67
Hematologi dan Uji Koagulasi Kelompok 2 Almira Rosentadewi (1113102000029) Batari Wulaning Dyah (1113102000001) Berliana Novianita (1113102000050 Elok Faikoh (1113102000077) Muzi Latunil Isma (1113102000047) Pidia Awalia Nisbah (1113102000002) Sinthiya Nur Septiani (1113102000038)

Interprestasi Data Klinis -Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hematologi dan Uji Koagulasi

Citation preview

Insert Presentation Title Text Here

Hematologi dan Uji KoagulasiKelompok 2Almira Rosentadewi (1113102000029)Batari Wulaning Dyah (1113102000001)Berliana Novianita (1113102000050Elok Faikoh (1113102000077)Muzi Latunil Isma (1113102000047)Pidia Awalia Nisbah (1113102000002)Sinthiya Nur Septiani (1113102000038)

Pendahuluan Sel darah merah dalam bahasa inggris dikenal dengan erythrocyte atau red blood cell. Sebenarnya erythrocyte berasal dari bahasa Yunani yakni erythros yang artinya merah dan kytos yang artinya selubung sel. Disebut sel darah merah karena memang warnanya yang kuning kemerahan. Warna merah ini berasal dari hemoglobin yang membentuk eritrosit. Sedangkan hemoglobin dibentuk oleh zat besiCiri-ciri Bentuk sel darah merah jika dilihat dengan mikroskop terlihat berbentuk cakram/ kepingan bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Diameter sekitar 7,7 unit (0,007 mm) dan tidak dapat bergerak. Terdapat sebanyak kira-kira 5 juta sel darah merah di dalam 1 mm3 darah (41/2 juta). Selain bentuknya yang bikonveks, eritrosit memiliki kelenturan yang luar biasa. Diameter dari sel dapat berkurang hingga 50% sehingga mampu melewati pembuluh darah yang kecil (kapiler)

Eritrosit merupakan sel darah dengan jumlah paling banyak. Setiap 1 mililiter darah mengandung sekitar 5 juta sel darah merah. Sel ini memiliki bentuk datar seperti piringan dengan cekungan di tengah-tengah sel atau disebut bikonveks. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi. Darah beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. sel darah merah siap diedarkan melalui sirkulasi darah dan beredar kurang lebih selama 114 115 hari sehingga Umur sel darah merah yakni kurang lebih hanya 120 hari. Sel darah merah yang telah tua akan dibongkar oleh hati dan limpa. Di dalam hati, hemoglobin diubah menjadi zat warna empedu (bilirubin) yang kemudian ditampung dalam kantong empedu. Bilibirun ini berfungsi memberi warna kepada feses. Sedangkan Hemoglobin yang keluar dari sel darah merah yang mati tadi akan terurai menjadi dua zat baru yaitu hematin yang mengandung zat besi. Zat besi ini berguna untuk membentuk eritrosit baruProses pembentukan erytrositTahap ProeritrositTahap pertama setelah koloni eritroit membentuk unit suatu sel dengan nukleus yang sangat besar.Tahap eritroblas basofilikTahap dimana mulainya sintesis hemoglobin.Tahap eritroblas polikromatik (tahap normoblas)Tahap akhir dari sintesis DNA, dan pembelahan sel. Tahap eritroblas ortokromatikMenunjukkan pengisutan dan autolisis nukleus. Nukleus sisa akan disingkirkan dan dipisahlkan dari sel.Tahap RetikolositSel ini tidak memiliki nukleus dan memasuki sirkulasi tempat ia menjadi eritrosit matang. Eritrosit berbentuk diskus atau lempengan yang mana selnya dapat bergerak dalam ruang yang rapat untuk mengambil atau melepaskan oksigenEritrosit Proses Pembentukan Eritrosit

Fungsi sel darah merahMenghantar oksigen keseluruh tubuhsel darah merah akan menyebar embawa oksigen dari paru-aru keseluruh jaringan yang ada ditubuh. Oksigen diikat oleh hemoglobin dan akan melepaskan oksigen melalui pembulu kapiler. Pada saat bersamaan hemoglobin akan mengikat CO2 dan membawanya ke paru-paru Menjaga sistem kekebalan tubuhsel darah merah juga menjadi faktor penting dalam kekebalan tubuh kita. Hemoglobin dalam sel darah merah akan mengeluarkan radikal bebas yang bisa menghancurkan dan membunuh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Bakteri ini biasa disebut membrane sel pathogen.Pelebaran pembulu darah Eritrosit juga bisa melebarkan pembuluh darah dan melancarkan arus darah menuju jaringan yang kekurangan oksigen dengan cara melepaskan senyawa S-nitrosothiol.penentu golongan darahPenggolongan ini ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen bernama aglutinogen dalam sel darah merah. Ada dua antigen yang telah dikenali dalam sel darah merah, yaitu antigen A dan antigen B. Jadi, misalnya seseorang akan digolongkan memiliki golongan darah A, jika di dalam sel darah merahnya terdapat antigen A dan plasma darahnya memiliki aglutinin (anti-B)

IMPLIKASI KLINIK Secara umum nilai Hemoglobin dan Hematokrit digunakan untuk memantau derajat anemia, serta respon terhadap terapi anemia. Jumlah sel darah merah menurun pada pasien anemia leukemia (Anemia menyebabkan oksigen yang diedarkan di seluruh tubuh berkurang sehingga tubuh terasa mudah lelah), penurunan fungsi ginjal, talasemia, hemolisis dan lupus eritematosus sistemik. Sel darah merah meningkat pada polisitemia vera(Pada polisitemia jumlah eritrosit berlebihan sehingga kekentalan darah meningkat. Kekentalan yang meningkatkan mengakibatkan darah sulit mengalir (oksigen sulit diedarkan)), meningkatkan kerja jantung dan tekanan darah, serta mudah terjadi penyumbatan pembuluh darah polisitemia sekunder, diare/dehidrasi,.

Insert Title Text Here

Sel Darah Merah ?Sel darah merah atau eritrosit adalah komponen terbesar di dalam darah yang berfungsi untuk membawa oksigen paru ke seluruh tubuh dan transpor karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru.Proses transpor tersebut dilakukan oleh Hb dalam eritrosit yang menyebabkan warna darah di pembuluh arteri terlihat merah.Bentuk eritrosit seperti piringan bikonkaf (cekung) memungkinkan akan memperluas area penyatuan Hb dan oksigen.Bentuk eritrosit bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. Seperti saat akan melewati pembuluh kapiler yang sangat kecil.

RBC Normal

Procedure

Implikasi KlinikPenurunan Nilai RBC Implikasi KlinikEritrositosis/Peningkatan Nilai RBC Faktor yang mempengaruhi hasil RBCPostur Jika sampel darah yang diambil dari orang sehat dengan posisi berbaring maka nilai RBC akan 5% lebih rendah dari normal. Sehingga jika orang tersebut anemia maka akan lebih rendah lagi RBC nya.Dehidrasi Pada orang dewasa dehidrasi yang disebabkan oleh muntah secara terus menerus, tidak melakukan pengobatan pada obstruksi usus, maupun penggunaan obat diuretik yang tidak benar membuat analisis anemia tidak akurat.Umur Normalnya, RBC bayi yang baru lahir akan lebih tinggi daripada orang dewasa dan akan menurun pada sekitar 2-4 bulan. Sedangkan pada usia 14-usia tua nilai RBC cenderung sama. Faktor yang mempengaruhi hasil RBCStress Dapat mengakibatkan nilai RBC saat diagnosis menjadi tinggi.Ketinggian Orang yang tinggal di dataran tinggi akan memiliki nilai RBC lebih tinggi dibanding yang tinggal di dataran rendah karena oksigen di dataran tinggi menurun sehingga RBC akan meningkat.Orang hamil Biasanya terjadi penurunan RBC saat cairan dalam tubuh meningkat pada ibu hamil, karena RBC terdilusi oleh cairan.Koagulasi Sampel darah tidak boleh menggumpal walaupun sedikit karena akan mengganggu diagnosis.

Pretest Patient CarePosttest Patient CareHematocrit (Hct)Kata hematokrit dapat diartikan memisahkan darah, yang menggambarkan mekanisme tesnya karena plasma darah dan sel darah dipisahkan dengan cara sentrifugasi.

Hct Test dan Hubungannya dengan PCVHct test adalah bagian dari CBC (Complete Blood Count). Tes ini bukan secara langsung massa dari sel darah merah, melainkan hasilnya menunjukkan presentasi volume dari sekumpulan sel darah merah yang ada pada darah secara keseluruhan (Packed Cell Volume / PCV).

Pengukuran ini penting dalam membedakan antara anemia dan polisitemia.Nilai Referensi :Wanita: 36-48%Pria: 42-52%Anak: 0-2 minggu44-64% 2-8 minggu39-59% 2-6 bulan35-49% 6 bulan-1 tahun29-43% 1-6 tahun30-40% 6-16 tahun32-42% 16-18 tahun34-44%

Hct 60% menyebabkan penggumpalan darah spontan

ProceduresHct Test dapat selesai secara otomatis jika menggunakan instrumen hematologi, dimana tube tersebut sudah berisi 5 ml darah dan antikoagulan EDTA.

Implikasi KlinisPenurunan harga Hct adalah indikator anemia, yaitu adanya kondisi reduksi PCV. Hct 60 tahun lebih rendah.Dehidrasi berat menggagalkan peningkatan Hct.Pre Test and Post Test Patient CareHEMOGLOBINHemoglobin (Hb)Komponen eritrosit utama berfungsi sebagai kendaraan bagi transportasi oksigen dan karbon dioksida. Terdiri dari asam amino yang membentuk protein tunggal yang disebut globin, dan senyawa yang disebut heme, yang mengandung atom besi dan pigmen porfirin merah. Pigmen besi yang bergabung dengan oksigen dan memberikan darah warna merah khas. Setiap gram HB dapat membawa 1,34 ml oksigen per 100 ml darah.Kapasitas darah berbanding lurus dengan konsentrasi HB daripada RBC ( Red Blood Cell ) karena beberapa sel darah merah mengandung lebih Hb daripada yang lain. ini adalah mengapa Hb penentuan penting dalam evaluasi anemia.

ContPenentuan Hb merupakan bagian dari sebuah Pemeriksaan Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC.)Digunakan untuk pemantauan penyakit yang berhubungan dengan anemia, menentukan keparahan anemia, memantau respon terhadap pengobatan untuk anemia, dan mengevaluasi polisitemiaHb juga berfungsi sebagai penyangga penting dalam cairan ekstraseluler. Dalam jaringan konsentrasi oksigen lebih rendah, dan tingkat karbon dioksida dan konsentrasi ion hidrogen yang lebih tinggi. Pada pH rendah, lebih banyak oksigen memisahkan dari Hb. ContYang bukan oksigen Hb mengikat ion hidrogen, karbon dioksida berdifusi ke dalam RBC, anhidrase karbon mengubah karbon dioksida menjadi bikarbonat dan proton. Untuk setiap ion bikarbonat meninggalkan sel, ion klorida masuk. efisiensi sistem penyangga ini tergantung pada kemampuan paru-paru dan ginjal untuk menghilangkan, masing-masing, karbon dioksida dan bikarbonat. Lihat pembahasan gas darah arteri dalam bab 14

Nilai referensiNormalWanita : 12.0-16.0 g/dlPria : 12.5-20.5 g/dlAnak anak :0-2 minggu : 14.5-24.5 g/dl2-8 minggu: 12.5-20.5 g/dl2-6 bulan: 10.7-17.3 g/dl1-6 tahun: 9.5-14.1 g/dl6-16 tahun: 10.3-14.9 g/dl16-18 tahun : 11.1-15.7 g/dlPeringatan Klinis Nilai kritis Hb 20 g/dl lebih mengarah ke penyumbatan kapiler akibat hemokonsentrasiImplikasi KlinisPenurunan kadar Hb (anemia) ditemukan di banyak negara (suatu kondisi di mana ada pengurangan Hb, Ht, dan nilai RBC). Hb harus dievaluasi bersama dengan RBC dan Ht.a. Kekurangan zat besi, thalassemia, anemia pernisiosa dan hemoglobinopathiesb. Liver disease, hypothyroidismc. Hemorrhage (kronik/akut)d. Hemolytic anemia yg disebabkan oleh :. Transfusi darah yang tidak cocok. Reaksi bahan kimia atau obat-obatan. reaksi terhadap agen infeksius. reaksi terhadap agen fisik (luka bakar, katup jantung buatan). berbagai penyakit sistemik :

ContHodkins LeukemiaLymphomaSLECarcinomatosisSarcoidosisRenal cortical necrosis

Peningkatan level Hb a. Polycythemia venab. Congestive heart failurec. Chronic obstructive pulmonary disease (COPD)3. Variation in Hb levels :a. Occurs after transfusions, hemorrhages, burnb. Hb dan Ht memberikan informasi dalam situasi darurat jika mereka tidak dalam mode terisolasi tetapi hubungannya dengan data laboratorium terkait lainnyac. Varian Hb dapat menyebabkan variasi dalam mengukur hemoglobin. Methemoglobin (MetHb). Sickle cell hemoglobin (HbS). Fetal hemoglobin (HbF). Deoxyhemoglobin (HHb)Fetal Hemoglobin(Hemoglonin F; Alkali-Resistant Hemoglobin)Fetal Hemoglobin (Hemoglonin F; Alkali-Resistant Hemoglobin)Hb F merupakan hemoglobin normal yang diproduksi oleh RBC janin dan bayi; menghasilkan sekitar 50%-90% Hb saat baru lahir. Kemudian sisanya oleh Hb A dan Hb A, tipe dewasa. Pada kondisi normal, pembuatan Hb F digantikan oleh pembuatan Hb tipe dewasa pada usia pertama. Jika Hb F tetap ada lebih dari 5% setelah berusia 6 bulan, dimungkinkan terjadi kelainan. Reference ValueReference value : NORMALDewasa: 0%-2% atau 0-0,02 fraksi massa Hb FBaru lahir:60%-90% atau 0,60-0,90 fraksi massa Hb F6 bulan:2% atau 0,02 fraksi massa Hb F

Implikasi KlinikPeningkatan Hb F ditemukan pada:Talasemia (mayor dan minor)HipertiroidPenyakit sel sabitPenyakit Hb H Anemia aplastikPeringatan Klinis

Clinical AlertProcedure & Interfering FactorsProsedurMenggunakan 5mL sampel darah vena dengan EDTA-antikoagulan untuk Hb elektroforesis.Preparat darah pun dibutuhkan untuk mengidentifikasi sel mengandung Hb F (tes Kleihauer-Betke)Interfering FactorsJika analisis sampel ditunda lebih dari 2-3jam, peningkatan nilai Hb F menjadi salah.bayi kecil untuk usia kehamilan atau dengan anoksia intrauterin kronis, nilai Hb F terus-menerus meningkat.

IntervensiPretest Patient CareMenjelaskan tujuan dan prosedur tesmemastikan bahwa tes ini dilakukan sebelum transfusi

Posttest Patien CareMenjelaskan hasil tes; memberikan konsultasi dan memantau perkembangan talasemia dan anemia.Hemoglobin S (Sickle Cell Test; Sickledex)penyakit sel sabit merupakan istilah untuk sekelompok kelainan darah herediter. Anemia sel sabit disebabkan oleh kelainan Hb, protein merah dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan. Orang dengan penyakit sel sabit menghasilkan Hb yang abnormal, yaitu hemoglobin S (Hb S). Sel-sel darah merah dari orang dengan penyakit sel sabit tidak dapat bertahan lama seperti sel darah merah normal. Ini merupakan anemia kronis.

Sel-sel darah merah ini kehilangan bentuk cakram normal. Sel darah menjadi kaku dan cacat, membentuk sabit atau bulan sabit. Sel-sel sabit tidak cukup fleksibel untuk masuk melalui pembuluh darah kecil. Ini dapat mengakibatkan pembuluh darah yang tersumbat. Sirkulasi darah dalam tubuh terganggu dan akan mengalami kerusakan jaringan dan organ. Keadaan homozigot penyakit Hb s dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang cukup. Keadaan heterozigot menyajikan sedikit kematian.

Reference Values & ProcedureNormalDewasa: Tidak ada

ProcedureAmbil 5 mL darah vena dengan EDTA. Simpan sampel dalam tas biohazard.Lakukan tes Sickledex atau Hb elektroforesis. Elektroforesis lebih akurat, dan harus dilakukan pada hasil Sickledex positif.

Interfering FactorsHasil negatif-palsu dapat terjadi padaBayi usia kurang dari 3 bulan (jumlah maksimum dicapai pada usia 6 bulan)Memiliki talasemia atau kekurangan zat besi.uji kelarutan tidak dapat diandalkan dalam anemia pernisiosa dan polisitemiaHasil positif-palsu dapat terjadi pada 4 bulan setelah transfusi RBC yang memiliki sickle cell.Hb D dan Hb G berpindah ke tempat yang sama dengan Hb F pada elektroforesis.IntervensiPretest Patient CareMenjelaskan tujuan tes dan prosedurnya. Menilai tanda sakit tulang, kardiomegali, nyeri dada, kelelahan, murmur, dyspnea, pucat, bengkak sendi, dan sakit kuning.Menyediakan konsultasi genetik.

Posttest Patient CareMenjelaskan hasil tes; konsultasi dan memantau perkembangan.Diagnosa positif kelainan sel sabit memiliki keterlibatan dengan gen, termasuk kebutuhan konsultasi genetik.Pasien dengan penyakit sel sabit harus menghindari situasi di mana hipoksia dapat terjadi, seperti latihan berat, bepergian ke daerah tinggi, atau bepergian dengan pesawat tanpa tekanan.Dikarenakan hipoksia dihasilkan oleh anestetik umum dan keadaan syok, bedah dan pasien melahirkan dengan penyakit sel sabit membutuhkan observasi.Perawatan dapat ditambahkan dengan vaksin (Haemophilus influenza B) dan analgesik seperti yang disarankan.

MethemglobinHemoglobin MMethemglobinMethemoglobin terbentuk ketika besi di heme bagian Hb terdeoksigenasi, dioksidasi menjadi bentuk Ferri (Fe3+) bukan ke dalam bentuk Ferro (Fe2+). Dalam bentuk Ferri (Fe3+), oksigen dan zat besi tidak bisa digabungkan. Pembentukan methemoglobin merupakan proses normal dalam batas reduksi methemoglobin ke Hb. Jika jumlah methemoglobin meningkat di darah, maka kurva disosiasi oksigen akan bergeser ke kiri, dan oksigen tidak tersalurkan dengan efisien ke jaringan tubuh Ketika produksi methemoglobin oleh RBC meningkat, mengakibatkan berkurangnya kapasitas mereka untuk bergabung dengan oksigen maka akan timbul gejala penyakit anoksia dan sianosis.

Kurva disosiasi normalMethemoglobin

Struktur enzim yang mengubah methemoglobin menjadi hemoglobin.Metheglobunemia

Reference ValueNormal0,4%-1,5% atau 0,004-0,0015 dari total Hb.Nilai >40% atau > 0,40 : nilai kritis.

Clinical AlertHb M 30% (atau 0,30) mengakibatkan sakit kepala, sianosis.Hb M 70% (atau 0,70) biasanya fatal

Procedureambil sampel darah vena atau arteri dalam dark green atau lavender-topped tube antikoagulan dengan natrium flouride. Simpan dalam es segera dan pindahkan ke laboratorium dengan tas Biohazard. Methemoglobin sangat tidak stabil dan harus diuji dalam waktu 8 jam.

Interfering FactorsMengkonsumsi sosis, daging olahan atau makanan yang mangandung banyak nitrit dan nitrat.Absorpsi perak nitrat yang digunakan untuk mengobati luka bakar yang luas.asupan berlebihan bromo-seltzer adalah penyebab umum dari Methemoglobinemia. (pasien tampak seperti sianosis tetapi sebaliknya merasa baik)PerokokPenggunaan bismut untuk diareIntervensiPretest Patient CareMenasehati pasien tujuan dari tes. Menilai riwayat bromo-seltzer atau obat-obatan atau bahan kimia beracun

Posttest Patient CareMenjelaskan hasil tes; konsultasi penyebab sianosis dan memantau perkembangan anoksiaPengobatan termasuk intravena metilen blue san asam askorbat oral.

Implikasi KlinisHasil tes positif (adanya Hb S) berarti bahwa dapat diasumsikan sejumlah besar eritrosit berbentuk bulan sabit. Hasil tes yang positif 99% akurat.Ciri/sifat sel sabitAnemia sel sabit (penyakit Hb S)

1. Ciri/sifat sel sabitKonfirmasi yang pasti dari sifat sel sabit oleh Hb elektorforesis menunjukkan pola heterozigot (A/S) berikut: Hb S, 20%-40%; Hb A1, 60%-80%; Hb F, dalam jumlah sedikit. Ini berarti bahwa pasien telah mewarisi gen Hb yang normal dari satu orangtua dan gen Hb S dari yang lain (pola heterozigot). Pasien ini tidak memiliki manifestasi klinis dari penyakit, tetapi beberapa dari anak-anak pasien ini mungkin mewarisi penyakit jika pasangan pasien juga memiliki pola gen resesif.Diagnosis sifat sel sabit tidak mempengaruhi umur panjang dan tidak disertai dengan tanda-tanda dan gejala anemia sel sabit. A/S terjadi pada 8.5% dari orang Amerika Afrika.Sifat sel sabit dapat menyebabkan nekrosis papiler ginjal, hematuria, peningkatan resiko emboli paru, segmen iskemia anterior.2. Anemia sel sabit (penyakit Hb S)Konfirmasi yang pasti dari sifat sel sabit oleh Hb elektorforesis menunjukkan pola heterozigot (S/S) berikut: Hb S, 80%-100%; Hb F, sebagian besar sisanya, Hb A1, 0% (absent).Ini berarti gen Hb S yang abnormal telah diwariskan dari kedua orang tuanya (pola homozigot). Pasien memiliki semua manifestasi klinis. Hb C-Harlem (jarang)Hb C-GeorgetownHb S pada kombinasi dengan gangguan lainnya, seperti -Thalassemia atau Hb S-CImplikasi Klinis1. Methemoglobinemia keturunan (tidak biasa) dikaitkan dengan:2. Methemoglobinemia didapat dikaitkan dengan:3. Efek toksik dari obat atau zat kimia (panyabab paling umum):Implikasi KlinisKenaikan Hb F ditemukan pada:

TERIMA KASIH