21
Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393 Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012 430 ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF CONTROL DALAM KASUS INVESTASI Endah Suwarni [email protected] Politeknik Negeri Malang Bambang Subroto Gugus Irianto Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT This study aims to find out whether escalation of commitment at individual who has internal locus of control will be bigger than individual who has external locus of control if getting the negative information and escalation of commitment at individual who has internal locus of control can be mitigated by the information of future benefit of alternative investment. The research was conducted by using experiment approach with investment case that was adapted from experiment designed Ghost (1997). Sixty subjects were participation in experiment is the student at six semester of Accounting Study Program–Politeknik Negeri Malang. Experiment applies 2 x 2 factorial designs. Escalation of commitment variabel is investment decision, whereas internal- external locus of control was measured by using Rotter’s instrument (1966). The hypothesis testing was done by using one-way ANOVA (F-Test) and the treatment effect was tested by using post hoc test with scheffe method. Experiment result expresses that escalation of commitment on individual who has internal locus of control was bigger than individual who has external locus of control, when they got the negative information and escalation of commitment at individual who has internal locus of control can be mitigated by the information of future benefit of alternative investment. Keywords: commitment escalation, internal-external locus of control, investment ABSTRAK Penelitian ini menguji apakah eskalasi komitmen pada individu yang berkarakter internal locus of control akan lebih besar daripada individu yang berkarakter external locus of control bila memperoleh informasi negatif dan eskalasi komitmen pada individu yang berkarakter internal locus of control dapat berkurang dengan adanya informasi investasi alternatif yang lebih menguntungkan dimasa mendatang. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan controlled laboratory experiment dengan kasus investasi bertahap yang diadaptasi dari disain eksperimen Ghost (1997). Subyek yang berpartisipasi dalam eksperimen berjumlah 60 orang, yaitu mahasiswa semester 6 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang. Eksperimen menerapkan 2 x 2 factorial design. Variabel eskalasi komitmen adalah keputusan investasi, sedangkan internal-external locus of control mengadopsi instrument Rotter (1966). Pengujian hipotesis menggunakan one-way ANOVA (Uji F) dan untuk melihat pengaruh perlakuan menggunakan post hoc test metode scheffe. Hasil eksperimen mengungkapkan bahwa individu yang berkarakter internal locus of control lebih besar tingkat eskalasi komitmennya dibanding individu yang berkarakter external locus of control, bila memperoleh informasi negatif dan eskalasi komitmen pada individu yang berkarakter internal locus of control dapat dikurangi dengan memberikan informasi investasi alternatif yang lebih menguntungkan dimasa mendatang. Kata kunci: eskalasi komitmen, internal-external locus of control, investasi bertahap

ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan ISSN 1411 - 0393Akreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012

430

ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKANLOCUS OF CONTROL DALAM KASUS INVESTASI

Endah [email protected]

Politeknik Negeri MalangBambang Subroto

Gugus IriantoUniversitas Brawijaya Malang

ABSTRACT

This study aims to find out whether escalation of commitment at individual who has internal locus of controlwill be bigger than individual who has external locus of control if getting the negative information andescalation of commitment at individual who has internal locus of control can be mitigated by the information offuture benefit of alternative investment. The research was conducted by using experiment approach withinvestment case that was adapted from experiment designed Ghost (1997). Sixty subjects were participation inexperiment is the student at six semester of Accounting Study Program–Politeknik Negeri Malang. Experimentapplies 2 x 2 factorial designs. Escalation of commitment variabel is investment decision, whereas internal-external locus of control was measured by using Rotter’s instrument (1966). The hypothesis testing was done byusing one-way ANOVA (F-Test) and the treatment effect was tested by using post hoc test with scheffe method.Experiment result expresses that escalation of commitment on individual who has internal locus of control wasbigger than individual who has external locus of control, when they got the negative information and escalationof commitment at individual who has internal locus of control can be mitigated by the information of futurebenefit of alternative investment.

Keywords: commitment escalation, internal-external locus of control, investment

ABSTRAK

Penelitian ini menguji apakah eskalasi komitmen pada individu yang berkarakter internal locus ofcontrol akan lebih besar daripada individu yang berkarakter external locus of control bila memperolehinformasi negatif dan eskalasi komitmen pada individu yang berkarakter internal locus of control dapatberkurang dengan adanya informasi investasi alternatif yang lebih menguntungkan dimasamendatang. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan controlled laboratory experiment dengan kasusinvestasi bertahap yang diadaptasi dari disain eksperimen Ghost (1997). Subyek yang berpartisipasidalam eksperimen berjumlah 60 orang, yaitu mahasiswa semester 6 Jurusan Akuntansi PoliteknikNegeri Malang. Eksperimen menerapkan 2 x 2 factorial design. Variabel eskalasi komitmen adalahkeputusan investasi, sedangkan internal-external locus of control mengadopsi instrument Rotter (1966).Pengujian hipotesis menggunakan one-way ANOVA (Uji F) dan untuk melihat pengaruh perlakuanmenggunakan post hoc test metode scheffe. Hasil eksperimen mengungkapkan bahwa individu yangberkarakter internal locus of control lebih besar tingkat eskalasi komitmennya dibanding individu yangberkarakter external locus of control, bila memperoleh informasi negatif dan eskalasi komitmen padaindividu yang berkarakter internal locus of control dapat dikurangi dengan memberikan informasiinvestasi alternatif yang lebih menguntungkan dimasa mendatang.

Kata kunci: eskalasi komitmen, internal-external locus of control, investasi bertahap

Page 2: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 431

PENDAHULUANSetiap pengambilan keputusan inves-

tasi pada umumnya mendasarkan padapertimbangan yang rasional. Namun ba-nyak bukti empiris dalam serangkaiantindakan pengambilan keputusan investasiyang menunjukkan bahwa pembuat ke-putusan cenderung untuk melanjutkan pro-yek investasi walaupun terdapat buktiproyek investasi sebelumnya ternyata tidakmenguntungkan (Ghosh, 1997). Fenomenaperilaku demikian oleh berbagai peneliti,diungkapkan dalam berbagai istilah: escala-tion (Ross dan Staw, 1986), entrapment(Brockner et al., 1986), sunk cost (Staw danHoang, 1995), concord fallacy (Arkes danAyton, 1999), persistence (Shulz dan Chang,2002), dan decision error (Bowen, 1987).

Berbagai penjelasan penyebab terjadi-nya eskalasi juga diungkap oleh berbagaipeneliti, antara lain karena: pengaruh infor-masi negatif dan individu yang ber-tanggung jawab (Shuclz dan Chang, 2002),pengaruh sunk cost (Staw dan Hoang, 1995;Arkes dan Hutzel, 2000). Tinjauan kembali(review) teori tentang eskalasi komitmenyang dilakukan oleh Staw (1981) meng-ungkapkan bahwa, fenomena eskalasikomitmen dapat dijelaskan dengan self-justification theory (Staw, 1981). MenurutBrockner (1992), self-justification theory me-mang merupakan penjelasan terbaik ten-tang fenomena eskalasi komitmen, tetapikurang lengkap. Fenomena eskalasi akandapat dijelaskan lebih baik, bila tidak hanyamenggunakan self-justification theory saja,tetapi juga menggunakan prospect theory(Brockner, 1992).

Dari berbagai peneliti yang diuraikansebelumnya, masih banyak yang mem-fokuskan pada kondisi yang dapat mem-pengaruhi terjadinya eskalasi komitmenpada individu, kelompok ataupun organi-sasi, tetapi masih belum banyak yang mem-fokuskan pada karakter atau kepribadianindividu (Staw dan Ross, 1978). Lebih lanjutStaw dan Ross (1978), mengungkapkan bah-wa penelitian tentang penyebab eskalasiyang memfokuskan pada faktor persona-

lity/kepribadian masih menunjukkan buktiyang belum konsisten.

Eskalasi komitmen juga menggambar-kan individu yang sangat yakin bahwaupaya/usaha dan kemampuan dirinya akandapat mencapai hasil yang diharapkan.Eskalasi komitmen juga menggambarkanindividu yang berpegang teguh atas ke-yakinannya. Individu yang demikian inidalam psikologi disebut individu yangberkarakter locus of control tinggi (internallocus of control). Sebaliknya individu yangberkarakter locus of control rendah (externallocus of control) meyakini bahwa hasil yangdiharapkan terjadi karena suatu keber-untungan, nasib, adanya kekuatan diluarkemampuannya atau kekuatan Tuhan(Rotter, 1966). Oleh karena itu penelitian inibertujuan menguji apakah individu yangberkarakter locus of control tinggi mengalamieskalasi komitmen yang tinggi dan se-baliknya individu yang berkarakter locus ofcontrol rendah mengalami eskalasi komit-men yang rendah?

Eskalasi komitmen dalam kasus inves-tasi bertahap terjadi adalah wajar, bilainformasi yang tersedia hanya berkaitandengan kinerja masa lalu (Ghost, 1997).Namun apapun alasannya eskalasi komit-men jelas dapat merugikan, oleh karena ituperlu upaya untuk mengurangi eskalasikomitmen. Upaya pengurangan eskalasikomitmen yang disarankan Ghost (1997),adalah dengan memberikan informasiinvestasi alternatif yang lebih keuntungandi masa yang akan datang. Dengan demi-kian, apakah eskalasi komitmen padaindividu yang berkarakter internal locus ofcontrol dapat dikurangi dengan memberikaninformasi investasi alternatif yang lebihkeuntungan masa mendatang?

Penelitian ini mengadaptasi (me-nyesuaikan dan mengembangkan) disaineksperimen (Ghost, 1997). Dalam disaineksperimen Ghost (1997) menggunakan tigaperlakuan yaitu: (1) ambiguous feedback, (2)progress report, (3) future benefits (informasikeuntungan investasi untuk ekspansi danpenguatan pemasaran), sedangkan dalam

Page 3: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

432 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

penelitian ini hanya menggunakan progressreport dan future benefits (informasi ke-untungan investasi untuk ekspansi danalternatif investasi yang lebih menguntung-kan). Penyesuaikan disain eksperimen yangdilakukan meliputi: skenario investasi, jum-lah investasi, tingkat pengembalian mini-mum atas investasi dan satuan mata uang,sedangkan pengembangan disain eksperi-men dalam penelitian ini yang dilakukandengan melibatkan subyek untuk melaku-kan perhitungan sendiri net present valuerencana investasi. Dalam eksperimen Ghost(1997), belum membuktikan karakter individu yang mengalami eskalasi komitmen,sedangkan pengembangan lebih lanjutdalam penelitian ini adalah untuk mem-perjelas/menguji individu yang berkarakterinternal locus of control yang mengalamieskalasi komitmen lebih tinggi daripadaexternal locus of control.

Penelitian ini sangat penting dilakukanuntuk memberikan bukti empiris bahwaindividu yang mempunyai karakter internallocus of control akan mengalami eskalasikomitmen hal tersebut akan mengakibatkankerugian. Berdasarkan uraian yang di-ungkapkan sebelumnya, maka penelitian inibertujuan untuk menguji perbedaan eskala-si komitmen pada individu yang ber-karakter internal locus of control lebih besardaripada individu yang berkarakter externallocus of control bila memperoleh informasimasa lalu negatif, dan eskalasi komitmenpada individu yang berkarakter internallocus of control dapat berkurang denganadanya informasi investasi alternatif yanglebih menguntungkan dimasa mendatang.

TINJAUAN TEORETISPengertian Eskalasi Komitmen

Dalam Oxford learner’s dictionary(2008), escalation of commitment (eskalasikomitmen) diartikan sebagai become or makesomething bigger or more serious fenomenayang menjelaskan bahwa seseorang me-mutuskan untuk meningkatkan/menambah

investasinya, walaupun bukti baru men-jelaskan bahwa keputusan yang telah di-lakukan adalah salah. Investasi tersebutdapat berupa uang, waktu, usaha/tenaga.Eskalasi komitmen disebut juga non-rationalescalation of commitment (Bazerman, 1994).Istilah non-rational escalation of commitmentdigunakan untuk menunjukkan situasi di-mana orang dapat membuat keputusanyang tidak rasional berdasarkan keputusanrasional masa lalu atau untuk mem-benarkan tindakan yang sedang dilakukan.Fenomena perilaku demikian oleh berbagaipeneliti, diungkapkan dalam berbagai isti-lah: escalation (Ross dan Staw, 1986), entrap-ment (Brockner et al., 1986), sunk cost (Stawdan Hoang, 1995), concord fallacy (Arkes danAyton, 1999), persistence (Shulz dan Chang,2002, Fox dan Hoffman, 2002), dan decisionerror (Bowen, 1987).

Eskalasi Komitmen Terjadi pada IndividuEskalasi komitmen terjadi pada indi-

vidu dilakukan oleh Staw dan Ross (1978),dengan menggunakan kasus investasi pro-yek pembangunan bendungan hidro-elektrik di Nigeria, menunjukkan eskalasikomitmen yang terjadi pada individu.Brockner et al. (1986) juga membuktikan halyang sama, bahwa entrapment (eskalasikomitmen) terjadi pada individu yang ber-tanggungjawab atas ketidak-efektifan kiner-ja investasi sebelumnya.

Selanjutnya dalam peneltian empirisyang dilakukan oleh Brody dan Kaplan(1996), dengan menggunakan internal audi-tor, mengungkapkan dua temuan yaitu: (1)dalam proses pembuatan keputusan ang-garan audit oleh internal auditor yang ter-libat untuk keputusan awal (tanggungjawab tinggi) cenderung tidak merubahkeputusan akhir setelah memperoleh infor-masi negatif daripada internal auditor yanghanya terlibat dalam keputusan akhir(tanggung jawab rendah); (2) pemberianinformasi negatif lebih besar tingkat eska-lasinya dibanding informasi positif.

Page 4: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 433

Eskalasi Komitmen pada Organisasi danPemerintah

Eskalasi komitmen tidak hanya terjadipada individu saja tetapi juga telah dibuktikan terjadi pada organisasi (McNamara et al., 2002), dan pemerintah (Rossdan Staw, 1986). Eskalasi komitmen yangterjadi pada bank komersial ditunjukkanadanya pemberian pinjaman kepada nasa-bah tanpa ada pembatasan pinjaman walau-pun kondisi kinerja memburuk (Bromiley,2002).

Sedangkan contoh Fenomena eskalasikomitmen terjadi pada pemerintah sepertiyang diungkap oleh Ross dan Staw (1986).Berdasarkan pengalaman sebelumnya, yaituMontreal Exposition 1967 dan Olimpiade1976 menunjukkan fakta kegagalan/kerugi-an yang besar, namun seperti yang di-ungkap Ross dan Staw (1986), dalam expo86 menunjukkan fenomena eskalasi komit-men terjadi di pemerintah Columbia de-ngan investasi awal $78 juta pada tahun1978 dengan perkiraan kerugian $6 jutapada tahun 1978 hingga lebih dari $300 jutapada tahun 1985.

Anteseden dari Eskalasi KomitmenBerbagai penjelasan penyebab terjadi-

nya eskalasi juga diungkap oleh berbagaipeneliti, antara lain karena: pengaruh infor-masi negatif dan individu yang bertang-gung jawab (Shuclz dan Chang, 2002),pengaruh sunk cost (Arkes dan Hutzel,2000). Tinjauan kembali (review) teori ten-tang eskalasi komitmen yang dilakukanoleh Staw (1981), mengungkapkan bahwa,fenomena eskalasi komitmen dapat dijelas-kan dengan self-justification theory (Staw,1981). Sedangkan menurut Brockner (1992),self-justification theory memang merupakanpenjelasan terbaik tentang fenomena eskala-si komitmen, tetapi kurang lengkap. Feno-mena eskalasi akan dapat dijelaskan lebihbaik, bila tidak hanya menggunakan self-justification theory saja, tetapi juga meng-gunakan prospect theory (Brockner, 1992).Contoh penelitian menjelaskan fenomenaeskalasi komitmen dengan menggunakan

self-justification theory antara lain: ”Expo 86:An Escalaltion Prototype” oleh Ross dan Staw(1986); ”The Escalation of Commitment To aCourse of Action” oleh Staw (1981).

Eskalasi Komitmen Berdasarkan CognitiveDissonance/Self-Justification Theory

Tahun 1956 psikolog Amerika Serikat,Leon Festinger memperkenalkan suatukonsep baru di dalam psikologi sosial, yaituteori disonansi kognitif (the theory ofcognitive dissonance). Ketika dua pemaha-man/pengetahuan/persepsi yang dipegangadalah tidak konsisten (bertentangan), halini akan menghasilkan suatu keadaandisonansi kognitif (ketidaksesuaian pe-mahaman). Karena pengalaman mengenaiketidaksesuaian pemahaman tidak me-nyenangkan, orang akan berusaha kerasuntuk menguranginya dengan mengubahkepercayaan/keyakinan mereka. Dalamkaitannya dengan fenomena eskalasi komit-men, jelas bahwa individu meningkatkomitmennya ketika menemukan buktibahwa keputusan awal yang telah dibuatberdasarkan pertimbangan dan prediksimenyatakan investasi akan menghasilkankeuntungan, tetapi ternyata adalah salah.Hal ini menunjukkan bahwa persepsi,pemahaman dan keyakinan sebelumnyamenyatakan investasi menguntungkan, te-tapi bukti selanjutnya menunjukkan kinerjainvestasi merosot (Brockner, 1992), negatif(Brody dan Kaplan, 1996), gagal (Staw danRoss, 1978), sehingga bukti negatif inibertentangan dengan keyakinan/pemaha-man awal dan menjadi pemicu yang kuatuntuk melakukan usaha dengan meng-alokasikan sumber lebih besar untuk men-dukung dan membenarkan keyakinan awal.

Selain kondisi negatif, Brody danKaplan (1996), juga mengungkap bahwaindividu yang terlibat dalam keputusanawal merupakan faktor pemicu untukmelakukan alokasi sumber yang lebih besarpada investasi tahap berikutnya daripadaindividu yang tidak terlibat pada keputusanawal. Berdasarkan cognitive dissonance theoryatau self-justification theory, fenomena ini

Page 5: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

434 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

terjadi karena seseorang yang telibat dalamkeputusan awal akan merasa mempunyaitanggung jawab yang lebih besar, sehinggaakan meningkatkan komitmennya untuktetap melakukan investasi tahap keduadalam rangka melakukan usaha untukmemperbaiki keputusan awal pada periodaselanjutnya, dan akhirnya keputusan awaldapat dibenarkan.

Tinjauan ulang terhadap beberapa pe-nelitian yang dilakukan oleh Brockner(1992), menjelaskan bahwa penelitian ten-tang perilaku eskalasi komitmen terjadipada individu maupun kelompok banyakdijelaskan dengan pendekatan self-justifi-cation theory. Dalam self-justification theorydijelaskan bahwa seseorang cenderungmengambil keputusan untuk mengalokasi-kan sumber pada serangkaian proyekinvestasi walaupun kinerjanya telah meng-alami kemerosotan, karena mereka merasaterpaksa untuk membenarkan dirinya bah-wa tindakan yang telah dilakukan se-belumnya adalah rasional. Penarikan kem-bali atau tindakan tidak melanjutkan inves-tasi, berarti menunjukkan bahwa keputusanyang telah dilakukan sebelumnya adalahtidak rasional, dan oleh karena itu merekacenderung untuk meningkatkan komitmen-nya untuk mengalokasikan sumber daya(Brockner, 1992). Contoh penelitian men-jelaskan penomena eskalasi komitmen de-ngan menggunakan self-justification theoryantara lain: ”Expo 86: An Escalaltion Proto-type” oleh Ross dan Staw (1986); ”TheEscalation of Commitment To a Course ofAction” oleh Staw (1981).

Teori psikologi yang lebih menonjoluntuk menjelaskan eskalasi komitmenadalah self-justification dan prospect theory(Brockner, 1992). Lebih lanjut, Brockner(1992), mengungkapkan bahwa self–justify-cation theory merupakan teori yang terbaikdalam menjelaskan penyebab terjadinyaeskalasi komitmen, namun belumlah leng-kap. Oleh karena itu untuk melengkapipenjelasan terjadinya eskalasi komitmenmemerlukan penjelasan dengan prospecttheory.

Eskalasi Komitmen Berdasarkan ProspectTheory

Kahneman dan Tversky (1979), me-mulai penelitian mereka untuk menyelidikikejanggalan dan kontradiktif perilakumanusia. Ketika subjek ditawari satu pilih-an yang diformulasikan/dibingkai ter-tentu mungkin bersikap/berperilaku me-nolak resiko (risk aversion), tetapi ketikasubyek ditawari suatu hal yang mempunyaiesensi yang sama dan diformulasikan/dibingkai berbeda mungkin menunjukkanperilaku/sikap berani mengambil risiko(risk seeking). Esensi hasil riset Kahnemandan Tversky (1979), yang sangat pentingmengungkapkan bahwa perilaku orangdalam mengambil keputusan yang ber-kaitan dengan keuntungan sangat berbedadengan perilaku orang dalam mengambilkeputusan berkaitan dengan kerugian. Se-bagai contoh, dalam kondisi ketidakpastianseseorang dihadapkan pada alternatif pilih-an yang sama-sama menguntungkan, yangpertama adalah alternatif pilihan yangsecara pasti menguntungkan tetapi ke-untungannya lebih kecil dari pilihan kedua,sedangkan yang kedua adalah alternatifpilihan yang kemungkinan tidak memper-oleh atau memperoleh keuntungan lebihbesar dengan probabilitas 50%, maka sese-orang cenderung akan memilih alternatifpertama yaitu yang menguntungkan secarapasti. Hal ini menggambarkan sikap pe-nolakan risiko (risk aversion). Sebaliknyadalam kondisi ketidakpastian, seseorangdihadapkan pada alternatif pilihan yangsama-sama merugikan, yang pertama ada-lah alternatif pilihan yang secara pastimerugikan dan yang kedua adalah alter-natif pilihan kemungkinan tidak rugi ataukemungkinan rugi tetapi lebih besar denganprobabilias 50%, maka seseorang cenderungakan memilih alternatif kedua yaitukemungkinan tidak rugi atau kemungkinanrugi yang lebih besar dengan pribabilitas50%. Hal ini menggambarkan sikap pe-nerimaan risiko/risk seeking (Kahneman danTversky, 1979). Oleh karena itu denganpendekatan Prospect Theory, eskalasi komit-

Page 6: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 435

men terjadi karena individu yang ber-tanggung jawab atas keputusan awal dariserangkaian investasi, dengan adanya buktibahwa kinerja investasinya merosot, makaindividu cenderung lebih berani mengambilrisiko yang dimanifestasikan dalam bentukkeputusan investasi tahap berikutnya de-ngan harapan agar kinerja investasi se-lanjutnya menguntungkan dan dapat me-nutup kemerosotan kinerja sebelumnya(Brockner, 1992).

Pengembangan HipotesisEskalasi Komitmen pada Individu Locus ofControl

Di dalam psikologi, locus of controladalah dianggap sebagai salah satu aspekpenting dari kepribadian. Konsep locus ofcontrol pada mulanya dikembangkan Rotterpada tahun 1950-an (Rotter, 1966). Locus ofcontrol mengacu pada persepsi individutentang alasan utama dari penyebab suatukejadian di dalam hidupnya. Atau, lebihsederhana: Apakah anda percaya bahwakeberhasilan atau kegagalan dapat andakendalikan sendiri ataukah oleh kekuatandari luar (seperti nasib, Tuhan, atau ke-kuatan lain). Istilah lengkapnya dari konseplocus of control oleh Rotter diberi judul“Locus of Control of Reinforcement”. Pem-berian nama/istilah ini, Rotter (1996) telahmenghubungkan perilaku dan psikologikognitif. Pandangan Rotter (1996), meng-ungkapkan bahwa perilaku sebagian besardipicu/dipengaruhi oleh "reinforcement/penguatan" (penghargaan dan hukuman)dan melalui ketidaktentuan seperti peng-hargaan serta hukuman, individu/sese-orang akan memegang kepercayaan tentangapa penyebab dari tindakan mereka.Kepercayaan ini, pada gilirannya, memicusikap dan perilaku orang.

Lebih jauh lagi Zimbardo (1985), men-definisikan bahwa locus of control adalahsuatu kepercayaan (anggapan) tentang“apakah hasil dari tindakan kita adalah ter-gantung pada apa yang kita lakukan (inter-nal control orientation) atau kejadian diluarkendali kita (external control orientation)."

Untuk mengetahui internal atau externallocus of control seseorang dapat dilakukandengan menggunakan instrumen penguku-ran locus of control yang dikembangkan olehRotter (1966).

Eskalasi komitmen menggambarkanindividu yang sangat yakin akan keputusanuntuk melakukan investasi tahap berikut-nya, walaupun kinerja dari investasi se-belumnya tidak sesuai dengan yang di-harapkan/merosot. Dalam riset Shulz danChang (2002), eskalasi komitmen dijelaskansebagai individu yang bertahan padakeyakian awal (persistence). Individu yangmempunyai karakter untuk bertahan padakeyakinan awal berdasarkan konsep yangdikemukakan oleh Rotter (1966), terjadipada individu yang berkarakter internallocus of control. Individu yang berkarakterinternal locus of control sangat yakin bahwaupaya dan kemampuan dirinya akan dapatmenghasilkan kinerja yang sesuai denganyang diharapkan.

Dalam kaitannya dengan eskalasikomitmen dalam kasus investasi secarabertahap, seseorang yang mempunyai ke-pribadian internal locus of control cenderungbertahan pada pendiriannya untuk terusmelakukan investasi pada tahap berikutnyawalaupun kinerja investasi awal merosot.Tetapi sebaliknya individu yang mem-punyai karakter external locus of controlcenderung meyakini bahwa kegagalan/kemerosotan kinerja investasi awal merupa-kan diluar kemampuannya, dan cenderungmengubah pendiriannya. Oleh karena ituhipotesis dalam riset ini diungkap sebagaiberikut:H1: Individu yang berkarakter internal locus

of control akan lebih besar tingkateskalasi komitmennya dibandingkanindividu yang berkarakter external locusof control, bila memperoleh informasimasa lalu negatif.

De-Eskalasi Komitmen pada Individuyang Berkarakter Locus of Control

Dalam kasus investasi secara bertahap,pengambil keputusan dihadapkan pada

Page 7: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

436 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

permasalahan pengambilan keputusan yangberorientasi masa mendatang yang takmenentu, tetapi bila informasi yang tersediaberorientasi pada masa lalu, yang berupainformasi kinerja negatif (Staw dan Ross,1978), kerugian (Ross dan Staw, 1986), tidakefektif (Brockner et al., 1986), maka wajarbila eskalasi komitmen terjadi (Ghost, 1997).Informasi masa lalu yang tersedia jelas tidakrelevan untuk dipertimbangkan dalampengambilan keputusan, karena informasiyang relevan adalah berorientasi denganmasa yang akan datang. Dalam setiappengambilan keputusan investasi, peng-ambil keputusan jelas membutuhkan infor-masi keuntungan atas investasi yang akandilakukan (Garrison dan Noreen, 2003).Demikian juga secara rasional adalah sangatwajar eskalasi komitmen terjadi, bila inves-tasi tahap kedua hanya satu alternatif infor-masi keuntungan yang terkait denganinvestasi sebelumnya. Dengan kata lain,kemungkinan kecil mengurangi atau meng-hilangkan eskalasi komitmen tanpa adanyainformasi alternatif lain yang lebih meng-untungkan.

Salah satu upaya untuk mengurangieskalasi komitmen yang dilakukan Ghost(1997), dalam eksperimennya, membukti-kan bahwa informasi manfaat/keuntunganmasa mendatang dari investasi dapatmengurangi eskalasi komitmen. Denganpemberian informasi alternatif investasiyang lebih menguntungkan dapat menarikperhatian pengambil keputusan, sehinggaakan lebih banyak mengalokasikan danauntuk investasi alternatif yang lebih meng-untungkan. Oleh karena itu upaya pe-ngurangan eskalasi komitmen dalam pe-nelitian ini dilakukan dengan pemberianinformasi investasi alternatif yang lebihmenguntungkan pada subyek yang mem-punyai karakter internal locus of control akandapat mengalihkan keterikatan pada ke-putusan awal, sehingga eskalasi komitmendapat dikurangi. Berdasarkan argumen ini,maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:H2: Eskalasi komitmen pada individu yang

berkarakter internal locus of control

dapat berkurang dengan adanya infor-masi investasi alternatif yang lebihmenguntungkan dimasa mendatang.

METODE PENELITIANJenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah controlledlaboratory experiment (eksperimen laborato-rium terkontrol). Controlled laboratory experi-ment merupakan penelitian yang dilakukandengan melakukan manipulasi variabel be-bas dengan situasi yang terkontrol (situasibuatan) sehingga tingkat pengaruh kausa-litasnya pada variabel dependen dapat diujidan dibuktikan (Bordens dan Abbott, 2008).

Subjek PenelitianSubjek eksperimen dalam penelitian ini

adalah mahasiwa Diploma IV PoliteknikNegeri Malang Jurusan Akuntansi semester6. Metoda penentuan sampel dengan meng-gunakan purposive sampling, yakni denganmemilih mahasiswa Diploma IV PoliteknikNegeri Malang Jurusan Akuntansi semester6 berjumlah 60 orang yang berperan sebagaimanajer pengambil keputusan investasi.Pemilihan subyek ini didasarkan pada per-timbangan bahwa: 1) mahasiswa tersebuttelah lulus menempuh mata kuliah kewira-usahaan, akuntansi manajemen, dan mana-jemen keuangan baik teori dan praktik yangmeliputi materi pokok bahasan businessplan, capital budgeting; 2) mahasiswa tersebuttelah memperoleh dana hibah programmahasiswa wirausaha dari DIKTI untukmembuat dan mengelola usaha baru. De-ngan demikian mahasiswa tersebut mem-punyai pengalaman sebagai manager danpengambilan keputusan investasi.

Variabel PenelitianVariabel dependen dalam eksperimen

laboratorium ini adalah keputusan alokasiinvestasi dengan skor mulai dari 0% hingga100% dari dana yang tersedia untuk inves-tasi (Ghost, 1997), sedangkan variabel inde-pendennya adalah individu yang mem-punyai skor locus of control tinggi danrendah (Rotter, 1966), dengan perlakuan

Page 8: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 437

informasi kinerja investasi masa lalu negatifdan informasi investasi alternatif yang lebihmenguntungkan yang dikembangkan daridesain eksperimen dari Ghost (1997).

Disain EksperimenDisain eksperimen penelitian ini meng-

gunakan disain faktorial, yaitu disaineksperimen yang menggunakan dua ataulebih variabel independen masing-masingminimal 2 level atau 2 faktor (Shadish et al,.2002). Desain dan perlakuan eksperimenmenerapkan 2 x 2 faktorial (informasi kiner-ja investasi yang negatif dan informasiinvestasi alternatif yang lebih menguntung-kan) dan (skor locus of control rendah dantinggi.

Instrumen Pengukuran Locus of ControlInstrumen pengukuran locus of control

mengadopsi instrument Rotter (1966), yangterdiri dari 13 nomor, dan tiap nomor terdiridari dua pernyataan. Skor terendah adalah0 dan skor tertinggi adalah 13. Penentuanskor didasarkan pada kesesuaian dengankunci jawaban. Bila jawaban subyek sesuaidengan kunci jawaban akan diberi skor 1dan sebaliknya bila jawaban subyek tidaksesuai dengan kunci jawaban akan diberiskor 0. Pengelompokan subyek yang me-miliki internal atau external locus of controldidasarkan skor nilai median. Skor dibawah atau sama dengan skor mediandikelompokkan ke dalam subyek yangmempunyai external locus of control dansebaliknya subyek yang mempunyai skor diatas skor median dikelompokkan ke dalamsubyek yang mempunyai internal locus ofcontrol.

Validitas dan Reliabilitas InstrumenPengukuran Locus of Control

Instrumen pengukuran locus of controlyang dikembangkan oleh Rotter (1966) telahmemenuhi validitas dan reliabilitas yangtinggi, telah banyak digunakan oleh be-berapa peneliti (Koop, 1968; Davis danTaylor, 1971; Jansson dan Carton, 1999;Carvalho, 2009; Kimhi dan Zysberg, 2009).

Walaupun instrumen pengukuran locus ofcontrol yang dikembangkan Rotter 1966cukup banyak digunakan oleh beberapapeneliti, maka untuk konfirmasi validitasdan reliabilitas dalam penelitian ini akandiuji dengan menggunakan analisis faktor.Instrumen pengukuran locus of control validbila nilai minimal KMO-MSA untuk dapatdilakukan analisis faktor berdasarkan rulesof thumb yang diisyaratkan Hair et al., (2006)adalah sebesar 0,5 dan nilai minimal faktorloading berdasarkan rule of thumb yangdiisyaratkan Hair et al. (2006), adalah ± 0,3hingga ± 0,4 dan tidak terjadi cross-loading(tidak berada pada dua faktor atau lebih).Sedangkan instrumen instrumen penguku-ran locus of control reliabel bila cronbach alpha≥0,7 (Hair et al., 2006).

Prosedur Eksperimen dan Tugas Subyek/Partisipan

Skenario eksperimen dirancang dalamempat tahapan yang harus dikerjakanpartisipan. Secara garis besar empat tahap-an yang harus dikerjakan subyek adalahsebagai berikut: Sebelum melaksanakantugas tahap I, subyek/partisipan membacasejarah singkat mulai berdirinya rumahmakan ”Sari Rasa” hingga partisipan men-jadi orang yang dipercaya oleh pemilik se-bagai manajer. Secara garis besar isi pentingdalam sejarah singkat rumah makan ”SariRasa” yaitu setelah subyek dipercaya untukikut mengelola rumah makan ”Sari Rasa”.Subyek berhasil mengembangkan usaha de-ngan membuka tiga cabang di lokasi dekatdengan tempat rekreasi kota Batu Malang,yaitu: Selekta (tahun 1994), Songgoriti(tahun 1998), dan Agrosiwata (tahun 2005).Cerita keberhasilan ini dimaksudkan untukmemicu subyek menjadi lebih yakin.Selanjutnya dalam sejarah singkat ini di-akhiri dengan suatu usulan dari subyekuntuk mencoba mengulang kembali keber-hasilannya dengan membuka cabang barudi Jalan Soekarno Hatta Malang yang akandimulai operasinya awal tahun 2008 danpemilik menyetujui. Sumber dana yang di-perlukan sebesar Rp 1.215.000.000, dengan

Page 9: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

438 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

alokasi investasi tahap I sebesar Rp1.045.000.000, dan tahap II sebesar Rp170.000.000,-.

Tugas tahap I. Subyek/partisipanmembaca dan melengkapi perhitungan NetPresent Value (NPV) yang akan dipakaisebagai dasar untuk mengevaluasi kelaya-kan investasi. Dengan melengkapi perhitu-ngan Net Present Value, diharapkan subyekdapat terlibat dalam eksperimen ini.Selanjutnya berdasarkan hasil perhitunganNet Present Value, subyek mengambilkeputusan untuk melaksanakan investasiatau tidak, dan memberikan alasan secaragaris besar pada halaman yang kosong.Tugas tahap II. Pada tahap ini, sebelumsubyek/partisipan mengambil keputusanuntuk melakukan investasi tahap kedua,subyek diukur tingkat locus of control-nya.Sebelum mengambil keputusan, dalamdesain tugas eksperimen, pertisipan diberiinformasi negative, dan jelas (penurunankinerja investasi selama tahun 2008 hingga2009), dan diingatkan juga untuk memper-timbangkan tingkat keyakinan akan ke-mampuan diri yang dirasakan partisipanuntuk memperkirakan/mengestimasi pen-jualan mulai tahun 2010 sampai 2012. Se-lanjutnya partisipan mengalokasikan inves-tasi tahap II dengan memberi tanda Xpilihan keputusan investasi mulai dari skor0% hingga 100%. Selanjutnya partisipandiminta memberikan penjelasan singkatmengenai alasan keputusan investasi yangtelah ditetapkan pada halaman kosong yangdisediakan

Tugas tahap III. Dalam tahap inisubyek/partisipan diberikan dua alternatifpilihan keputusan berkaitan dengan inves-tasi tahap II, yaitu: (A) investasi untukpengembangan usaha yang sudah ada, dan(B) investasi alternatif baru. Kedua alternatifdilengkapi estimasi penjualan hingga akhirtahun 2012. Selanjutnya partisipan dimintauntuk memilih salah satu alternatif investasiataupun kombinasi dari dua alternatifpilihan investasi dengan memberi tanda Xpada pilihan A atau B. Bila subyek memilihinvestasi A dengan alokasi dana 100%,

berarti subyek hanya memutuskan untukinvestasi A saja, dan sebaliknya bila subyekmemilih B dengan alokasi dana 100%,berarti subyek memutuskan untuk investasiB saja. Bila subyek memilih investasi kombi-nasi A dan B, maka jumlah alokasi danaharus 100%. Selanjutnya subyek/partisipandiminta memberikan penjelasan singkatmengenai alasan keputusan investasi yangtelah ditetapkan.

Tugas Tahap IV. Pada tahap ini,subyek/partisipan diminta untuk memberi-kan jawaban dengan jujur atas empatpernyataan (pertanyaan) yang diadopsi dariGhost (1997). Pernyataan berkaitan dengantingkat kejelasan tugas eksperimen, tingkatkeyakinan atas jawaban yang diberikan,tingkat keterlibatan dalam eksperimen dantingkat perhatian selama eksperimen ber-langsung dengan memilih skala mulai dari0 (sangat tidak jelas, sangat tidak yakin,sangat tidak telibat, sangat tidak perhatian)hingga 10 (sangat jelas, sangat yakin, sangattelibat, sangat perhatian).

Pengendalian Variabel EksogenUpaya yang dilakukan untuk menjaga

validitas internal dalam eksperimen labora-torium ini adalah: 1) disain ekperimen di-rancang untuk dapat dilaksanakan tidaklebih dari satu jam untuk menghidarimortalitas (Sekaran dan Roger, 2010) dan di-laksanakan dalam ruang yang nyaman; 2)pilot test dilakukan untuk penyempurnaandisain eksperimen; 3) selama ekperimensubyek/partisipan tidak diperkenankan be-kerja sama/bertanya.

Pilot TestPilot test dilakukan dengan tujuan

untuk mengetahui kesempurnaan disaineksperimen dan kemungkinan perbaikanyang diperlukan, sehingga eksperimen yangsesungguhnya dapat dilakukan dengan baikdan terhindar dari ancaman mortalitas.Untuk mengetahui apakah disain eksperi-men perlu perbaikan atau tidak, dilakukancek manipulasi dengan menggunakaninstrumen Ghost (1997), yang terdiri dari

Page 10: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 439

empat item pernyataan tentang tingkatkejelasan tugas eksperimen, tingkat keyaki-nan atas jawaban yang diberikan, tingkatketerlibatan dalam eksperimen dan tingkatperhatian selama eksperimen berlangsung.Skala terrendah adalah 0 dan tertinggiadalah 10. Bila berdasarkan hasil pelaksana-an pilot test menunjukkan rata-rata tingkatkejelasan tugas eksperimen, tingkat keyaki-nan atas jawaban yang diberikan olehsubyek, tingkat keterlibatan, dan tingkatperhatian subyek selama eksperimen dinilaicukup baik (diatas 6), maka desain eksperi-men tidak memerlukan perbaikan dandapat dipakai untuk eksperimen yang se-sungguhnya.

Uji Asumsi ANOVAWalaupun menurut Hair et al. (2006),

ANOVA masih tetap robust terhadappenyimpangan 3 asumsi ANOVA, yangmeliputi: independensi selama observasi,normalitas dan homogenitas varian, namunprosedur teknis eksperimen tetap memper-hatikan dan mengantisipasi kemungkinanyang dapat mengganggu validitas internalsehingga memenuhi independensi obser-vasi, uji normalitas dilakukan dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test, sertahomogenitas varian dari variabel dependendiuji dengan menggunakan levence test.

Metoda AnalisisKarena pengujian terhadap hipotesis 1

(H1) dan hipotesis 2 (H2) dalam eksperimenini memerlukan tiga cel/group, maka alatanalisis yang sesuai adalah one-way analysisof variance (One-way ANOVA). Analysis ofvariance digunakan untuk membadingkantiga atau lebih sampel yang tidak ber-hubungan. Hipotesis nul dalam ANOVA (F-test) menyatakan bahwa semua cel/grupmempunyai rata-rata investasi sama. Secarastatistik hipotesis nul dinyatakan Ho: µ1=µ2=µ3. Hipotesis nul diterima bila nilai p(probabilitas) ≥0,05 dan sebaliknya hipotesisnul ditotak bila nilai p (probabilitas) ≤0,05.

Hipotesis alternatif menyatakan bahwasemua cel/grup mempunyai rata-rata inves-tasi tidak sama, dan secara statistik di-nyatakan Ha: µ1≠µ2≠µ3. Kriteria hipotesisalternatif (Ha) diterima bila nilai p (proba-bilitas) <0,05, dan sebaliknya hipotesis alter-natif ditolak bila nilai p (probabilitas) ≥0,05.

Untuk menguji Hipotesis 1 dan 2menggunakan post hoc test metoda scheffe.Hipotesis nul 1 (H01) secara statistik dapatdinyatakan: H01: µc1≥µc3. Kriteria hipotesisnul 1 (H01) diterima bila nilai p (proba-bilitas) ≥0,05 dan sebaliknya hipotesis nul 1(H01) ditolak bila nilai p (probabilitas) ≤0,05,sedangkan hipotesis alternatif 1 (Ha1) se-cara statistik dapat dinyatakan: Ha1: µc1<µc3. Kriteria hipotesis alternatif 1 (Ha1)diterima bila nilai p (probabilitas) <0,05 dansebaliknya hipotesis alternatif 1 (Ha1) di-tolak bila nilai p (probabilitas) ≥0,05.

Hipotesis nul 2 (H02) secara statistikdapat dinyatakan: H02: µc3≤µc4. Kriteriahipotesis nul 2 (H02) diterima bila nilai p(probabilitas) ≥0,05 dan sebaliknya hipotesisnul 2 (H01) ditolak bila nilai p (proba- bilitas)<0,05, sedangkan hipotesis alternatif 2 (Ha2)secara statistik dapat dinyatakan: Ha2:µc3>µc4. Kriteria hipotesis alternatif 2 (Ha2)diterima bila nilai p (probabilitas) <0,05 dansebaliknya hipotesis alternatif 2 (H02)ditolak bila nilai p (probabilitas) ≥0,05.Secara teknis Uji F (One-way ANOVA) danpost hoc test metoda scheffe dilakukan denganmenggunakan SPSS for Windows versi 17.0.

ANALISIS DAN PEMBAHASANHasil Pilot Test

Berdasarkan hasil pilot test serta pe-laksanaan eksperimen menunjukkan rata-rata tingkat kejelasan tugas eksperimen,tingkat keyakinan atas jawaban yang diberi-kan oleh subyek, tingkat keterlibatan, dantingkat perhatian subyek selama eksperi-men diatas 6, maka disain eksperimen di-nilai cukup baik, tidak memerlukan per-baikan dan dapat dipakai untuk eksperimenyang sesungguhnya (Tabel 1 dan 2).

Page 11: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

440 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

Tabel 1Rata-rata Tingkat Kejelasan, Keyakinan, Keterlibatan, dan Perhatian Hasil Pilot

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationKejelasan 36 6.00 10.00 7.5833 .84092Keyakinan 36 6.00 10.00 7.8333 1.25357Keterlibatan 36 6.00 10.00 7.9167 1.18019Perhatian 36 6.00 10.00 8.0278 1.05522Valid N (listwise) 36Sumber: Data diolah.

Tabel 2Rata-rata Tingkat Kejelasan, Keyakinan, Keterlibatan, dan Perhatian Hasil Pelaksanaan

EksperimenDescriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. DeviationKejelasan 60 6.00 10.00 7.7500 .79458Keyakinan 60 6.00 10.00 7.6667 .96843Keterlibatan 60 5.00 10.00 7.8167 1.09686Perhatian 60 4.00 10.00 7.9833 1.09686Valid N (listwise) 60

Sumber: Data diolah.

Statistik DeskriptifSubyek yang ikut dalam eksperimen

berjumlah 60 mahasiswa pada semester 6,yang terdiri dari 33 wanita dan 27 pria.Mereka rata-rata mempunyai pengalamanyang relatif sama yakni: (1) mahasiswa ter-sebut telah lulus menempuh mata kuliahKewirausahaan, Akuntansi Manajemen danManajemen Keuangan baik teori dan prak-tik yang meliputi materi pokok bahasanbusiness plan, capital budgeting; (2) maha-siswa tersebut telah memperoleh danahibah program mahasiswa wirausaha dariDIKTI untuk membuat dan mengelolausaha baru. Dengan demikian mahasiswatersebut mempunyai pengalaman sebagaimanager dan pengambilan keputusaninvestasi.

Jawaban yang diberikan subyek padasaat merespon instrumen locus of controldalam eksperimen menunjukan bahwa rata-rata skor locus of control = 5,1, minimumskor locus of control = 1, dan maksimum skorlocus of control = 9. Sedangkan pada saatsubyek memperoleh informasi negatif, rata-rata skor investasi = 52,33%, minimum skorinvestasi = 0%, dan maksimum investasi =100% dari total dana yang tersedia padatahap kedua dalam disain eksperimen, se-lanjutnya pada saat subyek memperolehinformasi alternatif yang lebih meng-untungkan, rata-rata skor investasi =22,33%, minimum skor investasi = 0%, danmaksimum investasi = 50% dari total danayang tersedia pada tahap kedua dalamdisain eksperimen (Tabel 3).

Page 12: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 441

Tabel 3Rata-rata Keputusan Investasi dan Locus of Control

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Median Mean Std.Deviation

Locus Of Control 60 1.00 9.00 5.00 5.1000 2.07242Investasi Dg Info Negatif 60 .00 100.00 50.00 52.3333 25.26917Investasi Dg Info Positif 60 .00 50.00 25.00 22.3333 13.82293Valid N (listwise) 60

Sumber: Data diolah.

Hasil Pengujian Validitas dan ReliabilitasInstrumen Locus of Control

Instrumen pengukuran Locus of Controlyang dikembangkan oleh Rotter (1966) telahmemenuhi validitas dan reliabilitas yangtinggi, karena telah banyak digunakan olehbeberapa peneliti (Koop, 1968; Davis danTaylor, 1971; Jansson dan Carton, 1999;Carvalho, 2009; Kimhi dan Zysberg, 2009).Walaupun instrumen pengukuran locus ofcontrol yang dikembangkan Rotter 1966cukup banyak digunakan oleh beberapapeneliti, maka untuk konfirmasi validitasdan reliabilitas dalam penelitian ini diujidengan menggunakan analisis faktor.

Hasil uji validitas instumen penguku-ran locus of control dengan menggunakananalisis faktor menunjukkan nilai KaiserMayer Olkin–Measure of Sampling Adequa-cy (KMO-MSA) sebesar 0,781 dan signifikanpada tingkat p=0,000. Nilai minimal KMO-MSA untuk dapat dilakukan analisis faktorberdasarkan rules of thumb yang diisyarat-kan Hair et al. (2006) adalah sebesar 0,5,sedangkan hasil analisis faktor menunjuk-kan nilai Kaiser Mayer Olkin–Measure ofSampling Adequacy sebesar 0,781 dan signi-fikan pada tingkat p=0,000, maka proseduranalisis faktor dapat dilanjutkan (Tabel 4).

Tabel 4Hasil Uji Validitas dengan Analisis Faktor

Factor AnalysisKMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.

.781

Bartlett's Test ofSphericity

Approx. Chi-Square 239.371df 78Sig. .000

Sumber: Data diolah.

Nilai minimal factor loading berdasar-kan rule of thumb yang diisyaratkan Hair etal. (2006) adalah ± 0,3 hingga ± 0,4 dan tidakterjadi cross-loading (tidak berada pada duaatau lebih faktor), sedangkan hasil ujivaliditas instumen pengukuran locus of

control dengan analisis faktor menunjukkantidak terdapat nilai faktor loading minimal± 0,3 hingga ± 0,4 yang berada pada duafaktor atau lebih, maka hasil analisis faktorinstrumen locus of control telah memenuhisyarat validitas (Tabel 5).

Page 13: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

442 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

Tabel 5Rotated Component Matrixa

Component1 2 3

LC1 .695 .232 -.033LC2 -.165 .119 -.701LC3 .077 .640 -.293LC4 -.143 .754 -.171LC5 -.079 .840 .053LC6 -.467 .168 .106LC7 -.240 .233 .689LC8 .180 -.196 .716LC9 .169 -.242 .617LC10 .646 -.238 .238LC11 .688 -.233 .231LC12 .750 -.051 .291LC13 .806 .063 .064

Sumber: Data diolah.

Berdasarkan rule of thumb yang di-isyaratkan oleh Hair et al. (2006), nilaiminimal koefisien cronbach alpha = 0,7.Hasil uji reliabilitas menunjukkan koefisiencronbach alpha adalah 0,739 (Tabel 6). Hasilpengujian ini menunjukkan bahwa instru-men pengukuran locus of control adalahreliabel, karena koefisien cronbach alphalebih besar dari 0,7 (rule of thumb yangdiisyaratkan Hair et al., 2006).

Tabel 6Hasil Uji ReliabilitasReliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items.739 14

Sumber: Data diolah.

Secara detail koefisien cronbach alphamasing-masing item menunjukkan bahwasemua item pernyataan dalam instrumenadalah reliabel (Tabel 7), karena koefisiencronbach alpha juga menunjukkan nilaidiatas 0.7 (rule of thumb yang diisyaratkanHair et al., 2006).

Hasil Pengelompokan Internal-ExternalLocus of Control

Berdasarkan data dan hasil perhitu-ngan menunjukkan bahwa skor locus ofcontrol terrendah = 1 dan skor locus of controltertinggi = 9, dan skor median locus ofcontrol = 5. Skor locus of control dibawah atausama dengan skor median dikelompokkankedalam subyek yang mempunyai externallocus of control dan sebaliknya subyek yangmempunyai skor di atas skor median di-kelompokkan kedalam subyek yang mem-punyai internal locus of control. Berdasarkanskor median tersebut, maka subyek yangmempunyai external locus of control ber-jumlah 32 mahasiswa dan sebaliknyasubyek yang mempunyai internal locus ofcontrol berjumlah 28 mahasiswa. Selanjut-nya rata-rata keputusan investasi yangdilakukan oleh subyek pada cel 1 sebesar34,6875%; Cel 2 sebesar 21,25%; cel 3 sebesar72,5%; dan cel 4 sebesar 23,5714% dari danayang tersedia dalam kasus eksperimen(Tabel 8).

Page 14: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 443

Tabel 7Item-Total Statistics

Scale Mean ifItem Deleted

Scale Variance ifItem Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha ifItem Deleted

LC1 9.9500 15.370 .473 .716LC2 9.9333 17.758 -.207 .765LC3 9.8167 16.356 .147 .726LC4 9.7000 16.688 .058 .726LC5 9.7167 16.139 .194 .716LC6 9.7333 17.148 -.053 .726LC7 9.7500 16.462 .114 .716LC8 9.7667 15.775 .291 .760LC9 9.7667 16.182 .186 .761LC10 9.7500 15.648 .322 .759LC11 9.8333 15.395 .406 .758LC12 9.8833 15.088 .514 .757LC13 9.9000 15.210 .487 .757LOC 5.1000 4.295 1.000 .703

Sumber: Data diolah.

Tabel 8Rata-rata Keputusan Investasi Tiap Cel/Kelompok

DescriptivesKeputusan Investasi

N MeanStd.

DeviationStd.

Error

95% Confidence Interval forMean

Minimum MaximumCel Lower Bound Upper Bound1.00 32 34.6875 18.48877 3.26838 28.0216 41.3534 .00 90.002.00 32 21.2500 12.11504 2.14166 16.8821 25.6179 .00 50.003.00 28 72.5000 14.56149 2.75186 66.8536 78.1464 30.00 100.004.00 28 23.5714 15.68540 2.96426 17.4893 29.6536 .00 50.00Total 120 37.3333 25.26276 2.30616 32.7669 41.8998 .00 100.00

Sumber: Data diolah.

Hasil Uji Asumsi ANOVAUpaya untuk memenuhi independensi

selama observasi, maka selama pelaksanaaneksperimen yang sesungguhnya subyektidak diperbolehkan bertanya atau melihathasil pekerjaan peserta eksperimen lainnya.Eksperimen dilaksanakan dalam laborato-rium multimedia agar subyek merasa nya-

man dan berkonsentrasi untuk menyelesai-kan tugas eksperimen.

Hasil uji normalitas dengan mengguna-kan uji beda One-Sample Kolmogorov-SmirnovTest menunjukkan bahwa data locus ofcontrol, data keputusan investasi pada cel 1,cel 2, cel 3, dan cel 4 semuanya berbedadengan normalitas Kolmogorov-Smirnov,tetapi masing-masing perbedaan tidak

Page 15: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

444 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

signifikan pada tingkat signifikasi 0,05. Halini berarti bahwa data locus of control, datakeputusan investasi pada cel 1, cel 2, cel 3,dan cel 4 tidak berbeda dengan normalitasKolmogorov-Smirnov, atau dengan katalain semua data terdistribusi normal (Tabel9).

Berdasarkan pengujian leven’s test ofhomogeneity of variance (Tabel 10) menunjuk-kan bahwa levene statistic = 1,196 dan p-

value = 0,314 (tidak signifikan pada tingkatsignifikansi 0,05). Hasil pengujian ini meng-ungkapkan bahwa variabel dependen da-lam setiap cel yang terbentuk oleh variabelindependen menghasilkan varian yangsama (leven’s test of homogeneity of variance =1,196; p value = 0,314/tidak signifikan padatingkat signifikansi 0.05), sehingga me-menuhi asumsi ANOVA (Hair et al., 2006).

Tabel 9Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KeputusanInvestasi Cel1

KeputusanInvestasi

Cel2

KeputusanInvestasi

Cel3

KeputusanInvestasi

Cel4Locus ofControl

N 32 32 28 28 60NormalParametersa,,b

Mean 34.6875 21.2500 72.5000 23.5714 5.1000Std.Deviation

18.48877 12.11504 14.56149 15.68540 2.07242

Most ExtremeDifferences

Absolute .199 .209 .161 .196 .135Positive .199 .166 .125 .161 .119Negative -.120 -.209 -.161 -.196 -.135

Kolmogorov-Smirnov Z 1.128 1.182 .852 1.035 1.043Asymp. Sig. (2-tailed) .157 .122 .462 .234 .227Sumber: Data diolah.

Tabel 10Test of Homogeneity of Variances

Keputusan InvestasiLevene Statistic df1 df2 Sig.

1.196 3 116 .314Sumber: Data diolah.

Hasil Pengujian HipotesisHasil pengujian dengan menggunakan

oneway ANOVA (Tabel 11) menunjukkannilai F = 68,062 dengan nilai p = 0,000. Hasilpengujian ini menunjukkan bahwa rata-ratakeputusan investasi antar kelompok (antarcel/between groups) dengan rata-rata ke-putusan dalam kelompok (within groups)

adalah berbeda, dan perbedaanya signifikanpada tingkat signifikansi 0,05.

Selanjutnya, hasil pengujian perbedaanantar kelompok untuk hipotesis 1 denganmenggunakan post hoc tests metoda Scheffe(Tabel 12) menunjukkan bahwa perbedaanrata-rata investasi pada cel 1 dengan cel 3sebesar -37,81250 dengan nilai p=0,000).

Page 16: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 445

Tabel 11Oneway - ANOVA

Keputusan InvestasiSum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 48431.935 3 16143.978 68.062 .000Within Groups 27514.732 116 237.196Total 75946.667 119

Sumber: Data diolah.

Dalam cel 1 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai locus of controlrendah (external locus of control), sedangkandalam cel 3 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai locus of controltinggi (internal locus of control), dan keduacel tersebut memperoleh perlakuan yangsama, yaitu informasi kinerja investasi yangnegatif. Hasil pengujian menunjukkan bah-wa rata-rata keputusan investasi yangdilakukan oleh kelompok subyek yangmempunyai locus of control rendah (cel 1)lebih kecil daripada rata-rata keputusan

investasi yang dilakukan oleh kelompoksubyek yang mempunyai locus of controltinggi (cel 3), dan perbedaanya signifikanpada tingkat signifikasi 0,05. Hasil inimengungkapkan bahwa hipotesis 1 ter-dukung, karena kelompok subyek yangmempunyai locus of control tinggi (internallocus of control) cenderung lebih tinggi ting-kat eskalasi komitmennya daripada subyekyang mempunyai locus of control rendah(external locus of control) ketika memperolehinformasi kinerja investasi masa lalunegatif.

Tabel 12Post Hoc Tests

Multiple ComparisonsKeputusan Investasi Scheffe

(I) CEL (J) CELMean

Difference (I-J) Std. Error Sig.95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound1.00 2.00 13.43750* 3.85029 .009 2.5143 24.3607

3.00 -37.81250* 3.98543 .000 -49.1191 -26.50594.00 11.11607 3.98543 .056 -.1905 22.4226

2.00 1.00 -13.43750* 3.85029 .009 -24.3607 -2.5143

3.00 -51.25000* 3.98543 .000 -62.5566 -39.94344.00 -2.32143 3.98543 .952 -13.6280 8.9851

3.00 1.00 37.81250* 3.98543 .000 26.5059 49.1191

2.00 51.25000* 3.98543 .000 39.9434 62.55664.00 48.92857* 4.11614 .000 37.2512 60.6059

4.00 1.00 -11.11607 3.98543 .056 -22.4226 .1905

2.00 2.32143 3.98543 .952 -8.9851 13.62803.00 -48.92857* 4.11614 .000 -60.6059 -37.2512

Sumber: Data diolah.

Page 17: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

446 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

Hasil pengujian antar kelompok untukhipotesis 2 dengan menggunakan post hoctests metoda Scheffe menunjukkan bahwaperbedaan rata-rata cel 3 dengan cel 4sebesar 48,92857 dengan nilai p = 0,000.Dalam cel 3 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai locus of controltinggi (internal locus of control) dengan per-lakuan berupa informasi kinerja investasiyang negatif, sedangkan dalam cel 4 meng-gambarkan kelompok subyek yang mem-punyai locus of control tinggi (internal locus ofcontrol) dengan perlakuan berupa infor-masi investasi alternatif yang lebih meng-untungkan. Hasil pengujian menunjukkanbahwa rata-rata keputusan investasi yangdilakukan kelompok subyek pada cel 3lebih tinggi daripada rata-rata keputusaninvestasi yang dilakukan kelompok subyekpada cel 4, dan perbedaanya signifikanpada tingkat signifikansi 0,05. Hasil peng-ujian ini menunjukkan bahwa pemberianinformasi investasi alternatif yang lebihmenguntungkan pada subyek yang mem-punyai locus of control tinggi (internal locus ofcontrol) dapat memperkecil tingkat eskalasikomitmennya (hipotesis 2 terdukung).

Pembahasan Hasil EksperimenBerdasarkan hasil pengujian dengan

analysis of variance menunjukkan bahwarata-rata keputusan investasi antar kelom-pok (cel) dengan rata-rata keputusan dalamkelompok berbeda secara signifikan (nilai F= 68,062, nilai p = 0,000). Hasil pengujianhipotesis 1, menunjukkan bahwa perbedaanrata-rata investasi pada cel 1 dan cel 3sebesar -37,81250 dengan nilai p = 0,000.Dalam cel 1 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai locus of controlrendah/external locus of control, sedangkandalam cel 3 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai locus of controltinggi/internal locus of control, dan kedua celtersebut memperoleh perlakuan yang sama,yaitu informasi kinerja investasi yangnegatif. Selanjutnya, hasil pengujian me-nunjukkan bahwa rata-rata keputusaninvesttasi yang dilakukan oleh kelompok

subyek yang mempunyai locus of controlrendah/external locus of control (cel 1) lebihkecil daripada rata-rata keputusan investasiyang dilakukan oleh kelompok subyek yangmempunyai locus of control tinggi/internallocus of control (cel 3), dan perbedaannyasignifikan pada tingkat signifikasi 0,05.Dengan demikian kelompok subyek yangmempunyai locus of control tinggi/internallocus of control lebih tinggi tingkat eskalasikomitmennya daripada subyek yang mem-punyai locus of control rendah/external locusof control ketika memperoleh informasikinerja investasi masa lalu negatif (hipotesis1 terdukung).

Argumen yang dapat menjelaskantemuan ini adalah pada tahap II dalamtugas eksperimen, menunjukkan situasi/kondisi yang sulit bagi subyek, karena sub-yek pada tahap pertama yakin bahwainvestasi menguntungkan, sedangkan buktimenunjukkan kinerja menurun. Kondisi inimenggambarkan subyek mengalami cognitifdissonance (Barker, 2003), yaitu subyek padasaat awalnya merasa yakin bahwa inves-tasinya akan berhasil, tetapi bukti menunjukkan bahwa kinerja selama duaperioda mengalami kemerosotan. Berdasar-kan cognitif dissonance theory, seseorang yangmengalami keyakinan yang bertentangandengan keyakinannya awal akan berusahamenyesuaikan keyakinannya untuk mem-benarkan keyakinan awal (Brockner, 1992).

Kondisi sulit juga digambarkan dalamtugas eksperimen pada tahap II, yaitu sub-yek harus mengambil keputusan untukmelakukan investasi dengan menggunakankeyakinannya (dalam disain tugas eksperi-men, subyek diingatkan untuk mengguna-kan keyakinan setelah diukur locus of controlnya). Dalam kondisi demikian subyek yangmengalami internal locus of control (locus ofcontrol tinggi) merasa yakin bahwa ke-merosotan yang terjadi karena investasitahap kedua masih belum dilaksanakan,sehingga kinerja belum sesuai dengan yangdiharapkan, oleh karena itu subyek yangmengalami internal locus of control cende-rung mengalokasikan investasi dalam

Page 18: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 447

jumlah yang lebih besar daripada subyekyang mengalami external locus of control(locus of control rendah). Subyek yang ber-karakter internal locus of control lebih yakinbahwa keberhasilan ataupun kegagalan ber-ada dibawah kendalinya, sebaliknya subyekyang berkarakter external locus of controllebih yakin bahwa keberhasilan ataupunkegagalan berada dibawah kekuatan diluardirinya (Rotter, 1966).

Berdasarkan prospect theory individucenderung berani mengambil risiko (riskseeking) ketika memperoleh informasi nega-tif (Kahneman dan Tversky, 1979), sehinggaeskalasi komitmen terjadi, tetapi tingkateskalasi komitmennya berbeda beda (Ghost,1997). Pada saat informasi kinerja merosot(informasi negatif) diberikan menjelangrencana investasi tahap kedua, subyek yangmengalami internal locus of control (locus ofcontrol tinggi) cenderung mengalokasikaninvestasi dalam jumlah yang lebih besardaripada subyek yang mengalami externallocus of control (locus of control rendah).Berdasarkan prospect theory individu cende-rung berani mengambil risiko (risk seeking)dengan harapan bahwa investasi tahapkedua dapat memperbaiki kinerja investasipada masa mendatang, sehingga dapat me-nutup kemerosotan kinerja masa lalu.

Pengujian hipotesis 2, menunjukkanbahwa perbedaan rata-rata cel 3 dan cel 4sebesar 48,92857 dengan nilai p = 0,000.Dalam cel 3 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai internal locus ofcontrol dengan perlakuan berupa informasikinerja investasi yang negatif, sedangkandalam cel 4 menggambarkan kelompoksubyek yang mempunyai internal locus ofcontrol dengan perlakuan berupa informasiinvestasi alternatif yang lebih menguntung-kan. Hasil pengujian menunjukkan bahwarata-rata keputusan investasi yang dilaku-kan kelompok subyek pada cel 3 lebihtinggi daripada rata-rata keputusan inves-tasi yang dilakukan kelompok subyek padacel 4, dan perbedaanya signifikan padatingkat signifikansi 0,05. Dengan demikianpemberian informasi investasi alternatif

yang lebih menguntungkan pada subyekyang mempunyai internal locus of control da-pat memperkecil tingkat eskalasi komitmen-nya daripada pemberian informasi kinerjainvestasi masa lalu yang negatif (hipotesis 2terdukung).

Dalam setiap pengambilan keputusaninvestasi, pengambil keputusan jelas mem-butuhkan informasi keuntungan atas inves-tasi yang akan dilakukan (Garrison danNoreen, 2003). Secara rasional, bila inves-tasi tahap kedua hanya tersedia satu alter-natif informasi keuntungan dari investasiyang sudah ada, maka pengambil keputus-an akan tetap melanjutkan investasi (ber-tahan pada keputusan awal) karena ber-harap dapat memperoleh keuntungan dimasa mendatang, sehingga dapat menutupkemerosotan sebelumnya dan keputusanawal dapat dibenarkan. Dengan kata lain,kemungkinan untuk mengurangi ataumenghilangkan eskalasi komitmen adalahkecil, bila tanpa adanya informasi alternatiflain yang lebih menguntungkan. Denganpemberian informasi alternatif investasiyang lebih menguntungkan dapat menarikperhatian pengambil keputusan, sehinggasubyek lebih banyak mengalokasikan danauntuk investasi alternatif yang lebih meng-untungkan. Terbuktinya hipotesis 2 inimendukung temuan sebelumnya bahwainformasi manfaat/keuntungan masa men-datang dari investasi dapat mengurangieskalasi komitmen (Ghost, 1997).

ImplikasiManajer yang mempunyai karakter

internal locus of control yang cenderungmempunyai keyakinan bahwa keberhasilanataupun kegagalan yang terjadi beradapada kendalinya, dan sebaliknya yangmempunyai karakter external locus of controlyang cenderung mempunyai keyakinanbahwa keberhasilan ataupun kegagalanyang terjadi berada diluar kendalinya(Rotter, 1966). Manajer yang berkarakterinternal locus of control mempunyai keyaki-nan tinggi untuk berhasil, tidak mudahmenyerah, dan berpendirian teguh. Terkait

Page 19: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

448 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

dengan fenomena eskalasi komitmen, bagimanajer mempunyai karakter internal locusof control mempunyai keyakinan bahwakondisi kinerja investasi tahap I yangmerosot/negatif disebabkan karena usahayang dilakukan masih belum maksimal danmasih membutuhkan investasi tahapberikutnya, sedangkan bagi manajer mem-punyai karakter external locus of controlmempunyai keyakinan bahwa kondisikinerja investasi tahap I yang merosot/negatif adalah diluar kemampuannya dankurang yakin untuk melakukan investasitahap selanjutnya. Temuan dalam penelitianini tidak hanya mendukung penelitiansebelumnya (Ghost, 1997; Shulz dan Chang,2002; Staw dan Hoang, 1995; Arkes danHutzel, 2000), tetapi juga lebih memperjelaskarakter individu yang cenderung meng-alami eskalasi komitmen tinggi adalahIndividu yang berkarakter internal locus ofcontrol dan sebaliknya individu yang ber-karakter external locus of control cenderunglebih rendah tingkat eskalasi komitmennyaketika memperoleh informasi negatif.

Dalam setiap pengambilan keputusaninvestasi, pengambil keputusan jelas mem-butuhkan informasi keuntungan atas inves-tasi yang akan dilakukan (Garrison danNoreen, 2003). Secara rasional, bila inves-tasi tahap kedua hanya tersedia satu alter-natif informasi keuntungan atas investasisebelumnya, maka pemgambil keputusanakan tetap melanjutkan investasi (bertahanpada keputusan awal) karena berharapuntuk dapat memperoleh keuntungan di-masa mendatang sehingga dapat menutupkemerosotan sebelumnya dan keputusanawal dapat dibenarkan. Dengan kata lain,kemungkinan untuk dapat mengurangiatau menghilangkan eskalasi komitmenadalah kecil, bila tanpa adanya informasialternatif investasi lain yang lebih meng-untungkan. Dengan pemberian informasialternatif investasi yang lebih menguntung-kan dapat menarik perhatian pengambilkeputusan, sehingga akan lebih banyakmengalokasikan dana untuk investasi alter-

natif yang lebih menguntungkan. Temuanini juga mendukung termuan Ghost (1997).

SIMPULAN, DAN SARANSimpulan

Dengan pendekatan eksperimen labo-ratorium, penelitian ini mencoba meng-ungkap perilaku individu yang berkarakterinternal locus of control dan yang berkarakterexternal locus of control dalam mengambilkeputusan alokasi sumber dana pada kasusinvestasi secara bertahap. Berdasarkan kon-sep yang dikembangkan untuk menurun-kan hipotesis dan hasil pengujian sertapembahasan, maka simpulan diungkap se-bagai berikut:

Eskalasi komitmen pada individu yangberkarakter internal locus of control lebihbesar daripada individu yang berkarakterexternal locus of control bila memperolehinformasi masa lalu negatif, eskalasikomitmen pada individu yang berkarakterinternal locus of control dapat berkurangdengan adanya informasi investasi alternatifyang lebih menguntungkan dimasa men-datang.

SaranBerdasarkan proses dan hasil penelitian

ini, beberapa saran yang dapat diper-timbangkan untuk penelitian selanjutnyaadalah: Peluang penelitian selanjutnya di-sarankan untuk lebih memfokuskan padadisain eksperimen yang lebih sempurna,yakni lebih dapat menggambarkan kondisiyang nyata dengan memberikan tugaseksperimen dengan tingkat keterlibatanyang lebih tinggi, misalnya kasus yangmenuntut subyek melakukan estimasi danperhitungan net present value sendiri, danbila memungkinkan, kasus dapat meng-ambil kejadian nyata.

Dalam merancang eksperimen jugaperlu mempertimbangkan kemungkinanwaktu yang diperlukan untuk menyelesai-kan tugas eksperimen. Karena waktueksperimen yang telalu panjang cenderungberesiko terhadap mortalitas dan akhirnyamenurunkan validitas internal.

Page 20: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

Eskalasi Komitmen Individu Berdasarkan Locus Of Control... -- Suwarni, Subroto, Irianto 449

Dilain pihak, tingkat pemahaman pe-neliti terhadap subyek yang akan ditujuadalah penting. Tingkat pemahaman pe-neliti terhadap subyek berkaitan dengankemampuan subyek untuk melaksanakantugas eksperimen, sehingga eksperimenberjalan lancar dan tidak terjadi kesalahanjawaban yang diberikan subyek ataupunancaman mortalitas.

Walaupun eskalasi komitmen terbuktidapat dikurangi dengan pemberian alter-natif informasi yang lebih menguntungkan,artinya eskalasi masih tetap ada. Hal initerjadi karena tingkat keuntungan darialternatif investasi masih kurang tinggi ataukurang menarik. Upaya penghilangan eska-lasi komitmen untuk penelitian selanjutnya,mungkin bisa dilakukan dengan pemberianinformasi alternatif yang lebih meng-untungkan dengan tingkat keuntunganyang lebih besar atau lebih menarik.

Beberapa keterbatasan mulai dari pe-rencanan, pelaksanaan dan hasil eksperi-men adalah sebagai berikut: walaupundisain eksperimen ini mengadaptasi darikasus nyata penelitian Ghost (1997) danhasil cek manipulasi (Tabel 2) menunjuk-kan skor rata-rata tingkat kejelasan, ke-yakinan, dan perhatian partisipan selamaekperimen cukup baik, yaitu diatas 7.5 dandibawah 8,0, namun untuk dapat me-nyesuaikan dengan kondisi lokasi peneliti-an agar dapat menggambarkan kasus nyatatidaklah mudah.

Adaptasi (penyesuaian dan pengemba-ngan) disain eksperimen dari Ghost (1997)dalam penelitian ini khusus ditujukan padamahasiswa Jurusan Akuntansi PoliteknikNegeri Malang, oleh karena itu belum tentucocok diterapkan pada subyek lain.

DAFTAR PUSTAKAArkes, H. R. dan A. Peter. 1999. The Sunk

Cost and Concorde Effects: AreHumans Less Rational Than LowerAnimals? Psychology Bulletin 125(5):591-600.

Arkes dan H. Laura. 2000. The Role ofProbability of Success Estimates in The

Sunk Cost Effect. Journal of BehavioralDecision Making 13(3): 295.

Barker, P. 2003. Cognitive Dissonance,Beyond Intractability is a RegisteredTrademark of the University of Colo-rado (Beyond Intractability Version III).http://www.beyondintractability.org/essay/cognitivedissonance.

Diakses tanggal 26 Desember 2010.Bazerman, M. H. 1994. Judgment Managerial

Decision Making. 3rd ed. John Wiley danSons Inc. USA.

Bordens, K. S. dan B. A Bruce. 2008. ResearchDesign and Methods–A Process Approach.7th ed. McGraw Hill. USA.

Bowen, M. G. 1987. The Escalation Pheno-menon Reconsidered: Decision Dillem-mas or Decision Errors? Academy ofManagement Review 12(1): 52-66.

Brockner, J., H. Robert, B. Gregg, L. Kathy,D. Janet, N. Sinaia dan Z. R. Jeffrey.1986. Escalation of Commitment to anIneffective Course of Action: The Effectof Feedback Having Negative Impli-cation for Self-Identity. AdministrativeScience Quarterly: 109-126.

Brockner, J. 1992. The Escalation of Commit-ment to a Failing Course of Action:Toward Theoretical Progress. Academyof Management Review 17(1): 39-61.

Brody, R. G. dan E. K. Steven. 1996. Esca-lation of Commitment among InternalAuditors, Auditing. Journal of Practicedan Theory 15(1): 1-15.

Davis, W. dan T. Alan. 1971. Internal– Exter-nal Control and Other’s Susceptibility toInfluence as Determinants of Interperso-nal Attraction. Lova State University ofScience and Technology Ames Dept ofPsychology.

De Carvalho, C., Bernadette, G., Tracy, B. H.dan Steven, E. B. 2009, Locus ofControl; Differences Among CollegeStudents’s Stress Levels,Texas A and MUniversity–Commerce. Individual Dif-ferrence Research 7: 182-187.

Fox, S. dan H. Michael. 2002. EscalationBehavior as a Specific Case of Goal-Directed Activity: A Persistence Para-

Page 21: ESKALASI KOMITMEN INDIVIDU BERDASARKAN LOCUS OF …perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/20141107002.pdf · progress report, (3) future benefits ... Contoh penelitian menjelaskan

450 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 17, Nomor 4, Desember 2013 : 430 – 450

digm. Basic and Applied Social Psycho-logy 24(4): 273-285.

Garrison, R. H. dan W. N. Eric. 2003.Managerial Accounting. 10th ed.McGraw-Hill Company. USA.

Ghosh, D. 1997. De-escalation Strategies:Some Experimental Evidence. BehavioralReseach in Accounting 9.

Hair, J., F. Joseph, W. C. Black, B. J. Babin, R.E. Anderson dan R. L. Tathanm. 2006.Multivariate Data Analysis. 6th ed. Pear-son Prentice Hall. USA.

Janssen, T. dan S. C. John. 1999. The Effectsof Locus of Control and Task Difficul-ty on Procrastination. Journal of Genetic-psychology 160(4): 436-442.

Kahneman, D. dan T. Amos. 1979. ProspectTheory: An Analysis of Decision underRisk, Econometrica 47(2): 263-292.

Kimhi, S. dan L. Zysberg. 2009. How PeopleUnderstand Their World: PerceivedRandomness of Rare Life Events.Journal of Psychology 143(5): 521–532.

McNamara, G., M. Henry dan B. Philip.2002. Banking on Commitment:Intended and Unintended Consequen-ces of an Organization of Commit-ment. Academy of Management Journal45(2): 443-452.

Robert, V. dan Koop. 1968. The Relationshipof Internal External Control and Adjust-ment and Satisfaction in Structured andUnstructured Academic Program. Water-loo Univ Ontario.

Ross, J. dan Barry, M. S. 1986. Expo 86: AnEscalation Prototype. AdmisistrativeScience Quarterly 31: 274-297.

Rotter, J. 1954. Locus of Control. http://wilderdom.com/personality/LocusOfControl.html. Diakses tanggal 1 Desember2009.

Rotter, J. 1966. Generalized Expectancies ForInternal Versus External Control ofReinforcements. Psychological Mono-graphs 80: 609.

Schulz, A. K. D. dan M. C. Mandy. 2002.Persistence in Capital Budgeting Re-investment Decision-Personal Respon-sibility Antecedent and InformationAsymmetry Moderator: A note.Accounting and Finance 42: 73-86.

Sekaran, U. dan B. Roger. 2010. ResearchMethods for Business: A Skill-BuildingApproach. 5th ed. John Wiley and Son IncUSA.

Shadish, W. R., D. C. Thomas dan T. C.Donald. 2002. Experimental and Quasi–Experimental Designs for GeneralizedCausal Inference. Houghton MifflinCompany Boston. New York.

Staw, B. M. 1981. The Escalation of Commit-ment to a Course of Action. Academy ofManagement Review 6(4): 577-587.

Staw, B. M. dan R. Jerry. 1978. Commitmentto a Policy Decision: A Multi-Theoreti-cal Perspective. Administrative ScienceQuarterly 23.

Staw, B. M. dan H. Ha. 1995. Sunk Cost inthe NBA: Why Draft Order AffectsPlaying Time and Survival in Professi-onal Basketball. Administrative ScienceQuarterly 40: 474-494.

Zimbardo. 1985. What is Locus of Control?http://wilderdom.com/psychology/loc/LocusOfControlWhatIs.html. Diakses tanggal 1Desember 2009.