F081291224.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    1/30

    AKPM-03 1

    PENDETEKSIANEARNINGS MANAGEMENT, UNDERPRICING DAN

    PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN

    KEBIJAKANINITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI INDONESIA

    AMINUL AMINSTIE Malangkucecwara, Malang

    ABSTRACT

    Earnings Management, underpricing and performance of company joining

    policy of IPO draw to be studied. Differ from research Husnan !""#$ to research

    phenomenon of underpricing of moment IPO, %asirwan &''&$ testing performance of

    pasca IPO, and (andy &''&$ testing performance operate for and the finance

    performance, this research e)tend e)amination to phenomenon of earningsmanagement, underpricing and company performance finance, mar*et$ together.

    +s much ! company conducting IPO in -a*arta toc* E)change in research

    of during period !""' up to &''!, with unit analysis of during # year consisted of

    year before IPO and year after IPO, so that there is !/# unit analysis.

    0esult of e)amination indicate that mean discretionary accrual is positi1e, what

    indication that company e)ecuting IPO of indication do policy of earnings management

    three year before IPO and three year after IPO by playing component accruals. 2ut

    discretionary accrual before IPO and after IPO not differ, this matter indicate that

    company still continue policy of earnings management at least until three year after

    IPO.

    3urthermore e)amination to underpricing using initial return 0t$, pro1ing thatcompany e)ecuting IPO e)perience of underpricing on first when share traded in

    mar*et se*under. Mean of Initial return on first of trading in capital mar*et is positi1e,

    e1en happened positi1e return until the third month a period of trading, afterthat

    happened degradation of return by the end of year December$.

    +lthough there no difference which signifi*an of performance of finance before

    and after IPO, result of e)amination pro1e that company e)ecuting IPO e)perience of

    degradation of performance of finance, whereas performance of mar*et show there is

    difference of return 4of5 before IPO by return 4is5 first day 4of5 trading 4in5 toc*

    E)change Mar*et, and there is downhill tendency after IPO especially by the end of

    year.

    If connected third the abo1e phenomenon, in general the researcher cannotpro1e relation between policy earnings management, phenomenon underpricing, and

    the company mar*et performance and finance performance conducting IPO.

    6eywords7 Initial Public Offerings IPO$, Earnings Management, underpricing and

    performance of company

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    2/30

    AKPM-03 2

    PENDAHULUAN

    Perusahaan yang akango publicbiasanya dimulai dengan keputusan melakukan

    initial public offerings (IPO) yang dilakukan di pasar perdana (primary mar*et).

    Selanutnya saham tersebut akan di perual!belikan di pasar m"dal atau disebut pasar

    sekunder (secondary mar*et). #arga saham pada penawaran perdana ditentukan

    berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dengan penamin emisi e$ek

    (underwriter) sebagai pihak yang membutuhkan dana, emiten menginginkan harga

    perdana tinggi. Sebaliknya, underwriter sebagai penamin emisi berusaha untuk

    meminimalkan risik" yang ditanggungnya. %alam tipe penaminan full comitment,

    pihak underwriter akan membeli saham yang tidak di ual di pasar perdana. &eadaan

    tersebut membuat underwriter tidak berkeinginan untuk membeli saham yang tidak laku

    diual. 'paya yang dilakukan adalah dengan berneg"siasi dengan emiten agar saham

    tersebut tidak terlalu tinggi harganya, bahkan cenderung underpriced.

    8nderpricing merupakan $en"mena yang menarik karena dialami "leh sebagian

    besar pasar m"dal di dunia. &arena itu seringkali pada pasar perdana (IPO) diumpai

    $en"mena underpricing (itter,**+ Mcuinnes, **-+ #usnan, **+ /ggrawal, et

    al., **+ Ernyan dan #usnan, -00-). Penelitian yang dilakukan "leh /ggrawal, et al.(**) menyimpulkan bahwa IPO dalam angka pendek menunukkan teradinya

    underpricing, tetapi dalam angka panang teradi return yang negati$. 8nderpricing ini

    di satu pihak menguntungkan in1est"r tetapi di pihak lain akan merugikan emiten

    karena dana yang dikumpulkan tidak maksimal. Penurunan kinera yang teradi dalam

    angka panang akan merugikan in1est"r karena akan memper"leh return yang negati$.

    Menurut itter (**) $akt"r yang bisa menelaskan teradinya penurunan kinera

    underperformance$ tersebut adalah kesalahan dalam pengukuran risik", bad luc*, dan

    terlalu "ptimisnya in1est"r terhadap pr"spek perusahaan.

    2en"mena lain menunukkan adanya asimetri in$"rmasi asymmetric

    information$ yang menyertai kebiakan IPO. 3alaupun in1est"r mempunyai in$"rmasi

    yang cukup mengenai perusahaan yang melakukan IPO tersebut, asimetri in$"rmasi

    tetap teradi dalam penawaran ini (itter, **+ 4eatty, *5*+ 6eland dan Pyle, **7).

    &"ndisi inilah yang mem"ti1asi manaemen untuk bersikap "p"rtunistik untuk

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    3/30

    AKPM-03 3

    melakukan manipulasi terhadap kineranya baik sebelum dan pada saat penawaran

    (8"nes, **+ 2riedlan, **9+ umanti, -00+ Setiawati, -00-+ Ihalauw dan /$ni, -00-).

    Manipulasi yang dikenal dengan istilah earnings management ini akan

    mengakibatkan penurunan kinera underperformance$ setelah penawaran (itter, **+

    :arter et al., **5). ;amun praktek earnings management di sisi lain dapat

    mempengaruhi nilai perusahaan (Mayangsari dan 3il"p", -00-). &"ndisi ini teradi

    karena earnings yang diumumkan pada saat IPO tampak relati$ baik sehingga resp"n

    pasar menadi p"siti$. Paek dan Press (**7) dalam 3il"p" dan Mayangsari (-00-)

    menyatakan bahwa nilai pasar perusahaan dipengaruhi "leh m"ti1asi manaer yang

    mendasari adanya discretionary accruals dalam kebiakan earnings management.

    &ebiakan earnings management dalam hal ini dituukan untuk memberikan

    sinyal p"siti$ kepada pasar tentang perusahaan yang dikel"lanya. Sinyal p"siti$ ini

    diwuudkan dalam kinera yang dilap"rkan (biasanya dalam pr"spektus penawaran).

    ;amun sinyal p"siti$ ini dalam angka panang tidak bisa dipertahankan "leh

    manaemen, yang tercermin dari penurunan kinera yang dilap"rkan "leh perusahaan

    tersebut (Te"h et al., **5). 6"ughran dan itter (**7) menemukan perbedaan antara

    kinera "perasi lima tahun sebelum dan sesudah penawaran, yaitu adanya penurunankinera dalam angka panang. "d"ni (-00-) uga menemukan bahwa kinera IPO

    untuk angka panang menunukkan kinera yang negati$.

    Sementara %enis dan Serin (***) mencatat bahwa rendahnya kinera pasca IPO

    diakibatkan pengukuran earnings yang dilakukan secara

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    4/30

    AKPM-03 4

    memiliki penilaian yang rendah terhadap earnings sebelum IPO dan secara rasi"nal

    memeberikan nilai yang rendah untuk perusahaan.

    4eberapa penelitian sebelumnya telah mengui $en"mena underpricingpada saat

    IPO dan mengui $en"mena earnings management yang menyertai kebiakan IPO serta

    mengui kinera saham pasca IPO, namun tidak mengui $en"mena!$en"mena tersebut

    secara k"mprehensi$ (serempak). Padahal ketiga hal tersebut merupakan $en"mena yang

    selalu menyertai pelaksanaan IPO. 4erawal dari adanya asimetri in$"rmasi yang

    mend"r"ng sikap "p"rtunistik manaer untuk melakukan manipulasi terhadap

    kineranya sebelum penawaran (yang tercermin dalam pr"spektus perusahaan).

    Manipulasi yang dilakukan manaer dapat menadi IPO9trap (ebakan IPO) bagi

    in1est"r. Manaemen melakukan manipulasi dengan menggunakan discretionary

    accruals, yaitu kebiakan akuntansi yang memberikan keleluasaan pada manaemen

    untuk menentukan umlah transaksi akrual secara $leksibel. Sehinggateradi

    peningkatan laba income increasing$ menelang penawaran (IPO), memuncak pada saat

    penawaran dan menurun setelah penawaran dan dalam angka panang akan berdampak

    pada penurunan kinera perusahaan. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bermaksud

    mendeteksi adanya kebiakan earnings management yang meneyertai IPO, $en"menaunderpricing saat IPO dan kinera perusahaan pasca IPO secara bersama!sama.

    PERMASALAHAN PENELITIAN

    Penurunan kinera pasca IPO sebenarnya merupakan hal l"gis, mengingat sikap

    "p"rtunistik manaemen, karena kesuperi"rannya dalam penguasaan in$"rmasi

    dibanding pasar, dengan melakukan manipulasi terhadap kinera. Manipulasi ini

    dilakukan sebagai upaya untuk memberikan in$"rmasi kinera yang

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    5/30

    AKPM-03 5

    . /pakan perusahaan yang melakukan IPO akan mengalami penurunan kinera dalam

    angka panang?

    9. /pakah ada hubungan antara kebiakan earnings management, underpricing,

    dengan penurunan kinera perusahaan angka panang?

    TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

    Penelitian ini bertuuan untuk>

    1. Mendeteksi adanya kebiakan earnings management yang meneyertai pelaksanaan

    IPO.

    2. Mendeteksi $en"mena underpricingpada hari pertama pelaksanaan IPO.

    3. Mengui kinera perusahaan pasca IPO.

    4. Mengui p"la hubungan kebiakan earnings management, underpricing dengan

    kinera preusan

    #asil penelitian ini diharapkan akan memberikan man$aat>

    1. %apat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi emiten, khususnya yang

    berkaitan dengan in$"rmasi bila akan melakukan penawaran perdana (IPO) untuk

    memper"leh harga yang terbaik.2. 4agi in1est"r dan cal"n in1est"r yang tertarik menanamkan m"dalnya melalui pasar

    m"dal, maka hasil penelitian ini dapat diadikan re$erensi tambahan dalam

    mempertimbangkan keputusan in1estasi.

    3. 4agi peneliti yang concern terhadap $en"mena IPO, maka hasil penelitian ini

    diharapkan dapat berguna sebagai bahan re$erensi penelitian berikutnya.

    4. Penenlitian berman$aat bagi pengembangan te"ri!te"ri> windows of opportunity,

    agency theory, asimetric information, earnings management, dan pengukuran

    kinera perusahaan khususnya yang melakukan kebiakan IPO.

    KERANGKA TEORITIK DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    %i pasar m"dal /merika Serikat 2riedlan (**9)+ ;eill, P"urci"u, dan Schae1er

    (**@)+ Magnan and :"urnier (**7)+ Te"h et al. (**5) menemukan bukti yang kuat

    pada peri"de sebelum IPO pemilik perusahaan melakukan earnings management

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    6/30

    AKPM-03 6

    dengan meningkatkan tingkat keuntugan yang ada. ;amun, /har"ni et al. tidak

    menemukan bukti yang kuat adanya earnings management.

    %i pasar m"dal Ind"nesia, umanti (-00) menemukan bahwa perusahaan tidak

    terbukti secara kuat melakukan earnings managementpada peri"de satu tahun sebelum

    IPO, namun teradi pada peri"de dua tahun sebelum IPO. Setiawati (-00-)

    membuktikan bahwa teradi earnings management pada satu peri"de sebelum dan

    sesudah IPO. Penelitian Ihalauw dan /$ni (-00-) menemukan bukti bahwa pada

    peri"de satu tahun sebelum IPO teradi earnings management. Ti"n" (-009) dengan

    menggunakan pendekatan total accruals menemukan bukti teradinya earnings

    managementpada peri"de dua tahun dan satu tahun sebelum IPO. Sementara itu pada

    peri"de satu tahun setelah IPO, penguian terhadap discretionary accruals menunukkan

    hasil yang tidak signi$ikan.

    #asil!hasil penelitian terdahulu sebagian besar memper"leh kesimpulan bahwa

    perusahaan yang melakukan kebiakan IPO terindikasi melakukan kebiakan earnings

    management sebagai upaya untuk memberikan in$"rmasi kinera yang

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    7/30

    AKPM-03 7

    mekanisme untuk menandai kualitas perusahaan. #al ini berarti bahwa perusahaan

    melakukan underpricing saham!saham perdananya akan memberikan kinera yang lebih

    baik di masa yang akan datang, dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak

    melakukan underpricing. 4"n, et al. (**) menunukkan ada perbedaan sistematis

    dalam kinera saham perdana dari saham baru yang dikeluarkan bila ada perbedaan

    tuuan m"ti$ dari mempublik. Tingkat underpricing secara signi$ikan lebih tinggi bila

    perusahaan memandang mempublik sebagai sumber terakhir pendanaan, daripada

    keinginan pemegang saham untuk mende1ersi$ikasikan kepemilikan mereka.

    Penelitian terdahulu belum memberikan hasil yang k"nsisten, namun ada

    kecenderungan bahwa perusahaan yang melakukan kebiakan IPO mengalami $en"mena

    underpricing. #al ini ada yang sengaa dimaksudkan untuk menandai kualitas

    perusahaan, bahwa dengan melakukan underpricing saham!saham perdananya akan

    memberikan kinera yang lebih baik di masa yang akan datang. /da pula yang

    disebabkan karena $akt"r asimetric information (4ar"n, *5A+ 2"ck, *5A) atau

    merupakan $ungsi peningkatan ketidakpastian sebelumnya yang dialami "leh pasar yang

    dihubungkan dengan persetuuan penamin emisi (4eatty dan itter, *5A).

    4erdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hip"tesis penelitian ini dapatdirumuskan sebagai berikut>

    #->

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    8/30

    AKPM-03 8

    harga saham berk"relasi dengan kinera keuangan, sehingga penurunan kinera

    keuangan akan membuat pasar melakukan k"reksi harga saham yang o1er1alue

    tersebut.

    #asil penelitian "d"ni (-00-) menemukan bahwa keuntungan rata!rata setelah

    dipasarkan untuk angka pendek tidak menguntugkan. Temuan ini memper"leh

    dukungan hasil penelitian 8ennings (**) dan B"ng (**7). Penelitian ini uga

    menemukan kinera IPO untuk angka panang menunukkan kinera yang kurang baik

    atau kurang menguntungkan, seperti temuan itter (**), /grawal et al. (**), 6e1is

    (**), 2auCias et al. (**A) dan Te"h et al. (**A).

    Penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa untuk kinera angka pendek, hasil

    penelitian belum k"nsisten, namun untuk kinera angka panang hampir sepakat ada

    kecenderungan bahwa perusahaan yang melakukan kebiakan IPO mengalami kinera

    yang kurang menguntungkan underperformance$. #al ini diduga ada manipulasi laba

    earnings management$pada saat IPO seperti yang disinyalir "leh 4"wman dan ;a1issi

    (**5).

    4erdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hip"tesis penelitian ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut>

    #>

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    9/30

    AKPM-03 9

    Sehingga dari penelasan di atas dapat ditarik benang merah bahwa turunnya

    kinera perusahaan pasca IPO berkaitan dengan ketidak!seimbangan in$"rmasi

    ayimmetric information$ dan sikap "p"rtunistik manaemen untuk meman$aatkan

    kesempatan yang ada dengan melakukan manipulasi earnings management$ terhadap

    kineranya baik sebelum dan pada saat penawaran (8"nes, **+ 2riedlan, **9+

    umanti, -00+ Setiawati, -00-+ Ihalauw dan /$ni, -00-). Meskipun dalam angka

    panang manaemen akan kehilangan kendali atas keunggulannya, yang tere$leksi dalam

    penurunan kinera (Te"h et al., **5). Sementara itu adanya asymmetric information

    dan kebiakan earnings management uga berdampak pada teradinya underpricing.

    Paek dan Press (**7) dalam 3il"p" dan Mayangsari (-00-) menyatakan bahwa nilai

    pasar perusahaan (nilai saham) dipengaruhi "leh m"ti1asi manaer yang mendasari

    adanya discretionary accruals dalam kebiakan earnings management.

    4erdasarkan kerangka pikir tersebut, maka hip"tesis penelitian ini dapat

    dirumuskan sebagai berikut>

    #9>

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    10/30

    angka panang ada indikasi mengalami penurunan setelah melakukan IPO. &etiga

    $en"mena tersebut diduga saling berhubungan, "leh karena itu setelah masing!masing

    $en"mena dideteksi menggunakan ui beda sebelum dan sesudah IPO, maka analisis

    beikutnya melihat keterkaitan dengan melakukan ui k"relasi ketiga $en"mena tersebut.

    %iharapkan hasil penelitian ini akan memberikan awaban terhadap permasalahan!

    permasalahan yang menyertai pelaksanaan IPO.

    &. P'$!i *!" M#%'*# P#"+!i$!" S!#$

    P"pulasi penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan initial public

    offerings (IPO) di pasar m"dal Ind"nesia. Sebanyak perusahaan terpilih sebagai

    angg"ta sampel dengan unit pengamatan selama A tahun yang terdiri dari tahun

    sebelum IPO dan tahun setelah IPO, sehingga ada 5A pengamatan. Pemilihan sampel

    didasarkan pada keriteria!keriteria tertentu purposi1e$, yaitu> () perusahaan yang

    diteliti adalah perusahaan yang melakukan IPO antara tahun **0 sampai dengan -00+

    (-) data yang ada lengkap untuk tahun *55 (tiga tahun sebelum IPO tahun **0)

    sampai dengan tahun -009 (tiga tahun setelah IPO tahun -00).

    3. !/i!#$ *!" P#"+/!"

    Dariabel dalam penelitian ini adalah earnings management, underpricing,kinera saham, kinera keuangan. %e$inisi dan pengukuran masing!masing 1ariabel

    dielaskan sebagai berikut>

    ) DariabelEarnings Management

    Earnings management adalah merupakan inter1ensi langsung manaemen dalam

    pr"ses pelap"ran keuangan dengan maksud mendapat keuntungan atau man$aat tertentu,

    baik bagi manaer maupun perusahaan.

    %alam penelitian ini earnings management diukur dengan pro)y discretionaryaccruals (%/). Penggunaan %/ sebagai pro)y earnings management mangacu pada

    penelitian #ealy (*5@) dan %ech"w et. al. (**A). Selain itu pengukuran dengan %/

    saat ini telah dipakai secara luas untuk mengui earnings management hypothesis.

    M"del yang digunakan untuk menghitung %/ adalah sebagai berikut >

    %/it T/itF ;%/it

    &eterangan >

    %/it Discretionary +ccrualsperusahaan i pada tahun t

    T/it :otal accruals i pada tahun t

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    11/30

    ;%/it %on discretionary accrualsperusahaan i pada tahun t

    (G(+ H G(; H G(ash G:D HDepr )T/it t t t t t

    +t H

    &eterangan >

    G (+tG

    (;tG

    (ashtG

    :Dt

    Delta current assets (akti1a lancar) pada tahun t!t!

    Delta current liabilities (utang lancar) pada tahun t!t!

    Delta cash and cash e

    ;%/it Mean atau Median (T/tI;%)

    &eterangan>

    ;%/it %on discretionary accrualsperusahaan i pada tahun t

    T/tI;% :otal +ccruals Industry

    -) >ariabel 8nderpricing

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    12/30

    8nderpricing dalam penelitian dide$inisikan sebagai penentuan harga saham di

    pasar perdana lebih rendah daripada harga di pasar sekunder untuk saham yang sama.

    8nderpricing diukur dengan initial return yang dikembangkan "leh /lli dan Bung

    (**9) dan Ernyan dan #usnan (-00-), merupakan return awal yang diterima "leh

    in1est"r yaitu selisih antara harga penutupan saham closing price$ pada hari pertama

    perdagangan di bursa dengan harga di pasar perdana dibagi dengan harga perdana.

    Secara $"rmal dinyatakan,

    Initial 0eturn (#arga Penutupan di hari p e rta m a bursa F harga per d ana)

    #arga Perdana

    'ntuk menghindari bias karena pengaruh magnitude pembaginya, maka digunakan

    rumus sebagai berikut>

    it ln(Pi,tJPi,t!)

    &eterangan>

    it adalah return saham i pada hari ke t,

    Pi,t adalah harga saham i pada hari ke t,

    Pi,t! adalah harga saham i pada hari ke t! (harga perdana)

    ) Dariabel &inera Perusahaan

    Dariabel kinera perusahaan adalah hasil yang telah dicapai "leh perusahaan

    setelah melakukan IPO. &inera perusahaan dalam penelitian ini dipr"ksikan sebagai

    kinera keuangan dan kinera saham. &inera keuangan mere$leksikan kinera

    $undamental perusahaan dan akan diukur dengan menggunakan data $undamental

    perusahaan. Sedangkan kinera saham akan mere$lekesikan kinera pasar perusahaan

    dan akan diukur dengan menggunakan nilai pasar saham perusahaan yang beredar di

    pasar m"dal.

    a. &inera &euangan

    &inera keuangan diukur dengan li

    a$ ;i akti1a lancer dibagi

    hutang lancer.

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    13/30

    b$ ;e1erage diukur menggunakan debt to e t"tal hutang

    dibagi t"tal m"dal.

    c$ Profitability diukur menggunakan return on e

    /i,t i,tF i,t,t-

    &eterangan>

    /i,t adalah abnbormal return saham i pada tahun ke t

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    14/30

    i,t adalah return saham i pada bulan ke t

    i,t,t- adalah rata!rata return saham i pada tahun ke t

    'ntuk mendapatlkan gregate return, maka return dikalkulasi dengan m"del

    cumulati1e abnormal return (:/) sebagai berikut>

    n

    :/i,t,t- /0i,t

    t

    HASIL-HASIL PENELITIAN

    1. P#"+i!" Hi'%#i 1 (H1)

    'ntuk mengui hip"tesis menggunakan ui beda Paired ample :est yaitu

    mengui kemampuan generalisasi rata!rata dua sample yang tidak saling berhubungan

    (Sugiy"n" -00-). 'i beda dua rata!rata dengan menggunakanpaired sample test untuk

    membandingkan discretionary accruals (%/it) perusahaan sebelum IPO dengan

    discretionary accruals (%/it) perusahaan setelah IPO.

    8ika benar ada perbedaan discretionary accruals (%/it), maka t9test dan

    wilco)on test akan mengindikasikan bahwa %/it) perusahaan sebelum IPO lebih tinggi

    dibandingkan discretionary accruals (%ait) perusahaan setelah IPO. @ilco)on test

    digunakan untuk mengetahui besarnya selisih angka yang bertanda negati$ dan angka

    yang bertanda p"siti$ dengan tingkat keyakinan @ persen. &etentuan untuk pengambilan

    keputusan bila signi$ikansi N 0,0@ maka #0 dit"lah dan #a diterima.

    Secara skematis, analisis terhadap peri"de waktu dalam penguian earnings

    management ditunukkan dalam gambar berikut>

    I"#% G!!/ 1 *i Si"i

    'i perbedaan menunukkan rata!rata %/ adalah p"siti$ yang diperkuat "leh ui

    @ilco)on igned 0an*s, penguian ini dapat membuktikan hiptesis (#) dinyatakan

    bahwa

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    15/30

    I"#% T!#$ 1 *i Si"i

    I"#% T!#$ & *i Si"i

    ata!rata nilai %/ p"siti$ mengindikasikan bahwa perusahaan yang

    melaksanakan IPO terindikasi melakukan kebiakan earnings management tiga tahun

    sebelum pelaksanaan IPO dan tiga tahun setelah pelaksanaan IPO dengan cara

    memainkan k"mp"nen!k"mp"nen accruals. Temuan ini sealan dengan umanti

    (-00)+ Setiawati (-00-)+ Ihalauw dan /$ni (-00-)+ dan bertentangan dengan temuan

    Ti"n" (-009), bahwa earnings management pada peri"de satu tahun setelah IPO tidak

    terbukti adanya kebiakan earnings management. ;amun secara umum perusahaan

    terbukti kuat melakukan earnings management baik peri"de sebelum IPO maupun

    peri"de setelah IPO.

    ;amun ika dilihat perbedaan %/ sebelum pelaksanaan IPO dan setelah

    pelaksanaan IPO, perbedaannya tidak signi$ikan (tabel ). #al ini menunukkan bahwa

    perusahaan masih melanutkan kebiakan earnings management sampai tiga tahun

    setelah IPO.

    I"#% T!#$ 3 *i Si"i

    &. P#"+i!" Hi'%#i & (H&)

    'ntuk mengui hip"tesis tersebut menggunakan ui beda One ample :est

    apakah initial return (i,t) berbeda secara signi$ikan atau tidak dengan rata!rata initial

    return (t) selama pengamatan. One sample test digunakan untuk melihat nilai

    underpricing selama pengamatan pada hari pertama perdagangan di bursa. /pakah

    nilai underpricing tersebut benar!benar berbeda dari nilai estimasi. &etentuan untukpengambilan keputusan bila signi$ikansi N 0,0@ maka #0 dit"lah dan #a diterima.

    8ika benar nilai saham mengalami underpricingpada hari pertama perdagangan

    di bursa, maka rata!rata initial return (t) adalah p"siti$. Sebaliknya ika nilai saham

    tidak mengalami underpricing, maka rata!rata initial return (t) adalah negati$.

    #asil penguian underpricing yang menggunakan initial return (t) telah

    membuktikan hip"tesis kedua yang menyatakan bahwa perusahaan yang melaksanakan

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    16/30

    IPO mengalami underpricingpada hari pertama ketika saham diperdagangkan di pasar

    sekunder (pasar m"dal).

    ata!rata initial return pada hari pertama perdagangan di pasar m"dal adalah

    p"siti$ (tanda), bahkan teradi return p"siti$ sampai bulan ketiga masa perdagangan,

    setelah itu teradi penurunan returnpada akhir tahun (%esember).

    #asilnya tampak pada tabel 9 dan tabel @ di bawah ini>

    I"#% T!#$ 2 *i Si"i

    I"#% T!#$ *i Si"i

    #asil penguian ini didukung dengan penguian One ample Test (tabel @),

    bahwa perbedaan return hari pertama perdangan dengan nilai estimasinya (rata!rata

    return) adalah sigi$ikan. Perbedaan return akhir bulan kedua dan ketiga tidak signi$ikan,

    sedangkan nilai return akhir tahun adalah signi$ikan.

    8ika dikaitkan dengan rata!rata return hari pertama, return bulan kedua, return

    bulan ketiga yang p"siti$ dan return akhir tahun yang negati$, maka indikasi adanya

    underpricing dan kecenderungan penurunan kinera pasar pada akhir tahun adalah

    terbukti.

    Penelitian ini memper"leh dukungan dari temuan /ggarwal, et al. (**)

    bahwa kinea IPO dalam angka pendek menunukkan teradinya underpricing, tetapi

    dalam angka panang menunukkan teradinya return yang negati$. #usnan (**A)+

    Ernyan dan #usnan (-00-) menunukkan bahwa penawaran perdana memberikan

    initial return yang p"siti$ dan signi$ikan untuk semua kel"mp"k perusahaan.

    4eberapa alasan diberikan "leh peneliti tardahulu bahwa perusahaan

    menggunakan underpricing sebagai suatu mekanisme untuk menandai kualitasperusahaan. #al ini berarti bahwa perusahaan melakukan underpricing saham!saham

    perdananya akan memberikan kinera yang lebih baik di masa yang akan datang,

    dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak melakukan underpricing (/llen dan

    2aulhaber *5*+ rinblatt dan #wang *5*+ 3elsch *5*). 4"n, et al. (**)

    menunukkan ada perbedaan sistematis dalam kinera saham perdana dari saham baru

    yang dikeluarkan bila ada perbedaan tuuan m"ti$ dari mempublik. Tingkat

    underpricing secara signi$ikan lebih tinggi bila perusahaan memandang mempublik

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    17/30

    sebagai sumber terakhir pendanaan, daripada keinginan pemegang saham untuk

    mende1ersi$ikasikan kepemilikan mereka.

    /da pula yang memberi penelasan bahwa underpricing teradi karena $akt"r

    asimetric information (4ar"n, *5A+ 2"ck, *5A) atau merupakan $ungsi peningkatan

    ketidakpastian sebelumnya yang dialami "leh pasar yang dihubungkan dengan

    persetuuan penamin emisi (4eatty dan itter, *5A).

    . Penguian #ip"tesis (#)

    'ntuk mengui hip"tesis (#) dilakukan melalui dua langkah, yaitu>

    . Mengui kinera keuangan (angka panang) dengan menggunakan ui beda Paired

    ample :est untuk membandingkan kinera keuangan sebelum IPO dan kinera

    keuangan setelah IPO. 8ika benar ada penurunan kinera keuangan, maka t9test dan

    wilco)on test akan mengindikasikan bahwa kinera keuangan perusahaan sebelum

    IPO lebih tinggi dibandingkan kinera keuangan perusahaan setelah IPO. @ilco)on

    test digunakan untuk mengetahui besarnya selisih angka yang bertanda negati$ dan

    angka yang bertanda p"siti$ dengan tingkat keyakinan @ persen. &etentuan untuk

    pengambilan keputusan bila signi$ikansi N 0,0@ maka #0 dit"lah dan #a diterima.

    Secara skematis, analisis terhadap peri"de waktu dalam penguian kinera sama

    dengan penguian earnings management (#) di atas (gambar ).

    -. Mengui kinera saham (angka pendek) dengan menggunakan ui beda One ample

    :est apakah initial return (i,t) berbeda secara signi$ikan atau tidak dengan rata!rata

    initial return (t) selama pengamatan. One sample test digunakan untuk melihat

    kinera saham selama pengamatan pada akhir bulan pertama, akhir bulan kedua,

    akhir bulan ketiga, dan seterusnya. /pakah initial return (i,t) tersebut benar!benar

    berbeda dari nilai estimasi. 8ika benar kinera saham mengalami penurunan, makarata!rata initial return (t) adalah negati$. &etentuan untuk pengambilan keputusan

    bila signi$ikansi N 0,0@ maka #0 dit"lah dan #a diterima.

    Secara skematis, analisis terhadap peri"de waktu dalam penguian kinera saham

    angka pendek ditunukkan dalam gambar - berikut>

    I"#% G!!/ & *i Si"i

    #asil penguian perbedaan kinera keuangan sebelum IPO dan sesudah IPO

    membuktikan hip"tesis ketiga (#) bahwa =perusahaan yang melaksanakan IPO

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    18/30

    mengalami penurunan kinera keuangan dan kinera saham dalam angka panang (satu

    atau beberapa tahun) setelah IPO=. #asil selengkapnya dapat dilihat pada tabel A dan

    tabel 7 di bawah ini>

    I"#% T!#$ 4 *i Si"i

    I"#% T!#$ 5 *i Si"i

    Secara umum tidak ada perbedaan signi$ikan kinera keuangan sebelum dan

    sesudah IPO, hanya dua rasi" keuangan yang berbeda yaitu : tahun pertama IPO

    dengan : tahun ke tiga dan T/T tahun pertama dengan T/T tahun ketiga. ;amun

    demikian ada trend penurunan kinera keuangan, hal ini dapat dilihat dari hasil

    penguian @ilco)on igned 0an*spada tabel 7. ata!rata kinera keuangan lebih rendah

    dibanding sebelum IPO.

    #asil penelitian ini memper"leh pembenaran dari Pratiwi dan &usuma (-00)

    mereka menemukan bahwa kinera IPO angka pendek (tiga bulan) adalah p"siti$ dan

    kinera angka panang (dua puluh empat bulan) adalah negati$. 4ukti ini menunukkan

    bahwa dalam angka panang telah teradi penurunan kinera (underperformance).

    %emikian pula ;asirwan (-00-) menunukkan bahwa kinera perusahaan dalam angkapanang mengalami penurunan, namun penurunannya relati$ kurang taam untuk saham

    perusahaan yang dikel"la "leh underwriter yang mempunyai reputasi tinggi. Temuan ini

    uga memper"leh dukungan dari :arter (**5) bahwa kinera saham dalam angka

    panang cenderung menurun. Sementara kinera pasar menunukkan ada perbedaan

    return sebelum IPO dengan return hari pertama perdagangan di 4ursa E$ek (tabel @),

    dan ada kecenderungan menurun setelah IPO terutama pada akhir tahun.

    Sehubungan dengan temuan ini, beberapa peneliti terdahulu mempunyai

    argumentasi bahwa suatu penelasan mengenai $en"mena penurunan kinera

    (underperformance$ adalah adanya hip"tesis asimetri in$"rmasi (Senbert dan uiness,

    **-) dalam "syati dan Sabeni (-00-), in$"rmasi asimetris teradi antara perusahaan

    emiten dengan underwriter (4ar"n, *5-) atau antara informed in1estor dan uninformed

    in1estor ("ck, *5A).

    4eberapa penelitian menghubungkan penurunan kinera dengan k"nsep windows

    of opportunity dan agency theory (/lders"n dan 4etker, **7+ Trail dan D"s, -00).

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    19/30

    Secara k"nseptual, dalam windows opportunity manaemen berusaha meman$aatkan

    kesempatan pada saat mengetahui pasar telah menilai perusahaan secara o1er1alue.

    Sementara dalam agency theory, manaemen maman$aatkan asimetri in$"rmasi karena

    kesuperi"rannya dalam menguasai in$"rmasi dibandingkan pasar.

    2. P#"+i!" Hi'%#i 2 (H2)

    'ntuk mengui hip"tesis 9 (#9) menggunakan anaisis *orelasi product moment

    pearsonAs$, yaitu untuk mengui hubungan antara earnings management, underpricing,

    kinera keuangan dan kinera saham. &"e$isien k"relasi (r) di gunakan untuk

    mengetahui kekuatan hubungan antara ketiga 1ariabel, yaitu> earnings management,

    underpricing, kinera keuangan dan kinera saham. &etentuan untuk pengambilan

    keputusan bila signi$ikansi N 0,0@ maka #0 dit"lah dan #a diterima.

    #asil penguian menunukkan bahwa hubungan ketiga 1ariabel earnings

    management, underpricing secara umum tidak signi$ikan. Secara keseluruhan peneliti

    tidak dapat membuktikan hip"tesis keempat yang menyatakan ada hubungan antara

    kebiakan earnings management, $en"mena underpricing, dan penurunan kinera

    keuangan dan kinera saham dalam angka panang (satu atau beberapa tahun) setelah

    IPO. #asil ini dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.I"#% T!#$ 6 *i Si"i

    #anya terdapat satu 1ariabel yang hubungannya signi$ikan p"siti$ yaitu

    hubungan underpricing dengan kinera saham. #asil ini dapat dielaskan bahwa

    perusahaan melakukan underpricing saham!saham perdananya akan memberikan

    kinera yang lebih baik di masa yang akan datang, dibandingkan dengan perusahaan lain

    yang tidak melakukan underpricing. 4"n, et al. (**) menunukkan ada perbedaan

    sistematis dalam kinera saham perdana dari saham baru yang dikeluarkan bila ada

    perbedaan tuuan m"ti$ dari mempublik. Tingkat underpricing secara signi$ikan lebih

    tinggi bila perusahaan memandang mempublik sebagai sumber terakhir pendanaan,

    daripada keinginan pemegang saham untuk mende1ersi$ikasikan kepemilikan mereka.

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    20/30

    SIMPULAN

    ata!rata nilai discretionary accrual (%/) p"siti$ mengindikasikan bahwa

    perusahaan yang melaksanakan IPO terindikasi melakukan kebiakan earnings

    management tiga tahun sebelum pelaksanaan IPO dan tiga tahun setelah pelaksanaan

    IPO dengan cara memainkan k"mp"nen!k"mp"nen accruals. ;amun ika dilihat

    perbedaan %/ sebelum pelaksanaan IPO dan setelah pelaksanaan IPO, perbedaannya

    tidak signi$ikan. #al ini menunukkan bahwa perusahaan masih melanutkan kebiakan

    earnings management sampai tiga tahun setelah IPO.

    #asil penguian underpricing yang menggunakan initial return (t) telah

    membuktikan bahwa perusahaan yang melaksanakan IPO mengalami underpricing

    pada hari pertama ketika saham diperdagangkan di pasar sekunder (pasar m"dal). ata!

    rata initial returnpada hari pertama perdagangan di pasar m"dal adalah p"siti$, bahkan

    teradi return p"siti$ sampai bulan ketiga masa perdagangan, setelah itu teradi

    penurunan returnpada akhir tahun (%esember).

    #asil penguian perbedaan kinera keuangan sebelum IPO dan sesudah IPO

    tidak ada perbedaan yang signi$ikan, namun perusahaan yang melaksanakan IPO

    mengalami penurunan kinera keuangan dan kinera saham dalam angka panang (satuatau beberapa tahun) setelah IPO. Sementara kinera pasar menunukkan ada

    perbedaan return sebelum IPO dengan return hari pertama perdagangan di 4ursa E$ek,

    dan ada kecenderungan menurun setelah IPO terutama pada akhir tahun.

    #asil penguian menunukkan bahwa hubungan ketiga 1ariabel earnings

    management, underpricing secara umum tidak signi$ikan. Secara keseluruhan peneliti

    tidak dapat membuktikan hip"tesis keempat yang menyatakan ada hubungan antara

    kebiakan earnings management, $en"mena underpricing, dan penurunan kinera

    keuangan dan kinera saham dalam angka panang (satu atau beberapa tahun) setelah

    IPO.

    IMPLIKASI PENELITIAN

    Penelitian ini berusaha mendeteksi $en"mena yang menyertai kebiakan IPO.

    %engan diketahuinya indikasi!indikasi earnings management, underpricing, dan kinera

    perusahaan, dapat dipakai sebagai in$"rmasi bagi pihak!pihak yang berkepentingan,

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    21/30

    khususnya kalangan sta*eholder, dalam rangka mengawasi kebiakan!kebiakan

    manaemen.

    Sehubungan dengan itu maka beberapa saran dan implikasi dielaskan sebagai

    berikut>

    a. Implikasai Te"ritis

    6iteratur!literatur keuangan menelaskan bahwa perusahaan yang melakukan

    IPO did"r"ng "leh m"ti$!m"ti$ tertentu, misalnya memper"leh sumber pendanaan,

    manaikkan nilai perusahaan, dan m"ti$ mempublik. %alam rangka menaikkan nilai

    perusahaan, manaemen melakukan kebiakan earnings management dengan cara

    memainkan k"mp"nen!k"mp"nen accrual. Selain itu perusahaan menggunakan

    underpricing sebagai suatu mekanisme untuk menandai kualitas perusahaan (/llen dan

    2aulhaber *5*+ rinblatt dan #wang *5*+ 3elsch *5*). Sehingga berdampak pada

    kinera perusahaan pasca IPO.

    4erhubungan dengan itu hasil penelitian ini akan memberikan pemahaman yang

    lebih k"mprehensi$, karena ketiga $en"mena dikai secara bersama!sama, sekalipun

    belum mampu membuktikan keterkaitan ketiganya (earnings managemen, undepricing,

    dan penurunan kinera). Penelitian ini uga memberikan k"ntribusi penguian ulangterhadap penelitian terdahulu mengenai kebiakan earnings manegement dan

    underpricing.

    b. Implikasi Terhadap &ebiakan Internal Perusahaahn

    Melihat hasil!hasil penelitian ini, bagi meneemen perusahaan hendaknya

    memberikan perhatian khusus terhadap $en"mena underpricing dan penurunan kinera

    angka panang, karena temuan penelitian ini membuktikan rata!rata initial returnpada

    hari pertama perdagangan di pasar m"dal adalah p"siti$, bahkan teradi return p"siti$

    sampai bulan ketiga masa perdagangan, setelah itu teradi penurunan returnpada akhir

    tahun (%esember). /pabila teradi keadaan tersebut maka perusahaan gagal memper"leh

    dana yang maksimum dari pelaksanaan IPO.

    Oleh karena itu dalam penentuan harga saham perdana perusahaan (emiten)

    sangat berkepentingan untuk menetapkan harga yang maksimum untuk harga saham

    perdana dari perusahaannya. #arga saham pada penawaran perdana ditentukan

    berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dengan penamin emisi e$ek

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    22/30

    (underwriter) sebagai pihak yang membutuhkan dana, emiten sebaiknya berusaha

    memper"leh harga perdana tinggi.

    c. Implikasi Terhadap Penelitian 6ain

    Penelitian ini telah menghasilkan temuan!temuan yang cukup menarik,

    terutama hasil kaian terhadap tiga $en"mena sekaligus yang menyertai kebiakan IPO.

    %an ada satu $en"mena yang belum bisa dibuktikan "leh peneliti yaitu keterkaitan kitiga

    $en"mena. Oleh karena itu peneliti lain dapat memperluas peri"de kaian, memperbaiki

    pengukuran!pengukuran 1ariabel dan cara peguiannya. %engan pengembangan

    penelitian berikutnya diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian yang ada.

    KETERBATASAN PENELTIAN

    Penelitian ini memiliki keterbatasan karena masih bersi$at replikasi. &eterbatasan

    tersebut antara lain> peri"de peramalan relati$ pendek, terutama sebelum IPO yang

    hanya tersedia data tahun sebelum IPO, m"del perhitungan dicretionary accrual dan

    total accrual yang masih sederhana, dan $akt"r!$akt"r yang diteliti sebagaian besar

    bersi$at kuantitati$.

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    23/30

    DAFTAR PUSTAKA

    /grawal, ., dan i1"li, P., **0. 2ads in the Initial Public O$$ering Market?.3inancial

    Management. D"l. *. hal.9@!@7

    /grawal, ., 6eal, 6., dan #ermandeC, 6., **. The /$termarket Per$"rmance "$ Initial

    Public O$$erings in 6tin /merica.3inancial Management. D"l. --. hal.9-!@

    /llen, 2., dan 2aulhaber, .., *5*. Signalling by 'nderpricing in the IPO Market.

    -ournal of 3inancial Economics. D"l. -. hal.0!-

    /lli, &.8., B"u and &. Bung, **9. The 'nderpricing "$ IPOs "$ 2inancial Instituti"ns.

    -ournal of 2usiness 3inance and +ccounting. D"l -. ;" 7. hal.0!00

    /li, S., 8"giyanti, #.M., -00. /nalisis Pengaruh Met"de /kuntansi terhadap Tingkat

    'nderpricing Saham Perdana.6umpulan Ma*alah %+ I>. hal.799!7A0

    /har"ny, 8"seph, :han!8ane 6in, dan Martin P. 6"eb, **. Initial Public O$$erings,

    /cc"unting :h"ices, and Earnings Management. (ontemporary +ccounting

    0esearch. D"l 0. ;" . hal.A!A5

    /yres, 2.6., **9. Pecepti"n "$ Earnings Quality> 3hat Managers ;eed t" &n"w.

    -ournal of Management +ccounting. D"l. 5. hal.-7!-*

    4ar"n, %.P., *5A. / M"del "$ the %emand $"r In1estment 4anking and /d1ising and

    %istributi"n Ser1ices $"r ;ew Issuers. -ournal of 3inance. D"l 7. ;". 9.

    hal.*@@!*7@

    4arry, :.4., and 8ennings, .#., **. The Opening Price Per$"rmance "$ Initial Public

    O$$erings "$ :"mm"n St"ck.-ournal of 3inancial Management. #al.@9!A

    4eatty, ., *5*. /udit"r eputati"n and the Pricing "$ Initial Public O$$erings. -ournal

    of +ccounting 0e1iew. D"l. A9. hal.A*!70*

    4eneish, Mess"d %., -00. Earnings Management> / Prespecti1e.Managerial 3inance.D"l -7. ;" -. hal.!7

    :arter, .4., 2.#. %ark., dan /.&. Singh., **5. 'nderwriter eputati"n, Initial

    eturns, and the 6"ng!run Per$"rmance "$ IPO St"cks. :he -ournal of 3inance.

    D"l 6III. ;" (Pebruari). hal.-5@!

    :arter, .4., dan S, Manester, **0. Initial Public O$$erings and 'nderwriter

    eputati"n.-ournal of 3inance. D"l. 9@. ;". 9. hal.09@!0A7

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    24/30

    %e/ngel", 6inda E., *5A. /cc"unting ;umbers as Market Daluati"n Subtitutes> /

    Study "$ Management 4uy"uts "$ Public St"ckh"lders. :he +ccounting 0e1iew.

    D"l @*. hal.900!9-0

    %ech"w, P.M., Sl"an, .., dan Sweeney, /.P., **@. %etecting Earnings

    Management. :he +ccounting 0e1iew. D"l 70. ;" -. hal.*!--@

    Ernyan dan #usnan, -00-. Perbandingan 'nderpricing Penerbitan Saham Perdana

    Perusahaan &euangan dan ;"n!&euangan di Pasar M"dal Ind"nesia> Penguian

    #ip"tesis /simetri In$"rmasi. 6umpulan Mas*alah %6 In Memoriam

    Prof.Dr.2ambang 0iyanto. hal.9!@A

    2riedlan, 8"hn M., **9. /cc"unting :h"ices "$ issuers "$ Initial Public O$$erings.

    (ontemporary +ccounting 0esearch.D"l . Summer **9. hal.!

    umanti, Tatang /ri, -00-. Earnings Management dalam Penawaran Saham Perdana di

    4ursa E$ek 8akarta.6umpulan Ma*alah %+ >. hal.-9!95

    , -00. M"ti1asi di 4alik Earnings Management. 'sahawan. ;" -. Th. RRRII.

    %esember -00. hal.-!-A

    #art"n", 8.M., -000. :eori Portfolio dan +nalisis In1estasi. Edisi ke -. 4P2E.

    B"gyakarta

    #ealy, P.M. dan 8ames M. 3ahlen, ***. :"mmentary> / e1iew "$ The EarningsManagement 6iterature and Its Implicati"ns $"r Standard Setting. +ccounting

    Hori=ons. D"l . ;" 9. hal.A@!5

    #usnan, S., **. The 2irst Issues Market> The :ase "$ the Ind"nesian 4ull Market.

    Indonesian Economic -ournal. D"l -. ;" . hal.A!-

    Ikatan /kuntansi Ind"nesia, -009. tandar +*untansi 6euangan. Salemba Empat.

    8akarta

    Ihalaw, 8"hn 8.O.I. dan 'mmi /ri$a /ini, -00-. Manaemen Earning dalam Penawaran

    Perdana Saham di 4ursa E$ek 8akarta Peri"de **5!-000. -urnal E*onomi dan2isnis Dian E*onomi$. D"l DIII. ;" -. hal.*!-05

    8elic, ., Saad"uni, 4., dan 4rist"n, ., **5. Initial Public O$$rings in Malaysia> Initian

    Premium and 6"ng Term Per$"rmance. %alam +P3+BP+(+P 3inance

    (onferency7 0egionali=ation of the +sian Pasific (apital Mar*ets, T"ky".

    8apan. #al.!@

    8"nes, 8eni$$er 8., Earnings Management during Imp"rt elie$ In1estigati"n. -ournal of+ccounting 0esearch. D"l -*. ;" -. hal *!--5

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    25/30

    &im, 4.8., &rinsky, I. dan 6ee,8.,**. M"ti1es $"r "ing Public and 'nderpricing>

    ;ew 2inding $r"m &"rea. -ournal of 2usiness 3inancial and +ccounting. D"l

    -0. ;" -. hal.*@!-

    ,**@. The "le "$ 2inancial Dariables in The Pricing "$ &"rean Initial Public

    O$$erings.Pacific92asin 3inance -ournal. D"l . hal.99*!9A9

    &im, M. dan itter, 8.., ***. Daluing IPOs.-ournal of 3inancial Economics. D"l @.

    hal.90*!97

    6eiland, #.E., dan %., Pyle, **7. In$"rmati"nal /symmetries, 2inancial Structures, and

    2inancial Intermediati"n.-ournal of 3inance. hal.7!57

    6e1is, M., **. The 6"ng!run Per$"rmance "$ Initial Public O$$erings> The '&

    Eperience *50!*55.-ournal of 3inancial Management. D"l. --. hal.-5!9

    6"ugran, T., itter, 8.., dan yd1ist, &., **9. Initial Public O$$erings> Internati"nal

    Insigts.Pasific92asin 3inance -ournal. D"l. -. hal.A@!**

    Mayangsari, Sekar dan 3il"p", -00. &"nser1atisme /kuntansi, Dalue ele1ance, dan

    %iscreti"nary /ccruals> Implikasi Empiris M"del 2eltham!Ohls"n **A.

    6umpulan Ma*alah %+ I>. hal.A5@!705

    Mcuinness, P., **-. /n Eaminati"n "$ the 'nderpricing "$ Initial Public O$$eringsin #"ngk"ng> *50!**0.-ournal of 2usiness 3inance and +ccounting. D"l. *.

    hal.A@!5A

    Mukhtar, /sri, dan 8"giyant", #.M., -00. The /ccuracy "$ D"luntary Earnings

    Management 2"recasts in IPO Pr"spectuses "n the 8akarta St"ck Echange.

    6umpulan Ma*alah %+ I>. hal.55!7A0

    ;asirwan, -00-. eputasi Penamin Emisi, eturn /wal, eturn @ #ari Sesudah IPO,

    dan &inera Perusahan Satu Tahun Sesudah IPO di 4E8. 6umpulan Ma*alah

    %+ >. hal.@7!@*5.

    ;eill, 8"hn %., Susan. .,P"urchiau, dan Th"mas, 2.,Schae$er, **@. /cc"unting

    Meth"d :h"ice and IPO Daluati"n.-ournal of +ccaounting Hori=on. hal.A5!50

    angan, S., **5. Earnings Management and the Per$"rmance "$ Seas"ned Euity

    O$$rings.-ournal of 3inancial Economics. D"l. @0. hal.0!--

    "ck, &., *5A. 3hy ;ew Issues /re 'nderpriced. -ournal of 3inancial Economics.

    D"l @. hal.57!--

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    26/30

    "d"ni, /hmad, -00-. Penawaran Saham Perdana> Pengalaman di 4ursa E$ek 8akarta

    **0!**5.6umpulan Mas*alah %6 In Memoriam Prof.Dr.2ambang 0iyanto.

    hal.-9!-9

    itter, 8ay ., **. The 6"ng!run, Per$"rmance "$ Initian Public O$$erings. -ournal of

    3inance. D"l 9A. hal.!-7

    Schipper, &atherine, *5*. :"mmentary "n Earnings Management.-ournal +ccounting

    Hori=on. D"l . ;" 9. hal.*!0-

    Setiawati, 6ilis, -00-. Manaemen 6aba dan IPO di 4ursa E$ek 8akarta. 6umpulan

    Ma*alah %+ >. hal.-!@

    Sugiy"n", -00-.Metode Penelitian 2isnis. :D /l$abeta. 4andung

    3idyaningsih, /gnes 'tari, -00. /nalisis 2akt"r!$akt"r yang 4erpengaruh terhadap

    Earnings Management pada Perusahaan " Public di Ind"nesia. -urnal

    +*untansi dan 6euangan. D"l . ;" -. hal.5*!0

    Te"h, S.#., 3elch, I., dan 3"ng, T.8., **5. Earnings Management and the

    'nderper$"rmanca "$ Seas"ned Euity O$$rings. -ournal of 3inancial

    Economics. D"l @0. hal.A!**

    Ti"n", 2ransiska, -009. Manaemen 6aba dalam Initial Public O$$erings (IPO) di 4ursa

    E$ek 8akarta.6umpulan Ma*alah %+ >II. hal.07-!05*

    Tinic, S.M., *55. /nat"my "$ Initial Public O$$ering "$ :"mm"n St"ck. -ournal of

    3inance. D"l. 9. hal.75*!5--

    Trisnawati, ina, **5. Pengaruh In$"rmasi Pr"spektus Terhadap eturn Saham di

    Pasar Perdana. :esis. 'M. ('npublish)

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    27/30

    TABEL

    T!#$ 17 Di/ii R!%!-R!%!Discretionary Accruals (DA)

    Mean ; Std. %e1iati"n Std. Err"r Mean

    Pair %/sebelumIPO .00@@A9 A- .0790*5@7 .00*90@

    %/setelahIPO .00@-75 A- .07905@0- .00*9055

    &eterangan> p"siti$ ada indikasi earnings management

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009

    T!#$ &7 Ui Wilcoon Si!ne" Ran#s DA

    ; Mean ank Sum "$ anks

    %/setelahIPO !

    %/sebelumIPO

    ;egati1e anks-5(a) -7.@9 77.00

    P"siti1e anks 9(b) 9.7A 5-.00

    Ties 0(c)

    T"tal A-

    &eterangan>

    a %/setelahIPO N %/sebelumIPO

    b %/setelahIPO U %/sebelumIPO

    c %/setelahIPO %/sebelumIPO

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009

    T!#$ 37 Ui P#/#*!!" D! R!%!-/!%! DA (Paire" Sa$%les Test)

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009

    T!#$ 27 Di/ii R!%!-R!%!Initial Return

    Minimum Maimum Mean Std. %e1iati"n

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    28/30

    ;

    #.Perdana 00.0 0700.0 *-9.*9 0*.@75

    #.Sekunder @.00000 000.00000 90*.-*0- 97.0995*0A#.4ulan- @.00000 000.00000 9.@9557 .9-@055

    #.4ulan 00.00000 00.00000 97.--@50A@ 0.*7-5@5

    #./khir.Th 70.00000 000.00000 57.570*A77 -*-.5*5*

    /T/-.ET'; .0@55 .0@55 .0@5500 .00000000

    ET'; !.*A-* .-A@5@ .097A .-577*

    ET';- !.5-0*5 -.*7-- .7@@5A .9*@AA@-A

    ET'; !.5-0 -.07*9 .-A9A7 .9*-9-79

    ET';9 !.@7@A -.A* !.-@7 .0AA7-@

    Dalid ; (listwise)

    &eterangan> teradi underpricing

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009

    T!#$ 7 Ui P#/#*!!" One Sa$%le Initial Return

    Test Dalue 0.00-7

    t d$ Sig. (-!tailed)

    Mean

    %i$$erence

    *@V :"n$idence Inter1al "$

    the %i$$erence

    6"wer 'pper

    ET'; !.057 0 .009 !.-5@-A90 !.-@A@- !.09957A

    ET';- .- 0 .*A .7A000 !.0A9-@ .-**9@

    ET'; .90 0 .A .-A@000@ !.0@9-5 .07-*

    ET';9 !-.07 0 .099 !.*-@79 !.77-A-0 !.0-0-*

    &eterangan> signi$ikan

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009.

    T!#$ 47 Ui P#/#*!!" D! R!%!-R!%! Ki"#/! K#!"+!" (Paire" Sa$%les Test)

    Paired %i$$erences t d$

    Sig. (-!

    tailed)

    Mean

    Std.

    %e1iati"n

    Std. Err"r

    Mean

    *@V :"n$idence Inter1al

    "$ the %i$$erence

    6"wer 'pper

    Pair : ! :- .7000 A.@A5* .75@@ !.A*A*- 9.A*- .9@ 0 .@7

    Pair - : ! : -.0*5* A.@A@ .7*A !.-**7 9.9*@*9 .757 0 .059

    Pair : ! :9 -.90000 A.*9 .7A .07AA* 9.7- -.0 0 .09

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    29/30

    Pair 9 %E ! %E- !.90@95 .A*** .-9A0A !.*0500 .0*70 !.A95 0 .0

    Pair @ %E ! %E !.*000 9.07**5 .799*0 !-.*9* .9* !.5AA -* .07-

    Pair A %E ! %E9 !.-A@A 7.900 .-5-90 !-.5597 -.@5@ !.-07 0 .55

    Pair 7 OE ! OE- -7.9A77 0-.A@* 5.9*- !0.-7 A9.A-0A5 .97* 0 .9*

    Pair 5 OE ! OE -A.A- *7.95@ 7.9*A55 !*.-07 A-.9AA- .@- 0 .*

    Pair * OE ! OE9 0.5--A 77.0-9 .590 !7.9*- *.0559 .75 0 .990

    Pair 0 T/T ! T/T- !.0779 .A@A9 .0-*7@ !.075@0 .090- !.@*A 0 .@@@

    Pair T/T ! T/T !.0@@95 .775- .0*9 !.-07 .00*79 !.77 0 .0*

    Pair - T/T ! T/T9 !.957 .00A .0@** !.-@99 !.0A0 !-.AA@ 0 .0-

    Pair PE ! PE- 7.-@--A 9-.0@*5@ 7.@@97 !5.7@9- --.A7** .*A0 0 .9@

    Pair 9 PE ! PE !7.*09* --.57*- --.0A59@ !@-.*7*5 7.A@@* !.@5 0 .7-

    Pair @ PE ! PE9 9.A*@ 5.57AAA A.*5-9@ !*.A907- 5.57*9 .AA- 0 .@

    Sumber> %ata diper"leh dariIndonesian (apital Mar*et Directory 4ursa E$ek 8akarta tahun *55 sJd -009.

    T!#$ 57 Ui Wilcoon Si!ne" Ran#s Ki"#/! K#!"+!"

    ; Mean ank Sum "$ anks

    /T/-.&E'/;/;- !

    /T/-.&E'/;/;

    ;egati1e anks-(a) A.79 [email protected]

    /T/-.&E'/;/; !

    P"siti1e anks 7(b) .9 50.00

    Ties (c)

    T"tal

    ;egati1e anks

    /T/-.&E'/;/;

    /T/-.&E'/;/;9 !

    --(d) A.@0 A.00

    P"siti1e anks 5(e) -.7@ 0-.00

    Ties 0($)

    T"tal 0

    ;egati1e anks

    /T/-.&E'/;/;--(g) A.@@ A9.00

    P"siti1e anks *(h) 9.A7 -.00

    Ties 0(i)

    T"tal

    a /T/-.&E'/;/;- N /T/-.&E'/;/; b

    /T/-.&E'/;/;- U /T/-.&E'/;/; c

    /T/-.&E'/;/;- /T/-.&E'/;/; d

    /T/-.&E'/;/; N /T/-.&E'/;/; e

    /T/-.&E'/;/; U /T/-.&E'/;/; $

    /T/-.&E'/;/; /T/-.&E'/;/; g

    /T/-.&E'/;/;9 N /T/-.&E'/;/; h

    /T/-.&E'/;/;9 U /T/-.&E'/;/; i

    /T/-.&E'/;/;9 /T/-.&E'/;/;

  • 7/23/2019 F081291224.doc

    30/30

    T!#$ 67 H"+!"Dicretionary Accruals, Un"er%ricin!, Ki"#/! P#/!8!!"

    TOT/

    %/

    ';%E!

    PI:I;

    &I;E8/.

    &E'/;/;

    &I;E8/.

    S/#/M

    TOT/6.%/ Pears"n :"rrelati"n .-5 !.09- .-

    Sig. (-!tailed) .@7 .A97 .9

    ; -9 -9 -9 -9

    ';%EPI:I; Pears"n :"rrelati"n .-5 !.90 .**7()

    Sig. (-!tailed) .@7 .-0 .000

    ; -9 -9 -9 -9

    &I;E8/.&E'/;/; Pears"n :"rrelati"n !.09- !.90 !.

    Sig. (-!tailed) .A97 .-0 .9-

    ; -9 -9 -9 -9

    &I;E8/.S/#/M Pears"n :"rrelati"n .- .**7() !.

    Sig. (-!tailed) .9 .000 .9-

    ; -9 -9 -9 -9

    :"rrelati"n is signi$icant at the 0.0 le1el (-!tailed).

    GAMBAR

    /khir Tahun /khir Tahun /khir Tahun /khir Tahun /khir Tahun /khir Tahun

    t! t!- t! t t- t

    Tanggal IPO

    Sumber> 2riedlan (**9) dan umanti (-00-)

    ambar > Skema /nalisis Peri"de 3aktu dalam

    Penguian earnings management

    /wal Tahun akhir bulan ke akhir bulan ke - akhir bulan ke /khir Tahun

    t0 t t- t t-

    Tanggal IPO

    Sumber> 2riedlan (**9) dan umanti (-00-) dim"di$ikasi

    ambar -> Skema /nalisis Peri"de 3aktu dalam Penguian &inera Saham 8angka Pendek