12

From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

Citation preview

Page 1: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2
Page 2: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

© Institut vector Indonesia 2010Encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including re-prints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The repro-duction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. will be allowed only with a written permission from:

institutvectorindonesia.comYogyakarta - Indonesia

ContentTips Scanning image Dan Outline di photoshop ........................................................ 1 2 3Tips opsi Live Trace .................................................................................................... 4 6Pengenalan opsi recolor artwork di Illustrator ............................................................ 5

MetadataPosting oleh iwan.rmplKeywords: institut vector indonesia; yogya ; vector art ; live trace ; scan ; recolor artwork ;

Page 3: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Dari gambar manual menjelma grunge vector art

Suatu ketika seorang teman mengeluh karena kesusahan mengambar secara digital, pikirannya hanya tertuju pada sebuah pen tablet yang bisa merealisasikan impiannya tapi sayang sekali saat itu budgetnya belum memenuhi harga pen tablet tersebut dan ia hanya bisa mengeluh, mengerutu serta berandai-andai. Padahal kemampuan mengam-bar manualnya selalu mengundang jempol dan decak kagum penikmat karyanya. Sebet-ulnya kemampuan transisi gambar manualnya ke digitalnya juga sangatlah mapan, cuma ia sering mengeluh tentang waktu dan tenggat. Proses mengambar manual yang lumayan menyita waktu dan kembali diolah secara digital bakal memakan waktu ber-hari-hari, bahkan mungkin berminggu-minggu. Akhirnya setelah mendengar keluhannya maka saya menulis tutorial ini, sebetulnya tanpa pen tablet, cukuplah dengan kemauan mengambar manual kita bisa menciptakan karya vector art tanpa harus memakan waktu dalam proses digitalnya. Oke, daripada bertele-tele tentang masalah teman saya itu kita langsung mengambar saja. Dalam kesempatan kali ini sayakan mengambar tengkorak dengan dua bilah pedang menyilang dibelakangnya, eh...mungkin kita lewati saja itu, bagaimana bila mengambar barong saja. Hmmm....yup, saya akan mengambar barong dengan sedikit sentuhan gatot kaca keluar dari selubung rahim/tanah/perut ular dan lain sebagainya...hahahahahahaha...ah, sudahlah yang penting mari gerakan imajinasi dan tangan, seterusnya biarkan mengalir saja, toh ini merupakan ajang latihan saja tapi tetap teguhkan tekad dan nyalakan semangat loh...mari nyalakan selera musikmu (korn unplungged maybe nice) dan segelas kopi hitam kental, rock on man!!!

Page 4: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Bagaimana kalo anda belum atau tidak yakin bisa mengambar bagus (jangan katakan anda TIDAK bisa mengambar, itu tidak bagus untuk kesehatan imajinasimu...). Mengam-bar serupa dengan menulis, teknisnya imajinasi dan tangan yang menjadi perantara keinginanmu. Daripada mengulas hal itu lebih baik tinggalkan bahasan absurd itu dan segera siapkan kertas sketch (HVS 80 gr), kuas, drawing pen, brush pen, pensil, peng-hapus, rautan, cutter, dan mmm, oke, siapkan alat mengambar yang kamu punya. Saya mengunakan kuas cotman, pensil mekanik, penghapus dan kertas. Gores kertas dengan pensil mekanikmu, gores sini, gores situ, hapus bagian yang menganggu, gores kembali. Setelah sketch kasar kelihatan barulah kita ‘hitamkan’ dengan kuas. Teorinya kita mem-buat garis (solid stroke) di Illustrator, jadi area garis tertutup akan mempunyai objek isi (fill) dan begitu pula sebaliknya. Setelah 45 menit berlalu hasilnya seperti dibawah ini...

1

Page 5: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Setelah proses mengambar manual selesai selanjutnya adalah scanning, ya, itu yang akan kita lakukan sekarang. Proses menjadikan gambar kita dalam bentuk digital dan raster. Oke, letakkan gambar kita dalam scanner (saya mengunakan HP Deskjet F2400). Setting ukuran resolusi scan menjadi 600 dpi untuk mempertahankan detail gambar (minimun resolusi cetak 300 dpi) dan setting warna grayscale.

Buka gambar anda di Photoshop. Sekarang kita masuk pada tahap awal digitalisai gam-bar menjadi vector. Tahap ini sangat menentukan karena disinilah proses inking menjadi garis solid.

2

3

Page 6: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Pertama buka kunci background layer photoshop, pilih adjusment layer > level yang terle-tak dibawah panel layer. Set segitiga hitam dan putih ke tengah, mendekati segitiga abu-abu agar hitam menjadi pekat dan membersihkan bercak sketch. Merge layer background dan adjusment layer (cmd + E).

Biasanya ditambah dengan adjusment layer > threshold, tapi saya langsung mengap-likasikan unsharp mask di filter > sharpen agar hitam menjadi benar-benar pekat dan memperjelas garis gambar.

Page 7: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Setelah itu kita seleksi warna hitam saja mengunakan opsi select > color range, set opsi select shadows dan klik OK.

Yup, seleksi garis hitam kita langsung teraplikasi secara otomatis. buat layer baru, pilih panel path dan simpan seleksi dengan menekan opsi make work path from selection. Matikan visibility layer levels 1 dan klik layer yang baru saja anda buat, terlihat path yang baru saja kita buat dan isi dengan warna hitam pekat (pastikan set foreground color black dan background color putih), kembali ke panel path dan pilih opsi fill path with foreground color. tadaaa...garis solid sudah tercipta, pilih pen tool (P) di toolbars dan tekan tombol delete untuk menghapus path dan segera beranjak ke Illustrator.

Page 8: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Simpan sketchmu dengan nama yang kau mau dalam file PSD dan buka/import gambar anda di Illustrator, nah hal yang paling kusuka dari Illustrator adalah opsi live trace yang sangat ampuh dan detail dalam membaca garis, walaupun masih ada kekurangannya tapi ok lah. Pilih gambar kita, embed gambar dan klik tombol live trace dan pilih tracing option. Dalam kotak dialog tracing option isi adjustment mode: black and white, trace setting: fills, path fitting: 1 px, minimum area: 1 px, corner angle: 1 px dan biarkan opsi ig-nore white (jangan dicentang) kemudian klik trace...tunggu sebentar prosesnya, setelah proses selesai klik expand dan yup...grunge line art dan fill color kita baru saja tercipta.

4

Page 9: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Warnailah bagian putih yang baru saja tercipta dengan warna kesukaanmu...hehe-he...yang penting beri saja bagian putih dengan warna yang sesuai dengan imajinasi gambarmu saat pertama kali atau beri warna mode grayscale dalam panel swatches.

Berikan shading yang akan mempermanis grunge vector art mu. Mungkin kamu bisa me-nambahkan background halftone untuk lebih mempermanis artworkmu dan teruslah be-reksplorasi hingga mendapatkan hasil yang memuaskan.

5

Page 10: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Oke, saya sudah selesai dan ini hasil akhir dari tutorial yang menyita kurang lebih 3 jam plus komposisi stock dan shading dari waktu saya. Oya, mengenai shading, akan saya jelaskan dalam suatu bahasan tutorial sendiri, intinya warnai artworkmu dalam mode grayscale kemudian eksplorasikan opsi recolor artwork di Illustrator.

Sebetulnya tutorial ini sudah pernah saya bahas di DA saya (roompoetliar.deviantart.com) dan ditampilkan pada kolom interview visualgrip, art and design magazine edisi 2 bulan Agustus 2010 tapi lebih spesifik tentang pengunaan opsi live trace di Adobe Illus-trator (hanya gambar saja tanpa penjelasan, hehehehe....), nah sekarang saya tebus de-tail tutorial tersebut beserta fungsi recolor artwort di Illustrator, semoga kalian berkenan dan sekali lagi mari bersama majukan dinamika grafis Indonesia. Salam VBK alias Vector Bersama Kita!!!

6

Page 11: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

www. i n s t i t u t v e c t o r i n done s i a . c om

Oke kita sudah selesai dari gambar manual menjelma grunge vector art. Cobalah gayamu sendiri dan kabari saya via comment untuk berbagi.

7

Page 12: From Manual Drawing to Grunge Vector Art_2

© Institut vector Indonesia 2010