5
Jurnal Natural Vol. 11, No. 1, 2011 POTENCY OF JAVA GINSENG (Talinum paniculatum Gaertn.) ROOT EXTRACT ON QUALITY AND VIABILITY OF MICE SPERM Rahmi, K. Eriani, Widyasari Jurusan Biologi FMIPA Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh Abstract.This research aimed to know the effects of java ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) root extract on quality and viability of mice sperm. It was carried out from June 2010 to January 2011 at microtechnique laboratory of FMIPA Unsyiah. The experimental method with completely randomized design was applied on the research consisting of four treatments and five repetitions of each treatment. The treatments were P0 (0 mg/20 g bw), P1 (1 mg/20 g bw), P2 (2 mg/20 g bw), P3 (3 mg/20 g bw) ginseng root extract that was given once a day for 14 days. The parameters were the number of life sperms, abnormal sperms and intact acrosomal caps. The result of research showed that highly significant difference of increasing number of life sperms, intact acrosomal cups, and decreasing the number of abnormal sperms. Key word : java ginseng root, mice, quality of sperm, viability of sperm, abnormality I. PENDAHULUAN Infertilitas adalah suatu kondisi yang terjadi pada sepasang suami istri (pasutri) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak dapat menghasilkan keturunan dalam jangka waktu tertentu. Masalah infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh kelainan hormonal yang mengganggu proses spermatogenesis. Kelainan tersebut dapat berupa menurunnya sintesis hormon reproduksi sehingga menyebabkan penurunan viabilitas dan kualitas spermatozoa [1]. Terdapat sejumlah tumbuhan yang dipercaya dapat meningkatkan fertilitas penggunanya, salah satunya adalah tanaman ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Akar tanaman ginseng jawa mempunyai efek androgenik karena mengandung senyawa steroid salah satunya adalah β-sitosterol. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa β- sitosterol dapat diubah menjadi pregnenolon, yaitu senyawa antara dalam sintesis testosteron [2]. II. METODOLOGI Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua puluh ekor mencit (Mus musculus albinus) jantan berumur 2-3 bulan dengan berat 30-40 gram, pelet jenis 789-S, akar ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.), larutan Phosphat Buffer Saline (PBS), metanol, formalin 1%, alkohol 70%, eosin B dan akuades. Prosedur Kerja Perlakuan hewan coba dengan pemberian ekstrak akar ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dilakukan sekali sehari selama 14 hari secara oral dengan metode pencekokan. Mencit jantan kemudian dibedah untuk diambil cauda epididimisnya sehingga dapat diperoleh spermatozoa. Spermatozoa yang diambil dari cauda epididimis diletakkan di dalam cawan petri yang berisi media PBS. Sebelumnya dilakukan pencacahan cauda epididimis terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap kualitas dan viabilitas spermatozoa [3]. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan berturut-turut pemberian ekstrak akar gingseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) P 0 (0 mg/20 g bb), P 1 (1 mg/20 g bb), P 2 (2 mg/20 g bb) dan P 3 (3 mg/20 g bb) dan masing-masing diulangi 5 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) menggunakan SPSS16 [4].

hal_7_10_2011 PRINT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pdf

Citation preview

  • Jurnal Natural

    Vol. 11, No. 1, 2011

    POTENCY OF JAVA GINSENG (Talinum paniculatum

    Gaertn.) ROOT EXTRACT ON QUALITY AND VIABILITY OF MICE SPERM

    Rahmi, K. Eriani, Widyasari

    Jurusan Biologi FMIPA Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh

    Abstract.This research aimed to know the effects of java ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) root extract on quality and viability of mice sperm. It was carried out from June 2010 to January 2011 at microtechnique laboratory of FMIPA Unsyiah. The experimental method with completely randomized design was applied on the research consisting of four treatments and five repetitions of each treatment. The treatments were P0 (0 mg/20 g bw), P1 (1 mg/20 g bw), P2 (2 mg/20 g bw), P3 (3 mg/20 g bw) ginseng root extract that was given once a day for 14 days. The parameters were the number of life sperms, abnormal sperms and intact acrosomal caps. The result of research showed that highly significant difference of increasing number of life sperms, intact acrosomal cups, and decreasing the number of abnormal sperms. Key word : java ginseng root, mice, quality of sperm, viability of sperm, abnormality

    I. PENDAHULUAN Infertilitas adalah suatu kondisi yang terjadi pada sepasang suami istri (pasutri) yang tidak menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak dapat menghasilkan keturunan dalam jangka waktu tertentu. Masalah infertilitas pada pria dapat disebabkan oleh kelainan hormonal yang mengganggu proses spermatogenesis. Kelainan tersebut dapat berupa menurunnya sintesis hormon reproduksi sehingga menyebabkan penurunan viabilitas dan kualitas spermatozoa [1]. Terdapat sejumlah tumbuhan yang dipercaya dapat meningkatkan fertilitas penggunanya, salah satunya adalah tanaman ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.). Akar tanaman ginseng jawa mempunyai efek androgenik karena mengandung senyawa steroid salah satunya adalah -sitosterol. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa -sitosterol dapat diubah menjadi pregnenolon, yaitu senyawa antara dalam sintesis testosteron [2]. II. METODOLOGI Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua puluh ekor mencit (Mus musculus albinus) jantan berumur 2-3 bulan dengan berat 30-40 gram, pelet jenis 789-S, akar ginseng jawa (Talinum

    paniculatum Gaertn.), larutan Phosphat Buffer Saline (PBS), metanol, formalin 1%, alkohol 70%, eosin B dan akuades. Prosedur Kerja Perlakuan hewan coba dengan pemberian ekstrak akar ginseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dilakukan sekali sehari selama 14 hari secara oral dengan metode pencekokan. Mencit jantan kemudian dibedah untuk diambil cauda epididimisnya sehingga dapat diperoleh spermatozoa. Spermatozoa yang diambil dari cauda epididimis diletakkan di dalam cawan petri yang berisi media PBS. Sebelumnya dilakukan pencacahan cauda epididimis terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap kualitas dan viabilitas spermatozoa [3]. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan berturut-turut pemberian ekstrak akar gingseng jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) P0 (0 mg/20 g bb), P1 (1 mg/20 g bb), P2 (2 mg/20 g bb) dan P3 (3 mg/20 g bb) dan masing-masing diulangi 5 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis varian dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) menggunakan SPSS16 [4].

  • Potency of Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) Root Extract of Quality and Viability of Mice Sperm (Rahmi, K. Eriani, dan Widyasari)

    _____________________________________________________________________________________________________________

    8

    III. HASIL DAN PEMBAHASAN Spermatozoa Hidup Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak akar ginseng jawa berpengaruh sangat nyata (P

  • Potency of Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) Root Extract of Quality and Viability of Mice Sperm (Rahmi, K. Eriani, dan Widyasari)

    _____________________________________________________________________________________________________________

    9

    Morfologi abnormalitas spermatozoa dengan menggunakan pewarnaan eosin B;

    Gambar 1. Morfologi tipe-tipe spermatozoa abnormal

    Keterangan : A. Spermatozoa dengan kepala putus. B. Spermatozoa dengan ekor putus C. Spermatozoa dengan kepala pipih D. Spermatozoa dengan kepala pecah

    Spermatozoa abnormal kembali meningkat pada P2 namun masih di bawah kontrol. Sedangkan pada perlakuan P3 yaitu 18.4% melebihi kontrol (15). Hal ini diduga karena dosis ekstrak akar ginseng jawa yang diberikan terlalu tinggi sehingga kadar testosteron yang diproduksi berlebih. Kadar testosteron yang terlalu tinggi dapat menyebabkan umpan balik negatif terhadap hipotalamus [10]. Mekanisme umpan balik negatif terjadi melalui testosteron yang menghantarkan sinyal kepada hipotalamus untuk menurunkan sekresi Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) atau langsung melalui hipofisa anterior untuk menghambat produksi LH dan FSH. Gangguan pada produksi LH dan FSH menyebabkan proses spermatogenesis tidak berjalan dengan baik [7]. Akibatnya spermatozoa yang dihasilkan mengalami kecacatan (abnormalitas) dalam jumlah yang lebih banyak. Keutuhan Tudung Akrosom Hasil pengamatan mikroskopis terhadap keutuhan tudung akrosom yang dikoleksi dari kauda epidimis mencit menunjukkan bahwa tudung akrosom utuh ditandai dengan kepala spermatozoa yang berwarna hitam setelah dipaparkan dengan larutan formalin 1%. Formalin memiliki kemampuan memfiksasi enzim-enzim hidrolitik yang terdapat dalam akrosom sehingga kepala spermatozoa yang terpapar formalin 1% akan berwarna hitam [12] (Gambar 2).

    Gambar 2. Morfologi spermatozoa. Keterangan :

    A. spermatozoa dengan tudung akrosom utuh. B. spermatozoa dengan tudung akrosom yang tidak utuh. (1000x).

    Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak akar ginseng jawa berpengaruh sangat nyata (P

  • Potency of Java Ginseng (Talinum paniculatum Gaertn.) Root Extract of Quality and Viability of Mice Sperm (Rahmi, K. Eriani, dan Widyasari)

    _____________________________________________________________________________________________________________

    10

    merupakan salah satu senyawa penyusun androgen yaitu FSH, LH dan testosteron[8]. FSH, LH dan testosteron dapat meningkatkan sekresi monomer gula yaitu fruktosa oleh vesika seminalis [6]. Gula menjadikan membran sel lebih stabil [12]. Membran sel yang kuat dan stabil akan dapat melindungi bagian yang terdapat dibawah membran sel tersebut seperti tudung akrosom.

    KESIMPULAN 1. Pemberian ekstrak akar ginseng jawa (Talinum

    paniculatum Gaertn.) secara umum berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan spermatozoa hidup, jumlah spermatozoa dengan tudung akrosom utuh dan menurunkan jumlah spermatozoa abnormal.

    2. Pemberian ekstrak akar ginseng jawa dengan dosis 3 mg/20 g bb dapat menyebabkan penurunan persentase spermatozoa dengan tudung akrosom utuh.

    3. Pemberian ekstrak akar ginseng jawa dengan dosis 3 mg/20 g bb dapat menyebabkan peningkatan persentase abnormalitas spermatozoa.

    UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Batch II Tahun 2010 yang telah mendanai penelitian, serta kepada Dr. drh. Ahmad Damhoeri dan Dr. drh. Dasrul, M.Si. REFERENSI 1. Yurnadi, 2001, Pengaruhnya Pemberian

    Kombinasi Muira Puama (Ptychopetalum uncinatum L.), Damiana (Turnera aphrodisiaca L.), dan Siberian Ginseng (Eleutherococcus senticosus L.) (Tripote) Terhadap Infertilitas Pada Pria,Laporan Penelitian, Bagian Biologi kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.

    2. Winarny. 2009. Potensi Androgenik Akar Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Pada Kondisi Testosteron Rendah, Disertasi, Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Airlangga, Surabaya.

    3. K. Eriani. 2005. Viabilitas Gamet Setelah

    Preservasi Ovarium dan Epididimis serta Pemanfaatannya untuk Produksi Embrio Kucing Secara In Vitro. Disertasi. IPB. Bogor.

    4. A.A. Mattjik dan I.M. Sumertajaya. 2000.

    Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor.

    5. S. Ilyas dan Nursal. 2008. Peningkatan Apoptosis Sel Germinal Setelah Penyuntikan Androgen/Progestin dan Hubungannya Dengan Penurunan Konsentrasi Spermatozoa, Jurnal penelitian rekayasa. 1 (1) : 61-64.

    6. Y.A. Nugroho, W. Lucie, A. Pudji dan N.

    Budi. 2005. Toksisitas Akut dan Khasiat Ekstrak Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) Sebagai Stimulan. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 3(1): 17-20.

    7. C.D. Turner dan J.T. Bagnara. 1988, Endokrinologi Umum. Diterjemahkan dari General Endocrinology, oleh Med.Vet.Har sojo, Airlangga University Press, Surabaya.

    8. M.R. Toelihere. 1993. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak, Angkasa, Bandung.

    9. T. Wulan. 2008. Pengaruh Akar Ginseng Jawa

    (Talinum paniculatum Gaertn.) Terhadap Kuantitas dan Kualitas Spermatozoa Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Yang Diberi Estrogen. Thesis. Universitas Airlangga, Surabaya.

    10. N.A. Campbell, J. B. Reece dan L. G. Mitchell. 2000, Biologi, edisi kelima, Terjemahan dari Biology, 5th Ed, oleh W. Manalu. Erlangga, Jakarta.

    11 M.H. Johnson and B.J. Everitt. 1995. Essential Reproduction, 5th edition, Blackwell Science, Cambrigde, England.

    12 M. Rizal. 2005. Fertilitas Spermatozoa Ejakulat dan Epididimis Domba Garut Hasil Kriopreservasi Menggunakan Modifikasi Pengencer Tris dengan Berbagai Krioprotektan dan Antioksidan, Disertasi, IPB, Bogor.

    13 R. Montgomery, R.L. Dryer, T.W. Conway, A.A. Spector. 1993. Biokimia :Suatu pendekatan berorientasi-kasus. Terjemahan dari Biochemistry : A Case-Oriented App-roach, Jilid 2, Edisi keempat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

    14 E. Harnelly, Zumaidar, W. Sari. 2004, Kajian Morfologi Tanaman Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) dan Potensinya Sebagai Tanaman Afrodisiak, Laporan Hasil Research Grant, Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah. Banda Aceh.

  • Jurnal Natural

    Vol. 11, No. 1, 2011