10
FORMAT JAWABAN JURNAL PENELITIAN No. Author, year Title Tools Variables Findings Limitation Conclusion and Discussion Implication Results 1. Tanja Dmitrovi c´ , Ljubica Knezˇevi Cvelbar, Tomazˇ Kolar, Maja Makovec Brencˇic ˇ, Irena Ograjens ˇek and Vesna Zˇ abkar, 2008 Konsep kepuasan turis pada tingkat tujuan/ Conceptualizing tourist satisfaction at the destination level Analisis faktor/ analys factors Citra , kualitas, biaya dan risiko, nilai, kepuasan perilaku keluhan konsumen, loyalitas image quality cost and risk value satisfaction attitude behaviur loyalty Model ini menggunakan delapan konstruk laten, dengan kepuasan turis menjadi varieabel moderasi Analisis anteseden (kualitas, citra, nilai, dan biaya dan risiko) kepuasan pelanggan memberikan pengaruh Merancang pengukuran sempit dan mudah diterapkan instrumen memaksakan beberapa keterbatasan sehubungan dengan adanya sejumlah konstruks dan variabel yang diukur disertakan. Dimasukkanny a tambahan konstruks / variabel harus Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah model holistik kepuasan wisata, pendahulunya dan konsekuensi yang bisa dijadikan sebagai latar belakang teoritis untuk merancang sebuah instrumen pengukuran yang lebih berarti dan Hasil dari pengamatan bahwa kepuasan pelanggan terus menerus harus berfungsi sebagai masukan untuk analisis tren dan diskusi strategis mengenai pengembangan tujuan wisata. Tujuan akhir kepuasan pemantauan termasuk mengidentifikasi tujuan strategis pada tingkat tujuan, mempersiapkan rencana taktis dan Keterkaitan antara kepuasan wisatawan, kualitas dan nilai yang bisa dibilang hubungan yang paling banyak dipelajari dalam literatur pariwisata. Namun, penggambaran antara konstruk adalah masalah diperdebatkan secara luas. Sebuah gambaran dari literatur pemasaran menunjukkan bahwa sebagai konstruk teoritis,

Format Jawaban Jurnal Penelitian (1 Juni 2014)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

format reviwew jurnal

Citation preview

FORMAT JAWABAN JURNAL PENELITIAN

No.Author, yearTitleToolsVariablesFindingsLimitationConclusion and DiscussionImplicationResults

1.Tanja Dmitrovic , Ljubica Knezevic Cvelbar, Tomaz Kolar, Maja Makovec Brencic,Irena Ograjensek and Vesna Z abkar, 2008Konsep kepuasan turis pada tingkat tujuan/

Conceptualizing tourist satisfaction at thedestination levelAnalisis faktor/

analys factors

Citra , kualitas, biaya dan risiko, nilai, kepuasan perilaku keluhan konsumen, loyalitas

image quality cost and risk value satisfaction attitude behaviur loyalty

Model ini menggunakan delapan konstruk laten, dengan kepuasan turis menjadi varieabel moderasi Analisis anteseden (kualitas, citra, nilai, dan biaya dan risiko) kepuasan pelanggan memberikan pengaruh dalam proses yang mendasari terciptanya kepuasan, sedangkan konstruksi hasil (perilaku keluhan dan loyalitas) menunjukkan konsekuensiMerancang pengukuran sempit dan mudah diterapkan instrumen memaksakan beberapa keterbatasan sehubungan dengan adanya sejumlah konstruks dan variabel yang diukur disertakan. Dimasukkannya tambahan konstruks / variabel harus memberikan wawasan yang lebih komprehensif dalam kepuasan pelanggan dan dasar yang lebih kokoh bagi pengambilan keputusan strategis tapi pada saat yang sama ada kemungkinan untuk mengurangi transparansi model dan universalTujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah model holistik kepuasan wisata, pendahulunya dan konsekuensi yang bisa dijadikan sebagai latar belakang teoritis untuk merancang sebuah instrumen pengukuran yang lebih berarti dan mudah berlaku bagi manajer tujuan. Menganalisis faktor kepuasan konsumen harus memberikan wawasan ke dalam proses menciptakan kepuasan baik di tingkat konstruk dan indikator. Sebuah analisis dari hasil memungkinkan penilaian terhadap keterkaitan antara perilaku keluhan dan loyalitas pelanggan.Hasil dari pengamatan bahwa kepuasan pelanggan terus menerus harus berfungsi sebagai masukan untuk analisis tren dan diskusi strategis mengenai pengembangan tujuan wisata. Tujuan akhir kepuasan pemantauan termasuk mengidentifikasi tujuan strategis pada tingkat tujuan, mempersiapkan rencana taktis dan operasional dan pada akhirnya meningkatkan daya saing tujuan tertentu.Keterkaitan antara kepuasan wisatawan, kualitas dan nilai yang bisa dibilang hubungan yang paling banyak dipelajari dalam literatur pariwisata. Namun, penggambaran antara konstruk adalah masalah diperdebatkan secara luas. Sebuah gambaran dari literatur pemasaran menunjukkan bahwa sebagai konstruk teoritis, kepuasan pelanggan adalah bermasalah untuk mendefinisikan dan mengoperasionalkan, terutama dalam kaitannya dengan kualitas pelayanan.

No.Author, yearTitleToolsVariablesFindingsLimitationOriginality/valueImplicationResults

2Antonia Correia, Metin Kozak and Joao Ferradeira/ 2013From tourist motivations to touristSatisfaction / motivasi wisatawan untuk mencapai kepuasan SEM, lisrel

facillity knowledge novelty overall satisfactions

fasilitas pengetahuan Hal Baru Kepuasan secara keseluruhanResults suggest that overall satisfaction reflects the tourist assessment of push and pulldimensions of satisfaction. Furthermore, results also demonstrate that satisfaction arose within theopportunity to experience the cultural and social specificities of a destination considering theappropriate facilities. Based on the study findings, implications for management and marketing arepresented / Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan secara keseluruhan mengambarkan penilaian terhadap peningkatana wisata dan kepuasan. Selain itu, Berdasarkan temuan studi, implikasi untuk manajemen pemasaran bahwa kepuasan juga mengalami kekhususan dari budaya dan sosial This study comprises various methodological limitations mainlyconcerning the sample size that was restricted to 323 cases as well as it only considers the cultural cityof Lisbon. Thus, to improve and enhance the model, future works should consider a comparisonbetween multiple cultural destinations. Future research may comprise a broader time window toundertake the possible variation of data / Penelitian ini terdapat keterbatasan metodologis terutama mengenai ukuran sampel yang terbatas pada 323 kasus dan menganggap kota Lisbon sebagai kota budaya. Dengan demikian, untuk memperbaiki dan meningkatkan model, kota-kota budaya lainnya dan menambah jumlah dataThe study contributes to the literature in two major directions. First, the present studyis one of few works that attempt to develop a scale to measure satisfaction issues through the use of anadaptation of push and pull motivations. Second, results demonstrate that all the factors present highloading values competing to explain overall satisfaction. Such empirical evidence has the value topropose that the functional attributes contribute to satisfy the most intrinsic desires of learning about aculture, art or even the famous traditional music Fado in a balance novelty. Thus, several attributescontributing to distinct factors are willing to be grouped under the same theoretical umbrella whentourists draw the evaluation of overall satisfaction, e.g. tangibles (entertainment) and intangibles (learnabout music, art or museums)./ hasil dari penelitian Pertama, penelitian ini adalah salah satu dari beberapa karya yang mencoba untuk mengembangkan skala untuk mengukur masalah kepuasan melalui penggunaan sebuah adaptasi dari push dan pull motivasi. Kedua, hasil menunjukkan bahwa semua faktor nilai beban tinggi saat ini bersaing untuk menjelaskan kepuasan secara keseluruhan. Bukti empiris tersebut memiliki nilai mengusulkan bahwa atribut fungsional berkontribusi untuk memenuhi keinginan yang paling intrinsik belajar tentang budaya, seni atau bahkan musik tradisional yang terkenal Fado dalam kebaruan keseimbangan. Dengan demikian, beberapa atribut yang berkontribusi terhadap faktor-faktor yang berbeda bersedia untuk dikelompokkan di bawah payung teoritis yang sama ketika wisatawan menggambar evaluasi kepuasan secara keseluruhan, misalnya tangibles (entertainment) dan tidak berwujud (belajar tentang musik, seni atau museum).This study represents a step forward to understand and predict touristbehaviour. Tourism scholars and practitioners should be aware that there is a need to consider furtherstudies to develop more effective measurement scales to assess the considered constructs. Forinstance, the suggested assessment of overall satisfaction can be better to measure overall satisfactionby considering the idea of equity theory / Studi ini merupakan langkah maju untuk memahami dan memprediksi perilaku turis. Sarjana Pariwisata dan praktisi harus menyadari bahwa ada kebutuhan untukmempertimbangkan studi lebih lanjut untuk mengembangkan skala pengukuran yang lebih efektif untuk menilai konstruksidipertimbangkan. Misalnya, penilaian yang disarankan kepuasan secara keseluruhan dapat lebih baik untuk mengukur kepuasan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan gagasan teori ekuitas.From a theoretical perspective, the study contributes to the literature in two major directions.First, the present study is one of few works that attempt to develop a scale to measuresatisfaction issues through the use of an adaptation of push and pull motivations. Second,results demonstrate that all the factors present high loading values competing to explainoverall satisfaction. Such empirical evidence has of the value to propose that the functionalattributes contribute to satisfy the most intrinsic desires of learning about a culture, art oreven the famous traditional music Fado in a balance novelty. Thus, several attributescontributing to distinct factors are willing to be grouped under the same theoretical umbrellawhen tourists draw the evaluation of overall satisfaction, e.g. tangibles (entertainment), andintangibles (learn about music, art or museums)./Pertama, penelitian ini adalah salah satu dari beberapa karya yang mencoba untuk mengembangkan skala untuk mengukur masalah kepuasan melalui penggunaan sebuah adaptasi dari push dan pull motivasi. Kedua, hasil menunjukkan bahwa semua faktor nilai beban tinggi saat ini bersaing untuk menjelaskan kepuasan secara keseluruhan. Bukti empiris tersebut memiliki nilai mengusulkan bahwa atribut fungsional berkontribusi untuk memenuhi keinginan yang paling intrinsik belajar tentang budaya, seni atau bahkan musik tradisional yang terkenal Fado dalam kebaruan keseimbangan. Dengan demikian, beberapa atribut yang berkontribusi terhadap faktor-faktor yang berbeda bersedia untuk dikelompokkan di bawah payung teoritis yang sama ketika wisatawan menggambar evaluasi kepuasan secara keseluruhan, misalnya tangibles (entertainment), dan berwujud (belajar tentang musik, seni atau museum).

No.Author, yearTitleToolsVariablesFindingsLimitationOriginality/valueConclusion and DiscussionResults

3Kisang ryu, hye-ryan lee, woo gon kim, 2012The influence of the quality of thePhysical environment, food, and service on restaurant image,customer perceived value, customer satisfaction, and behavioral intentionsPengaruh kualitas lingkungan fisik, makanan, dan layanan di restoran gambar, nilai yang dirasakan pelanggan, terhadap kepuasan pelanggan, dan niat perilakuSEM Amos Quality of physical environment Food quality Service quality Restaurant image Customer perceived value Customer satisfaction Behavioral intentionsStructural equation modeling shows that the quality of the physical environment, food,and service were significant determinants of restaurant image. Also, the quality of the physicalenvironment and food were significant predictors of customer perceived value. The restaurant imagewas also found to be a significant antecedent of customer perceived value. In addition, the resultsreinforced that customer perceived value is indeed a significant determinant of customer satisfaction,and customer satisfaction is a significant predictor of behavioral intentions.Pemodelan persamaan struktural menunjukkan bahwa kualitas lingkungan fisik, makanan,dan layanan adalah faktor penentu yang signifikan restoran gambar. Selain itu, kualitas lingkungan fisik dan makanan adalah prediktor signifikan dari nilai yang dirasakan pelanggan. Restoran gambar juga ditemukan untuk menjadi anteseden yang signifikan dari nilai yang dirasakan pelanggan. Selain itu, hasil diperkuat bahwa nilai yang dirasakan pelanggan memang penentu signifikan kepuasan pelanggan, dan kepuasan pelanggan adalah prediktor signifikan niat perilaku.

The proposed model and study findings will greatly helpresearchers and practitioners understand the complex relationships among foodservice quality(physical environment, food, and service), restaurant image, customer perceived value, customersatisfaction, and behavioral intentions in the restaurant industry.Tujuan dan temuan dapat membantu para peneliti dan praktisi memahami hubungan yang kompleks antara kualitas jasa makanan (lingkungan fisik, makanan, dan layanan), restoran image, nilai yang dirasakan pelanggan, kepuasan pelanggan, dan niat perilaku di industri restoran.This study is the first to develop an integrated model that explicitly accounts forthe influence of three restaurant service quality factors on restaurant image and customer perceivedvalue. Using structural equation modeling, this study empirically confirms that the model with thecausality from quality, in particular three dimensions of foodservice quality in this study, to restaurantimage is superior to the one with causality from image to quality in the context of restaurant.It is clear that based on the criterion of goodness of fit indices and chi-square difference, the proposed model significantly fits better than the competing model. Thus, the originally proposed model was used for further analyses.Berdsarakan dari hasil uji goodness dan chi-square model dapat digunakan untuk menguji dalam penelitian ini