Upload
ishardi-koemis
View
54
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Etika ProfesiISHARDI, ST
• ISHARDI, ST• Email : [email protected]• Prodi Teknik Mesin
Kontrak Kontrak Belajar !!!!Belajar !!!!Kontrak Kontrak Belajar !!!!Belajar !!!!• Gak campur baur duduknya
laki2 dan perempuan• Berpakaian rapi ketika masuk
kelas (tidak berkaos)• Tidak memakai sandal• Gak nitip absen atau ngabsenin
Learning Style
• 30 minutes or less conventional class
• 60 minutes or more jurnal review or discussion
Gradingi. UTS (closed book) 35%
ii. Assignment 20%
iv. Quiz 10%
vi. UAS (closed book) 35%
A: nilai >= 80 C: nilai 55-70 E: nilai <40
B: nilai 70-80 D: nilai 40-55
Topics
• Definition and the importance of ethics.• Moral foundation of business ethics. • The difference between legal and ethical in
profession. • Profesionalisme in ISLAM• Techniques in handling the ethical problems. • Risk. • SAFETY AND Accident.• Engineer’s right and obligation. • Ethical Code in professional organization.• Industrial in ISLAM• Islamic PERSONALITY
reference
• Al quran
• Fleddermen, Charles B., Engineering Ethics, Pearson Education Inc, 2004
• Etika Rekayasa, Mike W. Martin and Roland Schinzinger, Gramedia
Apa yang Anda pikrkan tentang
PROFESIONAL?
Apa permasalahan di Indonesia
yang sering diperbincangkan ??????
Potensi Indonesia
• SDA (Sumber Daya Alam) semua tanah di Indonesia mempunyai hasil
• SDM (Sumber Daya Manusia) Muslim terbesar
• Mempunyai rasa tepo seliro, saling menghormati yang tinggi
Masih saja dianggap kalah (negeri dunia ke III) oleh barat
SDA dikuasai asing
SDM Buruh di negeri sendiri
banyak yang pintar tapi selalu saja dikatakan “kita” tidak punya SDM
muslim meninggalkan aturan ISLAM mengambil aturan barat meletakkan standar2 barat
BARAT (AS, Eropa, Australia, dll)
Mengambil kebiasaan ISLAM
1. Be Proactive
ProavtivityProduct Of
value not your feelsDecision not Condition
ReactivityFunction of
FeelsMoodsImpulsesOther people treatment
Proactivity
The capacity and desire to subordinate impulses, moods,
feelings, condition to value based prinsiples
Etika Engineering
• Etika Rekayasa adalah (1) study tentang soal-soal dan keputusan moral yang menghadang individu dan organisasi yang terlibat dalam rekayasa (2) study ttg pertanyaan2 yang erat berkaitan satu dengan yang lain ttg perilaku moral, karakter, cita-cita, dan hubungan orang2 dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan teknologi.
Kode etik
• Kode etik jurnalis
• Kode etik dokter
• Kode etik apoteker
• Kode etik polisi
• Kode etik hakim
• Kode etik engineering
• Etc
Cara Pandang
• Mikro pemaslahan2 disekitar kita
• Makro refleksi-refleksi atas kondisi moral masyarakat.
Tahapan Rekayasa
1. Desain
2. Manufacture
3. Pengujian
4. Penjualan
5. Perawatan
Efevectivenes
• Getting What you want
• In a way the enable you to get what u want again and again
Key :
P and PC
P = Production
PC = Production Capability
Tipe kajian Rekaya
• Normatif : sasaran praktis memberikan evaluasi berdasarkan penalaran atas perilaku dan karakter individu berfungsinya organisasi2, dan respon2 alternatif yang tersedia menyelesaikan problem2 konkret. prinsip utama disepakati oleh indv2 didalamnya
• Konseptual : menyangkut penjernihan ide-ide, prinsip2, isu2 dan tipe2 argumen dasar yang terkait dengan problem moral dalam kerekayasaan
• Deskriptif : berusaha memberikan informasi tentang fakta untuk memahami dan menangani isu-isu konseptual maupun normatif
Studi kasus
1. Apa sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik Industri?
2. Tuliskan karakter2 tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari (beri 5 contoh dan analisa)
3. Tuliskan aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja (beri 5 contoh dan analisa)
CARA PENULISAN TUGAS1. Tugas di tulis tangan yang rapi2. Menggunakan pena biru3. Di beri kode
TUGAS 1 ETIKA PROFESItulis :Nama :No Mahasiswa :tanggal :
BOLEH KERJASAMA TAPI JANGAN 1 KERJA DAN YANG LAINNYA SAMA
JAWABANNYA!!!!!
Profesional (KBBI)
• Bersangkutan dengan profesi
• Pekerjaan yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya
• Mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya (lawan dari amatir)
7 Syarat Pekerjaan Profesional
1. Pekerjaan tersebut adalah untuk melayani orang banyak (umum)
2. Bagi yang ingin terlibat dalam profesi dimaksud, harus melalui pelatihan yang cukup lama dan berkelanjutan
3. Adanya kode etik dan standar yang ditaati berlakunya di dalam organisasi tersebut
4. Menjadi anggota dalam organisasi profesi dan selalu mengikuti pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh organisasi profesi tersebut
7 Syarat Pekerjaan Profesional (2)
5. Mempunyai media/publikasi yang bertujuan untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan anggotanya
6. Kewajiban menempuh ujian untuk menguji pengetahuan bagi yang ingin menjadi anggota
7. Adanya suatu badan tersendiri yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk mengeluarkan sertifikat
Fungsi Standar
• Ukuran mutu
• Pedoman kerja
• Batas tanggung jawab
• Alat pemberi perintah
• Alat pengawasan
• Kemudahan bagi umum
Pekerjaan yang Memerlukan Standar
• Menyangkut kepentingan orang banyak
• Mutu hasilnya ditentukan
• Banyak orang (pekerja) terlibat
• Sifat dan mutu pekerjaan sama
• Ada organisasi yang mengatur
Profesionalisme
• Profesionalisme adalah suatu paham yang mencitakan dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian yang tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan -- serta ikrar (fateri/profiteri) untuk menerima panggilan tersebut -- untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang tengah dirundung kesulitan di tengah gelapnya kehidupan (Wignjosoebroto, 1999).
2 Intinya
• Proses pendidikan maupun pelatihan yang khusus
• Semangat pengabdian
Bedakan dengan Kerja Biasa!
• Kerja biasa (occupation) yang semata bertujuan untuk mencari nafkah dan/ atau kekayaan materiil-duniawi
3 Watak Profesionalisme
• Tiga watak kerja yang merupakan persyaratan dari setiap kegiatan pemberian "jasa profesi" (dan bukan okupasi) ialah
– bahwa kerja seorang profesional itu beritikad untuk merealisasikan kebajikan demi tegaknya kehormatan profesi yang digeluti, dan oleh karenanya tidak terlalu mementingkan atau mengharapkan imbalan upah materiil;
– bahwa kerja seorang profesional itu harus dilandasi oleh kemahiran teknis yang berkualitas tinggi yang dicapai melalui proses pendidikan dan/atau pelatihan yang panjang, ekslusif dan berat;
– bahwa kerja seorang profesional -- diukur dengan kualitas teknis dan kualitas moral -- harus menundukkan diri pada sebuah mekanisme kontrol berupa kode etik yang dikembangkan dan disepakati bersama didalam sebuah organisasi profesi.
Arahnya?
• untuk tetap mempertahankan idealisme yang menyatakan bahwa keahlian profesi yang dikuasai bukanlah komoditas yang hendak diperjual-belikan sekedar untuk memperoleh nafkah, melainkan suatu kebajikan yang hendak diabdikan demi kesejahteraan umat manusia.
Honor/Upah?
• Kalau didalam peng-amal-an profesi yang diberikan ternyata ada semacam imbalan (honorarium) yang diterimakan, maka hal itu semata hanya sekedar "tanda kehormatan" (honour) demi tegaknya kehormatan profesi, yang jelas akan berbeda nilainya dengan pemberian upah yang hanya pantas diterimakan bagi para pekerja upahan saja.
Siapakah Kaum Profesional itu?
• Awalnya:– para dokter dan guru -- khususnya mereka yang
banyak bergelut dalam ruang lingkup kegiatan yang lazim dikerjakan oleh kaum padri maupun juru dakhwah agama -- dengan jelas serta tanpa ragu memproklamirkan diri masuk kedalam golongan kaum profesional
• Bagaimana dengan INSINYUR, apakah termasuk profesional?
Organisasi Profesi
• Kaum profesional secara sadar mencoba menghimpun dirinya dalam sebuah organisasi profesi – yang cenderung dirancang secara eksklusif– yang memiliki visi dan misi untuk menjaga
tegaknya kehormatan profesi, – mengontrol praktek-praktek pengamalan dan
pengembangan kualitas keahlian/ kepakaran, serta
– menjaga dipatuhinya kode etik profesi yang telah disepakati bersama
Insinyur (Accreditation Board of Engineering and Technology, ABET)
• penerapan keahlian khusus (matematika, fisika dan pengetahuan ilmiah lainnya yang relevan) untuk melakukan perencanaan, perancangan (design), konstruksi, operasi dan perawatan dari produk, proses, maupun
• sistem kerja tertentu secara efektif-efisien guna kemaslahatan manusia
Etika Engineering
• Etika Rekayasa adalah (1) study tentang soal-soal dan keputusan moral yang menghadang individu dan organisasi yang terlibat dalam rekayasa (2) study ttg pertanyaan2 yang erat berkaitan satu dengan yang lain ttg perilaku moral, karakter, cita-cita, dan hubungan orang2 dan organisasi yang terlibat dalam pengembangan teknologi.
Kode etik
• Kode etik jurnalis
• Kode etik dokter
• Kode etik apoteker
• Kode etik polisi
• Kode etik hakim
• Kode etik engineering
• Etc
Cara Pandang
• Mikro pemaslahan2 disekitar kita
• Makro refleksi-refleksi atas kondisi moral masyarakat.
Tahapan Rekayasa
1. Desain
2. Manufacture
3. Pengujian
4. Penjualan
5. Perawatan
Efevectivenes
• Getting What you want
• In a way the enable you to get what u want again and again
Key :
P and PC
P = Production
PC = Production Capability
Tipe kajian Rekaya
• Normatif : sasaran praktis memberikan evaluasi berdasarkan penalaran atas perilaku dan karakter individu berfungsinya organisasi2, dan respon2 alternatif yang tersedia menyelesaikan problem2 konkret. prinsip utama disepakati oleh indv2 didalamnya
• Konseptual : menyangkut penjernihan ide-ide, prinsip2, isu2 dan tipe2 argumen dasar yang terkait dengan problem moral dalam kerekayasaan
• Deskriptif : berusaha memberikan informasi tentang fakta untuk memahami dan menangani isu-isu konseptual maupun normatif