Furunkel Blogspot

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    1/16

    Furunkel

    1:24 AM Septian Nugraha 2 commentsEmail ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

    Pengertian

    Furunkel atau disebut juga Bisul, adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang

    biasanya mengalami nekrosis ini disebabkan oleh staphylococcus aureus.

    Furunkel (Bisul)

    Etiologi

    Etiologinya kebanyakan oleh Staphylococcus aureus, merupakan sel-sel berbentuk bola atau

    coccus Gram positif yang berpasangan berempat dan berkelompok. Staphylococcus aureus

    merupakan bentuk koagulase positif, ini yang membedakannya dari spesies lain, dan merupakanpatogen utama bagi manusia. Pada Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal

    manusia. Staphylococcus menghasilkan katalase yang membedakannya dengan streptococcus.

    Gejala

    Mula-mula nodul kecil yang mengalami peradangan pada folikel rambut, kemudian

    menjadi pustula dan mengalami nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar. Proses

    nekrosis ini biasanya berlangsung selama 2 hari 3 minggu.

    Nyeri, pada daerah tersebut terutama pada yang akut.

    Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise, mual).

    Terdapat satu atau lebih dan dapat kambuh kembali.

    Tempat predileksi : muka, leher, lengan, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, pantat

    dan daerah anogenital.

    Cara Mendiagnosa

    http://journal-kesehatan.blogspot.com/2011/11/furunkel.htmlhttp://journal-kesehatan.blogspot.com/2011/11/furunkel.html#comment-formhttp://journal-kesehatan.blogspot.com/2011/11/furunkel.html#comment-formhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=facebookhttp://3.bp.blogspot.com/-lNtkhtDxHj0/Ts06u_bshaI/AAAAAAAAADo/n1NlwmA8wJY/s1600/Bisul.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-lNtkhtDxHj0/Ts06u_bshaI/AAAAAAAAADo/n1NlwmA8wJY/s1600/Bisul.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-lNtkhtDxHj0/Ts06u_bshaI/AAAAAAAAADo/n1NlwmA8wJY/s1600/Bisul.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-lNtkhtDxHj0/Ts06u_bshaI/AAAAAAAAADo/n1NlwmA8wJY/s1600/Bisul.jpghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=facebookhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=bloghttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1998883467064803373&postID=8083277737883919142&target=emailhttp://journal-kesehatan.blogspot.com/2011/11/furunkel.html#comment-formhttp://journal-kesehatan.blogspot.com/2011/11/furunkel.html
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    2/16

    Diagnosis furunkel dapat ditegakkan secara klinis mengingat gambaran klinisnya yang khas

    yaitu lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk kerucut,

    nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus.

    Tetapi untuk lebih menegakkan diagnosisnya yaitu dari segi :

    1. Anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.

    2. Pemeriksaan fisik khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut, dan

    ditengahnya terdapat core

    3. Pemeriksaan penunjang : pengecatan Gram, kultur dan tes sensitivitas, tes darah rutin

    Diagnosis Banding

    Diagnosis banding furunkolosis adalah folikulitis dan karbunkel. Antara furunkolosis dan

    folikulitis dapat dibedakan dari segi efloresensinya kalau pada folikulitis berupa macula

    eritematus, papula, pustula, tidak terdapat core dan jaringan disekitarnya tidak meradang. Antara

    furunkolosis dengan karbunkel, dapat dibedakan dari segi efloresensinya mirip dengan furunkel

    hanya saja ukurannya lebih besar dan mata bisulnya lebih dari satu, dan biasanya sering dijumpai

    pada penderita Diabetes Militus.

    Penatalaksanaan

    Adapun penatalaksanaan untuk furunkel atau furunkolosisi adalah sebagai berikut :

    1. Umum : atasi faktor predisposisi

    2. Medikamentosa

    Untuk mempercepat drainase, kompres dengan air hangat atau povidon 1% (encerkan

    1:10) 2 kali sehari selama 10-15 menit, setelah itu baru dioleskan antibiotik

    Simptomatik

    Sistemik diberikan antibiotic, seperti : Koksasilin 3 x 500 mg per oral/ hari selama 5-7

    hari atau Cefadroksil 2 x 500 mg peroral/ hari selama 10-14 hari bila alergi terhadap

    penisilin diberikan eritromisin, pada furunkel maligna diberikan sefotaksim 1 gram

    intramuskuler per 8 jam selama 10 hari.

    Sumber : blogspot

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    3/16

    Cara Mencegah BisulBisul merupakan penyakit menular dan salah satu penyakit yang cukup menganggu

    karena dapat menimbulkan rasa sakit yang cukup meresahkan. Bisul yang dapat

    menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak-anak, bahkan orang dewasa.

    Bisul tidak diketahui secara pasti gejalanya, namun yang dapat diketahui adalah ketika

    timbul benjolan kecil dikelilingi dengan ruam kulit yang merah, disertai rasa sakit bila

    disentuh atau dipencet. Gejala tersebut dinamakan bisul.

    Bisul hampir sama dengan jerawat mulai dari gejalanya, namun jerawat yang tumbuh

    lebih besar dari jerawat pada umumnya dapat tumbuh menjadi bisul. Penyebab yang

    banyak diketahui dari timbulnya bisul adalah karena keadaan tubuh atau kebiasaan

    pola makan yang salah dan pengaruh adanya polusi udara dari keseharian aktivitas yangdijalani setiap harinya.

    Bisul

    Bisul bukan lah penyakit berbahaya, karena bisul dapat disembuhkan. Namun

    sebaiknya, bisul jangan dipencet karena hanya akan membuat kulit menjadi infeksi,

    kemudian menyebarkan bakteri lainnya ditempat berbeda kemudian bisul tumbuh

    kembali.

    Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah timbulnya bisul :

    1. Menjaga kebersihan tubuh. Dengan mandi 2 kali sehari untuk melindungi dan

    membuat tubuh selalu bersih dan terbebas dari kuman serta penyakit atau bakteri

    penyebab timbulnya bisul.

    2. Mengganti baju atau pakaian secara teratur terutama disaat tubuh sedang

    berkeringat, karena di saat berkeringat tubuh mengeluarkan banyak uap dan bakteri

    yang bercampur dengan air keringat.

    Menggunakan pakaian yang sama selama berhari-hari hanya akan membuat tubuh

    semakin kotor meski tak terlihat dan meskipun mandi berkali-kali.

    3. Keringkan tubuh dari keringat. Setiap melakukan aktivitas pastinya tubuh

    mengeluarkan banyak keringat, karena merupakan bagian dari sekresi tubuh terhadap

    suhu udara. Bila sedang berkeringat jangan langsung mengelap keringat dengan tissu

    atau menghilangkan keringat dengan kipas angin agar kulit tidak lembab. Jika kulit

    http://bisul.org/cara-mencegahkan-bisul/http://bisul.org/cara-mencegahkan-bisul/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    4/16

    tubuh dalam keadaan lembab, bakteri, kuman dan jamur akan mudah berkembang biak

    dengan cepat di lapisan kulit. Biarkan keringat hilang dengan sendirinya.

    4. Mencuci tangan dan wajah. Biasakan untuk mencuci tangan dan wajah usai

    melakukan aktivitas apapun dan usai berpergian dari luar rumah. Cara ini dinilai cukup

    efektif untuk menghindari dan melindungi diri dari berbagai serangan kuman penyakit

    termasuk bisul.

    5. Menghindari beberapa jenis makanan yang mengandung protein

    tinggi.Mitos yang ada bahwa seseorang yang gemar mengkonsumsi telur yang

    mengandung protein tinggi, dapat menimbulkan bisul.

    Penyebab Bisul

    Bisul dapat berkembang dengan cepat. Hal ini diakibatkan oleh berkembangnya

    bakteri/kuman staphylococcus aureus. Bisul sama dengan jerawat berwarna merah,keras dan membengkak.

    Bisul yang berkembang dan semakin membengkak serta memiliki satu inti

    ditengahnya yang disebut dengan mata bisul. Inti bisul mengandung bakteri

    dalam jumlah yang sangat banyak. Bakteri bercampur dengan sel darah putih

    ditempatnya menginfeksi. Sel-sel membentuk cairan kental yang berupa nanah.

    Kemudian nanah akan keluar ketika bisul pecah.

    Nanah mengandung banyak kuman dan bakteri hidup yang akan menyebabkan infeksi

    dan menimbulkan bisul di tempat lainnya, karena bisul merupakan penyakit menular.

    Bisul disebabkan infeksi bakteri pada folikel (akar) rambut di kulit yang disebabkan

    oleh bakteri stafilokokus. Nanah dalam bisul berisi bakteri hidup dan bisa menular.

    Selain itu, bisul juga bisa menyebar ke bagian tubuh yang lain (septikemia: bakteri

    dalam peredaran darah).

    Penampakan bisul

    Proses terjadinya bisul- Bakteri masuk ke dala tubh lewat jaringan kulit

    - Bakteri tersebut kemudian mengeluarkan toksin/racun yang dapat membunuh sel-sel

    disekitarnya

    http://bisul.org/penyebab-bisul/http://bisul.org/penyebab-bisul/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    5/16

    - Tubuh akan melakukan pertahanan dengan cara mengirimkan sel darah putih untuk

    membunuh toksin tersebut

    - Secara otomatis, sel kulit akan menghalangi toksin tersebut menyebar dengan cara

    membentuk jaringan atau dinding bisul, sehingga penyakit/toksin tetap terkumpul di

    satu titik.

    - Karena toksin ini mengumpul di satu titik kulit, terjadilah benjolan bisul berisi nanah.

    Bisul selain disebabkan oleh infeksi kuman/bakteri. Bisul juga dapat

    disebabkan oleh pola kebersihan diri yang kurang terjaga, seperti :

    1. Kebersihan

    Kebersihan diri dan lingkungan mencerminkan hidup yang bersih dan setidaknya kitadapat mencegah terjadinya serangan penyakit. Kita sering melakukan aktivitas baik di

    dalam maupun di luar ruangan dan banyak berkutat dengan kuman, bakteri, debu dan

    polusi udara lainnya.

    Wajah merupakan tempat favorit dari tumbuhnya bisul, karena wajah merupakan

    anggota tubuh yang mudah sekali terkena polusi udara yang memudahkan kotoran dan

    lainnya mudah menempel dan masuk ke dalam pori-pori kulit ditambah produksi

    minyak di wajah terutama pada mereka yang memiliki tekstur kulit wajah berminyak.

    Minyak berlebih yang ada di dalam pori-pori kulit yang tidak keluar kemudian

    bercampur dengan bakteri/kuman dan hal ini akan menyebabkan timbulnya bisul.

    2. Alergi

    Beberapa jenis makanan dipicu sebagai penyebab timbulnya bisul. Banyak pendapat

    yang mengatakan bahwa mengkonsumsi makanan yang tinggi dengan protein tinggi

    menyebabkan timbulnya bisul. Salah satu contoh adalah telur yang mengandung

    protein tinggi dan banyak orang mengatakan banyak makan telur akan menyebabkan

    timblnya bisul.

    Penyakit BisulBisul dalam bahasa latin disebut dengan abscessus yakni sekumpulan

    nanah (neutrofil mati) yang telah terakumulasi di rongga jaringan setelah

    http://bisul.org/penyakit-bisul/http://bisul.org/penyakit-bisul/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    6/16

    terinfeksi sesuatu umumnya disebabkan oleh bakteri atau parasit atau

    barang asing seperti luka tembakan/tikaman.

    Bisul adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebarnya barang

    asing di tubuh. Organisme atau barang asing yang membunuh sel sekitarnya

    mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkan radang, sel darah putih

    mengalir menuju tempat tersebut dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat

    tersebut.

    Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk

    mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah sel imun untuk

    menyerang bakteri atau barang asing di bisul. Bisul terjadi karena infeksi kulit. Bisul

    penyakit yang serius, namun terasa sakit dan nyeri.

    Bisul dapat menyerang siapa saja seperti bayi, anak-anak, dan orang dewasa. Bisul yang

    mudah menyerang bayi dan anak-anak dikarenakan tubuh bayi dan anak-anak masih

    rentan dengan serangan penyakit dan daya tahan tubuh belum maksimal.

    Meskipun demikian, bisul tak hanya terjadi pada bayi dan anak-anak saja, namun juga

    dapat terjadi pada orang dewasa. Bisul dapat terjadi hampir di seluruh bagian tubuh

    yang memiliki banyak lipatan tubuh yang memungkinkan sering terjadinya gesekan

    seperti ketiak dan bokong.

    Banyak orang mengatakan, bahwa bisul disebabkan oleh salah satu jenis makanan yakni

    telur, padahal sebenarnya telur bukanlah penyebab utama dari timbulnya bisul.

    Gejala timbulnya bisul tidak diketahui datangnya. Bisul timbul karena suatu kebersihan

    wajah atau tubuh yang dirasa kurang menjaga kebersihan total, kesalahan dalam

    konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak berlebih yang tak diperlukan,

    kemudian meninggalkan plak dari lemak yang memungkinkan timbulnya bisul. Daya

    tahan tubuh yang lemah, dan kebersihan diri dan lingkungan yang kurang terjaga.

    Sumber :http://bisul.org/

    http://bisul.org/http://bisul.org/http://bisul.org/http://bisul.org/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    7/16

    Furunkulosis, Penyakit Kulit Akibat Infeksi Kuman

    Tue, Oct 21, 2008

    health: kesehatan

    Apakah anda atau anak anda sering terkena penyakit kulit

    karena alergi atau infeksi? Tahukah anda kalo penyakit kulit itu tidak lah sama jenis maupun obatnya.

    Maka hati-hatilah mengobati penyakit kulit anda dengan obat-obat yang sering ditemukan dipasaran,

    salah-salah penyakit kulit anda tambah parah jadinya. Ulasan ini adalah tentang salah satu penyakit kulit

    yang disebabkan oleh infeksi, yang sangat sering ditemukan di masyarakat terutama pada anak-anak.

    Furunkolosis namanya, adalah salah satu bentuk daripada pioderma. Di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan

    Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, insidennya menduduki tempat ketiga terbanyak,

    dan berhubungan erat dengan keadaan sosial ekonomi.

    Furunkolosis dapat menimbulkan komplikasi yang fatal. Salah satunya adalah furunkel maligna yaitu

    furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan pinggir lateral kedua mata,

    oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial. Masalah lain yaitu bisa terjadi penyebaran bakteri yang

    lebih dalam atau lebih luas sehingga bisa juga terjadi selulitis atau bakterimia. Dan apabila higinis

    penderita jelek atau menderita diebetes militus, furunkel menjadi sering kambuh. Berikut akandipaparkan dari penyebab, patogenesis, sampai penanganannya.

    Mengenai Pengertian dari Penyakit ini

    Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus dan Streptococcus atau oleh

    keduanya. Furunkel adalah peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang disekitarnya, yang

    disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Apabila furunkelnya lebih dari satu maka disebut furunkolosis.

    Penyebaran

    Pioderma merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat. Di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan

    Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, insidennya menduduki tempat ketiga, dan

    berhubungan erat dengan keadaan sosial ekonomi.

    Furunkel lebih sering pada musim panas, karena banyak berkeringat. Dari segi umur onsetnya dapat

    terjadi pada anak-anak dan juga orang muda. Frekuensinya lebih banyak pada anak laki-laki.

    Etiologi / Penyebab

    http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/http://imadeharyoga.com/category/health-kesehatan/http://www.visualdxhealth.com/images/dx/webTeen/furunculosis_28569_lg.jpghttp://imadeharyoga.com/category/health-kesehatan/http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    8/16

    Etiologinya kebanyakan oleh Staphylococcus aureus, merupakan sel-sel berbentuk bola atau coccus

    Gram positif yang berpasangan berempat dan berkelompok. Staphylococcus aureus merupakan bentuk

    koagulase positif, ini yang membedakannya dari spesies lain, dan merupakan patogen utama bagi

    manusia. Pada Staphylococcus koagulase negatif merupakan flora normal manusia. Staphylococcus

    menghasilkan katalase yang membedakannya dengan streptococcus.

    Faktor Predisposisi yang mempengaruhi munculnya penyakit ini

    Sebenarnya yang mempengaruhi untuk terjadinya pioderma, khususnya furunkel atau furunkolosis ada

    tiga faktor yaitu faktor host, agent, dan lingkungan.

    Faktor host

    1. higinis yang jelek

    2. diabetes militus

    3. kegemukan

    4. sindrom hiper Ig E

    5. carier kronik S. aureus (hidung)

    6. gangguan kemotaktik

    7. ada penyakit yang mendasari seperti HIV

    8. sebagai komplikasi dari dermatitis atopi, ekscoriasi, scabies atau pedikulosis (adanya lesi pada kulit atau

    kulit tidak utuh bisa juga karena garukan atau sering bergesekan)

    Agent : biasanya S. aureus

    Lingkungan

    1. lingkungan yang kotor atau kebersihannya jelek

    2. iklim panas

    Patofisiologi, Patogenesis, Patologi

    Banyak hal yang mempengaruhi seseorang sampai terjadinya pioderma antara lain faktor host, agent,

    dan lingkungan seperti yang telah dipaparkan diatas dimana adanya ketidak seimbangan antara ketiga

    faktor tersebut. Staphylococcus mengandung polisakarida dan protein yang bersifat antigen yang

    merupakan substansi penting di dalam struktur dinding sel. Peptidoglikan, suatu polimer polisakarida

    yang mengandung subunit-subunit yang terangkai, merupakan eksoskeleton kaku pada dinding sel.

    Peptidoglikan dihancurkan oleh asam kuat atau lisozim. Hal ini merupakan penting dalam potogenitas

    infeksi : zat ini menyebabkan monosit membuat interleukin-1 (pirogen endogen) dan antibodi opsonik,

    dan zat ini juga menjadi zat kimia penarik (kemotraktan) untuk leukosit polimorfonuklear, mempunyai

    aktifitas mirip endotoksin, mengaktifkan komplement.

    Patologi prototipe lesi staphylococcus adalah furunkel atau abses setempat lainnya. Kelompok-

    kelompok S. aureus yang tinggal dalam folikel rambut menimbulkan nekrosis jaringan. Koagulase

    dihasilkan dan mengkoagulasi fibrin disekitar lesi dan didalam saluran getah bening, mengakibatkan

    pembentukan dinding yang membatasi preses dan diperkuat oleh penumpukan sel radang dan

    kemudian jaringan fibrosis. Di tengah-tengah lesi, terjadi pencairan jaringan nekrotik (dibantu oleh

    hipersensitivitas tipe lambat) dan abses mengarah pada daerah yang daya tahannya paling kecil, setelah

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    9/16

    jaringan nekrotik mengalir keluar, rongga secara perlahan-lahan diisi dengan jaringan granulasi dan

    akhirnya sembuh.

    Gambaran Klinik

    Bakteri masuk ke dalam folikel rambut sehingga menimbulkan folikulitis dan perifolikulitis, tampak

    sebagai nodus kemerahan dan sangat nyeri. Pada keadaan yang berat dapat disertai gejala demam,

    malaise, dll. Setelah 2-4 hari terjadi proses supurasi dan terbentuk abses ini dapat diketahui dengan

    adanya fluktuasi. Pada bagian tengah lesi terdapat bintik kekuningan yang merupakan jaringan nekrotik,

    dan disebut mata bisul (core). Bila abses pecah inti jaringan nekrotik tersebut akan keluar. Perawatan

    khusus ialah pada furunkel maligna yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh

    bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial. Masalah lain

    yaitu bisa terjadi penyebaran bakteri yang lebih dalam atau lebih luas sehingga bisa juga terjadi selulitis

    atau bakterimia. Dan apabila higinis penderita jelek atau menderita diebetes militus, furunkel menjadi

    sering kambuh. Predileksi penyakit ini biasanya pada daerah yang berambut misalnya pada wajah,

    punggung, kepala, ketiak, bokong dan ekstrimitas, dan terutama pada daerah yang banyak bergesekan.

    Efloresensi, lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk

    kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus.

    Bagaimana Mendiagnosisnya.

    Diagnosis furunkel atau furunkolosis kebanyakan dapat ditegakkan secara klinis mengingat gambaran

    klinisnya yang khas yaitu lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa

    berbentuk kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah,

    terbentuk ulkus. Tetapi untuk lebih menegakkan diagnosisnya yaitu dari segi :

    1. anamnesis : timbul bisul atau benjolan yang nyeri dan ada matanya.2. pemeriksaan fisik khususnya efloresensi nodul eritema berbentuk kerucut, dan ditengahnya terdapat

    core

    3. pemeriksaan penunjang : pengecatan Gram, kultur dan tes sensitivitas

    Diagnosis banding

    Diagnosis banding furunkolosis adalah folikulitis dan karbunkel. Antara furunkolosis dan folikulitis dapat

    dibedakan dari segi efloresensinya kalau pada folikulitis berupa macula eritematus, papul, pustula, tidak

    terdapat core dan jaringan disekitarnya tidak meradang. Antara furunkolosis dengan karbunkel, dapat

    dibedakan dari segi efloresensinya mirip dengan furunkel hanya saja ukurannya lebih besar dan mata

    bisulnya lebih dari satu. Dan biasanya sering dijumpai pada penderita DM.

    Komplikasi

    Berikut adalah beberapa komplikasi furunkel:

    1. furunkel malignan : yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh bibir atas dan

    pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial melalui vena facialis dan

    anguular emissary dan juga pada vena tersebut tidak mempunyai katup sehingga menyebar ke sinus

    cavernosus yang nantinya bisa menjadi meningitis.

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    10/16

    2. selulitis bisa terjadi apabila furunkel menjadi lebih dalam dan meluas.

    3. bakterimia dan hematogen : bakteri berada di dalam darah dapat mengenai katup jantung, sendi, spine,

    tulang panjang, organ viseral khususnya ginjal

    4. furunkel yang berulang, hal ini disebabkan oleh higine yang buruk

    Tentang Penatalaksanaan / Pengobatannya

    Adapun penatalaksanaan untuk furunkelatau furunkolosisi adalah sebagai berikut:

    1. Topikal

    Topical diberikan salep yang mengandung basitrasin dan neomisin, asam fusidat , natrium fusidat

    atau yang mengandung mupirosin. Bila terjadi ulkus atau lesi masih eksudatif dilakukan kompres

    terbuka dengan larutan permanganas kalikus 1/ 5000, larutan rivanol 0,1% atau povidin iodine 5%-

    10%.

    1. Sistemik

    Sistemik diberikan antibiotic, seperti

    Koksasilin 3 x 500 mg per oral/ hari selama 5-7 hari atau

    Sefadroksil 2 x 500 mg peroral/ hari selama 10-14 hari

    Bila alergi terhadap penisilin diberikan eritromisin

    Pada furunkel maligna diberikan sefotaksim 1 gram intramuskuler per 8 jam selama 10 hari.

    Prognosis

    Umumnya baik. Asalkan mendapatkan penanganan yang adekuat dan faktor penyebab dapat

    dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang baik bila terjadi komplikasi.

    Sumber Tulisan ini:

    1.Djuanda, A. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi keempat, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,

    Jakarta, 2005, p. 110-112 , 379-381

    2.Duarsa, W., Pindha, S., Bratiartha, Adiguna, S., Wardhana, Darmada, Wiraguna, Nusantara, A. Pedoman

    Diagnosis dan Terapi Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Denpasar, Fakultas

    Kedokteran Udayana, Denpasar, 2007, p. 27-28

    3.Freeberg, I.M., Elsen, A.Z., Wolff, K. Fitzpatrieks Dermatology in General Med, 6th

    ed, McGraw Hill,

    2003, vol 2 p. 1856-1863.

    4.Fitzpatrieks Color atlas and Synopsis of Clinical Dermatologg, 5th

    ed, McGraw Hill, 2003, p. 595-597

    5.Katzung, B.G. Basic & Clinical Pharmacology, 9th

    ed, McGraw Hill, 2004, p. 801-806

    6.Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, edisi kedua, EGC, Jakarta, 2004, p. 80-81, 84-87

    7.Jawetz, dkk., Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 20, EGC , 1996.

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    11/16

    Sumber :http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/

    a. Manifestasi klinis

    Keluhannya nyeri. Kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat

    pustule. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah

    membentuk fistel. Tempat predileksi ialah tempat yang banyak friksi, misalnya aksila dan bokong.

    Bisul (furunkel) merupakan infeksi yang dalam pada folikel rambut oleh S. aureus. Timbul abses

    yang nyeri pada tempat infeksi, dan sesudah beberapa hari terjadi fluktuasi dan titik-titik yang

    merupakan pusat pustule. Begitu inti di bagian tengah nekrosis hancur, maka secara bertahap

    lesi tersebut menghilang. Pada beberapa pasien bisul merupakan gangguan yang hilang timbul,

    walaupun hal ini ada hubungannya dengan kelainan-kelainan berarti yang melatarbelakanginya.

    Mula-mula nodul kecil yang mengalami keradangan pada folikel rambut, kemudian menjadi

    pustule dan mengalami nekrosis dan menyembuh setelah pus keluar dengan meninggalkan

    sikatriks. Awal juga dapat berupa macula eritematosa lentikular setempat, kemudian menjadi

    nodula lentikular setempat, kemudian menjadi nodula lentikuler-numular berbentuk kerucut.4

    Nyeri terjadi terutama pada furunkel yang akut, besar, dan lokasinya di hidung dan

    lubang telinga luar. Bisa timbul gejala kostitusional yang sedang, seperti panas badan, malaise,

    mual. Furunkel dapat timbul di banyak tempat dan dapat sering kambuh. Predileksi dari

    furunkel yaitu pada muka, leher, lengan, pergelangan tangan, jari-jari tangan, pantat, dan

    daerah anogenital.7,8

    Gambaran Klinik

    Bakteri masuk ke dalam folikel rambut sehingga menimbulkan folikulitis dan perifolikulitis, tampaksebagai nodus kemerahan dan sangat nyeri. Pada keadaan yang berat dapat disertai gejala demam,

    malaise, dll. Setelah 2-4 hari terjadi proses supurasi dan terbentuk abses ini dapat diketahui dengan

    adanya fluktuasi. Pada bagian tengah lesi terdapat bintik kekuningan yang merupakan jaringan nekrotik,

    dan disebut mata bisul (core). Bila abses pecah inti jaringan nekrotik tersebut akan keluar. Perawatan

    khusus ialah pada furunkel maligna yaitu furunkel yang timbul pada daerah segitiga yang dibatasi oleh

    bibir atas dan pinggir lateral kedua mata, oleh karena dapat meluas ke dalam intra kranial. Masalah lain

    yaitu bisa terjadi penyebaran bakteri yang lebih dalam atau lebih luas sehingga bisa juga terjadi selulitis

    http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/http://imadeharyoga.com/2008/10/furunkulosis-penyakit-kulit-akibat-infeksi-kuman/
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    12/16

    atau bakterimia. Dan apabila higinis penderita jelek atau menderita diebetes militus, furunkel menjadi

    sering kambuh. Predileksi penyakit ini biasanya pada daerah yang berambut misalnya pada wajah,

    punggung, kepala, ketiak, bokong dan ekstrimitas, dan terutama pada daerah yang banyak bergesekan.

    Efloresensi, lesi awal berupa infiltrat kecil, membesar membentuk nodul eritematosa berbentuk

    kerucut, nyeri, terdapat core (mata bisul), kemudian melunak menjadi abses, pecah, terbentuk ulkus.

    b. Penatalaksanaan

    Penatalaksanaan furunkel meliputi pengobatan topikal, sistemik, dan pengobatan

    penyakit yang mendasari. Umumnya penderita sembuh dengan terapi adekuat tersebut,

    namun ada beberapa penderita yang mengalami rekurensi yang membutuhkan evaluasi

    dan penanganan lebih lanjut.3

    1. Hygiene kulit harus ditingkatkan

    2. Jika masih berupa infiltrate, topical dapat diberikan kompres salep iktiol 5% atau salep

    antibiotic

    3. Antibiotic sistemik : eritromisis 4x250 mg atau penisiline masih merupakan obat terpilih

    atau antibiotic berspektrum luas memberi hasil yang baik

    4. Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, selanjutnya dikompres atau diberi salep

    kloramfenikol 2%

    5. Usaha menghilangkan factor penyebab seperti obesitas, DM, hiperhidrosis

    Jika sedikit cukup dengan antibiotic topical. Jika banyak digabung dengan antibiotic sistemik.

    Kalau berulang-ulang mendapat furunkolosis atau karbunkel, cari factor predisposisi, misalnya

    diabetes mellitus.

    Pasien dengan bisul yang sering kambuh harus diambil apusan (swab) untuk dikultur, dan bila ditemukan

    mengandung stafilokokus, maka harus diobati dengan antibakteri topical seperti mupirosin, yang

    dioleskan. Hal ini bias juga dibantu dengan tambahan obat antibakteri untuk mandi, misalnya triklosan

    2% dan pemberian flukloksasilin dalam waktu yang lama.

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    13/16

    Gejala singkat penyakit :

    Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan. Sakit dan nyeri pada daerah lesi.

    Lesi mula-ula berupa infiltrate kecil, dalam waktu singkat membesar membentuk nodula eritematosa

    berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat rambut keluar tampak bintik-bintik putih sebagai mata bisul.

    Nodus tadi akan melunak (supurasi) menjadi abses yang akan meecah melalui lokus minoris resistensie

    yaitu muara folikel, rambut menjadi rontok/terlepas. Jaringan nekrotik keluar sebagai pus dan terbentuk

    fistel.

    Penatalaksanaan :

    1. Hygiene kulit harus ditingkatkan

    2. Jika masih berupa infiltrate, topical dapat diberikan kompres salep iktiol 5% atau salep antibiotic

    3. Antibiotic sistemik : eritromisis 4x250 mg atau penisiline masih merupakan obat terpilih atau

    antibiotic berspektrum luas memberi hasil yang baik

    4. Jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, selanjutnya dikompres atau diberi salep

    kloramfenikol 2%

    5. Usaha enghilangkan factor penyebab seperti obesitas, DM, hiperhidrosis

    Prognosis : baik sepanjang factor penyebab dapat dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang baik bila

    terjadi rekurensi.

    Sumber : atlas kulit saripatipenyakit kulit

    Siregar, R.S. 2002.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta : EGC

    FURUNKEL/KARBUNKEL

    Definisi

    Furunkel ialah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika lebih daripada sebuah disebut furunkulosis.

    Karbunkel ialah kumpulan furunkel.

    Etiologi

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    14/16

    Biasanya Staphylococcus aureus

    Gejala Klinis

    Keluhannya nyeri. Kelainan berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat

    pustule. Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah

    membentuk fistel. Tempat predileksi ialah tempat yang banyak friksi, misalnya aksila dan bokong.

    Pengobatan

    Jika sedikit cukup dengan antibiotic topical. Jika banyak digabung dengan antibiotic sistemik. Kalau

    berulang-ulang mendapat furunkolosis atau karbunkel, cari factor predisposisi, misalnya diabetes

    mellitus.

    Sumber : buku kulit fk ui

    Furunkulosis (bisul-bisul)

    Bisul (furunkel) merupakan infeksi yang dalam pada folikel rambut oleh S. aureus. Timbul abses yang

    nyeri pada tempat infeksi, dan sesudah beberapa hari terjadi fluktuasi dan titik -titik yang merupakan

    pusat pustule. Begitu inti di bagian tengah nekrosis hancur, maka secara bertahap lesi tersebut

    menghilang. Pada beberapa pasien bisul merupakan gangguan yang hilang timbul, walaupun hal ini ada

    hubungannya dengan kelainan-kelainan berarti yang melatarbelakanginya. Beberapa orang mungkin

    merupakan penyebar stafilokokus pada daerah nasal serta perinasal, dan kemudian organisme tersebut

    bias dipindahkan melalui jari-jemari ke tempat-tempat lain di tubuh.

    Pasien dengan bisul yang sering kambuh harus diambil apusan (swab) untuk dikultur, dan bila ditemukan

    mengandung stafilokokus, maka harus diobati dengan antibakteri topical seperti mupirosin, yang

    dioleskan. Hal ini bias juga dibantu dengan tambahan obat antibakteri untuk mandi, misalnya triklosan

    2% dan pemberian flukloksasilin dalam waktu yang lama.

    Karbunkel

    Karbunkel merupakan infeksi yang dalam oleh S. aureus pada sekelompok folikel rambut yang

    berdekatan. Tempat yang sering terkena karbunkel adalah bagian tengkuk dari leher. Pada mulanya lesi

    berbentuk seperti kubah yang lunak keerahan, kemudian sesudah beberapa hari mulai terjadi supurasi,

  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    15/16

    dan nanah (pus) keluar dari muara-muara folikel. Karbunkel biasanya ditemukan pada manusia berusia

    pertengahan atau berusia lanjut, dan biasanya berkaitan dengan diabetes. Sekarang kelainan ini sudah

    jarang. Untuk pengobatan dapat diberikan flukloksasilin.

    Sumber : Graham-Brown, Robin dan Burns, Tony. 2002. Lecture Notes Dermatologi Edisi Kedelapan.Jakarta : Erlangga. Hal 20-21

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Djuanda A. Pioderma. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima. Jakarta: Fakultas

    Kedokteran Universitas Indonesia. 2010. hal 60.

    2. Abdullah, Benny. Furunkulosis. In: Dermatologi Pengetahuan Dasar dan Kasus di Rumah

    Sakit. SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Haji.Surabaya. 2009. hal 113-115.

    3. Timothy G. Bacterial Infection. In: Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th

    Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies. 2008. pp 1689-1702.

    4. Suyoso Sunarso, dkk. Furunkel. In: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan

    Kelamin. Edisi ke-3. Surabaya: Fakultas Kedokteran Unair. 2005. Hal 29-32.

    5. Sterry, Wolfram et al. Bacterial Desease. In: Thieme Clinical Companions Dermatology. 5th

    edition. New York: Georg Thieme Veriag. 2006. pp 73-75.

    6. http://www.dermis.net/dermisroot/en/26832/image.htm diakses pada tanggal 12 Mei 2012.

    7. Murtiastutik Dwi (editor), dkk. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-2 Cetakan kedua.

    Surabaya: Dep/SMF Kulit dan Kelamin FK UNAIR/RSUD dr.Soetomo. 2010. Hal 30-32.

    8. Cohen P.R et al. Bacterial Infection. In: Harry L.A et al, editor . Andrews Disease of The

    Skin: Clinical Dermatology. 10th

    edition. Philadelphia: W.B. Saunders Company. 2006. pp 253-

    254

    http://www.dermis.net/dermisroot/en/26832/image.htmhttp://www.dermis.net/dermisroot/en/26832/image.htm
  • 7/29/2019 Furunkel Blogspot

    16/16

    9. Ray J. Bacterial Infection. In: ABC of Dermatology. Fourth Edition. London: BMJ Publishing

    Group Ltd. 2003. pp 90.