7

Click here to load reader

HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

31

HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTTERHADAP STATUS DMF-T SISWA SD DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS I DENPASAR SELATANTAHUN 2011

Ni Made Sirat1

1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar

Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases which arefound in both children and adults since they affect deciduous as well as permanent teeth. OralHealth constitutes an integral part of health in general with important aspects in relation withthe mastication, speech and esthetic functions. The objective of this research is to identify theimpact of dental and oral health counseling service towards dental and oral health of elementaryschool students in the working area of community health center in south Denpasar in 2011.The design of this research is observational, cross sectional study. The sample are 128 persons,and in determining the samples the systematic random sampling was conducted. The result ofthis research shows that the counseling service has an impact to the DMF-T status (p=0.000)with OR score of 5.942. Based on Chi Square test, it is found that the X2 value is X2 = 1.312with p is at 0.252 bigger that a=5% (0.252>0.05). This shows that there is no impact betweenthe knowledge of dental and oral health and OHI-S status of the students. There is no impactbetween the attitude and OHI-S status (p=0.120) and there is no impact between the attitudeand the DMF-T status (p=0.209). There is an impact between the behavior and the DMF-T status of the elementary school students in the working area of Puskesmas in South Denpasar(p=0.001) with OR score of 5.800. The conclusion of this research is that in addition to thecounseling service program, the behavior of the students also plays a significant role in theimprovement of the dental and oral health of the elementary school students. It is suggestedthat dental health personnel in their dental and oral counseling service include not only thestudents and teachers but also the parents of the students as the persons who are closest tothe students. In addition to that, the activities emphasize more on the promotional and preventiveactivities so that it can improve the level of the dental and oral health in order to prevent newcarries.

Keywords : counseling service, DMF-T status

tertentu untuk mencapai tujuan kesehatan gigidan mulut yang optimal (Depkes RI., 1999).Gigi merupakan bagian dari alat pengunyahanpada sistem pencernaan dalam tubuh manusia,sehingga secara tidak langsung berperandalam status kesehatan perorangan. Statuskaries gigi tetap ditentukan dari indeks DMF-T (D=Decay= gigi yang terkena karies,M=Missing= hilangnya elemen gigi karenakaries, F=Filling = gigi yang sudahditumpat). Indeks DMF-T merupakan jumlah

Program pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut merupakan upaya kesehatan denganpendekatan pemeliharaan, peningkatankesehatan (promotif), pencegahan penyakit(preventif), pengobatan (kuratif) danpemulihan kesehatan (rehabilitatif). Programini dilaksanakan secara terencana,menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan,ditujukan pada anak usia sekolah dasar yangmasih rentan terhadap penyakit gigi dan mulutyang dapat diikuti dalam suatu kurun waktu

Page 2: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

32

elemen gigi yang terkena karies, yang hilangdan yang sudah ditumpat pada setiap individu(Houwink, dkk., 2000). Berdasarkan hasilevaluasi pada siswa SD pelayanan asuhanmenunjukkan tingginya prevalensi karies gigiyaitu mencapai 62,16%. Sedang indeksDMF-T rata-rata adalah 2,12 sedangkantarget nasional untuk tahun 2010 ≤2(Budayani, 2010).Pengetahuan, sikap, dan perilaku siswasekolah dasar tentang pencegahan penyakitgigi dan mulut pada umumnya masih kurang.Pengetahuan (cognitive) merupakan domainyang sangat penting dalam membentuktindakan seseorang. Pengetahuan seseorangdapat dipengaruhi oleh berbagai faktorseperti: pengalaman, tingkat pendidikan, usia,frekuensi penerimaan informasi yang dapatberupa pelatihan-pelatihan, seminar, dan lain-lain (Notoatmodjo, 2003).Menurut La Pierre (dalam Azwar, 2003)sikap didefinisikan sebagai suatu pola perilaku,tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisiuntuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial,atau secara sederhana sikap adalah responsterhadap stimuli sosial yang terkondisikan.Sikap juga dikatakan sebagai suatu responsevaluatif, respons ini akan timbul apabilaindividu dihadapkan pada suatu stimulus yangmenghendaki adanya reaksi individual.Menurut Skinner (dalam Notoatmodjo,2003), perilaku kesehatan adalah suaturespon seseorang (organisme) terhadapstimulus atau objek yang bekaitan dengan sakitdan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,makanan dan minuman, serta lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut terhadap status DMF-T siswa SDpelayanan asuhan dan SD yang tidakmendapat pelayanan asuhan kesehatan gigidan mulut di wilayah kerja Puskesmas IDenpasar Selatan.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitianobservasional dengan rancangan crosssectional study. Penelitian dilakukan padasiswa sekolah dasar pada 4 SD di wilayahkerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Kriteriapengambilan subyek penelitian yaitu siswasekolah dasar yang bersedia menjadi subyekpenelitian, umur 11-14 tahun. Jumlah sampelyang memenuhi kriteria sebanyak 128 orang.Sampel diambil secara systematic randomsampling yaitu dari masing-masing SD yangada di wilayah kerja Puskesmas I DenpasarSelatan. Variabel penelitian ini terdiri darivariabel bebas (pelayanan asuhan,pengetahuan, sikap, perilaku) dan variabelterikat status DMF-T. Data dikumpulkandengan kuesioner dan wawancara terstrukturserta pemeriksaan langsung. Uji validitasdilakukan untuk memberikan keyakinanbahwa alat ukur tersebut dapat mengukur apayang akan diukur. Uji validitas dilakukanterhadap kuesioner yang telah dipersiapkandengan formula alat bantu komputer yaitudengan melihat output pada kolom correcteditem-total Statistics yang merupakan nilai rhitung untuk masing-masing pertanyaan,kemudian membandingkan dengan nilai rtabel. Uji reliabilitas dilakukan untukmengetahui konsistensi alat ukur yang

Jurnal Ilmu Gizi, Volume 3 Nomor 1, Februari 2012 : 31 - 37

Page 3: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

33

dipergunakan dan dilakukan pada kuesioneryang sudah valid dengan menggunakan rumusproduct moment (Korelasi Pearson).Penggunaan alat ukur ini telah diuji denganmelakukan uji coba pada 20 orang respondendi wilayah penelitian dan bukan merupakanbagian dari sampel. Pengolahan datadilakukan secara manual dengan cara: editing,coding, entry dan cleaning. Analisis datadilakukan dengan statistik bivariat korelasipearson dan multivariat.

Hasil penelitian

Karakteristik responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari 128orang responden, maka dapat disajikankarakteristik responden berdasarkan jeniskelamin dan umur responden. Karakteristikresponden berdasarkan jenis kelamin danumur dapat dilihat pada tabel 1.

n % n % n %Jenis Kelamin

Laki-laki 20 31,3 34 53,1 54 42,2Perempuan 44 68,7 30 46,9 74 57,8

Umur (th)11 20 31,3 21 32,8 41 32.012 43 67,1 40 62,5 83 64,813 0 0,0 1 1,6 1 0,814 1 1,6 2 3,1 3 2,4

Total 64 100,0 100 100,0 128 100,0

Tabel 1Sebaran Karakteristik Responden

UKGS TotalRespondenPelayanan

Asuhan

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besarresponden berjenis kelamin perempuan yaitusebanyak 44 orang (68,7%) dan 20 orang(31,1%) laki-laki pada SD pelayanan asuhan.Sedang responden pada SD UKGS lebihbanyak laki-laki yaitu sebanyak 34 orang(53,1%) dan 30 orang (46,9%) perempuan.

Dilihat dari umur, umur 12 tahun paling banyakpada SD pelayanan asuhan yaitu sebanyak67,1% dan paling sedikit berumur 14 tahunsebanyak 1,6% (1 orang).

f % f %Pelayanan Asuhan 29 45,3 35 54,7UKGS 13 20,3 51 79,7Total 42 32,8 86 67,2

Pelayanan Kesehatan Gizi

sekolah Baik Buruk

Pengetahuan

Tabel 2Sebaran Pengetahuan berdasarkan

pelayanan kesehatan gigi pada sekolah

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besarresponden pada SD pelayanan asuhanmemiliki tingkat pengetahuan baik (45,3%),sedang SD UKGS sebesar (20,3%). Dengandemikian SD pelayanan asuhan memilikitingkat pengetahuan lebih baik dari SDUKGS.

f % f %Pelayanan Asuhan 38 59,4 26 40,6UKGS 22 32,4 42 65,6Total 60 46,9 68 53,1

Pelayanan Kesehatan Gizi

sekolah Baik

Sikap

Tabel 3Sebaran sikap berdasarkan pelayanan

kesehatan gigi pada sekolah

Buruk

Tabel 3 menunjukkan bahwa, secarakeseluruhan responden memiliki sikap yangbaik terhadap pencegahan penyakit gigi danmulut yaitu sebesar 46,9%. Namunresponden pada SD pelayanan asuhanmemiliki sikap baik yaitu sebesar 59,4% danSD UKGS hanya sebesar 32,4%. Hal inimenunjukkan bahwa sikap responden padaSD pelayanan asuhan lebih baik dari SDUKGS.

Sirat (Hubungan pelayanan asuhan...)

Page 4: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

34

f % f %Pelayanan Asuhan 37 57,8 27 42,2

UKGS 15 23,4 76,6 76,6Total 52 40,6 76 59,4

Sebaran perilaku berdasarkan pelayanan kesehatan gigi pada sekolah

Baik BurukPerilaku

Variabel

Tabel 4

Tabel 4 menunjukkan bahwa secarakeseluruhan responden pada SD di wilayahkerja Puskesmas I Denpasar Selatanmempunyai perilaku baik terhadap kesehatangigi dan mulut yaitu sebesar 40,6%. Sedangresponden pada SD pelayanan asuhanmempunyai perilaku kesehatan gigi dan mulutyang baik sebesar 57,8% lebih baik dari SDUKGS (23,4%).

Status DMF-T

Pelayanan asuhan UKGS

Decay 1,80 2,50Missing 0,05 0,40Filling 0,15 0,00DMF-T 2,00 2,90

Tabel 5Sebaran status DMF-T SD

pelayanan asuhan dan UKGS

Tabel 5 menunjukkan bahwa rata-rata DMF-T pada SD UKGS adalah 2,90, lebih tinggidari SD pelayanan asuhan yaitu 2,0. Rata-rata decay (karies) adalah 4,30 lebih tinggidari missing dan filling. Rata-rata filling(0,15) sangat kecil bahkan tidak ada samasekali pada SD UKGS yang berarti tidak adagigi yang ditambal.Tabel 6 menunjukkan hasil analisis korelasiproduct moment antara pelayanan asuhandengan nilai DMF-T diperoleh nilaiχ2=14,458 dengan p=0,000, nilai OR=9,930. Pengetahuan dengan DMF-T

f % f %Pelayanan Kes. GigiPelayanan Asuhan 57 89,1 7 10,9UKGS 37 57,8 27 42,2PengetahuanBaik 34 81,0 8 19,0Buruk 60 69,8 26 30,2SikapBaik 45 75,0 15 25,0Buruk 49 72,1 19 27,9Perilaku: Baik 47 90,4 5 9,6Buruk 47 61,8 29 38,2

Baik Buruk Hasil analisis

X 2 =14,458 p=0,000 OR=5,942

X 2 =1,282 p=0,258

X 2 =0,031 p=0,861

X 2 =11,473 p=0,001 OR=5,800

DMF-TVariabel

Tabel 6Hasil analisis hubungan antar variabel

diperoleh nilai χ2=1,282 dengan p=0,258.Sikap dengan DMF-T diperoleh nilaiχ2=0,031 dengan p=0,861. Perilaku denganstatus DMF-T diperoleh nilai χ2=11,473dengan p=0,001.

Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B)Pelayanan Asuhan 1.450 0.493 8.638 1 0.003 4.262Perilaku 1.359 0.551 6.091 1 0.014 3.893Constant 0.039 0.276 0.019 1 0.889 1.039

Tabel 7Hasil analisis regressi logistik

Tabel 7 menunjukkan hasil analisis regresilogistik ganda menunjukkan bahwa pelayananasuhan memberikan pengaruh secarasignifikan sebesar (p = 0,003), dengan riskratio (RR) 4,262 yang berarti bahwa siswaSD yang mendapat pelayanan asuhanmemiliki risiko DMF-T baik 4,262 kali lebihbesar dibandingkan dengan SD UKGS.

Pembahasan

Status DMF-T siswa SD di wilayah kerjaPuskesmas I Denpasar Selatan menunjukkanbahwa siswa SD yang mendapat pelayananasuhan dengan rata-rata DMF-T 2,0 dan SDUKGS dengan rata-rata DMF-T 2,90. Biladibandingkan dengan data Riset KesehatanDasar Provinsi Bali 2007 rerata DMF-T

Jurnal Ilmu Gizi, Volume 3 Nomor 1, Februari 2012 : 31 - 37

Page 5: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

35

0,91, menunjukkan bahwa DMF-T siswasekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas IDenpasar Selatan lebih tinggi (Depkes RI.,2008).Responden pada SD pelayanan asuhanmemiliki tingkat pengetahuan tentangkesehatan gigi dan mulut lebih baik dari SDUKGS. Hal ini disebabkan SD pelayananasuhan mendapat penyuluhan tentangkesehatan gigi dan mulut secara rutin setiapdua minggu sekali dari Jurusan Kesehatan GigiPoltekkes Denpasar . Waktu penyuluhanfrekuensinya lebih banyak dan diberikanselama kurang lebih 15-20 menit. Materipenyuluhan diberikan dengan berbagaimacam metode, seperti: ceramah, tanyajawab dan demonstrasi. Sedang SD UKGSmendapat penyuluhan hanya sebulan sekali,sehingga tidak semua kelas dapat diberikanpenyuluhan serta dengan frekuensi penyuluhanyang kurang tersebut tidak semua pokokbahasan dapat disampaikan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa,responden pada SD pelayanan asuhanmemiliki sikap yang baik terhadap pencegahanpenyakit gigi dan mulut lebih baik dari SDUKGS. Sikap merupakan reaksi atau responseseorang yang masih tertutup terhadap suatustimulus atau objek. Sikap tidak langsungdilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebihdahulu dari perilaku yang tertutup. Sikapsecara nyata menunjukkan konotasi adanyakesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentuyang dalam kehidupan sehari-hari adalahreaksi yang bersifat emosional terhadapstimulus sosial. Hasil penelitian menunjukkanbahwa siswa SD di wilayah kerja Puskesmas

I Denpasar Selatan mempunyai perilaku yangbaik terhadap kesehatan gigi dan mulut.Perilaku adalah realisasi dari pengetahuan dansikap menjadi suatu tindakan nyata. Perilakujuga merupakan respon seseorang terhadapstimulus dalam bentuk nyata atau terbuka.Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelasdalam bentuk tindakan atau praktek yangdengan mudah dapat diamati atau dilihat olehorang lain.Secara aplikatif terdapat hal yang berbandingterbalik antara perilaku terhadap statuskesehatan gigi dan mulut. Semakin baikperilaku seseorang maka semakin tinggi tingkatkebersihan giginya dan semakin rendah pulastatus karies giginya. Hal tersebut dilihat dariapa yang telah dilakukan sesuai dengantingkatan pelayan kesehatan gigi yangdidapat. Sebaliknya, jika perilaku yang tidakbaik akan semakin rendah tingkat kebersihangigi dan mulutnya serta semakin tinggi statuskaries giginya.Hasil penelitian menujukkan bahwa pelayananasuhan paling dominan memberikan pengaruhterhadap status DMF-T siswa dengan nilaip=0,003 dengan nilai OR sebesar 5,942. Halini disebabkan karena SD pelayanan asuhanmemperoleh pelayanan kesehatan gigi secaramenyeluruh, antara lain: sikat gigi masal yangdilaksanakan secara rutin setiap dua minggusekali, kumur-kumur larutan fluor, topikalaplikasi, serta penambalan gigi yang karies.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasilpenelitian Nur Amaniah (2009) terhadapsiswa sekolah dasar di Kabupaten AcehTamiang menunjukkan bahwa status DMF-Tsiswa baik.

Sirat (Hubungan pelayanan asuhan...)

Page 6: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

36

Ada hubungan antara perilaku dengan statusDMF-T siswa SD. Perilaku adalah realisasidari pengetahuan dan sikap menjadi suatutindakan nyata. Perilaku juga merupakanrespon seseorang terhadap stimulus dalambentuk nyata atau terbuka. Respon terhadapstimulus tersebut sudah jelas dalam bentuktindakan atau praktek yang dengan mudahdapat diamati atau dilihat oleh orang lain.Diharapkan bagi Jurusan Kesehatan GigiPoltekkes Denpasar agar lebih mengoptimal-kan upaya promotif, sehingga dapatmeningkatkan pengetahuan serta sikap siswaSD dalam menjaga dan memeliharakebersihan gigi dan mulut. Dalam melakukanupaya promotif sebaiknya lebih menekankanpada metode demonstrasi sehingga siswa SDlebih memahami materi yang diberikan. Untukpemegang program pelayanan asuhan,disarankan agar pelaksanaan kegiatanmelibatkan pihak yang terkait, seperti:sekolah, siswa, guru, serta orang tua siswasebagai orang yang paling dekat dengan siswa.Program pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut lebih dikembangkan lagi ke sekolah-sekolah lain sehingga dapat meningkatkanstatus kesehatan gigi dan mulut siswa.

Hal ini disebabkan tersedianya sarana/prasarana yang baik dan frekuensi kunjunganpetugas kesehatan gigi dan mulut baik.Program pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut bagi siswa SD terus dilaksanakan secaraberkesinambungan dan dikembangkan kesekolah-sekolah lain yang belum mendapatpelayanan asuhan. Selain itu untuk SD UKGSupaya-upaya kesehatan gigi serta frekuensikunjungan petugas kesehatan gigi lebihditingkatkan lagi. Dengan adanya programpelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulutdapat meningkatkan status DMF-T siswasekolah dasar.

Kesimpulan dan Saran

Program pelayanan asuhan kesehatan gigi danmulut merupakan salah satu upaya untukmengatasi masalah kesehatan gigi dan mulutsiswa sekolah dasar. Status DMF-T siswapada SD pelayanan asuhan lebih baik dari SDUKGS, karena SD pelayanan asuhanmemperoleh pelayanan kesehatan gigi danmulut secara menyeluruh baik promotif,preventif maupun kuratif sederhana. Tidak adahubungan antara pengetahuan dengan statusDMF-T siswa, karena seseorang yangmemiliki pengetahuan tinggi belum cukupuntuk mempengaruhi status kesehatan gigi danmulut menjadi rendah apabila pengetahuantersebut belum diterapkan dalam perilakusehari-hari. Tidak ada hubungan antara sikapdengan status DMF-T siswa, karena sikapmerupakan reaksi atau respon seseorang yangmasih tertutup terhadap suatu stimulus atauobjek. Sikap tidak langsung dilihat tetapihanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dariperilaku yang tertutup.

Jurnal Ilmu Gizi, Volume 3 Nomor 1, Februari 2012 : 31 - 37

Page 7: HUBUNGAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN … · 1Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar Abstract. Oral and dental diseases are commerly founds as a community diseases

37

Daftar Pustaka

Amaniah, N., 2009, Hubungan FaktorManajemen dan Tenaga PelaksanaUKGS dengan Cakupan PelayananUKGS serta Status Kesehatan Gigidan Mulut Murid Sekolah Dasar DiKabupaten Aceh Tamiang Tahun 2009,Tesis, Program Magister IlmuKesehatan Masyarakat, UniversitasSumatera Utara

Azwar, S., 2003, Sikap Manusia, Teori danPengukurannya, Edisi 2, PustakaPelajar Ofset, Yogyakarta.

Budayani, D., Novitasari, Y., Putri, M.T.,Yana, J., 2010, Laporan Hasil EvaluasiPelayanan Asuhan Kesehatan Gigi danMulut, Jurusan Kesehatan GigiPoliteknik Kesehatan Denpasar.

Depkes RI., 1999, Tata Cara KerjaPelayanan Asuhan Kesehatan Gigi danMulut di Puskesmas, DirektoratJendral Direktorat Kesehatan Gigi,Jakarta.

Houwink, Dirks B, Winchel, C., 2000, IlmuKedokteran Gigi Pencegahan, GadjahMada University Press, Yogyakarta.

Notoatmojo, S., 2003, Pendidikan danPerilaku Kesehatan, Rineka Cipta,Jakarta.

Priyono, B., 2000, Pengantar Epidemiologiuntuk Kesehatan Gigi dan Mulut,Fakultas Kedokteran Gigi, UniversitasGajah Mada.

Sirat (Hubungan pelayanan asuhan...)