Upload
aprijal-ghiyas-kun
View
327
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
1/25
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
2/25
2 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
MATERI SEMESTER GENAP TAHUN 2015/2016
1. IODOMETRI DAN IODIMETRI
2. ARGENTOMETRI
3.
KOMPLEKSOMETRI
4. MENYIMPAN DAN MEMBUANG PEREAKSI
5. APLIKASI ANALISIS AIR
-------------------------------------------------Kimia Analisis-----------------------------------------------------
I. IODOMETRI DAN IODIMETRI
1. Materi Kelompok Kerja 1
a. Pengertian dan Pendahuluan Metoda Iodometri
Ciri – ciri Iodometri:
No. Ciri-ciri Iodometri
1 Titran
2 Waktu Penambahan Indikator
3 Cara Titrasi
4 Zat Ketiga
5 Suasana
6 Titik Akhir (TA)
7 Sifat Sampel
8 Metode redoks
Jadi Pengertian Iodometri adalah……………………………………………………………………………….
.…………………………………………………………………………………….……………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Oksidator (Analat) + KI (Reduktor) Reduksi (Analat) + I2
I2 + Na2S2O3 NaI + Na2S4O6
b. Titrasi Tidak langsung
Titrasi iodometri (reduktometri) termasuk dalam titrasi dengan cara tidak langsung,
dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium yang nantinya dititrasi
dengan larutan baku Na2S2O3. Titrasi ini dilaksanakan bila zat yang berada dalam contoh
tidak bereaksi dengan larutan baku, ataupun ketika bereaksi akan berjalan sangat lambat.
Pereaksi oksidator kuat dapat dianalisa dengan penambahan kalium iodide berlebih
sehingga melepaskan Iodium dengan jumlah mol yang setara dengan sampel. Iodium
tersebut kemudian bertemu dengan penitar Natrium tiosulfat dalam suasana asam. Setelah
penambahan kalium iodide pada larutan berasam dari suatu pereaksi, larutan jangan
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
3/25
3 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
dibiarkan untuk waktu yang lama berhubungan dengan udara dan cahaya matahari, karena
iodium tambahan akan terbentuk oleh reaksi sebelumnya.
4H+ + 4I- +O2 2 I2 + 2H2O
c.
Deteksi Titik Akhir Suatu larutan iod dalam larutan air-iodida, berwarna kuning sampai coklat. Satu tetes
larutan iod 0,1N menimbulkan warna kuning pucat pada 100cm3 air, sehingga larutan yang
tanpa iod tidak akan berwarna. Sebenarnya, apabila diamati dengan cermat perubahan
warna tersebut, TA dapat ditentukan dengan cukup jelas. Konsentrasi ~5 X 10-4 M Yod (I2)
masih dapat dilihat dengan mata dan memungkinkan penghentian titrasi dengan kelebihan
hanya senilai 1 tetes yod 0,05M. Namun, deteksi titik akhir lebih mudah dan lebih tegas
apabila di larutan ditambahkan ……………………………………………. sebagai indikator.
…………………………….. dengan Yod membentuk satu kompleks yang berwarna biru tua
yang masih sangat jelas walau I2 sangat sedikit sekali. I2 yang terikat tadi akan bereaksi akan
bereaksi dengan titran, sehingga warna biru lenyap mendadak dan perubahan warnanya
sangat jelas.
Penambahan ……………………………… pada Iodometri dilakukan pada saat mendekati titik
akhir, alasannya adalah apabila amilum ditambahkan pada saat awal reaksi, …………………
akan membungkus yod dan dan meyebabkan I2 yang terikat sukar lepas kembali, yang
menyebabakan tidak akan terlihat tajam lagi. (jika penambahan indicator terlalu dini maka
perlu dilakukan pengocokan yang kuat oleh karena itu Erlenmeyer yang digunakan adalah
…………………………………………….).
d.
Penyiapan Larutan Natrium Tiosulfat 0,1 N
Sifat fisika dan sifat kimia Natrium tiosulfat
Sifat fisika:
1. Berupa padatan putih
2. Mengkilap dalam udara lembab
3. Sangat mudah larut dalam air
4. Sukar larut dalam etanol
5. Hidroskopis
Sifat kimia:
1. Beracun
2. Digunakan sebagai pereduksi
3. Merupakan larutan standar sekunder
4. Mudah teroksidasi oleh udara
5. Memiliki bst = ………………………
6. Memiliki rumus molekul = ……………………….
7. Lapuk lekang atau eflouresen ( Kandungan
airnya tidak pernah ada kepastian)
Pembuatan Natrium Tiosulfat 0,1N sebanyak 1L
Pertama kita mencari berapa gramkah hablur tio yang harus ditimbang dengan
memasukan data yang telah diketahui kedalam rumus :
= 1000
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
4/25
4 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
= ……………………….
Timbang hablur tio ± ………. gr, kemudian larutkan dengan 300 ml Aquadest
(dengan Aquadest bebeas O2) didalam piala gelas.
Setelah larut tambahkan pelarut yang sama hingga 1 liter.
Simpan pada botol coklat dan jauhkan dari sinar matahari.Catatan penting:
1. Jika akan dipakai pada waktu mendatang, tambahkan 0,1 gr Na 2CO3 (Natrium
Karbonat) atau bisa juga dengan 3 tetes chloroform (CHCl3) supaya larutan awet dan
tidak mudah rusak.
2. Siapkan larutan dengan air suling yang baru saja dididihkan.
3. Tambahkan 3 tetes …………………………….. atau 10 mg ………………………………….. per liter,
senyawa - senyawa ini memperbaiki daya tahan larutan. Aktifitas bakteri paling
rendah bila terletak pada pH ………………………………... Penambahan sejumlah kecil
NaOH 0,1N akan menguntungkan untuk menjamin pH yang tepat. Umumnyapenambahan hidroksida – hidrokda ……………………….., ………………………………. (1gr/L),
……………………………………, tak boleh ditambahkan, karena cenderung mempercepat
penguraian:
S2O3 + H2O 2SO42- + 2H+
2. Materi Kelompok Kerja 2
a. Penentuan Normalitas Natrium Tiosulfat dengan BBP/ BBS
Standarisasi adalah suatu proses untuk menentukan konsentrasi suatu bahan
sekunder dengan BBP/BBS yang sudah diketahui konsentrasinya secara pasti. Bahan
baku sekunder Natrium tiosulfat dapat ditentukan konsentrasinya secara pasti
dengan bahan sebagai berikut:
Bahan baku primer:
1. ………………………………
2. ……………………………..
3. ……………………………..
Bahan baku sekunder:
1. ………………………………
2. ……………………………..
3. ……………………………..
BBP/BBS Sifat fisika dan kimia Proses standarisasi
1. Bst:
2. Bst:
3. Bst:
4. Bst: Distandarisasi dengan BBP:
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
5/25
5 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
5. Bst: Distandarisasi dengan BBP:
6. Bst: Distandarisasi dengan BBP:
b. Penentuan Iodometri
Penentuan Iodometri dapat digunakan untuk menentukan kadar zat dan untuk
menentukan konsentrasi suatu larutan atau standarisasi. Contoh zat – zat yang
dapat ditentukan secara iodometri:
Zat yang ditentukan Reaksi
Tembaga 2Cu2+ + 4I- 2CuI(S) + I2
Besi 2Fe3+ + 2I- 2Fe2+ + I2
Krom Cr2O72- + 6I- + 14H+ 2Cr3+ + 3I2 + 7H2O
Arsen AsO43- + 2I- + 2H+ AsO3- + I2 + H2O
Klor Cl2 + 2I- 2Cl- + I2
Brom Br2 + 2I- 2Br- + I2
Hidrogen Peroksida H2O2 + 2I- + 2H+ I2 + 2H2O
Klorat ClO3- + 6I- + 6H+ Cl- + 3I2 + 3H2O
Bromat BrO3-
+ 6I-
+ 6H+
Br-
+ 3I2 + 3H2OIodat IO3- + 5I- + 6H+ 3I2 + 3H2O
Nitrit 2HNO2 + 2I- + 2H+ 2NO + I2 + 2H2O
c. Bst pada metoda Iodo/iodimetri dengan 3 (tiga) Cara
Cara menentukan Bobot ekuivalen/ bobot setara pada metode Iodometri dan
Iodimetri ada tiga cara yaitu:
1. Perubahan bilangan oksidasi yang dialami atau zat tersebut
2. Pelepasan atau penerimaan elektron
3. Banyaknya zat (mol) yang menghasilkan atau membutuhkan satu mol atom Yod
(bukan ion yodida)
Contoh:Tentukan Bst dari K2Cr2O7 dan Na2S2O3 dengan tiga cara!
Cara 1: K2Cr2O7
Reaksi :
Cr2O72- + 6I- + 14H+ 2 Cr3+ + 3I2 +7H2O
Perubahan biloksnya:……………………
Bst K2Cr2O7 =
Cara 1: Na2S2O3
Reaksi:
2S2O32- + I2 S4O62- + 2I-
Perubahan biloksnya:……………………
Bst Na2S2O3 =
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
6/25
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
7/25
7 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
b. Penetapan Iodometri yang tidak dipraktikkan (Dasar, Reaksi, Perhitungan dan
Catatan penting)
1. Penetapan Kadar Besi (III) dalam Garam Feri
2.
Penetapan Kadar H2O2 dalam Perhidrol (Hidrogen Peroksida)
3. Penetapan Kadar sulfit dalam Natrim sulfit
4. Penetapan Kadar Khlor Aktif Dalam Serbuk Kelantang
4. Materi Kelompok Kerja 4
a. Pengertian Iodimetri
Ciri – ciri Iodimetri:
No. Ciri-ciri Iodimetri
1 Titran2 Waktu Penambahan Indikator
3 Cara Titrasi
4 Zat Ketiga
5 Suasana
6 Titik Akhir (TA)
7 Sifat Sampel
8 Metode redoks
Jadi Pengertian Iodometri adalah……………………………………………………………………………….
.…………………………………………………………………………………….……………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Proses Iodimetri
1. Iodimetri metode langsung.
Bahan/sampel yang bersifat reduktor langsung dioksidasi dengan larutan
baku Iodium (I2). Contohnya pada penetapan kadar Asam Askorbat (Vitamin C).
2. Iodimetri metode residual (titrasi balik).
Bahan/sampel yang bersifat reduktor dioksidasi dengan larutan baku iodium
(I2) dalam jumlah berlebih, dan kelebihan iod akan dititrasi dengan larutan baku
Natrium Tiosulfat (Na2S2O3). Contohnya pada penetapan kadar Formalin.
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
8/25
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
9/25
9 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
d. Penentuan normalitas larutan Iodium
Iodium berdasarkan sifat – sifatnya termasuk ke dalam Bahan Baku ………………………
Untuk menentukkan kenormalan dari Iodium dapat digunakan ………………………….
Sebagai bahan baku primer dapat juga dengan …………………………………… sebagai
bahan baku sekunder.
BBP/BBS Sifat fisika dan kimia Proses standarisasi
1. Bst:
2. Bst: Distandarisasi dengan BBP:
5. Materi Kelompok Kerja 5
a. Ketajaman indikator kanji dalam metoda Iodo/Iodimetri
Kanji adalah karbohidrat kompleks yang sukar larut dalam air dingin. Wujud
asalnya yaitu bubuk putih, tawar, dan tak berbau. Kanji biasanya digunakan untuk
mengentalkan makanan cair, sebagai bahan perekat atau pengeras pakaian.
Kanji biasa digunakan untuk mengetahui titik akhir pada titrasi umumnya
digunakan dalam metode Iodo/Iodimetri. Ketajaman Indikator kanji adalah
kemapuan kanji dalam bereaksi dengan iod dengan yang membentuk senyawa
adsorpsi berwarna biru dengan iod.
Perbedaan Indikator Kanji pada metoe Iodometri dan Iodimetri:
Iodometri Iodimetri
Indikator kanji ditambahkan mendekati
TA
Indikator kanji ditambahkan diawal titrasi
Pengocokan lebih sering Penambahan kanji diawal karena
kemungkinan I2 terbungkus kanji lebih kecil
Penambahan kanji diawal dikhawatirkan
akan membungkus ion I2
Penitaran berlangsung lebih cepat karena
titrat dan titran langsung bereaksi.
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
10/25
10 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
Klasifikasi Indikator Kanji:
Perbedaan Amilosa Amilopektin
NAMA LAIN β-amilosa α-amilosa
STRUKTUR
HASIL REAKSI
DENGAN I2 Biru Violet ( ungu - merah )
MOLEKUL
RELATIF 10.000 – 50.000 50.000 – 1.000.000
BENTUK
RANTAI
Lurus, dan mengambil bentuk
spiral saat bereaksi dengan I2 Panjang dan bercabang
b. Penetapan Iodo/Iodimetri yang sudah dipraktikkan (Dasar, Reaksi, Perhitungan
dan Catatan penting)
Iodometri Iodimetri
Standarisasi Na2SO3 dengan BBP KIO3 Standarisasi I2 0,1 N dengan BBP As2O3
( Warangan )
Standarisasi Na2SO3 dengan BBP K2Cr2O7 Penetapan kadar vitamin C
Penetapan kadar Cu dalam Terusi cara De
Haens Penetapan kadar formaldehida dalam
formalinPenetapan kadar Cu Cara Brunns
c. Penetapan Iodimetri (modul) yang tidak dipraktikkan (Dasar, Reaksi, Perhitungan
dan Catatan penting)
1. Penetapan kadar Arsentrioksida dalam warangan
2. Penetapan Kadar Air dengan Metode Karl Fischer
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
11/25
11 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
3. Penetapan kadar glukosa cara Yodimetri
II. ARGENTOMETRI
1. Pengertian Argentometri
Metode Argentometri adalah ………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Syarat Argentometri
a.
b.
c.
d.
3. Hubungan Ksp dgn Pembentukan Endapan
Reaksi argentometri:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 (aq)
AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)
Ksp s s
S = solubility /kelarutan endapan dlm pelarut murni
Ksp = Konstanta Solubility Product / hasil kali kelarutan
4. Contoh parameter
Contoh sampel sehari – hari yang dapat ditetapkan dengan cara Argentometri:
NOTE:
[Ag+][Cl-] < Ksp AgCl belum ↓
[Ag+][Cl-] = Ksp AgCl mulai ↓
[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl sudah ↓
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
12/25
12 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
1.
2.
3.
4.
5. Larutan AgNO3
1.
2.
3.
4.
6. Perbedaan penetapan di Argentometri
Perbedaan Mohr Fajans Volhard
Indikator
Titik Akhir
Cara Titrasi
7. Cara Mohr
Reaksi:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3
putih,Ksp=1 x 10-10
K2CrO4(aq) + 2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s) + 2KNO3
merah bata,Ksp=2 x 10-12
Hitung kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dalam air murni.
AgCl Ag2CrO4
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
13/25
13 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
Bandingkan kelarutan kedua endapan
Endapan AgCl ……………………………………………………………………….. Endapan Ag2CrO4
Maka dapat disimpulkan endapan ……………………………………. Lebih dahulu terbentuk
daripada ………………………………… karena ……………………………………………………………………..
Catatan penting untuk Mohr (Modul halaman 24):
a.
b.
c.
d.
8. Cara Fajans
Menggunakan indikator adsorpsi, yang berupa asam/basa organik lemah, yang
muatannya berlawanan dengan ion titran, dan menghasilkan warna yang tajam pada TA.
Co: fluoresin, diklorofluoresin, eosin.
Reaksi:
NaCl + AgNO3 AgCl(s) + NaNO3
Putih
Fl- + AgNO3 AgFl(s) + NO3-
Merah jambu
Pada awal titrasi:
- Jumlah ion Cl- masih berlimpah, teradsorbsi pada permukaan inti2 AgCl (s)
membentuk lapisan primer bermuatan negatif.
- Endapan terdispersi berupa koloid
Fl-
AgCl AgCl Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
Cl
-
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
14/25
14 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
Pada saat Titik Ekuivalen / Titik Akhir:
- Ion Cl- habis, inti2 AgCl(s) mulai menyatu dan menggumpal.
-
Kelebihan ion Ag+ teradsorb ke permukaan endapan, lalu menarik ion Fl - yg lemah,
menghasilkan AgFl(s) merah jambu di permukaan AgCl(s).
+ Fl-
Catatan penting (Modul halaman 22):
a.
b.
c.
9. Cara Volhard
Memakai indikator Fe3+ untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat:
Reaksi :
I. NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 + AgNO3
berlebih terukur putih,Ksp=1 x 10-10 sisa
II. AgNO3(aq) + KCNS AgCNS(s) + KNO3
sisa putih,Ksp= 1 x 10-12
II. 2Fe3+ + 6KCNS Fe [ Fe(CNS)6 ] + 6K+
Kuning larutan merah
AgCl
AgFl AgCl(s)
AgFl(s)
Ag
+
Ag
+
Ag
+
Ag
+
Ag
+
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
15/25
15 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
AgCl + CNS- AgCNS(s)
• Ksp dan s AgCl(s) > Ksp dan s AgCNS(S)
• Endapan AgCl yg sudah terbentuk dpt dipengaruhi oleh ion penitar KCNS
• Ditambahkan nitrobenzene untuk menyelimuti/melindungi AgCl(s)
Catatan Penting (Modul halaman 22):
a.
b.
10. Pengaruh pH dalam Argentometri
Jika pH terlalu basa
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
Jika pH terlalu asam
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
AgCl(s)
AgFl AgCl(s)
Nitrobenzene
Ag+ + Cl-
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
16/25
16 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
III. KOMPLEKSOMETRI
1. Senyawa Kompleks
Jadi senyawa Kompleks adalah …………………………………………………………………………………...…………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.
Pengertian Kompleksometri
Kompleksometri adalah ……………………………………………………………………………………...…………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Jenis – jenis Ligan
a. Ligan monodentat
Satu gugus fungsi yg memiliki atom dimana terdapat PEB, untuk berikatan dengan
atom pusat.
Contoh: NH3, Cl-, H2O
b. Ligan bidendat
Memiliki 2 gugus fungsi yang memiliki atom yang memiliki PEB, dan mampu
membentuk 2 ikatan kovalen dengan atom pusat.
Contoh: etilen diamin
Tunjukkan bahwa etilen diamin adalah ligan bidentat!
Senyawa Kompleks:
............................................
............................................
............................................
Ligan:
.....................................................
.....................................................
.....................................................
Ion Pusat:
.....................................................
.....................................................
.....................................................
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
17/25
17 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
c. Ligan polidentat
Memiliki banyak gugus fungsi ber-PEB yg mampu membentuk banyak ikatan dengan
atom pusat.
Berawalan bi-, tri-, dst sesuai dgn jumlah gugus ber-PEB
Disebut golongan pengkelat, “CHELE ” (yunani) = cakar/cengkram.
Contoh: EDTA
4. EDTA
Gambarkan struktur EDTA dan tunjukkan berapa giginya!
Cara EDTA berikatan dengan ion logam
- Bereaksi 1: 1 dengan ion logam, berapapun valensinya.
-
Dalam bentuk garam di-natrium mudah larut dalam air: Na2H2Y. 2H2O (Bst:…………….)
5. Reaksi Umum
M+ + HInd2- MInd2- + H+
blue red
MInd2- + H2Y2- MY3- + HInd2- +H+
Red blue
M+ = metal Ion
HInd2- = free indicator Ion
MInd2- = metal-indicator complex
H2Y2- = EDTA ion
6. Pengaruh pH dalam Kompleksometri
Warna dan ketajaman TA ~ Aktifitas Indikator ~ pH larutan
- Buffer
- reaksi titrasi melepaskan H+ makin lama larutan makin asam
Kompleksometri banyak dilakukan dalam pH basa hidrolisis ion logam
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
18/25
18 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
Syarat – syarat larutan buffer:
a.
b.
c.
Bagaimana cara membuat:
1. 1 L buffer pH 10 (kb NH4OH= 1,8 x 10-5, NH4OH 25%: bj 0.91 g/cm3
2. 1 L buffer pH 5 (ka a.asetat= 1,8 x 10-5, a.asetat glassial bj 1.049 g/cm3 )
7. Indikator Kompleksometri
a. Syarat Indikator Logam
1.
2.
3.
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
19/25
19 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
4.
5.
6.
7.
b. EBT (Eriochrome Black T )
Karakteristik indikator EBT
c. Calcon
Karakteristik Indikator Calcon:
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
20/25
20 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
d. Xylenol Orange
Karakteristik Indikator Calcon:
8. Jenis – jenis cara Titrasi dalam Kompleksometri
a. Titrasi Langsung
b. Titrasi Penggantian (Substitusi)
c. Titrasi Kembali
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
21/25
21 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
d. Penitaran lainnya
Mengontrol pH larutan
Menitar suatu ion logam pada pH tertentu dimana ion-ion logam lain terhidrolisis, atau
tidak bereaksi dgn indikator.
Contohnya:
Menggunakan Masking Agent dan De Masking Agent
Menopengi ion2 logam tertentu dari campuran sehingga tidak ikut bereaksi.
9. Kestabilan Senyawa Kompleks
Reaksi: [Ag(NH3)2]+ Ag+ + 2NH3
K1 =
K2 =
K1= Konstanta ketidak stabilan (Kinst)
K2= Konstanta Kestabilan (Kst)
Kompleks stabil bila ………………………………………………………………………………………………………..
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
22/25
22 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
IV. MENYIMPAN DAN MEMBUANG PEREAKSI
Pereaksi adalah ……………………………………………..…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Larutan adalah ……………………………………………..………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Perlakuan terhadap Larutan:
Kondisi ………………… Kondisi ………………… Kondisi …………………
Diagram Alir Pengolahan Limbah Laboratorium
Treatment
LARUTAN
.................... ..................... ......................
Karakteristik larutan:
1.
2.
3.
4.
.............................
............................
............................
............................
............................
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
23/25
23 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
V. APLIKASI ANALISIS AIR
1. Penggolongan Air
Penggolongan air menurut peruntukkannya berdasarkan PP No. 20 Tahun 1990 ditetapkan
sebagai berikut :
Golongan Kegunaan
2. Parameter Kualitas Air
Parameter Kualitas Air ada 3 yaitu:
1. ……………………………… 2. ……………………………… 3. ………………………………
3. Alkalinitas
Pengertian :
Reaksi:
4. CO2 Bebas
Pengertian :
Reaksi:
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
24/25
24 Kimia Analisis Volumetri (Teori) | DuoS
5. COD
Pengertian :
Reaksi:
6. TOM
Pengertian :
Reaksi:
7. DO
Pengertian :
Reaksi:
8.
BOD
Pengertian :
Reaksi:
8/18/2019 Handout Kimia Analisis Volumetri Semester Genap
25/25
25 Ki i A li i V l i (T i) | D S
9. Indikator Kualitas Air
Indikator Makna Tingkat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.