164
1 EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA Mohammad Yasin SE.,MSc.

Ekonomi Sumber Daya Manusia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

for those who needs an economics task

Citation preview

Page 1: Ekonomi Sumber Daya Manusia

1

EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA

Mohammad Yasin SE.,MSc.

Page 2: Ekonomi Sumber Daya Manusia

2

Buku bacaan

• Payaman J. Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 2001

• Don Bellante and Mark Jackson, Ekonomi Ketenagakerjaan,( Labor Economics, Choice in Labor Market, McGraw Hill, 1983), Lembaga Penerbit FEUI

• Team Penulis, Dasar-dasar Demografi, Lembaga Demografi FEUI, 1981

• J.E. KING, Readings in Labour Economics, Oxford University Press, New York, 1980

• Aris Ananta (penyunting), Ekonomi Sumber Daya Manusia, Lembaga Demografi FEUI, Jakarta 1990

Page 3: Ekonomi Sumber Daya Manusia

3

SILABUSDeskripsi

Mata kuliah ini menjelaskan dan menguraikan pengertian dan ruang lingkup Ekonomi SDM, Arti Tenagakerja dan Angkatan Kerja, menekankan pada permintaan dan penawaran/penyediaan tenagakerja, Teori dan sistem Pengupahan, Analisis Permintaan dan Penawaran SDM dan Analisis Pasar kerja.Aspek pasar kerja ditinjau dari mikroekonomi dan makroekonomi

Page 4: Ekonomi Sumber Daya Manusia

4

Tujuan

• Agar siswa mengerti dan memahami konsep Ekonomi SDM dan kegunaannya dalam praktek

Page 5: Ekonomi Sumber Daya Manusia

5

ISI

• PENDAHULUAN (1)• PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ESDM (1)• PENGERTIAN PENAWARAN SDM (2,3)• DINAMIKA KEPENDUDUKAN (4,5)• HUMAN CAPITAL (6)• PENGERTIAN PERMINTAAN SDM (7)• INTERAKSI PERMINTAAN DAN PENAWARAN (8)• ANALISIS PASAR KERJA (9)• UPAH DAN PASAR KERJA (10)• PERENCANAAN TENAGAKERJA (11)• HUBUNGAN INDUSTRIAL (12)

Page 6: Ekonomi Sumber Daya Manusia

6

TUGAS MAHASISWA

• MENGIKUTI/AKTIF KULIAH (10%)

• MERANGKUM ISI KULIAH SAMPAI DENGAN UTS (15%)

• UTS (25%)

• MEMBUAT MAKALAH DALAM BIDANG KETENAGAKERJAAN (20%)

• UAS (30%)

Page 7: Ekonomi Sumber Daya Manusia

7

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Pengertian Ekonomi :– Kebutuhan dan keinginan (needs and wants)

• Sumber-sumber• Sumber Daya Manusia (Human

resources)– Usaha kerja atau jasa (kualitas)– Manusia yang mampu bekerja (nilai

ekonomis)-diukur secara phisik- tenagakerja (penduduk dalam usia kerja (Kuantitas)

Page 8: Ekonomi Sumber Daya Manusia

8

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Ekonomi SDM membicarakan :1. Faktor-faktor yang mempengaruhi

penyediaan tenaga kerja (Supply)

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan tenaga kerja (Demand)

3. Pasar kerja

4. Kebijakan-kebijakan

Page 9: Ekonomi Sumber Daya Manusia

9

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• PENGGOLONGAN TENAGAKERJA• PENDUDUK:

– Tenagakerja (manpower) • Angkatankerja (laborforce)

– menganggur – Bekerja : penuh dan setengah pengangguran (kentara tidak

kentara)

• Bukan Angkatan Kerja – sekolah– mengurus RT– penerima pendapatan

– Bukan Tenagakerja

Page 10: Ekonomi Sumber Daya Manusia

10

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• TENAGA KERJA (Definisi)• Tenaga kerja (manpower) adalah seluruh penduduk

dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa.

• Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990).

• sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih

Page 11: Ekonomi Sumber Daya Manusia

11

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• TENAGA KERJA = ANGKATAN KERJA + BUKAN ANGKATAN KERJA

• PENYEDIAAN TK = ANGKATAN KERJA = SUPPLY TK

• ANGKATAN KETRJA = YANG BEKERJA + PENGANGGUR

Page 12: Ekonomi Sumber Daya Manusia

12

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• PEKERJA DAN PENGANGGUR• Sensus Penduduk menggolongkan • Bekerja

– Contoh : Pembantu yang bekerja dan dapat upah masuk Angkatan Kerja

– Ibu RT juga bekerja di rumah sama dengan pembantu tidak termasuk AK

• Penganggur– Konsultan yang bekerja 1 hari dalam 1 minggu

digolongkan penganggur meskipun honornya 1juta. Sedang pesuruh yang bekerja satu bulan 1 juta dianggap bekerja

Page 13: Ekonomi Sumber Daya Manusia

13

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Jenis-jenis pengangguran– Friksional– Struktural– Musiman– Natural

Page 14: Ekonomi Sumber Daya Manusia

14

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Pengangguran Terbuka (Open unemployment)

• Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan.– mereka yang belum pernah bekerja sama sekali

maupun yang sudah penah berkerja atau – Mereka yang sedang mempersiapkan suatu usaha, – mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa

tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan – mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum

mulai bekerja.

Page 15: Ekonomi Sumber Daya Manusia

15

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Pengangguran Friksional

• Penggangguran yang terjadi karena kesulitan yang bersifat temporer– Waktu– Jarak/geografis– informasi

Page 16: Ekonomi Sumber Daya Manusia

16

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Pengangguran Struktural

• Karena perubahan struktur atau komposisi perekonomian– Agraris ke industri – Teknologi

Page 17: Ekonomi Sumber Daya Manusia

17

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Pengangguran Musiman– Akibat pergantian musim– Diluar musim panen dan tanam

Page 18: Ekonomi Sumber Daya Manusia

18

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

Kegunaan data pengangguranProporsi atau jumlah pengangguran terbuka

dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru.

Trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan

dari tahun ke tahun.

Page 19: Ekonomi Sumber Daya Manusia

19

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

Cara menghitung pengangguran • Indikator pengangguran ini dapat dihitung

dengan cara membandingkan antara jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang sedang mencari pekerjaan, dengan jumlah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja.

• Rumus – Tingkat Pengangguran : ∑ orang yang mencari pekerjaan x 100%∑ angkatan kerja

Page 20: Ekonomi Sumber Daya Manusia

20

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

Sumber Data pengangguran

• Data sebagai dasar penghitungan indikator ini bisa didapatkan dari – Sensus Penduduk (SP), – Survei Sosial dan Ekonomi Nasional

(Susenas), dan – Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas).

Page 21: Ekonomi Sumber Daya Manusia

21

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP

• Contoh penghitungan pengangguran• Dari data Sensus Penduduk 2000 diketahui

jumlah orang yang mencari pekerjaan sebanyak 4.904.652 orang dan jumlah angkatan kerja sebanyak 97.433.125 orang (lihat Tabel 1) . Sehingga tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2000 adalah ; – Tingkat Pengangguran Terbuka =

4. 904.652 x 100%=5%.

97.433.125

Page 22: Ekonomi Sumber Daya Manusia

22

Ruang lingkup ESDM

• Penerapan Teori Ekonomi

• Faktor produksi – Tanah– Mesin– Modal– Tenaga kerja

• Mempunyai sifat yang berbeda dari faktor produksi lainnya

Page 23: Ekonomi Sumber Daya Manusia

23

Ruang Lingkup Ekonomi SDM (lanjutan)

• Perencanaan SDM

• Ekonomi ketenagakerjaan (labor Economics)

• Ekonomi Kependudukan

• Ekonomi SDM

Page 24: Ekonomi Sumber Daya Manusia

24

Perencanaan SDM

• Pembangunan SDM :– Peningkatan pengetahuan– Ketrampilan– Kemampuan

• Issu– Kurangnya pekerja tingkat tinggi dengan keahlian

yang sangat dibutuhkan– Tidak termanfaatkannya tenaga kerja yang ada– Penciptaan lap. Kerja

• Perencanaan tenakerja berdasar Manpower requirement approach

Page 25: Ekonomi Sumber Daya Manusia

25

EKONOMI KETENAGAKERJAAN (Labor Economics)

• Tenaga Kerja sebagai subfield of economics• Labor economics is study of work and pay• Untuk menentukan cakupan kita harus

menjawab dua pertanyaan:• Mengapa labor economics merupakan cabang

terpisah dari ilmu ekonomi• Bagaimana labor econiomics berbeda dari

industrial relations dan dari personnel management

Page 26: Ekonomi Sumber Daya Manusia

26

Ekonomi Ketenagakerjaan (Labor Economics)

• Ekonomi ketenagakerjaan : masalah serikat kerja, hukum ketenagakerjaan, asuransi sosial, manajemen personalia – institutional labor economics

• Analytical labor economics : analisis ketenagakerjaan dengan menggunakan teori ekonomi

• New-homes economics dan the Economic Approach to Human Behavior

• Melihat penawaran dan permintaan pekerja secara individu. Mengapa orang bekerja?Berapa banyak waktu? Alokasi waktu di pasarkerja dan di RT hubungan dengan perkawinan dan kelahiran

• Investasi dalam modal manusia (Investing in People : The economics of Population Quality) Theodore W. Schultz ekonom Chicago

Page 27: Ekonomi Sumber Daya Manusia

27

Ekonomi Kependudukan

• Merupakan bagian dari Ekonomi Pembangunan

• Membahas ekonomi pembangunan yang berhubungan dengan kependudukan

• New-homes economics banyak dipakai : analisa untung rugi punya anak, perpindahan penduduk

• Jumlah dan mutu penduduk

Page 28: Ekonomi Sumber Daya Manusia

28

Ekonomi Sumber Daya Manusia• POKOK-POKOK BAHASAN MENCAKUP

• Ilmu ekonomi yang diterapkan untuk menganalisis pembentukan dan pemanfaatan sumber daya manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi

• Penerapan teori ekonomi• SDM –tenagakerja –jumlah, mutu, komposisi penduduk – dinamika

kependudukan –sejarah kependudukan (transisi demografi)• Perkembangan pemikiran ESDM• Tingkah laku individu dalam alokasi waktu—kombinasi leisure dan

barang/jasa• Perencanaan tenagakerja• Investasi dalam modal manusia, pendidikan, kesehatan, keamanan• Upah

Page 29: Ekonomi Sumber Daya Manusia

29

Pengertian dan Ruang Lingkup ESDM (Model Ekonomi Klasik)

• Ekonomi : kebutuhan/keinginan dan sumber-sumber. Kebutuhan/keinginan tidak terbatas, sumber-sumber terbatas

• Ilmu Ekonomi : bagaimana memenuhi kebutuhan/keinginan masyarakat yang tidak terbatas sedangkan sumber-sumber terbatas

• Scarcity/kelangkaan dan pilihan• Biaya• Perilaku

Page 30: Ekonomi Sumber Daya Manusia

30

INDIVIDU

• Model ekonomi neoklasik : individualistis• Pemerintah : segala keputusan dianggap keputusan

individu• Individu : selera, pilihan (preferensi), kebutuhan,

keinginan, kepuasan.– Seseorang lebih menyukai benda dalam jumlah lebih besar– Seseorang mengalami utilitas marginal yang makin berkurang

• Utilitas ( kegunaan/manfaat): benda bersifat materi dan non materi punya kegunaan atau utilitas– Materi :mobil, uang, rumah, baju dsb– Non materi :waktu santai, cinta kasih, keamanan dsbnya– Bersifat subyektif

Page 31: Ekonomi Sumber Daya Manusia

31

Utilitas

• Utilitas Total• Utilitas Marginal• Contoh

– Seseorang yang mengkonsumsi makanan: semakin banyak makanan dikonsumsi semakin tinggi utilitasnya sampai pada jumlah tertentu.

– Utilitas marginal adalah sama dengan nol apabila utilitas total berada pada titik maksimum

Page 32: Ekonomi Sumber Daya Manusia

32

Hubungan Utilitas Total, Utilitas Marginal, Konsumsi

Utilitas Total

Utilitas Marginal

Kuantitas makanan

Kuantitas makanan

TU

MU

o

o

Q

Q

Page 33: Ekonomi Sumber Daya Manusia

33

Konsep Biaya/Pengorbanan

• Dengan adanya kelangkaan maka individu harus melakukan pilihan, mereka harus mengorbankan alternatif yang lain

• Konsep biaya = alternatif yang hilang

• Alternatif yang paling rendah nilainya yang dikorbankan lebih dahulu

Page 34: Ekonomi Sumber Daya Manusia

34

Ilmu Ekonomi Tenagakerja sebagai subsistem dari sistem ekonomi

• Ilmu ekonomi tenagakerja memusatkan perhatiannya pada (1) tingkah laku perorangan dalam peranan mereka sebagai pemasok tenagakerja dan (2) pihak peminta yang membutuhkan jasa tenagakerja

• Pasar tenagakerja : permintaan dan penawaran secara bersama-sama menentukan jumlah yang akan dipekerjakan serta upah yang akan mereka terima

Page 35: Ekonomi Sumber Daya Manusia

35

Pendayagunaan SDM dipengaruhi oleh

A. Faktor yang mempengaruhi jumlah dan kualitas SDM

B. Faktor dan kondisi yang mempengaruhi perekonomian

Page 36: Ekonomi Sumber Daya Manusia

36

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Faktor-faktor yang mempengaruhi :– Jumlah penduduk dan struktur umur– Tenagakerja– Jam kerja/lamanya orang bekerja– Pendidikan, latihan– produktivitas

Page 37: Ekonomi Sumber Daya Manusia

37

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penduduk dan Struktur Umur• PENDUDUK

– Penduduk Negara Maju– Penduduk Negara Berkembang

• STRUKTUR UMUR– Pengaruh variabel demografi (fertilitas,

mortalitas, migrasi)– Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja– Dependency ratio

Page 38: Ekonomi Sumber Daya Manusia

38

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• KEPENDUDUKAN/DEMOGRAFI

• Jumlah penduduk dipengaruhi oleh;– Tingkat kelahiran (fertilitas)– Tingkat kematian (mortalitas)– Migrasi

Page 39: Ekonomi Sumber Daya Manusia

39

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Pertumbuhan Penduduk• Dipengaruhi oleh 3 variabel demografi

– Kelahiran– Kematian– Migrasi

• Model pertumbuhan penduduk• Pengukuran pertumbuhan

– Balancing equation Pt = Po + B – D + Net Migration– Compound interest– exponential

Page 40: Ekonomi Sumber Daya Manusia

40

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• FERTILITAS/Kelahiran• Fertilitas/kesuburan/kelahiran :jumlah kelahiran yang

sebenarnya.• Fecundity/fecunditas : potensi/kapasitas seseorang

(laki, perempuan) untuk mempunyai anak• General Fertility Rate = 1000 (jumlah kelahiran pada

suatu tahun tertentu : penduduk perempuan pertengahan tahun dari umur 15-44 atau 15-49

• Age Specific Fertility Rates= 1000 (jumlah kelahiran pada wanita umur x, x+n) : penduduk pertengahan tahun dalam kelompok x,x+n)

• TFR (Total Fertility Rates) =jumlah dari ASF x 1000 (Indonesia 2005= 2,12)

Page 41: Ekonomi Sumber Daya Manusia

41

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Crude birth rate (Angka Kelahiran Kasar)• Pengertian : jumlah kelahiran dalam tahun

tertentu dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun;

• CBR = 1000 (jumlah kelahiran/ jml pddk pertengahan tahun). Angka tertinggi di Afrika dan Asia di atas 30, terendah Jepang dan Eropa dibawah 15

• The crude rate of Natural Increase = CBR – CDR

Page 42: Ekonomi Sumber Daya Manusia

42

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• MORTALITY/Kematian• CDR (Crude Death Rate)=Angka kematian

kasar= 1000 (jumlah kematian :penduduk pertengahan tahun)

• ASDR=Age Specific Death= 1000 (jumlah kematian umur x,x+n) : penduduk pertengahan tahun umur x, x+n– ASDR yang paling tinggi th. 1982 , umur<1 , 105.1

Algeria, 98.8, Mesir th 1986, – ASDR paling rendah th. 1989, umur <1, 4,8, Jepang

Page 43: Ekonomi Sumber Daya Manusia

43

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• MIGRASI

• Migrasi : perpindahan penduduk dari satu daerah ke lain daerah (rural ke urban)

• Imigrasi & Emigrasi

• Net Migration =Inmigration-outmigration

• Alasan : motivasi ekonomi, peningkatan modal manusia,pendidikan

Page 44: Ekonomi Sumber Daya Manusia

44

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penawaran terhadap Pekerja• Konsep penawaran terhadap Pekerja

– Penawaran terhadap suatu barang merupakan hubungan antara HARGA dan JUMLAH BARANG

– Penawaran terhadap pekerja adalah hubungan antara TINGKAT UPAH dan JUMLAH SATUAN PEKERJA (orang, jam) yang disetujui oleh pensupply untuk ditawarkan

Page 45: Ekonomi Sumber Daya Manusia

45

PENAWARAN TENAGAKERJA

• Penawaran T.K. Jangka Pendek

• Penawaran T.K. Jangka Panjang

Page 46: Ekonomi Sumber Daya Manusia

46

PENAWARAN TENAGAKERJA DALAM JANGKA PENDEK

• Jangka Pendek : tidak ada penyesuaian dalam jangka pendek dan keadaan tidak berubah ( jml sdm tetap, skill tetap, tidak ada migrasi)

• Jumlah satuan pekerja dalam suatu perekonomian tergantung pada – Jumlah penduduk– Persentase jumlah penduduk yang memilih masuk

dalam angkatan kerja = partisipasi angkatan kerja (PAK)

– Jumlah jam kerja yang ditawarkan oleh angkatan kerja

– Upah Pasar

Page 47: Ekonomi Sumber Daya Manusia

47

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Teori Penawaran terhadap Pekerja• Berdasar pada NEW- HOMES ECONOMICS• Teori Ekonomi pada dasarnya adalah teori pilih

memilih untuk memaksimalkan kebutuhan berdasar keterbatasan sumberdaya

• NEW-HOMES ECONOMICS sebenarnya adalah analisis ekonomi mikro dengan beberapa elemen yang berbeda

Page 48: Ekonomi Sumber Daya Manusia

48

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• ELEMEN NEW - HOMES ECONOMICS• Pertama : berhubungan dengan memaksimalkan utility• Kedua : teknologi produksi rumah tangga yang

digambarkan oleh satu atau beberapa fungsi produksi• Ketiga : rangkaian assumsi tentang cara memperoleh

sumber-sumber rumah tangga (waktu) yang akan digunakan dalam proses produksi rumah tangga

• Keempat: keterbatasan sumber yang dihadapi oleh rumah tangga dalam pembuatan keputusan. Kedala tsb : harga dan pendapatan

Page 49: Ekonomi Sumber Daya Manusia

49

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penjelasan elemen ke dua• Teknologi produksi rumah tangga yang

digambarkan oleh satu atau beberapa fungsi produksi

• Dalam teori ekonomi konvensional komoditi pasar dapat langsung memberikan kepuasan kepada individu.

• Menurut NEW-HOMES ECONOMICS komoditi pasar tidak dapat langsung memberikan kepuasan pada individu. Komoditi pasar harus diolah dulu bersama INPUT RUMAH TANGGA

Page 50: Ekonomi Sumber Daya Manusia

50

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Lanjutan• Transformasi INPUT PASAR dan INPUT RUMAH TANGGA menjadi

KOMODITI RUMAH TANGGA, yang langsung memberikan kepuasan, digambarkan melalui “Fungsi Produksi Rumah Tangga”

• Contoh : • Novel : A & B baca novel yang sama dalam waktu yang sama.

Kemapuan menikmati novel berbeda (jadi punya fungsi produksi RT yang beda). Transformasi waktu dan novel

• Model ekonomi fertilitas: Input waktu (suami isteri) dan salah satu komoditi yang dapat dibeli dipasar (INPUT untuk memproduksi 3 jenis barang RT : jml anak, kualitas, barang lain. Jumlah anak dan kualitas anak diproduksi oleh proses produksi yang berlainan.

Page 51: Ekonomi Sumber Daya Manusia

51

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Fungsi Penawaran Jangka Pendek

• Waktu rumah tangga atau komoditi pasar?– Komoditi pasar– Waktu rumah tangga

• Partisipasi dalam angkatan kerja– Upah– selera

Page 52: Ekonomi Sumber Daya Manusia

52

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Konsep Penawaran (Supply)

• Penawaran (Barang) adalah suatu hubungan antara harga dan kuantitas barang dimana para pemasok siap menyediakannya

Page 53: Ekonomi Sumber Daya Manusia

53

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Kurva penawaran BarangHarga

barang

Penawaran/Supply

H1

B1

Page 54: Ekonomi Sumber Daya Manusia

54

Penawaran Tenagakerja

• Penawaran tenagakerja adalah suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenagakerja ( yang dimiliki oleh seseorang yang siap untuk digunakan)

• Kurva penawaran tenagakerja melukiskan jumlah tenagakerja maksimum yang dapat disediakan oleh para pemilik tenagakerja pada berbagai kemungkinan tingkat upah dalam periode tertentu.

Page 55: Ekonomi Sumber Daya Manusia

55

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Kurva penawaran tenagakerja

upah

tenagakerja

Penawaran/ S

U1

U2

T1 T2

Page 56: Ekonomi Sumber Daya Manusia

56

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• UTILITY (Memaxsimalkan berdasar pilihan Individu)

• Barang yang dikonsumsi di bagi dua :– Barang-barang pasar– Barang non pasar

• Utilitas yang diterima individu dari berbagai macam kombinasi waktu non pasar dan barang-barang pasar digambarkan dengan : kurva indifferen

Page 57: Ekonomi Sumber Daya Manusia

57

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Utility (Utilitas)• Utilitas Total : individu mengkonsumsi

kedua barang• Kombinasi tergantung:

– Preferensi/pilihan– Selera/citarasa

• Kendala-kendala• Budget line/Garis anggaran

Page 58: Ekonomi Sumber Daya Manusia

58

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Jenis Barang• Barang-barang yang dikonsumsi rumah

tangga dibagi dua :– Barang-barang pasar– Waktu non pasar

• Manfaat/kegunaan (Utility) : dari berbagai macam kombinasi waktu non-pasar dan barang-barang pasar dilukiskan dengan kurva indiference (indifference curves)

Page 59: Ekonomi Sumber Daya Manusia

59

Kurva Indifference

12

3 4

Barang pasar

Waktu non pasar

IC

AC B

X1 X2 X3

Y

Page 60: Ekonomi Sumber Daya Manusia

60

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Kurva Indifference

• Kurva indiference: – Kurva indifference bukan garis lurus (ingat

diminishing marginal utility)– Cembung ke arah titik origin (kecodongan

kurva menggambarkan seberapa banyak seseorang mau berkorban untuk memperoleh barang lainnya)

– Tidak saling berpotongan

Page 61: Ekonomi Sumber Daya Manusia

61

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Utilitas• Pada kurva IC, ttk. A merupakan kombinasi 2

barang, OY (barang pasar) dan OX (barang non pasar) = utilitas total– Jika pada titik B utilitas total > daripada di titik A (br

pasar OY, barang non pasar OX’)– Pada kuadran 1 utilitas total lebih besar

• Pada titik C, OY tetap, OX’’ lebih sedikit• Maka dititik C utilitas total lebih kecil dibanding

titik A

Page 62: Ekonomi Sumber Daya Manusia

62

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• UTILITAS• Titik-titik mana yang memberikan Utilitas Total

yang sama?• Apabila kombinasi titik2 yang berada di kuadran

2 dan 4, dihubungkan dengan garis yang dinamakan kurva indifferen

• Kecondongan kurva indifferen mengukur tingkat dimana individu bersedia untuk “trade-off” dalam konsumsi, sementara utilitas total tidak berubah

Page 63: Ekonomi Sumber Daya Manusia

63

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Tingkat kesediaan seseorang untuk mengganti waktu non-pasar dengan barang pasar berbeda. Tergantung pada– Selera– Preferensi

• Perbedaan bisa dilihat dari kecondongan kurva IC

Page 64: Ekonomi Sumber Daya Manusia

64

Utilitas

Page 65: Ekonomi Sumber Daya Manusia

65

Utilitas

Page 66: Ekonomi Sumber Daya Manusia

66

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Fungsi Utility Keluarga• Setiap keputusan bertujuan memaksimumkan

utility (kepuasan) keluarga dan tergantung pada :– Tingkat penghasilan keluarga– Tingkat upah yang berlaku– Selera

• Jenis barang– Barang konsumsi (goods)– Waktu senggang (leisure)

Page 67: Ekonomi Sumber Daya Manusia

67

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• FUNGSI UTILITY (kurva Utility)• Menunjukkan tingkat utility yang diperoleh

keluarga sehubungan dengan mengonsumsi barang dan menikmati waktu senggang

• Tingkat utility seseorang bertambah bila – Barang konsumsi bertambah, sementara waktu

senggang tetap– Waktu senggang bertambah, jml barang yang

dikonsumsi tidak berubah– Jumlah barang yang dikonsomsi dan waktu senggang

sama-sama bertambah

Page 68: Ekonomi Sumber Daya Manusia

68

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Budget line dan alokasi waktu

• Budget line : merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mencerminkan kombinasi jumlah barang konsumsi dan waktu senggang sedemikian rupa sehingga jumlah waktu yang dipergunakan tetap

Page 69: Ekonomi Sumber Daya Manusia

69

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Tingkat utility dan perubahan pendapatan

• Pertambahan pendapatan meningkatkan utility baik melalui pertambahan konsumsi maupun waktu senggang

Page 70: Ekonomi Sumber Daya Manusia

70

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Tingkat Upah dan Utility• Jika Upah naik berarti pendapatan naik• Mengakibatkan Konsumsi naik dan menikmati

waktu senggang lebih banyak, berarti mengurangi jam kerja (INCOME EFFECT)

• Namun dapat pula kenaikan upah berarti harga waktu lebih mahal. Hal ini mendorong mengorbankan (SUBSTITUSI) waktu senggangnya untuk bekerja menambah konsumsi barang. Penambahan waktu bekerja dinamakan SUBSTITUTION EFFECT dari kenaikan upah

Page 71: Ekonomi Sumber Daya Manusia

71

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penawaran Tenagakerja Jangka Pendek

• Penawaran TK jangka pendek– Individu dalam jumlah penduduk tertentu– Keterampilan tertentu– Penyesuaian oleh individu

• penyediaan jam kerja• Partisipasi individu dalam angkatan kerja

Page 72: Ekonomi Sumber Daya Manusia

72

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penawaran Tenagakerja Jangka panjang• Terjadi penyesuaian dalam

– Partisipasi Angkatankerja (wanita meningkat, orang tua 65+ menurun)

– Umur– Komposisi jenis kelamin – Jumlah penduduk (angka kelahiran & kematian)– Upah pasar– pendapatan

Page 73: Ekonomi Sumber Daya Manusia

73

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Penawaran tenagakerja jangka panjang dan Model alokasi waktu (Gary S. Becker)

• Dasarnya – Pengambilan keputusan mengenai partisipasi

angkatan kerja– Keputusan fertilitas

Page 74: Ekonomi Sumber Daya Manusia

74

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Model Alokasi waktu

• Pada jangka pendek pilihan individu sementara jangka panjang pilihan salah satu atau seluruh keluarga

• Rumah tangga atau keluarga dipandang sebagi produsen dan konsumen

Page 75: Ekonomi Sumber Daya Manusia

75

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Utilitas

• Prinsip sama

• Anggota RT lebih senang komoditi dalam jumlah banyak daripada sedikit

• Penambahan konsumsi dalam setiap komoditi mengandung utilitas marginal yang bersifat diminishing

Page 76: Ekonomi Sumber Daya Manusia

76

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Kendala-kendala dalam memaximalkan utilitas

• Pertama kendala dalam Fungsi produksi : produksi komoditi membutuhkan input barang-barang pasar dan non-pasar atau waktu (yang dimiliki anggota rumah tangga)

• Kedua kendala pada seluruh jumlah waktu yang dapat disediakan Rumah tangga

• Ketiga, anggota RT menghadapi kendala pendapatan (income) yaitu penghasilan tenagakerja mereka ditambah dengan pendapatan non tenagakerja

Page 77: Ekonomi Sumber Daya Manusia

77

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Keputusan Fertilitas dan Kependudukan

• Anak sebagai komoditi– Keuntungan– utilitas

Page 78: Ekonomi Sumber Daya Manusia

78

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Partisipasi Angkatan Kerja

• Angkatan kerja (L) = jumlah penduduk yang layak kerja (P) x tingkat partisipasi angkatan kerja (L/P)– Secondary workers =pekerja sekunder=

partisipasi angkatan kerja terputus-putus– Primary workers = pekerja primer= pekerja

yang partisipasi kerjanya tidak terpengaruh perubahan upah dan kondisi pasar lainnya

Page 79: Ekonomi Sumber Daya Manusia

79

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• TINGKAT PARTISIPASI KERJA

• TPK (Labor Force Participation Rate ) : perbandingan antara jml angkatan kerja dengan penduduk dalam usia kerja dalam kelompok yang sama– L = P. L/P

• L=jml angk. Kerja• P = penddk usia kerja• L/p = partisipasi AK

Page 80: Ekonomi Sumber Daya Manusia

80

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Faktor-faktor yang mempengaruhi TPK• Jumlah penduduk yang masih bersekolah• Jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga• Bagaimana suatu keluarga mengatur :

– siapa yang bekerja, – sekolah, dan – mengatur rumah tangga.

• Umur• Tingkat upah• Tingkat pendidikan• Kegiatan ekonomi

Page 81: Ekonomi Sumber Daya Manusia

81

PENAWARAN/PERSEDIAAN TENAGAKERJA

• Analisis Partisipasi Kerja atau Analisis penyediaan tenagakerja

• Bagaimana seseorang menetapkan pilihan antara berapa – jumlah waktu untuk bekerja– Jumlah waktu senggang (makan tidur, istirahat ,

rekreasi)• Bukan keputusan individu tetapi keputusan

keluarga– Apa perlu bpk mencari kerja tambahan– Apa perlu ibu kerja– Apa perlu anak bekerja

Page 82: Ekonomi Sumber Daya Manusia

82

PERMINTAAN TENAGAKERJA

• PERMINTAAN TENAGAKERJAJANGKA PENDEK

• Input : faktor produksi → menghasilkan output• Teknologi tetap , input T.K. dan modal yang

lebih besar maka output akan lebih besar• Hubungan input – output : Sumbu vertical input

modal dan sumbu horizontal input tenagakerja• Kurva isoquants : memperlihatkan berbagai

macam kombinasi tenagakerja dan modal yang digunakan untuk menghasilkan kuantitas yang sama

Page 83: Ekonomi Sumber Daya Manusia

83

PERMINTAAN TENAGA KERJA

Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa karena barang itu memberikan utility (kegunaan, kenikmatan).

Permintaan pengusaha atas tenaga kerja : karena pekerja membantu memproduksi barang dan jasa untuk dijual kepada masyarakat

Pertambahan permintaan akan tenaga kerja tergantung pertambahan permintaan masyarakat terhadap barang yang diproduksi

Permintaan tenagakerja disebut derived demand

Page 84: Ekonomi Sumber Daya Manusia

84

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• FUNGSI PERMINTAAN TENAGAKERJA• Jumlah karyawan prsh mula-mula 99 orang. Apa dasar

perusahaan menambah satu orang atau mengurangi satu orang karyawan?

• Alasan :• Tambahan hasil atau tambahan hasil marjinal atau

marginal physical product karyawan (MPPL)• Uang yang akan diperoleh atau penerimaan marginal

(marginal revenue atau MR) yaitu MPPL x harga per unit (P). Jadi MR = MPPL x P atau VMPPL = Value of MPPL

Page 85: Ekonomi Sumber Daya Manusia

85

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• Istilah-Istilah• MR : Marginal revenue atau penerimaan

marjinal• VPPL : Value marginal physical product of

labor atau nilai pertambahan hasil marjinal dari karyawan

• MPPL : marginal physical product of labor• P : harga jual barang yang diproduksi per

unit

Page 86: Ekonomi Sumber Daya Manusia

86

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• APA TINDAKAN PENGUSAHA• Membandingkan MR dengan biaya

mempekerjakan tambahan seorang karyawan

• Jumlah biaya =W (upah) = Biaya Marjinal atau marginal cost (MC)

• Jika MR > MC atau W maka tambahan pegawai akan menguntungkan perusahaan

Page 87: Ekonomi Sumber Daya Manusia

87

Fungsi Permintaan terhadap Tenagakerja

VMPPL

D=MPPL x P

upah

W

W2

A

E

N BPenempatan

pekerja

W1D

Page 88: Ekonomi Sumber Daya Manusia

88

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• HUKUM DIMINISHING RETURNS• Jika tenagakerja terus ditambah sementara alat-

alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap maka perbandingan antara alat-alat produksi dan tenagakerja semakin kecil

• Semakin bertambah karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan VMPPL ini yang dinamakan hukum diminishing returns

Page 89: Ekonomi Sumber Daya Manusia

89

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• Keterangan• Garis DD = VMPPL• Jika jml karyawan yang dipekerjakan OA = 100 orang,

maka nilai hasil kerja yang ke 100 dinamakan VMPPL dan besarnya : MPPL x P = W1 ; W1 > W (tkt upah yang berlaku) pengusaha akan bertambah dengan menambah tenaga baru

• N = pengusaha mencapai laba maksimum MPPL x P = W

• Penambahan tenagakerja >ON mis. OB akan mengurangi keuntungan pengusaha

• Pengusaha membayar upah W sementara nilai hasil marjinal yang diperolehnya hanya W2 < W

Page 90: Ekonomi Sumber Daya Manusia

90

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• Kesimpulan Hubungan antara tingkat upah, MPPL, harga barang dan jumlah karyawan yang dipekerjakan

• Pengusaha menuntut peningkatan produktivitas kerja karyawan sedemikian rupa sehingga pertambahan produksi yang dihasilkan karyawan senilai dengan pertambahan upah yang diterimanya; atau bila ini tidak dapat terlaksana

• Pengusaha terpaksa menaikkan harga jual barang dan atau

• Pengusaha mengurangi jumlah karyawan yang bekerja atau

• Pengusaha melakukan kombinasi dari dua di antara ketiga alternatif di atas atau kombinasi ketiganya

Page 91: Ekonomi Sumber Daya Manusia

91

PERMINTAAN TENAGA KERJA

• HUKUM DIMINISHING RETURNS• Jika tenagakerja terus ditambah sementara alat-

alat dan faktor produksi lainnya jumlahnya tetap maka perbandingan antara alat-alat produksi dan tenagakerja semakin kecil

• Semakin bertambah karyawan yang dipekerjakan, semakin kecil MPPL dan VMPPL ini yang dinamakan hukum diminishing returns

Page 92: Ekonomi Sumber Daya Manusia

92

ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGAKERJA

• Pengertian : sebagai persentase perubahan permintaan tenagakerja sehubungan dengan perubahan satu persen pada tingkat upah

• e = Δ N/N : Δ W/W atau

• e = ΔN/ ΔW x W/N atau dalam bentuk differensial– E = dN/dW x W/N

Page 93: Ekonomi Sumber Daya Manusia

93

keterangan

• e = elastisitas permintaan akan tenagakerja

• ΔN = perubahan jumlah pekerja yang terjadi

• N = jumlah yang bekerja mula-mula

• ΔW = besarnya perubahan tingkat upah

• W = tingkat upah yang sedang berlaku

Page 94: Ekonomi Sumber Daya Manusia

94

lanjutan

• Jika upah naik ---jml orang yang dipekerjakan menurun dan sebaliknya

• Jadi ΔN/ΔW dan dN/dW adalah negatif

• Elastisitas permintaan akan tenagakerja negatif

Page 95: Ekonomi Sumber Daya Manusia

95

4 faktor yang menentukan e

• Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi yang lain

• Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan

• Proporsi biaya karyawan terhadap seluruh biaya produksi

• Elastisitas persediaan dari faktor produksi pelengkap lainnya

Page 96: Ekonomi Sumber Daya Manusia

96

Kemungkinan substitusi tenagakerja dengan faktor produksi yang lain

• Semakin kecil/sulit kemungkinan menyubstitusikan tenagakerja dengan faktor produksi lain, semakin kecil elastisitas permintaan akan tenagakerja.Contoh bandingkan dokter spesialis, pilot dan buruh tani, bangunan mana yang lebih elastis?

Page 97: Ekonomi Sumber Daya Manusia

97

Elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan

• Jika upah naik maka harga barang naik, mengakibatkan permintaan akan barang turun,pengusaha akan menurunkan permintaan akan tenagakerja

• Semakin besar elastisitas permintaan terhadap barang hasil produksi, semakin besar elastisitas permintaan tenagakerja. Contoh semen dan mobil.Mana yang lebih elastis permintaan tenagakerjanya?

Page 98: Ekonomi Sumber Daya Manusia

98

Proporsi biaya karyawan tehadap seluruh biaya produksi

• Perusahaan dengan padat karya dan padat modal. Mana yang lebih tinggi elastisitas permintaan tenagakerjanya?

• Elastisitas permintaan akan tenagakerja relatif tinggi bila proporsi biaya pekerja (labor cost) terhadap biaya produksi total (total cost) juga besar.

• Metode produksi padat modal : labor cost hanya 20 % dari total cost. Maka kenaikan upah 19 % Akan menaikkan biaya produksi 2%.

• Padat karya : kenaikan 10% upah dimana labor cost 80% dari total cost akan menaikkan biaya produksi 8%

Page 99: Ekonomi Sumber Daya Manusia

99

Elastisitas persediaan faktor produksi pelengkap lainnya

• Elastisitas permintaan akan tenagakerja tergantung dari elastisitas penyediaan bahan-bahan pelengkap dalam produksi seperti modal, tenaga listrik, bahan mentah dsb.

• Semakin besar kapasitas dan jumlah mesin yang dioperasikan, semakin banyak tenagakerja yang diperlukan

Page 100: Ekonomi Sumber Daya Manusia

100

Pergeseran (shift) dalam Permintaan

• Perubahan permintaan tenagakerja bisa terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang

• Jangka pendek :4 faktor diatas adalah perubahan dalam jangka pendek yang terjadi sepanjang garis permintan (garis DD)

• Jangka panjang :pergeseran/loncatan/shift fungsi permintaan (DD) terjadi karena – Perubahan pola konsumsi– Peningkatan produktivitas karyawan– Penggunaan teknologi baru

Page 101: Ekonomi Sumber Daya Manusia

101

PENYERAPAN TENAGA KERJA dan ELASTISITAS KESEMPATAN KERJA

• Penyerapan Tenagakerja terjadi diberbagai sektor : Pertanian, pertambangan, industri, listrik, bangunan, transpor, jasa

• Perbedaan laju pertumbuhan persektor mengakibatkan 2 hal– Terdapat perbedaan laju peningkatan produktivitas

kerja di masing-masing sektor– Secara berangsur-angsur terjadi perubahan sektoral,

baik dalam penyerapan tenagakerja maupun kontribusi thd. pendapatan nasional

Page 102: Ekonomi Sumber Daya Manusia

102

Elastisitas kesempatan kerja

• Def : perbandingan laju pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju pertumbuhan ekonomi

• E = Δ N/N : ΔY/Y• Ei = ΔNi/Ni : ΔY/Yi• Jika tingkat pertumbuhan kesempatan kerja = 3,011%

per tahun (1991-2000)• Jika tingkat pertumbuhan pendapatan nasional 8,092 %

per tahun (1991-2000)• E = 3,011/8,092 = 0,372 artinya bila PDB bertambah

dengan satu persen, kesempatan kerja yang diciptakan untuk itu adalah 0,372 persen

Page 103: Ekonomi Sumber Daya Manusia

103

Kegunaan konsep elastisitas

• Memperkirakan pertambahan kesempatan kerja– Bila k = tingkat pertumbuhan kesempatan kerja– E = elastisitas kesempatan kerja– g = tingkat pertumbuhan PDB– Maka k = E x g

• Misal : Jumlah pekerja th 2000 = 51.553,1 dan 2001 PDB tumbuh 7,5 % jika elastisitas kerja dalam tahun 2001 sama dengan tahun 1991-2000, maka tingkat pertumbuhan kesempatan kerja tahun 2001 adalah 0,372 x 7,5 % = 2, 79%.

• Pertambahan kesempatan kerja dalam tahun 2001 = 2,79 % x 51,553 juta = 3,9 juta

Page 104: Ekonomi Sumber Daya Manusia

104

lanjutan

• Memperkirakan kebutuhan tenaga untuk suatu periode tertentu

• Menyusun simulasi kebijakan pembangunan bidang ketenagakerjaan (memilih beberapa alternatif tingkat pertumbuhan beberapa sektor)

Page 105: Ekonomi Sumber Daya Manusia

105

PASAR TENAGAKERJA (LABOR MARKET)

• Definisi: – suatu tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli

tenagakerja– Seluruh aktivitas dari para pelaku yang mempertemukan pencari

kerja dan lowongan kerja• Pelaku-pelaku :

– (1) pengusaha – (2) pencari kerja – (3) perantara : DepNaker, konsultan atau badan swasta

• Fungsi dan manfaat pasar tenagakerja : – sarana penyalur tenagakerja, – sarana informasi tentang ketenagakerjaan,– sarana mempertemukan pencari kerja dan lembaga yang

membutuhkan tenaga kerja

Page 106: Ekonomi Sumber Daya Manusia

106

ANALISIS PASAR KERJA

• Pasar kerja adalah seluruh kegiatan dari pelaku-pelaku yang mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja

• Pelaku-pelaku ;– Pengusaha– Pencari kerja– Perantara atau pihak ketiga ( Depnaker,

konsultan, badan swasta)

Page 107: Ekonomi Sumber Daya Manusia

107

Proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja

• Pencari kerja punya : pendidikan, ketrampilan, kemampuan dan sikap

• Perusahaan punya lingkungan : eksternal (output), input, manajemen, teknologi, pasar dll.

• Informasi terbatas

• Diperlukan titik temu kepentingan keduanya.

Page 108: Ekonomi Sumber Daya Manusia

108

Permasalahan dalam mempertemukan pencari kerja dan pengusaha

• Tidak semua pelamar mampu dan dapat diterima untuk satu lowongan tertentu– Pendidikan, keterampilan, kemampuan. kepribadian

• Setiap perusahaan menghadapi lingkungan yang berbeda : – output, input, manajemen, teknologi, pasar, lokasi dll –menentukan

tinggi rendahnya upah, jaminan sosial– Pencari kerja mempunyai produktivitas, harapan tingkat upah yang

berbeda

• Tidak semua perusahaan mampu dan bersedia memberi upah dan memenuhi harapan pelamar

• Informasi terbatas baik dari pelamar maupun dari pengusaha

• Assumsi neoklasik bahwa pekerja adalah homogen tidak berlaku.

Page 109: Ekonomi Sumber Daya Manusia

109

DINAMIKA PASAR KERJA

• Besarnya waktu yang disediakan atau dialokasikan oleh suatu keluarga untuk keperluan bekerja merupakan fungsi dari tingkat upah

• Hingga tingkat upah tertentu penyediaan waktu kerja dari suatu keluarga bertambah bila tingkat upah bertambah

• Setelah mencapai tingkat upah tertentu, pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh keluarga untuk keperluan bekerja.

• Menghasilkan kurva penawaran yang membelok (backward bending supply cueve)

Page 110: Ekonomi Sumber Daya Manusia

110

Penawaran tenaga kerja di suatu daerah

• Pada dasarnya mengikuti pola fungsi penawaran dari suatu keluarga

• Fungsi penawaran merupakan fungsi dari tingkat upah

• Fungsi penawaran mempunyai titik belok dan tingkat upah kritis

Page 111: Ekonomi Sumber Daya Manusia

111

Permintaan akan tenagakerja di suatu daerah

• Permintaan akan tenagakerja merupakan fungsi dari upah

• Semakin tinggi tingkat upah semakin kecil permintaan pengusaha akan tenagakerja

• Tiap perusahaan mempunyai jumlah dan fungsi permintaan yang berbeda sesuai dengan besar kecilnya perusahaan atau produksi, jenis usaha, teknologi, manajemen

• Permintaan akan tenagakerja di daerah yang bersangkutan merupakan jumlah permintaan dari tiap-tiap perusahaan yang ada.

Page 112: Ekonomi Sumber Daya Manusia

112

Permintaan dan Penawaran

• Perpotongan antara kurva penawaran dan permintaan disebut titik EQUILIBRIUM

• Menentukan besarnya penempatan atau jumlah orang yang bekerja dan tingkat upah yang berlaku

Page 113: Ekonomi Sumber Daya Manusia

113

LATIHAN SOALFungsi penawaran dan permintaan tenaga tak terdidik di suatu kota :Ls = ½ W² - 35Ld = -W + 25W = tingkat upah per hariW, Ls dan Ld dalam ribuan1) Gambarkan grafik dari kedua funsi tersebut2) Hitung tingkat upah dan jumlah tenaga tak terdidik yang ditempatkan pada

keadaan equilibrium3) Hitung besarnya elastisitas penawaran dan permintaan di sekitar equilibrium

tersebut4) Bila tingkat upah naik 6 % dari upah equilibrium. Hitunglah

a) Ls barub) Ld baruc) Jumlah penganggur

5) Jika upah minimum regional menjadi 11.000 per hari : Hitung Ls dan Ld dan penganggur

Page 114: Ekonomi Sumber Daya Manusia

114

PASAR KERJA INTERN DAN EKSTERN

• INTERNAL LABOR MARKET :pengisian lowongan dari dalam perusahaan

• EXTERNAL LABOR MARKET : pengisian lowongan dari luar perusahaan

Page 115: Ekonomi Sumber Daya Manusia

115

PASAR KERJA UTAMA DAN BIASA

Pasar kerja dua bentuk atau dual labor market membedakan dua bentuk atau golongan pasar kerja yaitu

1. Pasar kerja Utama atau primary labor market

2. Pasar kerja biasa atau secondary labor market

Page 116: Ekonomi Sumber Daya Manusia

116

Karakteristik Pasar kerja utama

• Skala perusahaan besar• Manajemen perusahaan baik• Tingkat pendidikan dan ketrampilan tinggi• Produktivitas kerja tinggi• Upah tinggi• Jaminan sosial baik• Lingkungan pekerjaan menyenangkan• Disiplin kerja tinggi• Absensi rendah• Labor turn over kecil

Page 117: Ekonomi Sumber Daya Manusia

117

Karakteristik Pasar kerja Biasa

• Skala perusahaan kecil• Manajemen kurang baik• Tingkat pendidikan dan ketrampilan rendah• Produktivitas rendah• Upah rendah• Jaminan sosial kurang• Lingkungan kerja kurang baik• Disipin kerja kurang• Absensi tinggi• Labor turn over tinggi

Page 118: Ekonomi Sumber Daya Manusia

118

PASAR KERJA TENAGA TERDIDIK DAN TAK TERDIDIK

produktivitas

Penye

diaan

Tkt partisipasi

sumber Pengi

sian lowo

ngan

Lamanya meng-anggur

terdidik tinggi Sekolah, elasti

sitas kecil

tinggi Keluarga berada

Perlu waktu

Lebih lama

Tak terdidik

rendah Tidak sekolah, elastisi

tas tinggi

rendah Kurang mampu

cepat Lebih pendek

Page 119: Ekonomi Sumber Daya Manusia

119

Sektor Formal dan Informal

• Sektor formal : sektor modern (status hukum, pengakuan dan izin resmi, skala besar

• Sektor informal : kegiatan usaha sederhana, skala usaha relatif kecil, tidak punya izin usaha, beraneka ragam, tingkat penghasilan rendah, keterkaitan dengan usaha lain kecil, bekerja disektor informal lebih mudah

Page 120: Ekonomi Sumber Daya Manusia

120

Sektor Pemerintah dan Swasta

• Penyerapan lebih banyak mana?

• Pemerintah : pegawai negeri, angkatan bersenjata, lembaga-lembaga tinggi pemerintah, BUMN

• Swasta

Page 121: Ekonomi Sumber Daya Manusia

121

Model-Model Informasi Pasar kerja

• Tujuan Informasi Pasar Kerja :– Untuk keperluan antar kerja– Menyusun program dan proyek perluasan

kesempatan kerja– Menyusun rencana pembangunan– Menyusun rencana tenagakerja, lokal,

regional, sektoral, nasional– Rencana pendidikan dan latihan– Bidang fiskal, moneter dsb

Page 122: Ekonomi Sumber Daya Manusia

122

Karakteristik Pasar kerja

• Pasar kerja merupakan keseluruhan aktivitas mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja

• Pencari kerja dan pengusaha mempunyai kepentingan sendiri

• Pencari kerja: pendidikan, ketrampilan, kemampuan, produktivitas, pribadi yang berbeda

• Tidak setiap pelamar dapat cocok dan diterima• Tiap lowongan punya job des dan spec yang berbeda• Tiap perusahaan punya lingkungan, output, teknologi,

manajemen, lokasi, yang berlainan. Kemampuan memberi upah, jaminan sosial yang berbeda

• Pencarikerja punya harapan yang berbeda

Page 123: Ekonomi Sumber Daya Manusia

123

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Konsep Modal Manusia

• Tiga faktor produksi– Tanah (jml tetap, mutu bisa berubah, output

bertambah)– Pekerja (jumlah pekerja relatif sangat elastis

terhadap upah, bermutu dan tidak bermutu)– modal

Page 124: Ekonomi Sumber Daya Manusia

124

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Adam Smith defined four types of fixed capital (which is characterized as that which affords a revenue or profit without circulating or changing masters). The four types were:

• 1) useful machines, instruments of the trade; • 2) buildings as the means of procuring revenue;

3) improvements of land; and • 4) human capital.

Page 125: Ekonomi Sumber Daya Manusia

125

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Definisi• Human capital refers to the stock of competences,

knowledge and personality attributes embodied in the ability to perform labor so as to produce economic value. It is the attributes gained by a worker through education and experience.

• Many early economic theories refer to it simply as workforce, one of three factors of production, and consider it to be a fungible resource -- homogeneous and easily interchangeable. Other conceptions of labor dispense with these assumptions.

Page 126: Ekonomi Sumber Daya Manusia

126

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

In relation to human capital he defined it as follows:• “Fourthly, of the acquired and useful abilities of all the inhabitants or

members of the society.(Kemampuan yang diperoleh dan bermanfaat dari masayarakat )

• The acquisition of such talents, by the maintenance of the acquirer during his education, study, or apprenticeship, always costs a real expense, which is a capital fixed and realized, as it were, in his person.

• Those talents, as they make a part of his fortune, so do they likewise that of the society to which he belongs. The improved dexterity (ketrampilan) of a workman may be considered in the same light as a machine or instrument of trade which facilitates and abridges labor, and which, though it costs a certain expense, repays that expense with a profit.”.[2]

Page 127: Ekonomi Sumber Daya Manusia

127

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Competence and capital• The introduction of the term is explained and justified by

the unique characteristics of competence (often used only knowledge). Unlike physical labor (and the other factors of production), competence is:– Expandable and self generating with use: as doctors get more

experience, their competence base will increase, as will their endowment of human capital. The economics of scarcity is replaced by the economics of self-generation.

– Transportable and shareable: competence, especially knowledge, can be moved and shared. This transfer does not prevent its use by the original holder. However, the transfer of knowledge may reduce its scarcity-value to its original possessor.

Page 128: Ekonomi Sumber Daya Manusia

128

HUMAN CAPITAL (MODAL MANUSIA

• Example An athlete can gain human capital through education and training, and then gain capital through experience in an actual game. Over time, an athlete who has been playing for a long time will have gained so much experience (much like the doctor in the example above) that his human capital has increased a great deal. For example: a point guard gains human capital through training and learning the fundamentals of the game at an early age. He continues to train on the collegiate level until he is drafted. At that point, his human capital is accessed and if he has enough he will be able to play right away. Through playing he gains experience in the field and thus increases his capital. A veteran point guard may have less training than a young point guard but may have more human capital overall due to experience and shared knowledge with other players.

• Competence, ability, skills or knowledge? Often the term "knowledge" is used. "Competence" is broader and includes thinking ability ("intelligence") and further abilities like motoric and artistic abilities. "Skill" stands for narrow, domain-specific ability. The broader terms "competence" and "ability" are interchangeable.

Page 129: Ekonomi Sumber Daya Manusia

129

PRODUKTIVITAS versus MUTU

Produktivitas pekerja :

Produksi Rata-rata : PR = PT/P

Produksi Marginal : PM = dPT/dP

PM,PR

P

PR

M P

M

P

PM

Page 130: Ekonomi Sumber Daya Manusia

130

PERUBAHAN MUTU PEKERJA

PR

PR’

Perubahan mutu pekerja

A

B

PR

Dengan teknologi meningkat

Page 131: Ekonomi Sumber Daya Manusia

131

Mutu tenaga kerja meningkat

• Bila dengan jumlah satuan pekerja yang sama dapat dicapai produktivitas lebih tinggi

• Mutu tenagakerja dapat meningkat karena :– Sumber daya alam tersedia dalam jumlah yang lebih

besar/dan atau mutu yang lebih tinggi– Sumberdaya modal phisik tersedia dalam jumlah

yang lebih banyak dan atau mutu yang lebih tinggi– mutu modal manusia itu sendiri yang lebih tinggi

Page 132: Ekonomi Sumber Daya Manusia

132

MUTU MODAL MANUSIA

• Dipengaruhi oleh– Pendidikan– Kesehatan– keamanan

Page 133: Ekonomi Sumber Daya Manusia

133

Pendidikan dan Latihan(pendekatan Teori Human Capital)

• Menambah pengetahuan

• Meningkatkan ketrampilan kerja

• Meningkatkan produktivitas kerja

• Pendidikan dan latihan : merupakan investasi yang imbalannya dapat diperoleh beberapa tahun kemudian dalam bentuk pertambahan hasil kerja atau penghasilan.

Page 134: Ekonomi Sumber Daya Manusia

134

Teori Human Capital

• Assumsi dasar : peningkatan Pendidikan & latihan → kemampuan → pendapatan →investasi dalam “tenaga penghasilan (earning power atau modal tenagakerja)

• Dalam Penanaman modal→interest (dalam bentuk deposito, obligasi, dan sbg)

• Ada faktor resiko

Page 135: Ekonomi Sumber Daya Manusia

135

Human capital

• Mengapa upah berbagai jabatan berbeda

• Apakah ada perbedaan upah laki-laki dan perempuan

• Apakah ada perbedaan upah antar daerah dan mengapa?

• Mengapa lulusan PT menerima upah lebih tinggi dari mereka yang bukan lulusan PT

Page 136: Ekonomi Sumber Daya Manusia

136

Definisi HC

• Investasi di bidang SDM : ada 2 pengorbanan– dana (modal) dan – kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi

• Imbalan :– Kemampuan meningkat, tingkat penghasilan lebih tinggi– Tingkat konsumsi lebih tinggi

• Investasi yang demikian disebut Human Capital

• Prinsip investasi di bidang usaha : adalah mengorbankan konsumsi pada saat investasi dilakukan untuk memperoleh tingkat konsumsi yang lebih tinggi beberapa waktu kemudian

Page 137: Ekonomi Sumber Daya Manusia

137

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi

• Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang

• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi)

• Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

Page 138: Ekonomi Sumber Daya Manusia

138

Penerapan HC

• Biaya-Biaya– Bidang pendidikan– Migrasi dan urbanisasi– Perbaikan gizi dan kesehatan

Page 139: Ekonomi Sumber Daya Manusia

139

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Mengapa ke PT ? → Upah yang lebih tinggi

• Biaya ke PT → mengurangi (mengorbankan) konsumsi sekarang

• Keuntungan (upah lebih tinggi) baru diterima setelah lulus PT (investasi)

• Present Value (nilai sekarang) dari kenaikan pendapatan dikemudian hari

Page 140: Ekonomi Sumber Daya Manusia

140

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Asumsi dasar : seseorang dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan pendidikan

• Net Present Value

• Internal rate of return

y

Page 141: Ekonomi Sumber Daya Manusia

141

INVESTASI DALAM PENDIDIKAN SEKOLAH

• Net Present Value• Jika sdr mempunyai uang 1 juta rp sekarang,

apa yang sdr harapkan terhadap nilai uang sdr pada 1 tahun yad?

• Setahun kemudian nilai uang 1 juta paling tidak nilainya harus sama dengan sekarang.

• Nilainya jadi berapa? 10%, 15% lebih tinggi dst?• PV = S1 / (1+i)² ; S1 = yg akan diterima 2 tahun

kemudian ; PV= Present Value ; i = interest rate

Page 142: Ekonomi Sumber Daya Manusia

142

Net Present Value di bid. Pendidikan

• Lulusan SLTA langsung kerja

• Tiap tahun (t) dia peroleh upah V(t)

• Sesudah 40 tahun kerja maka jumlah penghasilan yang diterima seumur hidup dihitung dalam nilai sekarang atau NET PRESENT VALUE

Page 143: Ekonomi Sumber Daya Manusia

143

INTERNAL RATE OF RETURN

• Apakah seseorang setelah lulus SMA ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (D3) atau tidak?

• Apakah pendapatan setelah tamat D3 dikurangi biaya2 sewaktu menempuh D3 lebih besar pendapatan tamatan SMA?

• Opportunity cost

Page 144: Ekonomi Sumber Daya Manusia

144

Keuntungan pribadi dan keuntungan sosial

• Manfaat pendidikan dapat berupa – Keuntungan individu/pribadi– Keuntungan masyarakat

Page 145: Ekonomi Sumber Daya Manusia

145

Migrasi dan Urbanisasi

• Asumsi dasar bahwa seseorang mau atau berusaha pindah kerja dari satu daerah ke daerah lain agar memperoleh penghasilan yang lebih besar

Page 146: Ekonomi Sumber Daya Manusia

146

Perbaikan gizi dan Kesehatan

• Peningkatan produktivitas kerja

• Biaya kesehatan dan manfaatnya terhadap peningkatan produktivitas.

• Rendahnya penghasilan akan berdampak rendahnya anggaran kesehatan.

Page 147: Ekonomi Sumber Daya Manusia

147

Kondisi SDM di Indonesia• Pertama adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.

– Jumlah angkatan kerja nasional pada krisis ekonomi tahun pertama (1998) sekitar 92,73 juta orang,

– jumlah kesempatan kerja yang ada hanya sekitar 87,67 juta orang

– 5,06 juta orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini meningkat terus selama krisis ekonomi yang kini berjumlah sekitar 8 juta.

• Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah. – Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia

masih didominasi pendidikan dasar yaitu sekitar 63,2 %. tahun 2000 ada sekitar 2,3 juta angkatan kerja lulusan perguruan tinggi , angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.

• Kedua masalah tersebut menunjukkan – ada kelangkaan

kesempatan kerja– rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.

Page 148: Ekonomi Sumber Daya Manusia

148

Mengapa orang tidak bekerja

Ada tiga hambatan yaitu :1. kultural, budaya dan etos kerja2. kurikulum sekolah, belum adanya standar

baku kurikulum pengajaran di sekolah yang mampu menciptakan dan mengembangkan kemandirian SDM yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

3. pasar kerja, hambatan pasar kerja lebih disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM yang ada untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Page 149: Ekonomi Sumber Daya Manusia

149

Globalisasi Ekonomi• Merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

• Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.

• Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antarnegara.

• Indonesia dalam kancah persaingan global menurut World Competitiveness Report menempati urutan ke-45 atau terendah dari seluruh negara yang diteliti, di bawah Singapura (8), Malaysia (34), Cina (35), Filipina (38), dan Thailand (40).

Page 150: Ekonomi Sumber Daya Manusia

150

Perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi

• Produksi, sasaran agar biaya produksi menjadi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global.

• Pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari mancanegara.

• Tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional dan\atau buruh diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas

Page 151: Ekonomi Sumber Daya Manusia

151

lanjtn• Jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat

mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV, radio, media cetak dan lain-lain. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh KFC, Hoka Hoka Bento, Mac Donald, dll melanda pasar di mana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia --baik yang berdomisili di kota maupun di desa-- menuju pada selera global

.• Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan

penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin ketat dan fair. Bahkan, transaksi menjadi semakin cepat karena "less papers/documents" dalam perdagangan, tetapi dapat mempergunakan jaringan teknologi telekomunikasi yang semakin canggih.

Page 152: Ekonomi Sumber Daya Manusia

152

Globalisasi

• meningkatnya ketergantungan ekonomi antarnegara melalui peningkatan volume dan keragaman transaksi antarnegara (cross-border transactions) dalam bentuk barang dan jasa,

– aliran dana internasional (international capital flows), – pergerakan tenaga kerja (human movement) dan – penyebaran teknologi informasi yang cepat.

• Sehingga secara sederhana dapat dikemukakan bahwa globalisasi secara hampir pasti telah merupakan salah satu kekuatan yang memberikan pengaruh terhadap bangsa, masyarakat, kehidupan manusia, lingkungan kerja dan kegiatan bisnis corporate di Indonesia.

• Kekuatan ekonomi global menyebabkan bisnis korporasi perlu melakukan tinjauan ulang terhadap struktur dan strategi usaha serta melandaskan strategi manajemennya dengan basis

– entrepreneurship, – cost efficiency dan – competitive advantages.

Page 153: Ekonomi Sumber Daya Manusia

153

Masalah Utama dalam Pembangunan SDM

• Missalocation of human resources. Pada era sebelum reformasi, pasar tenaga kerja mengikuti aliran ekonomi konglomeratif. Di mana tenaga kerja yang ada cenderung memasuki dunia kerja yang bercorak konglomeratif yaitu mulai dari sektor industri manufaktur sampai dengan perbankan.

• Dengan begitu, dunia pendidikan akhirnya masuk dalam kemelut ekonomi politik, yakni terjadinya kesenjangan ekonomi yang diakselerasi struktur pasar yang masih terdistorsi.

• Pada pasca reformasi belum ada proses egalitarianisme SDM yang dibutuhkan oleh struktur bangsa yang dapat memperkuat kemandirian bang sa.

• Pada era reformasi yang terjadi barulah relatif tercipta reformasi politik dan belum terjadi reformasi ekonomi yang substansial terutama dalam memecahkan problem struktural seperti telah diuraikan di atas.

• Sistem politik multipartai yang telah terjadi dewasa ini justru menciptakan oligarki partai untuk mempertahankan kekuasaan. Pemilu 1999 yang konon merupakan pemilu paling demokratis telah menciptakan oligarki politik dan ekonomi. Oligarki ini justru bisa menjadi alasan mengelak terhadap pertanggungjawaban setiap kegagalan pembangunan.

Page 154: Ekonomi Sumber Daya Manusia

154

PERENCANAAN SDM MAKRO

• PROYEKSI PENDUDUK dan ANGKATAN KERJA

• PROYEKSI JUMLAH PEKERJA

Page 155: Ekonomi Sumber Daya Manusia

155

PROYEKSI PENDUDUK DAN ANGKATAN KERJA

• Metode– Aritmatis– Geometris– Exponential

• Metode komponen

• Metode APAK (Angka Partisipasi Kerja

Page 156: Ekonomi Sumber Daya Manusia

156

PROYEKSI JUMLAH PEKERJA

1. Rasio antara jumlah pekerja dan output2. Elastisitas jumlah pekerja3. Fungsi antara output dan jumlah pekerja4. Fungsi produksi5. Model sistem neraca sosial ekonomi6. Pendekatan kebutuhan tenaga kerja7. Metode rate of return8. Pendekatan pengisyaratan (signaling)

Page 157: Ekonomi Sumber Daya Manusia

157

Rasio antara jumlah pekerja dan output

• Teknik ini mengasumsikan 1. adanya hubungan proporsional yang tidak

berubah antara output dan jumlah pekerja

2. Tidak ada kemungkinan kemajuan teknologi maupun substitusi antara pekerja dan modal fisik

Page 158: Ekonomi Sumber Daya Manusia

158

Elastisitas jumlah pekerja

• Elastisitas jumalh pekerja (employment elasticity) atau elastisitas kesempatan kerja adalah rasio antara perubahan (dalam persen) jumlah pekerja dengan perubahan (dalam persen) output

• Asumsinya: – permintaan pekerja sebagai derived demand

permintaan barang dan jasa– Semua permintaan pekerja pasti terisi (tak

ada lowongan kerja yang tak terisi

Page 159: Ekonomi Sumber Daya Manusia

159

Fungsi antara output dan jumlah pekerja

• Jumlah pekerja di lapangan pekerjaan i di periode t sama dengan konstante ditambah koeffisien output-jumlah pekerja dikalikan dengan jumlah output di lapangan pekerjaan I di periode t

Page 160: Ekonomi Sumber Daya Manusia

160

Fungsi produksi

• Teknik ini memperhitungkan kemungkinan perubahan teknologi dan substitusi antara pekerja dan input lain

• Sangat tepat untuk proyeksi jangka panjang• Fungsi yang paling terkenal adalah fungsi

produksi Cobb-Douglas• Output ditentukan oleh : modal fisik , jumlah

pekerja , tingkat teknologi, koeffisien output terhadap modal fisik dan terhadap pekerja

Page 161: Ekonomi Sumber Daya Manusia

161

Model sistem neraca sosial ekonomi

• Biasa disingkat SAM atau Social Acounting Matrix• Model ini merupakan perluasan dari model I – O (Input

Output)• Tabel I-O dikembangkan oleh Leontief memperlihatkan

arus barang dan jasa dalam suatu perekonomian untuk suatu waktu tertentu

• OPada Tabel terlihat berapa banyak output dari suatu sektor dibutuhkan untuk menghasilkan output disektor lain dan berapa banyak untuk permintaan akhir (final demand)

• Terlihat berapa upah dan gaji (balas jasa untuk input primer)

Page 162: Ekonomi Sumber Daya Manusia

162

Pendekatan kebutuhan tenaga kerja

• Suatu pendekatan untuk menduga permintaan dan penawaran pekerja, dan keseimbangan antara keduanya di masa depan

• Data lapangan pekerjaan, pendidikan dan ketrampilan diperlukan

• Adanya ketidak seimbangan antara data tersebut diperlukan kebijakan ekonomi, pendidikan/ketrampilan

Page 163: Ekonomi Sumber Daya Manusia

163

Metode rate of return

• Metode yang menerapkan cost and benefit analysis untuk melakukan investasi di bidang pendidikan

Page 164: Ekonomi Sumber Daya Manusia

164

Pendekatan pengisyaratan (signaling)

• Pendekatan ini tidak memperhitungkan segi kuantitatif (jml pekerja), penawaran dan permintaan pekerja masa akan datang juga tidak mengandalkan mekanisme pasar

• Ditekankan kondisi sekarang dan masa lalu maka akan bisa diramal masa akan datang