3
http:// fazdleeisa.files.wordpress.co m/2009/04/glamour-classic- batik-back.jpg http://www.honoluluacademy.org/cmshaa/uploadedImages/academy/Upcoming_Exhibitions/11683 .1_batik_small.jpg -- batik burung http://www.matanews.com/wp-content/uploads/Parade010909-3.jpg -- parade http://www.batiksbydesign.com/userf iles/image/batik126.JPG "Kain Kebat" Maloh Beaded & Ikatted Skirt Kalimantan, mid 20th century http://www.kulukgallery.com/ textiles0.html ://www.asianart.com/exhibitions/boaf2006/tidur.html tp://www.metmuseum.org/TOAH/ho/11/sse/ho_2006.349.htm kebat are worn as formal attire by women on important occasions, especially while performing ritual activities such as setting out food offerings for the gods and spirits or dyeing the threads for weaving textiles. Weavers among the Kantu' and neighboring peoples create two primary forms of ritual textiles: kain kebat and pua. Pua are ceremonial cloths used in a variety of religious rites. The patterns of the pua cloths are said to be so supernaturally powerful that they will make a woman ill if she weaves them continuously. Weavers thus regularly alternate between making pua and less dangerous but equally magnificent skirts and other garments. The compositions of most Indonesian textiles are strictly symmetrical. Weavers of kain kebat often introduce a slight asymmetry that accentuates the vigor of their patterns. Many of the motifs and patterns on the skirts are named after the plants and animals of the surrounding rainforests and rivers, although their precise significance remains uncertain. The complex curvilinear compositions at times resemble those on ancient pottery from Borneo as well as Bronze Age objects imported centuries ago from the Southeast Asian mainland.

filosofi batik & kain kebat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: filosofi batik & kain kebat

http://fazdleeisa.files.wordpress.com/2009/04/glamour-classic-batik-back.jpg

http://www.honoluluacademy.org/cmshaa/uploadedImages/academy/Upcoming_Exhibitions/11683.1_batik_small.jpg -- batik burung

http://www.matanews.com/wp-content/uploads/Parade010909-3.jpg -- parade

http://www.batiksbydesign.com/userfiles/image/batik126.JPG

"Kain Kebat" Maloh Beaded & Ikatted SkirtKalimantan, mid 20th century

http://www.kulukgallery.com/textiles0.html

http://www.asianart.com/exhibitions/boaf2006/tidur.html

http://www.metmuseum.org/TOAH/ho/11/sse/ho_2006.349.htm

he intricately patterned skirts, or kain kebat, of the Kantu' people of Borneo are luxurious ceremonial garments. Kain kebat are worn as formal attire by women on important occasions, especially while performing ritual activities such as setting out food offerings for the gods and spirits or dyeing the threads for weaving textiles. Weavers among the Kantu' and neighboring peoples create two primary forms of ritual textiles: kain kebat and pua. Pua are ceremonial cloths used in a variety of religious rites. The patterns of the pua cloths are said to be so supernaturally powerful that they will make a woman ill if she weaves them continuously. Weavers thus regularly alternate between making pua and less dangerous but equally magnificent skirts and other garments.The compositions of most Indonesian textiles are strictly symmetrical. Weavers of kain kebat often introduce a slight asymmetry that accentuates the vigor of their patterns. Many of the motifs and patterns on the skirts are named after the plants and animals of the surrounding rainforests and rivers, although their precise significance remains uncertain. The complex curvilinear compositions at times resemble those on ancient pottery from Borneo as well as Bronze Age objects imported centuries ago from the Southeast Asian mainland.

Page 2: filosofi batik & kain kebat

BATIK TAMBAL [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai Kain PanjangUnsur Motif : Ceplok, Parang, Meru dllCiri Khas : KerokanFilosofi : Ada kepercayaan bila orang sakit menggunakan kain ini sebagai selimut, sakitnya cepat sembuh, karena tambal artinya menambah semangat baru

BATIK NITIK KARAWITAN [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai kain panjangCiri Khas : KerokanUnsur Motif : CeplokFilosofi : Pemakainya orang yang bijaksana

BATIK PARANG RUSAK BARONG [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai kain panjangUnsur Motif : Parang, MlinjonCiri Khas : KerokanFilosofi : Parang menggambarkan senjata, kekuasaan. Ksatria yang menggunakan batik ini bisa berlipat kekuatannya.

BATIK TRUNTUM {Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Dipakai saat pernikahanCiri Khas : KerokanFilosofi : Truntum artinya menuntun, diharapkan orang tua bisa menuntun calon pengantin.

BATIK SIDO MUKTI [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai kain dalam upacara perkawinanFilosofi : Diharapkan selalu dalam kecukupan dan kebahagiaan.Unsur Motif : Gurda

BATIK PARANG KUSUMO {Batik Tulis]Zat Warna : NaphtolKegunaan : Sebagai kain saat tukar cincinUnsur Motif : Parang, MlinjonCiri Khas : KerokanFilosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar, diharapkan pemakainya terlihat indah Mengandung makna hidup harus dilandasi oleh perjuangan untuk mencari keharuman lahir dan batin, ibaratnya keharuman bunga (kusuma). Demikianlah, bagi orang Jawa, hidup di masyarakat yang paling utama dicari adalah keharuman pribadinya tanpa meninggalkan norma-norma yang berlaku dan sopan santun agar dapat terhindar dari bencana lahir dan batin.

Page 3: filosofi batik & kain kebat

BATIK KAWUNG [Batik Tulis]Zat Warna : NaphtolKegunaan : Sebagai Kain PanjangUnsur Motif : GeometrisFilosofi : Biasa dipakai raja dan keluarganya sebagai lambang keperkasaan dan keadilan Mengandung makna bahwa keinginan dan usaha yang keras akan selalu membuahkan hasil, seperti rejekinya berlipat ganda.

BATIK CIPTONING [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai kain panjangUnsur Motif : Parang, WayangCiri Khas : KerokanFilosofi : Diharapkan pemakainya menjadi orang bijak, mampu memberi petunjuk jalan yang benar

BATIK PAMILUTO [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai kain panjang saat pertunanganUnsur Motif : Parang, Ceplok, Truntum dan lainnyaFilosofi : Pamiluto berasal dari kata “pulut”, berarti perekat, dalam bahasa Jawa bisa artinya kepilut [tertarik].

BATIK CUWIRI [Batik Tulis]Zat Warna : Soga AlamKegunaan : Sebagai “Semek’an” dan Kemben. Dipakai saat upacara “mitoni”Unsur Motif : Meru, GurdaFilosofi : Cuwiri artinya kecil-kecil, Diharapkan pemakainya terlihat pantas dan dihormati

http://seraphimserafina.multiply.com/journal/item/51/Filosofi_Batik_Indonesia_-_Jogja

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1725179