Upload
truongxuyen
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SMBCI News To : All Customers From : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Date : December 2015 Re : Information Termination of MPN G1 Dear valued Customers,
Thank you for choosing PT Bank Sumitomo Mitsui
Indonesia to provide banking services to you.
In relation to the implementation of Minister of Finance
Regulation No. 32/PMK.05/2014 concerning the
Electronic System of State Revenue, PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia has been appointed as the
perception bank that implements the electronic system
of state revenues (MPN G2) effectively on July 2015.
State Revenue Second Generation (MPN G2) is a
refinement of the previous system (MPN G1) that
integrated with Billing sub-system (DJP, DJA, and
DJBC), Settlement sub-system (MPN_DJPB), and
Collecting Agent sub-system (Perception Bank and
Post) with payment method through billing system.
As regulated by Directorate General of State Treasury,
MPN G1 will be terminated by the end of December
2015. Therefore starting on January, 1 2016 bank can
only accept transactions using billing code. This
provision is subject to change, refer to the official
announcement from Directorate General of State
Treasury, Ministry of Finance of the Republic of
Indonesia.
The benefits of using MPN G2 are:
1. Simplify and streamline the process of filling the data
in the context of payment and deposit of state
revenue.
2. Avoid the possibility of human error in data
recording and depositing payments by Perception
Bank/Posts officers.
3. Provide convenience and flexibility of the payment
Terimakasih atas kepercayaan Anda kepada PT Bank
Sumitomo Mitsui Indonesia untuk memberikan jasa
perbankan kepada Anda.
Sesuai dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan
No. 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara
secara Elektronik, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
telah ditunjuk sebagai bank persepsi yang melaksanakan
sistem penerimaan negara secara elektronik (MPN G2)
yang berlaku efektif pada bulan Juli 2015.
Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua (MPN G2)
adalah penyempurnaan dari sistem yang sebelumnya
(MPN G1) yang terintegrasi dengan Billing sub-system
(DJP, DJA, dan DJBC), Settlement sub-system (MPN-
DJPB), dan Collecting Agent sub-system (Bank dan Pos
Persepsi) dengan metode pembayaran melalui sistem
billing.
Sesuai ketentuan dari Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, MPN G1 akan diberhentikan pada akhir
bulan Desember 2015. Sehingga mulai 1 Januari 2016
bank hanya dapat menerima transaksi yang menggunakan
kode billing. Ketentuan ini dapat berubah, mengacu
kepada pengumuman resmi dari Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik
Indonesia.
Keuntungan dari menggunakan MPN G2 adalah:
1. Mempermudah dan menyederhanakan proses
pengisian data dalam rangka pembayaran dan
penyetoran penerimaan negara.
2. Menghindari kemungkinan terjadinya human error
dalam perekaman data pembayaran dan penyetoran
oleh petugas Bank/Pos Persepsi.
3. Memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara
Summitmas II, 9th - 11th Floors Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62 Jakarta 12190 Indonesia
method or deposit via several alternate payment and
deposit.
4. Provide access to the tax payer and tax depositor of
non tax revenue (PNBP) to monitor the status or the
process of PNBP.
5. Provide flexibility to tax payer to record data
independently (self-assessment).
Steps to conduct payment through MPN G2 are as
follows:
1. Registration, performed once in a lifetime;
a. DJP : www.pajak.go.id
b. DJA : www.simponi.kemenkeu.go.id
c. DJBC : www.beacukai.go.id
2. Create Billing, performed when we want to make
tax payment or non-tax payment;
3. Payment, performed after getting billing code.
Payment options in our bank for MPN G2:
1. Manual Payment using Bank’s application for import
and non import tax payment, and
2. Electronic Banking (SMAR&TS Fund Transfer
Local Language)
There is no imposition fees for state revenue’s
transactions using MPN G2.
Download Manual MPN G2:
Non Import Tax and PNBP - here
Import Tax - here
pembayaran atau penyetoran melalui beberapa
alternatif pembayaran dan penyetoran.
4. Memberikan akses kepada wajib bayar PNBP untuk
memonitor status atau realisasi pembayaran dari
penyetoran PNBP.
5. Memberikan keleluasaan kepada wajib pajak/wajib
bayar untuk merekam data setoran secara mandiri (self
assessment).
Urutan langkah yang harus dilakukan pengguna layanan
MPN G2, yaitu sebagai berikut:
1. Registrasi, dilakukan sekali seumur hidup;
a. DJP : www.pajak.go.id
b. DJA : www.simponi.kemenkeu.go.id
c. DJBC : www.beacukai.go.id
2. Pembuatan Billing, dilakukan setiap akan melakukan
pembayaran pajak atau PNBP; dan
3. Pembayaran, dilakukan setelah mendapat kode
billing.
Pilihan pembayaran pada bank kami untuk MPN G2:
1. Pembayaran manual menggunakan aplikasi bank
untuk pembayaran pajak impor dan non impor, dan
2. Elektronik Banking (SMAR&TS Fund Transfer Local
Language)
Tidak ada pengenaan biaya untuk ransaksi penerimaan
negara yang menggunakan MPN G2.
Download Manual MPN G2:
Pajak Non Impor dan PNBP - disini
Pajak Impor - disini
Should you have any inquiries regarding this matter, please do not hesitate to contact us, and the following are your contact persons in our Bank:
- Ms. Marcia Sahusilawane 5227011 Ext 530 - Ms. Tika Darmayanti 5227011 Ext 528 - Ms. Heltanti Sandriani 5227011 Ext 533 - Ms. Nani Wahyuni 5227011 Ext 507
1 | P a g e
MANUAL
PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2
UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA
2014
2 | P a g e
PETUNJUK TEKNIS
PENGGUNAAN SISTEM LAYANAN MPN G-2
BAGI WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR
A. Umum
MPN G-2 sudah diluncurkan secara resmi pada tanggal 27 April 2014 yang lalu, ditandai
dengan pembayaran transaksi perdana di Kota Pasuruan dan Kota Banjarmasin. Dengan
sudah diluncurkan secara resmi tersebut diharapkan implementasi system MPN G-2 akan
benar-benar segera terlaksana, sehingga kelemahan-kelemahan yang ada di system
sebelumnya dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.
Agar seluruh pihak, terutama pihak Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor dapat
memanfaatkan layanan system MPN G-2 tersebut dengan baik, perlu dibuatkan
manual/petunjuk teknis penggunaan system layanan MPN G-2 bagi Wajib Pajak/Wajib
Bayar/Wajib Setor.
B. Syarat-Syarat
Untuk dapat menggunakan system layanan MPN G-2, ada 2 syarat utama yang harus
disiapkan calon pengguna, yaitu:
1. Terhubung dengan internet
2. Mempunyai akun email
C. Langkah-Langkah dalam Penggunaan Sistem Layanan MPN G-2
Pada tahap awal/baru pertama menggunakan Layanan MPN G-2, ada 3 (tiga) langkah yang
harus dilakukan pengguna layanan MPN G-2, yaitu:
1. Pendaftaran/Registrasi, dilakukan sekali seumur hidup.
2. Pembuatan/Create Billing, dilakukan setiap akan melakukan pembayaran kewajiban
pajak, PNBP, maupun Bea dan Cukai.
3. Pembayaran, dilakukan setelah mendapat ID-Billing dari Sistem Billing dan dapat
dibayarkan melalui Teller, ATM, Internet Banking, dan EDC.
1. Pendaftaran/Registrasi
Pendaftaran/Registrasi dilakukan pada masing-masing system billing. Untuk sementara
baru Biller Pajak dan PNBP yang dapat diakses secara umum oleh Wajib Setor/Wajib
Bayar, sementara untuk system billing Bea dan Cukai, karena masih lingkup cukai
tembakau yang sifat tagihan dilakukan secara official assesment, maka system billing
Bea dan Cukai hanya dapat diakses oleh petugas cukai yang bersangkutan. Namun untuk
kedepannya system billing Bea dan Cukai yang tagihannya bersifat self assessment, juga
akan dapat diakses oleh umum.
3 | P a g e
A. Pendaftaran/Registrasi untuk Pajak
Masuk ke Portal Billing Pajak dengan alamat sse.pajak.go.id dan apabila berhasil
masuk ke portal Pajak tersebut, maka di layar monitor akan muncul tampilan sebagai
berikut:
Klik tombol “Daftar baru”, sehingga akan muncul tampilan di layar seperti di bawah
ini.
4 | P a g e
Isikan NPWP Anda, dan apabila NPWP Anda benar serta ada di database Pajak, maka
pada form isian nama akan otomatis keluar nama Anda, sehingga Anda tinggal
mengisi alamat email Anda. Dalam mengisi alamat email hendaknya hati-hati jangan
sampai salah, karena apabila terjadi kesalahan dan sudah terlanjur registrasi, maka
email balasan dari system untuk proses aktivasi tidak pernah Anda terima, padahal
apabila Anda ingin mengulang mendaftar, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena
NPWP sudah terpakai, sehingga sebagai solusi saat ini, Anda harus menghubungi
pihak Biller DJP (nantinya akan difasilitasi dengan adanya help desk MPN G-2).
Setelah mengisi alamat email, dilanjutkan dengan mengisi User ID. User ID
selanjutnya akan digunakan akses masuk system billing pajak untuk pembuatan
billing. Setelah itu masukan angka kode angka yang ada di layar, lalu kalau sudah
yakin akan melakukan registrasi, klik tombol “Register”, dan akan muncul tayangan
sebagai berikut lalu klik tombol “OK” seperti gambar di bawah.
Apabila system billing pajak berhasil menyimpan data Anda, maka akan keluar
tampilan sebagaimana gambar di bawah, yang meminta Anda untuk cek email untuk
proses aktivasi akun Anda.
5 | P a g e
Klik link aktivasi sebagaimana gambar di bawah ini, untuk aktivasinya. Apabila aktivasi
sudah dilakukan, maka proses pendaftaran/registrasi billing pajak sudah selesai
dilakukan, dan dapat dilanjutkan ke proses pembuatan billing.
6 | P a g e
B. Pendaftaran/Registrasi untuk PNBP
Masuk ke portal billing PNBP di alamat www.simponi.kemenkeu.go.id, dan apabila
berhasil masuk ke portal Pajak tersebut, maka di layar monitor akan muncul tampilan
sebagai berikut:
Setelah muncul tampilan sebagaimana gambar di atas, maka klik tombol ‘Daftar’
untuk memulai prosedur pendaftaran pada system billing PNBP. Apabila berhasil
akan muncul tampilan sebagai berikut:
7 | P a g e
Klik tombol ‘Daftar Pengguna’ dan tampilan akan berubah menjadi sebagai berikut:
Tampilan sebetulnya sedikit panjang (kira-kira 3 layar), dan gambar tersebut di atas
adalah tampilan untuk layar depan. Form tersebut harus diisi sesuai dengan kondisi
dan identitas Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor. Untuk pilihan Tipe Pengguna,
8 | P a g e
dipilih sesuai kebutuhan, namun apabila ingin dipilih semua juga diperbolehkan.
Untuk form yang data tanda bintang merah (*) itu bersifat mandatory, yang artinya
harus diisi (tidak boleh kosong). Apabila Anda sudah mengisi sampai dengan isian
terakhir maka di form tersebut terlihat tombol ‘Daftar’ dan tombol ‘Batal’,
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah. Data terakhir yang perlu diisikan adalah
Data Akun. Untuk perhatian, Data Akun (Username dan Password) agar diingat untuk
digunakan pada saat pembuatan/create billing. Dan apabila pengisian dirasa benar,
maka tekan tombol ‘Daftar’ untuk melanjutkan proses pendaftaran.
Apabila pendaftaran berhasil, maka akan muncul notifitasi sebagaimana gambar di
bawah ini, kemudian klik tombol ‘Ok’.
9 | P a g e
dan segera lakukan aktivasi melalui link yang diberikan system melalui email Anda,
yaitu dengan cara klik alamat yang bertulis warna biru sebagaimana gambar di
bawah. Apabila Anda tidak dapat menemukan email aktivasi pada kotak masuk
(inbox), maka cari di folder ‘SPAM’ sehingga muncul pesan seperti berikut:
10 | P a g e
2. Pembuatan/Create Billing
A. Billing Pajak
Untuk membuat billing pajak, kembali masuk ke portal pajak di sse.pajak.go.id,
namun langsung masukkan User ID yang telah Anda buat pada waktu registrasi di
atas dan masukkan juga PIN yang Anda dapat dari system billing pajak melalui email
(User ID dan PIN dapat dilihat pada email) dan klik tombol “Login”.
Apabila akses kita diterima, maka akan keluar tampilan di monitor sebagai gambar di
bawah, yang telah banyak mengandung informasi detil perpajakan Anda.
11 | P a g e
Biasanya yang perlu diisi adalah Jenis Pajak, Masa Pajak, Tahun Pajak, dan Jumlah
Setor. Untuk Jenis Pajak dan Masa Pajak, cara mengisinya cukup dengan klik tanda
panah kebawah sebelah kanan form isian masing-masing. Sementara untuk isian
Tahun Pajak dan Jumlah Setor dilakukan dengan mengetik sesuai dengan kebutuhan.
Setelah semua terisi dan dirasa benar, klik tombol “Simpan”, dan akan muncul
konfirmasi “Simpan Data?”, dan apabila Anda yakin, klik tombol “OK”.
12 | P a g e
Apabila tombol “OK” diklik, maka akan muncul tampilan sebagaimana gambar di
bawah, dan untuk mendapatkan kode billing, klik tombol “Terbitkan Kode Billing”.
13 | P a g e
Sistem akan segera menerbitkan kode billing dan dalam monitor akan muncul
gambar sebagai berikut, dan apabila billing tersebut akan dicetak, klik tombol
“Cetak” dan akan muncul konfirmasi sebagaimana gambar berikutnya.
14 | P a g e
Tampilan tersebut dapat diprint out, dan tahap pembuatan billing pajak sudah
selesai, dan siap ke tahap berikutnya, yaitu tahap pembayaran
B. Billing PNBP
Kembali ke portal billing PNBP, seperti pada awal ketika Anda akan melakukan
pendaftaran, namun sekarang Anda tidak lagi klik tombol ‘Daftar’ melainkan
langsung memasukkan Username dan password yang pernah dibuat pada waktu
pendaftaran, pada isian yang bertanda lingkaran merah, lalu klik tombol ‘Masuk’.
15 | P a g e
Setelah proses beberapa saat, apabila username dan password diterima oleh system
billing, maka system akan menampilkan tayangan sebagaimana gambar di bawah ini,
dengan identitas Anda terlihat di bagian kanan atas tayangan. Dan di bawah
identitas Anda terdapat 4 (empat) tombol warna hijau, yaitu tombol Beranda, Billing,
Manajemen User, dan Manajemen Report.
16 | P a g e
Dan untuk membuat billing, pilih tombol ‘Billing’ seperti terlihat pada gambar di
atas, yang menu akan berubah seperti gambar di bawah ini. Pilih menu sesuai
dengan kebutuhan Anda, apakah menu Kementerian/Lembaga, SDA Non Migas, dan
Menu Non Anggaran.
17 | P a g e
Misal dari tayangan di atas Anda memilih menu Non Anggaran, klik tombol tersebut
dan layar akan menampilkan tayangan seperti gambar di bawah, dengan menu
berubah menjadi hanya terdapat 2 (dua) tombol hijau. Dan untuk membuat billing
pilih tombol Pembuatan Billing (KL).
Tombol pembuatan billing tersebut akan menampilkan form isian sebagaimana
gambar berikut.
Gambar tertampil melebihi satu layar, sehingga tombol ‘Simpan’ terlihat di layar
bagian bawah (harus di-scroll down).
Isilah form isian billing tersebut di atas, sesuai dengan kebutuhan pembayaran
kewajiban Anda, dan apabila selesai klik tombol ‘Simpan’. Untuk Contoh, pada
Kelompok
PNBP
18 | P a g e
kelompok PNBP pilihlah kelompok ‘Umum’. Apabila data berhasil tersimpan maka
akan muncul sebagaimana gambar di bawah ini, lalu klik ‘Ok’.
Kemudian klik tombol ‘Cetak’ dan akan muncul seperti gambar di bawah.
19 | P a g e
Kode billing (tanda lingkaran merah) itulah yang akan menjadi kunci pembayaran ke
Bank/Pos Persepsi. Setelah Anda mendapatkan kode billing, maka tahap
pembuatan billing telah selesai dan siap masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap
pembayaran.
3. Pembayaran
Dalam tahap pembayaran, tidak dibedakan lagi untuk Pajak, PNBP, maupun Bea
dan Cukai. Untuk sementara pembayaran hanya dapat dilakukan di Bank BRI
melalui channel pembayaran lewat Teller, Internet Banking, EDC, dan ATM
A. Teller Bank/Pos Persepsi
Mekanisme pembayaran melalui Teller Bank/Pos Persepsi dilakukan hampir
sama dengan pembayaran sebelumnya (MPN G-1), namun Wajib Pajak/Wajib
Bayar/Wajib Setor tidak perlu membawa hard copy SSP/SSBP/SSPCP, cukup
membawa print out dari system billing (hasil dari tahapan pembuatan billing)
atau cukup menuliskan kode billing yang ada di secarik kertas, dan tinggal
menyerahkan ke petuga teller Bank/Pos Persepsi.
Tunggulah sampai Anda mendapatkan Bukti Penerimaan Negara (BPN) dari
Bank/Pos Persepsi dimaksud. Apabila sudah mendapatkan BPN tersebut, maka
pembayaran sudah selesai, yang berarti proses pembayaran kewajiban Anda
juga sudah selesai untuk satu kewajiban.
B. Internet Banking
Untuk pembayaran melalui Internet Banking, Anda harus sudah terdaftar
sebagai anggota untuk menggunakan internet banking, yang secara nyata
dibuktikan dengan kepemilikan token. Untuk keperluan tersebut, Anda dapat
menghubungi pihak Bank.
Adapun mekanismenya Anda cukup masuk ke portal internet banking pada
Bank dimaksud dan pilihlah menu-menu yang ada sesuai dengan kebutuhan.
C. EDC
EDC (Electronic Device Circuit) adalah sebuah alat yang dapat diibaratkan ATM
mini, sehingga pembayaran lewat EDC harus dilakukan dengan kartu ATM (kartu
debit).
D. ATM
Mekanisme pembayaran penerimaan Negara melalui ATM pada prinsipnya
seperti transaksi yang lain. Anda juga harus punya Kartu Debit (Kartu ATM), dan
harus dilakukan di mesin ATM. Keuntungannya dapat dilakukan kapanpun dan
antriannya tidak sepanjang antrean di loket/teller.
20 | P a g e
Adapun langkah-langkah penggunaan ATM BRI untuk pembayaran penerimaan
Negara adalah sebagai berikut:
1. Masukkan kartu ATM ke mesin ATM, sehingga muncul di layar ATM
sebagaimana gambar di bawah ini.
Pilihlah bahasa (Indonesia atau English), untuk contoh berikut ini kita
menggunakan Bahasa Indonesia. Klik tombol sebelah kanan paling atas
(pilihan Bahasa Indonesia), sehingga akan muncul pada layar ATM
sebagaimana gambar di bawah ini.
21 | P a g e
Klik tombol sebelah kanan paling bawah (Lanjutkan), dan akan muncul pada
layar seperti gambar bawah
Masukan PIN Anda, apabila ada 6 (enam) digit dan berhasil, maka layar akan
berubah seperti gambar di bawah
22 | P a g e
Pilih tombol kanan paling bawah (Transaksi Lain), dan akan muncul gambar
berikut.
Kemudian klik tombol “Pembayaran” (tombol kanan nomer 2), sehingga
akan muncul seperti gambar berikut.
23 | P a g e
Klik tombol “Lainnya” (Tombol kanan paling bawah), dan kemudian akan
muncul dalam layar ATM sebagai berikut.
Klik kembali tombol “Lainnya” (Tombol kanan paling bawah), dan kemudian
akan muncul dalam layar ATM tombol MPN sebagai berikut.
24 | P a g e
Ketika tombol “MPN” (tombol kanan nomer 3) diklik maka Anda akan
diminta memasukan kode billing 15 digit, sebagaimana gambar di bawah.
Setelah memasukkan 15 digit kode billing, lalu tekan tombol “Benar” dan
apabila berhasil akan keluar struk sebagai BPN. Namun karena sifatnya yang
gampang hilang tulisannya, maka diminta agar struk tersebut dikopi.
Dengan berhasil diterimanya BPN (struk ATM sebagai BPN), maka tahapan
pembayaran sudah selesai, sehingga seluruh proses penggunaan layanan
MPN G-2 juga sudah selesai.
Demikian, Petunjuk Teknis ini dibuat untuk member kemudahan kepada
Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor dalam pembayaran penerimaan
Negara dengan menggunakan layanan MPN G-2. Apabila masih ada yang
perlu ditanyakan, silakan hubungi kami di Subdit Penerimaan Negara, Dit.
Pengelolaan Kas Negara, Ditjen Perbendaharaan.
Selamat Menikmati Kemudahan Layanan Kami dalam Penyetoran
Penerimaan Negara. Semoga bermanfaat!
Jakarta, 12 Maret 2014 Subdit Penerimaan Negara Direktorat Pengelolaan Kas Negara
Masukan kode
billing di sini
Billing Online
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI
(c) Hak Cipta pada Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
2015 v.200215
PORTAL PENGGUNA JASA
~ 1 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
Billing Online Portal Pengguna Jasa
~ 2 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2
1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3
2. PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI ........................................................................ 4
MENU APLIKASI BILLING ONLINE ................................................................................................ 5
1. HOME ..................................................................................................................... 5
2. Data Master ........................................................................................................... 6
Rekam Data Master ................................................................................................... 6
3. BILLING ................................................................................................................. 10
Browse Billing .......................................................................................................... 10
Create Data Billing ................................................................................................... 11
Cetak Data Billing ..................................................................................................... 15
4. HELP ..................................................................................................................... 18
5. EXIT ...................................................................................................................... 18
~ 3 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
1. PENDAHULUAN
plikasi Billing Online merupakan pengembangan sistem penerimaan negara yang
dikenal dengan Modul Penerimaan Negara (MPN) sejak tahun 2007 menjadi MPN-G2
merupakan mengoptimalan teknologi informasi dengan pengembangan sistem penerimaan
negara yang lebih modern (transaksi elektronik).
Penyempurnaan MPN dilakukan dengan membangun Sistem Settlement yang
ditangani oleh Ditjen Perbendaharaan dan terintregasi secara langsung dengan aplikasi
billing yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal
Pajak, dan Direktorat Jenderal Anggaran.
Sistem pengelolaan pembayaran/penerimaan sentralisasi berbasis web di DJBC yang
terintegrasi dengan sistem MPN (Settlement DJPBn), terkait dengan tagihan-tagihan yang
harus dibayar dalam rangka pelayanan kepabeanan dan cukai.
Ruang lingkup Billing Online DJBC adalah sebagai berikut ;
a. Menerima data tagihan pembayaran terkait pelayanan dokumen pabean dan
cukai dari Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Pabean/Cukai maupun perekaman
secara manual
b. Membuat data billing DJBC
c. Mencetak struk Billing
d. Mengirim data Billing DJBC ke Sistem MPN (Settelement DJPBn)
e. Menerima data NTPN dari MPN (Settlement DJPBn) yang merupakan tanda sah
penerimaan negara
f. Mengirimkan data NTPN ke SKP
Aplikasi Billing Online DJBC diintegrasikan dengan semua aplikasi yang terkait dengan
proses pembayaran atas pungutan pabean dan cukai yang masuk ke kas negara. Antara lain
: Sistem Aplikasi Cukai (SAC). CEISA Impor, CEISA Ekspor, Sistem Aplikasi Piutang dan
Pengembalian (SAPP).
A
~ 4 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
2. PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI
Login ke Portal Pengguna Jasa
Sebelum masuk Aplikasi Billing Online, pengguna jasa terlebih dahulu mengakses website
portal pengguna jasa DJBC melalui https://customer.beacukai.go.id atau melalui alamat
website http://www.beacukai.go.id dan klik tombol Portal Pengguna Jasa.
1. Isikan username dan password pada form sign in, seperti pada gambar dibawah ini.
User Name : isikan username sesuai dengan data akun Portal Pengguna Jasa
Password : isikan password sesuai dengan data akun Portal Pengguna Jasa
Jika belum memiliki Username dan Password Portal Pengguna Jasa, dapat
memilih menu ‘Pendaftaran User Baru’.
Jika mengalami lupa password, dapat menggunakan menu ‘Request Kode
Aktivasi’ atau menu ‘Lupa Password/Tidak Bisa Akses’ utnuk mendapatkan
Username dan Password tebaru yang akan dikirimkan ke alamat Email
Pendaftaran.
2. Klik menu Sign In untuk masuk
Apabila username tidak terdaftar atau password tidak sesuai, akan muncul pesan
‘Kombinasi username dan password tidak sesuai!’
~ 5 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
3. Setelah login pada portal pengguna jasa, kemudian klik untuk menu Billing Online
yang ada pada daftar menu Sistem Pelayanan sebelah kiri layar.
Menu Aplikasi Billing Online
Menu yang terdapat pada aplikasi Billing Online , antara lain :
1. HOME
Menu ini digunakan sebagai dashboard status billing dari perusahaan
(stakeholder).
~ 6 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
2. Data Master
Menu ini digunakan untuk membuat Data Master Billing.
Rekam Data Master
Berikut langkah - langkah untuk melakukan perekaman data master :
1. Dari menu utama pilih menu Data Master kemudian pilih sub menu Rekam
Data Master.
2. Aplikasi akan menampilkan Form Perekaman Dokumen Master Billing sebagai
berikut :
3. Dari form tersebut isikan kolom - kolom yang wajib diisi secara benar.
- Isikan kolom Kode Kantor dengan cara mengetikkan kode kantor nya
langsung seperti contoh berikut :
atau dengan cara
memilih daftar kode kantor melalui combobox yang berisi daftar kantor,
lihat contoh gambar berikut :
~ 7 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
- Isikan kolom Jenis Dokumen dengan cara memilih list jenis dokumen yang
ada di combobox, seperti gambar berikut :
- Isikan kolom No. /Tgl. Dokumen. Contoh seperti pada gambar berikut :
Catatan : untuk pengisian kolom tanggal bisa diisikan dengan cara
mengetikkan langsung pada kolom nya atau memanfaatkan fasilitas yg
sudah disediakan.
- Kolom Jatuh Tempo diisi sesuai ketentuan.
- Kolom Total Tagihan akan terisi secara otomatis setelah mengisikan Nilai
pungutan pada Jenis Pembayaran.
4. Untuk mengisikan nilai pungutan :
- Pada kolom Jenis Pembayaran klik tombol , akan
muncul kolom isian seperti berikut :
- Untuk mengisikan akun Pungutan klik tombol , akan muncul pilihan
seperti gambar berikut :
~ 8 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
- Setelah mengisi nama akun isikan Nilai Pungutannya.
- Untuk mengisikan akun baru berikutnya klik tombol
- Berikut contoh gambar hasil setelah di rekam nilai pungutan nya
- Tombol untuk menghapus satu akun yang dipilih.
5. Setelah selesai perekaman simpan data nya dengan menekan tombol
, akan muncul pesan konfirmasi seperti berikut :
Kolom untuk
pencarian berdasarkan
uraian nama akun
~ 9 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
6. Jika klik tombol akan muncul pesan seperti berikut :
7. Jika klik tombol akan kembali ke menu Perekaman Data Master.
8. Untuk keluar dari Form Perekaman Data Master klik tombol .
~ 10 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
3. BILLING
Menu ini digunakan untuk browse data Billing, create data Billing, cetak Billing
serta pencarian data Billing.
Browse Billing
1. Langkah –langkah untuk proses browse data Cukai sebagai berikut :
Pilih menu Billing kemudian pilih sub menu Browse Billing.
2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.
3. Proses pencarian data Billing dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
Berdasarkan Kantor Aju
- Pilih Kantor Aju yang akan di tampilkan datanya
~ 11 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
- Kemudian Klik ‘Cari’ untuk menampilkan datanya data.
- Akan tampil semua data yang transaksinya di kantor tersebut.
Berdasarkan Dokumen
Dokumen dapat dipilih sesuai dengan jenis dokumen yang akan diajukan.
Klik ‘Cari’ untuk melakukan pencarian data
Berdasarkan Status
Masukkan ‘Status’ yang akan ditampilkan berdasarkan parameter yang
ada pada menu.
Klik ‘Cari’ untuk melakukan pencarian data.
4. Tampilan hasil pencarian data sebagai berikut :
Create Data Billing
Terdapat 2 jenis billing yang dapat di-create stakeholder pada menu ini yaitu
Billing Cukai dan Billing Pabean.
Langkah –langkah untuk proses Create Billing Cukai sebagai berikut :
1. Klik ‘Create Billing Cukai’ pada menu Browse Billing.
~ 12 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
2. Aplikasi akan menampilkan Form Create Billing Cukai sebagai berikut :
Masukkan data sesuai kebutuhan :
Kantor aju dapat dipilih sesuai dengan dokumen kantor pada saat
pengajuan dokumen.
Jenis Dokumen merupakan jenis dokumen yang akan diajukan.
Periode adalah untuk periode yang akan diajukan.
Klik tombol untuk menampilkan data.
~ 13 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
Pilih salah satu data yang akan dibuatkan Billingnya dengan mengkliknya.
Pada ‘Detail Tagihan’, klik ‘Create Billing’ untuk membuat Billing.
Langkah –langkah untuk proses Create Billing Pabean sebagai berikut :
1. Klik ‘Create Billing Pabean’ pada menu Browse Billing.
2. Aplikasi akan menampilkan Form Create Billing Pabean sebagai berikut :
~ 14 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
Masukkan data sesuai kebutuhan :
Kantor aju dapat dipilih sesuai dengan dokumen kantor pada saat
pengajuan dokumen.
Jenis Dokumen merupakan jenis dokumen yang akan diajukan.
Periode adalah untuk periode yang akan diajukan.
Klik tombol untuk menampilkan data.
Pilih salah satu data yang akan dibuatkan Billingnya dengan mengkliknya.
Pada ‘Detail Tagihan’, klik ‘Create Billing’ untuk membuat Billing.
~ 15 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
Namun, apabila ingin melakukan perubahan pada detail tagihan yaitu
berupa data NPWP pada akun PPN Impor atau PPH Impor diberikan fitur
untuk mengupdate data NPWP tersebut, dengan cara mengklik ‘Ubah’
Lakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan, kemudian klik ‘Simpan’
Cetak Data Billing
Untuk mencetak data Billing dapat dilakukan dengan 2 tombol yaitu :
dan .
Untuk mencetak struk billing (dimana kode billing yang terdapat pada struk
billing ini dapat dibawa ke teller bank, ATM atau pun internet banking) atas
dokumen yang telah berhasil kode billingnya, langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
1. Pilih menu ‘Billing’ kemudian pilih sub menu Browse Billing
~ 16 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.
3. Tampilkan data billing yang dimiliki (oleh stakeholder) dengan mengklik
tombol ‘Cari’.
4. Pilih salah satu dokumen yang akan dicetak struk billingnya, kemudian klik
.
Untuk mencetak status terakhir billing yang dimiliki oleh stakeholder,
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Pilih menu ‘Billing’ kemudian pilih sub menu Browse Billing
~ 17 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.
3. Tampilkan data billing yang dimiliki (oleh stakeholder) dengan mengklik
tombol ‘Cari’.
4. Pilih salah satu dokumen yang akan dicetak status billingnya, kemudian
klik
~ 18 ~
Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai
Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai
4. HELP
Menu ini digunakan sebagai bantuan dalam penggunaan aplikasi Billing.
Pilih menu ‘Help’
Akan menampilkan bantuan yang diperlukan dalam menggunakan aplikasi Billing
pada portal pengguna jasa.
5. EXIT
Menu ini digunakan untuk sign out dari aplikasi Billing.
1. Pilih menu Exit.
2. Untuk keluar dari aplikasi Billing. Kemudian klik ‘Exit’.