136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user TUGAS AKHIR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL DAN SHOPPING MALL DI PURWOKERTO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU Disusun oleh: REVI AULIA PURBANDINI I0207079 Dosen Pembimbing: Ir. EDI PRAMONO SINGGIH, MT YOSAFAT WINARTO, ST.MT PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

TUGAS AKHIR

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HOTEL DAN SHOPPING MALL

DI PURWOKERTO DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

Disusun oleh:

REVI AULIA PURBANDINI

I0207079

Dosen Pembimbing:

Ir. EDI PRAMONO SINGGIH, MT

YOSAFAT WINARTO, ST.MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan Arsitektur Hijau

oleh:

Revi Aulia Purbandini

I0207079

Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan Arsitektur Hijau adalah

suatu bangunan yang memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah

pelayanan untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan perjalanan,

serta menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap maupun masyarakat umum

dengan menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap

lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat. Dampak fenomena

pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor

bangunan justru menjadi kontributor terhadap kerusakan alam dan konsumsi energi.

Arsitektur seringkali didesain dengan orientasi estetis dan ekonomis semata, serta

mengesampingkan aspek keberlanjutan. Arsitektur Hijau merupakan salah satu konsep yang

dapat mengatasi permasalahan dis-orientasi tersebut melalui konsep efisiensi energi dan

ramah lingkungan. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan landasan konseptual

perencanaan dan perancangan hotel dan shopping mall dalam satu bangunan yang mampu

melayani wisatawan dan masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.

Kata Kunci: hotel, shopping mall, purwokerto, arsitektur hijau

Page 3: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

Hotel and Shopping Mall in Purwokerto with Green Architecture Approach

by:

Revi Aulia Purbandini

I0207079

Hotel and Shopping Mall in Purwokerto with Green Architecture Approach is a

building that has two functions that form of activity inside the container in the form of

service for hotel accommodation for people who travel, and provide shopping facilities for

both residential as well as the general public by applying the concept of architecture that

minimize impacts on the environment and produce a better life and healthier. The impact of

global warming phenomenon is characterized by worsening natural conditions on earth.

Building sector became contributors to the destruction of nature and of energy

consumption. Architectures are often designed with aesthetic and economic orientation

only, and exclude aspects of sustainability. Green architecture is a concept that can

overcome the problems of dis-orientation through the concept of energy efficiency and

environmentally friendly. This concept aims to formulate a conceptual foundation of

planning and design of the hotel and shopping mall in one building that can cater to tourists

and peoples in Purwokerto and surrounding communities.

Key Word: hotel, shopping mall, purwokerto, green architecture

Page 4: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. PENGERTIAN JUDUL

JUDUL :Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto

SUB JUDUL :Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan

Pendekatan Arsitektur Hijau

Hotel

Hotel menurut surat keputusan Dirjen Pariwisata No 14/U/1988 adalah

suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan

untuk menyediakan jasa pelayanan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi

umum, yang dikelola secara komersial dam memenuhi ketentuan persyaratan

yang telah ditetapkan dalam keputusan tersebut.

Shopping Mall

Shopping Mall menurut Frank H. Spink Jr,1977 adalah suatu kelompok

fasilitas komersial (pertokoan dan jasa) yang menyatu secara arsitektural.

Fasilitas ini didirikan dalam suatu tapak (dalam satu bangunan) yang

direncanakan, dikembangkan, dimiliki, dan diatur sebagai suatu unit.

Purwokerto

Kota Administratif Purwokerto merupakan ibu kota Kabupaten Daerah

Tingkat II Banyumas yang terletak di Propinsi Jawa Tengah, terletak di antara

108 derajat 39 ‘17’’ - 109 derajat 27 ‘15’’ Bujur Timur dan 7 derajat 15 ‘05’’ -

7 derajat 37 ‘10’’ Lintang Selatan. Kota Purwokerto merupakan salah satu

bagian wilayah Propinsi Jawa Tengah yang berada di jalur transportasi antar

propinsi baik transportasi bus antar kota maupun kereta api, menjadikan kota

Purwokerto sangat strategis untuk menjadi tujuan bagi para pengunjung dari

luar kota.

Perbatasan wilayah meliputi:

Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang

Page 5: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Timur :Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten

Kebumen.

Selatan : Kabupaten Cilacap

Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes

Jarak Kabupaten Purwokerto dengan kota-kota disekitarnya sebagai berikut:

- Ke Purbalingga = 20 km

- Ke Banjarnegara = 65 km

- Ke Cilacap = 53 km

- Ke Kebumen = 85 km

Arsitektur Hijau

Konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk

terhadap lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih

sehat.

Jadi, Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan

Arsitektur Hijau adalah suatu bangunan yang memiliki dua fungsi kegiatan di

Gambar 1.1. Batas Wilayah Kabupaten Banyumas

Sumber: www.purwokerto.go.id

Page 6: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dalamnya yang berupa wadah pelayanan untuk penginapan berupa hotel bagi

orang-orang yang melakukan perjalanan, serta menyediakan sarana

perbelanjaan baik bagi penginap maupun masyarakat umum dengan

menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan pengaruh buruk terhadap

lingkungan dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan sehat.

I.2. LATAR BELAKANG

I.2.1. Latar Belakang Permasalahan

Pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi pada kota-

kota di Indonesia menuntut berbagai macam fasilitas yang salah satunya

adalah fasilitas layak lahan pakai yang menjadi kebutuhan pokok setiap

manusia. Lahan tersebut harus memiliki aksesibilitas dan kesiapan

infrakstruktur. Fasilitas tersebut diperlukan untuk mengatasi berbagai

persoalan yang timbul sebagai efek samping dari pertumbuhan penduduk

dan perkembangan ekonomi sehingga peremajaan kawasan strategis kota

harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan layak pakai bagi penduduk

di Purwokerto.

Gambar 1.2 : Peta Kepadatan Penduduk KabupatenBanyumas

Sumber: RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto

Page 7: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Ditambah dengan adanya kesepakatan era globalisasi sekarang

ini, yang membuat Negara-negara sibuk untuk mengantisipasi hal

tersebut, termasuk Indonesia yang aktif dengan AFTA sebagai salah satu

upaya untuk menghadapi dan mengantisipasi era globalisasi.

Pembangunan pada beberapa pusat kawasan bisnis di kota-kota di

Indonesia saat ini mengarah pada konsep superblock. Dengan konsep ini

mengakibatkan munculnya konsep lain seperti CBD (Central Business

Distric), Superblock, Mix Use Development, yang merupakan upaya dari

pemanfaatan ruang lahan yang semakin terbatas.

Laju pembangunan yang terjadi pada dewasa ini sangat pesat, hal

ini terjadi karena pertambahan penduduk yang sangat cepat dan

mengakibatkan terjadinya pemekaran kota yang akhirnya menimbulkan

berbagai persoalan pemenuhan kebutuhan aktivitas penduduknya.

Dengan bertambahnya aktivitas penduduk tersebut maka semakin banyak

wadah-wadah atau sarana kegiatan aktivitas penduduk tersebut maka

semakin banyak wadah-wadah atau sarana kegiatan aktivitas penduduk

yang mengalami perkembangan selaras dengan perkembangan peradaban

manusia yang semakin berkembang. Demikian juga dengan sarana

perdagangan perlu peningkatan.

Semakin pesatnya pertumbuhan kota-kota di Indonesia maka

semakin meningkat pula kota sebagai pusat dari perdagangan, sehingga

pusat-pusat perbelanjaaan tersebut akan lebih mendapat perhatian. Tak

terkecuali juga dengan kota Purwokerto yang sedang berkembang.

I.2.2. Perekonomian Purwokerto

Tahun 2009 krisis global masih mewarnai perekonomian dunia,

tidak terkecuali Indonesia. Terjadinya kenaikan harga BBM tahun 2008,

mengakibatkan kenaikan harga barang dan jasa yang tentunya

berpengaruh pada proses produksi. Kenaikan harga barang dan jasa

mengakibatkan kenaikan pada biaya produksi barang dan jasa yang

Page 8: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian. Namun demikian,

kinerja perekonomian Purwokerto selama tahun 2008 dan 2009 masih

menunjukkan kenaikan.

Selama periode 2005-2009, kinerja perekonomian Purwokerto

yang ditunjukkan dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, nilai PDRB atas

dasar harga berlaku mencapai Rp. 9,19 triliun. Secara nominal, PDRB

Kabupaten Purwokerto pada kurun waktu 2005-2009 mengalami

kenaikan sebesar Rp.3,6 triliun. Namun demikian, kenaikan ini masih

mengandung kenaikan harga barang dan jasa yang diproduksi selama

kurun waktu tersebut.

Berdasarkan harga kenstan 2000, nilai PDRB juga mengalami

kenaikan dari Rp. 3,6 triliun pada tahun 2005 menjadi Rp. 4,40 triliun di

tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Purwokerto

mengalami pertumbuhan yang positif. Kenaikan tersebut murni sebagai

peningkatan produksi, karena nilai PDRB atas dasar harga konstan telah

terbebas dari pengaruh inflasi.1

Tabel 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral di Kota Purwokerto

2005-2009 (persen)

Sektor 2005 2006 2007 2008*) 2009

1. Pertanian 1,70 1,73 3,14 5,15 4,89

2. Penggalian 4,09 4,62 5,17 4,68 5,12

3. Industri Pengolahan 2,45 3,24 3,47 3,33 3,04

4. Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51 4,39 6,36

5. Konstruksi 4,12 4,07 4,71 5,38 6,60

6. Perdagangan, Hotel, & Restoran 3,80 6,72 6,48 5,69 5,19

7. Pengangkutan & Komunikasi 3,13 4,32 5,18 5,95 4,60

8. Keuangan, Persewaan, & Jasa 5,60 6,85 8,04 5,96 8,01

1 Pendapatan Regional Kabupaten Banyumas 2009.Katalog BPS: 9200.3302

Page 9: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

9. Jasa-jasa 3,54 6,70 7,90 6,90 7,56

PDRB 3,21 4,48 5,30 5,38 5,49

*) = angka perbaikan

Sumber: BPS Kabupaten Banyumas

Grafik 1.1. Kinerja Perekonomian Kota Purwokerto Tahun 2005-

2009

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

2005 2006 2007 2008 2009

PDRB

konstan

Sumber: Banyumas Dalam Angka 2010

I.2.3. Purwokerto Ibu Kota Banyumas

Berdasarkan Kebijaksanaan Dasar Propinsi Dati I Jawa Tengah,

ditetapkan kota Purwokerto sebagai salah satu kawasan prioritas

pengembangan untuk wilayah Jawa Tengah, dengan harapan kota

Purwokerto dapat berperan sebagai pusat atau kutub pertumbuhan yang

akan menetaskan hasil pembangunan ke wilayah sekitarnya.2

Kota Purwokerto diharapkan dapat tumbuh dan berkembang

menjadi salah satu pusat pertumbuhan di bagian selatan barat wilayah

propinsi Jawa Tengah berperan memeratakan pembangunan propinsi

Jawa Tengah bagian selatan.

P

E

R

S

E

N

3.6 3.76 3.96 4.17 4.4

5.58

9.19 8.34

7.27 6.43

2 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto,RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA, Tahun 2005-2015.

Page 10: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Berdasarkan Kebijaksanaan Dasar Kabupaten Dati II Banyumas,

maka diharapkan peran sebagai pusat tersebut akan meningkatkan

ekonominya secara mandiri, bahkan akan membantu mengembangkan

daerah sekitarnya.

Di samping sebagai ibukota Kabupaten Banyumas, yang

merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, kota

Purwokerto juga merupakan kota transit jalur lalu lintas yang kuat dari

Jawa Tengah dan Jawa Barat yang merupakan simpul distribusi

perdagangan yang nantinya akan menjadi wilayah penyangga

(hinterland) bagi kota Cilacap yang merupakan kota industri yang

menjadi wilayah pengembangan Jawa Tengah Selatan bagian barat.3

Perkembangan kota Purwokerto dari tahun ke tahun semakin meningkat

dan bertambah pesat. Beberapa fasilitas umum ditingkatkan dan

ditambah. Tak terkecuali dengan fasilitas untuk perbelanjaan dan hunian

dengan menyatukan beberapa kegiatan fungsi utama pada satu lahan yang

merupakan salah satu kegiatan di Purwokerto. Dengan terpenuhinya

fasilitas tersebut, maka sektor perdagangan akan mengalami

perkembangan pula seperti sektor industri, sektor pendidikan, dan juga

sektor pariwisata adalah rangkaian yang saling mendukung dan saling

terkait yang masih memerlukan sarana-sarana untuk mendukung di

bidang lainnya.

I.2.4. Industri Pariwisata di Purwokerto

Meningkatnya volume dan dinamika ekonomi Asia Pasifik telah

menjadi salah satu faktor sangat kuat dari terjadinya transformasi industri

pariwisata dunia.

3 M.Koderi, PURWOKERTO Wisata dan Budaya, Purwokerto: Penerbit CV. Metro Jaya Purwokerto,Tahun 1991.

Page 11: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Transformasi industri pariwisata dunia telah menempatkan negara-negara

Asia Pasifik menjadi pasar yang semakin penting bagi industri pariwisata

Indonesia, dan membuka peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan

peranan di sektor pariwisata sebagai elemen sangat strategis di dalam

strategi pembangunan nasional.

Adanya perkembangan pariwisata Indonesia yang cukup baik,

mendukung terbukanya peluang berbagai pihak terkait dalam industri

pariwisata untuk ikut berperan di industri pariwisata seperti: hotel,

restorant, biro-biro perjalanan, dan cindera mata yang masih sangat

terbuka untuk dimasuki para investor penanam modal. Dalam industri

pariwisata, Purwokerto sangat potensial untuk dikembangkan sebagai

kota mode dan kota belanja. Hal ini semakin memacu pertumbuhan kota

Purwokerto di bidang-bidang industri pariwisata yang terkait seperti

hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan (Shopping Mall). Dengan

adanya fasilitas tersebut tidak terlepas dari desakan globalisasi dan

keseriusan pembangunan kepariwisataan nasional.

Dalam Propeda (Program Pembangunan Daerah) Kota

Purwokerto, merumuskan 4 (empat) prioritas pembangunan daerah, dan

bidang budaya dan pariwisata mendapatkan tempat pertama dalam

susunannya, yaitu: membangun ketahanan budaya sebagai unsur perekat

kehidupan masyarakat dengan komitmen cinta kota dan mengembangkan

pariwisata daerah.

Program – program Prioritas:

a. Peningkatan apresiasi nilai budaya dan pelestarian asset budaya,

b. Pengembangan promosi serta potensi wisata dan budaya daerah,

c. Pemberdayaan fasilitas obyek dan daya tarik wisata, serta sarana dan

prasarana wisata,

d. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan seni dan budaya daerah,

e. Pembangunan dan pengembangan seni dan budaya daerah,

Page 12: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

f. Pengembangan jaringan wisata.

Bidang Pariwisata di kota Purwokerto cukup strategis apabila

dilihat dari kondisi, potensi, visi, dan misi kota. Bidang pariwisata sangat

dipengaruhi oleh faktor–faktor intern maupun ekstern dan bersifat

multidimensi. Sehingga dalam pengembangan bidang pariwisata tidak

dapat dipandang dari satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus

didukung oleh bidang – bidang yang lain.

Tabel 1.2. Banyaknya Pengunjung Objek Wisata di Wilayah

Purwokerto Selama Tahun 2005-2009

Objek Wisata Pengunjung (orang)

2005 2006 2007 2008 2009

Curug Cipendok 29.418 29.730 45.374 49.941 52.349

Telaga Sunyi 3.942 3.144 3.425 2.611 3.415

Pancuran Tiga 21.361 23.191 22.557 16.207 24.111

Pancuran Tujuh 64.610 66.977 26.327 12.352 21.894

Bumi Perkemahan Baturaden 10.443 2.590 1.518 2.323 1.750

Lokawisata Baturaden 412.444 464.876 385.143 428.978 346.873

Kalibacin 5.057 6.741 4.858 5.394 5.988

Wanawisata Baturaden 58.245 52.023 27.058 14.706 13.044

Curug Gede 15.542 1.602 16.133 25.218 22.605

Curug Ceheng 15.542 14.490 8.537 10.827 12.950

Museum Wayang Sendang

Mas

1.150 2.246 1.208 788 1.702

THR Pangsar Soedirman - 3.670 10.791 18.838 12.356

Masjid Saka Tunggal - 6.622 6.655 5.248 5.765

Sumber: -Perum Perhutani KPH Purwokerto Timur

- Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas

Page 13: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Kegiatan pariwisata Kota Purwokerto sangat didukung oleh

keberadaan budaya khas Purwokerto dan keberadaan objek–objek wisata.

Kegiatan pariwisata di kota Purwokerto juga disemarakkan

dengan adanya event–event budaya yang menampilkan kesenian khas

Purwokerto. Promosi dan pemasaran di bidang pariwisata telah didukung

dengan adanya siaran rutin bidang pariwisata di stasiun radio,

selebaran/pamflet/leaflet promosi pariwisata melalui Biro Perjalanan

Wisata, pameran, serta pemantauan jaringan internet.

I.2.5. Peluang Perhotelan di Purwokerto

Tahun 2005 menjadi titik awal baru bagi dunia pariwisata Kota

Purwokerto dan sekitarnya. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota

Purwokerto tahun 2005 cenderung mengalami peningkatan setelah

beberapa tahun sebelumnya mengalami penurunan yang disebabkan oleh

berbagai hal salah satunya adalah kenaikan harga BBM.

Jumlah hotel berbintang di Purwokerto selama tahun 2009

berjumlah 7 buah, sedangkan untuk hotel non bintang sebanyak 164

buah.

Tabel 1.3. Banyaknya Hotel di Wilayah Kabupaten Purwokerto

Tahun 2009

Hotel Bintang Hotel Non Bintang Jumlah

7 164 171

Sumber: BPS Kabupaten Banyumas (Listing Hotel Tahunan)

Terus membaiknya bisnis perhotelan di Purwokerto, dengan

semakin meningkatnya potensi wisata dan bisnis Kota Purwokerto, maka

sarana penunjang berupa hotel sebagai tempat menginap akan terus

mengalami peningkatan. Bahkan menurut kalangan biro perjalanan

wisata, menyatakan bahwa fasilitas bagi wisatawan di Purwokerto sejauh

ini masih kurang memadai. Sebagai contoh, jumlah hotel di Purwokerto

Page 14: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dan sekitarnya masih perlu ditambah. Hal tersebut dimaksudkan agar

wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Purwokerto dan sekitarnya

mempunyai banyak pilihan untuk menginap.

Tabel 1.4. Hotel-hotel di Purwokerto

Nama Hotel Jumlah Kamar Jumlah Bed

Dynasti *** 103 179

Queen Garden *** 69 138

Rosenda *** 100 198

Borobudur * 31 70

Palapa * 50 85

Puri Wisata

Astro

Cendrawasih 18 36

Mutiara 17

Darajati 17 37

Wisata Niaga

Sumber: Purwokerto Guine Book (HMJM FE Universitas Jendral

Soedirman)

Potensi wisata kota yang semakin meningkat beberapa tahun

terakhir ini juga akan berdampak bagus dalam prospek perencanaan hotel

berbintang ini nantinya. Ditambah laju pertumbuhan bisnis Kota

Purwokerto yang semakin meningkat secara tidak langsung dapat

berhubungan juga dengan pariwisata kota. Peningkatan mobilitas para

pelaku bisnis tersebut pada akhirnya akan berimbas hingga ke sektor

pariwisata. Hal tersebut dikarenakan kesempatan pre dan past kegiatan

utama diisi dengan kegiatan wisata. Selain itu traveling yang mereka

lakukan biasanya tidak dilakukan sedirian melainkan melibatkan keluarga

yang kegiatan utamanya adalah berwisata. Dengan demikian keseluruhan

Page 15: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

kegiatan tersebut mencangkup dua sektor yaitu bisnis dan pariwisata.

Dalama dunia pariwisata sendiri kegiatan tersebut merupakan suatu

business travel, yaitu kegiatan wisata dengan tujuan utama adalah bisnis.

Dari gambaran di atas sangatlah terbuka bagi kota Purwokerto untuk

dapat menarik wisatawan dan pelaku bisnis datang ke Purwokerto, yang

tentunya hal tersebut juga harus ditunjang dengan fasilitas yang memadai

sehingga nantinya para pengunjung tadi memperoleh kemudahan dan

fasilitas yang menunjang kegiatan mereka selama berada di Kota

Purwokerto.

I.2.6. Peluang Shopping Mall di Purwokerto

Hadirnya beberapa pusat perbelanjaaan yang sedang dibangun di

Purwokerto serta meningkatnya minat dan daya beli masyarakat

Purwokerto terhadap pusat perbelanjaan dan pusat hiburan yang lengkap,

menyebabkan Shopping Mall mempunyai masa depan yang cerah dalam

dunia perdagangan di kota Purwokerto.

Tabel 1.5. Banyaknya Pasar di Purwokerto Tahun 2009

Department

Store

Pasar

Swalayan

Pusat

Perbelanjaan

Pasar

Umum Hewan

Jumlah 1 21 - 86 12

Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten Banyumas

Keberadaan Shopping Mall di kawasan Purwokerto dan

sekitarnya belum ada, tetapi untuk jumlah pasar swalayan cukup banyak.

Namun diantaranya masih minim yang menyediakan kelengkapan

fasilitas rekreasi dan penginapan untuk wisatawan dan pebisnis dari luar

kota. Mereka hanya sekedar menyediakan fasilitas perbelanjaan saja.

Fasilitas rekreasi di Purwokerto masih terpisah–pisah dan tersebar,

sehingga kurang efisien karena harus menyita waktu untuk menempuh

perjalanan. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, perlu adanya unsur–

Page 16: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

unsur rekreatif untuk dimasukkan ke dalam kawasan perdagangan

sehingga dapat memberikan warna baru akan pusat bisnis dan pusat

perbelanjaan yang sudah ada, misalnya:

a. Bioskop

b. Café, Restaurant, Foodcourt yang dilengkapi hotspot

c. Aneka jenis permainan dan ketangkasan seperti game center, billiard,

bowling

d. Tempat untuk melepas kepenatan seperti taman dan pusat jajan

e. Di sisi lain ada bagian yang terhubung ke hotel, sehingga pengunjung

hotel juga mengakses fasilitas di mall.

Penyebaran fasilitas perdagangan lebih banyak terkonsentrasi di

pusat kota. Hal ini menunjukkan belum adanaya pemerataan pelayanan

fasilitas perdagangan lokasi yang berupa toko. Perkiraan kebutuhan

pertokoan, juga pusat perbelanjaan untuk lingkungan dan perbelanjaan

seluruh kota.

Tabel 1.6. Tempat-tempat Perbelanjaan di Purwokerto

No Nama Toko Alamat Keterangan

1 Sri Ratu Jl. Jend. Soedirman Dept. Store & Supermarket

2 Moro Jl. Jend Soedirman Supermarket

3 Rita Jl. Jend. Soeprapto Dept. Store & Supermarket

4 Matahari Jl. Jend. Soedirman Dept. Store & Supermarket

5 Metro Jaya Komplek

Kebondalem

Book Store

6 Intan Jl. Jend Soedirman Dept. Store & Supermarket

7 Aroma Jl. Jend Soedirman Dept. Store

8 Super Ekonomi Jl. Kyai Moch. Safii Dept. Store & Supermarket

Sumber: Analisa Pribadi

Page 17: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Hampir di setiap kota-kota besar dan sebagian kota kecil di

Indonesia telah terdapat suatu tempat perbelanjaan dengan berbagai

fasilitas pendukung telah berdiri, yaitu sebuah tempat perbelanjaan yang

terdiri dari pertokoan, pasaraya, department store, dan toko sebagai

tempat perbelanjaan, disertai dengan berbagai fasilitas hiburan dan

pendukung lainnya, yang kesemuanya tadi saling mendukung satu sama

lainnya.

Lain halnya di kota Purwokerto, fasilitas perbelanjaan yang ada

belum disertai dengan berbagai fasilitas hiburan dan pendukung lainnya.

Jadi keberadaannya pun masih belum terpusat karena antara fasilitas yang

satu dengan fasilitas yang lain keberadaannya saling berjauhan.

Perkembangan dan penyebaran fasilitas perdagangan dan jasa di

Purwokerto lebih banyak terdapat di sekitas jalan utama (jalan Gerilya

dan jalan Jendral Sudirman). Fasilitas perdagangan tersebut berupa

pertokoan dengan skala pelayanan lokal. Maka bagi Purwokerto yang

sedang berkembang perlu diadakannya tempat perbelanjaan skala kota

yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi atau hiburan yang

keberadaannya saling mendukung dan melengkapi.

I.2.7. Kondisi Ekologis di Purwokerto

I.2.7.1. Jumlah penduduk selalu bertambah baik penduduk asli

maupun pendatang.

Fenomena ini tentunya menuntut berbagai pembangunan

untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sekaligus

melengkapi fasilitas–fasilitas yang belum ada. Hal ini

mengakibatkan semakin berkurangnya lahan hijau untuk ruang

publik di dalam kota. Padahal ruang publik merupakan salah satu

aspek penting dalam elemen kota. Kebanyakan pembangunan

yang ada tidak bersahabat dengan alam.

Page 18: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

I.2.7.2. Penebangan pohon secara besar-besaran

Aksi babat pohon yang dilakukan Pemerintah Kabupaten

Purwokerto akhir-akhir ini banyak menimbulkan kontroversi di

masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang kemudian mengecam

tindakan tersebut karena dianggap merusak lingkungan dan

ekosisitem. Jalan – jalan di Kota Purwokerto dirasa semakin

panas dan gersang akibat ditebangnya pepohonan di sepanjang

jalan tersebut.

Sumber: Harian Suara Merdeka, edisi 9 Agustus 2010

I.2.7.3. Peningkatan polusi di Purwokerto

Peningkatan polusi udara berasal dari industri

manufaktur, transportasi, dan bangunan untuk menunjang

kehidupan modern manusia yang berada di Kota Purwokerto.

Sumber: Harian Suara Merdeka, edisi Juni 2009

I.3. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

I.3.1. Permasalahan

Diperlukannya bangunan dwi fungsi yang didalamnya merupakan

gabungan hotel dan shopping mall di suatu kawasan bisnis Purwokerto

yang mampu melayani wisatawan maupun masyarakat setempat yang

terintegrasi dengan baik sehingga dapat saling menunjang satu sama

lainnya dengan menerapkan konsep arsitektur yang meminimalkan

pengaruh buruk terhadap lingkungan dan menghasilkan tempat hidup

yang lebih baik dan sehat.

I.3.2. Persoalan

a. Pemilihan lokasi

Bagaimana menentukan lokasi dan site yang tepat untuk hotel dan

shopping mall, sesuai dengan fungsi kegiatan dan keberadaannya

sebagai bangunan komersial sehingga sarana fisik yang direncanakan

Page 19: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

akan mempunyai daya tarik yang tinggi bagi penyewa dan

pengunjung.

b. Pengolahan site

Bagaimana mengolah site yang tepat sehingga site dapat merespon

dengan baik kegiatan perbelanjaan, promosi sekaligus rekreasi dan

menghasilkan gubahan massa yang sesuai dengan data fisik yang ada,

sehingga akan mengoptimalakan gubahan masa hotel dan shopping

mall sebagai bangunan komersial dan akan mengoptimalkana

arsitektur hijau pada desain.

c. Sistem Kegiatan dan Peruangan

- Bagaimana menentukan jenis dan pola kegiatan yang mampu

mewadahi kebutuhan konsumen dan pengguna dalam memenuhi

kebutuhan kegiatan perbelanjaan sekaligus rekreasi.

- Bagaimana menentukan program ruang dimana menata dan

mengatur fasilitas berdasarkan jenis kegiatan dan kebutuhan ruang

yang menunjang efisiensi ruang bangunan komersial yang

mempertimbangkan aspek kelancaran dan sirkulasi, kenyamanan,

keseimbangan kebutuhan ruang fungsional, dan servis.

d. Tampilan

Bagaimana mewujudkan bentuk fisik hotel dan shopping mall, baik

interior maupun eksterior yang mampu mencitrakan sebuah bangunan

komersial yang representatif sebagai pusat perbelanjaan di kota

Purwokerto dengan penerapan arsitektur hijau yang unik dan sesuai

dengan jaman (20 – 25 tahun) sebagai daya tarik awal pengunjung dan

penyewa.

e. Bagaimana menentukan tata lansekap yang dapat menunjang kegiatan

perbelanjaan sekaligus rekreasi .

f. Bagaimana menentukan sistem struktur, konstruksi, material dan

utilitas yang diperlukan.

Page 20: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

I.4. TUJUAN DAN SASARAN

1.4.1. Tujuan

Merumuskan landasan konseptual perencanaan dan perancangan

hotel dan shopping mall dalam satu bangunan yang mampu melayani

wisatawan dan masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.

I.4.2. Sasaran

Mewujudkan hotel dan shopping mall menjadi sebuah hunian dan

pusat perbelanjaan yang dapat mewadahi seluruh kegiatan yang mampu

memberi kepuasan pengunjung, penyewa maupun investor melalui

penyusunan strategi penataan atau pengaturan retail dan fasilitas

pendukung lainnya yang tepat dengan didukung arsitektur hijau, meliputi:

a. Konsep lokasi

b. Konsep site

c. Konsep sistem kegiatan dan peruangan

d. Konsep tampilan bangunan yang meliputi: konsep bentuk ruang,

bentuk massa banguanan, interior dan eksterior fasade bangunan yang

sesuai dengan karakter arsitektur hijau yang menerjemahkan karakter

hotel dan shopping mall yang identik dengan gaya hidup masyarakat

urban.

e. Konsep penataan lansekap

f. Konsep sistem struktur, konstruksi, material, dan utilitas.

I.5. LINGKUP BATASAN MASALAH

Pembahasan yang akan dilakukan dibatasi pada hal-hal yang

menyangkut disiplin ilmu arsitektur dan masalah lain yang dianggap dapat

mendasari dan mendukung pemecahan masalah pada pembahasan dalam

penulisan ini. Adapun topik batasan tersebut adalah:

a. Pembahasan ditekankan pada disiplin arsitektur dan hal–hal yang berkaitan

dengan hotel dan shopping mall yang ditekankan pada strategi-strategi

Page 21: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

penataan ruang dan fasitas pendukung lainnya yang tepat dan didukung oleh

arsitektur hijau pada desainnya. Hal–hal di luar disiplin ilmu arsitektur

seperti aspek sosial, ekonomi, bisnis, dan sebagaimana dianggap

menentukan dan mendasari perencanaan dan perancangan fisik akan dibahas

secara umum berdasarkan literatur yang terbatas dan logika yang sederhana.

b. Dalam pembahasan hotel dan shopping mall ini diproyeksikan dalam jangka

waktu 20–25 tahun mendatang sengan pertimbangan untuk

mempertahankan konsep hijau yang sesuai dengan jaman pada periode

tersebut.

c. Untuk mendapatkan fungsi hotel dan mall dengan tampilan arsitektur hijau

yang optimal, maka masalah finansial tidak ditekankan dan dianggap sudah

tersedia,

I.6. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang akan dilakukakan guna mendapatkan data yang akan

digunakan untuk proses dasar penyusunan sebuah konsep. Dalam hal ini

terdapat beberapa metode yang dilakukan guna tujuan tersebut, terdiri dari

metode pengumpulan data primer dan sekunder.

I.6.1. Metode Pengumpulan Data Primer

• Melalui survey terhadap hotel dan shopping mall yang telah ada, survey

yang dilakukan guna mendapatkan data pendukung berupa data statistik

fakta-fakta tentang perkembangan hotel dan shopping mall yang terdapat

di Purwokerto.

• Melakukan studi banding untuk menentukan preseden. Studi banding

dilakukan terhadap bangunan hotel dan shopping mall yang sesuai

dengan konsep hotel dan shopping mall yang direncanakan.

Page 22: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

I.6.2. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Studi Literatur

• Mencari referensi buku yang berkaitan dan representatif dengan

konsep sebuah hotel, shopping mall, dan arsitektur hijau

• Mencari buku di perpustakaan baik perpustakaan umum, maupun

perpustakaan jurusan Arsitektur

• Mencari referensi kasus konsep perancangan yang sudah ada

sebelumnya.

• Mencari refrensi mengenai hotel dan shopping mall melalui pencarian

di internet

• Mencari buku-buku yang berkaitan dengan hotel dan shopping mall

melalui toko buku.

I.6.3. Metode Mengolah Data

Terdapat beberapa langkah dalam mengolah data yang didapat

baik data primer maupun data sekunder, diantaranya:

I.6.3.1 Penyortiran Data

Menyortir data-data yang diperlukan, penyortiran

dilakukan sesuai dengan aspek penekanan hotel dan shopping

mall yang ingin dirancang.

I.6.3.2 Korelasi data

Mengkorelasikan/menghubungkan antara data yang satu

dengan data yang lainnya, data primer, dan data sekunder.

I.6.3.3 Pemaparan Data

Memaparkan hasil data yang didapat dan disajikan dalam

beberapa bentuk, diantaranya:

• Deskripsi data

• Gambar

• Dokumentasi

Page 23: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

• Tabel

• Grafik

I.6.3.4 Analisis Data

• Analisa data yang didapat di lapangan (data primer) dengan

data yang didapat melalui refrensi (data sekunder).

• Menganalisa data, guna mendapatkan aspek-aspek yang sesuai

dengan dasar-dasar arsitektur hijau.

• Membagi tiap-tiap data yang didapat kedalam pokok-pokok

pembahasan dan dijadikan sebagai data pendukung.

• Mencari benang merah antara hotel dan shopping mall dari

data yang didapat dengan arsitektur hijau berdasarkan data

yang sudah didapat

I.6.3.5. Menarik kesimpulan

I.7. TAHAPAN PEMBAHASAN

TAHAP I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang, permasalahan,

persoalan, tujuan dan sasaran, batasan dan lingkup pembahasan, metode

pembahasan, dan sistematika pembahasan.

TAHAP II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai tinjauan data informasi secara teoritik, empiris, dan

preseden; serta Mencakup tinjauan data fisik kota, data non fisik, konteks

(peraturan, sosial budaya, lingkungan, dan teknologi), dan tinjauan obyek yang

direncanakan.

TAHAP III BANGUNAN YANG DIRENCANAKAN

Membahas tentang gambaran umum mengenai hotel dan shopping mall

di Purwokerto yang direncanakan.

Page 24: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

TAHAP IV ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN

Menganalisa pendekatan konsep perencanaan dan perancangan hotel dan

shopping mall di Purwokerto, meliputi pendekatan pelaku, kegiatan dan

peruangan, penentuan lokasi, pemilihan site, pengolahan site, sistem sirkulasi,

bentuk dan massa bangunan, environment, serta struktur bangunan.

TAHAP V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Merupakan hasil pengolahan TAHAP IV, proses penentuan konsep

melalui analisa terhadap pengguna dan site untuk mendapatkan suatu

kesimpulan mengenai peruangan, orientasi bangunan, pencapaian, tampilan

bangunan, tata massa bangunan, utilitas bangunan, dan struktur bangunan.

Page 25: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN TINJAUAN KOTA

II.1. TINJAUAN HOTEL

II.1.1.Sejarah Singkat Hotel

Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis

kuno. Bangunan public ini sudah disebut–sebut sejak akhir abad ke–17,

Maknanya kira–kira, “tempat penampungan buat pendatang” atau bisa juga

“bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum”. Jadi pada mulanya

hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat. Tapi, seiring

perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai jasa, layanan inap–makan

ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran.

Sementara bangunan dan kamar – kamarnya mulai ditata sedemikian rupa

membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun–tahun standar layanan

hotel tak banyak berubah.

Di Indonesia, kata hotel dikonotasikan sebagai bangunan penginapan

yang cukup mahal. Umumnya Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati

yang tarifnya cukup terjangkau umum hanya menyediakan tempat–tempat

menginap dan sarapan pagi, serta guest house baik yang dikelola sebagai usaha

swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang dikelola oleh

perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada

kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

II.1.2. Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium,

yang artinya ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan

pengertian dan untuk membedakan guest house dengan mansion house yang

berkembang saat itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada

masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan

dikoordinir oleh seorang host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan

Page 26: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

terhadap kepuasan, di mana orang tidak menyukai peraturan yang terlalu

banyak pada hostel, maka kata hostel kemudian mengalami perubahan, yakni

penghilangan huruf “s” pada kata hostel sehingga menjadi hotel.

Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987

adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh

bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum

serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan

memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta

akomodasi dengan syarat pembayaran (Lawson,1976:27).

Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar

untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum

(kamus Webster).

Jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu bangunan yang

menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang

diperuntukan bagi umum dan dikelola secara komersial.

II.1.3. Penggolongan Hotel

a. Hotel Berdasarkan Lokasi

1) Hotel Kota

Hotel yang terletak dipusat kota yang mendukung pengunjung yang

mempunyai tujuan utama untuk urusan bisnis dan kegiatan yang

lainnya yang berlokasi di kota.

2) Hotel Pegunungan

Hotel yang diperuntukkan bagi pengunjung yang ingin menikmati

keindahan alam pegunungan serta budaya masyarakat setempat atau

mempunyai kegiatan lain disekitar pegunungan.

3) Hotel Pantai

Hotel yang diperuntukan bagi pengunjung yang ingin menikmati atau

mempunyai kegiatan lain disekitar pantai.

Page 27: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4) Hotel Pedalaman

Hotel yang terletak disuatu daerah yang sebagian alamnya masih asli

seperti hutan tropis, cagar alam khusus diperuntukkan bagi wisatawan

yang ingin menikmati keindahan flora dan fauna alam, serta adat

istiadat suatu penduduk asli pedalaman.

b. Hotel berdasarkan Lamanya Menginap

1) Seasonal Hotel

Hotel yang diperuntukkan bagi tamu yang menginap dalam jangka

waktu tertentu (singkat).

2) Transit Hotel

Hotel yang diperuntukan bagi pengunjung, dimana hotel tersebut dekat

dengan jalur lalu lintas dan dipergunakan sebagai transit karena dekat

dengan fasilitas umum. Biasanya merupakan tempat singgah atau

istirahat sebelum melanjutkan tujuan.

3) Residential Hotel

Hotel diperuntukan bagi tamu yang tinggal dalam jangka waktu lama

tetapi tidak menetap.

c. Hotel Berdasarkan Peruntukan Hotel

1) Businness Hotel

Untuk tamu yang bertujuan bisnis / kegiatan lain yang berhubungan

degan profesi misalkan olahragawan, peserta seminar, dsb.

2) Resort Hotel

Salah satu bentuk akomodasi bagi wisatawan yang berlibur.

3) Pleasure Hotel

Pengunjung hotel pada umumnya menginap dengan tujuan untuk

bersenang-senang dan menikmati suasana serta fasilitas hiburan dari

pihak hotel.

4) Country Hotel

Hotel bagi tamu antar antarnegara.

Page 28: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5) Research Hotel

Hotel yang menyediakan akomodasi bagi tamu yang menginap dengan

tujuan mengadakan penelitian / riset.

6) Sport Hotel

Hotel di mana pengunjung pada umumnya adalah olahragawan.

d. Penggunaan Hotel berdasarkan Jumlah Kamar yang tersedia

1) Hotel kecil : jumlah kamarnya antara 10 – 49 kamar.

2) Hotel menengah : jumlah kamarnya antara 50 - 100 kamar.

3) Hotel besar : jumlah kamarnya lebih dari 100 kamar.

e. Hotel berdasarkan Kesibukan Lalu Lintas

1) Hotel Lintas (Highway / Motor Hotel / Motel)

Hotel yang terletak sepanjang jalur antarkota dengan fasilitas utama

sara parkir kendaraan yang letaknya dekat dengan kamar – kamar yang

disewakan.

2) Hotel Station

Hotel yang terletak dekat dengan tempat transportasi darat.

3) Hotel Pelabuhan

Hotel yang terletak di pelabuhan dan difungsikan sebagai pendukung

aktivitas pelabuhan.

f. Hotel berdasarkan Sistem Operasi

1). Chain Hotel Operation

Hotel yang beroperasi secar berantai pada beberapa kota besar di

beberapa negara denga tetap memakai satu nama.

2). Federal Operation Sistem

Beberapa perhotelan yang bersatu dengan tujuan agar dapat saling

memberi informasi dan bantuan kepada yang lain.

3). Franchised Operation Sistem

Beberapa perhotelan secar bersama menunjuk suatu badan yang

menjadi induk dan bertindak sebagai wakil mereka.

Page 29: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

g. Hotel Sistem Bintang

Hotel berbintang 1, 2, 3, 4,5 ditetapkan oleh Menteri Perhubungan

RI berdasarkan penilaian oleh tim penilai dan Dirjen Pariwisata selama 3

tahun sekali. Penilaian tersebut antara lain penilaian persyaratan fisik

mengenai kondisi lokasi hotel, pelayanan hotel, kualitas tenaga kerjanya

(tingkat pendidikan dan kesejahteraan), dan fasilitas-fasilitas lain yang

terdapat pada hotel tersebut antara lain seperti fasilitas hiburan, olahraga

dan sebagainya.

II.1.4. Pelaku Kegiatan dan Organisasi Pengelolaan Hotel

a. Pelaku Kegiatan Hotel

• Tamu Hotel

Tamu hotel terdiri dari wisatawan yang bertujuan melakukan kegiatan

wisata atau kegiatan bisnis di kota Surakarta, dengan kegiatan

utamanya antara lain istirahat, makan – minum, rekreasi.

• Pengelola

Pengelola adalah orang yang mengelola fasilitas hote dapat

berlangsung baik, seperti:

- Melakukan kegiatan administrasi hotel.

- Memberikan pelayanan bagi para tamu hotel.

- Melakukan perawatan unit kamar.

b. Organisasi Pengelolaan Hotel

Pada dasarnya susunan organisasi pengelolaan hotel mempunyai

persamaan karena setiap hotel mempunyai pelayanan pokok yang sama

yaitu pelayanan penginapan, makanan dan minuman. Secara umum

pembagian organisasi ruang hotel dapat dibedakann menurut fungsi, sifat

maupun standart internasional.

Pembagian organisasi ruang menurut fungsi

Page 30: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Diagram II.1. Organisasi ruang menurut fungsi

(Sumber : Analisa Pribadi)

• Public Space, kelompok ruang untuk umum termasuk lobby utama

dan front office serta function room.

• Consession and rentable space, kelompok ruang yang disewakan

untuk melayani keperluan tamu hotek dan juga usaha bisnis lainnya

yang terpisah dari kegiatan hotel.

• Food and beverage space, kelompok ruang yang melayani bagian

makan dan minum bagi tamu yang menginap maupun yang tidak

mengianap, disamping juga melayani bagi keperluan function room

dan termasuk kelompok ini adalah restaurant, coffe chop, bar,

kitcen dan gudang.

• General Service space, kelompok ruang pelayanan meliputi bagian

penarimaan, storage employee’s room, employee dining room,

laundry, linen room, house keeping, maintenance, dll.

• Guest Room Space, kelompok yang terdiri daei ruang tidur bagi

tamu yang menginap yang dilengkapi fasilitas untuk ruang tidur,

toilet, koridor, lift dan perlengkapan lainnya.

Consession & Rentable Space

Public Space

General Service Space

Guest Room Space

Food and Beverage Space

Recreation and Sport Space

Page 31: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

• Recreation and sport space, kelompok fasilitas rekreasi dan

olahraga yang biasanya diprioritaskan untuk tamu hotel yang

memerlukan selain itu terbuka bagi masyarakat luar.

Pembagian Organisasi Ruang menurut sifatnya

Diagram II.2. Organisasi ruang menurut Sifat

(Sumber : Analisa Pribadi)

• Public Room, kelompok ruang yang dipakai untuk keperluan umum

seperti lobby utama, front office, restaurant, recreation, and sport

centre, function room, and rentable room.

• Bed room, kelompok ruang yang sifatnya melakukan pelayanan

yaitu kitchen, laundry, linen, general store, house keeping,

maintenance, dll.

II.1.5. Waktu Operasional Hotel

Waktu operasional hotel secara garis besar beroperasi 24 jam, dengan

spesifikasi kegiatan :

• Waktu aktifitas penerimaan tamu : 24 jam

• Waktu aktifitas clening service and laundry : 07.00 – 17.00

• Waktu aktivitas kantor : 08.00 – 17.00

• Waktu aktifitas Shopping mall : 09.00 – 21.00

• Waktu aktifitas keamanan : 24 jam

Service Room

Public Room Bed Room

Page 32: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

II.1.6. Sistem Penilaian Hotel

World Trade Organization telah menetapkan beberapa persyaratan dan

sistem klasifikasi untuk dapat menjadi pertimbangan dalam menilai kualitas

atau tingkatan sebuah hotel. Persyaratan – persyaratan dan sistem klasifikasi

tersebut telah digunakan oleh banyak Negara. Di Indonesia ada instansi yang

berwenag dalam hal itu yaitu Dirjen Pariwisata dan menentukan persyaratan –

persyaratan sesuai dengan kondisi lokal.

a. Penilaian World Trade Orrganization (WTO)

Sejak tahun 1962 telah menetapkan sistem penggolongan hotel

yang telah diterima secara universal. Proposal yang sama telah diajukan

oleh IHA (International Hotel Association). Confederation of National

and Restaurant association (HOTREC) atau konfederasi hotel nasional

dan asosiasi restaurant Negara – Negara Eropa menemukan sistem

alternative menggunakan symbol untuk mewakili fasilitas yang ada tanpa

klasifikasi.

Pada tahun 1995 terdapat lebih dari 100 sistem klasifikasi yang

beroperasi mayoritas berdasarkan standar WTO, tetapi disesuaikan dengan

kondisi lokal. Sistem yang telah meluas dibagi dalam 2 grup, yaitu

klasifikasi resmi dan penilaian bebas.

Klasifikasi resmi merupakan standar yang telah ditetapkan oleh

pemerintah, biasanya oleh menteri pariwisata. Hal tersebut merupakan

syarat wajib untuk pendaftaran atau pemberian ijin. Untuk penilaian bebas

dilakukan dengan cara hotel diperiksa dan dinilai oleh asosiasi perhotelan.

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan

tingkat sebuah hotel menurut WTO adalah :

• Infrastruktur lokal

Persyaratan dasar, seperti suplai air bersih, sanitasi dan pengeramikan

perlu dispesifikasi di Negara – Negara berkembang.

Page 33: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

• Kulaitas keseluruhan

Beberapa perusahaan memiliki cirri- cirri yang istimewa baik itu

sejarah, lokasi dan karakter. Beberapa pola berdasarkan poin berharga

tersebut.

• Dasar yang sesungguhnya

Seluruh pola mempertimbangkan factor yang nyata seperti ruangg,

fasilitas, cirri – cirri dan penyediaan pelayanan. Aspek kulaitatif

seperti penampilan dan pelayanan pribadi yang melibatkan penilaian

subjektif cenderung lebih bervariasi.

• Lokasi dan kebutuhan pasar

Persyaratan pengguna untuk hotel resort berbeda dengan hotel di pusat

kota. Standar yang terpisah dapat diterapkan.

• Perawatan

Kualitas hotel tergantung pada kebersihan dan perawtan yang mampu

menghalangi kenyamanan dan keamanan, namun sulit untuk

dimonitor.

Berdasarkan persyaratan – persyaratan tersebut, WTO memberikan

penilaian secara umum bagi sebuah hotel yaitu :

• Hotel dengan fasilitas dasar yang baik dan menjamin kenyamanan

akomodasi. Pelayanan makanan dibatasi pada hotel ini. Termasuk

golongan ini adalah hotel pribadi kecil.

• Hotel yang memiliki standar – standar akomodasi yang lebih tinggi

dan memiliki fasilitas lebih untuk kenyamanan bagi tamu. Termasuk

golongan ini adalah hotel pribadi.

• Hotel yang amat baik dengan akomodasi yang nyaman kebanyakan

dengan kamar mandi pribadi. Fasilitas dan minum disediakan secara

lengkap pada hotel ini.

Page 34: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

• Hotel kualitas tinggi dilengkapi dengan furniture dan perlengkapan

standar kenyamanan tinggi, pelayanan yang luas untuk tamu dan

pengunjung.

• Hotel luar biasa dengan kulaitas akomodasi perlengkapan khusus

dengan standar kenyamanan internasional menyediakan kenyamanan

dan keleluasaan.

b. Penilaian Dirjen Pariwisata

Dirjen Pariwisata telah menetapkan persyaratan – persyaratan

penilaian yang digunakan untuk menentukan klasifikasi bintang bagi

sebuah hotel yaitu :

• Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel dan kondisi bangunan.

• Bentuk pelayanan yang diberikan.

• Jumlah kamar minimum yang tersedia.

• Kulifikasi tenaga kerja, meliputi pendidikan dan kesejahteraan

karyawan.

• Fasilitas olahraga dan rekreasi.

Berdasarkan persyaratan – persyaratan tersebut, maka klasifikasi

bintang yang ditetapkan bagi sebuah hotel adalah :

1. Hotel Bintang I

a. Jumlah kamar minimum 10 kamar

b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum:

Kamar single : 18 m2

Kamar double : 20 m2

c. Ruangan umum luasnya 3 m2 x jumlah kamar tidur minimal,

lobby, ruang makan (luas lantai minimal 30 m2)

d. Pelayanan : akomodasi + penitipan barang berharga

2. Hotel Bintang II

a. Jumlah kamar minimum 14 kamar + 1 suite room

Page 35: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum:

Kamar single : 20 m2

Kamar Doule : 24 m2

c. Ruangan umum luasnya 3 m2 x jumlah kamar tidur minimal,

lobby, bar, ruang makan (luas lantai minimal 36 m2)

d. Pelayanan ; akomodasi + penitipan barang berharga.

3. Hotel Bintang III

a. Jumlah kamar minimum 28 kamar + suite room

b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum

Kamar single : 24 m2

Kamar double : 28 m2

c. Ruangan umum luasnya 3 m2 x jumlah kamar tidur minimal,

lobby, bar (minimal 25 m2), ruang makan (minimal 72 m2)

d. Pelayanan : akomodasi + penitipan barang berharga + penukaran

uang asing + portal service + antar jemput.

4. Hotel Bintang IV

a. Jumlah kamar minimum 47 kamar + 3 suite room

b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum

Kamar single : 24 m2

Kamar duble : 28 m2

c. Ruang umum luasnya 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal lobby,

bar (minimal 40 m2), ruang makan (minimal 100 m2)

d. Pelayanan : akomodasi + penitipan barang berharga + penukaran

uang asing + portal service + antar jemput + pelayanan laundry dan

dry cleaning dalam waktu 24 jam.

e. Fasilitas penunjang antara lain :

Ruang lena minimal 0,5 m2 x jumlah kamar tidur

Ruang laundry minimal 40 m2

Dry cleaning minimal 20 m2

Page 36: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dapur minimal 60% dari keseluruhan ruang makan.

f. Fasilitas tambahan berupa pertokoan, kantor biro perjalanan,

maskapai penerbangan, drug store, ruang konvensi, banquet hall,

fasilitas olahraga dan rekreasi, sauna dan pijat.

5. Hotel Bintang V

a. Jumlah kamar minimum 96 kamar +4 suite room

b. Ukuran kamar + kamar mandi minimum

Kamar single : 24 m2

Kamar duble : 28 m2

c. Ruang umum luasnya 3 m2 x jumlah kamar tidur, minimal lobby,

bar (minimal 75 m2), ruang makan (minimal 135 m2)

d. Pelayanan : akomodasi + penitipan barang berharga + penukaran

uang asing + portal service + antar jemput + pelayanan laundry dan

dry cleaning dalam waktu 24 jam.

e. Fasilitas penunjang antara lain :

Ruang lena minimal 0,5 m2 x jumlah kamar tidur

Ruang laundry minimal 30 m2

Dry cleaning minimal 20 m2

Dapur minimal 60% dari keseluruhan ruang makan.

f. Fasilitas tambahan berupa pertokoan, kantor biro perjalanan,

maskapai penerbangan, drug store, ruang konvensi, banquet hall,

fasilitas olahraga dan rekreasi, sauna dan pijat.

II.1.7. Organisasi Fungsional Hotel

Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 3 area aktivitas, antara lain:

• Private area

Area ini merupakan area untuk kegiatan pribadi pengunjung, seperti

kamar pada hotel.

Page 37: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

• Public area

Area ini merupakan area pertemuan antara yang melayani, yaitu karyawan

dengan yang dilayani, yaitu tamu dan juga tamu dengan tamu lainnya.

• Semi Public area

Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama

karyawan administrasi, ruang rapat, zona di mana hanya orang-orang

tertentu yang dapat memasukinya.

• Service area

Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam

pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

Secara fungsional, hotel mempunyai 2 bagian utama, antara lain:

• Front of the house (sektor depan hotel)

Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front

of the house yaitu:

A. Guest Room

Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap.

B. Public Space Area

Merupakan tempat dimana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan

tema yang

ingin disampaikan kepada tamunya. Daerah ini menjadi pusat kegiatan

utama dari aktivitas yang terjadi pada hotel, dalam hal ini menjadi jelas

bahwa wajah sebuah hotel dapat terwakili olehnya.

� Lobby

Tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,

menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian

dengan penyewaan kamar.

Ruang-ruang yang termasuk dalam lobby:

o Entrance hall

Page 38: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau

main entrance dengan ruang-ruang dalam hotel. Bersifat terbuka

dengan besaran ruang yang cukup luas.

o Front desk / Reception desk

Terdiri atas ruang-ruang personil front desk yang berfungsi untuk

memproses dan mengelola administrasi pengunjung.

o Guest elevator

Sebagai sarana sirkulasi vertikal untuk para tamu dari lobby atau

public area menuju guest room atau fungsi lainnya di atas.

o Sirkulasi

Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai

sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk

kegunaan pengunjung.

o Seating Area

Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar

berbincangbincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya

kontak sosial di antara pengunjung.

o Retail Area

Berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pengunjung sehari-hari

o Bell man

Sebagai sarana pelayanan kepada tamu yang baru datang atau

hendak meninggalkan hotel dengan pelayanan berupa

membawakan koper-koper pengunjung.

o Support function

Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada si publik area,

antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lain-

lain.

Page 39: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

o Consession space

Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk

hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan

merupakan bagian dari publik area, yang antara lain terdiri dari:

- Travel agent room

- Perawatan kecantikan / salon

- Toko buku dan majalah

- Money changer

- Souvenir shop

- Toko-toko khusus

� Food and Beverages outlets

Yaitu area yang digunakan untuk menikmati makanan dan minuman

berupa :

• Restoran

• Coffee shop

• Lounge

• Bar

� Ruang Serbaguna

Yaitu ruangan yang disediakan untuk berbagai macam penemuan

antara lain:

• Pameran

• Seminar

• Pertemuan / pernikahan

� Area rekreasi

Daerah yang dipergunakan oleh para pengunjung untuk berekreasi,

berolah raga, santai dan lain-lain, yang antara lain:

• Swimming pool

• Food court

Page 40: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

• Retail area

• Kolam dan kanal buatan , Amphitheatre + Dancing Fountain

• Taman

• Sarana olahraga

• Fitness

• Spa dan Sauna

• Back of the house (sektor belakang hotel)

Terdiri dari area servis. Yang termasuk back of the house yaitu:

� Daerah dapur dan gudang (food and storages area)

Area ini merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman.

Terdapat gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan

kebutuhan makanan dan minuman yang dimasukkan.

� Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum (receiving, trash

and general storage area)

Area ini merupakan tempat turun naiknya barang dari dan ke dalam

mobil pengangkut.

� Daerah pegawai / staff hotel (employees area)

Area ini merupakan ruang karyawan yang berisi loker untuk

karyawan, gudang, dll.

� Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)

Untuk hotel berbintang, laundry berukuran cukup luas dan berfungsi

sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika, dan mesin press yang

digunakan untuk melayani tamu dan juga karyawan. Pada area

housekeeping, terdapat ruang kepala dan asisten departemen, gudang,

tempat menjahit kain, sarung bantal, gorden, dll. Yang disiapkan untuk

melayani tamu hotel.

� Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical and Engineering Area)

Page 41: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Ruang ini berisi peralatan untuk heating dan cooling yang berupa

tangki dan pompa untuk menjaga sistem operasi mekanikal secara

keseluruhan. Yang harus diperhatikan adalah bahwa ruang publik juga harus

berhubungan dengan ruang pelayanan dan mempunyai batas yang jelas,

sehingga bagian publik tidak terganggu dengan aktivitas servis. Untuk itulah,

penzoningan berdasarkan jenis area sangat penting.

Diagram 2.3 Penzoningan Area Privat, Publik dan Semipublik pada Hotel

Sumber: Analisis Pribadi

II.1.8. Karakter Pengunjung Hotel Menurut tujuan kedatangannya, pengunjung hotel terbagi dua, yaitu

untuk tujuan bisnis dan wisata. Karakteristik pengunjung hotel dapat dibagi

atas:

Tabel 2.1. Karakteristik pengunjung hotel:

Jenis Pengunjung

Karakter

Pengunjung

Tujuan Tipe kamar

Bisnis

Group Single atau double

Menginap 2-4

Konvensi dan konferensi

Perkumpulan

King, twin, doubledouble

Kamar mandi yang

Lobby

F&B outlet

R. serbaguna

Public space

Area rekreasi

Area parkir

Hotel

Kamar Tamu Administrasi

Page 42: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

malam

75% pria, 25% wanita

Harga tidak dipermasalahkan

profesional

Rapat pelatihan dan perdagangan

memiliki area ganti pakaian

Terdapat area kerja yang baik

Perorangan Single

Menginap 1-2 malam

85% pria, 15% wanita

Sangat memperhitungkan biaya

Kerjasama bisnis

Perdagangan

Konvensi dan konferensi

King Kamar mandi standar dengan shower

Terdapat area kerja

Wisata

Keluarga Double-plus (termasuk anak-anak)

1-4 malam, bahkan lebih lama di area resort

Harga

menengah

Liburan keluarga

Bertamasya

Olahraga, aktivitas keluarga

Double-double, king, sofa, kamar berdekatan

Area duduk dan televisi

Kamar mandi

Memiliki balkon, teras, dan jalan masuk dari luar

Pasangan Double

1-7 malam

Harga

menengah ke atas

Tour, clubs, perkumpulan

Bertamasya

Teater,berolahraga

Liburan akhir pekan

Belanja, liburan

King

Area makan dan kerja

Areapenyimpanan

Kamar mandi

Single Single Tour, clubs, Queen

Page 43: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Profesional muda

Harga

menengah ke atas

perkumpulan

Budaya, seni, teater

berbelanja

Area makan dan kerja

Kamar mandi

standar

II.1.9. Perkembangan Hotel di Indonesia

Dalam buku Hotel Management, Sihite (2000:63) mengatakan hotel

berfungsi sebagai suatu sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan

atau pelancong), sebagai tempat tinggal sementara selama berada jauh dari

tempat asalnya.

Seiring dengan perkembangan kedatangan wisatawan asing ke

Indonesia yang lebih memerlukan sarana akomodasi pariwisata bersifat

memadai, maka semasa penjajahan kolonial Belanda, mulai berkembanglah

hotel-hotel di Indonesia.

Menurut buku Pariwisata Indonesia dari Masa ke Masa, tercatat hotel-

hotel yang sudah hadir pada saat itu diantaranya :

• Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal

dan Hotel Rijswijk.

• Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.

• Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion.

• Malang, Palace Hotel.

• Solo, Slier Hotel.

• Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda )

• Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel

( kini Hotel Panghegar ).

• Bogor, Hotel Salak.

Page 44: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

• Purwokerto, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.

• Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel.

Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran

hotel di Indonesia sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya

beberapa manajemen hotel international yang banyak merambah ke kota-kota

besar di Indonesia.

Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia ,wajah arsitektur

hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovatif. Hal ini menjadi satu

tolak ukur sejarah baru untuk hotel di Indonesia.

Adapun peranan usaha perhotelan dalam menunjang pembangunan

bangsa dan negara, antara lain:

• Meningkatkan industri dan penghasilan masyarakat

• Menciptakan lapangan kerja sekaligus alih teknologi

II.1.10. Perkembangan Hotel di Purwokerto

Perkembangan hotel di Purwokerto mengalami pertumbuhan yang

sangat baik, tercatat ada beberapa hotel berbintang dan berskala internasional

yang tertarik untuk mengembangkan usahanya di Purwokerto, salah satunya

adalah Hotel Aston yang dibangun dengan investasi 50 milliar, jumlah yang

sangat fantastis dan ini mungkin sudah diperhitungkan oleh investornya yang

percaya akan perkembangan ekonomi di kota Purwokerto, kebijakan

pemerintah daerah yang sangat mendukung dunia investasi merupakan salah

satu pemicu yang menarik bagi para investor untuk dapat menanamkan

bisnisnya di Purwokerto, kemudian ada juga Hotel Santika walaupun

pembangunannya agak terhenti mudah-mudahan dapat juga tetap dilanjutkan

dan terselesaikan pada akhirnya.

Sementara untuk hotel-hotel yang telah beroperasi, ada beberapa yang

tengah berbenah dan mengembangkan usahanya antara lain Hotel Wisata

Page 45: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Niaga yang terletak di jalan Merdeka dan Hotel Astro yang sedang

mempercantik diri dengan fasilitas pendukung seperti café, tempat karaoke,

billiard dan ruang meeting.

Purwokerto merupakan kota yang cukup pesat pertumbuhan

ekonominya setelah kota Semarang dan kota Solo, sehingga sarana

pendukung seperti hotel sangat dibutuhkan sebagai sarana penunjang kegitan

bisnis di kota Purwokerto, meskipun boleh dibilang cukup banyak hotel di

Purwokerto, diperkirakan ada sekitar 170 hotel baik yang berkelas bintang

sampai yang melati, semua dapat hidup dan beroperasi dengan baik, ini

menandakan perekonomian Purwokerto sangat kondusif.

Adapun daftar hotel yang berada di Purwokerto berdasarkan bintang

antara lain:

Tabel 2.2. Daftar Hotel di Purwokerto

Nama Hotel Bintang Alamat

Dynasti Hotel *** Jl. Dr Angka No. 11 Purwokerto

Queen Garden Hotel *** Jl. Baturaden Munegangsari, Purwokerto

Rosenda Hotel *** Jl. Pariwisata Baturaden

Borobudur Hotel * Jl. Yos Sudarso No. 32, Purwokerto

Palapa Hotel * Jl. S. Parman, Purwokero

Puri Wisata Hotel Jl. Raya Baturaden

Astro Hotel Jl. Suparjo Rustam Km. 4 Purwokerto

Cendrawasih Hotel Jl. Jend. Sutoyo, Purwokerto

Mutiara Hotel Jl. Gatoto Subroto No. 70, Purwokerto

Darajati Hotel Jl. HR. Bunyamin Purwokerto

Wisata Niaga Hotel Jl. Merdeka Purwokerto

Atrium Resort and Hotel Jl. Supardjo Rustam Purwokerto

Green Valley Hotel Jl. Raya Baturaden km. 8 Purwokerto

Page 46: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Moro Seneng Hotel Jl. Raya Baturaden km. 13

Ardi Kencana Hotel Jl. Raya Baturaden

Perhutani Alam Wisata Jl. Bumi Perkemahan Wana Wisata Baturaden

Resort Prima Hotel Jl. Pariwisata Baturaden

Madurodam Hotel Jl. Pariwisata 99, Baturaden

Asri Hotel Jl. Raya Baturaden

Orlando Hotel Jl. DI. Panjaitan, Purwokerto

Teratai Mas Hotel Jl. DI. Panjaitan, Purwokerto

Pandawa Hotel Jl. Gatot Subroto No. 08

Tiara Hotel Jl. Jend. S. Parman No. 130, Purwokerto

Wijaya Hotel Jl. Gerilya Timur, Purwokerto

Anggrek Hotel Jl. Dr. Soeparno No. 100

Cahya Nirwana Hotel Jl. Kol. Sugiono P, Purwokerto

Fatmaba Hotel Jl. Kedungbulu, Ajibarang

Arya Guna Hotel Jl. Raya Buntu

Kelapa Gading Indah Jl. Raya Timur No. 1317,

Sumber: http://hotelpurwokerto.com

II.2.TINJAUAN SHOPING MALL

II.2.1. Pengertian

Terdapat beberapa pengertian shopping mall, yaitu:

• Shopping mall diartikan sebagai suatu area pergerakan (linier) pada suatu

area pusat bisnis kota yang lebih diorientasikan bagi pejalan kaki;

berbentuk pedestrian dengan kombinasi plaza dan ruang-ruang

interaksional (Rubinstein, 1978).

• Shopping mall adalah shopping mall yang berintikan satu atau beberapa

departemen store besar sebagai daya tarik dari retail-retail kecil dan rumah

Page 47: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

makan dengan tipologi bangunan seperti toko yang menghadap ke koridor

utama mall atau pedestrian yang merupakan unsur utama dari sebuah

shopping mall, dengan fungsi sebagai sirkulasi dan sebagai ruang komunal

bagi terselenggaranya interaksi antarpengunjung dan pedagang ( Maitland,

1987).

• Shopping mall sebagai kelompok kesatuan komersial yang dibangun pada

sebuah lokasi yang direncanakan, dikembangkan, dimulai dan diatur

menjadi sebuah unit operasi, berhubungan dengan lokasi, ukuran, tipe

toko, dan area perbelanjaan dari unit tersebut. Unit ini juga menyediakan

parkir yang dibuat berhubungan dengan tipe dan ukuran total toko-toko

(Urban Land Institute, 1997).

II.2.2. Klasifikasi Shopping mall

II.2.2.1. Menurut Bentuk Fisik

Pusat Perbalanjaan dapat digolongkan dalam tujuh bentuk, yaitu:

1. Shopping Street, yaitu deretan pertokoan di sepanjang sisi jalan.

2. Shopping Centre, yaitu komplek pertokoan yang terdiri dari stand-stand

(toko) yang disewakan atau djual.

3. Shopping Precint, yaitu komplek pertokoan dengan stand menghadap ke

ruang terbuka yang bebas dari kendaraan.

4. Departement Store, merupakan toko yang sangat besar, biasanya terdiri

dari beberapa lantai yang menjual macam-macam barang termasuk

pakaian. Perletakkan barang-barang memiliki tata letak yang khusus,

memudahkan sirkulasi dan memberikan kejelasan akses. Luas lantai

berkisar 10000-20000 m2.

5. Supermarket, mempunyai toko-toko yang menjual barang kebutuhan

sehari-hari dengan sistem self service. Area penjualan makanan tidak

Page 48: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

melebihi 15% dari seluruh area penjualan. Luas lantai berkisar 1000-

2500 m2.

6. Department store dan supermarket, merupakan bentuk-bentuk

perbelanjaan modern dengan penggabungan dua jenis perbelanjaan.

7. Super store merupakan toko satu lantai yang menjual macam-macam

barang kebutuhan sandang dengan sistem self-servixe dengan luas 5000-

7000 m2 dan luas area penjualan maksimum 2500 m2. 4

II.2.2.2. Menurut variasi barang yang dijual5

1. Speciality Shop, pertokoan yang menjual hanya satu jenis barang.

2. Variety and General Household Store, pertokoan yang menjual dengan

harga murah.

3. Super Market, pertokoan eceran yang sebagian besar menjual makanan

dan dilengkapi dengan barang-barang rumah tangga.

4. Hyper Market, pertokoan yang menjual barang-barang kebutuhan rumah

tangga dengan harga relative murah, swalayan dalam jumlah besar dan

pembayaran kontan.

5. Departement Store, usaha penyediaan kebutuhan masyarakat mulai dari

jenis makanan kepada peralatan dan bahan kebutuhan rumah tangga serta

jasa.

II.2.2.3. Menurut jenis barang yang diperdagangkan6

1. Convenience Store, toko yang menjual barang kebutuhan yang bersifat

member kesenangan belaka, seperti toko aksesoris dan toko mainan.

2. Demand Store, toko yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, missal

toko makanan, pakaian.

4Gruen, Victor, 1960, p-23 5 Agung 1997, mengutip David Mun, 1981, h-14 6 Endin, 1997, mengutip Nadine 1982, h-23

Page 49: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3. Impulse Store, toko yang menjual barang-barang yang sifatnya

memberikan penampilan khusus, missal yang menjual parfum, jam

tangan, jas.

II.2.2.4. Menurut sifat barang yang diperdagangkan7

1. Cair, missal sirup dan makanan botolan.

2. Kering, misal pakaian, ikat pinggang.

3. Tahan lama, missal sepatu, arloji.

4. Mudah rusak, missal buah-buahan, roti.

II.2.2.5. Menurut penyajian barang yang diperdagangkan8

1. Table Fixture atau Meja Menerus, biasanya untuk tempat buku-buku.

2. Counter Fixture atau Almari Rendah, missal untuk tempat mainan anak-

anak.

3. Cases Fixture atau Almari Transparan, missal untuk pakaian sejenis,

sewarna dalam keadaan terlipat.

4. Box Fixture atau Kotak Terbuka, missal untuk pakaian-pakaian yang

diobral.

5. Rack Fixture atau Rak Terbuka, missal untuk tempat sepatu, peralatan

mandi.

6. Hanging Lose atau Almari Penggantung, missal untuk kemeja, jaket, jas.

7. Etalase atau Ruang Peraga, berfungsi untuk memajang pakaian atau

produk-produk baru dengan penataan menarik.

II.2.2.6. Menurut Sistem Pembelian9

1. Grosir, pertokoan yang menjual barang dalam jumlah besar, transaksi

dapat dilakukan di toko dan disana hanya tersedia samplenya saja.

2. Eceran (retail), toko yang melayani penjualan dalan jumlah satuan, jenis

ini menawarkan banyak variasi dalam hal barang yang ditawarkan.

7 Guntoro, 1997, Shopping Mall di Lampung 8 ibid 9 Dedy, 1984, dikutip Guntoro, h-20

Page 50: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

II.2.2.7. Menurut Lingkup Pelayanan10

1. Neighbordhood Center (Shopping mall Lokal), jangkauan pelayanan

antara 5.000-40.000 penduduk skala lingkungan. Luas area lebih kurang

30.000-100.000 sqq.ft. (2..87-9.290 m2). Unit terbesar berupa

supermarket atau bersifat eceran.

2. Community Center (Shopping mall Distrik), jangkauan pelayanan antara

40.000-150.000 penduduk dalam skala lingkungan. Luas area lebih

kurang 100.000-300.000 sq.ft. unit terbesar berupa junior Departement

Store dan jenis-jenis toko.

3. Main Center (Shopping mall Regional), jangkauan pelayanan antara

150.000-400.000 penduduk dalam skala lingkungan. Luas area berkisar

antara lebih kurang 300.000-1.000.000 sq.ft. (27.870-92.990 m2). Unit

terbesar berupa junior Departement Store, Departement Store dan jenis-

jenis toko.

II.2.3. Jenis-jenis Mall

II.2.3.1. Menurut Rubenstein11

1. Full Mall, terbentuk atas ruas jalan tertutup yang semula digunakan untuk lalu

lintas kendaraan, kemudian berkembang menjadi pedestrian atau plaa linier

dengan perkerasan paving block dan dilengkapi furnishing

(pepohonan,bangku, lampu, patung/sculpture, dan air mancur).

2. Transit Mall, sebuah transit atau jalur transit merupakan pengembangan dari

jalur pergerakkan kendaraan yang hanya memperbolehkan angkutan umum

seperti bus taksi. Perparkiran dilarang, area pejalan kaki diperluas dan fasilitas

kenyamanan ditambah.

10 Gideon Golany, dikutip Guntoro, TA/UII,1997 11 Rubenstein,Harvey,M.,”Padestrian Malls,Streetscapes,and Urban Spaces”, h-3,4

Page 51: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Semi Mall, pada jenis ini terisi kegiatan lalu lintas namun perparkiran

dikurangi. Pola pedestrian berkembang sebagai akibat dipertingginya nilai

dengan pola perkerasan paving, pepohonan, perlengkapan jalan (bangku,

lampu, dan kenyamanan lain).

II.2.3.2. Menurut Mithland12

Open Mall (Mall Terbuka)

Mall ini memiliki keuntungan; menghasilkan kesan luas, perencanaan teknis

yang mudah. Kerugian dari open mall adalah sulitnya pengaturan suhu

kenyamanan (climatic control) dan kesan pewadahan kurang.

Enclosed Mall (Mall Tertutup)

Keuntungan mall ini adalah kenyamanan klimatik dapat diatur. Kerugiannya

adalah mahalnya biaya dan ruangan terkesan sempit.

Integrated Mall (Mall Campuran)

Mall campuran adalah penggabungan dari open mall dan enclosed mall. Biasa

berupa mall tertutup dengan akhiran mall terbuka. Munculnya bentuk

campuran ini sebagai antisipasi terhadap keborosan energi dan perencanaan

klimatik, mahalnya pembuatan dan perawatan mall tertutup. Mall ini juga

berusaha untuk mengkonsentrasikan daya tarik pengunjung pada mall

tertutup.

II.2.4. Mall sebagai perwujudan kota13

Shopping Mall juga merupakan gambaran dari sebuah kota yang terbentuk

oleh suatu elemen-elemen:

• Magnet (Anchor):

Merupakan transformasi dari “node” yang dapat berfungsi sebagai land

mark. Dalam shopping mall dapat diwujudkan dengan plaza.

• Magnet Sekunder:

12 Maithland,Bary,.”Shopping Malls,Planning and Design”,1978 13 Rubenstein,Harvey,M.,”Padestrian Malls,Streetscapes,and Urban Spaces”, h-25

Page 52: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Merupakan transformasi dari “district” perwujudannya berupa took

pengecer, retail store, supermarket, superstore, dan bioskop.

• Street Mall

Merupakan transformasi “path” perwujudan berupa pedestrian yang

menghubungkan magnet-magnet.

• Landscaping:

Merupakan transformasi dari “edge” sebagai pembatas pusat pertokoan di

tempat-tempat luar.

II.2.5. Karakter Dasar Shopping Mall

Karakter shopping Mall menurut Maithland14 memiliki karakter

sebagai berikut:

a. Koridor : tunggal

b. Lebar koridor : 8-16 meter

c. Lantai : maksimal 3

d. Parkir :mengelilingi bangunan mall (tidak ada parkir di dalam

bangunan)

e. Pintu masuk : dapat dicapai dari segala arah

f. Atrium : disepanjang koridor

g. Magnet : disetiap akhir koridor (hubungan horizontal)

h. Jarak antar magnet: 100-200 meter

II.2.6. Bentuk Massa Bangunan Shoping Mall

Bentuk massa bangunan menentukan pola sirkulasi didalamnya.

Bentuk ini sedikitnya akan mempengaruhi sukses tidaknya sebuah mall. Di

Amerika Serikat, perencanaan suatu mall biasanya menggunakan bentuk-

bentuk yang sederhana,missal bentuk T, I, atau L. ini sesuai dengan konsep

mall yang mempunyai akses ke dalam dengan koridor tunggal, sehingga

14 Dedy, 1994, h-17, dikutip Guntoro

Page 53: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

semua outlet berpeluang sama untuk dikunjungi. Beberapa contoh kasus

shoping mall yang sukses dengan bentuk sederhana di Amerika Serikat

adalah: York Dale dengan bentuk L di kota Toronto, Explanade Oxnar dengan

bentuk I yang terletak di kota California, dan Franklin Park Mall dengan

bentuk T di kota Ohio,Toledo. Di Amerika telah diteliti bahwa dimensi

panjang sebuah mall minimal 180 meeter sampai maksimal 240 meter.

Ketentuan tersebut tidak mutlak, tetapi dalam perencanaan suatu mall, tidak

boleh terlalu panjang karena akan membuat pengunjung merasa lelah berjalan

ke ujung mall. Untuk mengantisipasi kelelahan pengunjung biasanya telah

direncanakan sebuah anchor/magnet di tempat-tempat tertentu dengan jarak

antara lebih kurang 100-200 meter. Anchor tersebut dapat berupa: square,

courts, food court atau tempat-tempat santai lainnya yang dimaksudkan

supaya pengunjung dapat melupakan kelelahan dan melanjutkan sampai ke

ujung mall. Anchor tersebut minimal 10% dari total luas lantai dengan

pertimbangan total area mewadahi keluberan (termasuk court dan square).

Perencanaan mall biasanya juga cenderung horizontalism dengan penetapan

takaran arsitektur seperti proporsi,skala, simetri, balance, dan dimensi yang

dapat diterapkan kedalam fisik bangunan.

II.2.7. Fasilitas yang biasa terdapat pada suatu Mall:

• Sport Center

• Cinema/Cineplex/Theater

• Community Hall

• Swimming Pool

• Disco/Scate/Ice Scate

• Medical Centre

• Area Bermain

Page 54: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

II.2.8. Pelaku Kegiatan dalam Shopping Mall

Pelaku dalam kegiatan Shopping Mall terbagi atas:

a. Pengunjung

b. Tenant atau penyewa

c. Supplier

d. Pengelola

Bagan pelaku dan kegiatan dalam Shopping Mall

Diagram II.4. Pelaku dan Kegiatan dalam Shopping Mall

(Sumber: Analisa Pribadi)

II.2.9. Jenis-jenis Kegiatan

Kegiatan pelayanan untuk tenant dan supplier antara lain:

• Distribusi barang

• Penyimpanan dan penyajian barang

• Kegiatan perpindahan dan pergerakkan pelaku

Kegiatan pengelola antara lain:

• Kegiatan operasional

Bangunan Shopping Mall

Pengunjung

Tujuan

Belanja

Rekreasi

Jalan-jalan

Makan :

Pengelola

Meliputi:

General Manager

Staff-staff:

Sales and

Marketing

Administrasi

Accounting

Cleaning Service

Main. Building

Security

Suplier

Memasok barang

yang dibutuhkan

oleh Tenant

Penyewa

Dept.Store

Supermarket

Book Store

Retail-retail

Page 55: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

• Kegiatan manajemen

• Kegiatan pemeliharaan

II.2.10. Tinjauan Shopping Mall

1. Mall sebagai fasilitas sebuah kota

Pusat kota dapat terbentuk oleh hadirnya sebuah fasilitas komersial yang

mampu menjadi generator kota. Mall perbelanjaan merupakan satu

elemen pembentuk struktur komersial kota. Suatu bentuk mall yang

berhasil tidak dapat dipisahkan dari area pusat kota dan kota secara

keseluruhan (Frederick Gibbert, 1959).

Selain itu, mall juga tidak dapat dipisahkan dari kebiasaan masyarakat

yaitu mudah dijangkau baik dengan berjalan kaki, berkendaraan pribadi

maupun dengan kendaraan umum.

2. Mall sebagai fasilitas penunjang

Melihat makin banyaknya bisnis usaha yang terdiri dari grosir dan retail,

macam-macam industry kota formal, maupun informal menuntut suatu

sarana untuk menyampaikannya kepada masyarakat. Maka untuk

memenuhi kebutuhan tersebut perlu dibangun sebuah mall perbelanjaan

yang didalamnya dapat menampung semua bisnis usaha tersebut diatas

dan untuk sarana semua golongan lapisan masyarakat. Oleh karena itu,

dalam perencanaannya mall perbelanjaan harus benar-benar menjadi

shopping mall yang modern, mudah, nyaman, aman, dan fleksibel.

3. Mall sebagai sarana rekreasi

Pengertian dari rekreasi adalah bersenang-senang; menciptakan kembali.

Maksudnya adalah menciptakan suasana baru setelah melakukan

pekerjaan.

Daya tarik mall adalah terletak pada keanekaragaman fungsi yang

dipadukan dengan desain perilaku control sehingga menciptakan suatu

Page 56: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

kedinamisan antara fungsi-fungsi tersebut. Keanekaragaman fungsi

komersial yang terdiri atas barang dan jasa mampu menarik pengunjung

untuk dapat melakukan kegiatan dalam satu tempat dan waktu. Sehingga

pengunjung dapat merasakan sarana rekreatif tersebut dan menjadi

hiburan tersendiri meskipun tidak melakukan aktivitas belanja.

II.3. TINJAUAN ARSITEKTUR HIJAU

II.3.1. Pengertian Arsitektur Hijau

Arsitektur hijau memiliki arti seni dan ilmu merancang bangunan. Dalam

artian yang lebih luas, arsitektur mencangkup merancang secara keseluruhan

lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,

perencanaan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain

perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil–hasil proses

perancanggan tersebut.

( sumber www.wikipedia.com)

Dalam pengertian yang lebih mendalam, arsitektur hijau berarti wawasan

arsitektur yang memadukan tidak hanya nilai arsitektur umum (kekuatan,

fungsi, kenyamanan, biaya, estetika) tetapi juga dimensi–dimensi lingkungan

berdasarkan kepedulian tentang lingkungan global alami dengan penekanan

pada efisiensi energi (energi efficient), Pola berkelanjutan (sustainable), dan

pendekatan holistic (holistic approach untuk meminimalkan kerusakan–

kerusakan yang terjadi.

Page 57: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

II.3.2. Makna dan lambang Arsitektur Hijau

Gambar 2.1.Lambang Arsitektur Hijau

(Sumber : www.wikipedia.com)

Lambang di atas memiliki arti sederhana yaitu :

1. Recycle

Pengolahan kembali, yaitu mengupayakan apapun yang digunakan dan

dihasilkan pada proses membangun akan dapat diolah untuk didaur ulang

agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan orang lain.

2. Reduce

Mengurangi pemanfaatan barang–barang yang berasal dari alam.

Pengurangan yang dilakukan akan memberi pengaruh secara global, baik itu

keberadaan materi itu sendiri di bumi secara kuantitas maupun pengaruhnya

terhadap energi saving yang dengan sendirinya berlangsung.

3. Reuse

Penggunaan kembali, yaitu pemanfaatan kembali material yang telah ada,

tanpa menekankan ego dalam pemanfaatan material baru akan menghemat

energi content yang terbuang.

II.3.3. Perlunya Arsitektur Hijau

Mengapa harus menggunakan arsitektur hijau? Tentu saja ada banyak

alasan. Meskipun biaya arsitektur hijau hampir sama dengan bangunan

konvensional, tetapi arsitektur hijau lebih estetis, nyaman, dan biaya

operasiionalnya relatif rendah. Arsitektur hijau lebih merespon terhadap panas,

Page 58: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

dingin, atau pencahayaan dalam bangunan. Karena mengkonsumsi sedikit

energi, arsitektur hijau lebih sedikit polusi. Biaya utilitas yang rendah

membuatnya lebih mudah untuk dipenuhi. Selain itu, arsitektur hijau lebih

sehat karena hampir dari 80% waktu dari penghuni bangunan dihabiskan di

dalam bangunan.

Beberapa alasan untuk selalu menggunakan arsitektur hijau dalam mendesain

bangunan yaitu:

1. Menguntungkan dari segi ekonomi

Arsitektur hijau selalu berusaha menggunakan prinsip – prinsip

efisiansi terhadap energi, air, maupun limbah. Hal ini menurunkan biaya

operasional dan perawatan banguanan. Berbagai keuntungan – keuntungan

tersebut mendorong kesadaran masyarakat untuk menggunakan desain

dengan prinsip arsitektur hijau. Dalam berbagai proyek bangunan seperti

perumahan dengan konsep green architecture, ternyata lebih laku dibanding

perumahan dengan bangunan konvensional, sehingga lebih menguntungkan

bagi pengembang.

2. Menghemat konsumsi energi

Dalam ukuran yang sama arsitektur hijau akan lebih hemat energi

jika dibanding dengan bangunan konvensional. Pengurangan energi hingga

50% cukup mudah dicapai, dan pengurangan sebesar 80%-90% dapat

dicapai apabila bangunan didesain dengan baik.

3. Meningkatkan Produktivitas

Dalam bangunan yang mewadahi para pekerja, penggunaan

arsitektur hijau dapat meningkatkan produktivitas sebesar 6% -15% bahkan

lebih. Hal ini dikarenakan kualitas ruangan yang tercipta lebih baik

sehingga para pekerja merasa nyaman dan dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik dan lebih cepat.

Page 59: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Ramah terhadap lingkungan

Desain yang kurang sesuai dapat merusak lansekap, mengurangi

produksi hasil pertanian dan merusak habitat liar. Penggunaan arsitektur

hijau akan menjaga habital alami dan kealamian lansekap. Penggunaan

material secara efisien juga dapat mengurangi kerusakan hutan yang

berdampak buruk terhadap lingkungan.

5. Meningkatkan kesehatan

Bangunan dengan desain yang kurang baik dapat menurunkan

kualitas kesehatan penghuninya. Penyakit–penyakit yang ttimbul misalnya;

sakit mata, sakit kepala, sakit telinga, flu yang diakibatkan pencahayaan

yang kurang, kulaitas penghawaan yang kurang baik, sistem akustik yang

buruk. Dalam arsitektur hijau digunakan pencahayaan alami yang

dikombinasikan dengan pencahayaan buatan, penghawaan alami,

penggunaan material yang bebas racun, dan desain struktur yang ramah

lingkungan sehingga gangguan kesehatan akibat kualitas bangunan dapat

dikurangi.

II.3.4. Unsur Pokok dalam Arsitektur Hijau

Unsur pokok dalam arsitektur hijau mengacu pada pola manusia tradisional

yang mengenal empat unsure yang menjadi dasar dari penyusunan segala jenis

material yang ada di alam. Elemen – elemen tersebut dianggap sebagai pokok

permasalahan dari hubunga timbale balik antara arsitektur (bangunan) dengan

lingkungan. Keempat unsur itu yaitu :

1. Bumi (Tanah)

Merupakan sumber bahan bangunan baik bahan bangunan tradisional seperti

batu, pasir, tanah liat, logam, sulfur, ataupun bahan bangunan modern seperti

semen Portland untuk bahan dasar beton, baja, kaca, alumunium, plastic dan

bahan sintesis lainnya. Setiap bahan bangunan pada dasarnya merupakan

pinjaman yang pada kemudian hari harus kita kembalikan lagi kepada alam.

Page 60: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Manusia pada generasi sekarang harus dapat mempersiapkan generasi yang

akan datang agar mampu mengembalikan atau mempertahankan bahan

bangunan tersebut agar tidak mengalami kerusakan.

2. Udara

Udara merupakan kebutuhan dasar bagi makhluk hidup untuk bernafas agar

tetap hidup. Makin tercemar udara, pernafasan akan semakin sulit dan kualitas

kehidupan manusia akan menurun. Polusi udara juga berdampak buruk pada

lingkungan yaitu timbulnya ozon dan pemanasan global.

3. Air

Bumi ini terbentuk dari daratan dan perairan. Perairan yang terdiri atas lautan,

sungai – sungai, lapisan es pada kutup, serta air bawah tanah mempunyai

volume yang dominan yaitu sebesar 1,384 x 106 km3. Dan banyaknya air

tersebut 97,4 % merupakan air asin dan 2,6 % merupakan air tawar.

Penggunaan air yang berlebihan serta pencemaran yang terus menerus

mengakibatkan penurunan kualitas air.

4. Api (energi)

Energi selalu dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk melakukan aktifitasnya.

Pembangkitan energi selalu membebani lingkungan alam. Energi dapat

digolongkan menjadi dua yaitu energi yang dapat diperbaharui dan energi yang

tidak dapat diperbaharui.

II.3.5. Hemat Energi

Dalam mendesain atau merancang bangunan sebaiknya tidak hanya

mempertimbangkan pembiayaan pada operasional bangunannya saja, tetapi

juga mempertimbangkan pada pembiayaan awal pembangunan dan proses

pembuatannya. Desain bangunannya juga hatus mampu memodifikasi iklim

lingkungan sekitarnya agar dapat berguna dalam bangunan bukan dengan

merubah lingkungan yan sudah ada.

Page 61: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

a. Strategi perancangan bangunan hemat energi:

1. Lokasi site

- Ketinggian lokasi yang berpengaruh pada pemanfaatan angin dan sinar

matahari

- Pemanfaatan potensi lingkungan semaksimal mungkin

- Pemanfaatan topografi, dimensi, dan aliran air tanah

2. Perletakan dan orientasi bangunan

- Pemanfaatan panjang bangunan pada sumbu timur dan barat

- Perancangan overhang pada sisi-sisi riskan bangunan

- Perletakan ruang-ruang servis pada area beban tinggi (barat)

- Mengurangi bukaan langsung arah barat

- Penanaman vegetasi sebagai peneduh dan penyegar ruang pada area

penerima beban panas dan angin yang besar

3. Penyediaan pergantian ruang

- Menyediakan ventilasi yang bekerja terus menerus

- Meletakkan ruang-ruang berjendela dengan pertimbangan ventilasi

silang

- Apabila ruang dirancang menggunakan AC, minimalkan volume ruang,

dan hindari bukaan langsung

4. Elemen bahan bangunan untuk atap, dinding, dan lantai

- Pemilihan bahan lokal yang sudah mempunyai kemampuan adaptasi

terhadap iklim lokal

- Ketahanan bahan pada akibat-akibat tak terduga dalam operasional

bangunan

- Kemudahan dan ketahanan dalam pemasangan

- Kesesuaian biaya yang tersedia

5. Pemilihan struktur dan konstruksi bangunan

- Pertimbangan kondisi tahan gempa

- Pertimbangan kondisi tahan angin

Page 62: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

- Pertimbangan kondisi tahan api

6. Program dan penataan massa bangunan

- Penentuan jumlah dan bentuk serta ketinggian massa yang tidak

mengurangi potensi alam

- Perletakan tidak menghambat laju angin

- Perletakan tidak menghalangi ruang lain untuk mendapatkan sinar

matahari kecuali memang tidak diperlukan

- Perletakan tidak mengganggu akses ke ruang lain

7. Utilitas dan perabot penunjang kegiatan

- Pertimbangan sistem utilitas dari awal, instalasi plumbing, dan sanitasi,

listrik, dan lain-lain.

- Sesuaikan perabot dengan luasan dan volume peruangan yang ada

- Ruang-ruang khusus (KM/WC, kamar mandi,dan lain-lain) yang

membutuhkan instalasi khusus, hendaknya diperhitungkan dari awal.

b. Tidak menggunakan material yang merusak lingkungan

Material yang dianggap hijau biasanya termasuk dalam bahan

bangunan yang dapat diperbaharui seperti bahan tanaman bambu, jerami dan

kayu yang berasal dari hutan yang bersertifikat dan harus dikelola secara

lestari, EPA (Badan Perlindungan Lingkungan Hidup) menyarankan untuk

menggunakan barang industri daur ulang, seperti pembongkaran puing dalam

proyek konstruksi. Bahan bangunan harus diolah kembali tetap pada

penggunaan energi hijau dalam bangunan.

c. Terdapat ruang terbuka hiijau dalam bangunan

Kota-kota di Indonesia memiliki masalah dengan keterbatasan lahan

untuk Runag Terbuka Hijau (RTH). Dimana lahan sudah habis terbangun

karena sifat land hungry (lapar lahan), yaitu sifat mengkonsumsi lahan

perkotaan untuk dijadikan built-space (lahan terbangun). Akibatnya jumlah

lahan terbuka hijau makin lama makin berkurang. 16 menurut Evawani untuk

memperoleh lahan terbuka hijau.

Page 63: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Mal Namba Park Jepang,

atap hijau Namba Park dapat mengurangi panas dan menurunkan suhu di

permukaan hingga 170 celcius. Hal ini mengurangi penggunaan energi listrik

untuk mendinginkan suhu ruang. Selain itu dapat berfungsi sebagai ruang

rekreasi untuk menikmati hijaunya taman. Suasana yang hijau dan nyaman

dapat menurunkan stress bagi pengguna bangunan.17

Adapun fungsi dari ruang hijau (vegetasi), antara lain:

- Sebagai zona relaksasi dan zona hijau hunian

- Sebagai penyedia oksigen

- Sebagai filter

- Sebagai penahan air, yang dapat disimpan (sebagai cadangan air saat

musim hujan)

Di bawah ini terdapat tiga klasifikasi jenis tanaman pada suatu taman atau

ruang hijau dalam sebuah kawasan dan atau bangunan, yaitu:

- Tanaman kering, merupakan tanaman gurun yang membutuhkan sinar

matahari tinggi, sedikit air, dan tingkat kelembapan yang rendah. Yang

termasuk jenis tanaman kering antara lain jenis-jenis kaktus.

- Tanaman air, merupakan tanaman yang media hidup utamanya yaitu air.

Yang termasuk dalam jenis tanaman air antara lain Nymphaea (teratai),

Cyperus papyrus (papyrus), Nulembo nucifera (lotus), Equisentum

hyemale (paku ekor kuda), Thalia dealbata (kana air), Pistia tratiotes

(kubis air), dan sebagainya.

- Tanaman tropis, terbagi menjadi beberapa klasifikasi tanaman, yaitu:

• Peneduh, seperti Cerbera manghas (bintaro), Jatropha integerrina

(Batavia), Pisonia alba, flamboyant, asoka, beringin, dan

sebagainya.

Page 64: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

• Pergola, atau dapat digolongkan dalam tanaman merambat. Beberpa

contoh diantaranya yaitu alamanda, mandevila, bogenvil, Ficus

pumilia (dolar), Ipumea pennata (songgolangit), dan sebagainya.

• Tanaman berdaun indah, seperti Aglonema, keladi hias, sansivera,

suplir, paku sarang burung, paku pedang, palem kuning, kuping

gajah, dan sebagainya.

• Tanaman berbubga, seperti Anthurium, Adenium, mawar,

eurphorbia, krisan, salvia, soka, krosandra, dan tanaman berbunga

lainnya.

• Border plant, seperti lili paris, kucai jepang, ophiopogon sp, dan

Cuphea hyssopifolia (cendrawasih), dan lain-lain

• Ground cover, seperti sutra Bombay, rumput jepang, rumput

manila,dolar hijau, dan lain-lain.

d. Pencahayaan alami

Matahari merupakan salah satu sumber energi alami di alam semesta.

Sebagai salah satu sumber energi di alam semesta matahari dapat digunakan

sebagai sumber cahaya maupun sumber energi. Dalam penggunaannya sebagai

sumber cahaya alami pada suatu bangunan, matahari dapat menimbulkan

beberapa masalah dalam penggunaannya. Seberapa bayak cahaya yang masuk

ke dalam bangunan harus dapat diatur sesuai dengan kebutuhan dalam ruang.

e. Penghawaan alami

Penghawaan alami merupakan suatu usaha untuk mendapatkan suasana

yang nyaman di dalam ruangan, dapat dilakukan dengan mengontrol suhu

ruangan, kelembapan, tingkat penerangan, kualitas udara, dan

menyeimbangkan kondisi buruk dari luar yang mempengaruhi iklim mikro

bangunan. Salah satu cara menghasilkan penyegaran alami terbaik adalah

mengusahakan udara terus bergerak di dalam ruangan.

Page 65: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Sumber energi listrik yang terbatas dan biaya pemakaian listrik yang tinggi

memberikan tantangan untuk membuat suatu desain bangunan yang nyaman

dengan memanfaatkan kondisi alam. Selain itu, penggunaan cara penyejuk

udara alami tidak hanya menghasilkan suatu kenyamanan dan penghematan

energi serta biaya, tetapi juga menyederhanakan konstruksi, pembangunan, dan

perawatannya.

II.3.6 Penerapan prinsip Arsitektur Hijau

1. Green siting and Land use

Tahap pertama yang harus dilakukan dalam mendirikan sebuah

bangunan adalah menentukan site yang sesuai dengan konsep green siting

dan sesuai dengan tata guna lahan yang sudah ada. Hal ini bertujuan untuk

menggabungkan desain dan konstruksi debgan melakukan modifikasi antara

site dan bangunan untik mencapai kenyamanan secara maksimal dan

efisiensi dalam mengoperasionalkan bangunan (www.doerr.org).

2. Site and Land use efficiency

Pengolahan site pada saat proses perancangan juga harus

memperhatikan ketetapan perbandingan KDB dan KDH dalam konteks

arsitektur hijau. Banyak orang yang memiliki pemahaman berbeda – beda

dalam hal ini. Ada anggapan bahwa besaran volume bangunan (koofisien

dasar bangunan / KDB) harus lebih kecil dari koofisien dasar hijau (KDH)

pada total luas lahan. Sesuai standart, perbandingan KDB (50 – 70 %) dan

KDH (30 – 50 %) yang seimbang diharapkan mampu mewujudkan hunian

ideal dan sehat secara konsisten. (sumber : www.beritaiptek.com).

Dalam mendirikan bangunan, sebisa mungkin perlu dihindari

pembukaan lahan baru untuk mendirikan bangunan. Terutama pada lahan–

lahan yang diperuntukkan sebagai lahana pertanian dan lahan konservasi.

Menggunakan lahan yang sudah ada dan sesuai dengan tata guna lahan akan

lebih efisian dibandingkan dengan membuka lahan baru, selain itu dapat

Page 66: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

menjaga kelestarian hutan dan lahan pertanian sehingga keseimbangan

ekosisitem tetap terjaga. (sumber : www,doer.org)

3. Healthy Site

Site yang dipilih sebaiknya memperhatikan faktor–faktor yang

mempengaruhi kesehatan penghuni di dalamnya. Berikut merupakan tabel

analisis site menurut factor kesehatan:

Tabel 2.3. Analisis Site Menurut Faktor Kesehatan

Analisis Site Menurut Faktor Kesehatan

Nilai Uraian Pembatasan

Sumber-sumber kebisingan di

lingkungan site

Nilai yang dianggap baik :

25-35 dB (decibel) pada waktu malam

30-40 dB (decibel) pada waktu siang hari di

kamar duduk

Pengaruh oleh lingkungan

buatan

Instalasi yang mengganggu :

· Kawat Listrik 220V-400kV

· Transformator-transformator listrik

· Kereta api listrik

· Radio, radar, dan televise (frekuensi

tinggi dan gelombang mikro 100- 100.000MHz

Pengotoran udara di

lingkungan site

Disamping asap dank abut atau gas, timbul juga

gangguan oleh bau, misalnya : bau harum,

pembusukan, peragian, zat pelerang, zat klor, zat

lemas dan sebagainya.

Sinar kosmik, bumi yang

berhubungan

dengan atmosfer alternatif

Sinar kosmik yang

berhubungan

Sinar kosmik : sinar matahari, sinar ultra

violet, infra merah, frekuensi tinggi, dan

rendah. Sinar yang berhubungan dengan

atmosfer :

Gaya magnet bumi, medan listrik udara,

Page 67: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

dengan bumi dan atmosfer radio aktivitas alam dan buatan.

Sinar yang berhubungan dengan bumi :

Gangguan geopatik, aliran air di bawah tanah,

kerusakan dan kelabilan geologic,perubahan

dalam

Sumber: Frick, Heinz, 1995

4. Transport Orientation

Polusi dan dampak lingkungan dari pemakaian mobil dapat

dikurangi dengan menempatkan bangunan di lokasi yang dekat dengan

akses transportasi umun, jalur sepeda, dan akses pejalan kaki menuju

fasilitas umum. Konstruksi jalan yang baik juga menghemat biaya karena

terhindar dari biaya – biaya perbaikan jalan. (sumber: www,doer.org, 23-7-

2011)

Gambar 2.2. Bangunan dengan akses langsung ke jalan umum

Sumber: dokumen pribadi, 2011

5. Solar Orientation

Orientasi matahari di dalam site menentukan orientasi bangunan di

dalam site. Orientasi bangunan digunakan untuk menghasilkan kantong

sinar matahari (sun pocket) yaitu kondisi dimana mmatahari berada dalam

integritas paling rendah. Sesuai dengan siklus terbit dan tenggelamnya

matahari serta mempunyai sudut jatuh yang kecil. Dengan demikian area

yang tersinari akan lebih besar dan integritas radiasinya akan lebih rendah.

Page 68: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 2.3. Skematik desain berdasarkan orientasi matahari dan arah angin

Sumber: www.doer.org

6. Wind Orientation

Dalam penggunaannya untuk orientasi bangunan, bukaan–bukaan

dalam banguanan dimaksimalkan pada sisi utara. Jendela–jendela yang

besar dan ventilasi diperbanyak pada sisi barat lau, sehingga pada musim

hujan angin yang sejuk dapat masuk dengan leluasa ke dalam bangunan.

Bukaan pada sisi selatan sebaiknya dihindari khususnya pada permukaan

yang selalu terkena radiasi matahari pada saat intensitas tinggi.

Menggunakan sistem air pump (pemompaan angin) dan cross

ventilation untuk mendistribusikan udara yang paling bersih dan sejuk ke

dalam ruangan. Caranya dengan membuat jendela di atas atap (cerobong)

untuk menciptakan tekanan udara yang cukup tinggi di atas bangunan

supaya udara panas yang ada di dalam ruangan naik dan keluar keatas,

tekanan udara dalam ruangan menjadi rendah dan udara dari luar ruangan

yang lebih segar akan masuk ke dalam ruangan, sehingga penggunaan AC

(Air Conditioner) dapat dikurangi.

Page 69: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 2.4. Pola sirkulasi udara menurut jumlah dan letak ventilasi

Sumber: YB. Mangunwijoyo

7. Vegetative Cooling

Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap kenyamanan manusia,

yaitu panas matahari (solar radiation), suhu udara, kecepatan angin, dan

kelembaban. Pada iklim tropis, suhu dan kelembaban sangat berperan dalam

menentukan faktor kenyamanan. Tumbuh–tumbuhan mempunyai

kemampuan sebagai pengensali faktor–faktor tersebut di atas.

Fungsi tanaman sebagai pengendali kelembaban dan suhu

lingkungan yang terkait langsung dengan siklus hidrologi yang dialami

tanaman. Proses tersebut adalah proses evapotranspirasi yaitu proses

penguapan air dari tanah lewat permukaan daun. Karena tumbuhan dapat

berperan sebagai absorban radiasi matahari dab untuk proses

evepotransporasi tersebut memerlukan panas maka tanaman dapat

menurunkan suhu lingkungannya.

Page 70: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Gambarr 2.5.Hubungan Jarak dari permukaan tanah pada suatu naungan pohon

dengan kerapatan dan jenis yang relatif sama dengan tingkat kelembaban dan suhu

udara

sumber : Better Living Environment, 2005

Gb. 2.6 Pohon melindungi bangunan dari panas matahari disekitarnya

(Sumber: Frick, Heinz 2005)

Gb. 2.7. Aliran udara pada bangunan dengan pohon disekitarnya

Sumber : Frick, Heinz 2005

8. Vertical Landscaping

Vertikal landscaping adalah penghijauan pada bangunan bertingkat

tinggi. Vertical landscaping mempengaruhi iklim mikro pada fasad

bangunan. Pemecah angin sama seperti kegunaan vegetasi pada Ground–

Plane menyerap CO dan CO2, menyediakan oksigen bagi hasil fotosintesis,

dan mengurangi beban pendinginan sebanyak 8 % dari peningkatan 10 % di

area vegetasi.

Page 71: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gb. 2.8. Vertical Landscaping

sumber: defpoints.wordpress.com 9. Green roof

Green roof adalah atap dari bangunan yang sebagian atau seluruhnya

ditutupi oleh vegetasi, tanah, atau suatu media tanam yang ditanam diatas

suatu lapisan tahan air. (sumber: www.wikipedia.org. 18-8-2011)

Gb2.9. Pengaplikasian green roof

Sumber : laely-widjajati.blogspot.com

Green roof dapat memberikan perlindungan terhadap sinar matahari

di musim kemarau dan mengkondisikan micro-climate pada musim dingin

Page 72: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Gb.2.10 Green roof dan lapisan penyusunnya

(Sumber : www.usemenow.com.20-6-2011)

Tabel 2.4. Kelebihan dan kekurangan green roof

Green roof

Kelebihan Kelemahan

Mengurangi polusi udara Memerlukan desain khusus pada struktur

atap agar dapat menahan beban

Melindungi material atap di

bawahnya

Lebih mahal disbanding atap biasa

karena memerlukan konstruksi dan

perawatan khusus

Mengurangi perpindahan kebisingan

dari luar bangunan ke dalam

bangunan

Melindungi bangunan dari suhu yang

sangat kuat

Menyaring polusi dari air hujan

Sumber: analisis penulis

Page 73: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Tabel 2.5. Klasifikasi Green roof

Intensive and Extensive Green roof

Karakteristik Intensive Green roof Extensive Green roof

Gambar

Tanah Membutuhkan kedalaman

min 30 cm

Hanya membutuhkan min 2,5

cm

Vegetasi Digunakan untuk pohon

besar, semak

belukar,(memerlukan

perawatan dengan baik)

Digunakan untuk ground

cover dan rumput

Beban Membebani struktur 80-150

pon/sq.ft

Membebani struktur 12-15

pon/sq.ft tergantung dari

karakteristik tanah dan jenis

substrat yang digunakan

Akses Dapat diakses dengan mudah Biasanya tidak diakses untuk

umum

Perawatan Memerlukan perawatan

khusus

Pemeliharaan dilakukan

secara berkala tiap tahun

Drainase Memerlukan system irigasi

dan drainase yang kompleks

Menggunakan system

drainase dan irigasi sederhana

(Sumber : www.epa.gov, 18-8-2011)

10. Ground cover

Ground cover merupakan sebutan untuk tanaman yang ukurannya

tidak terlalu tinggi (paling tinggi 15 cm) dan tumbuhnya menutupi

Page 74: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

permukaan tanah tempatnya berada. Karena tergolong tanaman kecil, akar

ground cover pada umumnya berbentuk serabut. Serabut–serabut akar inilah

yang akan mengikat tanah sehingga pada musim hujan, tanah tidak menjadi

becek. Pada musim panas, tanah yang diberi ground cover lebih dingin bila

dibandingkan dengan tanah yang tidak diberi ground cover.

11. Water Cooling

Badan air dalam bentangan alam sangat berpengaruh terhadap iklim

mikro. Pada aplikasi dalam merancang suatu tapak, badan air (kolam atau

danau) dapat direncanakan pada area dimana mendapat penyinaran radiasi

sinar matahari. Dengan demikian panas matahari yang sedang terik-teriknya

akan diserap oleh badan air, sehingga suhu disekitarnya akan turun. Selain

itu, penggunaan air juga dapat ditempatkan dalam suatu bangunan atau

kompleks bangunan. Penurunan suhu dan penaikan lelembaban udara dapat

ditingkatkan dengan memuncratkan air ke udara (water fountain) untuk

menambah butir-butir air di udara sekaligus sebagai elemen estetis

tambahan dalam desain lansekap ( Sumber : SENVAR IV, Better Livung

Environment)

Gb. 2. 11. Water cooling (Sumber : Analisa Pribadi)

12. Daylighting ( Pencahayaan Alami)

Daylighting adalah memasukkan cahaya alami melalui suatu celah

atau jendela untuk mengurangi atau menghapuskan pemakaian lampu

elektrik. Dengan menyediakan suatu mata rantai yang dinamis dan terus

Page 75: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menerus dengan memanfaatkan iliminasi dari luar ruangan, daylighting

dapat membantu terbentuknya rangsangan visual dan menciptakan

lingkungan yang produktif bagi penghuni sekaligus mengurangi biaya

energi.

Keuntungan daylighting :

a. Meningkatkan nilai daur-hidup

Pada suatu perhitungan kenaikan biaya didapatkan bahwa kenaikan

mencapai harga sebesar $0.50-$0.75 / sq.ft pada ruangan dengan cahaya

redup. Daylighting dapat menyimpan $0.05-$0.20 setiap tahun. (sumber :

www.wbdg.org, 8-8-2011)

b. Meningkatkan produktivitas

Daylighting juga membuat orang lebih sehat dan produktif. Hal ini

dikarenakan adanya jendela-jendela yang dapat memperlihatkan

pemandangan di luar bangunan sehingga orang yang bekerja di dalamnya

tidak mengalami kejenuhan dan dapat bekerja lebih baik

c. Mengurangi Emisi

Dengan mengurangi kebutuhan akan konsumsi elektris untuk penerangan

dan pendinginan, penggunaan daylighting dapat mengurangi gas rumah

kaca dan melambat penghabisan bahan bakar fosil. (sumber :

www.wbdg.org, 8-8-2011)

d. Mengurangi biaya operasional

Lambu penerangan elektrik menggunakan 35-50% dari total energi listrik

di dalam bangunan komersial. Dengan menimbulkan sisa pemanasan,

penerangan ini juga menambah beban mesin pendingin bangunan. Hal ini

dapat dikurangi dengan menggunakan daylighting yang dapat

mengurangi beban pendinginan banguna sebanyak 10-20%. (sumber :

www.wbdg.org, 8-8-2011)

Page 76: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Gb. 2. 12. Day Lighting Sumber : metaefficient.com, 20-9-2011

Konsep daylighting

Penggunaan pencahayaan alami pada interior bangunan seringkali

mengalami kesulitan karena distribusinya sangat sulit untuk dicapai dan

tidak merata. Oleh karena itu desain harus dilakukan secara tepat.

Perencanaan daylighting sebaiknya menggabungkan ahli dari berbagai

cabang ilmu yang berkaitan seperti arsitektur, mesin, listrik dan

pencahayaan. Tim desain sebaiknya memastikan agar daylighting benar-

benar dipakai dalam keseluruhan desain. Adapun konsep-konsepnya adalah:

a. Permasalahan visual dan tampilan

· Veiling Reflections (menyelubungi pemantulan)

Menyelubungi pemantulan pada sumber cahaya dengan penerangan

yang tinggi. Pemantulan juga harus segera dicegah bila terjadi

gangguan pada aspek visual.

· Distribution (distribusi)

Menggunakan daylighting sebanyak mungkin pada interior bangunan.

Mata manusia dapat melakukan penyesuaian pada tingkat yang tinggi

pada cahaya sama panjang dengan distribusinya. Secara umum, cahaya

yang sampai secara tidak langsung (misal : cahaya yang dipantulkan

Page 77: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

dari dinding putih akan menyediakan kualitas pencahayaan yang lebih

baik dibandingkan dengan cahaya langsung dari sumber alami maupun

buatan.

· Glare (silau)

Tujuan dari desain daylighting yang efisien tidak hanya untuk

menyediakan tingkat pencahayaan yang cukup untuk tampilan yang

bagus. Tetapi juga untuk menciptakan kenyamanan dan kepuasan

atmosfer. Silau atau kekontrasan sinar berlebihan dalam pandangan

adalah aspek yang menyebabkan ketidaknyamanan pada penghuni.

Mata manusia dapat berfungsi cukup bagus melebihi cakupan luas dari

pencahayaan lingkungan, namun tidak berfungsi baik jika terdapat

kekontrasan pencahayaan yang sama dalam setiap sudut pandang.

· Variety (variasi)

Beberapa kontras dalam tingkatan brightness mungkin diinginkan

dalam suatu keefektifan ruangan. Warna cahaya yang pudar dalam

pencahayaan dapat mendorong kea rah kelelahan dan dapat

mengurangi konsentrasi sehingga menciptakan lingkungan yang

kurang produktif.

b. Daylighting yang baik memerlukan perhatian pada aspek kualitatif dan

kuantitatif pada desain. Pastikan kombinasi dari pencahayaan alami dan

pencahayaan buatan cukup untuk kebutuhan yang diperlukan.

c. Agar efektif, daylighting harus dikombinasikan dengan desain

pencahayaan elektrik. Selain ituagar hemat energi, daylighting perlu

digabungkan dengan pengontrol pencahayaan elektrik yang efisien.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan menggunakan

daylighting:

1. Perbandingan luas bukaan 20% dari luas lantai

2. Perbandingan tinggi jendela dengan kedalaman ruang.

Page 78: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Kedalaman ruang yang masih memungkinkan penggunaan pencahayaan

alami secara efektif adalah 2,5 kali ketinggian ruang untuk hunian dan

1,5 kali ketinggian ruang untuk kantor.

3. Batas kedalaman ruang

Frank Lloyd Wright menyarankan 6m sebagai batas ke dalam ruang

untuk pencahayaan alami, sedangkan britis planning legislation dan Ken

Yeang menyarankan dilakukan pada bangunan dengan perbandingan luas

bukaan dengan luas dinding sebesar 15-20%.

Berikut merupakan zona pencahayaan pada ruang :

· Primarily daylight zone sedalam 4,5m dari bukaan, sumber cahaya

utama berupa cahaya alami atau daylight.

· Partially daylight zone 4-5m berikutnya (9m dari bukaan), sebagian

memerlukan pencahayaan buatan.

· Primarily artificial light zone, lebih dari 9m dari bukaan,

membutuhkan penerangan buatan

Material dan Konstruksi daylighting

a. Shading

Di iklim yan panas, shading yang dipasang di bagian eksterior bangunan

dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi panas dan mendistribusikan

cahaya ke dalam ruangan.

b. Material kaca

Metode termudah yang digunakan untuk memaksimalkan daylighting di

dalam ruangan adalah dengan memasang material kaca. Namun

demikian, sebelumnya perlu dipahami kriteria berikut untuk

menegoptimalkan system penetrasi.

· U-Value

Menciptakan tingkat pemindahan kalor dalam kaitannya dengan

perbedaan temperature melalui pemasangan material kaca.

Page 79: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

· Shading Coefficient (SC)

Merupakan perbandingan dari panas matahari pada perakitan kaca

terhadap pemasangan kaca ganda dan kaca tunggal.

· Visible Transmttance (Tvis)

Merupakan ukuran banyaknya cahaya untuk bangunan dengan skala

besar di beberapa iklim dianjurkan penggunaan kaca dengan nilai SC

sedang dan Nilai VT yang cukup tinggi.

c. Perletakan Lubang Cahaya

Strategi pencahayaan yang sederhana membiarkan daylighting untuk

memasuki ruang dan juga menyediakan kemudahan pandangan dan

ventilasi. Hal yang penting untuk diperhatikan yaitu kedalaman penetrasi

daylighting adalah sekitar 2 atau 1 ½ kali jarak antara bagian puncak

jendela dengan ambang pencahayaan.

Gb. 2.13. Visible transmittance

(sumber : www.wbdg.org, 8-8-2011)

d. Faktor refleksi permukaan ruang

Nilai factor refleksi untuk permukaan ruang akan berdampak secara

signifikan terhadap kualitas tampilan daylighting dan harus dijaga

setinggi mungkin. Hal ini untuk menjaga faktor refleksi di langit-langit

melebihi 80%, dinding melebihi 50%, dan lantai meliputi 20%. Pada

Page 80: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

kebanyakan jenis ruang, factor refleksi lantai memiliki sedikit pengaruh

pada penetrasi daylighting.

e. Pengabungan dengan alat control pencahayaan elektrik

Desain pencahayaan daylighting yang sukses tidak hanya dari segi

arsitektural, tetapi juga harus digabungkan dengan sistem pencahayaan

elektrik. Dengan menambahkan alat pengontrol, penghuni dapat

menyesuaikan tingkatan daylighting dengan kebutuhan. Tiga jenis alat

control di pasaran meliputi :

· Switching controls

Terdiri dari tombol on/off untuk memadamkan pencahayaan elektrik

ketika daylighting cukup untuk memenuhi kebutuhan pencahayaan,

dan menghidupkan pencahayaan elektrik ketika daylighting dirasa

kurang.

· Stepped controls

Menyediakan level menengah pada pencahayaan elektrik dengan

mengontrol lampu tunggal dalam pencahayaan.

· Dimming controls

Secara berkala melakukan penyesuaian pencahayaan elektrik dengan

mengatur masuknya energi ke dalam lampu untuk melengkapi tingkat

iliminasi yang disediakan oleh daylighting.

Gb. 2.14. Daylighting contribution

(sumber : www.wbdg.org, 8-8-2011)

Page 81: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Strategi-strategi tersebut sebaiknya diintegrasikan dengan sistem

manajemen bangunan untuk mendapatkan keuntungan dari sistem

pengendali secara keseluruhan didalam bangunan. Agar mendapatkan

keuntungan penuh dari daylighting dan mencegah daerah gelap (dark

zone) perencana harus merencanakan system rangkaian dengan baik.

f. Sistem pengontrol lainnya

Sebagai tambahan dari pengontrol daylighting, alat control elektrik

lainnya perlu ditambahkan untuk mendapatkan biaya yang efektif,

diantaranya meliputi penggunaan :

· Occupancy controls

Gunakan inframerah, ultrasonic atau tekhnologi gelombang mikro,

sensor pemilik untuk menghidupkan atau memadamkan lampu. Ini

dapat menghemat 10-50%.

· Timer

Alat ini digunakan untuk mengatur waktu menghidupkan dan

menyalakan lampu. Alat ini juga efektif untuk menghemat biaya.

13. Natural Ventilation (ventilasi alami)

Ventilasi alami adalah proses memasukkan udara ke dalam bangunan

dan mengeluarkan udara ke luar bangunan secara alami, hal ini dilakukan

dengan memanfaatkan sifat udara yang mengalir dari tekanan tinggi ke

tekanan yang lebih rendah. Penggunaan ventilasi alami dapat menghemat

konsumsi energi di dalam bangunan akibat pengguanaan AC, kipas angin,

dan lain-lain. (sumber :www.wikipedia.com, 21-6-2011). Selain itu, terus

menerus dalam ruangan tanpa ventilasi alami yang mengalirkan udara segar

masuk ruangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan,karena manusia

memiliki kebutuhan akan udara segar dengan standard 17-26 m3 /jam/orang

(van straiten, 1967)

Page 82: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

14. Solar Power (Photovoltaic System)

Photovoltaic (PV) adalah teknologi yang menggunakan solar cells

atau solar photovoltaic untuk mengubah energi matahari menjadi energi

listrik. Solar cells menghasilkan listrik arus searah dari sinar matahari yang

dapat digunakan untuk peralatan penghasil energi atau mencharge baterai.

Sistem ini menguntungkan karena biaya pemeliharaannya rendah, tahan

lama, dan tidak menimbulkan polusi namun sistem ini juga mempunyai

beberapa kelemahan diantaranya sangat tergantung pada musim, harganya

masih cukup mahal dan belum banyak diproduksi di negara-negara tertentu

termasuk Indonesia. (Sumber : www.wikipedia.com dan

www.earthtoys.com, 22-6-2011)

Gambar 2.15. diagram Photovoltaic

Sumber: www.earthtoys.com

Jenis-jenis ventilasi alami :

1. Wind Driven Ventilation

Aliran angin mengakibatkan tekanan positif

pada arah datangnya dan tekanan negative pada

sisi keluarnya. Untuk menyeimbangkan tekanan

Page 83: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

ini udara luar akan mengisi bukaan dan mengikuti aliran angin.

2. Stack effect ventilation

Berupa pemisah/ celah kecil pada komponen upper

structural bangunan atau cladding yang dapat

meningkatkan eksfiltrasi udara panas dalam jumlah

yang signifkan.

3. Thermo-shippon effect

Menggunakan prinsip yang sama dengan stack

effect, hanya saja pemanasan udara dibantu oleh

cahaya matahari. Variasi dari sistem ini adalah solar

chimney dan atrium spaces.

15. Building Envelope

Buiding Envelope atau kulit bangunan terdiri dari material struktur

dan finishing ruangan, memisahkan sisi dalam dan luar bangunan. Kulit

bangunan harus seimbang pada ventilasi dan daylighting untuk menyediakan

perlindungan suhu dan kelembaban pada kondisi iklim di dalam site. Kulit

bangunan adalah faktor utama yang menentukan banyaknya biaya operasional

bangunan yang dibutuhkan.

Agar desain berhasil, perancang harus menggabungkan desain kulit

bangunan dengan elemen desain lainnya yang meliputi: pemilihan material,

daylighting, passive solar design, HVAC, dan rencana elektrikal. Hal

terpenting yang paling mempengaruhi desain kulit bangunan adalah iklim.

Perbedaan iklim yang berpengaruh terhadap desain. Faktor kedua yang

berpengaruh adalah kegiatan apa yang diwadahi dalam bangunan tersebut.

Jika aktivitas dan peralatan yang terdapat di dalam bangunan memiliki nilai

Page 84: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

panas yang tinggi, beban termal justru lebih banyak secara internal daripada

secara eksternal (dari matahari).

16. Struktur dan Konstruksi

Struktur dan konstruksi yang baik harus memenuhi kualitas struktur:

a. Kualitas struktur fungsional, lingkungan, bangunan, dan bentuk

• Struktur Fungsional

Menentukan dimensi geometris yang berhubungan dengan penggunaan

atau fungsi (kebutuhan ruang, ruang gerak, ruang sirkulasi, dimensi

pengaturan ruang, dan sebagainya).

• Struktur Lingkungan

Meliputi lingkungan alam (iklim, topografi, geologi, hidrologi,

florafauna) serta lingkungan buatan (bangunan, sirkulasi, prasarana

teknis, dan radiasi buatan).

• Struktur Bangunan

Susunan kegiatan yang dibutuhkan untuk membangun, memelihara,

dan membongkar suatu gedung.

• Struktur Bentuk

Mengandung masa dan isi, ruang antara dan segala kegiatan

membanguna ruang.

b. Integralistiknya dengan alam

Kualitas struktur kemudian dapat dinilai dari segi integralistiknya dengan

alam

c. Kesinambungan (sustainability) pada struktur

Hubungan antara masa pakai bahan bangunan dan struktur bangunan

mempengaruhi baik pilihan struktur maupun penggunaan bahan bangunan

menurut prinsip-prinsip kualitas struktur :

Page 85: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

• Prinsip pembuangan dimana semua unsur dari sebagian bangunan

menyesuaikan diri dalam daya tahannya atas unsur-unsur yang paling

lemah/paling mudah rusak.

• Prinsip Rolls Royce dimana unsur-unsur yang paling kuat menentukan

daya tahan bagian bangunan masing-masing.

• Prinsip Struktural dimana setiap unsur bangunan yang daya tahannya

berbeda dengan bagian bangunan yang lain dapat diganti tanpa

merusak bahan bangunan yang lebih kuat. Makin banyak bagian

bangunan

17. Waste Recycling

Sampah dari sisa-sisa bangunan dan konstruksi gedung merupakan

bagian yang menonjol disamping sampah dari permukiman, perdagangan,

dan perindustrian. Sampah yang dihasilkan dari kegiatan pembangunan

maupun pemugaran tersebut terdiri dari dua macam yaitu sampa organik

(kayu, tripleks, bambu) dan sampah anorganik (semen, pasir, batu bata,

ubin, besi, baja, kaca, kaleng, cat sintesis, pipa plastik dan bahan sintetis

lainnya).

Tabel 2.6. Jenis sampah dan cara pengolahannya

Jenis Sampah Diolah Kembali Didaur Ulang Digunakan

Kembali

Bahan organik

kayu :

diserap kembali

Dibakar dan abunya

diserap kembali oleh

akar tumbuhan

Konstruksi atap dan

pintu

Kusen, jendela

Masih dalam

keadaan

baik

Tripleks Dibakar dan abunya

diserap kembali oleh

akar tumbuhan

Bekisting beton

tripleks dapat

menjadi pelat

langit-langit

Bambu Dibakar dan abunya

Page 86: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

diserap kembali oleh

akar tumbuhan

Kertas/kardus Dikumpulkan+diproses

ulang menjadi kertas

kembali (menghemat ±

50%

Pembungkus

barang-barang

Bahan anorganik :

tanah

galian

Tanah timbunan

Tanah liat Dicetak dan dibakar

menjadi batu bata,

genting flam

Dicetak batu tanah liat

Pasir/kerikil Dicampur semen

menjadi beton

Lapisan kersik

buat

jalan

Ubin/genting beton Digiling menjadi pasir Lapisan pecahan

batu untuk jalan

Batu bata, genting

flam

Digiling menjadi

semen merah

Kaca Dilebur menjadi kaca

baru

Dipasang pada

jendela baru

Logam (besi, baja,

kaleng)

Dilebur menjadi logam

baru

Dipotong/dilas,dibentuk

baru

Digunakan sebagai

tulangan dalam

beton

Bahan sintetis:

pipa plastik, dsb

Diproses lagi menjadi

bahan sintetis

berkualitas rendah

Dipotong/dilem

disambung pipa lagi

(mis: pipa air)

Cat sintetis Sisa digunakan

pada tempat lain

Page 87: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

18. Green Material

Perkembangan pembangunan dewasa ini ditandai dengan peningkatan

macam-macam bahan bangunan dan munculnya bahan bangunan baru.

Keadaan tersebut memungkinkan berbagai ragam alternatif pemilihan bahan

bangunan guna mengkonstruksikan gedung. Maraknya penemuan bahan

bangunan baru juga ditandai dengan kesadara terhadap ekologi, lingkungan

dan fisika bangunan. Membangun berarti suatu usaha untuk menghemat

energi dan sumber daya alam. Teknologi bangunan yang baru menuntut para

ahli supaya mereka terbuka terhadap perkembangan tersebut, karena tidak

jarang teknologi baru menyimpang dari cara pertukangan tradisional. Kajian

ilmu bahan bangunan yang cukup sederhana dan formal selama ini kiranya

perlu diubah sesuai dengan pandangan pembangunan yang menyeluruh.

(Sumber : Frick Heinz, 2005)

• Rantai Bahan Bangunan

Gb.2.16. Rantai Bahan bangunan

Sumber: Frick, Heinz, 2005

Rantai bahan bangunan menerangkan proses dan tingkatan

pengembangan (riwayat hidup bahan) bahan bangunan pada umumnya

(dari bahan mentah hingga menjadi puing dan sampah), dengan perhatian

Page 88: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

pada setiap tingkat perubahan transformasi, penggunaan energi dan

pencemaran lingkungan (tanah, air, dan udara).

• Penggolongan Bahan Bangunan

a. Penggolongan bahan bangunan secara ekologis

Tabel 2.7. Penggolongan Bahan Bangunan Ekologis

Klasifikasi bahan secara ekologis Contoh bahan

Bahan bangunan yang dapat

dibudidayakan kembali (regenerative)

Bahan nabati: kayu, bambu, rotan,

rumbia, serabut kelapa, ijuk, kulit

kayu, kapas, kapuk, Bahan hewani:

kulit, binatang, wol

Bahan bangunan alam yang dapat

digunakan kembali (reuse)

Tanah, tanah liat, lempung, tras,

kapur, batu kali, batu alam

Bahan bangunan buatan yang dapat

didaur ulang ( recycling)

Limbah, potongan, sampah, ampas,

bahan bungkusan (kaleng, botol),

mobil bekas, serbuk kayu, potongan

bahan sintetis, kaca, seng

Bahan bangunan alam yang

mengalami

perubahan transformasi sederhana

Batu merah, conblock, batako,

genting (genting flam dan genting

pres), bis beton, semen, beton tanpa

tulangan

Bahan bangunan yang mengalami

beberapa tingkat perubahan

transformasi

Plastik, damar epoksi, produk

petrokimia yang lain

Bahan bangunan komposit Beton bertulang, pelat serat semen,

cat kimia, perekat

Sumber: Frick, Heinz, 2005

b. Persyaratan bahan bangunan secara ekologis

� Eksploitasi dan pembuatan (produksi) bahan bangunan

menggunakan energi yang sesedikit mungkin.

Page 89: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

� Tidak mengalami perubahan bahan (transformasi) yang tidak dapat

dikembalikan kepada alam.

� Eksploitasi, pembuatan (produksi), penggunaan, dan pemeliharaan

bahan bangunan mencemari lingkungan sesedikit mungkin

� Bahan bangunan berasal dari sumber alam lokal (di tempat dekat).

19. Water Recycling

Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus tersedia

setiap saat. Penggunaan air yang paling besar justru berasal dari operasional

bangunan. Saat ini kebanyakan bangunan tidak memiliki system pengolahan

limbah air dengan baik. Padahal sistem ini seharusnya merupakan hal yang

sangat penting untuk menghemat konsumsi air dan mengurangi dampak

lingkungan seperti pencemaran dan banjir. Air limbah dari bangunan dapat

diatur ulang dengan sistem-sistem sebagai berikut :

1. Grey Water System

Yang dimaksud dengan grey water adalah limbah air yang berasal dari

dapur, air cucian, air dari shower kamar mandi, dll. Sistem kerjanya

adalah sebagai berikut: air yang berasalhdari grey water ditampung dalam

suatu bak khusus yang dapat menyaring lemak, sabun, dan kotoran-

kotoran lainnya. Setelah itu air dialirkan melalui pipa menuju ke return

water tank. Kemudian air dialirkan untuk memenuhi kebutuhan seperti

menyiram tanaman, menyiram toilet, dan lain-lain.

2. Black Water System

Black Water merupakan air yang berasal dari air limbah yang berasal dari

toilet. Sistem kerja dari Black Water System adalah sebagai berikut: air

limbah dialirkan melalui pipa menuju ke bak penampungan dan diolah di

dalamnya. Setelah bersih air dapat digunakan untuk menyiram tanaman.

3. Rainwater System

Air hujan yang terbuang percuma dapat dimanfaatkan menjadi sumber air

baru. Pada musim penghujan air ditampung dalam bak atau tangki air

Page 90: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

kemudian didaur ulang dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air di

dalam bangunan. Air hujan dapat pula digunakan sebagai sumber air

minum karena air hujan cukup bersih dan tidak mengandung kuman-

kuman meskipun tidak mengandung mineral-mineral yang berguna untuk

gigi, tulang dan lain-lain.

II.3.7 Studi Kasus Bangunan dengan Prinsip Arsitektur Hijau

II.3.7.1. Graha Wonokoyo

1. Kriteria Bangunan

� Lokasi : Jalan Taman Bungkul 1-3-5-7, Surabaya.

� Fungsi : Kantor

� Luas Lahan : 1.854 sqm.

� Luas Bangunan: 7.121 sqm.

� Ketinggian : 10 lantai.

� Arsitek : Ir. Jimmy Priatman, M.Arch.

Gb. 2.17. Graha Wonokoyo

(Sumber : majalah I-Arch, edisi 3,2006)

Gedung ini dirancang hemat energi dan kontekstual terhadap

lingkungannya yang berupa situs arsitektur kolonial dengan mencitrakan

bangunan yang menghubungkan antara masa lalu dengan masa kini.

2. Program ruang

Page 91: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

Bangunan ini terdiri dari 3 massa. Massa pertama berupa bangunan

penerima, terdiri dari satu lantai yang menyelaraskan sendiri dengan

ketinggian bangunan sekitar. Massa kedua merupakan bangunan mediun

tiga lantai, berfungsi sebagai gallery, hall, dan ruang rapat kolektif pada

bagian tengah. Massa ketiga merupakan massa penanda yang berfungsi

sebagai perkantoran.

3. Kriteria Bangunan Green Architecture

a. Hemat Energi

Dicapai dengan penggunaan material hemat energi dan managemen

energi di dalam bangunan.

b. Bekerja dengan iklim

Site menghadap dan memanjang dari barat–timur akan mempengaruhi

fasad dan selubung bangunan.

c. Respek terhadap calon pengguna

Layout ruang menyesuaikan dengan fungsi sebagai kantor sewa yang

mencerminkan efesiensi ruang.

d. Bekerja dengan tapak terpilih

Bangunan ini berusaha untuk menyelaraskan diri dengan

lingkungannya yang berupa bangunan konservasi arsitektur colonial.

4. Prinsip Green Architecture

a. Building Envelope

- Mengutamakan perhitungan OOTV (Overall Thermal Transfer

Value) untuk membatasi radiasi panas pada selubung bangunan.

- Selubung bangunan merespon arah matahari. Pada bagian utara

full dengan material kaca, sedangkan fasad selatan berupa kisi –

kisi material cladding.

b. Green Structure

Struktur utama konstruksi beton bertulang, dan struktur atap

konstruksi baja. Pemilihan struktur tersebut didasarkan untuk

Page 92: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

menghindari kerusakan pada bangunan perumahan yang padat di

sekitar bangunan.

c. Green Material

Untuk mewujudkan perpaduan yang sinergis antara citra monumental

dengan kriteria hemat energi, material dinding dipilih dari bahan metal

cladding ex indal, high performance glass exstoposal dilapisi kaca film

pada sisi barat, dan pada bangunan penerima dipilih granit dan panel

alumunium.

Gb2.18. Graha Wonokoyo

(Sumber : majalah I-Arch, edisi 3,2006)

II.4. TINJAUAN KOTA PURWOKERTO

II.4.1. Batas Wilayah dan Keadaan Fisik

Kota Administratif Purwokerto merupakan Ibu Kota Kabupaten Daerah

Tingkat II Banyumas yang terletak di Propinsi Jawa Tengah, terletak diantara :

1080 39 ‘17’’ – 1090 27 ‘15’’ BT dan 70 15 ‘05’’ – 70 37 ‘10’’ LS.

Perbatasan wilayah meliputi:

- Sebelah Utara : Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang

- Sebelah Timur :Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan

Kabupaten Kebumen

- Sebelah Selatan : Kabupaten Cilacap

- Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes

High performance glass

Panel Alumunium

Page 93: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Gambar 2.19. Peta Batas Wilayah Kabupaten Banyumas

Sumber: www.purwokerto.go.id

Kota Admisnistratif Purwokerto terletak pada ketinggian 75 meter di

atas permukaan laut yang meliputi areal seluas 3.873,482 ha dan jumlah

penduduknya sebanyak 233.841 jiwa (pada tahun 2010) dan laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Banyumas per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni

dari tahun 2000-2010 sebesar 0,58 persen.15

Aspek fisik kota yang penting untuk pertimbangan pengembangan Tata Ruang

Kota meliputi topografi dan hidrologi yakni;

15 Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Purwokerto

Page 94: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

- Dari kondisi topografi kota Purwokerto, kemiringan yang ada, kota ini cukup

ideal untuk penggunaan tanah sebagai kawasan pemukiman karena kemiringan

yang ada menunjukkan berkisar 0% - 15%.

- Adanya beberapa sungai yang melalui Kota Purwokerto, maka potensi untuk

perencanaan drainase yang baik dapat dikembangkan, sehingga kemungkinan

bahaya banjir dapat dicegah.

Dari kedua pertimbangan tersebut diatas wilayah Kota Purwokerto sangat

cocok untuk kawasan pemukiman atau perkotaan. 16

II.4.2. Data Klimatologi Kota Purwokerto

Keadaan cuaca dan iklim di Purwokerto memiliki iklim tropis basah

karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari pesisir pantai maka

pengaruh angin laut tidak begitu tampak. Namun dengan adanya dataran

rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin hampir nampak

bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata

antara 1.001 mbs. Suhu udara di Purwokerto berkisar antara 23° C - 31° C

dengan kelembapan 65-95% dan kecepatan angin 20 km/jam. (sumber: Badan

Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, berlaku mulai tanggal 14 Desember

2011 sampai dengan tanggal 15 Desember 2011).

II.4.3. Gambaran Terhadap Kecenderungan Perkembangan Fisik Kota17

Perkembangan fisik kota disebabkan dari semakin tumbuh dan

berkembangnya beberapa elemen fisi kota seperti:

• Pemukiman

• Perkantoran

• Perdagangan

• Fasilitas Pendidikan

• Fasilitas Sosial / Umum

Perkembangan elemen-elemen tersebut sesuai dengan fungsi atau

peran dan kebutuhan masing-masing elemen kota tersebut.

16 Pemerintah Kota Administratif Purwokerto, RTURK, Op.Cit. 17 Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.II.4

Page 95: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Kecenderungan perkembangan dan letak elemen fisik Kota Purwokerto pada

umumnya dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu kemudahan-kemudahan

dalam menjalankan fungsi dan perannya serta pertimbangan efisiensi dan

factor ekonominya. Sehingga terlihat bahwa sebagian besar elemen fisik kota

tersebut tumbuh dan berkembang disepanjang jalur-jalur utama kota.

Untuk kawasan perdagangan atau komersial tingkat regional, tumbuh dan

berkembang di pusat kota, tepatnya di sepanjang jalan Jend. Soedirman dan

jalan Gerilya. Perdagangan ini meliputi pasar, pertokoan, warung, dan

sebagainya, dengan Pasar Wage sebagai pusat orientasi utamanya. Dengan

adanya potensi tersebut, di wilayah ini dimungkinkan akan berkembang

kompleks perdagangan, terutama untuk pertokoan dan pasar swalayan dengan

skala sedang dan besar.

II.4.3. Tinjauan Aspek Fisik18

Dari aspek fisik dapat diaplikasikan dalam pola tata peruntukkan tanah

untuk kegiatan sejenis (zoning) yang berbentuk bagian rencana untuk berbagai

dominasi kegiatan fungsi tertentu dan didukung oelh pola jaringan jalan

dengan berbagai tingkatan fungsi. Pola tata ruang peruntukkan tanah untuk

kegiatan sejenis (zoning) Kota Purwokerto susunannya diatur membentuk

struktur yang dibagi dalam pusat-pusat pengembangan sebagai berikut:

1. Pusat Pengembangan Wilayah Kota (BWK)

Terdiri dari 8 (delapan) Bagian Wilayah Kota (BWK), yaitu:

• Bagian Wilayah Kota I, merupakan bagian pusat kota yang meliputi 4

(empat) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota II, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 3 (tiga) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota III, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

18 Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.IV.1

Page 96: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

• Bagian Wilayah Kota IV, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota V, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota VI, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota VII, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

• Bagian Wilayah Kota VIII, merupakan bagian pengembangan wilayah

kota yang meliputi 2 (dua) SBWK.

2. Daerah Cadangan Pengembangan dan Ruang Hijau Kota

Dipergunakan sebagai kawasan cadangan pengembangan kota

(kawasan terbangun), sempadan, penghijauan, maupun pertanian, yang

letaknnya menyebar di tiap bagian wilayah kota.

Pusat-pusat pengembangan susunan pola tata ruang peruntukkan

tanah untuk kegiatan sejenis (zoning) Kota Purwokerto membentuk

struktur kota sebagai berikut:

a. Pusat Kota

Sebagai pusat pengembangan terletak disekitar Kantor Kabupaten dan

Pasar Wage (sepanjang Jl. Jend. Soedirman).

b. Pusat Pengembangan Bagian Wolayah Kota (BWK)

Difungsikan oleh kegiatan skala wilayah dengan fasilitas jalan yang

melalui pusat-pusat. BWK dan berbagai fasilitas lingkungan, akan

menjadikan bagian-bagian wilayah kota akan lebih cepat berkembang

sehingga sesuai dengan sasaran di dalam upaya perencanaan kota

secara menyeluruh dan terpadu.

Kelompok fungsi kegiatan eksternal dan internal, terdiri antara

dominasi kegiatan yang satu dengan yang lainnya dan antara kelompok

Page 97: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

fungsi kegiatan yang lebih tinggi ketingkat yang lebih rendah pada

daerah hunian.

Pada fungsi-fungsi eksternal terbagi dalam berbagai dominasi jenis

kegiatan yaitu:

• Pemerintahan

• Perkantoran

• Perdagangan/jasa

• Pendidikan

• Kesehatan, dll

Ditinjau dari hirarkinya dalam menguraikan bagian fungsi kegiatan

tersebut menurut tingkatannya dibagi dalam pola jaringan jalan baik

langsung maupun tidak langsung.

II.4.4. Kondisi Umum

II.4.4.1. Penyebaran Kepadatan Penduduk19

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah

penduduk di Kota Purwokerto adalah 233.841 orang, yang terdiri dari

115.348 laki-laki dan 118.493 perempuan dan laju pertumbuhan penduduk

Kabupaten Banyumas per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari

tahun 2000-2010 sebesar 0,58 persen.

Tabel 2.8. Jumlah Penduduk Kota Purwokerto

KECAMATAN Laki-Laki (jiwa)

Perempuan (jiwa)

Jumlah Penduduk (jiwa)

Sex Ratio

Purwokerto Utara 28.168 29.010 57.178 97,10

Purwokerto Timur 27.929 29.231 57.160 95,55

Purwokerto Selatan 35.106 35.353 70.459 99,30

Purwokerto Barat 24.145 24.899 49.044 96,97

JUMLAH 115.348 118.493 233.841 388,92

Sumber: Hasil Sensus Penduduk 2010 Kota Purwokerto

Penyebaran kepadatan penduduk di Purwokerto belum sepenuhnya

merata, sebagian besar terkonsentrasi pada daerah pusat kota dan sepanjang

jalur jalan regional atau jalur jalan utama kota. Perkiraan jumlah penduduk

19 Evaluasi dan Revisi RUTRK/RDTRK Kota Purwokerto Tahun 2010, p.III.9

Page 98: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kota Purwokerto sampai tahun 2020 adalah sebesar 235.866 jiwa dan dengan

luas wilayah sebesar 3.858,34 Ha. Maka diperhitungkan kepadatan rata-rata

penduduk Kota Purwokerto 10 tahun mendatang adalah sebesar 56 jiwa/Ha.

Sedangkan untuk kepadatan bersih (Netto) di daerah pemukiman penduduk

dengan peruntukkan lahan terbangun sebesar 2.146,92 Ha adalah sekitar 100

jiwa/Ha. Sehingga dilihat dari proyeksi tingkat kepadatan penduduk netto

Kota Purwokerto di tahun 2020 masih tergolong sebagai kota dengan tingkat

kepadatan penduduk sedang dan dari proyeksi kepadatan penduduk bruto

masih tergolong daerah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah.

Sesuai dengan kecenderungan perkembangan penduduk Kota

Purwokerto maka distribusi penduduk untuk masa yang akan dating diarahkan

tidak terlalu terkonsentrasi di pusat kota dan sepanjang jalur jalan utama,

melainkan lebih merata dalam penyebarannya agar distribusi penduduk yang

terjadi lebih seinmbang dengan kondisi daya dukung lahan dan lingkungan

yang ada. Oleh karena itu, distribusi penduduk di Kota Purwokerto diarahkan

sebagai berikut:

• Distribusi kepadatan penduduk akan diarahkan secara lebih merata dan

berimbang, dimana penduduk di daerah pusat kota dan di sepanjang jalur

jalan utama diarahkan pengembangannya ke daerah-daerah yang relative

masih kosong.

• Kepadatan penduduk di daerah pusat kota, pertambahannya akan dibatasi

sesuai dengan daya dukung lahan bagi perumahan di pusat kota yang

semakin berkurang mengingat tingginya konsentrasi penduduk dan

aktivitas di daerah tersebut.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pola distribusi kepadatan

penduduk untuk masa mendatang adalah sebagai berikut:

Page 99: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

• Daerah di pusat kota, diarahkan menampung kepadatan penduduk tertinggi

dengan rata-rata kepadatan penduduk rata-rata kepadatan penduduk netto

maksimal 200 jiwa/Ha.

• Daerah di dekat pusat kota, diarahkan menampung kepadatan penduduk

menengah/sedang dengan rata-rata kepadatan penduduk netto maksimal

175 jiwa/Ha.

• Daerah yang jauh dari pusat kota atau daerah pinggiran kota, diarahkan

menampung kepadatan penduduk relatif rendah dengan rata-rata kepadatan

penduduk netto maksimal 100 jiwa/Ha.

Berdasarkan perhitungan terhadap proyeksi Kota Purwokerto pada

tahun 2020, maka gambaran distribusi kepadatan penduduk brutto masing-

masing BWK Kota Purwokerto dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 2.9. Tabel BWK Kota Purwokerto

BWK Luas Wilayah (Ha) Jumlah Penduduk (jiwa) Kepadatan (jiwa/Ha)

I 388,56 40.734 105

II 542,31 26.983 50

III 564,67 25.776 46

IV 319,38 19.948 64

V 525,53 34.854 66

VI 396,95 28.743 72

VII 536,71 36.284 68

VIII 584,23 22.544 39

Kota 3.858,34 235.866 61

Sumber: Hasil Perhitungan Tim Penyusun RUTRK/RDTRK Purwokerto Tahun 2010

II.4.4.2. Sosial Ekonomi Penduduk

a. Aspek Ekonomi

Dengan melihat keadaan Kota Purwokerto, peningkatan perekonomian wilayah

perlu diupayakan, adapun strategi pengembangan tersebut diperlukan langkah

sebagai berikut:

Page 100: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

- Diperlukan pengembangan seoptimal mungkin pada sector perdagangan, jasa, dan

pertanian.

- Kegiatan perekonomian sektor pariwisata perlu ditingkatkan dengan perencanaan

dan pengolahan yang lebih baik, untuk mendukung kepariwisataan Jawa Tengah

Bagian Barat. Dimana Kota Purwokerto dikembangkan sebagai pusat pelayanan

tingkat madya.

- Pengembangan sector tersebut perlu ditunjang oleh pengembangan sector

pendukung dan sarana lainnya. Misalnya sarana dan prasarana transportasi, sarana

jasa perdagangan yang merupakan kunci keberhasilan pengembangan sector

potensial tersebut.

b. Aspek Sosial

- Penyebaran fasilitas sosial diprioritaskan untuk menambah dan melengkapi

terutama pada kota yang sedang dan akan tumbuh menjadi pusat pertumbuhannya

dapat cepat berlangsung. Strategi ini diharapkan akan mengurangi beban yang

berlatar belakang kurangnya fasilitas social.

- Pemanfaatan peluang yang bertujuan memfungsikan kota kecil atau kota

kecamatan sebagai bumper urbanisasi sepertu yang telah digariskan dalam

National Urban Development Strategi, yaitu dalam strategi pengembangan

Secendory City karena sebagai konsekuensi policy tingkat nasional, urban

infrakstruktur akan lebih disebarkan di kota hirarki ke 3 dan 4 dalam skala

regional.

- Peningkatan kualitas tenaga kerja terutama di daerah yang tingkat pendapatannya

kecil agar mendapat porsi perhatian yang cukup besar karena kendala

pembangunan wilayah biasanya dilihat dari aspek social yang berasal dari sumber

daya manusia akan memberi daya kemungkinan perluasan dan pemerataan

kesempatan kerja.

Page 101: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

II.4.5. Kebijaksanaan Dasar Pengembangan Tata Ruang Mikro Kota

Purwokerto20

Kebijaksanaan dasar pengembangan tata ruang mikro Kota

Purwokerto berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara lain :

1. Pemerataan pengembangan meliputi seluruh bagian kota, yakni usaha

untuk memenuhi dan mengisi serta menciptakan struktur dan bentuk kota

yang kompak.

2. Penyebaran fasilitas pelayanan sebagai usaha untuk memeratakan

pelayanan bagi penduduk kota dan bagian kota, agar tidak terkonsentasi

pada suatu tempat saja. Fasilitas tersebut berupa pelayanan yang merata

prasarana dan sarana kotanya. Untuk penyebaran fasilitas tersebut, baik

jenis dan skala pelayanannya disesuaikan dengan fungsi pelayanan masing-

masing bagian kota.

3. Peningkatan aktivitas kekotaan pada daerah-daerah transisi dan pinggiran

Kota Purwokerto, terutama kegiatan-kegiatan yang bersifat sekunder

(perdagangan dan jasa)

4. Usaha untuk memeratakan arah perkembangan fisik kota ke segala arah,

untuk mengarahkan perkembangan fisik kota agar tidak selalu mengikuti

kecenderungan yang ada saat ini yakni kecenderungan perkembangan fisik

di sekitar jalan utama kota.

Pada bagian-bagian kota yang masih kosong di bagian dalam antara jalan

utama kota, perlu diciptakan suatu kegiatan aktivitas kota agar mendorong

perkembangan daerah tersebut, antara lain berupa kegiatan perdagangan,

rekreasi, perumahan, dan sebagainya.

5. Usaha untuk meningkatkan jumlah dan kepadatan penduduk, agar syarat

sifat kekotaan (minimum 50 jiwa/m2) dapat terpenuhi. Hal ini akan

membuat efisiensi dalam pembangunan prasarana dan sarana kota.

20 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.23

Page 102: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

6. Upaya untuk lebih meningkatkan kualitas hidup kekotaan, misalnya dengan

meningkatkan pelayanan sistin prasarana kota berupa pelayanan

pembuangan sampah, pelayanan pemenuhan air bersih, drainase,

penghijauan dan lain sebagainya.

7. Upaya untuk mencegah kemacetan lalu lintas serta kelancaran pergerakan

arus barang dengan membangun dan mengembangkan jalan lingkar dalam

pada jangka pendek, jalan lingkar luar dalam jangka panjangnya, serta jalan

pembagi dan distribusi yang dapat menjangkau ke semua bagian kota.

8. Upaya untuk membuka daerah-daerah yang terisolir di bagian pedalaman

kota, dengan membangun jalan penghubung antar bagian wilayah kota,

antar blok bahkan sub blok.

9. Upaya untuk mengurangi polusi udara kota serta konservasi air dan tanah

dengan merencanakan sabuk hijau kota, daerah terbuka hijau kota serta

pengendalian pembangunan fisik kota yang berorientasi padat bangunan.

II.4.6. Konsep Pengembangan Lokal Kota Purwokerto21

Rumusan Kebijaksanaan Dasar Perencanaaan (RKDP) Kota merupakan

kebijaksanaan lokal yang diharapkan mampu mengembangkan Kota Purwokerto

untuk mendorong pengembangan potensi yang ada, yaitu antara lain :

• Kemandirian kota sebagai kota Administratif

• Keterkaitan dengan pusat-pusat pertumbuhan yang sudah ada yaitu kota

Cilacap sebagai kota pusat pertumbuhan kota

• Fungsi dan citra kota yang spesifik serta fungsi-fungsi umum kota lainnya

II.4.6.1. Penentuan Fungsi Kota 22

Berdasarkan pada potensi dan kendala yang ada, RKDP penentuan

fungsi Kota Purwokerto pada masa yang akan dating dapat diarahkan

sebagai berikut:

21 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.26

Page 103: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Konsep arahan Fungsi Kota Umum (utama)

- Sebagai pusat pemerintahan dan pelayanan administrative, politis bagi

wilayah Kota Purwokerto khususnya dan Kabupaten Dati II

Banyumas pada umumnya.

- Sebagai pusat pelayanan fasilitas social bagi kota Purwokerto dan

sekitarnya.

- Sebagai pusat pengelolaan dan pengendali pembangunan kota

Administratif Purwokerto.

- Sebagai pusat kegiatan ekonomi dan transportasi.

b. Konsep Arahan Fungsi Khusus

- Sebagai kota transit jalur lalu lintas yang kuat dari Jawa Tengah

dengan Jawa Barat dan simpul distribusi perdagangan.

- Sebagai kota transit pariwisata berskala local dan regional dengan

penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang wisata, misalnya taman

wisata remaja dan anak-anak, restoran motel, dan lainnya.

- Sebagai kota pemukiman tujuan pelajon dan penyangga urbanisasi

regional Jawa Tengah di kota besar dengan penyediaan fasilitas

perumahan, tempat kerja, terminal angkutan, dan sebagainya.

- Sebagai kota pendidikan, terlihat dari keberadaan UNSOED dan

UNWIKU yang menampung pelajar dalam skala regional dan

nasional, disamping itu juga sarana pendidikan yang cukup besar

jumlahnya merupakan potensi dasar dalam pengembangan Kota

Purwokerto sebagai Kota Pendidikan.

II.4.6.2. Arahan Penentuan Peran Kota 23

Berdasarkan pada potensi dan kendala, maka RDKP penentuan peran

Kota Purwokerto dilihat dari aspek regional antara lain sebagai berikut:

22 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, ibid 23 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.27

Page 104: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a. Konsep Arahan Peran Kota Terhadap Arahan Kebijaksanaan Propinsi

Dati I Jawa Tengah:

- Ditetapkan Kota Purwokerto sebagai salah satu Kawasan Prioritas

Pengembangan untuk wilayah Jawa Tengah, dengan harapan Kota

Purwokerto dapat berperan sebagai pusat atau kutub pertumbuhan

yang akan menetaskan hasil pembangunan ke wilayah sekitarnya.

- Ditetapkan Kota Administratif Purwokerto sebagai salah satu kawasan

prioritas juga membawa keuntungan terhadap Kota Purwokerto

khususnya, maupun Kabupaten Dati II Banyumas umumnnya karena

Pemda Tingkat I Jawa Tengah akan lebih memperhatikan

pembangunan di Purwokerto. Konsekuensi dari hal tersebut Kota

Purwokerto harus siap dengan rencana dan program pembangunannya.

- Kota Purwokerto diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi

salah satu pusat pertumbuhan di bagian selatan-barat wilayah Propinsi

Jawa Tengah bersama-sama dengan Kota Cilacap untuk berperan

memeratakan pembangunan propinsi Jawa Tengah bagian selatan.

b. Konsep Arahan Peran Kota Terhadap Arahan Kebijaksanaan Dasar

Kabupaten Dati II Banyumas:

- Sebagai Ibukota Kabupaten dan salah satu pusat wilayah

pembangunan Kabupaten Dati II Banyumas, maka diharapkan peran

sebagai pusat tersebut tidak menjadikan kota Purwokerto akan

menyedot sebagian besar potensi pembangunan Kabupaten Dati II

Banyumas, melainkan akan meningkatkan ekonominya secara mandiri

dan bahkan membantu mengembangkan daerah sekitarnya.

- Sebagai pusat simpul distribusi perdagangan dan jasa utama di

wilayah Kabupaten Dati II Banyumas.

Page 105: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

II.4.7. Rancangan Rencana Sistem Jaringan Jalan dan Transportasi Kota 24

Rencangan rencana pengembangan sistem jaringan jalan dan

transportasi kota diharapkan dapat menunjang fungsi Kota Purwokerto

sebagai terminal sebaran jasa dan barang, kota transit, pendidikan dan

pariwisata. Untuk itu, rancangan rencana pengembangan jaringan jalan dan

transportasi kota adalah:

1. Meningkatkan atau melanjutkan jalan-jalan yang telah ada dan

direncanakan baik yang merupakan jalan regional, jaringan jalan utama

kota, jalan proses wilayah/BWK, dan jalan-jalan proses lingkungan.

2. Mengoptimalisasikan ruang jalan yang tersedia bagi lalu lintas kendaraan

dengan pengelolaan secara menyeluruh dan penambahan rambu-rambu

lalu lintas, penambahan fasilitas pejalan kaki, menyediakan lokasi untuk

pedagang kaki lima di luar badan jalan dan atau pada trotoar, serta

mengurangi parkir pada badan jalan.

3. Menetapkan kembali hirarki jalan-jalan yang ada dengan maksud untuk

memperkecil konflik kepentingan antara pemakai jalan lokal dengan lalu

lintas regional maupun menerus.

4. Mengembangkan sistem jaringan jalan yang menunjang rencana struktur

dan rencana penggunaan ruang yang ada sesuai dengan rencana

pengembangan Kota Purwokerto.

Adapun rancangan pengembangan sistem perparkiran di Kota

Purwokerto disesuaikan dengan kebijaksanaan criteria sebagai berikut:

1. Kawasan parkir dapat menempati daerah milik jalan di luar jalan lalu

lintas atau di luar daerah milik jalan berupa taman parkir atau gedung

parkir.

2. Tidak diperkenankan parkir di tepi jalan (on street parking) pada jalur

jalan kolektor primer dan kolektor sekunder.

24 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.15

Page 106: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Parkir tepi jalan (on street parking) pada jalan lainnya hanya

diperkenankan pada jalan yang tidak padat pada jam sibuk dan bersifat

sementara.

4. Parkir depan jalan (off street parking) berupa kantong-kantong yang

melayani kawasan tertentu seperti kawasan perdagangan dan kawasan

pemukiman.

Berdasarkan criteria tersebut diatas, konsep rancangan rencana sistem

perparkiran, direncanakan sebagai berikut:

1. Untuk melayani perdagangan di jalan Gerilya dan Komisaris Bambang

Suprapto dibuat model kantong parkir dengan mengambil salah satu sisi

jalur lambat yang ada dalam pengaturan antara parkir untuk kendaraan

roda dua, roda empat, dan plaza yang dapat dimanfaatkan untuk pedagang

kaki lima dalam suatu pengaturan tapak.

2. Untuk melayani terminal induk yang ada sekarang (sub terminal angkutan

antar kota pada tahun 2010) dan sekitarnya direncanakan taman parkir

untuk kendaraan roda dua (termasuk sepeda).

3. Untuk sub terminal pada pertemuan jalur local primer dengan jalur kolektor

sekunder direncanakan du buah kantong parkir di bagian utara kota.

4. Disediakan kantong parkir pada setiap lingkungan pemukiman.

5. Setiap tempat usaha atau kantor dan fasilitas umum lainnya diharapkan

menyediakan pelataran parkir untuk roda dua.

6. Pengaturan sebaran dan besaran sistem perparkiran,perlengkapan-

perlengkapan jalan termasuk di dalamnya pohon-pohon pelindung (strip

trees) dan fasilitas untuk pejalan kaki, tempat penyebrangan, traffic light,

dan pengaturan median.

Konsep dasar struktur jaringan jalan berdasarkan fungsinya dapat

diklasifikasikan dengan berbagai cara, tergantung pada tujuan yang ingin

dicapai (Baewald, 1976: 601). Salah satu cara pengklasifikasian fungsi jalan

Page 107: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yang sering digunakan yaitu berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 26

tahun !(*% tentang jalan dan Undang-Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan Raya seperti berikut:

1. Jaringan Jalan Arteri Primer

Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak

berdampingan, atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota

jenjang kedua. Selain berfungsi sebagai penghubung, jalan ini

direncanakan dengan kecepatan terendah 60 km/jam, sehingga jalan ini

merupakan jalan bebas hambatan yang tidak boleh terganggu oleh lalu

lintas ulang alik maupun lalu lintas local. Untuk jaringan jalan arteri

primer di Kota Purwokerto tidak tersedia atau belum memungkinkan.

2. Jaringan Jalan Arteri Sekunder

Adalah jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan

sekunder kesatu atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan

kawasan sekunder kedua. Jalan ini direncanakan dengan kecepatan

terendah sebesar 50 km.jam. untuk jaringan jalan arteri sekunder di Kota

Purwokerto yang dimaksud tidak direncanakan atau belum

memungkinkan.

3. Jaringan Jalan Kolektor Primer

Adalah jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota

jenjang kedua atau menhubungkan kota jenjang kedua dengan kota

jenjang ketiga. Jalan ini direncanakan dengan kecepatan terendah sebesar

40 km/jam. Jaringan jalan kolektor primer di Kota Purwokerto ini pada

umumnya merupakan jalan protocol, seperti: Jalan S. Parman, jalan Prof.

Dr. Bunyamin, Jalan Gerilya, Jalan Jend. Sudirman, Jalan Gatot Subroto,

dan jalan lingkar utara.

4. Jaringan Jalan Kolektor Sekunder

Adalah jalan yang menghubungkan antara kawasan sekunder kedua, atau

menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder

Page 108: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

ketiga. Jalan ini direncanakan dengan kecepatan terendah 30 km/jam.

Jaringan jalan kolektor sekunder yang ada di Kota Purwokerto antara lain

adlah Jalan Dr. Sukarso, Jalan Jend. Achmad Yani, Jalan Kyai Wahi

Hasyim, Jalan Sultan Agung, Jalan Pancurawis, Jalan Pahlawan, Jalan

Perintis Kemerdekaan, dan Jalan Pramuka.

5. Jaringan Jalan Lokal/Lingkungan

Adalah jalan yang melayani pergerakkan dalam suatu lingkungan atau

kegiatan tertentu dengan cirri-ciri perjalanan dekat, kecepatan rata-rata

rendah dan tertinggi sebesar 20 km/jam, serta ajalan masuk tidak dibatasi.

Jaringan jalan local ini dapat berfungsi sebagai local primer maupun local

sekunder tergantung dari fungsi yang dilayaninya. Jaringan jalan local

atau lingkungan di Kota Purwokerto pada umumnya berupa gang-gang

dan jalan-jalan kecil yang ada dalam suatu lingkungan tertentu.

II.4.8. Konsep Arahan Massa dan Bentuk Bangunan25

Perumusan tata guna lahan di Kota Purwokerto akan menentukan jenis

pola pergerakkan penduduk. Oleh karenanya kedua aspek tersebut berpengaruh

langsung terhadap perkembangan lahan, serta bentuk dan massa bangunan

yang ada.

Keadaan tersebut juga terjadi di Kota Purwokerto yang diwarnai dengan

pertumbuhan dan perkembangan kota. Hal ini disebabkan karena keadaan

sekarang merupakan refleksi sejarah kota yang bersangkutan. Disisi lain setiap

fragmentasi merupakan hasil sebuah keputusan yang bisa berlatar belakang

politik, keamanan, social, dan sebagainya.

Pertumbuhan kota khusunya di Kota Purwokerto merupakan proses

berkesinambungan yang erat kaitannya dengan evaluasi budaya (terutama

peradaban manusia), sehingga bentuk kota Purwokerto bukan hanya sekedar

produk, namun juga menyangkut proses akumulasi, manifestasi fisik dari

25 Pemerintah Administratif Kota Purwokerto, RUTRK, Loc.Cit,p.II.115

Page 109: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kehidupan yang non fisik (poleksosbud) yang dilandasi norma-norma yang

berlaku dalam masa pertumbuhan.

Konsep arahan “massa dan Bentuk Bangunan” tidak dapat lepas dari

unsure-unsur yang berperan dalam pengambilan keputusan. Pada suatu proses

disain termasuk didalamnya aspek iklim, sumber daya, teknologi, nilai-nilai

social, ekonomi, dan kemasyarakatan. Aspek-aspek tersebut besar pengaruhny

terhadap proses pengambilan keputusan oleh unsure-unsur penentu dalam

menghasilkan masa dan bentuk bangunan di Kota Purwokerto.

Dasar pengendalian massa dan bentuk bangunan di Kota Purwokerto

yang digunakan akan dikaji dari aspek fisik yang diantaranya adalah

ketinggian bangunan. Ketinggian dari berbagai bangunan akan membentuk

Skyline kota yang bukan hanya susunan berbagai bangunan di suatu kota

tetapi mempunyai berbagai makna, diantaranya: skyline sebagai symbol kota,

indeks social, alat orientasi, perangkat estetik, dan perangkat ritual.

II.4.9. Kota Purwokerto Terkait Dengan Pariwisata

Dalam Propeda (Program Pembangunan Daerah) Kota Purwokerto,

merumuskan 4 (empat) prioritas pembangunan daerah, dan bidang budaya dan

pariwisata mendapatkan tempat pertama dalam susunannya, yaitu:

Membangun Ketahanan Budaya sebagai unsur perekat kehidupan masyarakat

dengan komitmen cinta Kota dan Mengembangkan Pariwisata Daerah.

Program – program Prioritas:

i. Peningkatan apresiasi nilau budaya dan pelestarian asset budaya,

2. Pengeambangan promosi serta potensi wisata dan budaya daerah,

3. Pemberdayaan fasilitas obyek dan daya tarik wisata, serta sarana dan

prasarana wisata,

4. Pembinaan dan pengembangan kelembagaan seni dan budaya daerah,

5. Pembangunan dan pengembangan seni dan budaya daerah,

6. Pengembangan jaringan wisata.

Page 110: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Bidang Pariwisata di kota Purwokerto cukup strategis apabila dilihat

dari kondisi, potensi, visi dan misi kota. Bidang pariwisata sangat dipengaruhi

oleh factor – factor intern maupun ekstern dan bersifat multidimensi.

Sehingga dalam pengembangan bidang pariwisata tidak dapat dipandang dari

satu bidang pariwisata saja tetapi juga harus didukung oleh bidang – bidang

yang lain.

Kegiatan pariwisata Kota Purwokerto sangat didukung oleh

keberadaan budaya khas Banyumas dan keberadaan objek – objek wisata.

Adapun tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten Banyumas.

Obyek wisata di Purwokerto, antara lain:

� Curug Cipendok

� Telaga Sunyi

� Pancuran Tiga

� Pancuran Tujuh

� Buper Baturaden

� Lokawisata Baturaden

� Kalibacin

� Wanawisata Baturaden

� Curug Gede

� Curug Ceheng

� Museum Wayang Sendang Mas

� THR Pangsar Soedirman

� Masjid Saka Tunggal

Kegiatan pariwisata di kota Banyumas juga disemarakkan dengan adanya

event–event budaya yang menampilkan kesenian khas Banyumas. Promosi dan

pemasaran di bidang pariwisata telah didukung dengan adanya siaran rutin bidang

pariwisata di stasiun radio, selebaran / pamflet / leaflet promosi pariwisata melalui

Biro Perjalanan Wisata, pameran serta pemantauan jaringan internet.

Page 111: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

II.5. Preseden Bangunan

II.5.1. Hotel dan Mall Citraland

Bangunan multi fungsi ini terletak di daerah Jakarta Barat dengan akses

pencapaian melalui Grogol Fly Over ( jalan Let.Jend. Suparman) maupun dari jalan

Daan Mogot. Daerah sekitar terdapat dua buah instansi pendidikan Universitas Trisakti

dan Universitas Tarumanegara.

• Fungsi Bangunan

Bangunan terdiri dari dua fungsi utama sebuah hotel dan shopping mall. Shopping

mall tersebut difokuskan bagi pengguna hotel dan masyarakat sekitar, terutama

daerah kawasan pendidikan. Sedangkan untuk hotel, difokuskan bagi wisatawan

bisnis dari nusantara maupun mancanegara. Kedua kegiatan tersebut dilengkapi

oleh fasilitas parkir basement dan sebagian di pelataran (pelataran hotel).

• Tata Letak Fungsi

Shopping mall berada di lantai bawah, ground floor, lantai 1-4 untuk shopping mall

retail-retail dengan pola sirkulasi melingkar. Adanya pemisahan escalator naik turun

di ujung-ujung bangunan, tetapi di tengah bangunan terdapat ramp yang dapat

menghubungkan sisi-sisi yang terpisah oleh atrium. Transportasi lainnya adalah lift

berjumlah dua yang terletak agak ke belakang. Atrium terletak di tengah untuk

arena bermain dengan peralatan mainan yang berukuran raksasa.

Untuk hotel terletak di atas dengan fasilitas kamar sesuai dengan bintang empat.

Sirkulasi naik turun pengunjung dilakukan dengan lift yang terletak di tengah

bangunan.

• Pola Pergerakkan dan Sirkulasi

Pola pergerakkan berbentuk huruf L, pemisahan tersebut dimulai dari pintu masuk

yang telah dipisah dengan tanda panah “hotel” dan “mall”. Pemisahan fungsi hotel

dan fungsi mall dimaksudkan untuk tetap menjaga privacy tiap fungsi dengan tanpa

mengabaikan akses ke tiap fungsi tersebut agar interaksi antar fungsi tetap terjalin,

untuk itu dibuat akses jalan laying yang memiliki akses langsung menuju lobby

hotel.

Page 112: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

II.5.2. Grand Hyatt dan Plaza Indonesia

Bangunan dwi fungsi ini terletak pada kawasan perkantoran di jalan M.H.

Thamrin yang tersambung dengan

kawasan jalan Jend. Soedirman.

Akses untuk sampai pada bangunan

ini dapat dilakukan dari berbagai

arah, mengingat bangunan ini

memiliki lokasi yang sangat

strategis, yaitu di samping bunderan

HI, sehingga pencapaiannya dari

berbagai arah.

Sejak pembukaannya di tahun 1990, Plaza Indonesia berhasil menjaga reputasi

sebagai shopping mall kelas atas di Jakarta. Selama 17 tahun beroperasi, Plaza

Indonesia tetap berfokus pada pangsa pasar kelas atas dan membangun reputasi yang

kuat dan terpercaya melalui fashion, gaya hidup, kecanggihan dan kualitas.

Keunggulan Plaza Indonesia dengan para pesaingnya terletak dalam hal eksklusifitas

merek-merek internasional, keunggulan kualitas gedung, pelanggan-pelanggan kelas

atas dan lokasi yang strategis di pusat bisnis Jakarta.

Gambar2.20 :Bangunan multi fungsi Hotel dan Mall Citraland

Sumber: www.google.com, 2011

Gambar2.21. :Grand Hyatt & Plaza Indonesia

Sumber: www.google.com, 2011

Page 113: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Plaza Indonesia berdiri di atas lahan seluas 38.050 meter persegi pada

pertemuan Jalan M.H. Thamrin dan Jalan Kebon Kacang Raya, tepat di pusat bisnis

Jakarta. Shopping mall ini memiliki area seluas 62.747 meter persegi dengan 4 lantai

area ritel, satu lantai perkantoran dan lantai area parkir bawah tanah. Dengan total area

sewa seluas 41.536 meter persegi, Plaza Indonesia menampung 250 toko kelas atas

yang menyajikan pengalaman belanja kelas atas bagi para pengunjungnya.

Plaza Indonesia terhubung dengan Grand Hyatt Jakarta dan eX. Sinergi bisnis

yang kuat dengan keduanya merupakan salah satu keuntungan yang sangat kompetitif.

Merupakan suatu kebanggaan bagi Plaza Indonesia dengan mempunyai sejumlah

butik-butik papan atas dari merek-merek internasional yang terkenal. Shopping mall

ini juga mempunyai berbagai label fashion internasional, restoran kelas atas yang

menawarkan masakan internasional dan lokal serta berbagai konsep gaya hidupa

mewah dan pelayanan pelanggan.

• Bangunan ini pada awalnya hanya mengoperasikan hotel yang bekerja sama

dengan manajemen asing Hyatt International. Tetapi, seteelah melakukan studi,

dilakukan penambahan fasilitas yaitu sebuah shopping mall yang bertaraf

internasional dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tamu hotel, kawasan

perkantoran di jalan M.H. Thamrin ataupun kota Jakarta. Bangunan terdiri dari dua

fungsi utama yaitu sebuah hotel bintang 4 dan shopping mall. Terdapat 3 lantai

basement dengan jumlah parkir mobil menampung 1643 mobil. Penyewa terbesar

dari shopping mall tersebut adalah Sogo denganluas penyewaan lantai lebih kurang

80% dari area retail lainnya.

Gambar 2.22.Grand Hyatt & Plaza Indonesia

Sumber: www.google.com, 2011

Page 114: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

• Tata Letak Fungsi

Shopping mall berada pada lantai bawah menempati 4 lantai yang terletak pada

basement ground floor, lantai 1,2,3. Sedangkan untuk hotel di lantai 2 podium

sampai 26 tower. Untuk lantai 27 dan 28 adalah ME, lantai 29 untuk helipad. Area

parkir dipisahkan antara hotel dan perbelanjaan pada basement dengan daya

tampung lebih kurang 1643 buah mobil. Pada shopping mall terdapat atrium

pameran lebar dengan koridor perbelanjaan lebih kurang 5-10 meter. Sirkulasi

hotel terpisah dan standar kamar hotel suite (merupakan salah satu unggulan dari

hotel Hyatt, memiliki kamar-kamar yang luas).

• Pola Pergerakkan dan Sirkulasi

Pola pergetakkan pengunjung hotel dan perbelanjaan letaknya sangat berjauhan.

Ini untuk meminimalkan konflik pengunjung hotel dan perbelanjaan. Terdapat 4

(empat) entrance masuk ke dalam bangunan pada sisi tapak jalan. Untuk

pengunjung dengan kendaraan umum dapat masuk melalui akses yang mudah ke

shopping mall melalui pintu timur, sedangkan sirkulasi masuk pengunjung hotel

diarahkan dalam bahasa arsitektur berupa penunjuk arah dipersimpangan sirkulasi

perbelanjaan dengan jalan yang tertutup oleh tumbuhan perindang.

II.5.3. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada kedua obyek tersebut adalah:

Gambar 2.23 Grand Hyatt & Plaza Indonesia

Sumber: www.google.com, 2011

Page 115: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1. Antara kegiatan hotel dan mall tetap terdapat perbedaan peruangan yang jelas.

2. Dipertimbangkan sirkulasi antara hotel dan mall dapat disatukan dengan

menetapkan bahwa hanya pihak pengunjung hotel dapat mengakses ke dalam

bangunan mall, sedangkan untuk pengunjung mall sebaiknya tidak dapat

mengakses ke dalam bangunan hotel.

3. Meminimalkan atau menghindari konflik pertemuan antara pengunjung hotel dan

mall yang dating pada bangunan dwi fungsi tersebut.

Page 116: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

BAB III

LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HOTEL DAN SHOPPING MALL YANG DIRENCANAKAN

III.1. Umum

1. Pengetian judul

Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto adalah suatu bangunan yang

memiliki dua fungsi kegiatan di dalamnya yang berupa wadah pelayanan

untuk penginapan berupa hotel bagi orang-orang yang melakukan

perjalanan, serta menyediakan sarana perbelanjaan baik bagi penginap

maupun masyarakat umum.

2. Tujuan

Tujuan dari pembangunan fasilitas hotel dan shopping mall adalah

menyediakan sarana penginapan berupa kamar-kamar hotel yang disewakan

juga menyewakan/ menjual ruang-ruang penjualan/ toko.

Sedangakn tujuan penggabungan dari dua macam fasilitas yang

berbeda dalam satu bangunan, antara lain:

- Kedua fasilitas tersebut diharapkan merupakan dua aktifitas yang saling

menunjang, sehingga akan memberikan sumbangan terhadap keterkaitan

pola aktivitas lingkungan sekitarnya.

- Optimasi penggunaan tanah yang tersedia karena merupakan bangunan

komersial maka pertimbangan ekonomis perlu diperhatikan.

- Hotel dan shopping mall masing-masing memiliki fasilitas umum,

dimana ruang-ruangnya ada yang sama, sehingga memungkinkan

adanya penyatuan kedua fasilitas umum tersebut.

Page 117: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Status

Fasilitas hotel dan shopping mall di Purwokerto adalah milik swasta

dengan system Built, Operate, and Transfer (B O T)

20-25 tahun.

III.2. Lokasi Hotel dan Shopping Mall di

Lokasi pendirian

wilayah Purwokerto Timur

sebagai berikut.

Kriteria pemilihan site secara umum

1. Berada pada zona komersial berdasarkan RUTRK.

2. Potensial bagi pengembangan pariwisata dan bisnis.

3. Pencapaian mudah, dapat diakses kendaraan penulis maupun umum.

4. Adanya fasilitas pendukung infrastruktur.

5. Tidak jauh dari pusat kota,

Kriteria pemilihan site berdasarkan konsep arsitektur hijau.

1. Sesuai dengan tata guna lahan.

115

Fasilitas hotel dan shopping mall di Purwokerto adalah milik swasta

system Built, Operate, and Transfer (B O T) dengan jangka waktu

25 tahun.

III.2. Lokasi Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto yang Direncanakan

Gambar 3.1. Peta Purwokerto

Sumber: www.purwokerto.go.id

Lokasi pendirian Hotel dan Shopping Mall yang direncanakan dipilih di

Purwokerto Timur dengan memperhatikan beberapa persyaratan

sebagai berikut.

pemilihan site secara umum

Berada pada zona komersial berdasarkan RUTRK.

Potensial bagi pengembangan pariwisata dan bisnis.

Pencapaian mudah, dapat diakses kendaraan penulis maupun umum.

Adanya fasilitas pendukung infrastruktur.

Tidak jauh dari pusat kota, memudahkan pencapaian.

Kriteria pemilihan site berdasarkan konsep arsitektur hijau.

Sesuai dengan tata guna lahan.

Fasilitas hotel dan shopping mall di Purwokerto adalah milik swasta

dengan jangka waktu

Purwokerto yang Direncanakan

yang direncanakan dipilih di

dengan memperhatikan beberapa persyaratan

Pencapaian mudah, dapat diakses kendaraan penulis maupun umum.

Kriteria pemilihan site berdasarkan konsep arsitektur hijau.

Page 118: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

2. Tidak terletak pada lahan konservasi.

3. Tidak terletak pada daerah rawan bencana.

4. Brownfield, memanfaatkan kembali lahan yang terkontaminasi atau terkena

bahaya polusi sebagai respon dan semangat tindakan tanggung jawab

terhadap lingkungan.

5. Memiliki sedikit dampak negatif terhadap kesehatan, kebisingan, polusi dan

lain – lain.

III.3. Klasifikasi Jenis Bangunan

1. Hotel

a. Jenis Bangunan Hotel

Jenis bangunan hotel yang direncanakan berupa “Hotel Kota”,

yaitu jenis hotel atau pelayanan akomodasi yang terletak di pusat kota,

yang ditujukan memberikan fasilitas penginapan bagi pebisnis, dengan

tugas kedinasan dan wisatawan umum.

b. Jumlah Kamar

Hotel kota ini direncanakan dapat menampung jumlah penginap

sampai 20-25 tahun mendatang. Berdasarkan perhitungan perkiraan

kebutuhan kamar di Purwokerto sampai tahun 2020 adalah 135 buah

kamar, sedangkan tiap tahunnya membutuhkan 173 kamar. Untuk

mempertahankan tingkat hunian agar tetap tinggi karena pembangunan

hotel di Purwokerto yang berkembang pesat, maka penyediaan kamar

hotel tidak seluruhnya. Penyediaan kamar hotel diasumsikan 78% dari

kebutuhan kamar hotel per tahun di Purwokerto

Kesimpulan:

Bangunan hotel kota yang direncanakan menampung kamar sejumlah

0,78 x 173 = 134,9 ~ 135 kamar.

c. Program ruang

1. Tuntutan:

Sebagai sarana akomodasi, hotel harus mampu memberikan:

Page 119: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

- Keamanan dan keselamatan

• Terhadap benda milik pribadi tamu

• Terhadap bahaya kebakaran

- Kenyamanan (comfort)

• Keprivasian yang tinggi

• Bebas dari gangguan: panas matahari, hujan, dingin,

kelembaban dan bising.

• Fasilitas makan, minum, tidur.

- Tuntutan sosial dan lingkungan

• Pencapaian mudah

• Fasilitas rekreasi dan olah raga

2. Tinjauan unsur pelaku

a. Tamu hotel

Tamu hotel merupakan wisatawan dengan berbagai kegiatan

seperti perjalanan dinas untuk seminar atau konveksi, bisnis,

maupun hanya sekedar untuk berwisata, dapat ditinjau sebagai

berikut:

- Menempati kamar hotel

Melakukan kegiatan istirahat, santai, maupun tidur.

- Rekreasi dan olah raga

Dengan tujuan sebagai penyegaran fisik dan mental setelah

seharian melakukan tugas/ pekerjaan, sebagai penyaluran

hobi.

b. Pengelola

Pengelola merupakan pihak yang mengatur terselenggaranya

kegiatan perhotelan, seperti:

Page 120: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

- Mengatur berlangsungnya kegiatan perhotelan yaitu dari

pemesanan kamar sampai mempersiapkan kamar untuk

ditempati.

- Memberikan pelayanan bagi tamu hotel\melakukan kegiatan

administrasi, dari tamu mulai check-in sampai check out.

- Melakukan kegiatan perawatan unit kamar.

- Mengoordinir dan mengatur jadwal kegiatan fasilitas-fasilitas

yang ada di hotel.

3. Kegiatan yang ditampung

Kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam hotel secara garis

besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kegiatan utama

- Kegiatan intern

Kegiatan yang dilakuakan oleh tamu hotel di dalam kamar:

tidur, mandi, makan, minum.

- Kegiatan ekstern

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh tamu hotel di luat

kamar hotel: makan, minum, berbelanja, olah raga, dan

rekreasi.

b. Kegiatan penunjang

Kelompok kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang

mendukung kegiatan utama, meliputi:

- Kegiatan restaurant

- Kegiatan pertokoan

- Kegiatan klinik kesehatan

- Kegiatan pertemuan

- Kegiatan rekreasi dan olah raga

Page 121: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

c. Kegiatan pengelola

- Perkantoran (staf)

- Service (karyawan)

• Pemeliharaan gedung

• Pelayanan MEE

• Pelayanan tamu hotel

4. Waktu Operasional

Waktu operasional hotel secara garis besar beroperasi selama 24

jam, dengan

spesifikasi kegiatan :

• Waktu aktifitas penerimaan tamu : 24 jam

• Waktu aktifitas clening service dan laundry : 07.00 - 17.00

• Waktu aktifitas keamanan : 24 jam

2. Shopping Mall

a. Tinjauan Shopping Mall

1. Karakteristik Shopping Mall

Bentuk mall sebagai konsep shopping center modern

menjadikan sirkulasi pengunjung sebagai titik tolak konsepnya.

Pengembangan bentuk mall adalah pengembangan shopping center

modern, yaitu komplek pertokoan yang terdiri dari stand-stand

(toko) yang disewakan atau djual.

Dalam perencanaan Shopping Mall, ada tiga sistem yang

harus diperhatikan, yaitu:

- Desain

Untuk menghidupkan suasana dan minat pengunjung

shopping mall harus memberikan unsur penarik pengunjung

yang disebut magnet/anchor, berupa tempat bermain anak,

Page 122: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

supermarket, department store, restaurant, dan sebagainya.

Penempatan magnet dapat dilihat bermacam-macam variasinya,

tetapi yang paling baik adalah penempatan magnet yang dapat

menimbulkan efek ping-pong, sehingga membuat mall menjadi

daerah pergerakkan dengan aktivitas tinggi, dengan demikian

tidak ada toko/retail shop yang tidak dilalui pengunjung.

- Tenant Mix

• Mengatur pihak pihak penyewa yang akan menempati retail

dan anchor agar sesuai dengan:

1. Tingkat ekonomi mayoritas pengunjung

2. Selera pengunjung

• Megatur penempatan jenis-jenis retail sesuai dengan

kegiatannya, sehingga antar retail tidak saling mengganggu.

Anchor tenant: retail 40:60 atau 50:50 dengan dasar investasi

dan pengembalian modal.

- Desain criteria

Perencanaan suatu mall harus bersifat relaks, comfort,

dan mudah dilalui serta dapat dinikmati dengan baik karena

bebas dari sirkulasi kendaraan bermotor. Pada perencanaan mall

penempatan pintu masuk dan unit pusat harus jelas. Lay out mall

harus sederhana, mudah diidentifikasikan serta tidak

membosankan. Dalam sistem display shopping mall, semua retail

harus dapat dilihat pengunjung sehingga tidak ada penyewa yang

dirugikan.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan standar

perencanaan dan studi perbandingan, maka fasilitas yang

direncanakan pada Shopping Mall adalah:

Page 123: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

- Retail shop

- Variety store

- Restaurant

- Ice cream dan snack bar

- Toko buku

- Salon

- Mini bar

- Bank dan ATM

- Tempat permainan anak

- Travel Agent

- Coffe Shop

- Fitness Center

b. Sistem pengelolaan, pelayanan, dan penjualan

Sistem-sistem yang direncanakan dalam mall ini, antara lain:

1. Sistem pengelolaan

Independent trade

Dikelola oleh suatu badan khusus, dibawah penanganan sebuah

managemen

2. Sistem pelayanan

Self service

Sistem pramuniaga, pembeli dilayani oleh pramuniaga dalam

memilih barang.

3. Sistem Operasi Penjualan

Clerk Wrapping

Central Wrapping

4. Barang yang dijual

Convenience goods

Demans goods

Impulse goods

c. Sistem pemilikan dan waktu operasioanal

1. Sistem pemilikan

Ruang-ruang atau unit pertokoan yang ada di dalam shopping

mall dapat dimiliki atau dipergunakan melalui sistem kontrak atau

sewa. Penyewa unit retai dibatasi jangka waktu tertentu, kalaupun

Page 124: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

penyewa ingin terus menyewa unit retail maka dapat pindah ke unit

lain. Hal ini dimaksudkan agar kondisi atau suasana mall selalu baru.

Penyewa terbesar disebut “anchor tenant”, dengan harga sewa yang

lebih rendah dibandingkan retail karena jangka waktu pemilikkan

yang lebih lama.

2. Waktu operasional

Waktu operasional shopping mall mempertimbangkan

kebiasaan masyarakat setempat, dimana masyarakat memanfaatkan

waktu dalam sehari kerja.

- Waktu aktifitas pertokoan dan fasilitas penunjang: 09.00-21.00

WIB.

- Waktu aktifitas theatre : 13.00-03.00 WIB

- Waktu aktifitas keamanan 24 jam.

d. Program ruang

1. Tinjauan Unsur Pelaku

- Pengunjung

Yaitu pelaku yang datang untuk tujuan berbelanja atau konsumen

maupun yang datang di samping untuk berbelanja juga berekreasi.

- Penyewa

Yaitu pemakai yang menyewa retail shop sebagai tempat usaha

komersial dengan kewajiban membayar sewa.

- Pengelola

Yaitu pelaku yang bertugas mengelola secara administrasi

umumnya, untuk organisasi fungsional suatu bangunan komersial,

menggunakan tenaga-tenaga untuk menangani bidang-bidang

yang sesuai dengan keahliannya.

2. Kegiatan yang ditampung

a. Kegiatan pengunjung/pembeli

Page 125: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Meliputi:

• Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berbelanja.

• Kegiatan para pengunjung mall yang ingin berjalan – jalan

menikmati suasana mall.

• Kegiatan para pengunjung mall yang ingin menikmati fasilitas

hiburan di mall.

b. Penyewa/penjual

Meliputi:

• Menjual barang di outletnya

• Menerima barang dari supplier

• Berhubungan dengan pengelola bangunan

c. Pengelola

- Staf

- Karyawan

3. Skope Pelayanan

Shopping mall yang direncanakan mempunyai skope pelayanan

lokal yaitu melayani suatu lingkungan dengan jumlah penduduk

antara 10-15 ribu jiwa. Hal ini berdasarkan pada perhitungan jumlah

penduduk pada bab sebelumnya. Fasilitas shopping mall di

Purwokerto, direncanakan untuk melayani:

- Daerah pelayanan primer, yaitu Kecamatan Purwokerto Timur

dengan jumlah penduduk 57.160 jiwa.

- Daerah pelayanan sekunder, merupakan daerah yang dipengaruhi

oleh fasilitas perbelanjaan lainnya, yaitu Kecamatan Purwokerto

Selatan, Kecamatan Purwokerto Utara, dan Kecamatan Purwokerto

Barat dengan jumlah penduduk sekitar 150.000 jiwa.

- Penduduk siang hari yang berada di daerah pelayanan sekitar

30.000 jiwa

Page 126: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Jadi jumlah penduduk yang akan dilayani oleh fasilitas

perbelanjaaan ini adalah237.160 jiwa. Berdasarkan komposisi

penduduknya yang 60% g.b; 355 m.b; 5% m.a, maka kemampuan

daya belinya tidak sama. Jadi diperkirakan disini hanya sekitar

60% dari jumlah seluruhnya yang akan ditampung/dilayani, yaitu

9486 jiwa.

Kesimpulan:

Berdasarkan pada standar kebutuhan ruang fasilitas shopping mall

untuk kota dengan penduduk padat adalah 0,18 m2 orang ( Sumber:

Dirjen. Cipta Karya, Pedoman Perancangan Lingkungan Pemukiman

Kota. YLPMB, 1979), maka kebutuhan luas lantai shopping mall

adalah 0,18 x 9486=1707,5 m2

III.4. Program Ruang Hotel dan Shopping Mall

Kelompok ruang Macam ruang Kebutuhan ruang

Utama 1. Ruang privat

2. Ruang penjualan

• r. tidur

• KM/WC

• r. ganti/dressing room

• r. unit retail

• r. supermarket

. r. penjualan

. r. penitipan barang

. r. kasir

. r. packing

. r. istirahat karyawan

. toilet

. r. direksi

. r. administrasi, gudang

• r. variety store

. r. penjualan/display

. r. pas

Page 127: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

. r. kasir

. r. packing

. r. direksi

. r. administrasi

. r. supplier

. r. istirahat/locker

. toilet

. gudang

• r. toko buku

. r. penjualan

. r. kasir

. r. penitipan barang

. r. packing

. r. direksi

. r. administrasi

. r. istirahat karyawan

. toilet

. gudang

Penunjang 1. R. Olah Raga

2. R. rekreasi/hiburan dan

• r. fitness

. r. senam

. r. loker

. r. shower

. toilet

. gudang

• Kolam renang

. r. shower

. r. ganti

. loker

. toilet

• r. mandi uap/sauna

. r. mandi uap

. r. pijat dan basuh

. r. ganti

• r. bermain anak

Page 128: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

restoran

3. Function Room

4. Ruang yang disewakan

. r. theater simulator

. r. video game

. r. bom-bom car

. r. kasir

. r. loket

. r. pengelola

. toilet

• Restaurant table service

. r. makan

. r. kasir

. r. ganti

. r. direksi/administrasi

. r. gudang makanan

. dapur/pantry

• Coffee shop, ice cream,

snack bar

. r. kasir

. r. makan

. pantry

. dapur

. toilet

• Bar/diskotik

. r. duduk

. r. bartender

. gudang

. r. dansa.

• r. rapat pertemuan

• r. prefuncitiom

• gudang

• biro perjalanan

• beauty parlour

• bank/money changer

• pos/telex

Page 129: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

5. Poliklinik

• drugstore

• boutique

• coffee shop

• r. tunggu

• r. periksa

Pengelola 1. R. Manager dan Staf

• r. GM

. r. GM

. r. sekretaris

• r. manajer+staf Hotel

. r. manager hotel

. r. sekretaris

. r. pimpinan restoran

.r. pimp. pemasaran+staf

.r. pimp. Pengadaan+staf

.r. pimp. Pembelian

.r. pimp. keuangan+staf

.r. pimp. Personalia+staf

• r. manager+staf shopping

mall

.r. manager perbelanjaan

.r. ass. Manager

.r. sekretaris

.r. pimp. Keuangan+staf

.r. pimp. Pemasaran+staf

• .r. pimp. Operasional+staf

.r. pimp. Personalia+staf

r. rapat

r. makan karyawan

r. ganti karyawan+loker

Pemeliharaan Peralatan

dan MEE

1. R. Mekanikal&elektrikal

• r. pimp. Teknik+staf

.r. r. control

.r. sampah

.r. limbah/STP

Page 130: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

2. R. Front Office

3. Tata Graha

4. Gudang

5. Parkir

6. R. Bongkar muat

7. R. security

.r. genset

.r. mesin AC

.r. pemanas air

.r. pompa + bak penampung

• r. registrasi

• lobby

• lounge

• save deposit

• toilet

• mail box

• room boy stasion

• r. linen

• r. jahit menjahit

• r. laundry

• r. karyawan (KM+loker)

• r. makan karyawan

• r. ibadah

• r. uniform

• Gd. Makanan & minuman

• Gd. peralatan& perlengkapan

• Gd.engineering

• Gd. botol kodong

• Gd. barang bekas

• Gd.furniture

• parker tamu hotel

• perkir konsumen mall

• parker pengelola

• loading dock

Page 131: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

III.5. Penggabungan Program Ruang

Penggabungan program ruang antara hotel dan shopping mall,

didasarkan atas: sifat dan tuntutan masing-masing kegiatan yang terjadi di

dalam hotel dan shopping mall, juga dengan mempertimbangkan tuntutan

pelaku kegiatan dari masing-masing fungsi tersebut.

1. Tuntutan Tamu Hotel

- Tingkat privasi masing-masing tamu terjaga, kegiatan bersifat

santai/rileks.

- Ketenangan, hal ini dikaitkan dengan sifat kegiatan yang ada di dalamnya

yaitu tidur/istirahat sehingga dibutuhkan suasana yang tenang, bebas dari

gangguan suasana bising, baik yang ditimbulkan oleh bangunan maupun

dari luar. Dibutuhkan daerah/zone yang tenang, pemakaian elemen kedap

suara.

- Kenyamanan, untuk kebutuhan yang berhubungan dengan kegiatan

istirahat/santai, diperllukan suatu suasana yang nyaman, hal ini

berhubungan dengan suatu yang dapat dirasakan oleh perasaan dan indera

fisik manusia. Dalam hal ini dikaitkan dengan pengkondisian ruang,

fasilitas ruang yang baik dan memenuhi syarat.

- Keamanan

- Pelayanan yang cepat dan lancer.

2. Tuntutan Konsumen Shopping Mall

- Kemudahan dalam pergerakkan, dikaitkan dengan luasan ruang berupa

lebar ruangan yang terukur sehingga memungkinkan arus manusia dapat

bergerak dari ruang satu ke ruang yang lain dengan leluasa.

- Kenyamanan pergerakkan dan perpindahan manusia, dikaitkan dengan

arah pencapaian serta jarak yang ditempuh.

- Kemudahan dalam mencari dan memilih barang yang dibutuhkan.

Page 132: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Berdasarkan pada pertimbangan di atas, maka program ruang yang

memungkinkan untuk digabung adalah ruang-ruang yang memiliki fungsi,

sifat, dan tuntutan yang sama. Sehingga, dapat menghasilkan fungsi bangunan

yang optimal dan kemudahan dalam pelayanan. Adapun ruang-ruang tersebut

antara lain:

1. Ruang Publik

- Atrium/plaza

- Art shop

- Money changer, Bank

- Travel agent

- Restaurant, cafeteria

- Salon kecantikan/ barber shop

- Parkir

2. Ruang Pengelola

- Security office

- House keeping

- Ruang rapat

- Parkir staf

- Mushola

- Dapur

3. Ruang Servis

- Gudang, work shop/bengkel

- Area bongkar muat/loading dock

- Ruang MEE

- Ruang AC/water supplai

III.6. Sistem Zoning

Perlunya penetapan zoning vertical dan horizontal untuk memisahkan

fungsi-fungsi kegiatan yang berbeda. Zoning horizontal mendasari penempatan

Page 133: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

ruang berdasarkan aksesibilitas, hirarki dan prioritas kenampakan. Zoning

vertical mendasari penempatan suatu fungsi dengan pertimbangan aksesibilitas,

segi kenampakan dan privacy yang dikaitkan dengan perletakkan pada level

bangunan.

Gambar 3.2. system zoning

Sumber: analisis penulis

Sistem zoning dikaitkan dengan konteks lingkungan adalah semakin

tinggi lantai bangunan, akan semakin jauh dari sumber kebisingan yang

diakibatkan oleh lalu lintas kendaraan bermotor di jalan, demikian sebaliknya.

III.7. Hotel dan Shopping Mall di Purwokerto dengan Pendekatan Arsitektur

Hijau yang Direncanakan

1. Pola Gubahan Massa

Masing-masing fungsi terletak di dalam bangunan sendiri yang

dihubungkan oleh bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas bersama.

Dengan adanya pemisahan, kepadatan traffic pengunjung akan berkurang,

keprivasian tamu hotel akan terjaga.

2. Tata Ruang

Semakin jauh letak lantai dari permukaan

tanah, semakin rendah nilai aksesibilitasnya

dan kenampakannya, semakin tinggi

tingkat privasinya.

Semakin dekat dengan permukaan tanah,

semakin tinggi ilai aksesibilitasnya dan

kenampakannya semakin rendah dari

pricasi.

Page 134: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

a. Tatanan ruang relevan pada penerapan pola massa tunggal yaitu

memisahkan dan mengintegrasikan fungsi ruang dan kegiatan di dalam

bangunan melalui koridor sebagai penghubung dengan titik simpul

(magnet).

b. Tatanan ruang diletakkan pada pola gubahan massa dengan pemisahan

dan pengintegrasian ruang dan kegiatan serta pengorganisasian fungsi-

fungsi kegiatan dapat diatur dalam satu system pergerakan yang saling

terkait.

3. Sistem Bangunan

a. Pencahayaan

Sistem pencahayaan yang digunakan dalam bangunan hotel dan

shopping mall terdiri dari dua macam, yaitu pencahayaan alami dan

buatan dimana keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda akan

tetapi harus dapat saling mendukung satu sama lain. Pencahayaan alami

pada bangunan akan dimaksimalkan dengan penggunaan jendela yang

lebar dan adanya sky light pada atap.Sedangkan pencahayaan buatan

selain sebagai penerangan adalah sebagai pengarah sirkulasi dan

menonjolkan elemen dekoratif serta nilai estetis. Agar lebih hemat

energi, perlu dipertimbangkan pemilihan jenis lampu yang akan

digunakan.

b. Penghawaan

Penghawaan pada bangunan hotel dan mall dengan pendekatan

arsitektur hijau menggunakan sistem penghawaan alami. Penghawaan

alami pada bangunan juga dibantu dengan sistem penghawaan buatan

untuk mengantisipasi pengguna yang menginginkan penggunaan AC.

Ketika AC dalam ruang dinyalakan, jendela akan ditutup rapat sehingga

dapat mengefisienkan pemakaian energy, namun ketika tidak

membutuhkan AC, maka jendela dapat dibuka dengan mengatur sudut

kemiringan bukaan jendela. Pemakaian jenis jendela yang dapat

Page 135: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

mengoptimalkan sistem penghawaan secara pasif, yaitu dengan

menggunakan konstruksi gedung, bahan bangunan, dan pengkondisian

udara tanpa membutuhkan peralatan. Sistem inilah yang nantinya akan

banyak digunakan di dalan ruang–ruang hotel karena biayanya relatif

murah dan menghemat energi. Prinsip dasar penghawaan alami yang

digunakan adalah cross ventilation. Udara dialirkan melalui bukaan–

bukaan pada dinding yang dipasang berhadapan dan tegak lurus.

c. Sistem Energi Bangunan

Bangunan hotel dan shopping mall merupakan fasilitas yang harus

tercukupi kebutuhan energi dan bebas dari gangguan energi seperti

pemadaman, oleh karena itu pada perencanaan hotel dan shopping mall,

sistem energi menggunakan tiga sumber energi, yaitu PLN (main

Energi), Genset (Backup energy), Solar Cell (alternative Energy).

III.8. Arsitektur Hijau pada Detail Arsitektural

Implementasi konsep Arsitektur Hijau pada perencanaan dan

perancangan hotel dan shopping mall yaitu dalam hal penyelesaian detail

asitektural pada desain bangunan eksterior maupun interior. Berdasarkan

beberapa teori dan preseden yang sudah ada, implementasi konsep

Arsitektur Hijau diwujudkan dalam pemilihan warna, dan material,

dimana dimaksudkan agar menjadi elemen pendukung proses hemat

energi pada bangunan.

III.9. Pendekatan Lokasi sesuai Arsitektur Hijau

Hotel dan shopping mall di Purwokerto diharapkan dapat menjadi

sebuah fasilitas publik yang dapat mewadahi kebutuhan pengunjung

wisatawan maupun sarana akomodasi bagi pendatang yang datang ke

kota Purwokerto. Dengan penerapan prinsip arsitektur hijau yang

bekerja di dalam bangunan dan lingkungan sekitarnya, dapat

Page 136: HOTEL DAN SHOPPING MALL - Digital Library UNS/Hotel... · pemanasan global ditandai dengan makin buruknya kondisi alam di muka bumi. Sektor ... Listrik & Air Bersih 9,11 5,16 7,51

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

meminimalkan pengaruh terhadap lingkungan dan menghasilkan

tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat. Berikut criteria

pemilihan lokasi untuk hotel dan shopping mall yang direncanakan:

• Sesuai dengan tata guna lahan.

• Tidak terletak pada lahan konservasi.

• Tidak terletak pada daerah rawan bencana.

• Brownfield, memanfaatkan kembali lahan yang terkontaminasi

atau terkena bahaya polusi sebagai respon dan semangat tindakan

tanggung jawab terhadap lingkungan.

• Memiliki sedikit dampak negatif terhadap kesehatan, kebisingan,

polusi.