75
ELIMINASI FEKAL Ekstensi 2014 Kelas A FG 1 Oleh : Ahmad syukri Christina Natalin Seno Dwi Ariwibowo Sri Puspita Sari Wati Melawati

FG.1.ELIMINASI FEKAL.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

ELIMINASI FEKAL

ELIMINASI FEKALEkstensi 2014 Kelas AFG 1Oleh : Ahmad syukriChristina NatalinSeno Dwi AriwibowoSri Puspita SariWati Melawati

OUTLINEReviewAnatomy dan Fisiologi PencernaanTerdiri dari :MulutEsofagusLambungUsus HalusUsus besarAnus

3Is 7-10 metersFunction: Digest food into simple componentspass into the bloodstream

Small Intestine

Panjang berkisar antara 5-7 meters, dan luas area mencapai 7-10m2

Terdiri dari 3 bagian utama yaitu : Duodenum Jejunum Ileum4Duodenum (12 finger wide intestine)Jejunum upperIleum lower

Fungsi fisiologis Jejunum and IleumMakanan mulai dipecah

Absorpsi nutrient dan sebagianairAbsorpsi nutrient:Lemak : bagian atas IleumKarbohidrat dan Protein : Ileum & JejunumGaram : Ileum (& partially Colon)Vitamin B12: terminal Ileum Sekitar 8 litres diproduksi perharinya, dan sekitar 7 litres di abrorspsiSalvia: 1 litreGastric juice: 2 litrePancreatic juice: 1 litreBile: 1 litreIntestinal juices: 3 litre5Salts: sodium, potassium, calcium, phosphate, bile salts, iodine and iron

To absorb B12 the intrinsic factor (produced in the stomach) must be present.Makanan melalui usus kecil menuju usus besar app. 4 hours

6Salts: sodium, potassium, calcium, phosphate, bile salts, iodine and iron

To absorb B12 the intrinsic factor (produced in the stomach) must be present.Large Intestine

Panjang 1-2 meters, Divided into several sections: Ascending Transverse Descending Sigmoid Rectum Anus7The ascending colon includes the caecum and appendix

The rectum is 15 cm long and goes through the pelvic floor muscle (levator ani muscles)- Which are surrounded by a striated sphincter muscle called the sphincter ani.The anus is about 3-4 cm ling and surrounded by circular muscle.Fisiologi Usus BesarFungsi utama:Penyerapan air, garam empedu dan elektrolitReservoir untuk feses sampai mudah untuk dievakuasi dari anus

12-18 hours

8The ascending colon includes the caecum and appendixNo other fluids than mucous is produced in the colonUnpleasant odour in the intestines is due to colibacteria and the decomposing bacteria breaking down the food mass

Vitamin K is essential for the creation of prothrombin, a precursor in the coagulation process (enough is produced in the colon)Vitamin B12 is important for the creation of the red blood cells (erythrocytes). Must also be digested (contained in milk, eggs, cheese and beef). Lack of B12 leads to pernicious anaemia

Gambaran Proses Eliminasi Fekal (Defekasi)Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum

Mekanisme defekasi: Makanan dicerna secara secara kimiawi & diabsorbsi saripatinya di usus halus disalurkan ke usus besar (air diabsorpsi)terjadinya gerakan mencampur (haustrasi) oleh gerakan segmentasi dengan konstriksi sirkular yang besar pada kolon dan kontraksi otot longitudinal kolon gerakan mendorong (pergerakan massa) tertampung di rektum

Tekanan untuk mengeluarkan feses dapat dilakukan dengan meningkatkan tekanan intraabdomen atau melakukan manuver valsava. Manuver valsava adalah kontraksi volunteer otot-otot abdomen saat individu mengeluarkan nafas secara paksa sementara glottis menutup (menahan napas saat mengedan).

Lanjutan . . .Di rektum terdapat 2 macam refleks:1. Reflek defekasi intrinsikDistensi rektum ransangan pada fleksus mesentikus gerakan peristaltikfeses sampai anus sfingter internal relaksasi.2. Reflek defekasi parasimpatisSaraf rektum terangsang jaras spinal dikembalikan ke kolon desenden, sigmoid, rektum intensifnya peristaltik relaksasi sfingter internal.

FesesWarna cokelat kekuningan pada feses disebabkan sterkobilin dan urobilin yang berasal dari bilirubin yang berasal hasil fermentasi bakteri. Susunan feses normal:- air dan padatan.- 30% bakteri.- 10-20% lemak.- 30 % serat makanan tak tercerna dan unsur kering dari pencernaan (pigmen empedu, sel epitel terlepas).- 2-3 % protein.

KarakteristikNormalAbnormalWarnaDewasa: CokelatBayi: KuningPutih/dempul, hitam/ spt teh, merah, pucat, jingga atau hijauKonsistensiMemiliki bentuk lunak, semi padat, berairKeras, kering, diareBentukSilindris (kontur rektum) dengan diameter 2,5 cm pd orang dewasaFeses berdiameter kecil,seperti pensil/menyerupai benang JumlahBeragam sesuai dengan diet (sekitar 100-400 gr)Bervariasi. Bisa sedikit atau banyakBauAroma khas fesesBerbau tajamKandunganSejumlah kecil bagian kasar makanan yang tidak tercerna, bakteri mati & sel epitel yang meluruh, lemak, protein, pigmen empeduNanah, lendir, parasit, darah, lemak dalam jumlah banyak, benda asingKarakteristik Feses Normal & AbnormalFaktor-faktor Memengaruhi Eliminasi FekalUsia/perkembanganDiet: Serat dan residu makanan yang tidak dapat dicerna memungkinkan terbentuknya masa dalam materi feses. Cairan: Minuman ringan yang hangat dan jus buah memperlunak feses dan meningkatkan peristaltik. Aktivitas: Aktivitas fisik meningkatkan peristaltik, sementara imobilisasi menekan motilitas kolon. Faktor psikologi: Efek samping peristaltik yang meningkat antara lain diare dan distensi gas. Apabila individu mengalami depresi, sistem saraf otonom memperlambat impuls saraf dan peristaltik dapat menurun. Kebiasaan pribadi: individu merasa lebih mudah melakukan defekasi dikamar mandi mereka sendiri pada waktu yang paling efektif dan paling nyaman bagi mereka. Posisi selama defekasi: Posisi jongkok merupakan posisi yang normalKehamilan: Obstruksi sementara akibat keberadaan fetus mengganggu pengeluaran feses. Obat-obatan: obat penenang dosis besar, morfin dan kodein berulang menyebabkan konstipasi karena obat tersebut menurunkan aktivitas gastrointestinal melalui kerjanya pada saraf pusat. Anti diare menurunkan peristalsis. Antibiotik dapat menyebabkan diare. Zat besi memiliki efek kontraksi bekerja lebih lokal dimukosa usus sehingga konstipasi. Prosedur diagnostik: Pada endoskopi atau penggunaan barium enema, klien menerima katartik dan enema. Barium akan mengeras jika dibiarkan di dalam saluran GI sehingga menyebabkan konstipasi atau impaksi usus.Anestesia dan pembedahan: Agen anestesi yang dihirup menghambat impuls saraf parasimpatis ke otot usus. Kerja anestesi tersebut memperlambat atau menghentikan gelombang peristaltik. Kondisi patologi: Cedera medula spinalis dan cedera kepala dapat mengakibatkan penurunan stimulasi sensorik untuk defekasi, hambatan mobilitas dapat membatasi kemampuan klien berespon terhadap desakan defekasi dan alami konstipasi, bahkan menjadi inkotinensia fekal karena buruknya fungsi springter anal.Nyeri: pada kondisi hemoroid, bedah rektum, fistula rektum, bedah abdomen, dan melahirkan anak dapat menimbulkan rasa tidak nyaman ketika defekasi

14Gangguan Umum Elminasi FekalKonstipasi

Diare

Impaksi Fekal

18Inkontinensia Fekal19FlatulensHemoroid

Pengkajian KeperawatanAnamnesa AnamnesaFokus pada pola dan kebisaan eliminasi bowelKaji pola eliminasi ?? Frekuensi dan waktu/ harinyaKaji karakteristik feses ?? Skala bristolIdentifikasi rutinitas apa saja yg diikuti untuk mempromosikan eliminasi yang normal e.g minum air hangat atau makanan tertentuKaji adanya penggunaan laksaktif, enema di rumah??Kaji adanya bowel diversion dan statusnya ?? E.g colostomy, ileostomy

pola kebiasaan eliminasi. Meliputi frekuensi dan waktu. Kaji adanya inkontinensia feses, konstipasi, diareKaji dan deskripsikan karakteristik feses. Menetukan apakah feses biasanya cair (diare), atau berbentuk lunak, keras, kaji warna feses, dan adanya darah (contohnya kaji adanya hematokezia atau melena). Meminta klien untuk menggambarkan bentuk feses dan jumlah per harinya.Kaji apakah adanya penggunaan obat-obatan yang membantu elimansi klien seperti enema, obat pencahar, atau makanan tambahan dalam membant pergerakan kebiasaan sebelum eliminasi, serta kaji seberapa sering pasien menggunakannya Kaji adanya status pengalihan elimanasi usus,. Kaji apakah klien memiliki ostomy,nilai frekuensi drainase feses, karakter feses, tampilan dan kondisi stoma (warna, bengkak, dan iritasi), jenis perangkat pengumpulan feses yang digunakan, dan metode digunakan untuk mempertahankan fungsi ostomy tersebut

24Lanjutan Kaji adanya perubahan nafsu makan Riwayat dietKaji Intake cairan per harinya Riwayat pembedahana atau penyakit GI tractRiwayat medikasi/pengobatanKaji status emosionalKaji aktivitas / exercise Kaji adanya nyeri or discomfortKaji sosial ekonomi

pengkajian perubahan pola makan dan perubahan berat badan (jumlah kehilangan atau kenaikan). Jika perubahan berat badan ada,tanyakan apakah hal tersebut direncanakan (misalnya, berat hilang dengan diet)Riwayat Diet. Tentukan preferensi makanan klien untuk satu hari. Tentukan asupan buah-buahan, sayuran, sereal, dan roti dan waktu makan yang teratur atau tidak teratur.Deskripsi asupan cairan harian. Kaji termasuk jenis dan jumlah cairan.Kaji riwayat operasi atau penyakit yang mempengaruhi saluran pencernaan: Informasi ini membantu menjelaskan gejala, potensi untuk menjaga atau memulihkan pola eliminasi usus normal, dan apakah ada riwayat keluarga kanker GI.Riwayat pengobatan: Tanyakan apakah klien konsumsi obat (misalnya, obat pencahar, antasida, suplemen zat besi, dan analgesik) yang mengubah buang air besar atau karakteristik tinja. Serta tanyakan adanya riwayat alergi.Emosi klien secara signifikan mengubah dapat frekuensi buang air besar. Selama pengamatan penilaian emosi klien, nada suara, dan tingkah laku mengungkapkan perilaku yang signifikan yang menunjukkan stres.

25Pemeriksaan Fisik

INSPEKSI

Jaundice: Liver disease.Redness: Inammation.Cyanosis: Hypoxia.Skin color should be consistent with patients ethnicity.Color may be lighter on abdomen than on otherareasof body because of lack of sun exposure.Skincolorshould be the same throughoutthe abdomen.Abdominal skin intact with no lesions or masses.Striae may be present. If new, should be pink; ifold, white/silver. In a pregnant patient, striae andlinea nigra may be present.LineanigraABNORMAL FINDINGS/RATIONALEBluish discoloration around umbilicus (Cullenssign): Hemorrhagic pancreatitis or intraperitonealbleeding.Discoloration of lower abdominal anks and lowerback (Grey-Turners sign): Pancreatitis or extraperitonealbleeding.Bruises: Recent trauma.Pink-purple striae: Cushings syndrome. Spider angioma: Liver failure.Caput medusa (dilated veins that extend from theumbilicus): Liver failureHernias (protrusion of abdominal organs throughopening in abdominal wall): Caused by weaknessof abdominal muscles. Seen as bulges that occurwhen patient bears down. Occur on old surgicalincisions, around umbilicus, or in inguinal area.Epigastric or linea alba hernias occur when intestineprotrudes through opening in midline of abdomenabove umbilicus.Diastasis recti (separation of rectus abdominis musclethat occurs in linea alba):Occurs in pregnantwomen and newborns.Dermatomally distributed vesicular rash on lower ribcage in upper quadrants: Herpes zoster.27Rektum. Pemeriksa daerah sekitar anus untuk lesi, perubahan warna,peradangan, dan hemoroidPemeriksaanNormalAbnormalLihat integritas kulit.Kulit tidak cacatWarna sama

Terdapat ruam atau lesiKulit berkilau menunjukkan asites, edemaLihat kontur abdomen dan kesimetrisan.Datar membulat(convex), atau skapoid (concave).Tidak ada pembesaran hati atau limpa.Kontur simetris.Terdistensi

Ada pembesaran.

Asimetris, penonjolan sekitar umbilukus, inguinal, atau skar kemungkinan ada hernia atatu tumur.Amati pegerakan abdomen berhubungan dg peristaltik.Peristaltis terlihat pada orang yang sangat kurusPeristaltis yang tampak pada orang normal menunjukkan obstruksi usus.AUSKULTASI

HELPFUL HINTListen over the ileocecal valve in the RLQ to theright of the umbilicus. This is normally a very activearea connecting the small intestine to the largeintestine.Auscultating the abdomenABNORMAL FINDINGS/RATIONALEBowel sounds more than 30 clicks (bowel sounds)/min: Hyperactive bowel sounds or hyperperistalsis. Causesinclude irritable bowel disease, bowel infection, early bowel obstruction, diarrhea, resolving paralytic ileus,or laxative use. Types of hyperperistalsis include: Borborygmi, which may be audible without a stethoscope and are characterized by a long stomachgurgling.Succussion splash, a loud sound like splashing water, is often heard without a stethoscope as the patientmoves from side to side. It occurs when the abdomen is lled with air or uid and indicates delayed gastricemptying from an obstruction or gastric dilatation.Bowel sounds less than 5 clicks/min but present: Hypoactive or hypoperistalsis. Causes include peritonitis,medications such as opioids, bowel obstruction, or postoperative occurrence.Absent bowel sounds are caused by late bowel obstruction, peritonitis, or paralytic ileus after surgery duringwhich the bowel was manipulated29Pemeriksaan NormalAbnormalAuskultasi bising usus, gunakan diafragma stetoskop. Memberikan informasi pergerakan cairan dan udara. Terdengar setiap 5-10 detik, sekitar 5-35 x/menit.

Hipoaktif, sangat lemah dan jarang (1 x/menit), menunjukkan penurunanan motilitas usus yang berhubungan dengan ileus paralitik.Hiperaktif (setiap 3 detik)/ borborygmi. Menunjukkan peningkatan motilitas berhubungan dengan diare, obstruksi usus awal, penggunaan laksatif.Ketiadaan bising usus (tidak terdengar selama 3-5 menit) menunjukkan penghentian motilitas usus. Asukultasi bunyi vaskular, menggunakan bel stetoskop, tempatkan pada aorta, arteri renal, arteri iliaka, dan arteri femoral.Dengarkan adanya bruit.Tidak ada bruit.

Bruit terdengar keras di area aorta, memungkinkan aneurisma.Bruit di area arteri renal atau iliaka. PERKUSIPemeriksaanNormalAbnormalPerkusi beberapa area di tiap empat kuadran untuk menentukan bunyi timpani (gas pada usus dan perut) dan tumpul (penurunan atau ketiadaan resonan karena massa dan ciran). Gunakan pola sistematis: dimulai dari kuadran kanan bawah, kanan atas, kiri atas, dan kiri bawah.Timpani pada seluruh perut. Tumpul terutama para hati dan limpa atau kandung kemih yang penuh.

Bunyi tumpul yang pada area yang luas, berhubungan dengan keberadaan cairan atau tumor.

xtremely high-pitched tympanic sounds: Distension.Extensive dullness: Organ enlargement or underlying mass.

31PALPASIPemeriksaanNormalAbnormalPalpasi ringan, untuk mendeteksi massa, area spasme muskular/ kekakuan, dan area yang nyeri.Palpasi dalam, untuk menentukan ukuran dan bentuk organ dan massa abdomen.Empuk(tenderness), abdomen relax dan halus, tegangan konsisten.

Tenderness dan hipersensitif.Terdapat massa dangkal.Tegangan meningkat pada area tertertu.

Involuntary guarding and rigidity: Peritonitis.Areas of tenderness: Indicates underlying problem.Masses: May indicate underlying tumor, enlargeduterus, feces-lled colon.Enlarged liver: May indicate cirrhosis, tumor, hepatitis.Enlarged spleen: May indicate malignancy, infection,trauma to spleen.32Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan LaboratoriumSpesimen FesesInspeksi warna, bentuk, bau, kandungan feses (ambil sekitar 2,5 cm feses atau 20-30 ml feses jika feses cair)Fecal Occult Blood Test/Guaiac TestUntuk mendeteksi adanya darah dalam feses (skrining kanker kolorektal) dengan reagen khusus untuk mendeteksi adanya peroxidase

Darah Samar

Pemeriksaan DiagnostikFoto Polos Abdomen

37Upper Gastrointestinal Series/Barium swalow

Lower Gastrointestinal Series/Barium Enema

Upper Endoscopy

USG

CT Scan

MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Sigmiodoscopy

Colonoscopy

1. Diagnosa Keperawatan2. Penatalaksanaan KeperawatanTujuan: memulihkan dan mempertahankan pola eliminasi yang baik dan mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat gangguan eliminasi tersebut.Modifikasi Gaya HidupDiet Asupan cairanAktivitas/latihanTindakan Pencegahan

1. DietMakanan tinggi serat (konstipasi)Makanan lunak, porsi sedikit tapi sering (diare)Batasi makanan yang menghasilkam\n gas (kol, buncis, bawang merah)

2. Asupan cairanIntake: 2000-3000 cc perhari (sesuai toleransi)Hindari: cairan yang terlalu hangat atau terlalu dingin, kafein dan minuman berkarbonasi

3. Aktivitas/latihan

Posisi terlentang : klien menguatkan otot abdomen dengan menariknya kedalam menahannya selama 10 detik kemudian merelaksasikannya ini harus sebanyak 5 sampai 10 kali atau tergantung pada kesehatan klien.Posisi terlentang : kontraksikan otot paha dan tahan selama 10 detik, ulangi latihan 5-10 kali, 4 kali sehari, ini membantu klien yang tirah baring mendapatkan kekuatan otot paha, sehingga defekasi normal.Ajarkan teknik massage abdoment, valsalva maneuver, napas dalam

4. Tindakan Pencegahan:

Management stresHindari kebiasaan minum alkohol dan merokokDiskusikan kebiasaan defekasiModifikasi lingkunganJaga privasi klienAjarkan posisi BAB yang baikMonitor integritas kulitMonitor vital sign dan tanda-tanda dehidrasiKompres panas dan dingin jika nyeri

Cara meletakkan bedpan pada klien immobilisasi

Digital StimulationDilakukan pemecahan feses dengan jari. Dilakukan setelah pemberian supositoria. Supositoria merupakan sedian padat yang berbentuk kerucut atau oval yang digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam rektum. Umumnya supositoria melunak, meleleh, dan melarut pada suhu tubuh. Jika feses menjadi keras dan tersangkut di dalam rektum,

Penatalaksanaan MedisFarmakologiAnalgesik nonopioid: Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS). Untuk skala nyeri ringan sampai sedang. Tidak menimbulkan ketergantungan atau toleransi fisik. Menjalankan fungsi antiinflamasi dan mencegah produksi prostaglandin atau pelepasan serotonin.Bekerja di bagian SST.Efek samping dari OAINS ini berupa gangguan saluran cerna, penglihatan kabur, gangguan fungsi ginjal dan hati.Contohnya : aspirin, Asetaminofen, Garam salisilat, NSAID

56Analgesik Opioid Analgesic opioid digunakan untuk mengatasi nyeri skala sedang hingga tinggi. Analgesik opioid bekerja di system saraf pusat (otak dan medulla spinalis). Jenis obat golongan analgesic opioid yang paling sering digunakan yaitu Morfin. Opioid endogen mengikat pada reseptor Ketika pada medula spinalis menghambat pelepasan neurotransmitter nosiseptor. Menurunkan efek serotonin dan norepinefrin. Efek gangguan pencernaan, mual dan muntah, sedasi, dan konstipasi. Opioid Konstipasi Opioid dapat meningkatkan tonus otot polos dan menurunkan motilitas dari saluran gastrointestinal. Opioid juga menghilangkan kontraksi peristaltic propulsive pada usus halus dan besar, dan menghambat masuknya isi lambung ke dalam duodenum.

AdjavuMedikasi yang dikemabngakan memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri. Contohnya: antidepresan, antiansietas. Antidepresan jenis trycyclic antidepressant (TCAs) seperti amitriptyline (Elavil). Memblok serotonin dan epinefrin. TCA dapat diberikan sebelum tidur. LaksatifLaksatif yaitu obat pencahar yang dapat melunakan dan mencairkan feses. Laksatif dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami nyeri abdomen, mual, kram, dan kolik yang tidak terdiagnosis.KlasifikasiContohKerjaPendidikan pasienBulk forming (pembentuk massa) Psyllium hydrophilic mucilloid (Metamucil)Derivate polisida dari selulosa bergabung dengan cairan usus mengembangkan dan merangsang peristaltic. Gunakan dengan 240 cc air. Laporkan jika terjadi distensi abdomen dan flatus yang abnormal. Preparat salinMagnesium hidroksidaMengubah konsistensi feses dengan mendorong air kedalam usus dengan osmosis dan merangsang peristaltic. Terjadi dalam 2 jam.Laksatif magnesium tidak boleh digunakan pada pasien insufisiensi ginjal. Tidak dapat digunakan untuk jangka panjang karena bersifat toksik. KlasifikasiContohKerjaPendidikan PasienLubrikanMinyak mineral Hidrokarbon yang tidak dapat di absorpsi melunakan feses dengan melumasi mukosa. Terjadi dalam 6-8 jam. Tidak digunakan bersamaan dengan makanan karena minyak mineral dapat merusak absrospsi vitamin dan memperlambat pengosongan lambung. Stimulant Bisakodil (Dulcolax) Mengiritasi epithelium kolon dengan merangsang ujung saraf sensorik dan meningktakan sekresi mukosa. Kerja terjadi dalam 6-8 jam. Daoat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit pada lansia. Tablet harus ditelan tidak dikunyah. Hindari susu atau antasida dalam 1 jam penggunaan obat karena salut enteric dapat larut sebelum waktunya. KlasifikasiContohKerjaPendidikan PasienPelunak fesesDioktil sodium sulfosuksinat (Colace). Melunakan dan memperlambat pengeringan feses; memungkinkan air memasuki feses Dapat digunakan dengan aman oleh pasien gangguan fungsi jantung atau anoreksia). Preparat osmotic. Pollietilenglikon dan elektrolit (Colyte) Membersihkan kolon dengan cepat dan menimbulkan diare. Memerlukan waktu yang lama untuk menggunakan dengan aman karena preparat ini produk volume besar. Mual dan kembung dapat terjadi. EnemaEnema adalah suatu larutan yang dimasukan melalui rectum dan anus hingga ke usus besar. Enema bekerja untuk mendistensi usus dan kadang untuk mengiritasi mukosa usus sehingga meningkatkan peristaltic dan eksresi feses dan flatus. Enema PembersihEnema pembersih digunakan untuk mengeluarkan feses selama pembedahan, sebelum pemeriksaan diagnostic dan keadaan konstipasi atau impaksi. Volume maksimum yang dianjurkan adalah (1) Bayi 150 - 250 ml, (2) Toddler 250 350 ml, (3) Anak usia sekolah 300 500 ml, (4) Remaja 500 750 ml, (5) Dewasa 750 1000 ml.

Enema lainnyaDiare (pengobatan penyakit dasar)Invasive

IleostomyOpen, Transparent bag

Perbedaan types of ileostomiesPermanent ileostomyend ileostomyTemporary ileostomies end ileostomy loop ileostomy

70Loop ileostomy is most often used for relief as it is an easy operation method and easy to put back.

Closed-end bag

Colostomy

Open-end bagPerbedaan types of colostomiesPermanent colostomiessigmoid colostomy

Temporary colostomies sigmoid colostomy a.m. Hartmann loop transverse colostomy

divided transverse colostomy

72Sutures on the everted stoma will be removed app. 10 days post-op. The Ostomy is not sutured in the underlying layersPerawatan StomaMenilai stoma, kaji warna Warna normal adalah pink / merah.Stoma berwarna ungu mengindikasikan penurunan sirkulasi ke stoma dan membutuhkan perhatian segera.Periksa area sekitar stoma untuk kerusakan kulit, lesi atau iritasi.Catatan warna, bau, jumlah, dan konsistensi feses yg diekskresikan melalui ostomy.Rekam lokasi stoma dalam catatan perawat Anda

Thank You

dinawa