30
09/06/22 By Alfi Syahar Yakub 1 Fisiologi Sistem Cerna

Fisiologi Gastro Intestinal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

intestinal

Citation preview

Page 1: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 1

Fisiologi Sistem Cerna

Page 2: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 2

Structure

• Structure of gastrointestinal system– Gastrointestinal tract; oral

cavity, pharynx, esophagus, stomach, small intestine, large intestine, rectum, and anal canal

– Accessory organs; tounge, teeth, salivary glands, liver, and gall bladder

Page 3: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 3

Learning Concept

STRUCTURE

GI TRACT

Oral CavityPharynxEsophagusStomachSmall IntestineLarge IntestineRectumAnal Canal

AccessoryOrgans

TongueTeethSalivary GlandsPancreasLiverGall Bladder

FUNCTION

Digestion

Metabolisme

Ekskresi/Eliminasi

Secretion

Movement

Ingestion

Absorption

Page 4: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 4

Fisiologi Sistem Cerna

•Fisiologi saluran cerna mempelajari berbagai fungsi normal dan organ-organ yang menyusun sistem pencernaan meliputi mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, hati, dan pankreas. Sistem pencernaan bertanggung jawab sejak dari proses mengunyah dan menelan serta proses lainnya yang berperan penting dalam mengubah makanan ke dalam bentuk yang dipergunakan oleh sel, dan membuang sampah-sampah metabolisme

Page 5: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 5

Fungsi

• Aktivitas sistem pencernaan ada lima fungsi utama– Fungsi pergerakan/Ingesti– Fungsi sekresi dan digesti – Fungsi absorbsi– Fungsi metabolisme– Fungsi ekskresi/eliminasi

• Mekanisme kerja kelima fungsi sistem pencernaan tersebut diatur oleh sistem saraf dan sistem endokrin

Page 6: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 6

Page 7: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 7

Page 8: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 8

Fungsi Pergerakan/Ingesti

• Ingestiproses masuknya makanan ke dalam tubuh melalui koordinasi otot proses mengunyah proses menelan

Page 9: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 9

FUNGSI DIGESTI

• Digestirangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa ke dalam tubuh. Kegiatan ini meliputi :– Mechanical breakdown of food melalui

proses mastication (chewing)– Chemical digestion of food oleh sekresi

enzim yang diproduksi oleh kelenjar dan organ asesori sistem pencernaan

Page 10: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 10

FUNGSI ABSORPSI

• Absorpsi proses dimana nutrien yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh usus yang selanjutnya masuk ke dalam kapiler darah dan lymph melalui sistem sirkulasi di dalam tubuh.

Page 11: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 11

Page 12: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 12

Fungsi Metabolisme

• Metabolisme semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah

Page 13: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 13

Fungsi Ekskresi

• Ekskresi/eliminasi pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak terpakai lagi untuk keperluan tubuh, antara lain : defekasi, miksi, diaphoresis dan ekspirasi

Page 14: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 14

Fisiologi sistem cerna

• Selain fungsi tersebut diatas saluran cerna merupakan organ yang berfungsi dalam sistem imunologis, baik yang humoral maupun seluler, memainkan peranan penting dalam mempertahankan tubuh terhadap masuknya mikroorganisme ke dalam saluran cerna bersama makanan.

• Sistem pencernaan juga berfungsi menghasilkan hormon yang bekerja secara spesifik pada organ saluran cerna, maupun pada organ lain di seluruh tubuh. Terdapat 4 hormon yang spesifik mengatur fungsi saluran cerna yaitu gastrin, cholecystokinin (CCK), secretin dan gastric inhibitory pertide (GIP).

Page 15: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 15

Karakteristik dinding saluran cerna

• Secara umum dari esofagus sampai anus, dinding saluran cerna terdiri dari: 3 lapisan otot polos dan 1 lapisan mukosa dan submukosa.

Page 16: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 16

Otot polos saluran cerna

• Setiap kelompok otot polos dihubungkan satu sama lainnya secara elektris oleh gap junction yang mempunyai resistensi rendah sehingga memudahkan pergerakan ion dan sel otot polos ke sel otot polos yang lainnya. Susunan seperti ini berfungsi sebagai sinsitium yang menyebarkan potensial aksi ke seluruh lapisan otot polos.

Page 17: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 17

Mukosa saluran cerna

• Adalah lapisan dalam saluran cerna yang merupakan membran mukosa dan terdiri dari 3 lapisan :– Lapisan epitel yang langsung berhubungan

dengan makanan yang terdapat dalam saluran cerna

– Lapisan propria yang merupakan jaringan ikat longgar, di bawahnya terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe dan kelenjar limfe

– Lapisan muscularis mucosa yang merupakan lapisan otot polos yang tipis

Page 18: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 18

Page 19: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 19

Page 20: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 20

Lapisan Submukosa

• Terdiri dari jaringan ikat padat yang berhubungan dengan mukosa melalui lapisan muskularis.

• Pada lapisan submukosa terdapat pleksus submukosa atau pleksus Meissner.

Page 21: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 21

Lapisan Serosa

• Merupakan lapisan terluar dari saluran cerna yang terdiri dari jaringan ikat dan epitel yang menutupi organ saluran cerna.

Page 22: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 22

Lapisan Serosa

• Merupakan lapisan terluar dari saluran cerna yang terdiri dari jaringan ikat dan epitel yang menutupi organ saluran cerna.

Page 23: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 23

Aktifitas listrik otot polos saluran cerna

• Otot polos saluran cerna mempunyai aktifitas listrik yang rendah dan berlangsung terus-menerus.

• Aktifitas listrik ini terdiri dari – Gelombang lambat (slow waves) dan – Spikes potential.

Page 24: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 24

Aktifitas gelombang lambat

• Kontraksi otot polos terjadi secara ritmis, dan ritme tersebut terutama ditentukan oleh gelombang lambat membran potensial otot polos. Intensitas membran potensial bervariasi antara 5-15 mV, dan frekuensinya bervariasi antara 3-12 kali/menit. Sekitar 3 kali/menit pada korpus lambung. 12 kali/menit pada duodenum, dan berubah 8-9 kali/menit pada ileum terminale. Penyebab gelombang lambat kemungkinan akibat aktifitas Na-K pump. Gelombang lambat ini menimbulkan spike potential dan spike potential mengakibatkan kontraksi otot polos saluran cerna.

Page 25: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 25

Aktifitas spike potensial

• Merupakan aksi potensial yang sebenarnya. Spike potential terjadi bila membran potensial otot polos lebih positip dari-40 mV (MPI = -50 dan -60 mV), dan berlangsung 10-40 kali sepanjang saluran cerna.

• Pada keadaan normal membran potensial istirahat (MPI) sekitar -56 mV, tetapi pengaruh berbagai faktor mengakibatkan perubahan membran potensial. Bila potensial menjadi lebih positip disebut depolarisasi membran, serabut otot polos menjadi lebih mudah terangsang (exitable). Bila potensial menjadi lebih negatif disebut hiperpolarisasi, serabut otot polos menjadi kurang peka bila dirangsang.

Page 26: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 26

Aktifitas listrik otot polos saluran cerna

• Faktor-faktor yang menyebabkan otot saluran cerna lebih peka (eksitable) – Regangan otot– Rangsangan asetilkolin– Rangsangan saraf parasimpatis– Rangsangan oleh hormon saluran cerna

• Sedangkan faktor-faktor yang penting menyebabkan kurang peka – Pemberian epinefrin dan norepinefrin, dan – Perangsangan simpatis

Page 27: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 27

Pengaturan susunan saraf pusat pada saluran cerna

• Persarafan organ saluran cerna terutama berasal dari sistem saraf otonom yang terdiri dari sistem simpatis dan parasimpatis.

• Susunan saraf parasimpatis mempersarafi saluran cerna melalui segmen cranial dan sacral.

Page 28: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 28

Pengaturan susunan saraf pusat pada saluran cerna

• Perangsangan saraf parasimpatis akan menyebabkan aktifitas sistem saraf enterik meningkat, misalnya aktifitas sekresi dan pergerakan. Jadi terdapat sinaps antara serabut eferent parasimpatis dan susunan saraf enterik. Neuron sensoris saraf vagus akan mengolah informasi sensoris dari susunarn saraf enterik pada usus dan selanjutnya disampaikan ke otak. Stres emosional dapat menyebabkan berbagai gejala fungsional seperti nyeri uluhati, muntah, rasa kembung, sendawa, flatus dan pergerakan usus yang berlebihan

Page 29: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 29

Page 30: Fisiologi Gastro Intestinal

22/04/23 By Alfi Syahar Yakub 30