Upload
hahanh
View
221
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI KINERJA SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI DI INDONESIAEARLY WARNING SYSTEM PERFORMANCE EVALUATION TSUNAMI IN
INDONESIA TESIS
Arya Dian Dwipanegara¹, Arfin Nugrho², Iswahyudi Hidayat³
¹Magister Elektro Komunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
AbstrakPemerintah Indonesia, dengan bantuan negara-negara donor, telah mengembangkan SistemPeringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS).Sistem ini berpusat pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Jakarta.Sistem ini memungkinkan BMKG mengirimkan peringatan tsunami jika terjadi gempa yangberpotensi mengakibatkan tsunami. Sistem yang ada sekarang ini sedang disempurnakan.Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tsunami ini melibatkan banyak pihak, baik instansipemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga internasional, lembaga non-pemerintah.Koordinator dari pihak Indonesia adalah Kementrian Negara Riset dan Teknologi (RISTEK).Sedangkan instansi yang ditunjuk dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan info gempa danperingatan tsunami adalah BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika). Sistem inididesain untuk dapat mengeluarkan peringatan tsunami dalam waktu paling lama 5 menit setelahgempa terjadi
InaTews yang berteknologi tinggi dan sangat mahal ini dapat berjalan dengan baik maka perludibangun infrastruktur yang mendukung peringatan dini dikawasan rawan tsunami, penyampaianinformasi yang efektif dan efisisen, perlu koordinasi yang baik antar institusi yang berwenangserta penyuluhan tentang arti pentingnya sistem peringatan dini.
Hasil perhitungan probabilitas error tanpa pengkodingan menghasilkan angka 6.10-22 , inimenunjukkan bahwa setiap pengiriman data yang berjumlah 10-22 akan mengalami kesalahansebanyak 6 bit dan ini memperlihatkan bahwa sistem komunikasi memiliki kehandalan yang baik.Dari sisi probabilitas of collision (tabrakan) dengan jumlah satu unit buoy akan menghasilkanintensitas tabrakan sebesar 1,6 %.
Kata Kunci : Sistem peringatan dini tsunami Indonesia, 5 (lima ) menit, probability of error
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
AbstractIndonesian government, with the help of donor countries, has developed a Tsunami Early WarningSystem Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning System - InaTEWS). The system is centeredon the Meteorology, Climatology, and Geophysics (BMKG) in Jakarta. This system allows BMKGsending a tsunami warning if an earthquake that could potentially cause a tsunami. The currentsystem is being refined. Development of a Tsunami Early Warning System involves many parties,both central government agencies, local governments, international agencies, non-governmentalorganizations. Indonesia is the coordinator of the Ministry of Research and Technology (Researchand Technology). Meanwhile, the designated agency and is responsible for issuing tsunamiwarnings and earthquake information is BMKG (the Meteorology, Climatology and Geophysics).This system is designed to be able to issue a tsunami warning within a period of 5 minutes afterthe earthquake occurred.
InaTEWS high-tech and very expensive to run well it is necessary to build the infrastructure thatsupports early warning tsunami-prone region, effective information delivery and efisisen, needgood coordination between the competent institution and education about the importance of earlywarning systems.
Results without coding error probability calculations yield 6.10-22 numbers, this suggests thatany amount of data transfer will have 10-22 as 6-bit errors and shows that the communicationsystem has good reliability. In terms of the probability of a collision (collision) with the numberone buoy unit will generate a collision intensity of 1.6%.
Keywords : Indonesian tsunami early warning system, 5 (five) minutes, probability error
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng dunia (triple junction
plate convergence), yaitu lempeng Eurasia, samudra pasifik dan Indo Australia.
Ketiga lempeng tersebut bergerak aktif dengan kecepatan dan arah yang berbeda
dalam kisaran beberapa sentimeter sampai dengan 12 sentimeter pertahun. Hal itu
menyebabkan pulau-pulau disekitar pertemuan tiga lempeng tersebut sangat rawan
terhadap gempa bumi dan tsunami.
Dipenghujung tahun 2004, tepatnya di hari minggu, 26 desember 2004,
Indonesia dan delapan negara lainnya dikawasan samudera India dilanda bencana
tsunami yang sangat hebat. Tsunami tersebut telah merenggut lebih dari seperempat
juta jiwa pada beberapa Negara asia dan afrika yang meliputi : Indonesia, Malaysia,
Thailand, Myanmar, Bangladesh, Srilangka, India, Maladewa dan Kenya.
Gambar 1.1 Kerusakan akibat Tsunami Aceh 2004
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
2
Tsunami ditimbulkan oleh gempa bumi berkekuatan 9.3 SR (skala Richter)
yang berpusat di 33 LU dan 95 BT. Gempa tersebut telah menimbulkan getaran kuat
dan patahan sepanjang 1200 km yang membentang dari aceh sampai ke Andaman.
Tragedi tsunami akhir tahun 2004 tersebut telah meninggalkan kesedihan dan
penderitaan yang luar biasa bagi masyarakat provinsi aceh dan sumatera utara
khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Menurut data dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), 173.341
jiwa meninggal dunia dan 116.368 orang dinyatakan hilang, sedangkan disumatera
utara 240 orang tewas. Tsunami aceh mengakibatkan ribuan rumah dan bangunan
rusak dan menyebabkan hamper setengah juta orang jadi pengungsi.
Gambar 1.2. Kondisi Tektonik Indonesia
Indonesia terletak di daerah dengan tingkat aktivitas gempabumi tinggi, hal
tersebut sebagai akibat bertemunya tiga lempeng tektonik utama dunia yakni :
Samudera India – Australia di sebelah selatan, Samudera Pasifik di sebelah
Timur dan Eurasia, dimana sebagian besar wilayah Indonesia berada di
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
3
dalamnya. Pergerakan relatif ketiga lempeng tektonik tersebut dan dua lempeng
lainnya, yakni laut Philipina dan Carolina mengakibatkan terjadinya gempa-
gempa bumi di daerah perbatasan pertemuan antar lempeng dan juga menimbulkan
terjadinya sesar-sesar regional yang selanjutnya menjadi daerah pusat sumber gempa
juga.
Akibat pergerakan relatif antar lempeng tektonik di Indonesia dan aktivitas
sesar-sesar regional maupun local ribuan gempa terjadi setiap tahunnya, namun
sebagian besar dari gempa-gempa tersebut hanya terdeteksi oleh alat yakni
seismograph, sedangkan gempa-gempa yang berkekuatan 5.5 SR ataupun yang
dirasakan rata-rata pertahun sekitar 70 – 100 kali, sedangkan gempa yang
menimbulkan kerusakan antara 1 – 2 kali pertahun. Sejak tahun1991 sampai dengan
2009 tercatat telah terjadi gempa merusak dan 14 kali tsunami merusak. Pada 12
Desember 1991 Tsunami Flores telah menelan korban 2000 jiwa lebih, diikuti
Tsunami Jawa Timur 1994, Tsunami Biak 1996, Tsunami Sulawesi tahun 1998,
Tsunami Maluku Utara 2000 dan Tsunami Raksasa Aceh Desember 2004, Nias
2005, Jawa Barat 2006 serta Bengkulu 2007. Berdasarkan data tersebut dapat
dikatakan rata-rata hampir 1 tahun sekali tsunami menghantam pantai kepulauan
Indonesia. Hasil penelitian Paleotsunami menunjukkan bahwa 600 tahun lalu terjadi
tsunami besar yang melanda aceh dan Thailand. Hal tersebut menunjukkan bahwa
daerah aceh rawan tsunami besar.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
4
1.2 Tujuan Penulisan
1. Mengevaluasi kinerja sistem peringatan dini tsunami di Indonesia.
2. Memberikan rekomendasi sistem peringatan dini tsunami di Indonesia
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam tesis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan tsunami buoy terhadap sistem peringatan dini di
Indonesia.
2. Evaluasi terhadap kinerja sistem peringatan dini Indonesia.
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan masalah pada tesis ini adalah sebagai berikut :
1. Membahas perangkat kerja yang digunakan sistem peringatan dini tsunami
di Indonesia.
2. Membahas sistem kerja existing sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia
1.5 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam Tesis ini adalah dengan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Studi Literatur, suatu metode yang dilakukan dengan mencari data dan
sumber informasi dari referensi-referensi buku atau dari internet yang
berkaitan dengan penulisan tesis ini.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
5
2. Observasi, mengumpulkan data yang berkaitan dan dilakukan dengan
jalan melakukan pengamatan langsung tentang suatu objek tertentu.
3. Diskusi yaitu suatu metode pengembangan dan analisis terhadap objek
penulisan tesis dengan cara berkomunikasi serta tanya jawab dengan
dosen atau yang ahli di bidangnya.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini meliputi : latar belakang masalah, tujuan penulisan,
perumusan masalah, batasan masalah, metodologi penulisan, dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan mengenai dasar teori yang mendukung dan
mendasari dalam pembuatan tesis.
BAB III DESKRIPSI KINERJA SISTEM PERINGATAN DINI
TSUNAMI
Bab ini membahas tentang arsitektur sistem peringatan dini tsunami di
Indonesia, perbandingan perangkat tsunami buoy yang pernah ada dan
berjalan di Indonesia dan kondisi saat ini.
BAB IV ANALISA SISTEM PERINGATAN DINI TSUNAMI
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
6
Bab ini menjelaskan tentang analisa terhadap kinerja system
peringatan dini tsunami serta pemecahan masalah untuk meningkatkan
performansi system tersebut
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya, serta
saran-saran yang diperlukan dalam pengembangan lebih lanjut dari
topik thesis ini.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Hasil evaluasi kinerja dari Ina TEWS yang berjalan dengan buoy yang
beroperasi hanya 3 unit, masih perlu dikaji kembali kemampuannya untuk
memberikan suatu informasi yang penting. Karena tidak bisa untuk
mengcover wilayah pantai Indonesia yang panjangnya ± 40.000 km.
2. Sedangkan untuk sistem komunikasinya dari hasil perhitungan link budget
menunjukkan bahwa probability of error nya adalah 6.10-22 artinya setiap
pengiriman data sebanyak 10-22 kesalahannya (error) yang terjadi sebanyak 6
bit. Angka kesalahan yang sangat kecil dan baik dalam hal pengiriman data
3. Perhitungan sementara menunjukkan bahwa untuk probabilitas collision
(tabrakan) yang akan terjadi dengan asumsi jumlah buoynya 10 buoy
menunjukan diangka 1,7 %..
5.1 Saran
1. Kepada pemerintah agar dapat memprioritaskan dalam APBN (Anggaran
Pendapatan Belanja Negara) untuk pengadaan alat/perangkat sistem
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
63
peringatan dini tsunami buoy lebih banyak lagi, untuk mengcover daerah
yang rawan terhadap tsunami.
2. Dalam rangka menjaga dan memelihara sistem peringatan dini tsunami
dalam hal ini buoy yang ada saat ini disarankan kepada institusi
penanggung jawab untuk bekerjasama dengan instansi yang terkait
misalnya satuan penjaga pantai dan laut, termasuk Armada TNI-AL
kawasan barat dan kawasan timur serta Himpunan Nelayan Seluruh
Indonesia.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
xiv
DAFTAR PUSTAKA
1. Hartoyo Joko. “Indonesia Tsunami Buoy Network”. Badan Pusat Pengkajian
Teknologi. Jakarta.
2. Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). 2010. Konsep dan
Implementasi. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Jakarta.
3. Inmarsat. Inmarsat Maritime Handbook.
4. Jonathan Gideon. 2008. “Diktat Kuliah Rekayasa Radio“. Institut Teknologi
Telkom. Bandung.
5. Meinig, C., Stalin, S.E., Nakamura, A.I., Milburn, H.B. 2005. “Real Time Deep
Ocean Tsunami Measuring, Monitoring and Reporting System”: The NOAA DART
II Description and Disclosure. Hugh B. Milburn Oceanographic Engineer.
6. Pandoe, W. W., Djamaluddin, R., Hartoyo, D. & Yogantara, W. 2009. The
Indonesian Tsunami Buoy Development and Regional Linkage. A Training Course
on Lesson Learned from the 2004 Indian Ocean Tsunami Disaster Rehabilitation
and Reconstruction Process in Aceh. Banda Aceh.
7. Ristek, K.L.H., Deplu, ESDM, Kominfo, Bappenas, Bakornas PBP, BPP Teknologi,
Bakosurtanal, Lapan, LIPI, BMG, DKP, & ITB. 2005. Grand Scenario Of
Indonesia Tsunami Early Warning System. TEWS.
8. Simanjuntak, T.L.H. 2003. “Sistem Komunikasi Satelit”, Edisi Pertama. PT.
Alumni. Bandung.
9. Stojce Dimov Ilcev. 2005. Global Mobile Satellite Communications for Maritime,
Land and Aeronautical Applications. Univercity of Durban – Westville South
Africa.
10. Syamsudin, F. 2005. Menanti Berdirinya Badan Mitigasi Bencana Nasional. Edisi
Vol. 3/XVII/Maret/2005. INOVASI Online. Website: http://io.ppi-jrpang.org.
Email: [email protected]
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi
xv
11. Tanembaum,S., Andrew 2003 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall
PTR, Upper Saddle River, New Jersey 07458.
12. Tim Kaji Cepat Bersama Ina TEWS. 2012. “Evaluasi terhadap InaTEWS. Harapan
dan Kenyataan pada Peristiwa Gempa Bumi“. Compress LIPI. Jakarta.
13. Wijonarko, S. 2008. Beberapa Kendala dalam Penerapan Sistem di dalam Metode
5 dalam 1 untuk Menjadi Standar Sistem Penyebaran Informasi Peringatan Dini
Tsunami. Pulit KIM LIPI. Puslitbang.
14. www.tsunamis.com
15. www. disaster.elvini.net/tsunami.cgi
16. http://nctr.pmel.noaa.gov/Dart/Jpg/DART-II_05x.swf
17. http://inatews.bmkg.go.id
18. Pandu, W. W. 2012. Operational InaTEWS Tsunami Buoy Indonesia. BPPT.
19. One Stop Telecommunication 2008 June 22 Sistem Komunikasi Satelit.
<http://pogotel.blogspot.com/2008/06 sis-kom-sat.htm/>
20. Ani, N. 2008. Swa Berita <http://www.swaberita.com/2008/11/11/news/presiden-
re-resmikan-tsunami-early-warning-system.html>
21. Sugito, N. T. 2008. Tsunami. UPI.
22. Sudjai, Miftadi. 2004. Diktat Kuliah Komunikasi Satelit. STTTelkom Bandung.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S2 Magister Elektro Komunikasi