24
1 International Astronomy Olympiad ke XIII Trieste, Italy, 13-21 Oktober 2008 Laporan Kegiatan Tim Senior Indonesia oleh Dr.Suryadi Siregar DEA Tim Leader Kelompok Senior

International Astronomy Olympiad ke XIII Trieste, Italy, 13-21

  • Upload
    vonhan

  • View
    228

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

1

International Astronomy Olympiad ke XIII Trieste, Italy, 13-21 Oktober 2008

Laporan Kegiatan

Tim Senior Indonesia

oleh

Dr.Suryadi Siregar DEA Tim Leader Kelompok Senior

2

Laporan Partisipasi Tim Senior Indonesia di dalam

International Astronomy Olympiad ke XIII di Trieste, Italia

13-21 Oktober 2008 _____________________________________________________

Pendahuluan International Astronomy Olympiad ke XIII diselenggarakan di Trieste, Italia, tanggal 13 sampai tanggal 21 Oktober 2008, dengan host institution Abdus Salam International Centre for Theoretical Physics (ICTP), sebuah lembaga penelitian internasional yang didirikan oleh pemenang hadiah nobel Fisika dari Pakistan Abdus Salam. Di dalam olimpiade ini ada dua kategori siswa peserta yaitu yunior yang merupakan siswa SMP berusia di bawah 15 tahun dan siswa peserta senior yang batas usianya 17 tahun. Satu tim nasional terdiri dari dua siswa senior dan tiga siswa yunior. Peserta Jumlah peserta IAO XIII ini adalah 18 tim yang terdiri dari total 49 peserta senior dan 44 peserta junior dari 17 negara. Indonesia mengirim dua siswa senior dan tiga siswa yunior. Tim senior Indonesia terdiri dari dua orang siswa yaitu :

1. Zefrizal Nanda SMPN 1 Trenggalek

2. Anas Maulidi Utama, SMAN 5, Surabaya

Perlu dijelaskan bahwa Zefrizal Nanda adalah pemegang, medali Emas tingkat junior pada XII-th International Astronomy Olympiad di Simeiz tahun 2007, sesuai dengan peraturan Olympiad pemegang medali emas tingkat Junior tahun lalu hanya boleh ikut berlomba di kelas Senior. Kedua siswa ini didampingi oleh team leader Dr. Suryadi Siregar dari Program studi Astronomi Institut Teknologi Bandung , Depdiknas.

Perjalanan Setelah menjalani pelatihan tahap akhir tanggal 6 – 10 Oktober 2008 di Planetarium DKI di Taman Ismail Marzuki, dan Hotel Alia, Cikini, Jakarta, para siswa bertolak dari bandara Internasional Soekarno Hatta, tanggal 11 Oktober 2008 jam 18, dengan Malaysia Airlines. Tim transit di Kuala Lumpur dan di Roma untuk berganti pesawat Alitalia dan tiba di Trieste tanggal 12 Oktober 2008 pagi. Tim langsung ditempatkan di Adriatico Guest House yang merupakan tempat tinggal para tamu peneliti ICTP, yang terletak di tepi laut Adriatik.

3

Setelah selesai mengikuti IAO, tim berangkat pulang pada tanggal 21 Oktober 2008 jam 04.30 pagi menuju bandara Trieste, lalu ke Roma, Kuala Lumpur dan tiba di Jakarta tanggal 22 Oktober 2008 jam 10 pagi.

Program acara Program acara olimpiade adalah sebagai berikut :

Senin, 13 Oktober 2008 19.30 – 20.30 Makan malam di Adriatico Guest House cafetaria 21.00 – 23.00 Team leader Meeting di Lundkvist room ICTP Selasa, 14 Oktober 2008 07.30 – 09.00 makan pagi di Adriatico Guest House cafetaria 10.00 – 12.00 Official opening ceremony di ICTP main hall 13.00 – 14.30 makan siang di Ristorante Marinella 16.30 – 18.30 Lectio magistralis (kuliah umum) di ICTP main hall oleh Prof Francesca

Matteuci, acc Lincei dengan judul "The Birth of Milky Way" 20.30 – 23.30 unofficial opening ceremony di Tripcovich theatre Rabu, 15 Oktober 2008 06.00 – 08.30 Penerjemahan soal teori di Lundkvist room oleh team leader 07.30 – 08.30 Makan pagi untuk siswa, observer dan pendamping siswa Adriatico Guest

House cafetaria 08.45- 09.45 Makan pagi untuk team leader penerjemah Adriatico Guest House

Cafetaria 09.00 – 13.30 Ujian teori di SISSA main hall 14.00 – 15.00 Makan siang di Adriatico Guest House cafetaria 15.00 – 19.00 Juri mulai bekerja mengoreksi di Lundkvist room 19.30 – 20.30 Makan malam di Adriatico Guest House cafetaria Kamis, 16 Oktober 2008 08.00 – 09.00 Makan pagi di Adriatico Guest House cafetaria 09.00 – 18.00 Juri mengoreksi test teori di Lundkvist room 10.30 – 14.30 Siswa kunjungan ke fasilitas pemercepat elektron Elettra Synchrotron 14.30 – 15.30 Siswa makan siang di Elettra cafetaria 15.30 – 16.00 Perjalanan siswa kembali ke Adriatico Guest House 18.30 – 19.30 Makan malam di Adriatico Guest House cafetaria 20.00 – 24.00 Test observasi di Adriatico Guest House Jumat, 17 Oktober 2008 08.00 – 09.00 Makan pagi di Adriatico Guest House cafetaria 09.00 – 12.00 Juri mengoreksi test teori di Lundkvist room 13.00 – 14.00 Makan siang di Adriatico Guest House cafetaria 15.30 – 18.30 Basket dan catur di sport hall 19.00 – 20.00 Makan malam di Adriatico Guest House cafetaria 21.00 – 23.00 Juri mengoreksi test teori di Lundkvist room

4

Sabtu, 18 Oktober 2008 06.00 – 08.30 Penerjemahan soal test praktek oleh para juri di Lundkvist room 07.30 – 08.30 Makan pagi siswa di Adriatico Guest House cafetaria 08.45 – 09.45 Makan pagi bagi juri penerjemah di Adriatico Guest House cafetaria 09.00 – 13.30 Test praktek di SISSA main hall 14.00 – 15.00 Makan siang di Adriatico Guest House cafetaria 17.00 – 19.00 Kunjungan ke observatorium 19.00 – 20.45 Makan malam di Ristorante Posta 21.00 – 23.00 Kunjungan lanjutan ke observatorium Minggu, 19 Oktober 2008 07.30 – 08.30 Makan pagi di Adriatico Guest House cafetaria 08.30 – 19.00 Ekskursi ke Venesia 21.00 – 22.30 Rapat juri terakhir untuk penentuan distribusi medali di Lundkvist room Senin, 20 Oktober 2008 08.00 – 09.00 Makan pagi di Adriatico Guest House cafetaria 09.00 – 12.30 Basket dan catur di sport hall untuk para siswa dan team leader 09.00 – 13.00 Panitia menyiapkan daftar nilai dan sertifikat 13.00 – 14.00 Makan siang di Adriatico Guest House cafetaria 16.30 – 18.30 Upacara penutupan dan pembagian sertifikat dan medali di ICTP main hall 19.30 – 23.00 Pesta perpisahan di restoran Castelreggio Selasa, 21 Oktober 2008 04.30 Berangkat meninggalkan Adriatico Guest House cafetaria ke Bandara Trieste untuk

kembali ke tanah air Penerjemahan, Test dan Penjurian Menurut aturan, di dalam satu tim ada dua orang team leader, satu team leader bertugas sebagai penerjemah dan mengasuh anak-anak, sedangkan team leader lain bertugas sebagai juri. Team leader yang bertugas menerjemahkan soal dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia adalah Dr. Chatief Kunjaya, sedangkan yang bertugas sebagai juri adalah Dr. Suryadi Siregar. Soal disediakan oleh panitia, team leader tinggal menerjemahkan.

Jumlah soal teori adalah 5 soal essay, praktek pengolahan data 2 soal. Soal dapat dilihat pada lampiran. Panitia menyediakan satu set soal untuk test observasi dengan alat ukur tinggi dan azimuth jika hari cerah dan satu set test cadangan jika langit hujan atau mendung. Ternyata pada hari observasi langit mendung bahkan ada hujan, sehingga soal yang digunakan adalah soal cadangan.

Team leader yang menjadi juri bertugas memeriksa jawaban test teori salah satu soal untuk semua peserta senior saja atau junior saja. Sementara itu salah satu juri dari negara lain juga memeriksa nomor soal yang sama. Kemudian hasil pemeriksaan kedua juri itu dicocokan, jika terjadi perbedaan, mereka berdiskusi sampai disepakati satu nilai untuk

5

setiap nomor setiap peserta. Test observasi dan praktek dikoreksi oleh juri dari tuan rumah.

Hasil yang diperoleh oleh tim Senior Indonesia adalah satu perak yang diraih oleh Anas Maulidi Utama, dari SMAN-5,Surabaya dan satu perunggu oleh Zefrizal Nanda, dari SMPN-1,Trenggalek. Daftar nilai lengkap dapat dilihat pada Lampiran-1

Evaluasi Suasana persahabatan diantara para peserta juga terbina dengan baik. Pada kesempatan itu setiap anggota tim Indonesia memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara lain melalui percakapan, brosur, cinderamata dan penampilan kesenian. Anak-anak Indonesia menampilkan tari saman dan lagu Yamko Rambe pada saat malam kesenian.

Secara umum misi yang diemban tim Nasional Indonesia Senior ke International Astronomy Olympiad telah berjalan dengan baik, selamat dan sukses dengan meraih satu second prize atau perak oleh Anas Maulidi Utama dan satu third prize atau perunggu oleh Zefrizal Nanda. Khusus untuk Zefrizal Nanda selain perunggu dia juga mendapat diploma Best Observational Result, nilai tertinggi observasi dari seluruh peserta. Jika dibandingkan dengan prestasi tahun lalu dari dua peserta Senior yang berlomba cuma satu yang meraih perunggu, event International Astronomy Olympiad ke 13, kali ini merupakan suatu peningkatan. Namun tidak mencapai target yang kami patok yaitu minimal satu emas. Telaah awal menunjukkan bahwa Anas Maulidi Utama berlomba dalam kondisi tegang dan tidak relaks, ini terbuktinya dengan tertinggalnya alat tulis dan lambatnya antisipasi dari dia untuk memberitahukan dokumen ujian yang tidak lengkap.

Tingginya prestasi bergantung pada kondisi siswa, yaitu kemampuan, minat, semangat dan kondisi mentalnya. Kemampuan bergantung pada bakat dan kecerdasan anak serta pembinaan yang dilakukan. Dengan dilakukannya seleksi, dapat diduga bahwa anak-anak yang dikirim adalah anak-anak yang pintar, tinggal mengeveluasi kualitas seleksi yang dilakukan.

Pembinaan sebelum keberangkatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana, antara lain pembinaan di Observatorium Bosscha dan Planetarium DKI. Dari segi minat, dirasa perlu pada tahun-tahun mendatang untuk menelusur minat anak-anak yang dikirim itu terhadap astronomi, melalui wawancara singkat, sebab jika minat kurang tentu semangat dalam belajar juga kurang. Dalam hal semangat, dirasa perlu juga untuk mempertimbangkan hasil test psikologi diluar kecerdasan, seperti kematangan emosi, daya juang dan lain-sebagainya sebab, walaupun siswa tersebut cerdas, namun jika semangat dan daya juangnya kurang, prestasinya tentu tidak maksimal.

6

Lampiran-1 Rekap Nilai Peserta

7

8

Lampiran-2 Rules of Jury

9

10

11

12

13

Lampiran-3 Soal dan Jawab

14

15

16

17

18

19

Lampiran-4 Rekaman Peristiwa

20

Foto-1 Upacara pembukaan XIIIth International Astronomy Olympiad

Foto-2 Sambutan Chairman of Jury Prof. Stefano CRISTIANI

21

Foto-3 Sambutan Chairman of the Coordinating Council Prof. Mihail GAVRILOV

Foto-4 Tim Indonesia bersama staf Kedutaan Besar RI yang sengaja datang dari Roma

22

Foto-5 Improvisasi Tari Saman oleh Tim Indonesia pada malam kesenian di Trieste

Foto-6 Suasana ujian teori

Foto-7 Anas Maulidi Utama sedang menyelesaikan soal ujian

23

Foto-8 Diskusi tentang lembar jawab siswa oleh tiga anggota Juri: Indonesia,Thailand, dan Swedia dibahas bersama dengan Chairman of the Coordinating Council.Prof Mihail

GAVRILOV

Foto-9 Tim Olimpiade Astronomi Indonesia di depan museum ketika rekreasi ke Venitia

Foto-10 Menjelang pengumuman hasil lomba

24

Foto-11 Anas Maulidi Utama sedang menerima Diploma II dan medali perak

Foto-12 Zefrizal Nanda Mardani sedang menerima Diploma-III dan medali perunggu

Foto-13 Tim Leader sedang menerima piagam dari Panitia XIIIth-IAO