47
SMBCI News To : All Customers From : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Date : December 2015 Re : Information Termination of MPN G1 Dear valued Customers, Thank you for choosing PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia to provide banking services to you. In relation to the implementation of Minister of Finance Regulation No. 32/PMK.05/2014 concerning the Electronic System of State Revenue, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia has been appointed as the perception bank that implements the electronic system of state revenues (MPN G2) effectively on July 2015. State Revenue Second Generation (MPN G2) is a refinement of the previous system (MPN G1) that integrated with Billing sub-system (DJP, DJA, and DJBC), Settlement sub-system (MPN_DJPB), and Collecting Agent sub-system (Perception Bank and Post) with payment method through billing system. As regulated by Directorate General of State Treasury, MPN G1 will be terminated by the end of December 2015. Therefore starting on January, 1 2016 bank can only accept transactions using billing code. This provision is subject to change, refer to the official announcement from Directorate General of State Treasury, Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. The benefits of using MPN G2 are: 1. Simplify and streamline the process of filling the data in the context of payment and deposit of state revenue. 2. Avoid the possibility of human error in data recording and depositing payments by Perception Bank/Posts officers. 3. Provide convenience and flexibility of the payment Terimakasih atas kepercayaan Anda kepada PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia untuk memberikan jasa perbankan kepada Anda. Sesuai dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan No. 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara secara Elektronik, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia telah ditunjuk sebagai bank persepsi yang melaksanakan sistem penerimaan negara secara elektronik (MPN G2) yang berlaku efektif pada bulan Juli 2015. Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua (MPN G2) adalah penyempurnaan dari sistem yang sebelumnya (MPN G1) yang terintegrasi dengan Billing sub-system (DJP, DJA, dan DJBC), Settlement sub-system (MPN- DJPB), dan Collecting Agent sub-system (Bank dan Pos Persepsi) dengan metode pembayaran melalui sistem billing. Sesuai ketentuan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, MPN G1 akan diberhentikan pada akhir bulan Desember 2015. Sehingga mulai 1 Januari 2016 bank hanya dapat menerima transaksi yang menggunakan kode billing. Ketentuan ini dapat berubah, mengacu kepada pengumuman resmi dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Keuntungan dari menggunakan MPN G2 adalah: 1. Mempermudah dan menyederhanakan proses pengisian data dalam rangka pembayaran dan penyetoran penerimaan negara. 2. Menghindari kemungkinan terjadinya human error dalam perekaman data pembayaran dan penyetoran oleh petugas Bank/Pos Persepsi. 3. Memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara Summitmas II, 9 th - 11 th Floors Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62 Jakarta 12190 Indonesia

Floors SMBCI News - smbc.co.id News - Abolishment...Sehingga mulai 1 Januari 2016 ... manual/petunjuk teknis penggunaan system layanan MPN G -2 ... atas dan masukkan juga PIN yang

Embed Size (px)

Citation preview

SMBCI News To : All Customers From : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Date : December 2015 Re : Information Termination of MPN G1 Dear valued Customers,

Thank you for choosing PT Bank Sumitomo Mitsui

Indonesia to provide banking services to you.

In relation to the implementation of Minister of Finance

Regulation No. 32/PMK.05/2014 concerning the

Electronic System of State Revenue, PT Bank

Sumitomo Mitsui Indonesia has been appointed as the

perception bank that implements the electronic system

of state revenues (MPN G2) effectively on July 2015.

State Revenue Second Generation (MPN G2) is a

refinement of the previous system (MPN G1) that

integrated with Billing sub-system (DJP, DJA, and

DJBC), Settlement sub-system (MPN_DJPB), and

Collecting Agent sub-system (Perception Bank and

Post) with payment method through billing system.

As regulated by Directorate General of State Treasury,

MPN G1 will be terminated by the end of December

2015. Therefore starting on January, 1 2016 bank can

only accept transactions using billing code. This

provision is subject to change, refer to the official

announcement from Directorate General of State

Treasury, Ministry of Finance of the Republic of

Indonesia.

The benefits of using MPN G2 are:

1. Simplify and streamline the process of filling the data

in the context of payment and deposit of state

revenue.

2. Avoid the possibility of human error in data

recording and depositing payments by Perception

Bank/Posts officers.

3. Provide convenience and flexibility of the payment

Terimakasih atas kepercayaan Anda kepada PT Bank

Sumitomo Mitsui Indonesia untuk memberikan jasa

perbankan kepada Anda.

Sesuai dengan pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan

No. 32/PMK.05/2014 tentang Sistem Penerimaan Negara

secara Elektronik, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

telah ditunjuk sebagai bank persepsi yang melaksanakan

sistem penerimaan negara secara elektronik (MPN G2)

yang berlaku efektif pada bulan Juli 2015.

Modul Penerimaan Negara Generasi Kedua (MPN G2)

adalah penyempurnaan dari sistem yang sebelumnya

(MPN G1) yang terintegrasi dengan Billing sub-system

(DJP, DJA, dan DJBC), Settlement sub-system (MPN-

DJPB), dan Collecting Agent sub-system (Bank dan Pos

Persepsi) dengan metode pembayaran melalui sistem

billing.

Sesuai ketentuan dari Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, MPN G1 akan diberhentikan pada akhir

bulan Desember 2015. Sehingga mulai 1 Januari 2016

bank hanya dapat menerima transaksi yang menggunakan

kode billing. Ketentuan ini dapat berubah, mengacu

kepada pengumuman resmi dari Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik

Indonesia.

Keuntungan dari menggunakan MPN G2 adalah:

1. Mempermudah dan menyederhanakan proses

pengisian data dalam rangka pembayaran dan

penyetoran penerimaan negara.

2. Menghindari kemungkinan terjadinya human error

dalam perekaman data pembayaran dan penyetoran

oleh petugas Bank/Pos Persepsi.

3. Memberikan kemudahan dan fleksibilitas cara

Summitmas II, 9th - 11th Floors Jl. Jend. Sudirman Kav. 61 - 62 Jakarta 12190 Indonesia

method or deposit via several alternate payment and

deposit.

4. Provide access to the tax payer and tax depositor of

non tax revenue (PNBP) to monitor the status or the

process of PNBP.

5. Provide flexibility to tax payer to record data

independently (self-assessment).

Steps to conduct payment through MPN G2 are as

follows:

1. Registration, performed once in a lifetime;

a. DJP : www.pajak.go.id

b. DJA : www.simponi.kemenkeu.go.id

c. DJBC : www.beacukai.go.id

2. Create Billing, performed when we want to make

tax payment or non-tax payment;

3. Payment, performed after getting billing code.

Payment options in our bank for MPN G2:

1. Manual Payment using Bank’s application for import

and non import tax payment, and

2. Electronic Banking (SMAR&TS Fund Transfer

Local Language)

There is no imposition fees for state revenue’s

transactions using MPN G2.

Download Manual MPN G2:

Non Import Tax and PNBP - here

Import Tax - here

pembayaran atau penyetoran melalui beberapa

alternatif pembayaran dan penyetoran.

4. Memberikan akses kepada wajib bayar PNBP untuk

memonitor status atau realisasi pembayaran dari

penyetoran PNBP.

5. Memberikan keleluasaan kepada wajib pajak/wajib

bayar untuk merekam data setoran secara mandiri (self

assessment).

Urutan langkah yang harus dilakukan pengguna layanan

MPN G2, yaitu sebagai berikut:

1. Registrasi, dilakukan sekali seumur hidup;

a. DJP : www.pajak.go.id

b. DJA : www.simponi.kemenkeu.go.id

c. DJBC : www.beacukai.go.id

2. Pembuatan Billing, dilakukan setiap akan melakukan

pembayaran pajak atau PNBP; dan

3. Pembayaran, dilakukan setelah mendapat kode

billing.

Pilihan pembayaran pada bank kami untuk MPN G2:

1. Pembayaran manual menggunakan aplikasi bank

untuk pembayaran pajak impor dan non impor, dan

2. Elektronik Banking (SMAR&TS Fund Transfer Local

Language)

Tidak ada pengenaan biaya untuk ransaksi penerimaan

negara yang menggunakan MPN G2.

Download Manual MPN G2:

Pajak Non Impor dan PNBP - disini

Pajak Impor - disini

Should you have any inquiries regarding this matter, please do not hesitate to contact us, and the following are your contact persons in our Bank:

- Ms. Marcia Sahusilawane 5227011 Ext 530 - Ms. Tika Darmayanti 5227011 Ext 528 - Ms. Heltanti Sandriani 5227011 Ext 533 - Ms. Nani Wahyuni 5227011 Ext 507

1 | P a g e

MANUAL

PENGGUNAAN LAYANAN SISTEM MPN G-2

UNTUK WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA

2014

perben 2011
Typewritten Text
perben 2011
Typewritten Text
Lampiran Surat Direktur PKN Nomor S-1916/PB.3/2014 Tanggal 21 Maret 2014
perben 2011
Typewritten Text
perben 2011
Sticky Note
Completed set by perben 2011
perben 2011
Typewritten Text
perben 2011
Typewritten Text

2 | P a g e

PETUNJUK TEKNIS

PENGGUNAAN SISTEM LAYANAN MPN G-2

BAGI WAJIB PAJAK/WAJIB BAYAR/WAJIB SETOR

A. Umum

MPN G-2 sudah diluncurkan secara resmi pada tanggal 27 April 2014 yang lalu, ditandai

dengan pembayaran transaksi perdana di Kota Pasuruan dan Kota Banjarmasin. Dengan

sudah diluncurkan secara resmi tersebut diharapkan implementasi system MPN G-2 akan

benar-benar segera terlaksana, sehingga kelemahan-kelemahan yang ada di system

sebelumnya dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan.

Agar seluruh pihak, terutama pihak Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor dapat

memanfaatkan layanan system MPN G-2 tersebut dengan baik, perlu dibuatkan

manual/petunjuk teknis penggunaan system layanan MPN G-2 bagi Wajib Pajak/Wajib

Bayar/Wajib Setor.

B. Syarat-Syarat

Untuk dapat menggunakan system layanan MPN G-2, ada 2 syarat utama yang harus

disiapkan calon pengguna, yaitu:

1. Terhubung dengan internet

2. Mempunyai akun email

C. Langkah-Langkah dalam Penggunaan Sistem Layanan MPN G-2

Pada tahap awal/baru pertama menggunakan Layanan MPN G-2, ada 3 (tiga) langkah yang

harus dilakukan pengguna layanan MPN G-2, yaitu:

1. Pendaftaran/Registrasi, dilakukan sekali seumur hidup.

2. Pembuatan/Create Billing, dilakukan setiap akan melakukan pembayaran kewajiban

pajak, PNBP, maupun Bea dan Cukai.

3. Pembayaran, dilakukan setelah mendapat ID-Billing dari Sistem Billing dan dapat

dibayarkan melalui Teller, ATM, Internet Banking, dan EDC.

1. Pendaftaran/Registrasi

Pendaftaran/Registrasi dilakukan pada masing-masing system billing. Untuk sementara

baru Biller Pajak dan PNBP yang dapat diakses secara umum oleh Wajib Setor/Wajib

Bayar, sementara untuk system billing Bea dan Cukai, karena masih lingkup cukai

tembakau yang sifat tagihan dilakukan secara official assesment, maka system billing

Bea dan Cukai hanya dapat diakses oleh petugas cukai yang bersangkutan. Namun untuk

kedepannya system billing Bea dan Cukai yang tagihannya bersifat self assessment, juga

akan dapat diakses oleh umum.

3 | P a g e

A. Pendaftaran/Registrasi untuk Pajak

Masuk ke Portal Billing Pajak dengan alamat sse.pajak.go.id dan apabila berhasil

masuk ke portal Pajak tersebut, maka di layar monitor akan muncul tampilan sebagai

berikut:

Klik tombol “Daftar baru”, sehingga akan muncul tampilan di layar seperti di bawah

ini.

4 | P a g e

Isikan NPWP Anda, dan apabila NPWP Anda benar serta ada di database Pajak, maka

pada form isian nama akan otomatis keluar nama Anda, sehingga Anda tinggal

mengisi alamat email Anda. Dalam mengisi alamat email hendaknya hati-hati jangan

sampai salah, karena apabila terjadi kesalahan dan sudah terlanjur registrasi, maka

email balasan dari system untuk proses aktivasi tidak pernah Anda terima, padahal

apabila Anda ingin mengulang mendaftar, hal tersebut tidak bisa dilakukan karena

NPWP sudah terpakai, sehingga sebagai solusi saat ini, Anda harus menghubungi

pihak Biller DJP (nantinya akan difasilitasi dengan adanya help desk MPN G-2).

Setelah mengisi alamat email, dilanjutkan dengan mengisi User ID. User ID

selanjutnya akan digunakan akses masuk system billing pajak untuk pembuatan

billing. Setelah itu masukan angka kode angka yang ada di layar, lalu kalau sudah

yakin akan melakukan registrasi, klik tombol “Register”, dan akan muncul tayangan

sebagai berikut lalu klik tombol “OK” seperti gambar di bawah.

Apabila system billing pajak berhasil menyimpan data Anda, maka akan keluar

tampilan sebagaimana gambar di bawah, yang meminta Anda untuk cek email untuk

proses aktivasi akun Anda.

5 | P a g e

Klik link aktivasi sebagaimana gambar di bawah ini, untuk aktivasinya. Apabila aktivasi

sudah dilakukan, maka proses pendaftaran/registrasi billing pajak sudah selesai

dilakukan, dan dapat dilanjutkan ke proses pembuatan billing.

6 | P a g e

B. Pendaftaran/Registrasi untuk PNBP

Masuk ke portal billing PNBP di alamat www.simponi.kemenkeu.go.id, dan apabila

berhasil masuk ke portal Pajak tersebut, maka di layar monitor akan muncul tampilan

sebagai berikut:

Setelah muncul tampilan sebagaimana gambar di atas, maka klik tombol ‘Daftar’

untuk memulai prosedur pendaftaran pada system billing PNBP. Apabila berhasil

akan muncul tampilan sebagai berikut:

7 | P a g e

Klik tombol ‘Daftar Pengguna’ dan tampilan akan berubah menjadi sebagai berikut:

Tampilan sebetulnya sedikit panjang (kira-kira 3 layar), dan gambar tersebut di atas

adalah tampilan untuk layar depan. Form tersebut harus diisi sesuai dengan kondisi

dan identitas Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor. Untuk pilihan Tipe Pengguna,

8 | P a g e

dipilih sesuai kebutuhan, namun apabila ingin dipilih semua juga diperbolehkan.

Untuk form yang data tanda bintang merah (*) itu bersifat mandatory, yang artinya

harus diisi (tidak boleh kosong). Apabila Anda sudah mengisi sampai dengan isian

terakhir maka di form tersebut terlihat tombol ‘Daftar’ dan tombol ‘Batal’,

sebagaimana terlihat pada gambar di bawah. Data terakhir yang perlu diisikan adalah

Data Akun. Untuk perhatian, Data Akun (Username dan Password) agar diingat untuk

digunakan pada saat pembuatan/create billing. Dan apabila pengisian dirasa benar,

maka tekan tombol ‘Daftar’ untuk melanjutkan proses pendaftaran.

Apabila pendaftaran berhasil, maka akan muncul notifitasi sebagaimana gambar di

bawah ini, kemudian klik tombol ‘Ok’.

9 | P a g e

dan segera lakukan aktivasi melalui link yang diberikan system melalui email Anda,

yaitu dengan cara klik alamat yang bertulis warna biru sebagaimana gambar di

bawah. Apabila Anda tidak dapat menemukan email aktivasi pada kotak masuk

(inbox), maka cari di folder ‘SPAM’ sehingga muncul pesan seperti berikut:

10 | P a g e

2. Pembuatan/Create Billing

A. Billing Pajak

Untuk membuat billing pajak, kembali masuk ke portal pajak di sse.pajak.go.id,

namun langsung masukkan User ID yang telah Anda buat pada waktu registrasi di

atas dan masukkan juga PIN yang Anda dapat dari system billing pajak melalui email

(User ID dan PIN dapat dilihat pada email) dan klik tombol “Login”.

Apabila akses kita diterima, maka akan keluar tampilan di monitor sebagai gambar di

bawah, yang telah banyak mengandung informasi detil perpajakan Anda.

11 | P a g e

Biasanya yang perlu diisi adalah Jenis Pajak, Masa Pajak, Tahun Pajak, dan Jumlah

Setor. Untuk Jenis Pajak dan Masa Pajak, cara mengisinya cukup dengan klik tanda

panah kebawah sebelah kanan form isian masing-masing. Sementara untuk isian

Tahun Pajak dan Jumlah Setor dilakukan dengan mengetik sesuai dengan kebutuhan.

Setelah semua terisi dan dirasa benar, klik tombol “Simpan”, dan akan muncul

konfirmasi “Simpan Data?”, dan apabila Anda yakin, klik tombol “OK”.

12 | P a g e

Apabila tombol “OK” diklik, maka akan muncul tampilan sebagaimana gambar di

bawah, dan untuk mendapatkan kode billing, klik tombol “Terbitkan Kode Billing”.

13 | P a g e

Sistem akan segera menerbitkan kode billing dan dalam monitor akan muncul

gambar sebagai berikut, dan apabila billing tersebut akan dicetak, klik tombol

“Cetak” dan akan muncul konfirmasi sebagaimana gambar berikutnya.

14 | P a g e

Tampilan tersebut dapat diprint out, dan tahap pembuatan billing pajak sudah

selesai, dan siap ke tahap berikutnya, yaitu tahap pembayaran

B. Billing PNBP

Kembali ke portal billing PNBP, seperti pada awal ketika Anda akan melakukan

pendaftaran, namun sekarang Anda tidak lagi klik tombol ‘Daftar’ melainkan

langsung memasukkan Username dan password yang pernah dibuat pada waktu

pendaftaran, pada isian yang bertanda lingkaran merah, lalu klik tombol ‘Masuk’.

15 | P a g e

Setelah proses beberapa saat, apabila username dan password diterima oleh system

billing, maka system akan menampilkan tayangan sebagaimana gambar di bawah ini,

dengan identitas Anda terlihat di bagian kanan atas tayangan. Dan di bawah

identitas Anda terdapat 4 (empat) tombol warna hijau, yaitu tombol Beranda, Billing,

Manajemen User, dan Manajemen Report.

16 | P a g e

Dan untuk membuat billing, pilih tombol ‘Billing’ seperti terlihat pada gambar di

atas, yang menu akan berubah seperti gambar di bawah ini. Pilih menu sesuai

dengan kebutuhan Anda, apakah menu Kementerian/Lembaga, SDA Non Migas, dan

Menu Non Anggaran.

17 | P a g e

Misal dari tayangan di atas Anda memilih menu Non Anggaran, klik tombol tersebut

dan layar akan menampilkan tayangan seperti gambar di bawah, dengan menu

berubah menjadi hanya terdapat 2 (dua) tombol hijau. Dan untuk membuat billing

pilih tombol Pembuatan Billing (KL).

Tombol pembuatan billing tersebut akan menampilkan form isian sebagaimana

gambar berikut.

Gambar tertampil melebihi satu layar, sehingga tombol ‘Simpan’ terlihat di layar

bagian bawah (harus di-scroll down).

Isilah form isian billing tersebut di atas, sesuai dengan kebutuhan pembayaran

kewajiban Anda, dan apabila selesai klik tombol ‘Simpan’. Untuk Contoh, pada

Kelompok

PNBP

18 | P a g e

kelompok PNBP pilihlah kelompok ‘Umum’. Apabila data berhasil tersimpan maka

akan muncul sebagaimana gambar di bawah ini, lalu klik ‘Ok’.

Kemudian klik tombol ‘Cetak’ dan akan muncul seperti gambar di bawah.

19 | P a g e

Kode billing (tanda lingkaran merah) itulah yang akan menjadi kunci pembayaran ke

Bank/Pos Persepsi. Setelah Anda mendapatkan kode billing, maka tahap

pembuatan billing telah selesai dan siap masuk ke tahap selanjutnya, yaitu tahap

pembayaran.

3. Pembayaran

Dalam tahap pembayaran, tidak dibedakan lagi untuk Pajak, PNBP, maupun Bea

dan Cukai. Untuk sementara pembayaran hanya dapat dilakukan di Bank BRI

melalui channel pembayaran lewat Teller, Internet Banking, EDC, dan ATM

A. Teller Bank/Pos Persepsi

Mekanisme pembayaran melalui Teller Bank/Pos Persepsi dilakukan hampir

sama dengan pembayaran sebelumnya (MPN G-1), namun Wajib Pajak/Wajib

Bayar/Wajib Setor tidak perlu membawa hard copy SSP/SSBP/SSPCP, cukup

membawa print out dari system billing (hasil dari tahapan pembuatan billing)

atau cukup menuliskan kode billing yang ada di secarik kertas, dan tinggal

menyerahkan ke petuga teller Bank/Pos Persepsi.

Tunggulah sampai Anda mendapatkan Bukti Penerimaan Negara (BPN) dari

Bank/Pos Persepsi dimaksud. Apabila sudah mendapatkan BPN tersebut, maka

pembayaran sudah selesai, yang berarti proses pembayaran kewajiban Anda

juga sudah selesai untuk satu kewajiban.

B. Internet Banking

Untuk pembayaran melalui Internet Banking, Anda harus sudah terdaftar

sebagai anggota untuk menggunakan internet banking, yang secara nyata

dibuktikan dengan kepemilikan token. Untuk keperluan tersebut, Anda dapat

menghubungi pihak Bank.

Adapun mekanismenya Anda cukup masuk ke portal internet banking pada

Bank dimaksud dan pilihlah menu-menu yang ada sesuai dengan kebutuhan.

C. EDC

EDC (Electronic Device Circuit) adalah sebuah alat yang dapat diibaratkan ATM

mini, sehingga pembayaran lewat EDC harus dilakukan dengan kartu ATM (kartu

debit).

D. ATM

Mekanisme pembayaran penerimaan Negara melalui ATM pada prinsipnya

seperti transaksi yang lain. Anda juga harus punya Kartu Debit (Kartu ATM), dan

harus dilakukan di mesin ATM. Keuntungannya dapat dilakukan kapanpun dan

antriannya tidak sepanjang antrean di loket/teller.

20 | P a g e

Adapun langkah-langkah penggunaan ATM BRI untuk pembayaran penerimaan

Negara adalah sebagai berikut:

1. Masukkan kartu ATM ke mesin ATM, sehingga muncul di layar ATM

sebagaimana gambar di bawah ini.

Pilihlah bahasa (Indonesia atau English), untuk contoh berikut ini kita

menggunakan Bahasa Indonesia. Klik tombol sebelah kanan paling atas

(pilihan Bahasa Indonesia), sehingga akan muncul pada layar ATM

sebagaimana gambar di bawah ini.

21 | P a g e

Klik tombol sebelah kanan paling bawah (Lanjutkan), dan akan muncul pada

layar seperti gambar bawah

Masukan PIN Anda, apabila ada 6 (enam) digit dan berhasil, maka layar akan

berubah seperti gambar di bawah

22 | P a g e

Pilih tombol kanan paling bawah (Transaksi Lain), dan akan muncul gambar

berikut.

Kemudian klik tombol “Pembayaran” (tombol kanan nomer 2), sehingga

akan muncul seperti gambar berikut.

23 | P a g e

Klik tombol “Lainnya” (Tombol kanan paling bawah), dan kemudian akan

muncul dalam layar ATM sebagai berikut.

Klik kembali tombol “Lainnya” (Tombol kanan paling bawah), dan kemudian

akan muncul dalam layar ATM tombol MPN sebagai berikut.

24 | P a g e

Ketika tombol “MPN” (tombol kanan nomer 3) diklik maka Anda akan

diminta memasukan kode billing 15 digit, sebagaimana gambar di bawah.

Setelah memasukkan 15 digit kode billing, lalu tekan tombol “Benar” dan

apabila berhasil akan keluar struk sebagai BPN. Namun karena sifatnya yang

gampang hilang tulisannya, maka diminta agar struk tersebut dikopi.

Dengan berhasil diterimanya BPN (struk ATM sebagai BPN), maka tahapan

pembayaran sudah selesai, sehingga seluruh proses penggunaan layanan

MPN G-2 juga sudah selesai.

Demikian, Petunjuk Teknis ini dibuat untuk member kemudahan kepada

Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor dalam pembayaran penerimaan

Negara dengan menggunakan layanan MPN G-2. Apabila masih ada yang

perlu ditanyakan, silakan hubungi kami di Subdit Penerimaan Negara, Dit.

Pengelolaan Kas Negara, Ditjen Perbendaharaan.

Selamat Menikmati Kemudahan Layanan Kami dalam Penyetoran

Penerimaan Negara. Semoga bermanfaat!

Jakarta, 12 Maret 2014 Subdit Penerimaan Negara Direktorat Pengelolaan Kas Negara

Masukan kode

billing di sini

Billing Online

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT INFORMASI KEPABEANAN DAN CUKAI

(c) Hak Cipta pada Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

2015 v.200215

PORTAL PENGGUNA JASA

~ 1 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

Billing Online Portal Pengguna Jasa

~ 2 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

1. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 3

2. PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI ........................................................................ 4

MENU APLIKASI BILLING ONLINE ................................................................................................ 5

1. HOME ..................................................................................................................... 5

2. Data Master ........................................................................................................... 6

Rekam Data Master ................................................................................................... 6

3. BILLING ................................................................................................................. 10

Browse Billing .......................................................................................................... 10

Create Data Billing ................................................................................................... 11

Cetak Data Billing ..................................................................................................... 15

4. HELP ..................................................................................................................... 18

5. EXIT ...................................................................................................................... 18

~ 3 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

1. PENDAHULUAN

plikasi Billing Online merupakan pengembangan sistem penerimaan negara yang

dikenal dengan Modul Penerimaan Negara (MPN) sejak tahun 2007 menjadi MPN-G2

merupakan mengoptimalan teknologi informasi dengan pengembangan sistem penerimaan

negara yang lebih modern (transaksi elektronik).

Penyempurnaan MPN dilakukan dengan membangun Sistem Settlement yang

ditangani oleh Ditjen Perbendaharaan dan terintregasi secara langsung dengan aplikasi

billing yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal

Pajak, dan Direktorat Jenderal Anggaran.

Sistem pengelolaan pembayaran/penerimaan sentralisasi berbasis web di DJBC yang

terintegrasi dengan sistem MPN (Settlement DJPBn), terkait dengan tagihan-tagihan yang

harus dibayar dalam rangka pelayanan kepabeanan dan cukai.

Ruang lingkup Billing Online DJBC adalah sebagai berikut ;

a. Menerima data tagihan pembayaran terkait pelayanan dokumen pabean dan

cukai dari Sistem Komputer Pelayanan (SKP) Pabean/Cukai maupun perekaman

secara manual

b. Membuat data billing DJBC

c. Mencetak struk Billing

d. Mengirim data Billing DJBC ke Sistem MPN (Settelement DJPBn)

e. Menerima data NTPN dari MPN (Settlement DJPBn) yang merupakan tanda sah

penerimaan negara

f. Mengirimkan data NTPN ke SKP

Aplikasi Billing Online DJBC diintegrasikan dengan semua aplikasi yang terkait dengan

proses pembayaran atas pungutan pabean dan cukai yang masuk ke kas negara. Antara lain

: Sistem Aplikasi Cukai (SAC). CEISA Impor, CEISA Ekspor, Sistem Aplikasi Piutang dan

Pengembalian (SAPP).

A

~ 4 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

2. PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI

Login ke Portal Pengguna Jasa

Sebelum masuk Aplikasi Billing Online, pengguna jasa terlebih dahulu mengakses website

portal pengguna jasa DJBC melalui https://customer.beacukai.go.id atau melalui alamat

website http://www.beacukai.go.id dan klik tombol Portal Pengguna Jasa.

1. Isikan username dan password pada form sign in, seperti pada gambar dibawah ini.

User Name : isikan username sesuai dengan data akun Portal Pengguna Jasa

Password : isikan password sesuai dengan data akun Portal Pengguna Jasa

Jika belum memiliki Username dan Password Portal Pengguna Jasa, dapat

memilih menu ‘Pendaftaran User Baru’.

Jika mengalami lupa password, dapat menggunakan menu ‘Request Kode

Aktivasi’ atau menu ‘Lupa Password/Tidak Bisa Akses’ utnuk mendapatkan

Username dan Password tebaru yang akan dikirimkan ke alamat Email

Pendaftaran.

2. Klik menu Sign In untuk masuk

Apabila username tidak terdaftar atau password tidak sesuai, akan muncul pesan

‘Kombinasi username dan password tidak sesuai!’

~ 5 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

3. Setelah login pada portal pengguna jasa, kemudian klik untuk menu Billing Online

yang ada pada daftar menu Sistem Pelayanan sebelah kiri layar.

Menu Aplikasi Billing Online

Menu yang terdapat pada aplikasi Billing Online , antara lain :

1. HOME

Menu ini digunakan sebagai dashboard status billing dari perusahaan

(stakeholder).

~ 6 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

2. Data Master

Menu ini digunakan untuk membuat Data Master Billing.

Rekam Data Master

Berikut langkah - langkah untuk melakukan perekaman data master :

1. Dari menu utama pilih menu Data Master kemudian pilih sub menu Rekam

Data Master.

2. Aplikasi akan menampilkan Form Perekaman Dokumen Master Billing sebagai

berikut :

3. Dari form tersebut isikan kolom - kolom yang wajib diisi secara benar.

- Isikan kolom Kode Kantor dengan cara mengetikkan kode kantor nya

langsung seperti contoh berikut :

atau dengan cara

memilih daftar kode kantor melalui combobox yang berisi daftar kantor,

lihat contoh gambar berikut :

~ 7 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

- Isikan kolom Jenis Dokumen dengan cara memilih list jenis dokumen yang

ada di combobox, seperti gambar berikut :

- Isikan kolom No. /Tgl. Dokumen. Contoh seperti pada gambar berikut :

Catatan : untuk pengisian kolom tanggal bisa diisikan dengan cara

mengetikkan langsung pada kolom nya atau memanfaatkan fasilitas yg

sudah disediakan.

- Kolom Jatuh Tempo diisi sesuai ketentuan.

- Kolom Total Tagihan akan terisi secara otomatis setelah mengisikan Nilai

pungutan pada Jenis Pembayaran.

4. Untuk mengisikan nilai pungutan :

- Pada kolom Jenis Pembayaran klik tombol , akan

muncul kolom isian seperti berikut :

- Untuk mengisikan akun Pungutan klik tombol , akan muncul pilihan

seperti gambar berikut :

~ 8 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

- Setelah mengisi nama akun isikan Nilai Pungutannya.

- Untuk mengisikan akun baru berikutnya klik tombol

- Berikut contoh gambar hasil setelah di rekam nilai pungutan nya

- Tombol untuk menghapus satu akun yang dipilih.

5. Setelah selesai perekaman simpan data nya dengan menekan tombol

, akan muncul pesan konfirmasi seperti berikut :

Kolom untuk

pencarian berdasarkan

uraian nama akun

~ 9 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

6. Jika klik tombol akan muncul pesan seperti berikut :

7. Jika klik tombol akan kembali ke menu Perekaman Data Master.

8. Untuk keluar dari Form Perekaman Data Master klik tombol .

~ 10 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

3. BILLING

Menu ini digunakan untuk browse data Billing, create data Billing, cetak Billing

serta pencarian data Billing.

Browse Billing

1. Langkah –langkah untuk proses browse data Cukai sebagai berikut :

Pilih menu Billing kemudian pilih sub menu Browse Billing.

2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.

3. Proses pencarian data Billing dapat dilakukan dengan cara berikut ini :

Berdasarkan Kantor Aju

- Pilih Kantor Aju yang akan di tampilkan datanya

~ 11 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

- Kemudian Klik ‘Cari’ untuk menampilkan datanya data.

- Akan tampil semua data yang transaksinya di kantor tersebut.

Berdasarkan Dokumen

Dokumen dapat dipilih sesuai dengan jenis dokumen yang akan diajukan.

Klik ‘Cari’ untuk melakukan pencarian data

Berdasarkan Status

Masukkan ‘Status’ yang akan ditampilkan berdasarkan parameter yang

ada pada menu.

Klik ‘Cari’ untuk melakukan pencarian data.

4. Tampilan hasil pencarian data sebagai berikut :

Create Data Billing

Terdapat 2 jenis billing yang dapat di-create stakeholder pada menu ini yaitu

Billing Cukai dan Billing Pabean.

Langkah –langkah untuk proses Create Billing Cukai sebagai berikut :

1. Klik ‘Create Billing Cukai’ pada menu Browse Billing.

~ 12 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

2. Aplikasi akan menampilkan Form Create Billing Cukai sebagai berikut :

Masukkan data sesuai kebutuhan :

Kantor aju dapat dipilih sesuai dengan dokumen kantor pada saat

pengajuan dokumen.

Jenis Dokumen merupakan jenis dokumen yang akan diajukan.

Periode adalah untuk periode yang akan diajukan.

Klik tombol untuk menampilkan data.

~ 13 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

Pilih salah satu data yang akan dibuatkan Billingnya dengan mengkliknya.

Pada ‘Detail Tagihan’, klik ‘Create Billing’ untuk membuat Billing.

Langkah –langkah untuk proses Create Billing Pabean sebagai berikut :

1. Klik ‘Create Billing Pabean’ pada menu Browse Billing.

2. Aplikasi akan menampilkan Form Create Billing Pabean sebagai berikut :

~ 14 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

Masukkan data sesuai kebutuhan :

Kantor aju dapat dipilih sesuai dengan dokumen kantor pada saat

pengajuan dokumen.

Jenis Dokumen merupakan jenis dokumen yang akan diajukan.

Periode adalah untuk periode yang akan diajukan.

Klik tombol untuk menampilkan data.

Pilih salah satu data yang akan dibuatkan Billingnya dengan mengkliknya.

Pada ‘Detail Tagihan’, klik ‘Create Billing’ untuk membuat Billing.

~ 15 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

Namun, apabila ingin melakukan perubahan pada detail tagihan yaitu

berupa data NPWP pada akun PPN Impor atau PPH Impor diberikan fitur

untuk mengupdate data NPWP tersebut, dengan cara mengklik ‘Ubah’

Lakukan perubahan sesuai dengan kebutuhan, kemudian klik ‘Simpan’

Cetak Data Billing

Untuk mencetak data Billing dapat dilakukan dengan 2 tombol yaitu :

dan .

Untuk mencetak struk billing (dimana kode billing yang terdapat pada struk

billing ini dapat dibawa ke teller bank, ATM atau pun internet banking) atas

dokumen yang telah berhasil kode billingnya, langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut :

1. Pilih menu ‘Billing’ kemudian pilih sub menu Browse Billing

~ 16 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.

3. Tampilkan data billing yang dimiliki (oleh stakeholder) dengan mengklik

tombol ‘Cari’.

4. Pilih salah satu dokumen yang akan dicetak struk billingnya, kemudian klik

.

Untuk mencetak status terakhir billing yang dimiliki oleh stakeholder,

langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Pilih menu ‘Billing’ kemudian pilih sub menu Browse Billing

~ 17 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

2. Aplikasi akan menampilkan Form Browse Data Billing sebagai berikut.

3. Tampilkan data billing yang dimiliki (oleh stakeholder) dengan mengklik

tombol ‘Cari’.

4. Pilih salah satu dokumen yang akan dicetak status billingnya, kemudian

klik

~ 18 ~

Petunjuk Operasional Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai

4. HELP

Menu ini digunakan sebagai bantuan dalam penggunaan aplikasi Billing.

Pilih menu ‘Help’

Akan menampilkan bantuan yang diperlukan dalam menggunakan aplikasi Billing

pada portal pengguna jasa.

5. EXIT

Menu ini digunakan untuk sign out dari aplikasi Billing.

1. Pilih menu Exit.

2. Untuk keluar dari aplikasi Billing. Kemudian klik ‘Exit’.