25
First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS FR2415 BUKU PEGANGAN MAHASISWA Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SMG Telepon. (024) 6583584 Faksimile: (024) 6594366

First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

First edition

MODUL 19

STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS

FR2415

BUKU PEGANGAN MAHASISWA

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Sultan Agung

Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SMG

Telepon. (024) 6583584

Faksimile: (024) 6594366

Page 2: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Modul 19 : Sterile Pharmaceutical Products

Buku Modul

Copyright @ by School of Pharmacy, Faculty of Medicine

Islamic Sultan Agung University.

Printed in Semarang

First printed: Mei 2018

Designed by: Tim modul

Cover Designed by: Tim modul

Published by School of Pharmacy, Faculty of Medicine

Sultan Agung Islamic University

All right reserved

This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained from publisher

prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or transmission in any form by

any means, electronic, mechanical, photocopying, and recording or likewise

Page 3: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

TIM MODUL

Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

Arifin Santoso, M.Sc., Apt.

Farah Bintang S, M.Farm., Apt.

Indriyati Hadi S, M.Sc.

Page 4: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Kontributor

Core Disiplin:

1. Formulasi dan Teknologi Sediaan Steril

2. Perbekalan Steril

Suplementary disiplin:

1. Farmasetika

2. Manufacturing

3. Mikrobiologi

4. Formulasi dan Teknologi Sediaan Solid dan Semisolid

5. Formulasi dan Teknologi Sediaan Liquid

Page 5: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, yang memberikan kesempatan

bagi kami untuk menyelesaikan modul FTS Steril pada tahun ajaran 2017/2018 ini.

Modul FTS Steril adalah modul yang membahas tentang produk steril terutama mengenai

konsepsi sediaan steril, berbagai macam metode sterilisasi dan cara pemilihannya, teknik aseptis

pada pembuatan produk steril, serta formulasi dan teknologi termasuk evaluasinya pada

pembuatan sediaan steril khususnya sediaan parenteral dan sediaan mata. Modul ini terdiri dari 3

(Tiga) Lembar Belajar Mahasiswa yang didalamnya terdapat permasalahan yang diangkat dalam

bentuk skenario dengan fokus materi pada aspek sediaan steril, pemilihan metode sterilisasi yang

adequat, teknik aseptis dalam pembuatan produk steril, dan formulasi sediaan steril. Kami

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu,

saran-saran baik dari tutor maupun dari mahasiswa akan kami terima dengan terbuka.

Semoga modul ini dapat bermanfaat dan membantu bagi yang membutuhkan.

Jazakumulllahi khoiro jaza’

Tim Penyusun Modul

Page 6: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Gambaran Umum Modul

Modul ini dilaksanakan pada semester 4, tahun ke 2, dengan waktu 4 minggu. Pencapaian

belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan kompetensi utama, kompetensi penunjang,

learning outcome sebagaimana yang diatur dalam Standar Kompetensi Sarjana Farmasi yang

telah disesuaikan, serta sasaran pembelajaran yang didapat dari penjabaran learning outcome.

Modul ini terdiri dari 4 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM) dan masing-masing LBM terdiri

dari judul skenario, sasaran pembelajaran, isi skenario, konsep mapping, materi, pertanyaan

minimal dan daftar pustaka. Modul ini membahas tentang pembuatan sediaan steril dengan

materi yang dibuat runut yakni konsepsi dan persyaratan sediaan steril, pemilihan metode

sterilisasi, teknik aseptis dan formulasi sediaan steril.

Mahasiswa akan mempelajari beberapa materi meliputi sediaan farmasi steril metode

sterilisasi, teknik aseptik, dan teknologi sediaan steril. Untuk itu diperlukan pembelajaran

keterampilan tentang pengenalan sterilisasi alat kesehatan dan sediaan farmasi, metode sterilisasi

panas basah dan kering, preparasi teknik aseptik, handling sitostatika, pencampuran iv admixture

dan formulasi serta evaluasi sediaan tetes mata dan sediaan parenteral. Mahasiswa juga akan

mempelajari sikap profesionalisme yang terkait dengan topik diatas.

Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning, dengan

metode diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah, praktikum laboratorium, dan

belajar keterampilan lapangan di Departemen CSSD Rumah Sakit Islam Sultan Agung.

Hubungan dengan modul sebelumnya:

1. Modul Principles and Practice of Pharmaceutical Manufacturing

2. Modul Pharmaceutics

3. Modul Microbiology, Virology, and Immunology

4. Modul Technology and Formulation of Solid Dosage Form

5. Modul Technology and Formulation of Semisolid and Liquid Dosage Form

Hubungan dengan modul sesudahnya

1. Modul Management of Pharmaceutical Industry

Page 7: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

DAFTAR ISI

Kontributor ...................................................................................................................................... 4

Kata Pengantar ................................................................................................................................ 5 Gambaran Umum Modul ................................................................................................................ 6 DAFTAR ISI ................................................................................................................................... 7 Learning Outcome Modul Sterile Pharmaceutical Products ........................................................... 8 Topik tiap LBM ............................................................................................................................ 10

Kegiatan pembelajaran.................................................................................................................. 11 SUMBER BELAJAR.................................................................................................................... 18 JADWAL LBM I .......................................................................................................................... 19 Penjabaran Pembelajaran LBM I .................................................................................................. 20

JADWAL LBM II ......................................................................................................................... 21 Penjabaran Pembelajaran LBM II ................................................................................................. 22

Penjabaran Pembelajaran LBM III ............................................................................................... 24

Page 8: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Learning Outcome Modul Sterile Pharmaceutical Products :

Capaian pembelajaran pengetahuan

1. Menguasai konsep tentang ketentuan/persyaratan/pedoman terkait peracikan sediaan farmasi

2. Menguasai konsep teoritis tentang pencampuran produk steril dengan teknik aseptis sesuai

prosedur

3. Menguasai konsep teoritis dan matematis dalam melakukan analisis parameter fisika, kimia,

dan fisiko-kimia sediaan farmasi

4. Menguasai konsep teoritis ilmu dan teknologi kefarmasian dalam riset bidang kefarmasian

5. Menguasai perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu, pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan

Capaian pembelajaran khusus

1. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep tentang ketentuan/persyaratan/pedoman terkait

peracikan sediaan farmasi

2. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis tentang pencampuran produk steril dengan

teknik aseptis sesuai prosedur

3. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis dan matematis dalam melakukan analisis

parameter fisika, kimia, dan fisiko-kimia sediaan farmasi

4. Mengaplikasikan dan mengkaji konsep teoritis ilmu dan teknologi kefarmasian dalam riset

bidang kefarmasian

5. Memanfaatkan perkembangan IPTEK dan meningkatkan penguasaan ilmu, pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan diri secara berkelanjutan

Capaian pembelajaran soft skill

1. Bertakwa kepada Allah SWT dan mampu menunjukkan sikap religious

2. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral,

dan etika

3. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan

kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila

4. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat

atau temuan orisinal orang lain

Page 9: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

5. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan

6. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik

7. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri

8. Memiliki Kemampuan sebagai pendidik pejuang muslim yang bertaqwa dan tafaqquh fiddin

9. Memiliki sifat cendekiawanan dan kepakaran dengan kualitas tertinggi dalam kesetaraan

universal

10. Memiliki sifat generasi khaira ummah

Page 10: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Topik tiap LBM

1. Aspek steril dalam sediaan farmasi

2. Metode sterilisasi

3. Prinsip aseptis dan GMP sediaan steril

TOPIC TREE MODUL

Materi “masalah” tiap LBM:

1. Makna dan konsep sediaan steril

2. Metode sterilisasi dan pemilihannya secara tepat

3. Teknik aseptis dalam pembuatan produk steril

Metode

Sterilisasi

Preformulasi

Teknik

Aseptis

Persyaratan dan Konsep Steril

Sediaan

STERIL

Formulasi dan

Teknologi

sediaan

Good Manufacturing Process

Page 11: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Kegiatan pembelajaran

Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:

1. Tutorial

Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial berlangsung

selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum mencukupi, kelompok dapat

melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open space area yang disediakan. Keseluruhan

kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan dengan menggunakan seven jump steps.

Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah langkah 1-5. Mahasiswa diminta

untuk menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari

masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan

mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari masalah

yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang menggambarkan

hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika terdapat masalah yang belum

terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah tersebut menjadi tujuan

pembelajaran kelompok (learning issue) dengan arahan pertanyaan sebagai berikut: apa

yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu? Apa yang kita harapkan untuk tahu?

Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi.

Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada

dengan mensintesakan informasi tersebut agar tersusun penjelasan secara menyeluruh

dalam menyelesaikan masalah tersebut.

2. Kuliah

Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based

learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan

perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba berhubungan

dengan belajar aktif ini, namun demikian keduanya dapat memenuhi tujuan spesifik pada

PBL. Adapun tujuan kuliah pada modul ini adalah:

a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan kontribusi

dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.

Page 12: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya terhadap

pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk mengerti materi lewat

diskusi atau belajar mandiri.

c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa berdiskusi

atau belajar mandiri.

d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.

Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa

menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas jawabannya

pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif.

Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Minggu 1

1. Makna Steril, bentuk-bentuk sediaan steril & persyaratannya (100 menit)

2. Sumber kontaminasi mikroorganisme dan efeknya (100 menit)

3. Kinetika inaktivasi mikroorganisme (100 menit)

4. Islamic approach to the steril sciences (100 menit)

b. Minggu 2

1. Jaminan proses sterilisasi (100 menit)

2. Metode- metode sterilisasi (Fisika Pemanasan, Filtrasi, Radiasi dan Gas) (100 menit)

3. Clean room & pemakaian desinfektan dalam proses sterilisasi (100 menit)

4. Aseptis alat & bahan, desain fasilitas produksi steril di industri dan Rumah Sakit

(CSSD) (100 menit)

c. Minggu 3

1. Pedoman pelaksanaan teknis aseptis oleh personil dan review prinsip GMP produksi

steril (100 menit)

2. Penanganan obat sitostatika, iv admixture, dan TPN (100 menit)

3. Formulasi dan Teknologi Sediaan Parenteral beserta jenis kemasan, evaluasi dan

permasalahan manufacturing sediaannya (100 menit)

4. Formulasi dan Teknologi Sediaan mata beserta jenis kemasan, evaluasi dan

permasalahan manufacturing sediaannya (100 menit)

Page 13: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

3. Praktikum

Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat ilustrasi

dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi, belajar mandiri,

dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi belajarnya lewat penemuan

sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.

Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah:

a. LBM 1

1. Perbekalan steril dan aseptik personal

2. Orientasi: Tupoksi dan Kedudukan CSSD (Central Sterile and Supplies

Department) (kunjungan)

b. LBM 2

1. Sterilisasi Panas Basah dan kering

2. Pembuatan iv-admixture

c. LBM 3

1. Formulasi dan Produksi Ampul dan Infus

2. Formulasi dan Produksi sediaan mata

Page 14: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

ASSESSMENT

Sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesment adalah sebagai berikut:

a. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (15% dari nilai modul)

Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai dari:

Nilai harian diskusi sebanyak 15% yang meliputi kehadiran, aktifitas interaksi dan

kesiapan materi dalam diskusi

Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD:

a. Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya.

b. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa harus:

1. Mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian tersebut,

mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul

2. Mekanisme penggantian SGD adalah sebagai berikut:

- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan SGD kepada sekretaris prodi

Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat

keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan

karena urusan keluarga. Surat permohonan susulan SGD harus disampaikan kepada

sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir.

- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan skill lab

- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat permohonan susulan

atas nama mahasiswa tersebut kepada Tim Modul.

- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada Tim

modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa membawa surat dari

sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak dapat dilayani.

- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul, dan dilaksanakan

maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.

- Permohonan susulan setelah masa 1 minggu tersebut tidak akan dilayani.

3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah dinyatakan mengikuti

kegiatan 80%

Page 15: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

4. Nilai susulan SGD untuk yang izin karena mengikuti kegiatan kemahasiswaan atau

mengharumkan nama Prodi maka diberikan nilai maksimal 70 dan jika izin karena alasan

lain (sakit atau acara keluarga) maka diberikan nilai maksimal 65

Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan susulan SGD,

maka nilai modul tidak dapat dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul

sehingga harus mengulang modul.

b. Nilai Praktikum/Skill lab (30% dari nilai modul)

Untuk aktivitas praktikum/Skill lab, mahasiswa akan dinilai dalam pengetahuan dan

kemampuannya secara tepat dan cepat dalam menyelesaikan problem/masalah yang

diberikan. Nilai Praktikum atau Skill lab bisa didapatkan dari ujian response (OSPE) atau

nilai harian yang dilaksanakan selama kegiatan Praktikum atau skill lab.

Ujian Praktikum atau Skill Lab juga akan dilaksanakan untuk mengkuantifikasi

capaian knowledge mahasiswa pada materi dalam praktikum maupun Skill lab. Untuk

pembagian bobot penilaian pada masing-masing komponen akan dilakukan oleh dosen

pengampu praktikum atau tim modul.

Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan Praktikum atau Skill lab:

a. Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan Praktikum atau Skill lab pada modul yang

diambilnya.

b. Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan Praktikum atau Skill lab, maka

mahasiswa harus:

1. Mengganti kegiatan Praktikum atau skill lab pada hari lain, untuk penggantian tersebut,

mahasiswa harus berkoordinasi dengan dosen pengampu praktikum atau tim modul.

Mekanisme penggantian Praktikum atau Skill lab adalah sebagai berikut:

- Mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan Praktikum atau skill lab kepada

sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan Praktikum atau skill lab

tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat keterangan dari orang

tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga. Surat permohonan susulan Praktikum

Page 16: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

atau skill lab harus disampaikan kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu

setelah modul berakhir.

- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan Praktikum atau skill lab

- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat permohonan susulan atas

nama mahasiswa tersebut dialamatkan kepada Tim Modul.

- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada Tim modul atau

bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi

Farmasi, kegiatan susulan tidak dapat dilayani.

- Pelaksanaan kegiatan ulang Praktikum atau skill lab akan diumumkan oleh tim pengampu

praktikum atau tim modul, dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.

- Biaya susulan praktikum atau skill lab sebesar Rp.50.000 dan dibayarkan kepada Kepala

Laboratorium

- Permohonan susulan dilampiri kwitansi pembayaran dan diajukan maksimal 1 minggu

setelah modul berakhir. Setelah lebih dari 1 minggu tidak akan dilayani.

2. Setelah melaksanakan tugas pengganti Praktikum atau skill lab, maka mahasiswa telah

dinyatakan mengikuti kegiatan 100%

- Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan susulan

Praktikum atau skill lab, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat dikeluarkan dan

mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus mengulang modul.

c. Nilai Ujian

1. Mid Modul (27,5% dari nilai modul, terdiri dari 25% ujian knowledge dan 2,5%

ujian SGD)

2. Akhir Modul (27,5% dari nilai modul, terdiri dari 25% ujian knowledge dan 2,5%

ujian SGD)

Ujian knowledge merupakan evaluasi terhadap semua materi kuliah pakar yang telah

diberikan. Materi dan pelaksanaan ujian akan diatur secara teknis oleh tim modul.

Ketentuan bagi mahasiswa

• Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat sebagai berikut:

1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD

2. mengikuti 100% dari keseluruhan skill lab

3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah

Page 17: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

• Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian mid dan atau akhir modul wajib

mengajukan permohonan ujian susulan kepada sekprodi maksimal satu minggu setelah ujian

tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan dilaksanakan sebagaimana yang

berlaku, yakni siswa mengajukan permohonan kepada sekprodi dilampiri alasan

ketidakhadirannya pada ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan

dikeluarkan oleh sekretaris prodi Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul terkait.

Pelaksanaan ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.

Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan kuliah pakar

1. Kehadiran kuliah harus memenuhi 75% dari total perkuliahan

2. Jika ada mahasiswa yang mengajukan izin maka harus membawa syarat-syarat:

- Izin karena keluarga menikah harus membawa surat undangan dan Kartu Keluarga yang

masih berlaku

- Izin karena sakit harus membawa surat dokter

- Izin karena ada acara keluarga harus membawa surat izin yang ditandatangani orang tua di

atas materai

3. Jika pengisi kuliah pakar berasal dari dosen luar/praktisi maka kehadiran mahasiswa tetap

harus memenuhi kehadiran 75%

4. Pengajuan izin kuliah pakar maksimal 1 minggu setelah modul berakhir

5. Jika ada mahasiswa yang tidak masuk kuliah maka harus membuat tugas/paper dari dosen

atau tim modul. Setelah melaksanakan tugas pengganti kuliah, maka mahasiswa telah

dinyatakan mengikuti kegiatan 75%

6. Jika sampai batas waktu yang ditetapkan, mahasiswa tidak mengajukan izin tidak mengikuti

kuliah atau tidak mengumpulkan tugas, maka mahasiswa dianggap tidak hadir dalam

perkuliahan.

Penetapan Nilai Akhir Modul:

Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Nilai harian SGD x 15) + (Nilai praktikum x 30) + (Nilai ujian modul x 55)

100

Standar kelulusan ditetapkan dengan Judgement Borderline.

Page 18: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

SUMBER BELAJAR

Agoes, G, 2009. Seri farmasi industri 4 : Sediaan Farmasi Steril, ITB, Bandung.

Bing,C.M., 2005. Extended Stability for Parenteral Drugs, , merican ociety of ealth

zsystem zpharmacist, Bethesda Maryland.

BPOM, 2012. Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.33.12.12.8195 tahun 2012

tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, BPOM, Jakarta.

Burger, D.J.(ed), 2005. Injectable Dispersed Systems. Formulation, Processing and

Performance. Taylor and Frances, Boca Raton, London, New York, Singapore.

Departemen Kesehatan RI, 1978. Formularium Nasional, edisi kedua. Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Departeman Kesehatan, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV, Departemen Kesehatan RI,

Jakarta.

Departemen Kesehatan, 2007. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di Rumah Sakit,

Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

EMA, 2000. Desisiom Trees for The Selection of Sterilisation Methods, Committee for

Proprietary Medicinal Products, London.

FDA, 1987. Guideline for Validation of Limulus Amebocyte Lysate Test as an End Product

Endotoxin Test for Human and Animal Parenteral Drugs, Biological Products, and

Medical Devices, FDA, USA.

FDA, 1994. Guidance for submission of Documentation for Sterilization Process

Validation in applications for Human and Veterinary Drug Products, FDA, USA.

FDA, 2004. Guidance for Industry Sterile Drug Products Produced by Aseptic Processing,

FDA, USA.

Niazi, S.K., 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations Sterile

Products, Vol.6, CRC Press, Boca Raton, London, New York, Washington DC.

Trissel, L.A, 2007. Handbook of Injectable Drugs, ed , merican ociety of ealth

Systems Pharmacists.

Page 19: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

JADWAL LBM I

28 Mei – 1 Juni 2018

WAKTU SENIN

28

SELASA

29

RABU

30

KAMIS

1

JUM’AT

2

06.45 – 07.35 Bhs Inggris

(8.3)

Kuliah 1

(GKB 8.3) Reschedule

P.Hudan

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Bhs Inggris

(8.3)

Kuliah 2

(GKB 8.3)

Praktikum

2

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 Kuliah 3

(GKB 8.3)

Praktikum

2

10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 Praktikum

1

SGD 1 SGD 2

13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Praktikum

1

Kuliah 4

(GKB 8.3)

15.50 – 16.40

Materi Kuliah:

1. Makna Steril, Bentuk-bentuk sediaan steril & persyaratannya (100 menit)

Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt.

2. Sumber kontaminasi mikroorganisme dan efeknya (100 menit)

Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

3. Kinetika inaktivasi mikroorganisme (100 menit)

Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

4. Islamic approach to the steril sciences (100 menit)

Pengampu : Arifin Santoso, M.Sc., Apt.

Page 20: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Penjabaran Pembelajaran LBM I

Lembar Belajar Mahasiswa

Judul : Kontaminasinya darimana?

Skenario

Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas,

cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh penjelasan yang

beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang

telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan.

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi

tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).

6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna menjawab

Learning issue yang telah anda tetapkan.

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan

diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif) untuk

menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

Sediaan steril rawan mengalami kontaminasi mikroorganisme karena sediaan-

sediaan tersebut, diproduksi oleh industri secara besar-besaran dan biasanya memakan

waktu yang cukup lama dalam produksi, penyimpanan, distribusi hingga sampai ke

konsumen. Kemungkinan dapat terjadi pertumbuhan mikroba pada sediaan tersebut

yang disebut dengan kontaminasi. Kontaminasi pada produk steril merupakan sebuah

permasalahan yang serius.

Hal ini harus diatasi untuk memenuhi parameter kualitas sediaan steril dan

sesuai syarat sehingga didapatkan produk yang berkualitas. Beberapa jenis produk

parenteral adalah cairan intravena, injeksi intramuskular, dan larutan optik. Untuk

alasan ini, jaminan sterilisasi dapat dicapai menggunakan standard Good Manufacturing

Practice (GMP).

Page 21: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

JADWAL LBM II

4-8 Juni 2018

WAKTU SENIN

4

SELASA

5

RABU

6

KAMIS

7

JUM’AT

8

06.45 – 07.35 Bhs Inggris

(8.3)

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Bhs Inggris

(8.3)

Praktikum

1

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 Kuliah 1

(GKB 8.3) SGD 1 Praktikum

1

Kuliah 4

(GKB 8.3) 10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 SGD 2 Praktikum

2 13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Kuliah 2

(GKB 8.3)

Kuliah 3

(GKB 8.3)

Praktikum

2 15.50 – 16.40

Minggu 2

1. Jaminan proses sterilisasi (100 menit)

Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt.

2. Metode- metode sterilisasi (Fisika Pemanasan, Filtrasi, Radiasi dan Gas) (100 menit)

Pengampu : Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

3. Clean room & pemakaian desinfektan dalam proses sterilisasi (100 menit)

Pengampu : Fadzil Latifah, M.Farm., Apt.

4. Aseptis alat & bahan, desain fasilitas produksi steril di industri dan Rumah Sakit

(CSSD) (100 menit)

Pengampu: Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

Page 22: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Penjabaran Pembelajaran LBM II

Lembar Belajar Mahasiswa

Judul : Memilih metode sterilisasi yang pas...

Skenario

Kata Kunci :

Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas,

cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh penjelasan yang

beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang

telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan.

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi

tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).

6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna menjawab

Learning issue yang telah anda tetapkan.

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan

diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif) untuk

menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

Pada awal tahun 1990, WHO mengumumkan adanya penyakit baru yang dinamakan

Transmissible Spongiform Encephalopathies (TSEs). Dikarenakan, sebuah rumah sakit di

Inggris mengumumkan telah mengidentifikasi kejadian penularan penyakit TSEs pada pasien

yang menjalani operasi retina mata. Setelah dilakukan telaah, ternyata agen infeksius tersebut

resisten terhadap sterilisasi yang biasa digunakan terhadap peralatan operasi di rumah sakit

tersebut. Apoteker di pusat sterilisasi rumah sakit kemudian melakukan review tentang beberapa

metode sterilisasi yang dapat digunakan, serta kompatibilitasnya pada jenis alat kesehatan yang

akan disterilkan agar mendapatkan hasil yang optimal. Prinsip dasar yang sama juga dapat

digunakan untuk mensterilkan sediaan farmasi.

Page 23: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

JADWAL LBM III

25-30 Juni 2018

WAKTU SENIN

25

SELASA

26

RABU

27

KAMIS

28

JUM’AT

29

06.45 – 07.35 Bhs Inggris

(8.3)

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Bhs Inggris

(8.3)

Praktikum

1

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 Kuliah 1

(GKB 8.3) SGD 1 Praktikum

1

Kuliah 4

(GKB 8.3) 10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 SGD 2 Praktikum

2 13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Kuliah 2

(GKB 8.3)

Kuliah 3

(GKB 8.3)

Praktikum

2 15.50 – 16.40

Minggu 3

1. Pedoman pelaksanaan teknis aseptis oleh personil dan review prinsip GMP produksi

steril (100 menit)

Pengampu: Ika Buana Januarti, M.Sc., Apt.

2. Penanganan obat sitostatika, iv admixture, dan TPN (100 menit)

Pengampu : Farrah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt.

3. Formulasi dan Teknologi Sediaan Parenteral beserta jenis kemasan, evaluasi dan

permasalahan manufacturing sediaannya (100 menit)

Pengampu : Fadzil Latifah, M.Farm., Apt.

4. Formulasi dan Teknologi Sediaan mata beserta jenis kemasan, evaluasi dan permasalahan

manufacturing sediaannya (100 menit)

Pengampu : Fadzil Latifah, M.Farm., Apt.

Page 24: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

Penjabaran Pembelajaran LBM III

Lembar Belajar Mahasiswa 3

Judul : Beware, do not spill cytostatic agent!

Skenario

Safe cytostatic handling procedures should be undertaken to prevent the risk of

contamination of the pharmacists involved in preparation, storage, cytostatic agent

administration, cytostatic agent spill handling and cytostatic waste management. Potential

exposure to pharmacists handling cytostatic has been widely investigated. Falck et al., 1979

reported that pharmacists who served on chemotherapy wards without adequate personal-

protection equipment (PPE) resulted in the toxicity of dangerous cytostatic characteristics. This

is due to not following specific policy rules in dealing with cytostatics.

Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum jelas,

cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh penjelasan yang

beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan menggunakan prior knowledge yang

telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda diskusikan.

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut menjadi

tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).

6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna menjawab

Learning issue yang telah anda tetapkan.

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok, sintesakan dan

diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh (komprehensif) untuk

menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

Page 25: First edition MODUL 19 STERILE PHARMACEUTICAL PRODUCTS ... MAHASISWA... · Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter

DAFTAR TUTOR MODUL STERIL

1. Bu Rina

2. Pak Wili

3. Bu Naniek

4. Bu Chilmia

5. Bu Fadzil Latifah

6. Pak Rosyid

Cadangan :

1. Pak Hudan

Pengawas Ujian Mid Modul :

1. Bu Chilmia

Pengawas Ujian Akhir Modul :

1. Tim modul