23
INTRINSIC AND EXTRINSIC MOTIVATION AND PARTICIPATION IN BUDGETING: ANTECEDENTS AND CONSEQUENCES Wong on Wing - Lan Guo – Gladie Lui Dosen Pengampu: 1. Prof. Supramono, MBA.,DBA 2. Theresia Woro Damayanti, SE.,M.Si.,Akt Disusun oleh: Cahya Ridiani / 932011005 Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Magister Akuntansi 2012/2013

Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

INTRINSIC AND EXTRINSIC MOTIVATION AND PARTICIPATION IN

BUDGETING: ANTECEDENTS AND

CONSEQUENCESWong on Wing - Lan Guo – Gladie Lui

Dosen Pengampu:1. Prof. Supramono, MBA.,DBA

2. Theresia Woro Damayanti, SE.,M.Si.,Akt

Disusun oleh:Cahya Ridiani / 932011005

Universitas Kristen Satya Wacana SalatigaMagister Akuntansi

2012/2013

Page 2: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

ABSTRACT

• Survey Manajer pada sebuah Bank Internasional di Hong Kong

Self-Determination Theory (SDT)

Motivation Based Model of Participation in Budgeting (PB)

Intrinsic Motivation

Autonomous Extrinsic

Motivation

Controlled Extrinsic

Motivation

Performance

Page 3: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

KEYWORDS• Self-Determination Theory

adalah teori mengenai motivasi dan kepribadian manusia. Berkaitan dengan pendukung kecenderungan alamiah atau intrinsik untuk berperilaku dengan cara yang efektif dan sehat. Dalam teori formalnya, membedakan antara intrinsic motivation dan extrinsic motivation serta perannya dalam pembangunan kognitif dan sosial dalam perbedaan individu. Juga berfokus pada bagaimana faktor sosial dan budaya memfasilitasi atau malah merusak akal individu atas kemauan dan inisiatif, untuk kesejahteraan psikologis mereka serta menentukan kualitas dari kinerja. http://www.selfdeterminationtheory.org/theory

• Participative Budgetingadalah proses penyusunan anggaran di mana orang-orang yang dipengaruhi oleh anggaran terlibat dalam proses pembuatan anggaran. http://www.accountingtools.com/questions-and-answers/what-is-participative-budgeting.html

• Intrinsic Motivationadalah keinginan untuk melakukan sesuatu karena hal tersebut menyenangkan. http://www.psychologyandsociety.com/motivation.html

Page 4: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

• Autonomous Extrinsic MotivationKeinginan untuk terlibat dalam kegiatan dengan semangat dan kemauan. http://www.education.com/reference/article/self-determination-theory-of-motivation/

• Controlled Extrinsic MotivationKeinginan untuk terlibat dalam melakukan tugas dengan rasa tekanan, permintaan, atau paksaan. Terdiri dari dua subtipe motivasi ekstrinsik yang belum terinternalisasi dengan baik: (1) motivasi eksternal: melakukan aktivitas untuk menerima hadiah atau menghindari hukuman, dan (2) motivasi introjected, merupakan hasil dari internalisasi parsial dari kontinjensi ekstrinsik dan terlibat dalam suatu kegiatan karena orang tersebut akan merasa disetujui untuk melakukannya, atau bersalah dan tidak layak untuk tidak melakukan / meningkatkan ego. http://www.education.com/reference/article/self-determination-theory-of-motivation/

• PerformanceMenurut Brumbrach (Armstrong ,1998), Performance means behaviours and results

Page 5: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

INTRODUCTION• Penelitian ini dilatar belakangi oleh 3 hal:

1. Penelitian sebelumnya tidak memberikan review mencukupi mengenai “motivasi”, khususnya tidak membedakan beberapa tipe motivasi2. Banyak studi tidak secara eksplisit menyebutkan alasan asumsinya atas PB.3. Penelitian mengenai PB secara umum melihat dari perspektif perusahaan & karyawan penting untuk mengetahui apakah perspektif individu selaras / serupa dengan perusahaan

Page 6: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

RESULT• Intrinsic Motivation & Autonomous Ext. Motivation berkorelasi positif

dengan PB dan berhubungan dengan Performance• Controlled Ext. Motivation secara negatif berhubungan dengan

Performance

INTRINSIC MOTIVATION

EXTRINSIC MOTIVATION

Autonomous Controlled

Individual sense of personal satisfaction, feeling of

accomplishment, and feeling of belonging and identification

Goal Setting

Information Sharing

Page 7: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

RESULT• Org. Commitment secara positif berhubungan dengan semua bentuk dari

motivasi dan PB• Environment Dynamism berkorelasi negatif dengan Autonomous Ext.

Motivation & PB

Different Types of Motivation for PB

ANTECEDENTS CONSEQUENCE

Individual Var

Situational Var

Organizational Commitment

Environment Dynamism

Individual Performance

Page 8: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Intrinsic Motivation (as an end in itself)• Seseorang melakukan aktivitas demi dirinya sendiri,

memperoleh kesenangan dan kepuasan dari aktivitas tersebut.Extrinsic Motivation (as a means to an end)• Seseorang melakukan aktivitas sebagai sarana untuk mencapai

tujuan.• Berdasarkan Self-Determination Theory (SDT) dibagi menjadi 2:

a. Autonomous perilaku dilakukan karena seseorang menghargai perilakub. Controlled perilaku dilakukan untuk kepuasan permintaan eksternal atau kemungkinan reward atau untuk menghindari rasa bersalah atau kecemasan

Page 9: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Reason for Participation in Budgeting• Penelitian mengenai PB yang didasarkan pada psikologi, terdapat 3

mekanisme dimana manfaat partisipasi akan tercapai1. Pencapaian nilai (value attainment) meningkatkan moral dan kepuasan kerja2. Mekanisme motivasional mendorong kepercayaan & rasa pengendalian, keterlibatan ego yang lebih, meningkatkan identifikasi organisasi, penetapan target yang lebih tinggi, dan meningkatkan penerimaan target / tujuan3. Mekanisme kognitif partisipasi sebagai saluran pertukaran infomasi, menyediakan komunikasi yang lebih baik dan pemahaman mengenai pekerjaan dan proses pembuatan keputusan.

Page 10: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

A Motivational-Based Model of Participation in BudgetingMotivation for

BehaviorReason for Behavior

Page 11: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Antecedents and Motivation for PBOrganizational Commitment• Merupakan kesetiaan pada organisasi, yang didefinisikan sebagai

kekuatan identifikasi individu dengan dan keterlibatan dalam organisasi tertentu.

• Penelitian terdahulu membagi OC menjadi 2:1. Continuance Commitment tetap berada dalam perusahaan dengan mempertimbangkan biaya penyimpangan (autonomous ext.motivation)2. Affective Commitment emotional attachment (intrinsic motivation)

• Hubungan dengan Controlled Ext. Motiv - dimana membedakan 2 tipe behavioral regulation:1. Introjected Regulation melakukan hal tertentu untuk menghindari rasa bersalah / kecemasan2. External Regulation melakukan sesuatu untuk kepuasan pihak eksternal atau secara eksternal mengambil kesempatan untuk kemungkinan menerima reward

• Adapun penelitian terdahulu menyatakan smakin tinggi OC maka level PB juga semakin tinggi.

Page 12: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

H1a: Ada hubungan positif yang signifikan antara OC dan IM untuk PBH1b: Ada hubungan positif yang signifikan antara OC dan AEM untuk PBH1c: Ada hubungan yang signifikan antara OC dan CEM untuk PBH1d: Ada hubungan positif yang signifikan antara OC dan level PB

Environmental Dynamism• Merupakan derajat ketetapan faktor-faktor pada lingkungan organisasi

(tetap konstan dari waktu ke waktu atau berfluktuasi secara berkelanjutan).

• IM bila PB di dalam lingkungan yang dinamis dianggap sebagai sesuatu yang baru dan tantangan.

• CEM bila manajer merasa membutuhkan informasi yang lebih baik untuk peristiwa yang tidak diantisipasi.

• Konsisten dengan Shields and Shields (1988, 60) bahwa ED merupakan antecedent untuk PB.

Page 13: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

H2a: Ada hubungan positif yang signifikan antara ED dan IM untuk PBH2b: Ada hubungan negatif yang signifikan antara ED dan AEM untuk PBH2c: Ada hubungan positif yang signifikan antara ED dan CEM untuk PBH2d: Ada hubungan positif yang signifikan antara ED dan level PB

Motivation and PB• Penelitian sebelumnya, menguji pengaruh PB pada motivasi partisipan untuk

bekerja berdasar pencapaian anggaran.• Adapun yang menguji, bagaimana motivasi berfungsi sebagai madiator antara PB

dan performance.• Tetapi belum ada yang menguji motivasi karyawan untuk berpartisipasi dalam

proses budgeting.• Ketiga bentuk motivasi diharapkan berhubungan positif dengan PB.

H3a: Ada hubungan positif yang signifikan antara IM untuk PB dan level PBH3b: Ada hubungan positif yang signifikan antara AEM untuk PB dan level PBH3c: Ada hubungan positif yang signifikan antara CEM untuk PB dan level PB

Page 14: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Motivation and Performance• Penelitian terdahulu memberi bukti adanya konsekuensi positif yang

dihasilkan IM dan AEM, dimana CEM negatif.H4a: Ada hubungan positif yang signifikan antara IM untuk PB dan KinerjaH4b: Ada hubungan positif yang signifikan antara AEM untuk PB dan KinerjaH4c: Ada hubungan negatif yang signifikan antara CEM untuk PB dan Kinerja

PB and Performance• Penelitian Brownell (1985) dan Govindarajan (1986) menyebutkan bahwa

hubungan Partisipasi dan Performance bergantung pada karakteristik lingkungan organisasi.

• Greenberg et al (1994) menyediakan bukti adanya hubungan positif antara PB dengan performance.H4d: Ada hubungan positif yang signifikan antara PB dan Kinerja

Page 15: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

METHOD• Survey pada 101 manajer dari sebuah bank internasional yang besar di

Hong Kong. Sample merupakan organisasi tunggal sehingga validitas eksternalnya terbatas.

• 61% partisipan pria dengan total pengalaman kerja di bank antara 4-30 tahun.

• Partisipan menempati posisi manajemen di berbagai departemen pada tingkat cabang.

• Menempati posisi manajer antara kurang dari 1 tahun sampai 10 tahun.• Umur partisipan berkisar antara 26 sampai 55• Tidak ada variabel demografis yang signifikan berkaitan dengan variabel-

variabel yang digunakan dalam penelitian.• Survey dilakukan dengan 2 sesi pelatihan seminar, dimana sesi pertama

dihadiri 51 manajer dan sesi kedua dihadiri 50 manajer.• Partisipan tidak dibayar (sukarela). Setiap orang yang hadir dalam seminar

berpartisipasi mengikuti survey.• Tidak ada perbedaan tanggapan yang signifikan antara 2 grup.

Page 16: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Measurement of Variables

• OC partisipan diminta menanggapi pertanyaan yang berkaitan dengan derajat seberapa besar mereka merasa berkomitmen pada organisasinya (bank). Skala seven-point Likert, mulai dari “strongly disagree” sampai “strongly agree”. Semakin tinggi (rendah) mengindikasi secara relatif semakin tinggi (rendah) komitmen pada organisasi.

• ED partisipan diminta menguji 8 karakteristik lingkungan yang secara umum dipercaya menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan dengan mengindikasi seberapa sering mereka merasa karakteristik tersebut berubah. Skala dengan range 1 (tidak pernah) sampai 5 (sangat sering). Semakin rendah (tinggi) mengindikasi secara relatif lingkungan statis (dinamis).

Page 17: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

• PB partisipan diminta untuk menilai level mereka atas 6 item pada partisipasi atas anggaran. Skala dengan range 1-5. Semakin tinggi (rendah) merefleksikan secara relatif level partisipasi tinggi (rendah).

• Performance partisipan diminta untuk menilai kinerja diri mereka sendiri dengan skala 1 (kinerja rendah) sampai 9 (kinerja tinggi).

• Motivasi untuk PB diukur dengan menaksir alasan yang dirasakan setiap individual untuk PB (see appendix). Partisipan diminta untuk mengindikasi sejauh mana mereka setuju dengan alasan untuk PB. Skala dengan range 1 (strongly disagree) sampai 7 (strongly agree).

Page 18: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

RESULTS

Page 19: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

Measurement Model• Exploratory Factor Analysis untuk menguji apakah ketiga pengukuran

mewakili ketiga konsep yang terpisah.

Page 20: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

• Confirmatory Factor Analysis untuk menentukan ketepatan model pengukuran secara keseluruhan. (Page 145)

Structural Model• Theoretical Model Fit

Page 21: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

• Hypothesis Test

Page 22: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

LIMITATIONS AND FUTURE RESEARCH

1. Skala yang digunakan untuk mengukur tipe motivasi dengan baik dibangun menggunakan alasan untuk PB berdasarkan penelitian sebelumnya.2. Studi ini menggunakan pengukuran pelaporan diri sendiri dalam motivasi, partisipasi, dan kinerja. Pendekatan multi metode akan dapat meningkatkan validitas dari penemuan.3. Sampel dari partisipan digambarkan melalui organisasi tunggal.

• Studi ini juga memberi kesempatan untuk penelitian selanjutnya:1. Penelitian selanjutnya dapat meneliti sejauh mana alasan PB yang lain dalam merefleksikan AEM dan CEM serta dampaknya pada kinerja.2. Hubungan antar variabel antecedents lain dan bentuk yang berbeda dari motivasi dapat dikaji lebih dalam.3. Penelitian dapat menguji aspek spesifik dari proses partisipasi yang mengarah pada peningkatan IM atau AEM.

Page 23: Intrinsic and Extrinsic Motivation and Participation in Budgeting-End

MORALE MESSAGE• “To be self determined is to

endorse one’s action at the highest level of reflection”

(When self determined, people experience a sense of freedom to do what is interesting, personally,

important, and vitalizing)- Edward L. Deci and Richard M.

Ryan –

• “When we are no longer able to change a situation, we are

challenged to change ourselves” – Viktor E. Frankl