15
INTERFEROMETER MICHELSON

Interferometer Michelson

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laboratorium optik

Citation preview

INTERFEROMETER MICHELSON

INTERFEROMETER MICHELSON

1Firdaus Eka Setiawan(081211331147)Linda Nihayatul H(081211331148)Pramita Febri I(081211332004) Mei Budi Utami(081211332009) Fachrun Nisa(081211332010) Sarasati Istiqomah(081211332011) kelompok2TUJUAN EKSPERIMENMenentukan nilai panjang gelombang keluaran cahaya laser dan membandingkan hasilnya dengan literaturPENDAHULUANInterferensi ialah penggabungan secara superposisi dua gelombang atau lebih yang bertemu dalam satu titik di ruang.

Interferensi

Interferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang atau perubahan panjang gelombang dengan ketelitian yang sangat tinggi berdasarkan penentuan garis garis interferensi.Konstruktif

Destruktif

4SET UP ALAT

5PROSEDUR PENELITIAN6Mekanisme Terbentuknya Pola Gelap-Terang

Sebuah berkas cahaya dari laser di pancarkan menuju beam spliter, sehingga berkas cahaya sebagian di transmisikan menuju movable mirror (M1) dan sebagian lagi di refleksikan menuju adjustable mirror (M2) kemudian kedua berkas cahaya tersebut merefleksikan cahaya menuju beam spliter,sebagian cahaya dari M1 di refleksikan oleh beam spliter menuju layer pengamatan dan sebagian yang lain cahaya dari M2 di transmisikan oleh beam spliter menuju layer pengamatan dan menghasilkan frinji.Pola Gelap-Terang

DATA HASIL PENGAMATAN

10ANALISIS DATA11 Dari analisis perhitungan, panjang gelombang yang didapatkan pada eksperimen adalah =851,8 nm, sedangkan panjang gelombang pada laser He-Ne berdasarkan literatur adalah 632,8 nm sehingga dari hasil tersebut diperoleh kesalahan sebesar 34,6%.

Kesalahan ini dapat terjadi disebabkan oleh:Kurang teliti praktikan saat menggeser cermin.Kurang tepat saat menghitung jumlah denyutan pola frinji.Selain itu pola interferensi yang timbul polanya berubah-ubah dengan adanya getaran-getaran disekitar lingkungan saat eksperimen sehingga sangat sulit sekali untuk menghitung banyaknya perubahan pola interfernsi yang terjadi.PEMBAHASAN 13

Banyak atau sedikitnya jumlah frinji yang terbentuk tergantung pada beda lintasan optik pada cahaya yang saling berinterferensi tersebut. Semakin besar beda lintasan maka akan menghasilkan pola interferensi (denyutan frinji) semakin banyak, sedangkan semakin kecil beda lintasan optik mengakibatkan jumlah frinji semakin sedikit14KesimpulanBerdasarkan dari eksperimen kami diperoleh panjang gelombang sebesar = 851,8 nmSedangkan dari literatur diperoleh panjang gelombang laser He-Ne adalah 632,8 nm, sehingga prosentasi kesalahan sebesar 34,6%.

15