3

Click here to load reader

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN …lppm.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/0109.pdf · kuesioner pada tanggal 5 Oktober 2007, didapatkan dari 10 ibu

  • Upload
    lamcong

  • View
    212

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN …lppm.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/0109.pdf · kuesioner pada tanggal 5 Oktober 2007, didapatkan dari 10 ibu

Jurnal AKP No.1; 1 Januari – 30 Juni 201033

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASANIBU SAAT MENGHADAPI HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK

RSUD PARE – KEDIRI TAHUN 2008

Helena Lenawati, Hendrit PuspitasariPerawat RSUD Pare Kediri

ABSTRACTHospitalization of child is a process because of a reason to obligate a child to stay in the hospital that

have planning or emergency, endure treatment and therapy until repatriating to home. A Child is the part oftheir parent life so, if there are any experience bothering them, their parent will be worry.

The objective of this research is to investigate the knowledge relation with plead of mother level in face ofhospitalization a child. This research is use analytic cross sectional design. The sample is taken away frommothers that waiting their child. In pediatric unit with size sample 28 persons, it is using purposive samplingtechnique.Result this research show from 11 responder having knowledge of good, 7 responder having lightanxiety level (63,6%), 3 responder having medium anxiety level (27,3%) and responder having heavy anxietylevel (9,1%).

Progressivey goodness knowledge of mother, it is decrease the anciety level in face of hospitalization achild. To lessen the anxiety level of parent, healthy officer is suggested to give more information abouthospitalization and also medical proceeds are about treatment of a child.

Keywords : knowledge, anxiety level, mother, hospitalization, child

PENDAHULUANHospitalisasi merupakan suatu proses yang karena

suatu alasan yang berencana atau darurat,mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit,menjalani terapi dan perawatan sampaipemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004 ,h. 188). Selama proses hospitalisasi, anak dan orangtua dapat mengalami berbagai kejadian yang menurutbeberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalamanyang sangat traumatik dan penuh dengan stress.Berbagai perasaan yang sering muncul pada anakyaitu cemas, marah, sedih, takut dan rasa bersalah(Wong, 2000 dalam Supartini, 2004, h.188). Perasaantersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatuyang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasatidak aman dan tidak nyaman, perasaan kehilangansesuatu yang biasa, dan sesuatu yang dirasakanmenyakitkan. Tidak hanya anak, orang tua jugamengalami hal yang sama. Apabila anak stres selamadalam perawatan orang tua menjadi stres pula, danstres orang tua akan membuat tingkat stres anaksemakin meningkat.

Berdasarkan studi pendahuluan di ruang anakRSUD Pare - Kediri diketahui melalui pembagiankuesioner pada tanggal 5 Oktober 2007, didapatkan

dari 10 ibu yang sedang menunggu anaknya yangsakit di ruang anak mengalami cemas ringan 30%,cemas sedang 50%, cemas berat 20%.

Kecemasan orang tua akan meningkat jika merekakurang informasi tentang prosedur dan pengobatananak serta dampaknya terhadap masa depan anak.Selain itu, kecemasan juga terjadi pada mereka yangbaru pertama kali mengalami perawatan anak dirumah sakit, dan orang tua kurang mendapatdukungan emosi dan sosial dari keluarga, kerabat,bahkan petugas kesehatan. Terutama kejadian yangsangat membuat stress orang tua yaitu saat mendengardiagnosis penyakit anaknya (Tiedeman, 1997 dalamSupartini, 2004, h. 188). Stress akibat hospitalisasiakan menimbulkan perasaan tidak nyaman pada anakmaupun pada keluarga. Anakakan menunjukkan berbagai perilaku sebagaireaksi terhadap pengalaman hospitalisasi. Padaumumnya, reaksi anak terhadap sakit adalahkecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaantubuh dan rasa nyeri sedangkan orang tua mengalamiperasaan cemas, takut, sedih dan frustasi.

Sebagai salah satu anggota tim kesehatan,perawat memegang posisi kunci untuk membantuorang tua menghadapi pemasalahan yang berkaitandengan perawatan anaknya di rumah sakit karena

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN …lppm.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/0109.pdf · kuesioner pada tanggal 5 Oktober 2007, didapatkan dari 10 ibu

Jurnal AKP No.1; 1 Januari – 30 Juni 201034

perawat berada di samping pasien selama 24 jam danfokus asuhan adalah peningkatan kesehatan anakmelalui pemberdayaan keluarga. Untuk itu, berkaitandengan upaya mengatasi masalah yang timbul baikpada anak maupun orang tua selama anaknya dalamperawatan di rumah sakit, fokus intervensikeperawatan adalah meminimalkan stressor,memaksimalkan manfaat hospitalisasi, memberikandukungan psikologis pada anggota keluarga, danmempersiapkan anak sebelum dirawat di rumah sakit

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini menggunakan jenispenelitian analitik cross sectional yaitu setiap subjekpenelitian hanya diobservasi sekali saja danpengukuran dilakukan terhadap status karakter atauvariabel subjek pada saat pemeriksaan, hal ini tidakberarti semua subjek penelitian diamati pada waktuyang sama Dalam hal ini jumlah populasi ibu yangsedang menunggu anaknya yang sakit di ruang Anak± selama I bulan sebanyak 93 orang. Sampel dalampenelitian ini sejumlah 28 responden, ini diperolehdari 30% dari jumlah populasi selama 1 bulan. Dalampenelitian ini tehnik sampling yang digunakana dalah“purposive sampling”Analisis yang digunakanmenggunakan tabulasi silang.

HASIL PENELITIAN

Pengeta-huan

Tingkat kecemasan TotalTidakada

Ringan Sedang Berat

Baik 00%

725%

310,7 %

13,6 %

1139,3%

Cukup 00%

414,3 %

414,3 %

13,6 %

932,1 %

Kurang 00%

310,7 %

414,3 %

13,6 %

828,6 %

Total 00%

1450%

1139,3%

310,7%

28100 %

Berdasarkan tabel tabulasi silang dan diagram diatas menunjukkan dari 11 responden yang mempunyaipengetahuan baik terdapat 7 responden mengalamikecemasan ringan (63,6%), 3 responden mengalamikecemasan sedang (27,3%) dan 1 respondenmengalami kecemasan berat (9,1%).

Dari 9 responden yang mempunyai pengetahuancukup didapatkan 4 responden mengalami kecemasan

ringan (44,4%), 4 responden mengalami kecemasansedang (44,4%) dan 1 responden mengalamikecemasan berat (11,1%).

Dari 8 responden yang mempunyai pengetahuankurang didapatkan 3 responden mengalamikecemasan ringan (37,5%), 4 responden mengalamikecemasan sedang (50%) dan 1 responden mengalamikecemasan berat (12,5%).

Jadi dapat dilihat dari tabel dan diagram di atasdapat disimpulkan bahwa terdapat kecenderungansemakin baik pengetahuan seseorang maka semakinringan tingkat kecemasannya.PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapatdiambil kesimpulan dari 11 responden yangmempunyai pengetahuan baik didapatkan 7 respondenmengalami kecemasan ringan (63,6%), 3 respondenmengalami kecemasan sedang (27,2%) dan 1responden mengalami kecemasan berat (9,1%).

Banyak penelitian membuktikan bahwaperawatan anak di rumah sakit menimbulkan strespada orang tua. Berbagai macam perasaan munculpada orang tua yaitu takut, rasa bersalah, stres dancemas. Menurut Brewis, 1995 dalam suparhni, 2004,hal. 192 menemukan rasa takut pada orang tua selamaperawatan anak di rumah sakit terutama pada kondisianak yang terminal karena takut akan kehilangan anakdan adanya perasaan berduka stressor lain yangsangat menyebabkan orang tua cemas adalahmendapat informasi buruk tentang diagnosis medikanaknya, perawatan yang tidak direncanakan danpengalaman perawatan di rumah sakit sebelumnyadirasakan menimbulkan trauma (Supartini, 2000).

Dari uraian di atas dengan pengetahuan yangbaik akan menurunkan tingkat kecemasan seseorang.Semakin banyak informasi yang didapat semakinbanyak pula pengetahuannya. Selain itu juga darifaktor lainnya seperti pendidikan, umur, lingkungan,informasi ataupun dari pengalaman maka dengan itusemua kecemasan sesorang juga akan berkurang.

KESIMPULAN

Terdapat kecenderungan adanya hubungan antarpengetahuan dengan tingkat kecemasan, dimanasemakin baik pengetahuan seseorang maka tingkatkecemasanpun juga semakin ringan.

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN …lppm.akperpamenang.ac.id/wp-content/uploads/2015/05/0109.pdf · kuesioner pada tanggal 5 Oktober 2007, didapatkan dari 10 ibu

Jurnal AKP No.1; 1 Januari – 30 Juni 201035

SARAN

1) Perawat lebih meningkatkan lagi dalammemberikan informasi pada orang tua mengenaihospitalisasi, memberikan dukungan psikologissehingga dapat meminimalkan stressor danmenurunkan kecemasan.

2) Bagi orang tua dianjurkan untuk bertanya kepadapetugas kesehatan mengenai perawatan anaknyaserta segala sesuatu yang berhubungan denganhospitalisasi.

3) Dianjurkan kepada ruangan lebih banyakmemberikan informasi kepada orang tua tentangprosedur-prosedur medis mengenai perawatananak, karena dengan informasi akan mengurangikecemasan seseorang.

KEPUSTAKAAN

Isaacs. (2004). Keperawatan Kesehatan Jiwa danP'sikiatrik. Ed.3. Jakarta : E GC.

Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan PerilakuKesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. (2003). Konsep dan PenerapanMetodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.

Sacharin. (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik.Ed.2. Jakarta : EGC.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak.Jakarta : EGC.

Stevens, P.J.M. (1999). Ilmu Keperawatan. Ed. 2.Jakarta : EGC.

Tomb, M.D. (2004). Buku Saku Psikiatrik. Ed.6.Jakarta : EGC.

Yakita. (2007). Kecemasan. http // www. Yakita. Co.id. (download : 23 september 2007).