2010, the sales made by the Food Manufacturing Division increased
33.64% compared to in 2009. This rise was caused by the popularity of
TPS new products that have warmly received by the public and efficiency
derived from better working system and manpower.
Research and Development of New High-Quality ProductsTPS is fully aware that to be able to survive and compete in the increasingly
competitive food business with ever-changing consumers’ expectation, the
Company has to keep maintaining the quality of its products at the highest
possible level and keep improving existing products while launching new
products.
Innovation and development of new products are one of the main
focuses of the Company. The year 2010 was announced as a year of brand
development and investment for future TPS products.
TPS successfully launched various new products from existing categories
as well as adding new categories (such as cereal) to the product mix.
Tinjauan Kinerja 2010Tahun 2010 adalah tahun yang sangat menggairahkan bagi Divisi Manufaktur
Makanan, yang tetap merupakan kontributor terbesar bagi pendapatan TPS.
Pada tahun 2010, penjualan Divisi Manufaktur Makanan meningkat 33,64%
dibandingkan tahun 2009. Hal ini disebabkan karena produk-produk baru
yang diluncurkan TPS telah mendapatkan sambutan hangat dan peningkatan
efisiensi yang berasal dari perbaikan sistem kerja dan kualitas SDM.
Penelitian dan Pengembangan Produk Baru yang Berkualitas PrimaTPS sepenuhnya sadar bahwa untuk dapat bertahan dan bersaing di pasar
makanan yang makin kompetitif dengan selera konsumen yang terus berubah,
Perseroan harus tetap terus menjaga kualitas produk pada standar tertinggi,
menyempurnakan produk yang ada dan terus meluncurkan produk baru.
Inovasi dan pengembangan produk baru merupakan salah satu fokus utama
Perseroan. Demi tercapainya inovasi bisnis, tahun 2010 dicanangkan sebagai
tahun pengembangan dan investasi terhadap merek (brand) produk-produk
TPS masa depan.
TPS berhasil meluncurkan berbagai produk baru dari kategori produk yang
ada, dan menambah kategori produk baru seperti sereal.
Pengembangan Bisnis InovatifTPS membentuk suatu divisi khusus Business Development untuk
mengembangkan bisnis baru melalui pengembangan kategori produk baru.
Pemasaran yang KreatifKampanye marketing TPS tidak hanya untuk memperkenalkan produk
Perseroan namun juga untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.
Pemberdayaan SDM yang Terintegrasi dan BerkesinambunganPerseroan tanpa henti mengembangkan potensi karyawan melalui pelatihan
dan jenjang karir. Kemampuan individual ini diharapkan dibarengi dengan
loyalitas dan kerja sama tim yang berdasarkan nilai-nilai tradisi kekeluargaan
Indonesia.
Distribusi yang EfektifTPS mengedepankan distribusi yang baik dan merata untuk meningkatkan
ketersediaan produk di pasar dan meningkatkan pangsa pasar.
Hal ini dicapai dengan dukungan sistem yang efektif dalam operasi
distribusi dan tata kelola keuangan yang pruden khususnya dalam
kolektibilitas piutang.
Perseroan memiliki lebih dari 60 distributor di berbagai daerah di Jawa,
Sumatra, Kalimatan dan Sulawesi. Wilayah lain dijangkau melalui penjualan
terputus yang diterima di pelabuhan Jakarta, Semarang dan Surabaya,
sedangkan pasar luar negeri dilayani melalui institusi ekspor.
North SulawesiEast Kalimantan
Central Kalimantan
West Sumatera
South Sumatera
Batam
Lampung
East Java
West Java
DIY Yogyakarta
South Kalimantan
South Sulawesi
Lombok
Sulawesi UtaraKalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
BaliJawa Timur
40 41
The new products launched in 2010 were:
• KRUP n KRIP BANANA Snack (Flavors: Spicy, Banana Split)
• KRUP n KRIP POTATOZZ Snack (Flavors: Spicy Tuna, Barbeque Beef
and Cheese)
• GROWIE CRUNCH DUO Snack (Flavors: Chocolate Vanilla,
Chocolate Strawberry)
• PIO SPIKE Snack (Flavors: Chicken Onion, Barbeque Corn)
• KREMEZZ Snack (Flavor: Seaweed)
• PIO in JAR Wafer Stick (Flavors: Chocolate, Reformulation)
• KREMEZZ FETTUCINI Snack (Flavors: Barbeque Chicken, Seafood
Sauce, Balado Chilli)
• KREMEZZ BONDING Snack (Flavors: Barbeque Chicken,Seaweed,
Balado Chilli)
• GROWIE BISCUIT (Flavors: Chocolate, Brown Sugar Coconut)
• GROWIE CRUNCH Cereal (Flavors: Chocolate Milk)
The Company has also produced various products for other companies
under their own trademark.
The business innovation effort is initiated and driven in synergy by
3 departments:
1. Research and Development Department (R&D) – responsible for
enhancing existing products and initiate new innovative products.
2. Business Development Department –responsible for developing
and analyzing new products from quality as well as business
prospect to ensure the products are to be loved by consumers.
3. Export Import Department – responsible for product development
for export and import purpose.
Some investments were made to support the goals, including:
• Increasing manpower capability (skill and knowledge) with
upgrading training.
• Recruiting professionals manpower through very strict process .
• Building in R&D Center with integrated facility.
• Driving a quality production improvement program.
• Launching new brand and new category products.
The research results in the research center still need a long process to reach
the customers. Other departments are closely involved in the process.
The Production and Technical Division has to ensure that all production
process runs as planned. The Quality Control Division has to impose
strict monitoring for the production by doing material analysis, process
control and QC pass.
Produk-produk yang diluncurkan pada tahun 2010 diantaranya adalah:
• KRUP n KRIP BANANA Snack (Rasa: Merah Pedas, Banana Split)
• KRUP n KRIP POTATOZZ Snack (Rasa: Tuna Merah Pedas, Sapi
Panggang Salut Keju)
• GROWIE CRUNCH DUO Snack (Rasa: Coklat Vanila, Coklat Strawberry)
• PIO SPIKE Snack (Rasa: Ayam Bawang, Jagung Bakar)
• KREMEZZ Snack (Rasa: Rumput Laut)
• PIO in JAR Wafer Stick (Rasa: Coklat, Reformulasi)
• KREMEZZ FETTUCINI Snack (Rasa: Ayam Panggang, Rumput Laut,
Sambal Balado)
• KREMEZZ BONDING Snack (Rasa: Ayam Panggang, Rumput Laut,
Sambal Balado)
• GROWIE BISCUIT (Rasa: Coklat, Kelapa Aren)
• GROWIE CRUNCH Cereal (Rasa: Susu Coklat)
Perseroan juga memproduksi berbagai produk untuk perusahaan-perusahaan
lain dengan merek dagang mereka sendiri.
Pengembangan bisnis yang inovatif yang telah dipelopori dan dijalankan
secara sinergi oleh 3 departemen:
1. Departemen Research and Development (R&D) – bertanggung jawab
untuk memperkuat produk-produk yang ada dan menghadirkan
inovasi produk baru.
2. Departemen Business Development – bertanggung jawab untuk
mengembangkan dan menganalisa produk baru dari sisi kualitas dan
bisnis untuk memastikan produk dapat diterima konsumen.
3. Departemen Export Import – bertanggung jawab untuk
mengembangkan produk untuk kebutuhan ekspor dan impor.
Beberapa langkah investasi yang dilakukan agar tercapainya tujuan tersebut:
• Meningkatkan kemampuan SDM (keterampilan dan pengetahuan)
melalui pelatihan.
• Merekrut SDM profesional melalui seleksi ketat.
• Membangun Pusat R&D yang terintegrasi.
• Memacu program perbaikan kualitas produksi.
• Meluncurkan merek
Agar hasil riset menjadi produk yang dapat dinikmati masyarakat
diperlukan kerja sama yang erat dengan departemen lain di TPS.
Divisi Produksi dan Teknis harus memastikan bahwa semua proses
produksi berjalan sesuai rencana. Divisi Kendali Mutu harus menerapkan
kendali mutu dalam lini produksi dengan melakukan analisa material,
pengendalian proses dan QC pass.
The production process was run with the Good Manufacturing Process
standard and steps regulaled in the HACCP food security standard to
ensure that all products are safe and good.
Human Resource Management: Creation of Better People and Better SystemTPS management constantly creates a conducive and efficient work
environment to let our employees feel as part of TPS big family and
grow together with the Company.
Employees are entitled to various benefits, such as Jamsostek insurance,
24-hour health clinic service, employee cooperation, eyeglasses claim,
heartiness claim, marriage assistance and many more.
Not only our employees, TPS consistently works on improving their family
quality of life, including providing facilities for health benefit, official trip,
accomodation, and scholarship program for employee's outstanding children.
Proses produksi dijalankan dengan standar Good Manufacturing Process
dilengkapi dengan langkah-langkah pengamanan pangan (HACCP)
sehingga produk yang dihasilkan berkualitas dan aman.
Pengembangan Sumber Daya Manusia: Menciptakan Manusia dan Sistem yang Lebih BermutuManajemen TPS senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif dan efisien agar karyawan merasa menjadi bagian dari keluarga
besar TPS dan tumbuh bersama Perusahaan.
TPS menyediakan berbagai fasilitas, seperti asuransi Jamsostek, klinik
kesehatan 24 jam, koperasi karyawan, klaim kacamata, klaim kesehatan,
bantuan pernikahan dan lainnya.
TPS juga senantiasa berusaha meningkatkan kualitas hidup keluarga
mereka, termasuk menyediakan kesejahteraan kesehatan, perjalanan,
akomodasi, bahkan beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi.
42 43
The Company set up Family Gathering Forum to connect employees,
build passion for the company, that will in the end motivate them to
deliver higher performance.
HRD Projects 20101. Mapping Skill Program
The HRD developed Mapping Skill Program in 2010 to tackle the
tendency of higher defect, reject and other operational problems
whenever there was a change of employees, especially in operator
and helper level.
2. Regrading Program (for Helper Level and Operator Level)
Regrading Program was conducted to give fair evaluation on
the employee competency and performance. The steps in
Regrading Program are:
• Collect employee data
• Evaluation on job performance
• Match and analyze job evaluation, map skill and update
employee database
• Fix and approve employee's grading
3. Competency Profiling Program
The information gained from the Competency Profiling Program
allowed Company to identify competency gap, and create better
learning program, better development program, better
performance appraisal system, better career and succession plan,
and better compensation system.
4. Fingerprint System for Working Shift
The HRD, with the help of IT Department, installed fingerprint
attendance record system to optimize the shift and rest time
arrangement. With the system, HRD can easily monitor the
movement of employees and take their attendance.
5. Time Sirene
HRD employed the sirene system, controlled through telephone
line, as the time keeper to announce the start of working and
resting time. This ensures uniform time schedule in all facilities.
6. Revised Rest Time ID Code
The rest time ID code is an identity card to identify workers who are
having their rest time. This is to prevent breaching of disciplinary
code regarding resting and working time.
Information Technology Development: Creating Better System through Technology The IT department always demonstrate their expertise, dedication,
and creativity to accept new challenges and learn new technologies
to deliver information, enhance the employee productivity, support
the manufacture process, foster collaboration and empower sales and
marketing maximally.
IT Department's major contribution to Food Manufacturing Division in
2010 include:
• Implemented enterprise applications, including IFS HR, and
maintenance module.
• Developed and introduced a new Business Intelligence system.
• Developed attendance system with HR Department.
The IT Department will continue to approach IT in a strategic fashion, as
such it will assist the Company in achieving the goals and sub-goals set
forth in the Company's strategic plan.
Independent Power Supply The Company forays into building its independent power plant
prompted by constant electricity shortages in Indonesia. As Indonesia’s
economy expands, the national electricity consumption grows by 5%
annually. However, this growth has not been matched by sufficient
electricity supply. The government has employed rotational blackouts to
ration the available electricity, which causes weekly factory shutdowns
at TPS’s factory.
The Company took the appropriate step to build its own power plant to
meet its own electricity demands from its Food Manufacturing Division.
The power plant will ensure stable supply of power that will increase the
production productivity and provide financial gain in terms of better
products produced, higher production capacity and lower utility cost by
15% in the long term.
Outlook for 2011 and BeyondThe food market is facing tougher competition as the market is crowded
by new food producers. The ACFTA trade agreement has also open the
channel for free flow of cheap imports into Indonesia.
Perseroan membentuk Forum Family Gathering yang merupakan satu
wadah untuk menjalin keakraban antar karyawan, memupuk rasa memiliki
terhadap perusahaan yang pada akhirnya akan memotivasi karyawan
untuk berprestasi lebih baik lagi.
Proyek Departemen SDM 2010:1. Program Pemetaan Kemampuan
HRD mengembangkan Program Pemetaan Kemampuan pada tahun
2010 untuk mengatasi masalah yang terjadi ketika terjadi perubahan
pegawai, terutama di tingkat operator dan helper.
2. Program Penilaian Ulang (untuk tingkat Helper dan Operator)
Program Penilaian Ulang dilakukan untuk memberikan evaluasi
terhadap kemampuan dan performa pegawai. Tahapan evaluasi
meliputi:
• Mengumpulkan data karyawan
• Mengevaluasi performa
• Mencocokkan dan menganalisan hasil evaluasi, mencocokkan
keterampilan dan memperbaharui database
• Menentukan dan mengesahkan penilaian
3. Program Pemofrilan Kemampuan
Informasi yang didapat dari Program Pemofrilan Kemampuan
akan memungkinkan Perseroan untuk mengindentifikasi celah antara
kompetensi dan kebutuhan kerja, dan memperbaharui program
pelatihan, program pengembangan program apraisal, program karir,
dan sistem kompensasi.
4. Sistem Sidik Jari untuk Pergantian Shift
HRD, dengan bantuan Departemen IT, memulai pencatatan absensi
dengan sistim sidik jari untuk mengoptimalisasi pergantian shift kerja
dan waktu istirahat. Dengan sistim ini, HRD dapat dengan mudah
memonitor arus dan absensi pegawai.
5. Sirene Tanda Waktu
HRD menggunakan sistem sirene yang dikendalikan dengan telepon
sebagai penanda waktu pergantian shift dan waktu istirahat. Dengan
demikian, seluruh karyawan akan mengikuti jadwal yang sama.
6. Pembuatan ID Code Istirahat
ID Code dibuat sebagai identitas bagi karyawan yang sedang istirahat
untuk meminimalisasi tindakan indisipliner berkenaan dengan jam
kerja dan jam istirahat.
Pengembangan Teknologi Informasi: Menciptakan Sistem yang Baik dengan Pemanfaatan TeknologiDepartemen IT selalu menunjukkan kemampuan, dedikasi dan kreatifitas
dalam menghadapi tantangan dan selalu siap mengikuti perkembangan
teknologi agar dapat menyampaikan informasi, meningkatkan
produktivitas, mendukung proses manufaktur, mengembangkan
kolaborasi dan memberdayakan penjualan dan pemasaran secara optimal.
Kontribusi utama Departemen IT untuk Divisi Manufaktur Makanan pada
2010 termasuk:
• Implementasi aplikasi enterprise, termasuk IFS HR, dan
pengelolaan modul.
• Mengembangkan dan memperkenalkan sistem Business
Intelligence baru.
• Pengembangan sistem absensi bersama Departemen SDM.
Departemen IT akan terus melakukan perbaikan secara strategis sebagai
pendorong Perseroan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis Perseroan.
Pengembangan Listrik Mandiri Perseroan memasuki usaha pembangkit listrik karena didorong oleh
kekurangan pasokan listrik di Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan
ekonomi Indonesia, kebutuhan listrik nasional juga meningkat sebesar 5%
per tahun. Namun pertumbuhan ini tidak dibarengi dengan pertumbuhan
pasokan listrik yang memadai. Pemerintah menggunakan sistem
pemadaman listrik bergilir untuk mendistribusikan pasokan yang ada.
Akibatnya, pabrik TPS mengalami pemadaman mingguan.
Perseroan mengambil langkah untuk menyelesaikan situasi ini dengan
membangun pembangkit listrik untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Pembangkit listrik ini akan memastikan ketersediaan tenaga listrik dan
akan menghasilkan efisiensi biaya bagi TPS, meningkatkan kapasitas
produksi dan menurunkan biaya listrik hingga 15% dalam jangka panjang.
Pandangan untuk 2011 dan Jangka PanjangPasar makanan menghadapi persaingan yang lebih ketat dengan
banyaknya produsen makanan yang menjamur di Indonesia. Ditambah
lagi dengan perjanjian dagang ACFTA yang membuka keran produk impor
murah, terutama dari Cina.
44 45
However, TPS is optimistic about its growth potential because of its
efficient production, vast experience and knowledge of domestic
market.
TPS will continue to expand its product range, especially in the
consumer food products.
Export and institution markets will get special attention in 2011 by
working closely with national and international organizations.
TPS will continue the distribution improvement program to cover more
areas in Indonesia, including the areas outside TPS's current direct
distribution channel.
The increasing global oil price may drive up the electricity and other
operational costs that may translate into higher overall cost. However,
TPS has developed natural hedge in oil palm plantation, which price
correlates to oil price. Hence, the Company believe the higher oil price
will not jeopardize the Company's performance.
Namun TPS tetap optimis atas potensi pertumbuhan Perseroan berdasar
pada efisiensi produksi, pengalaman, dan pengetahuan Perseroan akan cita
rasa pasar domestik.
TPS akan terus memperluas jenis produknya, terutama di kategori makanan
konsumsi.
Pasar ekspor dan institusi akan mendapat perhatian khusus pada tahun 2011
dengan mengembangkan kerja sama dengan lembaga-lembaga nasional
dan internasional.
TPS juga akan melanjutkan program pembenahan jalur distribusi untuk
memenuhi kebutuhan di lebih banyak daerah di Indonesia, terutama daerah
yang belum terlayani oleh jalur distribusi yang telah ada.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin akan meningkatkan harga listrik
dan beban operasional lainnya. Hal ini akan menambah beban keseluruhan
Perseroan. Namun, TPS telah mengembangkan lindung nilai berupa
perkebunan kelapa sawit, dimana harga kelapa sawit bergerak mengikuti
harga minyak dunia. Sehingga, Perseroan yakin perubahan harga ini tidak
akan membahayakan kinerja Perseroan.
46 47
Agribusiness DivisionDivisi Agrobisnis
Palm oil is a lucrative long-term business. The market still has huge potential
for growth as the demand for palm oil has not been met by the supply side.
The price of palm oil has climbed to a two-year high in 2010 as more
consumers and companies used it in cooking, detergents, cosmetics
and biodiesel. Palm oil sale now accounts to more than half of the global
vegetable oil trade. In the long term, palm oil may have a larger market
share as other sources of vegetable oil such as soil oil, rapeseed oil and
sunflower oil face little growth in production. Palm oil futures have risen
29% in 2010.
By far, Indonesia is the world's biggest producer of the vegetable oil. Crude
Palm Oil (CPO) export from Indonesia has been increasing post-ACFTA trade
agrement. The government predicts that the demand for palm oil has been
growing at 7-11% annually and will likely to continue in the future. The
government targets that Indonesia will be able to produce 40 million tons
annually in 2020.
TPS began expanding into palm oil in 2008 through the acquisition of
a South-Kalimantan-based oil palm plantation company PT Bumi Raya
Investindo (BRI).
The Company continues to explore new methods of boosting its profit
margins, including entering into the oil palm plantation business.
The business acts as natural hedge to supply cooking oil to its food
business, but also as revenue stream and growth potential.
2010 Performance ReviewThe increasing price of crude oil boosted the price of CPO and oil palm fresh
fruit bunch.
In 2010, the Agribusiness Division booked a net sales of Rp 46 billion, rose
15.35% compared to the performance in 2009.
To boost production, TPS adopts both an organic and inorganic aggressive
expansion strategy. TPS has catered most of its 2010 investment fund for
the Agribusiness Division.
Kelapa sawit adalah bisnis yang sangat menjanjikan. Pasar ini masih
mempunyai potensi yang sangat besar karena permintaan untuk minyak
kelapa sawit belum terpenuhi oleh sisi produksi.
Di 2010, harga minyak sawit mentah tumbuh mencapai harga tertinggi selama
dua tahun karena banyak konsumen dan perusahaan menggunakannya
dalam masakan, deterjen, kosmetik dan biodiesel. Setengah dari penjualan
minyak sayur dunia dikuasai oleh minyak sawit. Dalam jangka panjang,
minyak sawit akan memperbesar pangsa pasarnya karena sumber minyak
sayur lainnya, seperti minyak bunga matahari, tidak berkembang. Harga
minyak kelapa sawit tumbuh sekitar 29% di tahun 2010.
Saat ini Indonesia adalah penghasil minyak sawit mentah (CPO) terbesar di
dunia. Ekspor terus meningkat setelah perjanjian dagang ACFTA. Pemerintah
memperkirakan bahwa permintaan CPO akan tumbuh 7-11% per tahun dan
akan terus tumbuh, serta menargetkan Indonesia untuk menghasilkan
40 juta ton CPO di tahun 2020.
TPS mulai memasuki bisnis minyak sawit pada tahun 2008 melalui akuisisi
sebuah perusahaan di Kalimantan Selatan bernama PT Bumi Raya
Investindo (BRI).
Perseroan terus mengeksplorasi metode-metode baru untuk meningkatkan
marjin keuntungan, termasuk memasuki bisnis perkebunan kelapa
sawit. Bisnis ini merupakan natural hedge untuk TPS karena Perseroan
menggunakan minyak makan dalam bisnis makanan, sekaligus merupakan
sumber pendapatan dan potensi pertumbuhan.
Tinjauan Performa 2010Meningkatnya harga minyak bumi meningkatkan harga CPO dan harga
buah sawit mentah.
Pada tahun 2010, Divisi Agrobisnis mencatat penjualan sebesar Rp 46 miliar,
meningkat 15,35% dibandingkan performa pada tahun 2009.
Untuk meningkatkan produksi, TPS melakukan strategi pengembangan
secara organik dan inorganik. TPS mengalokasikan sebagian besar dana
investasi 2010 untuk Divisi Agrobisnis.
The future of the renewable natural resources industry in Indonesia is bright and TPS is riding on the wave to be a major player in this field.
Masa depan industri sumber daya alam terbarukan di Indonesia terlihat cerah dan TPS sudah siap untuk berkembang bersama untuk menjadi pemain yang diperhitungkan di bidang ini.
48 49
Plantation Profile as at December 31, 2010 // Profil Perkebunan Per 31 Desember 2010
Agribusiness Division Structure // Struktur Divisi Agrobisnis
Indragiri HuluRiau
Unplanted: 29,200 ha
PalembangSouth Sumatra
Unplanted: 12,500 ha
West KalimantanPlanted: 309 ha
Unplanted: 4,970 ha
West KalimantanPlanted: 932 ha
Unplanted: 7,847 ha
Central KalimantanPlanted: 4,553 ha
Unplanted: 5,647 ha
Kota Baru RegencySouth KalimantanPlanted: 6,000 ha
Unplanted: 7,141 ha
BRI
MJAP MBP TPSumCPOASJ
Organic ExpansionFor organic expansion, TPS did extensive internal optimilazation of the
seeding, planting, nursing, harvesting and post-harvesting processes to
gain more efficiency and better result.
Inorganic ExpansionFor inorganic expansion, the subsidiary BRI has conducted internal
acquisition of five oil palm plantation companies:
1. PT Mitra Jaya Agro Palm, located in East Barito regency, Central
Kalimantan. The company owns 10,200 hectares of land and 4,553
hectares planted area.
2. PT Airlangga Sawit Jaya, located in Landak regency, West Kalimantan.
The company owns 5,279 hectares of land and 309 hectares
planted area.
3. PT Charindo Palma Oetama, located in Landak regency, West
Kalimantan. The company owns 8,779 hectares of land and 932.66
hectares planted area.
4. PT Muara Bungo Plantation, located in Musi Banyuasin regency,
South Sumatera. The company owns 12,500 hectares of land
5. PT Tugu Palma Sumatera, located in Indragiri Hulu regency, Riau,
The company owns 29,200 hectares of land.
The Company has obtained location permits for its entire landbank.
The oil palm trees at around 39% of the planted area has reached
maturity while the remaining 61% are still immature.
Fresh fruit bunches are distributed directly to the palm oil mills around
the company's plantation while crude palm oil and kernel will be
distributed to trading companies and industrial users. TPS aims to
expand the distribution channel abroad, especially to West Europe,
India, China, Pakistan and Japan.
TPS aims to expand the distribution channel abroad, especially to West
Europe, India, China, Pakistan and Japan.
Plantation Plasma ProgramThe Company participates in the Plasma Program under which the
Indonesian Government requires plantation owners to develop
surrounding small landholders’ plantations and purchase the oil palm
fresh fruit bunch harvested from such plantations.
This is one way in which the Company contributes to the welfare of the local
communities in the areas that the Company operates in.
Perseroan telah mendapatkan izin lokasi untuk seluruh lahan yang
dimiliki Perseroan, dimana sekitar 39% dari total lahan tertanam telah
menghasilkan, dan sisanya 61% belum menghasilkan.
Hasil panen kelapa sawit di distribusikan langsung ke pabrik-pabrik
pengolahan di sekitar perkebunan sedangkan minyak kelapa sawit mentah
dan biji kelapa sawit akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan trading
dan konsumen industri.
Untuk jangka panjangnya, TPS bertujuan untuk mengembangkan jalur
distribusi ke Eropa Barat, India, Cina, Pakistan dan Jepang.
Program Perkebunan Plasma
Perseroan berpartisipasi dalam Program Plasma yang ditetapkan oleh
Pemerintah Indonesia. TPS membantu mengembangkan perkebunan-
perkebunan rakyat dan membeli hasil panen kelapa sawit dari perkebunan-
perkebunan ini.
Program ini adalah salah satu kontribusi Perseroan untuk kesejahteraan
komunitas-komunitas lokal di sekitar area usaha Perseroan.
Pengembangan OrganikUntuk pengembangan organik, Perseroan mengoptimalisasi secara internal
dalam proses pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan penanganan
pasca-panen untuk mendapatkan panen yang lebih baik dengan lebih efisien.
Pengembangan AnorganikUntuk pengembangan anorganik, BRI telah melakukan akuisisi internal
5 (lima) perusahaan perkebunan sawit:
1. PT Mitra Jaya Agro Palm, berlokasi di kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 10.200
hektar dengan lahan tertanam seluas 4.553 hektar.
2. PT Airlangga Sawit Jaya, berlokasi di kabupaten Landak, Kalimantan
Barat. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 5.279 hektar dengan lahan
tertanam seluas 309 hektar.
3. PT Charindo Palma Oetama, berlokasi di kabupaten Landak,
Kalimantan Barat. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 8.779 hektar
dengan lahan tertanam seluas 932,66 hektar.
4. PT Muara Bungo Plantation, berlokasi di kabupaten Musi Banyuasin,
Sumatera Selatan. Perusahaan ini memiliki lahan seluas 12.500 hektar.
5. PT Tugu Palma Sumatera, berlokasi di kabupaten Indragiri Hulu, Riau,
Perusahaan ini memiliki lahan seluas 29.200 hektar.
As of December 31, 2010, TPS's palm oil plantation has occupied 11,794
hectares of planted and 67,000 hectares of unplanted area. This has put
the combined palm oil plantation area to around 79,000 hectares.
Per 31 Desember 2010, luas lahan tertanam perkebunan kelapa sawit TPS
mencapai 11.794 hektar dan sekitar 67.000 hektar belum tertanam. Sehingga
total luas lahan kelapa sawit sekitar 79.000 hektar.
TPSum
MBP
ASJ
CPO MJAP
BRI
50 51
Creating Better System through Technology Overhaul
In 2010, the Company has commenced the overhaul of its Management
Information System (MIS), which is expected to be fully operational in by
2012, to serve its Agribusiness Division. This enhanced system will enable
the Company to monitor each plantation estate with more scrutiny and
provide greater clarity in information reporting.
The MIS consists of two main aspects:
1. Geographical Information System – provides spatial information,
geographical coordinates, thematic maps and allows for data integration.
2. Operational Software – allows block management system, block
activities status, production analysis, and charts.
The MIS caters to each plantation estate and will work on monitoring,
collecting and collating information. Furthermore, it will be fully
integrated with the Company’s other business divisions and accounting
information systems, allowing for seamless consolidation for
management and accounts reporting.
Menciptakan Sistem yang Baik dengan Pemanfaatan TeknologiPada tahun 2010 Perseroan telah memulai Sistem Management
Information (MIS) untuk melayani Divisi Agrobisnis. Sistem terkini ini
akan beroperasional penuh pada tahun 2012 dan akan mempermudah
pengawasan terhadap setiap perkebunan dan pelaporan informasi yang
lebih jelas dan mendetil.
MIS terdiri dari 2 aspek utama:
1. Geographical Information System, yang menyediakan data spasial,
koordinat geografis, peta tematik, dan integrasi data.
2. Operational Software, menyediakan sistem manajemen blok , status
aktifitas blok, analisa produksi dan bagan-bagan.
MIS melayani setiap perkebunan dan akan mengawasi, mengumpulkan
dan menyatukan data. Terlebih lagi, sistem ini akan terintegrasi dengan
divisi-divisi lain dan dengan sistem akuntasi Perseroan sehingga akan
mempermudah konsolidasi laporan untuk kepentingan manajemen dan
pelaporan.
Creating Better People through Human Resource DevelopmentTPS believes that a company's success depends on quality of the human
capital. TPS fully support and assist employee in their work based on
the principle of 'the right person on the right job'.
Therefore, in TPS is continuously developing people capabilities and
skills through development and training programs, talent grooming, and
creation of a productive place to work which provides the employees
adequate room to grow.
Outlook for 2011 and BeyondAs many countries, especially developed countries, are still struggling
to recover their economies and the unstable political situation in the
Middle East, it is possible that the future price of crude oil will be
ascending. Hence, the price of crude palm oil and fresh fruit bunch will
probably have a boost as well. This will possibly bring positive impact to
the Company's financial performance.
The Company will conduct an aggressive expansion strategy organically
and inorganically.
Most of the Company’s plantations are located in plain terrain ideal for
planting. The Company will increase the planted area at the rate of around
7,000-8,000 hectares annually within the next five years. Thus, in 2016
the Company expects to have more than 48,000 hectares of planted area.
The Company is also in the negotiation process to acquire a plantation
that will in the end increase its combined planted area to around 24,000
hectare. This is expected to further increase the crop yields and raise
revenue.
The revenue will be also boosted by the increase of mature plants.
Currently, most of the palm oil plants are still young with only 39% of
productive area from the total planted area in 2010. This will serve as the
growth foundation for the Company in the years ahead. The Company
expects to have around 33,000 hectares of mature area in 2015,
meaning the average growth of FFB’s production will grow around 43%
in average over that period.
Menciptakan Kualitas Manusia yang Lebih Handal melalui Pengembangan SDMTPS percaya bahwa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kualitas
manusia di dalamnya. TPS memberikan dukungan penuh bagi karyawan
dalam melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan prinsip 'orang yang
tepat pada pekerjaan yang tepat'.
Oleh karena itu, TPS melakukan upaya-upaya berkesinambungan
dalam pengembangan kemampuan dan keahlian SDM melalui program
pelatihan, pengembangan bakat, dan penciptaan lingkungan kerja yang
produktif dengan cukup ruang gerak bagi karyawan untuk berkembang.
Pandangan untuk 2011 dan Jangka PanjangBanyak negara, khususnya negara maju, masih berusaha untuk
memperbaiki kondisi ekonomi mereka. Ditambah dengan situasi politik
yang tidak stabil di Timur Tengah, harga minyak mentah mungkin akan
meningkat. Naiknya harga minyak bumi akan mendorong harga minyak
kelapa sawit yang mungkin akan membawa dampak positif bagi performa
keuangan Perseroan.
Perseroan melakukan langkah strategi pengembangan yang agresif baik
secara organik maupun anorganik.
Kebanyakan perkebunan milik Perseroan terletak di daerah datar
yang ideal untuk penanaman. Selanjutnya perseroan akan melakukan
penanaman kelapa sawit sekitar 7000-8000 hektar per tahun untuk jangka
waktu 5 tahun ke depan. Pada tahun 2016 perseroan mentargetkan
mempunyai lahan tertanam lebih dari 48.000 hektar.
Perseroan juga tengah melakukan negosiasi untuk mengakusisi lahan
perkebunan kelapa sawit sehingga total lahan tertanam akan meningkat
menjadi 24.000 hektar. Ini akan meningkatkan hasil panen kelapa sawit
dan meningkatkan pendapatan Perseroan.
Pendapatan juga akan bertambah dengan bertambahnya jumlah
tanaman menghasilkan. Profil pohon sawit saat ini masih muda, hanya
39% lahan yang sudah menghasilkan dari total lahan tertanam di tahun
2010. Hal ini akan menjadi landasan pertumbuhan perseroan di masa
depan. Perseroan memperkirakan akan memiliki sekitar 33.000 hektar
lahan menghasilkan pada tahun 2015, yang berarti pertumbuhan rata-rata
produksi TBS sekitar 43% selama periode tersebut.
52 53
Produksi kelapa sawit TPS ditargetkan akan meningkat lebih dari dari 140%
dalam 3 tahun mendatang. Jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar
58.306 ton tandan buah segar diprediksikan akan mencapai sekitar 141.000
ton tandan buah segar di tahun 2013.
Berdasarkan potensi yang dimiliki Perseroan dan komitmen dalam melakukan
pengelolaan perusahaan yang baik, Perseroan yakin Divisi Agrobisnis akan
memberikan buah finansial yang memuaskan di tahun-tahun mendatang.
Pabrik Pengolahan Minyak SawitTPS telah memulai konstruksi pabrik pengolah minyak sawit pertama
(POM) di dekat salah satu perkebunan perseroan. Usaha agrobisnis akan
mulai menunjukkan hasil yang signifikan setelah penjualan minyak sawit
dari POM Perseroan mulai beroperasi penuh pada tahun 2012. POM ini
diperkirakan akan mempunyai kapasitas sekitar 180.000 ton TBS per tahun.
Dalam rencana jangka panjang, Perseroan berencana untuk membangun
POM baru untuk setiap 6.000 hektar perkebunan sawit, sehingga Perseroan
dapat menikmati marjin pendapatan yang lebih tinggi dari penjualan
minyak kelapa sawit.
TPS' oil palm production is expected to rise by more than 140% in
the next 3 years. The total production of 58,306 tons of fresh fruit bunch
is expected to reach around 141,000 tons of fresh fruit bunch in 2013.
Based on the Company's potential and commitment in good
management, the Company is certain that Agribusiness Division will
provide good financial return in the coming years.
Palm Oil MillTPS has begun the construction of its first palm oil mill (POM) near one
of the Company’s plantations. Its Agribusiness venture will start to reveal
significant outcome after the sale of crude palm oil from the Company’s
POM start when it begins its operation in 2012. This POM is expected to
have the capacity to handle around 180,000 tons of FFB annually.
In the pipeline are plans to build a new POM for every 6,000 hectares of
newly planted land. With more POMs supporting each plantation estate,
the Company will be able to enjoy higher operating margins from the sale
of crude palm oil.
54 55
Rice DivisionDivisi Beras
In 2010, TPS embarked on the rice distribution business through the
acquisition of PT Dunia Pangan, which engaged in rice business.
Rice is a staple food for most of Indonesia's 250 million population
so the demand for rice is expected to increase along the increase in
population. TPS is well-positioned to capitalize on this lucrative market.
This rice venture is also TPS‘s contribution to national food security.
According to the Indonesian Bureau of Logistics (Bulog), Indonesia
should ideally have a rice reserve level around 750,000 tons to
1.25 million tons, of which current stock reserves is still far below.
More over, the entry of TPS into rice trading can help improve the
income of rice farmers who have often been forced to sell their produce
at very low price during peak harvest time. TPS determines to give
proper reward for the farmers' work.
2010 Performance ReviewRice business is still relatively low competition business. There is no
major national rice trading company besides the government agency
Indonesian Bureau of Logistics (Bulog). Hence, TPS capitalize five rice
distribution target markets:
• Traditional market
• Modern market
• The Indonesian Bureau of Logistics (Bulog)
• Institutions and businesses
• Export and import market
Further enhancing its capacity, TPS acquired the first modern rice-
milling company in Indonesia, PT Jatisari Sri Rejeki, in Karawang, West
Java, in December 2010. This move will allow TPS to process around
450 tons rice daily.
Outlook for 2011 and BeyondThe company has plans to develop its rice business and projects that it
will contribute to a significant portion of revenues by 2015.
The Company plans to handle around 225,000 tons of rice in 2011;
around 520,000 tons of rice in 2012; and around 680,000 tons in 2013.
In the next five years, TPS targets to capture 5% national market share.
The national rice trading market is approximately 36 million tons
annually.
Pada tahun 2010, TPS memulai bisnis distribusi beras dengan mengambil
alih PT Dunia Pangan yang bergerak di usaha beras.
Beras adalah makanan pokok bagi mayoritas masyarakat Indonesia,
sehingga permintaan akan beras akan terus bertambah seiring
peningkatan populasi penduduk. TPS berada pada posisi yang tepat untuk
memanfaatkan peluang pasar ini.
Usaha di bidang beras ini juga merupakan kontribusi TPS bagi ketahanan
pangan nasional. Menurut Badan Usaha Logistik (Bulog), Indonesia seharusnya
memiliki cadangan besar berkisar antara 750.000 hingga 1,25 juta ton, di mana
persediaan beras yang ada sekarang di bawah jumlah yang ditentukan.
Selain itu, TPS dapat membantu mendukung perbaikan taraf hidup petani
yang seringkali terpaksa menjual hasil bumi mereka pada harga yang
sangat rendah pada masa panen. TPS bertekad memberikan penghargaan
yang pantas bagi kerja keras petani.
Tinjauan Kinerja 2010Bisnis beras relatif tidak memiliki banyak kompetitor. Tidak ada pemain
besar nasional selain Badan Usaha Logistik (Bulog) yang merupakan
lembaga pemerintah. Sehingga, TPS menargetkan untuk mengoptimalisasi
lima target distribusi:
• Pasar tradisional
• Pasar modern
• Badan Usaha Logistik (Bulog)
• Institusi dan badan usaha
• Pasar ekspor dan impor
Untuk memperkuat kapasitasnya, TPS mengambil alih perusahaan penggilingan
modern pertama di Indonesia, PT Jatisari Sri Rejeki, yang bertempat di
Karawang, Jawa Barat, pada bulan Desember 2010. Tindakan korporasi ini
akan memungkinkan TPS untuk memproses 450 ton beras setiap hari.
Pandangan untuk 2011 dan Jangka PanjangPerseroan telah berencana untuk mengembangkan bisnis beras dan
memperkirakan bahwa bisnis ini akan memberikan kontribusi yang
signifikan pada tahun 2015.
Perseroan berencana untuk mendistribusikan sekitar 225.000 ton beras
pada tahun 2011, sekitar 520.000 ton beras pada tahun 2012, dan sekitar
680.000 ton beras pada tahun 2013. Dalam lima tahun ke depan, TPS
menargetkan untuk meraih 5% pangsa pasar nasional. Pasar beras
nasional diperkirakan mencapai sebesar 36 juta ton per tahun.
Getting into rice business is not only a matter of profit, but a part of TPS' idealism to contribute to national food security and national welfare.
TPS menapaki bisnis beras bukan semata menilik dari sisi keuntungan, namun merupakan bagian dari idealisme TPS dalam berkontribusi kepada ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan bangsa.
56 57
Considering TPS current capability and future development plan, TPS is
confident that these targets will be met.
PT Jatisari Sri Rejeki currently has the largest modern rice processing
facility in Indonesia. The facility has the dryer input capacity of 660 tons
of rice per day, 45% of which is presently utilized. The factory is located
on 74,000 m2 land with storage 20,000 tons storage capacity, much
of which are still not fully utilized. This excess capacity presents huge
opportunity for future expansion.
Besides, TPS will continue to innovate value-added rice products, for
example fortified rice and organic rice. The added-value will bring extra
profit margin for TPS.
The Company also plans to develop its own rice paddies and cooperate
with universities and other rice research laboratories to produce more
productive, infection-resistant rice species.
TPS will also grow inorganically whenever this step suits the Company’s
long term plan. Besides, TPS plans to setup new rice mills at rice producing
areas in Indonesia.
TPS always ensures to take into account business risks related to this
business, such as rice quality and weather uncertainty, to keep a stability
of profit margin to maintain the desired return on earning.
Dengan mempertimbangkan kemampuan TPS saat ini dan rencana
pengembangan ke depan, TPS percaya target ini dapat diwujudkan.
PT Jatisari Sri Rejeki saat ini memiliki fasilitas pemprosesan beras yang
modern terbesar di Indonesia. Pabrik ini memiliki kapasitas input
pengeringan beras sebesar 660 ton beras per hari, dan kapasitas ini
baru digunakan sekitar 45%. Lahan pabrik seluas 74.000 m2 dengan
kapasitas penyimpanan silo sekitar 20.000 ton juga belum dimanfaatkan
sepenuhnya. Kapasitas ekstra ini menyediakan ruang gerak untuk
pertumbuhan di masa depan.
Di samping itu, TPS terus melakukan inovasi pengembangan produk
beras dengan nilai tambah, misalnya beras bervitamin dan beras organik.
Dengan manfaat tambahan ini, TPS dapat meningkatkan marjin.
Perseroan juga berencana mengembangkan pertanian padi dan
bekerjasama dengan universitas dan lembaga riset beras lainnya untuk
menciptakan spesies beras yang lebih produktif dan tahan hama.
Pertumbuhan secara anorganik juga akan ditempuh jika sesuai dengan
rencana jangka panjang perusahaan. Di samping itu, TPS berencana untuk
membangun pabrik-pabrik baru di sentra-sentra padi di Indonesia.
TPS selalu mengantisipasi risiko bisnis yang ada, misalnya kualitas beras
dan perubahan cuaca, agar Perseroan dapat menjaga stabilitas marjin
keuntungan untuk mempertahankan keuntungan yang diharapkan.
58 59
Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia
TPS believes that the employees of TPS remain our most important
resources, and that our success, now and in the future, is a result of
their efforts.
TPS's exceptional people strive for excellence, achieve objectives, and
meet challenges with strength and commitment. For this reason, we
continue to invest in our workforce and in an environment that develops
talent and rewards initiative and hard work.
Creating Leaders through TPS AcademyTPS Academy that play a critical role in our vision to become both
the company of choice and employer of choice.
TPS Academy offers first-class learning and development programs to
enable our employees to grow both personally and professionally.
The programs focus on searching and developing good people, building
and developing great leaders, establishing learning and growing human
capital, and building a culture of discipline: discipline people, discipline
thought, discipline action.
The Academy features Leadership Development Programs and
Management Development program. They will create TPS people who
have strong leadership skill and solid management capability.
TPS Academy also develops management system and management
service process for newly-established company or recently acquired
company.
Developing Talent through TPS Learning CenterTPS nurture employees aiming at improving their current work
efficiency as well as helping them progress in their career paths.
The Company set up the TPS Learning Center whereby employees can
join the progressive training programs, since a fresh entrance, basic
training, technical and tactical competence, and careeer development.
The trainings are conducted both in-house and outbound, for individual
or group.
TPS Learning Center also aims to encourage information exchange
between employees to create the culture of agility – easy to accept new
idea, easy to adapt to new idea, and easy to change together toward
TPS percaya bahwa sumber daya manusia adalah sumber daya kami yang
paling berharga, dan kesuksesan kami di masa kini dan di masa depan
adalah hasil dari upaya mereka.
Sumber daya manusia TPS yang luar biasa selalu berupaya mencapai
kesempurnaan, mencapai target dan mengelola tantangan dengan
komitmen dan ketahanan. Untuk itulah TPS berinvestasi pada kekuatan
pekerja kami dan mengembangkan lingkungan kerja yang menghargai
upaya dan kerja keras.
Menciptakan Pemimpin melalui TPS AcademyTPS Academy mengemban tugas penting dalam visi TPS untuk menjadi
perusahaan yang dipilih oleh pelanggan dan oleh pekerja.
TPS Academy menyediakan program pengembangan dan pelatihan yang
mendorong pegawai TPS untuk tumbuh secara pribadi dan secara
profesional. Program-program itu berfokus pada mencari dan
mengembangkan SDM yang baik, mengembangkan pengetahuan, dan
membangun kultur disiplin: manusia yang disiplin, pemikiran yang disiplin,
tindakan yang disiplin.
TPS Academy menyediakan dua jenis program: Leadership Development
Programs dan Management Development Program. Kedua program ini
akan menciptakan manusia TPS yang memiliki sifat kepemimpinan dan
kemampuan manajemen yang handal.
TPS Academy juga mengembangkan proses sistem manajemen dan
pelayanan manajemen untuk perusahaan baru atau hasil akuisisi.
Pengembangan Talenta melalui TPS Learning CenterTPS membina para staf dengan tujuan untuk memperbaiki efisiensi kerja
para staf saat ini dan membantu mereka dalam meniti karir.
Perseroan telah menyediakan TPS Learning Center dimana karyawan
bisa mengikuti program pelatihan yang sistematik dari pelatihan dasar,
pelatihan dasar, peningkatan kompetensi teknis dan taktis hingga
pengembangan karir, baik di dalam kelas maupun dalam bentuk
outbound training.
TPS Learning Center juga bertujuan untuk mendorong pertukaran
informasi diantara karyawan sehingga terbentuk kultur mudah menerima,
cepat beradaptasi dengan ide baru and melakukan perubahan melalui
60 61
TPS crafts and adapts employees' benefit according to the line of the
work because different nature of work requires different protections.
However, some basic benefit such as Jamsostek insurance remains
the same for all divisions.
Competency Profiling ProgramThe information gain from the Competency Profiling Program will
allow Company to identify competency gap, and create better learning
program, better development program, better performance appraisal
system, better career and succession plan, and better compensation
system.
TPS menyusun dan mengadaptasi berbagai fasilitas pegawai berdasarkan
jenis pekerjaan mereka karena jenis pekerjaan yang berbeda memerlukan
perlindungan yang berbeda. Namun, perlindungan dasar tetap sama,
misalnya perlindungan asuransi Jamsostek.
Program Pemofrilan KemampuanInformasi yang didapat dari Program Pemprofrilan Kemampuan akan
memungkinkan Perseroan untuk mengindentifikasi celah antara
kompetensi dan kebutuhan kerja, dan memperbaharui program pelatihan,
program pengembangan penilaian kinerja, program karir, dan sistem
kompensasi.
No. Position Jabatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
TOTAL
Director/ Direktur
Senior Manager/ Manajer Senior
Middle Manager/ Manajer Menengah
Junior Manager/ Manajer Junior
Senior Supervisor/ Supervisor Senior
Supervisor/ Supervisor
Junior Supervisor/ Supervisor Junior
Senior Staff/ Staf Senior
Staff/ Staf
Senior Operator/ Operator Senior
Operator/ Operator
Total Jumlah
%
6
3
11
14
21
4
24
41
318
159
1265
1866
0.32
0.16
0.59
0.75
1.12
0.21
1.29
2.2
17.04
8.52
67.79
100
Employee by Position//Karyawan Berdasarkan Golongan
Employee by Education // Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Employee by Gender//Karyawan Berdasarkan Jenis kelamin
No. Position Jabatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
TOTAL TPS
% TPS Employee
Total Outsourcing
% Outsorcing
GRAND TOTAL TPS
GRAND TOTAL Outsourcing
GRAND TOTAL TPSF + Outsourcing
Director/ Direktur
Senior Manager/ Manajer Senior
Middle Manager/ Manajer Menengah
Junior Manager/ Manajer Junior
Senior Supervisor/ Supervisor Senior
Supervisor/ Supervisor
Junior Supervisor/ Supervisor Junior
Senior Staff/ Staf Senior
Staff/ Staf
Senior Operator/ Operator Senior
Operator/ Operator
Outsourcing/ Pekerja Outsourcing
Female Wanita
MalePria
-
-
2
4
3
-
8
14
99
36
862
1400
1028
55.05%
1400
71.68%
6
3
9
10
18
4
16
27
219
123
403
553
838
44.91%
553
28.32%
1866
1953
3819
EducationPendidikan
Primary School / SD
Secondary School / SMP
Upper Secondary School / SMA
Diploma / D3
Undergraduate / S1
Postgraduate / S2
No.
1
2
3
4
5
6
TOTAL
Total Jumlah
399
872
405
70
118
2
1866
%
23.64
52.66
23.99
4.15
6.99
0.12
100
common vision. Beside, TPS Learning Center team helps employees to
map their capability and aspiration, and enable staffs to develop their
skill target and fulfill their potential.
Creating Right Working SystemThe management is committed to value employees based on their
competency and professionalism. One of the steps taken was by
conducting the TPS Operating System (TOS). TOS is a working system
that based on prioritization in organization, planning and taking action
through the implementation of good management system and human
resource development to achieve Company's goals.
TOS was based on the Company's concept of discipline people,
discipline action and discipline thought, uphold by the strategic pillar
of Lean Manufacturing, Innovative Business Development, Creative
Marketing, Integrated and Continously HR Development and Qualified
Effective Distribution.
Creating Conducive Environment and Employee Welfare
TPS management constantly creates a conducive work environment to
let our employees feel as part of TPS big family and grow together with
the Company.
visi bersama. TPS Learning Center juga membantu karyawan untuk
memetakan kemampuan mereka agar mereka dapat mengembangkan
karir mereka secara maksimal.
Menciptakan Sistem Kerja yang TepatPerseroan berkomitmen untuk menghargai setiap anggota staf berdasarkan
kompetensi dan profesionalisme mereka. Salah satu langkahnya adalah
dengan melaksanakan TPS Operating System (TOS). TOS adalah sistem
kerja yang dilandasi oleh prioritas mengorganisasi, merencanakan dan
mengambil tindakan melalui penerapan sistem manajemen yang baik, dan
pengembangan SDM dalam meraih tujuan dan Strategi Perusahaan.
TOS dilandaskan pada konsep SDM yang disiplin, tindakan yang disiplin
dan pemikiran yang disiplin, dengan ditopang oleh pilar strategis berupa
Lean Manufacturing, Innovative Business Development, Creative Marketing,
Integrated and Continously HR Development dan Qualified Effective
Distribution.
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif dan Memberikan Kesejahteraan PekerjaManajemen TPS senantiasa berupaya menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif agar karyawan merasa menjadi bagian dari keluarga besar TPS
dan tumbuh bersama Perusahaan.
63
Information Technology Teknologi Informasi
TPS always envisions information technology as a business accelerator
that continues to provide the vital support needed for the achievement
of business objectives by all business units.
The Information Technology Department (IT) has the mission to provide
an information technology environment that delivers a seamless
working atmosphere for employees and shareholder.
The Department is responsible for providing quality service to the
Company, maintaining a strong and secure infrastructure, responding to
the priority needs of the staff and shareholder, and promoting effective
and efficient cost control.
IT Department's major achievements in 2010 include:
• Implemented enterprise applications, including IFS HR, and
maintenance module.
• Developed and introduced a new Business Intelligence system.
• Developed attendance system with HR Department.
• Developing the Management Information System (MIS) to serve
the Agribusiness Division.
TPS selalu mengedepankan teknologi informasi sebagai akselerator bisnis
yang akan terus memberikan dukungan vital yang diperlukan untuk
mencapai objektif-objektif bisnis oleh semua unit bisnis.
Departemen Information Technology (IT) mempunyai misi untuk menyediakan
lingkungan teknologi informasi yang menyediakan lingkungan kerja yang
lancar untuk semua pegawai dan pemegang saham.
Departemen ini bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada Perusahaan, mengelola infrastruktur yang aman dan
terpercaya, merespon kepada kebutuhan para staf dan pemegang saham
dan mempromosi kontrol terhadap pengeluaran.
Pencapaian-pencapaian penting Departemen IT pada 2010 termasuk:
• Implementasi aplikasi-aplikasi enterprise, termasuk IFS HR, dan
pengelolaan modul.
• Mengembangkan dan memperkenalkan sistem Business Intelligence baru.
• Mengembangkan sistem absensi bersama Department SDM.
• Mengembangkan Management Information System (MIS) yang
melayani Divisi Agrobisnis.
Good information technology system is a business accelerator that provide vital support for TPS to achieve our business objectives.
Sistem teknologi informasi yang baik adalah sumber daya pemicu bisnis yang akan menjadi pendukung vitas bagi TPS dalam mencapai tujuan-tujuan bisnis kami.
64 65
Corporate Governance Report Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate governance is a way to ensure the monitoring on professionalism
and accountability of the authority and responsibility of the Board of
Commissioners and Directors.
The implementation of Good Corporate Governance is based on transparency,
independence, accountability, responsibility, and fairness.
The commitment is also reflected in the Company's effort to keep and
protect the interest of the Shareholders continuously. TPS provides
accurate information to the public concerning any activities carried out
by the Company. Public can access information on TPS through website
(www.tigapilar.com) or by contacting our Investor Relations.
Corporate Governance AwardTPS received "The GCG Most Improved Category" award from the
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) during the 2nd
IICD GCG Award 2010.
The Award recognizes publicly-listed companies that has tremendously
improved their corporate governance practices in Indonesia. After
rigorous review of many candidates, TPS was selected. This is an proof
of the remarkable improvement TPS undertook in the Company's
corporate governance practice.
The Award is made of a transparant globe that symbolizes transparent
business practices, and is surrounded by four tusks that symbolize
accountability, responsibility, independence and fairness. TPS and our
staff possess and keep developing these features.
Code of Conduct1. The implementation of Code of Conduct refers to the best standard
and moral ethics. The Company has determined Code of Conduct
manual as its commitment to good corporate governance, of which
a foundation for Board of Commissioners and Board of Directors
to conduct their responsibilities to build the Company image.
The manual clearly states the relationship between employees
and company, work environment, conflict of interest, confidential
information coverage, insider trading, partnership with supplier,
consumer, shareholders and government office as well as
community service, donation and environment concerns.
Tata kelola perusahaan merupakan salah satu modal pengawasan atas
profesionalisme dan akuntabilitas kewenangan serta tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi.
Penerapan tata kelola perusahaan dilaksanakan oleh TPS berdasarkan nilai
transparansi, independensi, akuntabilitas, tanggung jawab dan keadilan.
Komitmen tersebut juga tercermin dari upaya kami dalam menjaga
kepercayaan dan melindungi kepentingan pemegang saham secara
berkesinambungan. TPS menyediakan informasi yang akurat pada
khalayak tentang segala aktivitas yang dilakukan Perseroan. Masyarakat
bisa mendapatkan informasi tentang TPS melalui website
(www.tigapilar.com) atau menghubungi layanan konsumen kami.
Penghargaan Tata Kelola PerusahaanTPS memperoleh penghargaan untuk kategori “The GCG Most Improved”
yang dianugerahi dalam acara 2nd IICD GCG Award 2010 oleh lembaga
Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
Penghargaan ini menghargai emiten yang telah melakukan peningkatan
tata kelola perusahaan terbaik di Indonesia. Setelah melalui proses
penilaian yang ketat, TPS terpilih menjadi pemenang yang merupakan
bukti atas peningkatan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang luar
biasa oleh TPS.
Penghargaan itu berbentuk bola dunia yang mencerminkan transparansi
dan dikelilingi empat buah gading yang melambangkan akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan fairness. Fitur-fitur inilah yang dimiliki
dan terus dikembangkan oleh segenap jajaran TPS.
Standar Etika1. Penerapan Kode Etik Perusahaan (Code of Conduct) ditetapkan mengacu
kepada ukuran-ukuran normal kebenaran dan etika moral yang berlaku
di masyarakat. Perseroan menetapkan Pedoman Tingkah Laku yang
merupakan wujud komitmen pelaksanaan tata kelola perusahaan yang
baik dan menjadi dasar sikap dan perilaku sehari-hari bagi jajaran
Komisaris, Direksi dan karyawan. Perseroan mengharapkan setiap individu
dapat berperan aktif sesuai dengan tanggung jawab profesionalnya dan
dapat menjaga citra perusahaan. Pedoman ini mencantumkan secara jelas
mengenai hubungan antara pekerja dan perusahaan, lingkungan kerja,
benturan kepentingan, penanganan informasi perusahaan yang bersifat
rahasia, insider trading, hubungan dengan pemasok, konsumen, pemegang
saham dan instansi pemerintah, serta hubungan komunitas dalam bentuk
pelayanan kepada masyarakat, donasi dan kepedulian lingkungan.
Good Corporate Governance is an important substance in running a healthy and long-term business. TPS is committed to sound business practices in each phase of its operations.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan unsur penting dalam menjalankan bisnis yang sehat dan berkesinambungan. TPS berkomitmen untuk melaksanakan praktik bisnis yang sehat dalam setiap kegiatan perusahaan.
66 67
2. Code of Conduct clearly stated on the announcement board in
public areas of office and factory banners that displayed above
each factory gates, as well as online socialization through email
(2004 and 2007).
3. Cross audit to user and monitoring by GA, Personnel and Office in
Jakarta, with major focus during Lebaran, when bribery mostly
occurred. There are fines payable to violation.
4. Corporate Culture which has been socialized, especially in Factory
area:
a. TPS Food Value: “ACT SMART”
b. Quality Policy related to ISO Implementation
c. Quality Declaration: “I, employee of PT Tiga Pilar Sejahtera Food
always work with passion, truly commitment and emphasize on
quality and customer satisfaction at the fore front.
d. GEMPITA, TPS product Program, a new culture that will be
continuously improved in the coming years.
Corporate Governance StructureIn order to implement Good Corporate Governance, management has
refined the vision and mission of the Company in accordance to the
Articles of Association, in which the management shall be carried out
by the Board of Directors, and supervised and advised by the Board of
Commissioners.
Pursuant to Articles of Association and Law No. 40 Year 2007 regarding
Limited Liability Companies, the corporate structure of the Company consist
of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners
and the Board of Directors. Each member carries out the tasks, functions
and responsibilities independently for the interests of the Company.
General Meeting of Shareholders (AGM)In 2010, the Company held two General Meeting of Shareholders (GM)
on June 8, 2010: Annual General Meeting of Shareholders (AGM) and
Extraordinary General Meeting of Shareholders.
Resolutions of AGM are as follows:
• Approved and received the Company's Annual Report for the
financial year 2010 and approved and ratified the Company's
Financial Report for the year ended December 31, 2010 that was
audited by Public Accountant Office.
2. Code of Conduct terpasang di papan pengumuman di area publik
kantor dan pabrik, dalam spanduk yang dipasang di pintu masuk
masing-masing pabrik dan sosialisasi untuk karyawan dilakukan
melalui email (2004 dan 2007).
3. Upaya penegakan audit dengan cara audit silang ke karyawan serta
pengawasan oleh General Affair dengan titik pengawasan optimal saat
menjelang hari raya dimana banyak terjadi upaya penyuapan.
Pelanggaran terhadap hal ini dikenai sanksi.
4. Bentuk Budaya Perusahaan yang sudah disosialisasikan khususnya di
daerah pabrik, yaitu:
a. TPS Food Value “BERTINDAK PINTAR”.
b. Kebijakan Mutu dalam kaitannya dengan implementasi ISO
c. Maklumat Mutu: “Saya, insan PT Tiga Pilar Sejahtera Food bertekad
selalu bekerja dengan penuh semangat, menjunjung komitmen yang
tinggi di dalam mengutamakan dan menjunjung tinggi kualitas
semua produk serta selalu menomorsatukan kepuasan pelanggan”.
d. Program GEMPITA Produk TPS, kultur baru yang akan selalu
dikembangkan di masa mendatang.
Struktur Tata Kelola PerusahaanDalam melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, manajemen telah
menyempurnakan visi dan misi perusahaan dalam upaya mencapai Tata Kelola
Perusahaan yang baik sesuai dengan anggaran dasar, dimana pengurusan
perusahaan dilakukan sepenuhnya oleh Direksi dan pengawasannya dilakukan
oleh Komisaris yang juga berfungsi sebagai penasihat Direksi.
Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, struktur korporasi terdiri dari Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Setiap
bagian mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya demi kepentingan Perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)Selama tahun 2010, TPS telah menyelenggarakan dua kali Rapat Umum
Pemegang Saham pada tanggal 8 Juni 2010, yaitu : Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar biasa (RUPSLB).
RUPST menghasilkan keputusan sebagai berikut :
• Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan Tahun
Buku 2010 dan mengesahkan Perhitungan Tahunan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
• Discharged members of the Board of Directors and the Board
of Commissioners from all their responsibilities (acquit et decharge)
for performance of their management and supervisory duties for
the fnancial year of 2010.
• Authorized the Board of Directors to appoint an Independent
Public Accountant registered with Bapepam-LK to audit the
Company's Financial Report for the 2010 year book and to
determine appointment requirements and fees incurred.
Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders are
as follows:
• Approved the transfer and/or the make into collateral of the
asset that is more than 50% (fifty percent) of Company's net asset
including in giving Corporate Guarantee.
• Authorized the Board of Directors to transfer and/or make into
collateral of the asset that is more than 50% (fifty percent) of
Company's net asset in one transaction or more, regardless if
they are related or unrelated in one financial year.
• Approved and authorized the above authority to be valid until the
end of following Annual General Meeting.
Board of CommissionersThe Board of Commissioners is responsible for supervising the Directors
performance, to give advice to the Directors and represents the interest
of Shareholders as well as responsible for Shareholder General Meeting.
In addition, the Board of Commissioners supervises the Board of
Directors on how they manage the Company in accordance with Article
of Association, the decision of AGM and other regulations.
Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Board of Commissioners include:
1. To perform oversight on the management of the Company
by the Board of Directors and to approve and endorse the
Company’s annual budget and business plan.
2. To meet periodically and discuss the management of the
Company’s business operation.
3. To oversee the management of the Company based on policies set
forth by the Board of Directors and to provide advice as required.
4. To appoint nominees for the Board of Commissioners and the
Board of Directors to be proposed to and approved by the AGM.
• Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de
charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka
lakukan selama tahun buku 2010.
• Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi
Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Bapepam-LK
untuk mengaudit laporan tahunan perseroan tahun buku 2010 berikut
pelimpahan wewenang untuk menentukan honorarium dan
persyaratan lain pengangkatannya.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menghasilkan keputusan
sebagai berikut :
• Menyetujui pengalihan dan/atau menjadikan jaminan hutang
kekayaan Perseroan yang merupakan lebih dari 50% dari jumlah
kekayaan bersih Perseroan termasuk memberikan Corporate Guarantee.
• Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
mengalihkan dan/atau menjadikan jaminan hutang kekayaan
Perseroan yang merupakan lebih dari 50% dari jumlah kekayaan bersih
Perseroan dalam satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu
sama lain maupun tidak dalam satu tahun buku.
• Pemberian persetujuan dan kuasa serta wewenang tersebut di atas
sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
berikutnya.
Dewan KomisarisKomisaris bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pengelolaan
perusahaan oleh Direksi, dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
mewakili kepentingan pemegang saham dan bertanggung jawab pada RUPS.
Selain itu Komisaris bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan atas
jalannya perusahaan serta melakukan tugas-tugas lainnya sesuai dengan
anggaran dasar, keputusan RUPS perusahaan serta peraturan lainnya.
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain mencakup:
1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh
Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan atas rencana
kerja dan anggaran tahunan Perseroan.
2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk membahas
pengelolaan operasional Perseroan.
3. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang telah
ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika diperlukan.
4. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan
Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPST.
68 69
Multiple Job TitleNo member of the Board of Commissioners was carrying multiple job
title as a member of the Board of Commissioners, the Board of Directors
or other positions relating to managing other companies that can create
conflict of interest.
Board of Commissioners TrainingIn improving the competence of the Board of Commissioners, the Company
facilitate trainings, workshops, and seminars, for all members of the
Commissioners.
Board of DirectorsThe Board of Directors is fully responsible for the conducts of management
and represents the Company in implementing the Company's Article
of Association. The Board of Directors is responsible for managing the
Company to realize its vision and goals, and accomplish the decisions of
Shareholders General Meeting and comply with the laws and regulations.
Duties and ResponsibilitiesBased on the guidelines for Good Corporate Governance, the main
tasks of the Board of Directors include:
• Leading and managing the Company with the Company
objectives and continuously improving efficiency and
effectiveness;
• Governing, maintaining and administering assets of companies;
• Preparing a long-term plan, which includes the goals and
objectives.
The Board of Directors comprises 3 (three) people: President Director
and 2(two) Director. This structure is considered effective for their
performance in the past few years.
Meetings of the Board of DirectorsBoard of Directors met at least 1 (one) time in 1 (one) month. Besides,
the Directors held regular meeting as required by:
• President Director
• Commissioners
• Shareholders
In the Board of Directors meeting, the Commissioners are usually invited
to explain and advice on the discussions of faced by the Directors.
Rangkap JabatanTidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai
anggota Dewan Komisaris, Direksi atau jabatan lain yang berkaitan
dengan kepengurusan perusahaan lain yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan.
Pelatihan Dewan KomisarisDalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris, Perseroan
memfasilitasi seluruh anggota Dewan Komisaris untuk mengikuti pelatihan,
workshop, dan seminar.
DireksiDireksi perusahaan bertanggung jawab penuh atas pengurusan
perusahaan serta mewakili perusahaan dalam melaksanakan ketentuan
anggaran dasar perusahaan. Direksi bertugas untuk memimpin
Perusahaan dalam mencapai tujuan, melaksanakan keputusan RUPS
perusahaan dan mematuhi peraturan perundang-undangan.
Tugas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan pedoman pelaksanaan GCG Perusahaan, Direksi memiliki
tugas-tugas pokok antara lain:
• Memimpin dan mengurus perusahaan sesuai dengan tujuan
perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas perusahaan;
• Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan perusahaan;
• Menyiapkan Rancangan Jangka Panjang yang merupakan memuat
sasaran dan tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Direksi Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu Direktur Utama dan 2 (dua)
Direktur. Struktur Direksi ini dipandang efektif yang membuahkan kinerja
perusahaan yang terus meningkat dalam tahun-tahun terakhir ini.
Pertemuan DireksiDireksi perusahaan melakukan rapat berkala sekurang-kurangnya 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) bulan. Di samping itu, Direksi juga dapat melakukan
rapat atas permintaan dari :
• Direktur Utama
• Komisaris
• Pemegang Saham
Dalam rapat Direksi biasanya mengundang Komisaris dalam rangka
memberikan penjelasan serta meminta nasihat atas pembahasan-
pembahasan yang sedang dihadapi Direksi Perseroan.
Board of Commissioners Number of meeting attended Jumlah pertemuan yang dihadiri
Priyo Hadi Sutanto
Kang Hongkie Widjaja
Herry Beng Koestanto
Budi Istanto Suwito
Dr. Ir. Haryadi, M. App. Sc
Bondan Haryo Winarno
4
4
4
4
4
4
President Commissioner
Vice Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Board of Commissioners // Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
5. To determine the remuneration package for members of
the Board of Commissioners and the Board of Directors, with
the authority delegated by the AGM.
6. To appoint members of the Audit Committee.
Composition of the Board of CommissionersBy the end of 2010, the Board of Commissioners comprised 6 (six)
members, 2 (two) of them were Independent Commissioners.
Accordingly, the Company has fulfilled the Letter of Indonesia Capital
market Supervisory Agency-Financial Institution (Bapepam-LK)
No. SE-03/PM/2000 dated May 5, 2000 and JSX Regulation No. 1-A dated
July 19, 2000 concerning total number of Independent Commissioner at
least 30% of total number of Board of Commissioners.
The Independent Commissioners have fulfilled the requirements
regarding Independent Commissioners in accordance with the
Regulation of Bapepam-LK Kep-41/PM/2003 dated December 22, 2003
Annex of No IX.1.5 on Establishment and Audit Committee Chapter.
Meetings of The Board of CommissionersIn the Board of Commissioners' meeting, Directors are invited to discusss
current issues faced by the Company. Commissioners may give advice
and suggestion to solve the problems.
The Board of Commissioners met 4 (four) times in 2010 with 100%
attendance rate to fulfill their duties and responsibilities.
5. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, berlandaskan pada wewenang yang diberikan
dalam RUPST.
6. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.
Komposisi Dewan KomisarisSampai akhir tahun 2010 Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari 6
(enam) anggota, 2 (dua) di antaranya adalah Komisaris Independen.
Dengan demikian, Perseroan telah memenuhi Surat Edaran Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. SE-03/
PM/2000 tanggal 5 Mei 2000 dan peraturan BEJ No 1-A tanggal 19 Juli 2000
yang mensyaratkan bahwa jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya
30% dari jumlah total Komisaris.
Para Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi seluruh kualifikasi
mengenai Komisaris Independen sesuai peraturan BAPEPAM-LK Kep-41/
PM/2003 Tanggal 22 Desember 2003 Lampiran Peraturan No IX.1.5 mengenai
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Pertemuan Dewan KomisarisDalam rapat Komisaris, Direksi diundang untuk pembahasan terhadap
masalah yang dihadapi. Terkait hal itu maka rapat Komisaris dapat
memberikan nasihat dan solusi yang terbaik bagi penyelesaiannya.
Dewan Komisaris bertemu 4 (empat) kali di tahun 2010 dengan tingkat
kehadiran 100% untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab mereka.
70 71
Multiple Job TitleNo member of the Board of Directors is currently carrying multiple job
title as a member of the Board of Commissioners, the Board of Directors
or other positions relating to managing other companies that can create
confict of interest.
Board of Directors TrainingIn improving the competence of the Board of Directors, the Company
facilitates trainings, workshops, and seminars, for all members of the Directors.
Share Ownership of the Board of Commissioners and the Board of DirectorsNone of the members of the Board of Commissioners and the Board of
Directors in TPS possess any direct ownership of AISA share.
Legal CaseNone of the current members of the Board of Commissioners, and the
Board of Directors is involved in any legal case, hence no whatsoever effect
to the Company's financial standing.
Audit CommiteeThe Board of Directors established Audit Committee based on Stock Exchange
Listing Regulation No.1A on the Stipulation of the Listing of Shares Equity,
Annex of Decision of Director of PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-339/BEJ/07-2001
dated July 20, 2001, and Regulation of Bapepam No Kep-41/PM/2003 dated
December 22, 2003, Annex of Regulation No.IX.1.5 regarding the Establishment
and Guidelines for the Implementation of the Work of the Audit Committee.
Composition of the Audit CommitteeThe Audit Committee comprised 3 (three) including 1 (one) Independent
Commissioner as the Chairman.
Rangkap JabatanTidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai anggota
Direksi, Dewan Komisaris, atau jabatan lain yang berkaitan dengan
kepengurusan perusahaan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Pelatihan Dewan DireksiDalam upaya untuk meningkatkan kompetensi Direksi, Perseroan memfasilitasi
seluruh anggota Direksi untuk mengikuti pelatihan, workshop, dan seminar.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Tidak ada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi yang memiliki saham
AISA secara langsung.
Perkara HukumTidak ada perkara hukum yang sedang dihadapi anggota Dewan Komisaris
dan anggota Direksi yang sedang menjabat sehingga tidak ada dampak
apapun pada kondisi keuangan Perusahaan.
Komite AuditKomisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan peraturan
Pencatatan Efek No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat
Ekuitas di Bursa yang merupakan lampiran keputusan Direksi PT Bursa
Efek Jakarta No. Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001, dan Peraturan
Bapepam No Kep-41/PM/2003 tanggal 22 Desember 2003 Lampiran Peraturan
No.IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Komposisi Komite AuditKomite Audit Perseroan beranggotakan 3 (tiga) orang termasuk 1 (satu)
Komisaris Independen sebagai Ketua.
Board of DirectorsDireksi
Stefanus Djoko Mogoginta
Edi Susanto
Hengky Koestanto
President Director
Director
Director
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Number of meeting attended Jumlah pertemuan yang dihadiri
26
30
28
Meetings of the Audit Committee // Pertemuan Komite Audit
Audit Comittee Number of meeting attended Jumlah pertemuan yang dihadiri
Trisnawan Widodo
Sri Wahjuni
4
4
Member
Member
Anggota
Anggota
Komite Audit
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas Komite Audit lainnya termasuk :
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan
oleh Perseroan.
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan tugas pemeriksaaan oleh
Internal Audit
• Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas
resiko yang dihadapi perseroan dan masalah lain yang terkait
dengan kegiatan perusahaan.
Komite Audit telah melakukan penelaahan terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
Duties and Responsibilities The Audit Committee's duties including:
• Analyze consolidated financial statements of the Company.
• Analyze controlling duties of Internal Audit.
• Analyze and deliver report to the Commissioners concerning risk
management and any matters related to Company's activities.
The Audit Committee had analyzed reports or other matters reported
by the Board of Directors to the Board of Commissioners and identified
matters that require attention of the Commissioners.
Corporate SecretaryCorporate Secretary holds an important role in the implementation of
a good corporate governance, particularly in the relation among the
company's internal units and the relationship between the Company
and the stakeholders.
Roles and ResponsibilitiesPursuant to Bapepam Regulation IX.I.4 regarding the Establishment of
the Corporate Secretary, the Corporate Secretary has the following tasks:
a. Conduct activities related to investors such as arranging and
keeping company documents, including the list of shareholders,
special lists and the documents related to the Directors and AGM.
b. Conduct activities as a public relation for the Company.
Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan memegang peranan penting dalam pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan dalam memperlancar hubungan antara organ
Perusahaan serta hubungan antara Perusahaan dengan pemegang
saham.
Wewenang dan Tanggung JawabSesuai dengan peraturan Bapepam IX.I.4 tentang pembentukan Sekretaris
Perusahaan, Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan investor
termasuk penatausahaan serta menyimpan dokumen perusahaan,
antara lain daftar pemegang saham, daftar khusus serta risalah Rapat
Direksi maupun RUPS.
b. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan
masyarakat.
72 73
Duties and Responsibilities • Conducting internal control and internal consultancy in
independent and objective manner in company's operational
activities.
• Preparing and implementing the annual internal audit plan.
• Testing and evaluating the implementation of internal
controls and the risk management system in line with
Company policy.
• Auditing and assessing the efficiency and effectiveness
of internal control and performance in the fields of accounting
and finance, production, operations, human resources,
marketing, information technology and other operational
activities, as well as conducting special audits when necessary.
• Providing suggestions for improvements and objective
information regarding the audited activities at all levels of
management.
• Making reports on the results of the audits and submitting them
to the President Director and the Board of Commissioners.
• Cooperating with the Audit Committee.
Tugas dan Tanggung Jawab • Melakukan pengawasan internal dan konsultan internal bersifat
independen dan objektif dalam aktifitas operasional perusahaan.
• Menyusun dan melaksanakan rencana pemeriksaan internal
tahunan.
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan
sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas
pengendalian intern serta kualitas kinerja di bidang akuntansi
dan keuangan, produksi, operasional, SDM, pemasaran, teknologi
informasi dan aktivitas operasional lainnya serta melakukan
pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang
kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen.
• Menyusun Laporan Hasil Pemerikasaan dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris.
• Bekerja sama dengan Komite Audit.
c. Membina dan mengendalikan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang baik dalam
memastikan telah dipenuhinya semua ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan oleh pasar modal, bursa efek serta pemerintah.
d. Mengelola kesekretariatan Direksi, untuk memberikan tugas
dukungan bagi direksi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Sesuai dengan peraturan Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17
Januari 1996 Lampiran Peraturan No IX.1.4 mengenai Pembentukan
Sekretaris Perusahaan, Perseroan telah menunjuk Yulianni Liyuwardi
sebagai Sekretaris Perusahaan per 1 Juni 2008.
Dalam mendukung pada program Tata Kelola Perusahaan yang baik,
kegiatan Sekretaris Perusahaan di tahun 2010 mencakup:
• Menyelenggarakan RUPS tahunan dan Luar Biasa.
• Menyelenggarakan Public Expose.
• Menyelenggarakan konferensi pers.
• Menjalin komunikasi dengan Bapepam-LK, BEI dan lembaga terkait
lainnya.
• Menghadiri setiap pelaksanaan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi
dan membuat notulen hasil Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi.
• Menyelenggarakan situs TPS.
Internal AuditAudit internal melapor dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama,
dan juga melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Dewan Komisaris.
Piagam Audit InternalSesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal, TPS
menyusun Piagam Audit Internal yang telah disetujui oleh Direktur Utama
dan Komisaris Utama TPS pada tanggal 31 Maret 2010.
Internal Audit Charter ini memuat visi, misi, tujuan, struktur organisasi
dan kedudukan, ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, kode etik dan
persyaratan dari Divisi Audit Internal dan Business Controller.
c. Manage and control the company adherence to the rules and good
governance and ascertain that the Company has met all provision
stipulated by the stock market and the governmet.
d. Manage Director'secretarial unit to support the Directors in
fulfilling their duties and functions.
According to Bapepam Regulation No. Kep-63/PM/1996 dated January
17, 1996 Annex Regulation No. IX.1.4 on Establishment Corporate
Secretary, the Company appointed Yulianni Liyuwardi as the Corporate
Secretary on June 1, 2008.
In supporting the Good Corporate Governance program, the Corporate
Secretary activities in 2010 include:
• Organizing Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
• Conducting Public Expose.
• Holding Press Conference.
• Maintaining communication with the Bapepam-LK, BEI and other
related institutions.
• Attending BOC and BOD meetings and providing the Minutes of
Meetings.
• Maintaining the TPS’s corporate website.
Internal AuditThe Internal Audit unit reports and is responsible to the President
Director. The Internal Audit Unit also reports the results of its audits to
the Board of Commissioners.
The Internal Audit CharterPursuant to Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008
regarding the Establishment and Guidelines for the Internal Audit Charter, TPS
wrote up an Internal Audit Charter, which was endorsed by President Director
and President Commissioner of TPS on March 31, 2010.
The Audit Charter contains the vision, mission, organizational
structure and position, authority, tasks, responsibilities, ethical code,
and requirements for Internal Audit and Business Controller Division.
74 75
Internal Control SystemThe Company enhances the control and supervision system to ensure
the safety of asset and human resource management.
The conducts of internal control is the responsibility of all work units as
a whole.
The Company developed the internal control and supervision system to
cover the following aspects:
• Implementation of internal control and supervision is well
organized in order to create conducive environment.
• Risk management in identifying, analyzing and examining
with prudence.
• Control in the Company's activities in unit and work unit in
managing authorization, reconciliation, verification and work
appraisal as well as task distribution to protect the Company's
assets.
• Control in information system related to the report of
operational activities, finance and compliance to standard
regulation.
• Monitor the quality of internal control system and provide
report to the Directors and Commissioners.
External AuditThe External Auditor has the duty and responsibility to assess the
financial statements prepared by management objectively and
truthfully, and conduct an assessment of what is considered important.
The selection of external auditors was done transparently, by receiving
the reasoning for the nomination of the proposed audit team by the
Audit Committee through the Board of Commissioners to the AGM.
The AGM approved the appointment of Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Saptoto public accounting firm to audit the Financial Statements for
the year ending December 31, 2010.
Sistem Pengendalian InternalPerseroan mengembangkan sistem pengendalian dan pengawasan
internal untuk memastikan keamanan pengelolaan asset dan sumber
daya perusahaan.
Pelaksanaan tugas pengendalian internal merupakan tanggung jawab
seluruh unit kerja.
Perusahaan mengembangkan system pengendalian dan pengawasan
internal yang mencakup beberapa aspek yaitu:
• Kegiatan pengendalian dan pengawasan internal disusun dengan
terstruktur untuk menciptakan lingkungan yang baik.
• Pengelolaan risiko usaha dalam mengidentifikasi, menganalisis dan
menilai dikaji dengan penuh ketelitian.
• Pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada unit dan satuan
kerja dalam mengelola kewenangan otorisasi,rekonsiliasi,verifikasi
dan penilaian atas prestasi kerja dan pembagian tugas demi
keamanan terhadap aset perusahaan.
• Pengendalian sistem informasi yang menyangkut laporan kegiatan
operasional,financial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
• Pengawasan kualitas system pengendalian internal and pelaporan
kepada Direksi dan Komisaris.
External Audit Tugas Auditor Eksternal adalah untuk menilai laporan keuangan yang
disusun manajemen secara objektif dan benar, dan dapat ditunjuk pula
untuk melakukan penilaian terhadap hal yang dianggap penting.
Pemilihan auditor eksternal dilakukan secara transparan dengan
menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang diusulkan oleh
Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS.
RUSP telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan
untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2010.
76 77
Corporate Social Responsibility Report Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility (CSR) is not only a duty as a corporate
citizen, but also part of TPS's mission to create a better society.
TPS is fully committed to implement the fundamental concepts of CSR
to help address various social issues. The main focus of the Company's
CSR is to grow with the community through various programs that are
aimed to unlock community potential.
TPS believes that supporting children health, education, environment,
religious life and disaster relief are the most effective means to improve
the quality of life of the whole communities. The various CSR activities
are integrated under the program TPS Sehati.
The activities benefits not only the recipients, but also bring emotional
joy to TPS management and employees who were involved in the
activities.
Health: Blood Donation to Save LivesCSR TPS Sehati cooperates with Indonesia Red Cross (Surakarta Branch)
in organizing routine blood donation drive. The event took place
quarterly and attended by TPS employees.
Disaster Relief: Care for Merapi CSR TPS Sehati organized “Care for Merapi” 3-day event whereby the
Company donated food and clothes to the disaster victims. CSR TPS
Sehati also brought a musical group GKM Gemes to perform at
the evacuee camps to cheer the victims.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) tidak hanya sebagai tugas
perusahaan, melainkan bagian dari misi TPS untuk memajukan masyarakat.
TPS berkomitmen untuk melaksanakan konsep-konsep dasar CSR dalam
rangka membantu mengentaskan berbagai permasalahan di masyarakat.
Fokus utama TPS adalah untuk mengembangkan pontensi masyarakat
melalui berbagai program.
TPS percaya bahwa dukungan untuk kesehatan anak, pendidikan,
lingkungan, kehidupan religius masyarakat dan bantuan bencana alam
adalah salah satu sarana terbaik untuk membantu meningkatkan kualitas
hidup masyarakat secara nyata. Keseluruhan kegiatan CSR dinaungi di
bawah payung program CSR TPS Sehati.
Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menguntungkan penerima manfaat,
namun juga memberikan kebahagiaan bagi manajemen dan karyawan
TPS yang terlibat.
Kesehatan: Donor Darah untuk KehidupanCSR TPS Sehati bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia cabang
Surakarta melaksanakan jadwal rutin pelaksanaan Donor Darah Masal
setiap triwulan yang diikuti oleh karyawan TPS.
Bantuan Bencana: Peduli Merapi CSR TPS Sehati melaksanakan aksi "Peduli Merapi" selama 3 hari dengan
menyalurkan bantuan berupa makanan dan baju. CSR TPS Sehati
juga membawa team GKM Gemes untuk memberikan hiburan dengan
pementasan musik di penampungan pengungsi.
78 79
Education: Scholarship ProgramChildren are the ones who will shape the future of Indonesia, therefore
their physical and mental welfare have to be built up since young. CSR
TPS Sehati created a CSR program based on the commitment that all
children must be intelligent and all children must go to school.
Every year CSR TPS Sehati gives financial support for brilliant students.
In 2010, 28 students received the scholarships from TPS.
Health and Education: Better Nutrition and Better Education for the Future Generation of the NationCSR TPS Sehati concentrates on nutrition, education and health of
children, even since they are in their mothers' womb.
CSR TPS Sehati created “Bapak Angkat Posyandu” program. The program
aims to improve the nutrition intake of toddlers, pregnant women and
nursing women so that the children will develop optimum intelligence.
Pendidikan: Program BeasiswaAnak-anak adalah generasi penerus Indonesia sehingga kesejahteraan
lahir batin mereka harus dipupuk sejak kecil. CSR TPS Sehati menciptakan
program CSR yang berlandaskan pada komitmen bahwa semua anak
harus pintar dan semua anak harus sekolah.
Setiap tahun CSR TPS pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi. Jumlah
keseluruhan penerima beasiswa pada tahun 2010 adalah 28 orang anak.
Kesehatan dan Pendidikan: Perbaikan Gizi dan Pendidikan bagi Generasi Penerus BangsaCSR TPS Sehati berfokus pada gizi, pendidikan dan kesehatan anak, bahkan
sejak mereka berada dalam kandungan.
CSR TPS Sehati mengadakan program ”Bapak Angkat Posyandu”.
Program ini bertumpu pada kegiatan peningkatan gizi untuk anak balita,
peningkatan gizi ibu hamil dan ibu menyusui agar anak-anak dapat
mengembangkan kecerdasan mereka.
The program was done through Additional Food Intake, additional
incentive for Village Nurse and Village Health Center's cadets, and repair
of the Village Health Center's health and common facility.
Most schools did not have sufficient teaching facility and teaching
staff. Hence, effort was made on the improvement of the quality of the
schools and the teaching activities.
For higher education, CSR TPS Sehati cooperated with various high
schools and universities by opening the opportunities for internship,
additional classes in the school or outside the school, industrial visits,
and joint-research.
Religious Life: Better Moral for Better Community The Company was involved through Village Cleaning activity, Idul Adha
and Ramadhan.
CSR TPS Sehati organized Safari Ramadhan events at 7 mosques and
Al'quran study schools in Ring 1 and Krebet village to have a get
together and to distribute gifts and TPS products to the students and
communities. The events also involved Al'quran reading competition,
followed by breaking-fast dinner.
Environment Protection: Water for Farmers As a responsible corporate citizen, CSR TPS Sehati has been putting
effort in environment protection.
The water waste was managed through aerob and anaerob system.
Not only they are harmless, they bring additional benefits to local
communities. The treated waste liquid has been used to irrigate the
paddy and other agricultural fields belong to the locals. The content in
the water also allow the farmers to reduce the use of fertilizer. As the
result, they enjoyed 2 to 3 harvests a year.
The plants also have Dust Collector installed on the boiler to prevent
pollution.
Program ini dilakukan melalui pemberian makanan tambahan, pemberian
insentif untuk Bidan Desa dan Kader Posyandu serta perbaikan sarana dan
prasarana Posyandu.
Banyak sekolah belum mendapatkan fasilitas belajar mengajar dan
guru yang memadai, sehingga perhatian difokuskan pada kegiatan
peningkatan mutu sekolah dan kualitas kegiatan belajar.
Pada tingkatan pendidikan yang lebih tinggi, CSR TPS Sehati bekerja
sama dengan berbagai institusi pendidikan setingkat SLTA dan Universitas
dengan mengadakan kegiatan kerja praktek, belajar mengajar di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, kunjungan industri serta
penelitian bersama.
Kehidupan Keagamaan: Kehidupan Bermoral untuk Komunitas
Perseroan terlibat melalui aktivitas Bersih Desa, perayaan Idul Adha dan
Ramadhan.
CSR TPS Sehati melakukan kegiatan Safari Ramadhan di 7 masjid dan
Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di wilayah Ring I dan desa Krebet
untuk bersilahturahmi dan membagi-bagikan hadiah kepada siswa-siswa
dan warga sekitar. Juga diadakan perlombaan membaca Al Quran, yang
dilanjutkan dengan acara buka bersama.
Perlestarian Lingkungan: Air untuk PertaniSebagai warga korporasi yang bertanggung jawab, TPS selalu berusaha
turut menjaga lingkungan.
TPS mengolah limbah cair melalui sistem aerob dan anaerob. Limbah
ini tak hanya aman tapi juga memberi manfaat bagi komunitas. Air
limbah ini telah digunakan untuk mengairi sawah dan ladang para
warga. Kandungan nutrisi dalam air membantu mengurangi biaya untuk
keperluan pupuk. Hasilnya, mereka dapat menikmati panen hingga
2- 3 kali dalam setahun.
Perseroan memasang dust collector pada boiler agar tidak mencemari
lingkungan sekitar.
80 81
Management Analysis on Financial Report Analisa Manajemen atas Laporan Keuangan
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 26 Januari 1990,
yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta
dengan nama PT Asia Intiselera yang telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
1827.HT.01.01.TH.91 tanggal 31 Mei 1991. Selanjutnya, akta tersebut telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65, Tambahan
No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir melalui Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 08 Agustus
2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di
Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseoan dengan Undang-
Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. AHU-
85499.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 13 Nopember 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan
Perseroan meliputi usaha bidang perdagangan, perindustrian, peternakan,
perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha
Perseroan meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie
kering, mie instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan
kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras.
Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.
Diskusi dan analisa berikut ini mengacu pada Laporan Keuangan
Konsolidasi TPS untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan
31 Desember 2009 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto.
Laporan Keuangan Konsolidasi 2010 ini merupakan laporan keuangan
konsolidasi dari 12 anak perusahaan: PT Tiga Pilar Sejahtera (PT TPS);
PT Poly Meditra Indonesia (PMI); PT Bumi Raya Investindo (BRI) beserta
anak perusahaannya: PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muara Bungo
Plantation (MBP), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm
(MJAP), dan PT Tugu Palma Sumatera (TP Sum); PT Patra Power Nusantara
(PPN); PT Dunia Pangan (DP) beserta anak perusahaannya: PT Jatisari Sri
Rejeki (JSR), dan PT Indo Beras Unggul (IBU).
Penjualan BersihPenjualan Bersih TPS di tahun 2010 meningkat sebesar 32,26%
dibandingkan tahun 2009, mencapai Rp 705 miliar pada tahun 2010.
The Company was established under Notarial Deed No. 143 dated January
26, 1990 of Winanto Wiryomartani, S.H, Notary Public in Jakarta under the
name PT Asia Intiselera, which was approved by the Ministry of Justice of
the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. No. C2-1827.HT.01.01.-
TH-91 dated May 31, 1991 and announced to the Supplement to the State
Gazette No. 65 dated August 13, 1991 to the Supplement No. 2504.
The Company’s Articles of Association has been amended several times,
most recently by Deed of Meeting Resolution No.41 dated August 8, 2008
made in presence of Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a notary in Jakarta,
concerning among others, amendment of the Company’s Articles of
Association to conform to Limited Liability Company Law No.40/2007. The
amendment has been approved by Minister of Law and Human Rights in
his decree No. AHU-85499.AH.01.02. Year 2008 dated November13, 2008.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the
Company’s scope of activities are engaged in trading, manufacturing,
farming, plantation, agriculture, fisheries and services. Currently the
Company’s products are noodles manufacturing and noodles trading,
especially dry noodle, instant noodle and vermicelli, snack, biscuit and
candy industry, palm oil plantations, electricity power plant, rice mill and
distribution. The Company started its commercial operation in 1990.
The following discussion and analysis refers to TPS’s Consolidated
Financial Reports for the years ending December 31, 2010 and December
31, 2009 that have been audited by the Public Accountants Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto.
The 2010 Consolidated Financial Report is a consolidated financial report
of TPS and its subsidiaries: PT Tiga Pilar Sejahtera (PT TPS); PT Poly Meditra
Indonesia (PMI); PT Bumi Raya Investindo (BRI) and the subsidiaries:
PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Muara Bungo Plantation (MBP),
PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), and
PT Tugu Palma Sumatera (TP Sum); PT Patra Power Nusantara (PPN);
PT Dunia Pangan (DP) and the subsidiaries: PT Jatisari Sri Rejeki (JSR),
and PT Indo Beras Unggul (IBU).
Net SalesTPS net sales in 2010 increase by 32.26% compared to the net sales in
2009, hitting Rp 705 billion in 2010.
82 83
Food Division 2010 Production // Produksi Divisi Makanan 2010
QuantityJumlah (kg or pcs)
ValueNilai (Rp)
Vermicelli
Instant Noodle
Dried Noodle
Biscuit
Candy
Snack
Wafer
11,491,241.11 kg
346,641,027.00 pcs
24,660,461.15 kg
12,535,084 kg
581,372.28 kg
116,324 kg
196,096.87 kg
Bihun Kering
Mie Instan
Mie Kering
Biskuit
Permen
Snack
Wafer
63,945,738,024
79,681,984,048
124,633,597,180
102,925,327,778
9,977,380,614
3,528,632,451
2,656,178,397
Penjualan dari Divisi Agrobisnis mencapai Rp 46 miliar yaitu 6,55% dari
total penjualan. Penjualan dari Divisi Agrobisnis tahun 2010 tumbuh
15,35% dibandingkan tahun sebelumnya.
Harga jual tandan buah segar mengikuti harga pasar internasional dan
permintaan sejauh ini masih lebih besar daripada penyediaan, sehingga
Perseroan berfokus pada peningkatan volume produksi dan penekanan
biaya produksi untuk meningkatkan profit margin dan laba.
Hasil panen pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 10,7%
dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebanyak 35,2 juta kg di tahun
2009 meningkat menjadi 38,9 juta kg di tahun 2010. Hal ini didukung
oleh bertambahnya jumlah pohon yang sudah berbuah sebagai dampak
hasil perluasan areal perkebunan dan melalui akuisisi perkebunan yang
sudah menghasilkan. Peningkatan harga jual juga memberikan efek positif
kepada penjualan perusahaan.
Bisnis baru di bidang penjualan trading beras berhasil menyumbang
Rp 34,6 miliar di tahun operasional pertama.
Pencapaian penjualan PT Jatisari Sri Rejeki di tahun 2010 sebesar Rp 153 miliar
dan Laba Bersih sebesar Rp 4 miliar tidak terkonsolidasi di Laporan Rugi
Laba PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk tahun 2010 yang dikarenakan
metode akuntansi yang digunakan adalah metode Purchase dimana
pengakuan akuisisi PT Jatisari Sri Rejeki adalah tanggal 31 Desember 2010.
Beban Pokok PenjualanBeban Pokok di Divisi Manufaktur Makanan di tahun 2010 didominasi oleh
biaya Bahan Baku yaitu sebesar Rp 368,5 miliar disusul Biaya Produksi Tidak
Langsung sebesar Rp 94 miliar dan Biaya Tenaga Kerja Langsung sebesar
Rp 23,7 miliar. Total biaya mengalami peningkatan sebesar Rp 127,8 miliar
atau 35,64% dibandingkan tahun 2009.
Beban Pokok di Divisi Agrobisnis didominasi oleh biaya Pengangkutan
dan Panen sebesar Rp 8,9 miliar yang kemudian diikuti oleh biaya
Upah Buruh sebesar Rp 5,7 miliar. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan
Kebun menghabiskan Rp 5,2 miliar, Penyusutan Tanaman Perkebunan
Menghasilkan sebesar Rp 4,2 miliar, Insentif petani plasma sebesar
Rp 1,3 miliar dan biaya produksi tidak langsung sebesar Rp 5,2 miliar.
Total biaya Divisi Agrobisnis ini mengalami peningkatan sebesar 5,54%
dibandingkan tahun 2009.
Laba KotorLaba Kotor konsolidasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20,16%
dibandingkan tahun 2009, dengan Laba Kotor Rp 183,8 miliar.
Beban OperasionalBeban Operasional naik 14,06% menjadi Rp 57,4 miliar di tahun 2010,
terutama didorong oleh naiknya Beban Pemasaran dan Penjualan.
Kenaikan Beban Penjualan dipicu oleh meningkatnya komponen
pengangkutan, promosi, gaji dan kesejahteraan karyawan. Beban
Penjualan mengalami kenaikan sebesar 35,89% menjadi Rp 29,4 miliar
Penjualan Divisi Manufaktur Makanan meningkat Rp 165,8 miliar atau
sebesar 33,64% dibandingkan tahun 2009. Secara umum Perseroan telah
mempertahankan harga jual sehingga kenaikan di penjualan relatif
dikarenakan kenaikan jumlah unit penjualan.
Basic Food yang terdiri dari produk mie dan bihun tetap merupakan produk
unggulan TPS, yang mana memberikan kontribusi sebesar 42,9% dari total
penjualan di Divisi Manufaktur Makanan.
Lini bisnis makanan lainnya yaitu Produk Makanan Konsumen mengalami
kenaikan kontribusi penjualan di Divisi Manufaktur Makanan menjadi sebesar
57,1%, atau total kontribusi sebesar 53,3% untuk total penjualan TPS.
Peningkatan ini disumbangkan oleh kontribusi produk baru TPS, upaya
marketing yang berhasil memperluas pangsa pasar dan jalur distribusi ke
lebih banyak daerah. Produk baru menyumbang kontribusi yang cukup
besar, suatu hasil yang menggembirakan.
Jumlah produksi Divisi Manufaktur Makanan pada tahun 2010 adalah
sebagai berikut:
Sales of Food Manufacturing Division rose Rp 165.8 billion, or around
33.64% compared to 2009. The Company broadly maintained the selling
price, hence, the increase in sales was mainly boosted by the increase in
the units sold.
Basic Food, consisting of noodle and vermicelli products, were still
TPS winning products that contributed 42.9% of Food Manufacturing
Division's sales.
Other line of business in food industry, that is Consumer Food Products,
experienced tremendous gain. It contributed 57.1% to the Food
Manufacturing Division's sales, or 53.3% to total TPS' sales.
This increase was contributed by public reception of TPS new products,
successful marketing campaign to increase market share and market
reach to more regions in Indonesia. The new products contribute rather
significantly to sales, a very pleasing result.
The production of Food Manufacturing Division in 2010 was as follows:
The net sales of Agribusiness Division reached Rp 46 billion, contributing
to 6.55% of the total net sales. The net sales of this Agribusiness Division
rose 15.35% compared to previous year.
The selling price of oil palm fresh fruit bunches followed the international
market price and the demand remains bigger than the supply, so the
Company focused the effort on increasing the production volume and
pushing down production costs to increase profit margin and profit.
The oil palm fresh fruit bunch harvest in 2010 reaches increased by 10.7%
compared to the previous year, increasing from 35.2 million kg in 2009
to 38.9 million kg in 2010. This is supported by increase in the number of
mature trees that fruited as a result of increase in the total planted areas
through planting activities and through acquisition of mature plantations.
The boost in sale price also had positive effect to the net sales.
The newly acquired business in rice trading contributed Rp 34.6 billion in
its first year of operation.
The sales of Rp 153 billion and the Net Profit of Rp 4 billion made by
PT Jatisari Sri Rejeki in 2010 are not consolidated in the Statement
of Income of PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk year 2010 because the
accounting method used is the Purchase method whereby the acquisition
of PT Jatisari Sri Rejeki is recognized on December 31, 2010.
Cost of Goods SoldThe Cost of Goods Sold of the Food Manufacturing Division in 2010 was
dominated by the cost of Raw Materials amounted to Rp 368.5 billion
followed by Factory Overhead expenses Rp 94 billion and Direct Labors
Rp 23.7 billion. The total Cost of Goods Sold for Food Manufacturing
Divsion rose Rp 127.8 billion or around 35.64% compared to year 2009.
A bulk of Cost of Goods Sold of the Agribusiness was allocated to
plantation's Transportation and Harvesting cost of Rp 8.9 billion, followed
by Labor Cost of to Rp 5.7 billion. The Maintenance and Recovery Cost
amounted to Rp 5.2 billion, the Depreciation of Mature Plantation
Tree Rp 4.2 billion, Incentive for plasma farmers Rp 1.3 billion and the
Indirect Production Cost Rp 5.2 billion. The total Cost of Goods Sold for
Agribusiness Division increased 5.54% compared to year 2009.
Gross ProfitConsolidated Gross Profit of the Company rose 20.16% compared to
the year 2009, reaching Rp 183.8 billion.
Operating ExpensesOperating Expenses upped 14.06% to reach Rp 57.4 billion in 2010,
contributed by increase in Sales and Marketing Expenses.
The higher Selling Expenses were affected by the transporation,
promotion, employee salary and allowance. The Selling Expenses
increased 35.89% to total to Rp 29.4 billion in 2010. The Expenses
84 85
di tahun 2010. Beban ini meningkat karena bertambahnya jumlah
karyawan dan kenaikan tunjangan.
Beban Umum dan Administrasi mengalami sedikit penurunan menjadi
Rp 28,06 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp 28,7 miliar yang
dikeluarkan pada tahun 2009.
Laba UsahaLaba Usaha konsolidasi tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 23,15%
yakni dari Rp 102,6 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 126,4 miliar di tahun
2010 yang didorong oleh naiknya penjualan dan efisiensi biaya-biaya.
Pendapatan (Beban) Lain-LainBeban Lain-Lain menurun menjadi Rp 32,2 miliar dari Rp 53,2 miliar di
tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh adanya keuntungan
pelepasan anak perusahaan di tahun 2010.
Laba Selisih Kurs sebesar Rp 1,3 miliar terjadi karena menguatnya Rupiah
terhadap Dollar US pada tahun 2010.
Perubahan dalam Beban Bunga dan Provisi terjadi karena adanya kenaikan
hutang bank.
Laba Sebelum Manfaat (Beban) PajakLaba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak tercatat naik sebesar 90,62% menjadi
Rp 94 miliar.
Manfaat (Beban) Pajak PenghasilanPajak Kini pada tahun 2010 mencapai Rp 12,5 miliar dan Pajak Tangguhan
mencapai Rp 2,2 miliar.
Hak Minoritas
Hak Minoritas meningkat drastis dari Rp 28 juta di tahun 2009 menjadi
4,2 miliar di tahun 2010.
Efek Penyesuaian Pro Forma
Efek penyesuaian Pro Forma Tercatat turun menjadi sebesar Rp 622,6 juta.
Laba BersihLaba Bersih setelah Efek Proforma mengalami pertumbuhan sebesar
Rp 40,5 miliar dari Rp 34,7 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 75,2 miliar
di tahun 2010 atau sebesar 117% kenaikan dibandingkan tahun 2009.
Laba per Saham adalah Rp 45,00 tumbuh 116,5% dibandingkan 2009,
sedangkan Laba per Saham Dilusian tercatat sebesar Rp 0.
Jumlah AsetTotal Aset Konsolidasi per 31 Desember 2010 tumbuh Rp 589 miliar
menjadi Rp 1,936 triliun di tahun 2010 dari Rp 1,347 triliun di tahun 2009
sebelum disajikan kembali. Peningkatan sebesar 43,7% ini disebabkan oleh
meningkatnya Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar yang sebagian besar
didominasi dari kegiatan akuisisi di tahun 2010.
Aset LancarAset Lancar tumbuh 48,68% menjadi Rp 666 miliar terutama disebabkan
oleh adanya kenaikan persediaan dan piutang usaha.
Aset Tidak LancarAset Tidak Lancar naik terutama dikarenakan oleh munculnya Aset
Tidak Berwujud di tahun 2010 dan peningkatan Aset Tetap. Pada tahun
2010, TPS melakukan ekspansi besar-besaran di bidang perkebunan dan
perdagangan beras.
KewajibanJumlah Kewajiban meningkat 45,47% di tahun 2010 menjadi Rp 1,346
triliun. Total Kewajiban dikontribusikan oleh kewajiban lancar 38,48% dan
kewajiban tidak lancar 61,52%.
Pada tahun 2010, Kewajiban Lancar adalah sebesar Rp 518,3 miliar
meningkat 39,22% dibandingkan tahun 2009. Perubahan ini didorong oleh
perubahan Hutang Bank Jangka Pendek yang menjadi 58,97% dari total
Kewajiban Lancar.
Kewajiban Tidak Lancar adalah Rp 828,6 miliar, naik sebesar 49,68%.
Perubahan ini didorong oleh peningkatan Hutang Bank Jangka Panjang
yang tumbuh 17,05% pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya.
EkuitasNilai ekuitas di tahun 2010 adalah sebesar Rp 575,7 miliar, lebih baik
dibandingkan performa tahun 2009 dimana nilai defisit yang menurun
dari Rp 93 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 18 miliar di tahun 2010. Hal
ini disebabkan karena faktor kenaikan Laba Bersih di tahun 2010 yang
signifikan.
TPS tidak melakukan kegiatan konversi maupun penawaran umum
sepanjang tahun 2010.
increased because of the increasing number of employees and increase in
allowance.
The General and Administrative Expenses in 2010 was Rp 28.06 billion,
slightly lower than Rp 28.7 billion spent in 2009.
Income from OperationsThe consolidated Income from Operations in 2010 increased by 23.15%,
that is from Rp 102.6 billion in 2009 to Rp 126.4 billion in 2010, boosted by
higher sales and more efficient expenses.
Other Income (Charges)The Other Charges was lowered to Rp 32.2 billion from Rp 53.2 billion
in 2009. This reduction was caused by profit made from divestation of
subsidiaries in 2010.
The Rp 1.3 billion Gain on Foreign Exchange was prompted by stronger
Rupiah versus US dollar in 2010.
The change in Interest Expense and Provision Fee was affected by increase
in bank loans.
Income Before Income Tax Benefits (Expenses)The Income Before Income Tax Benefits (Expenses) went up 90.62% to
Rp 94 billion.
Income Tax Benefits (Expenses)The Current Tax in 2010 was Rp 12.5 billion and the Deferred Tax was
Rp 2.2 billion.
Minority InterestThe Minority Interest rose drastically from Rp 28 million in 2009 to reach
Rp 4.2 billion in 2010.
Effect of Pro Forma AdjustmentThe effect of Pro Forma Adjustment reduced to Rp 622.6 million.
Net IncomeThe Net Income after Effect of Proforma Adjustment increased Rp 40.5
billion from Rp 34.7 billion in 2009 to Rp 75.2 billion in 2010, which equals
to an increase of 117% compared to the year 2009.
The Earning per Share reached Rp 45.00 rose 116.5% compared to the
2009 performance. Meanwhile the Diluted Earning per Share was Rp 0.
Total AssetsThe consolidated Total Asset as of December 31, 2010 rose Rp 589 billion
to Rp 1.936 trillion, from Rp 1.347 trillion in 2009 before restatement.
This increase of 43.7% was prompted by increase in both Current Assets
and Non-Current Assets, which were dominated by acquisition activities
in 2010.
Current AssetsCurrent Assets grew 48.68% to reach Rp 666 billion because of the growth
in inventories and account receivable.
Non-Current AssetsNon-Current Assets ascended mainly pushed by increase of Intangible
Asset in 2010 and increase of possession of Property, Plant and Equipments.
In 2010, TPS underwent major expansion in plantation and rice trading
business.
LiabilitiesThe total Liabilities went up 45.47% in 2010 to reach Rp 1.346 trillion.
Current Liabilities contributed 38.48% and the remaining 61.52% was
contributed by Non-current Liabilities.
In 2010, the Current Liabilities was Rp 518.3 billion, an increase of 39.22%
compared to 2009. This change was prompted by change in Short-Term
Bank Loans comprising 58.97% of total Current Liabilities.
The Non-current Liabilities was Rp 828.6 bilion, an increase of 49.68%.
The change was caused by the increase in the Long-term Bank Loans that
grew 17.05% in 2010 compared to a year before.
Shareholders' EquityThe Shareholders' Equity in 2010 was Rp 575.7 billion, a notable
improvement from 2009 performance. The deficit was reduced from
Rp 93 billion in 2009 to Rp 18 billion in 2010. This was pushed by
significant increase of Net Income in 2010.
TPS did not perform any share conversion nor public offering
throughout 2010.
86 87
Kemampuan Membayar HutangKemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban membayar hutang
meningkat di tahun 2010 dibandingkan di tahun 2009, sebagaimana
diindikasikan oleh Rasio Lancar yang meningkat dari 1,2 di tahun 2009
menjadi 1,3 di tahun 2010. Kenaikan sebesar 6,8% menunjukan adanya
peningkatan performa secara operational bisnis TPS.
Rasio Hutang terhadap Ekuitas juga menunjukan kenaikan performa, yaitu
dari 1,28 di tahun 2009 menjadi 1,77 di tahun 2010.
Tingkat Kolektibilitas PiutangKemampuan perusahaan dalam menagih piutang membaik dengan
tingkat kolektibilitas 83 hari di tahun 2010 dibandingkan tingkat
kolektibilitas di tahun 2009 yang mencapai 98 hari. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya pelanggan yang memiliki kemampuan membayar yang
lebih baik dan meningkatnya manajemen pengelolaan hutang.
Ikatan Material atas Investasi Barang ModalTerdapat aset dalam penyelesaian yang berasal dari proyek pembangunan
pembangkit listrik PT Patra Power Nusantara (PPN) dimana pada tanggal
31 Desember 2010 kemajuan proyek pembangunan tersebut telah
mencapai 68%.
Selain itu, terdapat kontrak pembangunan pabrik dalam rangka pembangunan
pabrik pengolahan minyak kelapa sawit milik PT Bumiraya Investindo (BRI)
sebesar USD 5,44 juta dan Rp 20,69 miliar.
Sumber pendanaan berasal dari pendanaan internal TPS dan pinjaman
bank.
Arus KasArus Kas Konsolidasi yang berasal dari aktifitas Operasi di tahun 2010
mengalami penurunan sebesar Rp 79 miliar yang mana sebagian besar
dikarenakan adanya kenaikan sebesar Rp 180 miliar pada pembayaran
kepada pemasok dan pihak ketiga. Di sisi lain, penerimaan dari pelanggan
di tahun 2010 juga mengalami kenaikan sebesar 23% karena kenaikan
penjualan dan peningkatan performa pembayaran dari pelanggan
dibandingkan tahun 2009.
Kas yang digunakan untuk aktifitas Investasi adalah sebesar Rp 124 miliar,
dimana jenis-jenis investasi didominasi oleh industri perkebunan dan
industri beras.
Arus Kas Konsolidasi yang berasal dari aktifitas Pendanaan mengalami
penurunan dari Rp 227,7 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 136,7 miliar
di tahun 2010. Penurunan sebesar Rp 91 miliar ini secara keseluruhan
dikarenakan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan finansialnya
lebih baik dibandingkan tahun 2009.
Secara total arus kas bersih dari ketiga aktivitas mengalami penurunan
sebesar Rp 10 miliar yang lebih disebabkan oleh aktifitas bisnis yang semakin
meningkat yang memerlukan putaran arus kas yang lebih tinggi.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak yang Terafiliasi TPS melakukan beberapa tindakan korporasi yang tidak mengandung
benturan kepentingan.
Transaksi-transaksi tersebut adalah:
• Akuisisi atas 70% saham PT Dunia Pangan oleh TPS.
• Akuisisi PT Jatisari Sri Rejeki melalui PT Dunia Pangan sebagai anak
perusahaan TPS.
• Akuisisi 5 (lima) perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Charindo
Palma Oetama (CPO), PT Muara Bungo Plantation (MBP), PT Airlangga
Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) dan PT Tugu Palma
Sumatera (TP Sum) melalui PT Bumi Raya Investindo (BRI) sebagai
anak perusahaan TPS.
• Divestasi PT Nagamas Sakti Perkasa
• Divestasi PT Asianiaga Prakarsatama
Transaksi-transaksi tersebut tidak mengandung benturan kepentingan,
sehingga sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX E.1, tidak
diperlukan persetujuan dari pemegang saham independen dalam Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Struktur Modal dan LikuiditasTPS mempunyai permodalan dan likuiditas yang kuat. Jumlah modal kerja
bersih Perseroan per 31 Desember 2010 mengalami kenaikan menjadi
Rp 147,7 miliar dari Rp 75,7 miliar pada akhir 2009. Kenaikan sebesar 95,16%
ini dikarenakan meningkatnya performa penagihan piutang.
Rasio kewajiban terhadap ekuitas di tahun 2010 adalah 1,7. Nilai kas dan
setara kas pada tanggal 31 Desember 2010 tercatat sebesar Rp 15,4 miliar.
SolvencyThe solvency of the Company to fulfill its liabilities increased in 2010
compared to in 2009, as indicated by the Current Ratio that increased
from 1.2 in 2009 to 1.3 in 2010. The improvement of 6.8% shows that
there was in increase in TPS operational business performance.
The Debt to Equity Ratio also shows an increase in performance, from 1.28
in 2009 to 1.77 in 2010.
Collectibility The Company's capability to collect receivables improved with the
collection period shorted to 83 days in 2010 from the collection period
of 98 days in 2009. This improvement came from the increase in credit-
worthy customers and improvement in financial management of the
Company.
Material Commitments Related to Capital InvestmentThere is the Construction in Progress that came primarily from the
construction of electric power plant of PT Patra Power Niaga (PPN).
As of December 31, 2010, progress of construction had reached 68%.
Besides, there is a contract agreement for the construction of palm oil mill
own by PT Bumiraya Investindo (BRI) with contract value amounted to
USD 5.44 million and Rp 20.69 billion.
The funding for the commitments was sourced through TPS internal
funding and bank loans.
Cash FlowThe consolidated Cash Flow from Operating activities decreased by
Rp 79 billion, primarily contributed by Rp 180 billion increase in
Payment to Supplier and Third Parties. On the other hand, the Cash
Received from Customers increased 23% in 2010, pushed up by the
increase in sales and increase in the collectibility of customer receivables
compared to the year 2009.
The Cash Flow for Investment activities reached Rp 124 billion, whereby
they are dominated by investments into plantation and rice industries.
The consolidate Cash Flow from Financing activities went down from
Rp 227.7 billion in 2009 to be Rp 136.7 billion in 2010. The Rp 91 billion
decrease was in overall affected by the Company's increasing capability to
fulfill its financing needs than in 2009.
In overall, the total Cash Flow from the three activities decreased by
Rp 10 billion, mainly caused by increasing business activities that
required higher cash flow.
Conflict of Interest Transactions and Related Parties (Affiliated) TransactionsTPS completed a number of corporate transactions and no conflict of
interest transaction.
The corporate transactions are as follows:
• Acquisition transactions over 70% of PT Dunia Pangan's shares.
• Acquisition of PT Jatisari Sri Rejeki by PT Dunia Pangan as TPS'
subsidiary.
• Acquisition of 5 (five) plantation companies PT Charindo Palma
Oetama (CPO), PT Muara Bungo Plantation (MBP), PT Airlangga
Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP) and PT Tugu
Palma Sumatera (TP Sum) through PT Bumi Raya Investindo (BRI)
as TPS' subsidiary.
• Divestation of PT Nagamas Sakti Perkasa
• Divestation of PT Asianiaga Prakarsatama
The transactions did not pose any conflict of interest, hence as regulated
in the Regulation No. IX.E.1, do not require approval from independent
shareholders through the Shareholders' Extraordinary General Meeting.
Capital Structure and LiquidityTPS possess strong capital structure and liquidity. The total net capital
as of December 31, 2010 rose to Rp 147.7 billion from Rp 75.7 billion at
the end of 2009. The 95.16% increase was contributed by the increase in
the debt collectibility of the Company.
The debt to equity ratio in 2010 was 1.7. The cash and cash equivalent as
of December 31, 2010 was Rp 15.4 billion.
88 89
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan AkuntanPerjanjian Jual Beli Saham Bersyarat pada tanggal 31 Desember 2010
mengenai penjualan saham PT Jatisari Sri Rejeki milik PT Wahana
Nusantara dan PT Hap Chuan Trading kepada PT Dunia Pangan telah
disahkan dengan akta notaris No.213 dan 214 tanggal 13 April 2011 di
hadapan Notaris Arry Supratno, SH.
Hutang jangka panjang lainnya yang merupakan kewajiban PT Dunia
Pangan, anak perusahaan, kepada PT Wahana Nusantara telah diaktakan
dalam Surat Hutang No.216 tanggal 12 April 2011yang dibuat di hadapan
notaris Arry Supratno, SH.
Kebijakan Pembagian DividenDengan mempertimbangkan kondisi Perseroan saat ini yang membutuhkan
modal untuk ekspansi yang dilakukan, manajemen tidak mengusulkan
pembayaran dividen tunai untuk tahun 2010.
Informasi MaterialSejalan dengan upaya Perseroan untuk memenuhi ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku di pasar modal serta prinsip keterbukaan sebagai
perusahaan publik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan No. IX E.1
yang merupakan lampiran keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-412/
BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi Dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu, dan Peraturan No. IX E.2 yang merupakan
lampiran Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-413/BL/2009 tanggal 25 November
2009 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama,
TPS melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pada tahun 2010 :
• Akuisisi atas 70% saham PT Dunia Pangan (DP) oleh TPS.
• Akuisisi PT Jatisari Sri Rejeki oleh PT Dunia Pangan sebagai anak
perusahaan TPS.
• Akuisisi 5 (lima) perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Charindo
Palma Oetama (CPO), PT Muara Bungo Plantation (MBP),
PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP),
PT Tugu Palma Sumatera (TP Sum) melalui PT Bumi Raya Investindo
(BRI) sebagai anak perusahaan TPS.
Transaksi-transaksi tersebut didorong karena adanya keinginan dari
Perseroan untuk meningkatkan portofolio investasinya di bidang
perdagangan beras dan usaha perkebunan kelapa sawit, yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi kinerja keuangan
Perseroan di masa datang.
Tujuan dan manfaat transaksi akuisisi terhadap Perseroan dan BRI:
• TPS dan BRI memiliki kesempatan untuk melakukan pengembangan
bisnis pada anak perusahaan yang lebih propektif.
• Dapat lebih fokus menjaga kesinambungan usahanya di masa
mendatang.
• Dapat meningkatkan pendapatan serta menciptakan pertumbuhan
aktiva perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang
saham.
Dana yang digunakan untuk melakukan transaksi akuisisi ini diperoleh dari
penerbitan Mandatory Convertible Bonds (MCB) dengan zero kupon oleh
BRI pada tanggal 15 Desember 2010 senilai Rp 145.000.000.000 (seratus
empat puluh lima miliar rupiah) masing – masing berdenominanasi
Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah) dengan jangka waktu 3 tahun.
Transaksi Akuisisi merupakan Transaksi Material, sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan No. IX.E.2 dimana nilai dari transaksi akuisisi adalah lebih
dari 20% namun tidak lebih dari 50% dari ekuitas Perusahaan. Berdasarkan
Laporan Keuangan konsolidasi Perseroan untuk periode per Juni 2010 yang
telah dilakukan penelaahan terbatas oleh RSM AAJ Associates, jumlah
ekuitas Perseroan adalah sebesar Rp 453.194.397.475.
Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Luar BiasaLaporan Keuangan Konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip
dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sepanjang tahun
2010, tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi dan tidak terdapat
informasi keuangan yang bersifat luar biasa.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan
Lainnya Berikut ini adalah revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia:
Untuk laporan keuangan periode yang dimulai sejak atau setelah
1 Januari 2011:
• PSAK 01 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
• PSAK 02 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas”
• PSAK 03 (Revisi 2010) ”Laporan Keuangan Interim”
Material information and Facts Subsequent to the Accountant’s Report DateThe Conditional Share Purchase Agreement dated December 31, 2010,
concerning sale shares of PT Jatisari Sri Rejeki owned by PT Wahana
Nusantara and PT Hap Chuan Trading to PT Dunia Pangan had been
legally documented by notarial deed No.213 and 214 dated April 13, 2011
of Arry Supratno, SH.
Other long term liability of PT Dunia Pangan, a subsidiary, to PT Wahana
Nusantara has been legally documented on debentures note No.216
dated April 12, 2011 of Arry Supratno, SH.
Dividend PolicyConsidering the current Company's condition that in need of capital to
perform expansion, the management did not propose any dividend
payout for 2010.
Material InformationIn order to fulfill the laws and regulations in the financial market, as a
public company as mentioned in the Regulation No.IX.E.1 pursuant
Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 dated
November 25, 2009 regarding the Affiliated Transaction and Conflict of
Interest Transactions, and the Regulation No.IX.E.2 pursuant Decree of the
Chairman of Bapepam-LK No. Kep-413/BL/2009 dated November 25, 2009
regarding Material Transaction and Change in Main Business Activity, TPS
report the following transactions conducted in 2010:
• Acquisition transactions over 70% of PT Dunia Pangan (DP) shares.
• Acquisition of PT Jatisari Sri Rejeki by PT Dunia Pangan as TPS'
subsidiary.
• Acquisition of 5 (five) plantation companies PT Charindo Palma
Oetama (CPO), PT Muara Bungo Plantation (MBP), PT Airlangga
Sawit Jaya (ASJ), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Tugu Palma
Sumatera (TP Sum) through PT Bumi Raya Investindo (BRI) as
TPS' subsidiary.
The transactions were motivated by the Company's desire to increase
the investment portfolio in rice trading and oil palm plantation that
were hope to contribute significantly for the Company's future financial
performance.
The purposes and benefits of the acquisitions for the Company and BRI
are as follows:
• TPS and BRI have the opportunity to develop business for more
prospective subsidiaries.
• The Company can focus more on the going concern in the future.
• The Company can increase income and create growth and provide
added value to shareholders.
The funding for the acquisition transactions was sourced by issuing
the Mandatory Convertible Bonds (MCB) with zero coupon by BRI on
December 15, 2010 at the value of Rp 145,000,000,000 (one hundred
forty-five billion rupiah), each at the denomination of Rp 5,000,000,000
(five billion rupiah) on 3-year term.
The acquisition transaction is the Material Transaction, as regulated in the
Regulation No. IX.E.2 whereby the acquisition value is more than 20% but
not more than 50% of the Company's equity. Based on the Company's
consolidated Financial Report for the term as of June 2010 that was
limited review conducted by the public accountant RSM AAJ Associates,
the total Company's equity was Rp 453,194,397,475.
Accounting Policy and Additional Financial Information
The Consolidated Financial Statements have been prepared in accordance
with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia,
which include Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
and the regulations of the Capital Market and Financial Institutions
Supervisory Agency (Bapepam-LK). There was no change in accounting
policy during 2010, nor was there any financial information of an
extraordinary nature.
Update of Accounting Standards and Other Regulations The following are
the revised Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) issued by
Indonesian Institute of Accountants:
For financial statements covering the periods beginning on or after
January 1, 2011:
• PSAK 01 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements”
• PSAK 02 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows”
• PSAK 03(Revised 2010) ”Interim Financial Reporting”
90
• PSAK 04 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri”
• PSAK 05 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
• PSAK 07 (Revisi 2010) ”Pengungkapan Pihak-Pihak yang Berelasi”
• PSAK 08 (Revisi 2010) ”Peristiwa Setelah Tanggal Neraca”
• PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama”
• PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi”
• PSAK 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud”
• PSAK 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis”
• PSAK 23 (Revisi 2010) ”Pendapatan
• PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi
Akuntasi, dan Kesalahan”
• PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
• PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aset
Kontinjensi”
• PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan”
• ISAK 07 (Revisi 2009) ”Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”
• ISAK 09 ”Perubahan atas Liabilitas Purnaoperasi, Liabilitas Restorasi
dan Liabilitas Serupa”
• ISAK 10 ”Program Loyalitas Pelanggan”
• ISAK 11”Distribusi Aset Non Kas kepada Pemilik”
• ISAK 12 ”Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter
oleh Venturer”
• ISAK 14 ”Aset Tak Berwujud: Biaya Situs Web”
• ISAK 17 ”Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
Perubahan Peraturan Perundang-undanganTidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap perusahaan pada tahun 2010.
Manajemen Risiko UsahaPerseroan menghadapi beberapa risiko usaha yang dapat mempengaruhi
kinerja Perseroan.
Risiko dalam pengelolaan Divisi Manufaktur Makanan adalah sebagai
berikut:
1. Penyediaan Bahan Baku dan Fluktuasi Harga
Perseroan menggunakan tepung gandum dan beras dalam jumlah
besar dalam produksi. Harga baku yang sebagian besar hasil impor
berfluktuasi sesuai dengan harga pasar internasional maka berada
di luar kontrol Perseroan.
• PSAK 04 (Revised 2009) “Consolidated adn Separate Financial
Statements”
• PSAK 05 (Revised 2009) “Operating Statements”
• PSAK 07 (Revised 2010) “Related Party Disclosure”
• PSAK 08 (Revised 2010) “Events after Balance Sheet Date”
• PSAK 12 (Revised 2009) “Interests in Joint Venture”
• PSAK 15 (Revised 2009) “Investment in Associates”
• PSAK 19 (Revised 2010) “Intangible Assets”
• PSAK 22 (Revised 2010) “Business Combination”
• PSAK 23 (Revised 2010) “Revenue”
• PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting
Estimates and Errors”
• PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets”
• PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and
Contingent Assets”
• PSAK 58 (Revisi 2009) “Non-current Assets Held for Sale and
Discontinued Operations”
• ISAK 07(Revised 2009) “Consolidation – Special Purpose Entities”
• ISAK 09 “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and
Similar Liabilities”
• ISAK 10 “Customer Loyalty Programmes”
• ISAK 11 “Distribution of Non-cash Assets to Owners”
• ISAK 12 “Jointly Controlled Entities: Non Monetary Contributions by
Venturers”
• ISAK 14 ”Intangible Assets: Web Site Cost”
• ISAK 17 “Interim Financial Reporting and Impairment”
Changes of Government PolicyNo changes in government policy that majorly affected the Company
in 2010.
Business Risk ManagementThe Company faces numerous business risks that may affect Company's
performance.
The risks involved in the management of Food Manufacturing Division
are as follow:
1. Raw Material Supply and Price Fluctuation
The Company use large amount of wheat and rice flour in its noodle
and vermicelli production. The prices of the raw materials, mainly
imported, fluctuate according to the international market price,
hence uncontrollable.
92 93
9. Kebijakan Pemerintah
Seperti perusahaan lainnya, menghadapi risiko terhadap perubahan
kebijakan pemerintah Indonesia. Kebijakan seperti penyesuaian harga
kebutuhan pokok berdampak terhadap performa Perseroan.
Risiko dalam mengelola Divisi Agribisnis adalah sebagai berikut:
1. Risiko Fluktuasi Harga
Harga minyak sawit mentah dapat mengalami penurunan dari
harga normal.
2. Risiko Bencana Alam
Banjir, gempa bumi, kebakaran, letusan gunung merapi dan penyakit
dapat menjadi risiko yang signifikan. Perseroan mempersiapkan
langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan.
3. Risiko Kebijakan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah Indonesia, seperti peraturan pajak
dan cukai ekspor-impor, dapat berdampak pada Perseroan.
Risiko dalam mengelola Divisi Beras adalah sebagai berikut:
1. Risiko Fluktuasi Harga
Harga beras dapat mengalami penurunan.
2. Risiko Bencana Alam
Banjir, gempa bumi, kebakaran, letusan gunung merapi dan penyakit
dapat menjadi risiko yang signifikan bagi kelangsungan penyediaan
beras.
3. Risiko Kebijakan Pemerintah
Perubahan kebijakan pemerintah Indonesia, seperti perubahan
standar harga beras dan peraturan ekspor-impor, dapat berdampak
pada Perseroan.
Aspek Pemasaran dan Distribusi1. Pemasaran dan Distribusi Divisi Manufaktur Makanan
Perseroan terus melakukan kampanye pemasaran sesuai dengan
tujuan dasar perusahaan yaitu “Tumbuh dengan kualitas dan nilai
yang melayani untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat“.
9. Government Policy
As of other companies, the Company faces the risk of changes in
government policies. Some policies, such as price adjustment of
basic needs, significantly affect Company's performance.
The risks involved in the management of Agribusiness Division are as
follow:
1. Price Fluctuation
Price of oil palm can drop below the normal price.
2. Natural Disaster
Flood, earthquake, fire, volcanic eruption and disease can be
significant risks. The Company takes all reasonable precautionary
acts against these risks.
3. Government Policy
Changes in government policies, such as tax and import-export
duties, can affect the Company.
The risks involved in the management of Rice Division are as follow:
1. Price Fluctuation
Price of rice can drop below the normal price.
2. Natural Disaster
Flood, earthquake, fire, volcanic eruption and disease can be
significant risks that affect rice supply.
3. Government Policy
Changes in government policies, such as change in standard price
of rice and change in export-import policy, can affect the
Company.
Marketing and Distribution Aspects1. The Marketing and Distribution of the Food Manufacturing
Division
The Company has been conducting on-going marketing campaigns
in the guidance of the Company's core purpose “Growing with
quality and value that serve to improve the well being of the
society“.
2. Persaingan Usaha Persaingan akan meningkat karena prospek bisnis yang baik. Hal ini
dapat membebani perkembangan Perseroan. Di samping itu, masuknya
produk-produk makanan olahan impor turut meningkatkan tekanan.
Walaupun saat ini jumlah impor mie kering dan mie instant masih
tergolong kecil, hal ini diperhatikan dengan cermat oleh Perseroan.
3. Kebiasaan dan Selera Makan
Sebagai produsen makanan, Perseroan menghadapi risiko berubahnya
kebiasaan dan selera makan konsumen yang dapat menyebabkan
menurunnya pangsa pasar. Oleh karena itu, Perseroan selalu
mengikuti, bahkan memimpin, pasar.
4. Produk Tercemar
Risiko produk tercemar merupakan risiko yang selalu dihadapi oleh
produsen pangan. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
konsumen terhadap jenis makanan tersebut, yang akan berdampak
besar pada penjualan. Perseroan memastikan standar kebersihan
terbaik dalam proses produksi.
5. Risiko Kebakaran
Risiko kebakaran merupakan risiko umum. Adanya proses yang
mempergunakan pengapian dalam produksi dapat menimbulkan
risiko kebakaran. Perseroan telah melakukan upaya pencegahan.
6. Produk Kadaluarsa
Industri makanan olahan menghadapi risiko produk kadaluarsa, yang
akan mengakibatkan peningkatan Harga Pokok Penjualan. Perseroan
selalu memastikan produk-produk Perseroan aman bagi konsumen.
7. Pemogokan Tenaga Kerja
Karyawan pabrik adalah salah satu motor penggerak Perseroan.
Pemogokan tenaga kerja akan menyebabkan terhentinya kegiatan
produksi Perseroan yang pada akhirnya merugikan Perseroan.
Perseroan senantiasa membina hubungan baik dengan pekerja.
8. Ketergantungan Pada Pemasok Bahan Baku
Pemenuhan kebutuhan tepung Perseroan dilakukan melalui
importir lokal. Kekurangan pasokan bahan baku dapat mengganggu
kelancaran produksi. Perseroan menjaga hubungan baik dengan
pemasok dan memperluas sumber pasokan bahan baku.
2. Business Competition
Competition will keep increasing because of the bright prospect of
the industry. This may put pressure on Company's development.
Besides, imported processed food will also increase the pressure.
Although the volume of imported dried and instant noodle are still
low, the numbers are to be monitored closely.
3. Consumer's Habit and Taste
As a food manufacturer, the Company has to anticipate the change
of consumer's habit and taste that may decrease Company's market
share. So, the Company always follow, even lead, the market.
4. Contaminated Product
Contaminated product is a constant risk faced by any food producer.
It may cause lost of customer's trust on the food product, which
will hugely affect sales. The Company ensures the highest hygiene
standard in its production processes.
5. Fire Risk
Fire is a general risk faced by any company. Production activities
involving ignition process is susceptible to fire risk. The Company has
taken necessary steps to reduce this risk.
6. Expired Product
Expired product is a common risk faced by processed food producers,
which may cause higher Cost of Goods Sold. The Company always
make sure that its products are safe for consumption.
7. Labor Strike
Labor is key player in the Company's operation. Labor strike that
stop production will cause considerable lost to the Company.
The Company constantly builds harmonious relationship with its
labor force.
8. Reliance on Raw Material Suppliers
The flours as raw materials are supplied by local importers. Disruption
in raw material supply will affect production. The Company maintains
good relationship with suppliers and expands the sources of our
materials.
94
The Company introduced new products through advertising and
assorted marketing activities. Besides, the Company expanded
new distribution channels by increasing the number of select-
distributors to provide good service for customers and the
Company, and strengthened the cooperation with retailers and
exporters.
2. The Marketing and Distribution of the Agribusiness Division
Some harvested oil palm fresh fruit bunches were distributed
directly to mills around the plantations. The Company also
performed partnership cooperation with oil palm trading
companies that are responsible for distributing the crude palm oil,
kernel oil and other derivatives to industries.
In the long run, TPS will expand its market to foreign markets,
especially Western Europe, India, China, Pakistan and Japan.
3. The Marketing and Distribution of the Rice Division
Rice business is a large market with low competition. Currently
the only big national business player is the government agency
Indonesian Bureau of Logistics (Bulog). Hence, TPS capitalize five
rice distribution target markets:
• Traditional market
• Modern market
• The Indonesian Bureau of Logistics (Bulog)
• Institutions and businesses
• Export and import market
In the long run, the Company will develop the domestic and
international markets through quality and distribution excellence.
TPS will develop value-added rice products, for example fortified
rice and organic rice, to capture the consumers' heart, and will
develop rice mill units at paddy producing areas to facilitate
productive rice processing and logistic flow.
Perseroan memperkenalkan produk-produk melalui iklan dan
kegiatan-kegiatan pemasaran lainnya. Selain itu, Perseroan
memperluas jalur distribusi dengan memperbanyak distributor yang
diseleksi dengan hati-hati agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi masyarakat dan bagi Perseroan, dan menguatkan kerjasama
dengan retailer modern dan eksportir.
2. Pemasaran dan Distribusi Divisi Agrobisnis
Sebagian kelapa sawit segar yang dipanen didistribusikan langsung
ke pabrik-pabrik pengolahan minyak sawit di sekitar perkebunan.
Perseroan juga mengadakan hubungan kontrak kerjasama
dengan perusahaan perdagangan di bidang sawit, yang berperan
mendistribusikan minyak sawit mentah, minyak biji sawit dan produk-
produk turunan lainnya ke industri-industri.
Untuk rencana jangka panjang, TPS Food akan melebarkan pasar ke
luar negeri, khususnya Eropa Barat, India, Cina, Pakistan dan Jepang.
3. Pemasaran dan Distribusi Divisi Beras
Bisnis beras adalah pasar yang luas dengan kompetisi rendah. Saat
ini satu-satunya pemain besar nasional adalah Badan Usaha Logistik
(Bulog) yang merupakan lembaga pemerintah. Sehingga, TPS
menargetkan untuk mengoptimalisasi lima target distribusi:
• Pasar tradisional
• Pasar modern
• Badan Usaha Logistik (Bulog)
• Institusi dan badan usaha
• Pasar ekspor dan impor
Untuk jangka panjang, Perseroan akan mengembangkan pasar
domestik dan internasional melalui kekuatan kualitas dan distribusi.
TPS akan mengembangkan produk beras premium dengan nilai tambah,
misalnya beras bervitamin dan beras organik, dan mengembangkan
pabrik-pabrik beras (rice mill units) di sentra-sentra produksi padi untuk
memudahkan pengolahan beras dan arus logistik yang efektif.
96 97
Corporate DataData Perusahaan
Nama Perusahaan // Company Name: PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk
Pendirian // Founded: 1990
Bidang Usaha // Line of Business: Food Industry Industri Makanan
Bursa // Stock Exchange: Indonesia Stock Exchange Bursa Efek Indonesia
Kode Saham // Ticker Code: AISA
Contact Us // Hubungi Kami: www.tigapilar.com
Corporate Secretary and Investor Relation:
Yulianni Liyuwardi
E-mail: [email protected]
Head Office // Kantor Pusat:
Alun Graha Suite 110
Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH No. 233
Jakarta Selatan 12870, Indonesia
Tel : (62-21) 831 8775
Fax : (62-21) 835 1215
Factory // Pabrik:
Jalan Raya Solo Sragen Km. 16
Desa Sepat, Masaran Sragen
Jawa Tengah, Indonesia
Tel : (62-271) 821 899
Fax : (62-271) 821 898
Subsidiaries // Anak Perusahaan:
1. PT Tiga Pilar Sejahtera
Jl. Grompol Jambangan Km. 5,5 Ds. Sepat Kec. Masaran Kab. Sragen
2. PT Patra Power Nusantara
Jl. Raya Solo-Sragen, Grompol Batujamus, Dukuh Tekikrejo,
Desa Sepat, Kecamatan Masaran, Sragen 57282
3. PT Poly Meditra Indonesia
Desa Jumok RT.02/07 Jaten, Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
4. PT Bumiraya Investindo
Alun Graha Suite 110, Jl.Prof.Dr. Soepomo No.233, Tebet, Jakarta Selatan
5. PT Dunia Pangan
Grompol - Jambangan, Km. 5.5, Desa Sepat, Kecamatan Masaran,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Supporting Institutions // Lembaga Profesional Penunjang
Public Accountant // Akuntan Publik:
KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Plaza ABDA Floor 10, 11
Jl. Jenderal Sudirman Kav.59
Jakarta 12190
Tel. : (62-21) 5140 1340
Fax : (62-21) 5140 1350
Pemeringkat Rating // Rating Agencies:
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Setiabudi Atrium, 8th Floor, Suite 809-810
Jl. HR Rasuna Said Kav. 62, Kuningan,
Jakarta 12920, Indonesia
Tel. : (62-21) 521 0077
Fax : (62-21) 521 0078
Shares Registrar // Biro Administrasi Efek:
PT Sinartama Gunita
Plaza BII Menara 3 Lt 12
Jakarta 10350, Indonesia
Tel. : (62-21) 392 2332
Fax : (62-21) 392 3003
Banks // Bank:
Bank BII
Bank Central Asia, Tbk
Bank DBS Indonesia
Bank Exim
Bank Mandiri (Persero), Tbk
Bank Muamalat
Organization Structure Struktur Organisasi
General Meeting of Shareholders
President Commissioner (1)
Vice President Commissioner (1)
President Director (1)
Vice President Director (1)
Commissioners (2) IndependentCommissioner (2)
Director (1)
Audit Committee (3)
Board of Commissioners (6)
Board of Directors (3)
Corporate Secretary (1)
98 99
Board of CommissionersDewan Komisaris
Priyo Hadi Sutanto Budhi Istanto Kang Hongkie Widjaja Dr. Ir. Haryadi, M. App. Sc Bondan Haryo Winarno President CommissionerKomisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris IndependenKomisaris
Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
61 years old
He has been the President Commissioner of
PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk since 2003. He is also
the Commissioner of PT Tiga Pilar Sejahtera since
1990, PT Permata Handrawina Sakti since 1997, and
President Commissioner of PT Poly Meditra Indonesia
since 2003.
55 years old
He graduated from Belair Management Business
College, London, in 1977 and completed his study
at Trisakti University in 1982. He was appointed the
Commissioner of the Company since 1997. Previously,
he served as Director of Pabrik Mie Asia in 1980 to
1993. He also served as Director of PT Asia Cemerlang
Perdana in 1983 to 1990 and President Director of
PT Nagamas Sakti Perkasa in 1985 to 1998.
42 years old
He graduated from University of Sebelas Maret,
Surakarta, 1995. Some positions he holds until today
are the Commissioner of PT Tiga Pilar Sejahtera
since 1990, Director of PT Poly Meditra since 2006,
President Director of PT Sriwijaya Panganindo Prima
Lestari since 2002, and Commissioner for PT Borneo
Panganindo Prima Lestari since 2001. He was also
the Commissioner for PT Poly Meditra Indonesia
from 2003 to 2006.
61 years old
He earned PhD from University of New South Wales of
Australia in 1988. He was appointed as Commissioner of
PT Tiga Pilar Sejahtera, Tbk since 2002. His career began as
lecturer assistant at Faculty of Agriculture at Gajah Mada
University in 1978 to 1979 where has been serving as a
lecturer until now. He has taught at various universities:
Akademi Teknik Marsudi Luhur, Yogyakarta, in 1981-1982,
Institut Pertanian Yogyakarta in 1987-1988, Universitas
Widya Mataram Yogyakarta in 1988-1989, and UNISRI
Surakarta in 2000-2002.
61 years old
He studied at two universities in Semarang at the
same time and graduated from Dipanagara Academy
of Journalism, and University of Diponegoro's School
of Architecture in 1970. He furthered his study and
graduated from University of Prof. Dr. Moestopo,
School of Public Relations, Jakarta, in 1972. Since then
he was involved in various occupations, including
leading several publications and companies. He is a
communication consultant for several companies,
editorial board of Suara Pembaruan, Independent
Commissioner of Detik.Com, freelance columnist for
leading regional and national media, and a presenter
of a TV-show on Indonesian traditional culinary.
61 tahun
Beliau telah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Tiga
Pilar Sejahtera, Tbk sejak 2003. Beliau juga menjabat
sebagai Komisaris di PT Tiga Pilar Sejahtera sejak 1990,
PT Permata Handrawina Sakti sejak 1997, dan
Komisaris Utama PT Poly Meditra Indonesia sejak 2003.
55 tahun.
Beliau menyelesaikan pendidikan pada Belair
Management Business College, London, pada tahun
1977 dan lulusan Universitas Trisakti, Jakarta, pada
tahun 1982. Beliau diangkat sebagai Komisaris
Perseroan sejak tahun 1997. Sebelumnya beliau pernah
menjabat sebagai Direktur Pabrik Mie Asia pada tahun
1980 to 1993, Direktur PT Asia Cemerlang Perdana pada
tahun 1983 to 1990, dan Direktur Utama PT Nagamas
Sakti Perkasa pada tahun 1985 hingga 1998.
61 tahun
Beliau memperoleh gelar PhD di Universitas New South
Wales Australia pada tahun 1988. Beliau memulai
karir sebagai Asisten Dosen di Fakultas Pertanian (FTP)
Universitas Gajah Mada pada tahun 1978-1979. Beliau
menjabat sebagai Dosen Universitas Gajah mada sejak
tahun 1979 hingga saat ini. Beliau juga mengajar di
berbagai universitas lainnya: Akademi Teknik Marsudi
Luhur, Yogyakarta, pada tahun 1981-1982, Institut
Pertanian Yogyakarta pada tahun 1987-1988, Universitas
Widya Mataram Yogyakarta pada tahun 1988-1989,
UNISRI Surakarta pada tahun 2000-2002.
61 tahun
Beliau kuliah di dua universitas di Semarang pada
saat yang bersamaan dan lulus dari Dipanagara
Academy of Journalism dan Universitas Diponegoro
jurusan Arsitektur pada tahun 1970. Beliau kemudian
melanjutkan studi ke Universitas Profesor Moestopo
jurusan Relasi Publik pada tahun 1972. Sejak itu
beliau berkecimpung di berbagai profesi termasuk
memimpin berbagai publikasi dan perusahaan. Saat
ini beliau adalah konsultan komunikasi bagi beberapa
perusahaan, editorial board Suara Pembaharuan,
Komisaris Independen Detik.com, kolumnis lepas bagi
berbagai media nasional dan regional, dan pembawa
acara TV tentang masakan tradisional Indonesia.
Herry Beng Koestanto
KomisarisCommissioner
37 years old
He earned his Bachelor of Science in Business
Administration, majoring in Finance and Marketing
at Ohio State University, Columbus-Ohio, USA, in
1996. He has been appointed as the Commissioner
for PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk since 2007 and
Commissioner for PT Tiga Pilar Sejahtera since 2003.
37 tahun
Beliau meraih gelar Bachelor of Science dalam Business
Administration, jurusan Keuangan dan Pemasaran
dari Ohio State University, Columbus-Ohio, USA, pada
tahun 1996. Beliau telah menjabat sebagai Komisaris
PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk sejak tahun 2007 dan
sebagai komisaris PT Tiga Pilar Sejahtera sejak tahun 2003.
42 tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan S1 dari Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, pada tahun 1995. Beberapa
posisi yang beliau jabat hingga kini adalah Komisaris
PT Tiga Pilar Sejahtera sejak 1990, Direktur PT Poly
Meditra sejak 2006, Direktur Utama PT Sriwijaya
Panganindo Prima Lestari sejak 2002, dan Komisaris
PT Borneo Panganindo Prima Lestari sejak 2001,
Beliau menduduki jabatan Komisaris PT Poly Meditra
Indonesia pada tahun 2003 hingga 2006.
100 101
Board of DirectorsDireksi
The Audit Committee and Corporate Secretary
Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan
Joko Mogoginta Edi Susanto Trisnawan Widodo Sri Wahjuni Yulianni LiyuwardiPresident DirectorDirektur Utama Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit Sekretaris PerusahaanDirektur
Director Member of the Audit Committee Member of the Audit Committee Corporate Secretary
44 years old
He graduated from Gajah Mada University, Food
Technology faculty, Yogyakarta, in 1991. His career
began when he incorporated PT Tiga Pilar Sejahtera
in 1992. Later on, in 2003, he was appointed as the
President Director of PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk,
and has been leading the Company ever since.
He currently holds several other key positions,
including President Director of PT Tiga Pilar Sejahtera
since 1992 and President Commissioner of PT Bumi
Raya Investindo since 2006.
55 years old
He graduated from Parahyangan University, Bandung,
majoring in Accounting and Management in 1981.
He served as Vice Head of Branch Office of PT Tigaraksa
Bandung from 1978 to 1980, as Finance Manager of
PT Sandoz Pharmaceutical Indonesia from 1981 to
1985, as General Manager of PT Interwood Pratama
Graha from 1985 to 1990, Finance Director of Rayan
Group from 1996 to 2001, Director of PT Mahakam Eka
Graha from 2001 to 2007. He has been the Finance
Director of PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk since 2007.
39 years old
Graduated from Agriculture Institute STIPER
Yogyakarta majoring in Food Technology.
39 tahunBeliau menyelesaikan pendidikan di Institut Pertanian
STIPER Yogyakarta jurusan Teknologi Pangan.
44 years old
She earned her Bachelor Degree in Economics from
Christian University of Duta Wacana, Yogyakarta,
in 1991.
44 tahunBeliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, pada
tahun 1991.
36 years old
She earned her Bachelor Degree in Economics from
Trisakti University, Jakarta, majoring in Accounting,
and her Master Degree in Finance from Prasetya
Mulya Business School, Jakarta, majoring in Finance.
She was appointed the Corporate Secretary in June
2008.
36 tahun
Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari
Universitas Trisakti, Jakarta, jurusan Akuntansi, dan
gelar Master jurusan Keuangan dari Prasetya Mulya
Business School, Jakarta. Beliau diangkat sebagai
Sekretaris Perusahaan sejak Juni 2008.
Hengky Koestanto
DirekturDirector
36 years old
He completed his study at University of Minnesota Twin
Cities majoring Science in Biosystem and Agricultural
Engineering in 1998. He began his career as Business
Development Manager of PT Tiga Pilar Sejahtera in
1999. He has been the Operational Director of PT Tiga
Pilar Sejahtera Food, Tbk since 2007. Besides, he is also
holding various key positions, including Director of
PT Poly Meditra Indonesia since 2006 and Director of
PT Tiga Pilar Sejahtera since 2000. Previously, he was
the Commissioner of PT Poly Meditra Indonesia from
2003 to 2006.
55 tahun
Beliau menyelesaikan pendidikan di Universitas
Parahyangan, Bandung, jurusan Akuntansi dan
Manajemen pada tahun 1981. Beliau menjabat sebagai
Vice Head dari Branch Office PT Tigaraksa Bandung
sejak tahun 1978 hingga 1980, Finance Manager
PT Sandoz Pharmaceutical Indonesia sejak 1981 hingga
1985, General Manager PT Interwood Pratama Graha
sejak 1985 hingga 1990, Direktur Keuangan Rayan
Group sejak 1996 hingga 2001, Direktur PT Mahakam
Eka Graha sejak 2001 hingga 2007. Beliau telah
menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Tiga Pilar
Sejahtera Food, Tbk sejak 2007.
36 tahun
Beliau menyelesaikan studi di University of Minnesota
Twin Cities di bidang Science in Biosystem and Agricultural
Engineering pada tahun 1998. Beliau memulai karir
sebagai Business Development Manager PT Tiga Pilar
Sejahtera pada tahun 1999. Beliau kemudian menjabat
sebagai Operational Director PT Tiga Pilar Sejahtera
Food, Tbk, sejak tahun 2007 hingga kini. Selain itu,
beliau saat ini juga memegang berbagai posisi penting
lainnya, diantaranya: Direktur PT Poly Meditra Indonesia
sejak tahun 2006 dan Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera
sejak tahun 2000. Sebelumnya, beliau pernah menjabat
sebagai komisaris PT Poly Meditra Indonesia sejak tahun
2003 hingga 2006.
44 tahun
Beliau lulus dari Univesitas Gajah Mada, Yogyakarta,
jurusan Teknologi Pangan pada tahun 1991. Karir beliau
dimulai dengan mendirikan PT Tiga Pilar Sejahtera pada
tahun 1992. Di tahun 2003, beliau diangkat menjadi
Direktur Utama PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk dan
telah memimpin Perusahaan hingga kini. Selain itu,
beliau saat ini juga memegang berbagai posisi penting
lainnya, diantaranya: Direktur Utama PT Tiga Pilar
Sejahtera sejak tahun 1992 dan Komisaris Utama
PT Bumi Raya Investindo sejak tahun 2006.
102
Responsibility for Financial Report Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
Board of Directors
Direksi
Priyo Hadi SutantoPresident Commissioner
Komisaris Utama
Kang Hongkie WidjajaVice President Commissioner
Wakil Komisaris Utama
Joko MogogintaPresident Director
Direktur Utama
Budhi IstantoCommissioner
Komisaris
Dr. Ir. Haryadi, M. App. ScIndependent Commissioner
Komisaris Independen
Hengky KoestantoDirector
Direktur
Herry Beng KoestantoCommissioner
Komisaris
Bondan Haryo WinarnoIndependent Commissioner
Komisaris Independen
Edi SusantoDirector
Direktur
The Company’s financial statements have been prepared in accordance
with the accounting principles applicable in Indonesia and audited by
independent auditors. The Board of Commissioners and the Board of
Directors of PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. are responsible for all financial
and other relevant information in the Company’s 2010 Annual Report.
Laporan Tahunan Perusahaan telah disusun berdasarkan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia dan diaudit oleh auditor independent.
Dewan Komisaris dan Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk. bertanggung
jawab atas seluruh informasi keuangan dan informasi terkait lainnya dalam
Laporan Tahunan 2010 dengan membubuhi tanda tangan masing-masing
di bawah ini:
Board of Commissioners
Dewan Komisaris