EGAO juli 2011

Embed Size (px)

Citation preview

SUMMITMAS I LANTAI 3, JL. JEND. SUDIRMAN KAV. 61-62, JAKARTA 12190 TEL. 021-5201266, FAX 021-5251750.

e-mail : [email protected]

Vol. 13/No. 3 - Juli 2011

ISSN 1411-335X

Dari RedaksiBulan Juli merupakan bulan dimulainya tahun ajaran baru di sekolah dasar dan menengah di Indonesia. Para siswa yang naik kelas mulai belajar di kelas yang lebih tinggi. Seperti kata pepatah yang berbunyi Patah tumbuh hilang berganti, guru tidak pernah kehabisan siswa yang akan diajarkannya, setiap tahun selalu ada siswa yang lulus, dan ada pula siswa baru yang masuk. The Japan Foundation juga berharap kiranya bantuan bagi pengembangan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia dapat tetap berlanjut, antara lain dalam pengiriman tenaga ahli bahasa Jepang. Pada tahun 2011 ini, 3 orang Tenaga JLE kembali ke Jepang dan 2 orang Tenaga JLE baru datang bertugas di Indonesia Ada juga tambahan 3 orang tenaga pengajar penutur asli yang akan membantu pengajaran bahasa Jepang di 3 perguruan tinggi, yaitu UNESA, UNNES dan UPI. Pada Egao edisi kali ini dimuat profil dari para tenaga JLE yang lama dan baru serta dan Tenaga Assistant Pengajar yang baru tersebut. Selain itu ada pula laporan dari berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan bahasa Jepang, ide-ide pengajaran bahasa Jepang yang inspiratif, seri kehidupan orang Jepang, dan banyak lagi informasi lainnya. Para pembaca EGAO yang berbahagia, selamat menikmati suguhan informasi dari kami, semoga bermanfaat bagi Anda sekalian. Tak lupa kami mengucapkan : Selamat Hari Raya Galungan bagi Umat Hindu yang merayakannya, & Selamat Menjalani Ibadah Puasa bagi Umat Islam.

Kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) Pelatihan Bahasa Jepang bagi Calon Perawat dan Careworker Indonesia

isi edisi ini

hal

Berdasarkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi (EPA) Jepang dan Indonesia, The Japan Foundation telah mengadakan pelatihan bahasa Jepang tambahan bagi Calon Perawat danEGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

Careworker Indonesia. Pelatihan bahasa Jepang ini dilaksanakan untuk Calon Perawat dan Careworker yang telah terpilih untuk pergi ke Jepang sebagai pelatihan bahasa Jepang awal sebelum mereka berangkat ke Jepang. Setelah selesai pelatihan, Calon Perawat dan Careworker Indonesia yang telah mengikuti Pelatihan Awal Bahasa Jepang ini, akan menjalani kembali pelatihan bahasa Jepang di Jepang selama 6 bulan. Berikut ini adalah informasi tentang pelatihan yang dilaksanakan di Indonesia : 1. Lembaga Pelaksana: The Japan Foundation, Jakarta 2. Tempat pelaksanaan : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bahasa, Jakarta 3. Periode Pelatihan : Mulai tanggal 22 Maret s/d 21 Juni 2011 4. Tujuan Pelatihan : Memperoleh kemampuan dasar berkomunikasi, membaca dan menulis dalam bahasa Jepang 5. Peserta pelatihan : Calon Perawat 47 orang dan calon Careworker 57 orang Selanjutnya, jika ada yang ingin diketahui mengenai program Perawat dan Careworker Indonesia, dapat langsung mengunjungi situs resmi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), yaitu http://www.bnp2tki.go.id/.1

Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Mahasiswa Tingkat Nasional

Juri dan seluruh perta lomba

Juara 1 s/d 4

Dalam rangka meningkatkan minat dan semangat mahasiswa dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang, The Japan Foundation, Jakarta bekerjasama dengan PERSADA (Persatuan Alumni dari Jepang) dan Radio Republik Indonesia (RRI) telah menyelenggarakan Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Mahasiswa dan Umum Tingkat Nasional ke-40 pada hari Sabtu, tanggal 11 Juni 2011 di Auditorium RRI Jakarta. Lomba pidato ini diikuti oleh 14 orang peserta yang merupakan Juara lomba pidato tingkat daerah dari 9 wilayah di Indonesia, yaitu wilayah Jabodetabek (3 org), Jawa Barat (3 org), Jawa Tengah (1 org), D.I. Yogyakarta (1 org), Jawa Timur (2 org), Sumatera Barat (1 org), Sumatera Utara (1 org), Bali (1 org), dan Sulawesi (1 org). Acara yang disiarkan secara berjaringan di kota-kota asal peserta melalui RRI Pro 2 FM ini juga didukung oleh JAL (The Japan Airlines), PT. Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), PT. Hoyu Indonesia, Kracie, Jakarta Japan Club, Kedutaan Besar Jepang dan JOEA (Japan Overseas Enterprise Association). Dubes Jepang untuk Indonesia yang baru, H.E. Mr. KATORI Yoshinori berkenan untuk hadir dalam acara ini sekaligus memberikan kata sambutan di hadapan lebih dari 300 orang yang umumnya adalah mahasiswa dan dosen bahasa Jepang di Jabodetabek, serta sebagian kecil pendukung peserta dari luar kota. Dewan Juri pada lomba pidato kali ini adalah : - Bpk. TANI Masaki (Director of Information and Culture, Embassy of Japan) - Ibu Susy ONG (anggota PERSADA) - Bpk. MIYASHITA Yasushi (Vice President & Regional Manager The Japan Airlines Perwakilan Indonesia)2

- Bpk. ARAMI Yuji (Finance Director PT. Panasonic Gobel Indonesia) - Bpk. FUKUI Takahiro (Director PT Hoyu Indonesia) - Bpk. SHIMIZU Chikara (Sekjen. The Jakarta Japan Club Foundation) - Ibu KOYAMA Naomi (Japan Overseas Cooperation Volunteers JICA) Acara Lomba ini juga dihadiri oleh Dubes Jepang untuk Indonesia yang baru, H.E. Mr. KATORI Yoshinori. Meskipun baru beberapa bulan di Indonesia, Beliau berkenan

menyampaikan kata sambutannya dalam bahasa Indonesia. Seluruh Peserta Lomba Tingkat Nasional ini menampilkan beragam tema pidato menarik, antara lain mengupas aspek sosial, budaya dan masyarakat Jepang serta masyarakat Indonesia, juga tentang hubungan kedua bangsa ini. Sebagai tanda apresiasi atas usaha dan kerja keras para peserta lomba, penyelenggara dan pendukung acara memberikan hadiah berikut ini kepada seluruh Peserta dan

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

Juara Lomba : 1) Hadiah Utama (Juara 1 & 2), berupa Tiket Pesawat Terbang Jakarta Tokyo PP. menjadi wakil dari Indonesia dalam acara ASEAN Speech Contest di Tokyo pada bulan Oktober 2011. 2) Hadiah lainnya : Selain Piala bagi Juara 1~3 dan sertifikat, juga diberikan hadiah-hadiah berikut ini: - PERSADA : Japanese Language Digital Dictionary (Juara 1) - PT. PMI : Barang elektronik, a.l. E-Camera, lemari es dll. (Juara 1 ~ 4) - Penerbit Kesaint Blanc : Kamus Kanji

Jepang Modern (Juara 1 ~ 4) & Buku Bahasa Jepang (semua peserta) - JF Jakarta : Kamus Bahasa Jepang Indonesia (semua peserta) - Dan lain-lain Seluruh Peserta telah tampil sangat prima. Namun pemenang yang berhasil merebut perhatian Dewan Juri adalah : Juara 1 : JENNIFER SARAH Tema : Keizoku wa chikara nari Juara 2 : I KADEK SUJANA Tema : Nihongo no kotoba no tsukaiwake Juara 3 : RIEN Tema : Tanjunna koto ga jinsei wo kaeru Naskah Pidato Jennifer Sarah (Juara 1)

Juara 4 : MARLINDA BALLANGAN Tema : Nihonjin wo sasaeru kotoba Acara yang disaksikan oleh masyarakat Indonesia dan Jepang ini juga dimeriahkan dengan Acara Selingan yang menyuguhkan kesenian Jepang dan Indonesia, yaitu : 1. Rampak Kendang dan Vocal Group Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung 2. Paduan Suara Mahasiswa Universitas Darma Persada, Jakarta. 3. Operet Bahasa Jepang berjudul Kaguyahime oleh Group en-Juku.

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

3

WORKSHOP NASIONAL PEMBUATAN LKS BAHASA JEPANGOleh : Drs. Endang Sutisna, Ketua Umum AGBJI

PENGANTAR Sejak kongres pertama tahun 2007 program kerja Asosiasi Guru Bahasa Jepang Indonesia (AGBJI) berorientasi pada upaya peningkatan kualitas kompetensi guru bahasa Jepang di Indonesia. Jenis kegiatannya diupayakan tidak overlapping dengan kegiatan yang sudah terprogram di MGMP daerah termasuk dengan program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan PPPPTK Bahasa Jakarta. Tahun 2010 AGBJI memperoleh bantuan Sakura Core Project dari The Japan Foundation untuk menyelenggarakan simposium pembentukan jejaring kerja nasional. Salah satu kegiatannya melakukan analisa kebutuhan guru bahasa Jepang di daerah sesuai tuntutan perkembangan kurikulum. Prioritas utama hasil simposium, para guru menghendaki adanya Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Jepang sebagai materi pengayaan dalam melengkapi bahan ajar yang sudah ada, dengan harapan mampu mengembangkan kemampuan bahasa Jepang peserta didik sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. Menindaklanjuti hasil simposium, untuk kedua kalinya AGBJI memperoleh bantuan Sakura Core Project Tahun Fiscal 2011 dari The Japan Foundation untuk menyelenggarakan workshop nasional pembuatan model LKS bahasa Jepang. Mengapa harus LKS? Mari kita simak kegiatan workshop nasional guru bahasa Jepang berikut ini! I. LKS Bahasa Jepang Keterampilan membaca dan menulis dalam buku Nihongo 1 dan 2 masih bisa dikembangkan sehingga bermanfaat dalam mengoptimalkan kemampuan bahasa Jepang peserta didik. Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, perlu dibuat materi pengayaan berupa LKS bahasa Jepang sebagai kumpulan latihan soal berstandar buku Nihongo 1 dan 2. LKS inilah sebagai pendamping buku Nihongo 1 dan 2 dalam melengkapi empat keterampilan berbahasa terutama membaca dan menulis. II. Pelaksanaan Kegiatan Workshop 1. Tujuan Kegiatan workshop betujuan melatih para guru mengenai proses pembuatan LKS bahasa Jepang sebagai materi pengayaan, sehingga pada gilirannya nanti bisa dikembangkan sesuai kebutuhan di daerah masing-masing. 2. Peserta Peserta workshop sebanyak 20 guru bahasa Jepang, perwakilan dari MGMP di daerah seperti Jabar, Jatim, DKI Jakarta, Banten, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, NTB, dan Papua. Sedangkan Jateng/ DI Yogyakarta ditunujuk sebagai panitia pelaksana. AGBJI berharap ; selesai mengikuti workshop, perwakilan guru tersebut bersama-sama dengan guru lainnya di daerah masing-masing dapat menindaklanjuti pembuatan LKS bahasa Jepang sesuai kebutuhan. 3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Hari : Selasa dan Rabu Tanggal : 24 dan 25 Mei 2011 Tempat : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Yogyakarta4

4. Pelaksanaan Workshop (24 dan 25 Mei 2011) Mengawali acara pembukaan, peserta upacara berdiri, memanjatkan doa bersama untuk masyarakat Jepang yang telah ditimpa bencana Tsunami beberapa bulan yang lalu. Workshop dibuka oleh Kepala LPMP Drs. Harmanto, M.Si, sekaligus menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat memperkaya profesionalisme guru bahasa Jepang di Indonesia. Untuk itu, Kepala LPMP berharap agar peserta workshop mengimbaskannya kepada para guru di daerah. Sebelumnya, Ketua Panitia Hadi Susanto, SS. melaporkan bahwa workshop ini adalah kesempatan untuk bertukar pikiran melalui diskusi dan latihan membuat soal yang bevariasi. Director General The Japan Foundation Mr. KANAI Atsushi dalam sambutannya, beliau juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan worshop ini mengingat begitu pesatnya perkembangan bahasa Jepang di Indonesia sehingga menuntut para guru untuk selalu meningkatkan kemampuan profesionalnya. Harapan beliau agar AGBJI mampu memfasilitasi guru di daerah dalam upaya meningkatkan kemampuan profesional sehingga perkembangan bahasa Jepang di Indonesia meningkat secara terus-menerus. Director General The Japan Foundation menambahkan bahwa workshop pembuatan model LKS kali ini merupakan salah satu upaya tersebut di atas. Oleh karena itu, di akhir sambutannya, beliau menyemangati panitia dan peserta bahwa keberhasilan workshop yang diselenggarakan AGBJI ini menjadi pertimbangan The Japan Foundation ke depan dalam memperoleh kesempatan kerja sama melalui program Sakura Core Project. Wejangan ngahat dan semangat Director General The Japan Foundation, disambut hangat dan semangat pula oleh seluruh peserta/ panitia melalui lantunan lagu Mars AGBJI sehingga mampu membangkitkan semangat mereka dalam belajar, berlatih dan berkarya untuk mengikuti workshop pembuatan model LKS bahasa Jepang. Selesai upacara pembukaan, para peserta dengan semangat mengikuti serangkaian materi workshop. Pemateri pertama dari DR. Titik Priyatiningsih, M.Pd. yang memberikan penguatan konsep agar LKS tidak menjadi bahan ajar yang sakti bagi peserta didik sehingga meninggalkan bahan ajar pokok seperti buku SAKURA, NIHONGO 1 dan 2. Sebelum materi inti penyusunan LKS, para peserta memperoleh pendampingan ketika diskusi mengenai langkah kerja proses penyusunan LKS sehingga dapat dijadikan contoh model dalam menyusun rencana persiapan dan pelaksanaan penyusunan LKS di daerah masing-masing. Latihan IT juga menjadi prioritas karena akan mendukung peserta ketika pengetikan soal yang variatif. Hari kedua, sejak pagi hingga menjelang istirahat siang, peserta berdiskusi mengenai

pembuatan soal di dalam kelompok masing-masing. Presentasi hasil kerja kelompok dipaparkan mulai jam 13.00 hingga menjelang acara penutupan. Setiap kelompok menyampaikan ide-idenya lalu ditanggapi kelompok lain agar memperoleh masukan dalam pembuatan soal yang baik dan benar sehingga contoh model LKS pada kegiatan workshop ini bermanfaat menjadi sumber inspirasi bagi para guru di daerah ketika menyusun LKS. Pukul 15.30 WIB pada acara penutupan, Ibu Ozaki Staf Ahli Bahasa Jepang The Japan Foundation mengungkapkan pandangannya terhadap kegiatan guru bahasa Jepang di Indonesia. Beliau terkesan dan menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan guru yang berusaha tidak hanya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik, tapi juga berusaha untuk meningkatkan kualitas kompetensi diri sebagai guru bahasa Jepang melalui workshop pembuatan model LKS. Sebelumnya, salah seorang peserta workshop Dra. Ni Ketut Karsi, M.Pd. dari SMA Negeri 1 Ubud Bali menyampaikan kesan dan pesan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermanfaat sehingga menjadi pembelajaran, baik dari segi proses rencana persiapan, maupun pelaksanaan latihan pembuatan soal bervariasi yang akan dimuat dalam LKS bahasa Jepang di daerah masing-masing. III. Hasil Workshop Peserta memperoleh DVD kegiatan workshop dan Contoh Model variasi soal yang bisa dijadikan bekal untuk menindak lanjutinya bersama-sama dengan rekan-rekan guru bahasa Jepang di daerah ketika menyusun LKS sesuai kebutuhan masingmasing. Semoga,

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

TAKEUCHI Hiroko

Para pembaca sekalian, selamat siang. Saya TAKEUCHI Hiroko, Asisten Tenaga Ahli Bahasa Jepang yang bekerja di The Japan Foundation, Jakarta. Sudah 1 tahun lamanya saya di Indonesia. Jika mengilas balik waktu, banyak orang yang telah membantu saya. Senyum orangorang yang saya temui membuat saya nyaman, dan semangat pembaca sekalian bagaikan pendongkrak semangat saya sehari-hari. Sebagai seorang Asisten, saya mendapat pelajaran tentang berbagai macam hal dari pembaca semua. Kali ini saya ingin menceritakan kegiatan apa saja yang telah dan sedang saya ikuti. Sebagai Asisten Tenaga Ahli Bahasa Jepang untuk SMK, saya menerima saran, masukan serta bekerja di bawah bimbingan Tenaga Ahli Bahasa Jepang dan JLE (Japanese Language Expert). Pertama, di The Japan Foundation Jakarta ada kegiatan yang berlangsung sejak tahun lalu sampai tahun ini, yaitu Pelatihan Bahasa Jepang Bagi Pengajar Bahasa Jepang Tingkat 1, 3 dan 4. Saya dapat mengetahui seperti apakah kelas yang akan terbentuk dengan menggunakan buku pelajaran New Approach Bahasa Jepang Tingkat Menengah Vol. Dasar sembari menyusun pemahaman pola kalimat Bahasa Jepang Tingkat Menengah, kemudian saya menerapkannya dalam Pemahaman Wacana sebagai topik utama pembelajaran. Selain itu, saya juga berpartisipasi dalam Kenkyuukai (Kelompok Penelitian), Pendidikan Bahasa Jepang dan Benkyoukai (Kelompok Belajar) Wilayah Jabodetabek. Tahun lalu sudah diselenggarakan Diskusi Pembacaan Skripsi, Penyampaian Isi Penelitian, dan Penerapan Laporan Penelitian di dalam Kelas. Saya juga mengikuti Seminar Gakkai di daerah yang diselenggarakan sekali atau dua kali dalam setahun bersama tenaga JLE (Japanese Language Expert). Tahun lalu saya pergi ke Makassar, Manado, Medan dan Padang. Kemudian, saya juga mengikuti Seminar Nasional untuk Wilayah Jabodetabek yang diadakan di Bandung. Dalam seminar tersebut saya berkesempatan untuk mengetahui seperti apa keberlangsungan seminar, dan lagi bagi saya, dapat berbincang-bincang dengan pengajar dan guru-guru di daerah dalam waktu yang sempit selama 1 sampai 2 hari merupakan kesempatan baik untuk mengetahui kondisi daerah dengan mendengar dari sumbernya. Selanjutnya saya akan menceritakan tentang kegiatan yang sedang berlangsung saat ini. Pertama yaitu kegiatan Pelatihan Persiapan Pendidikan Bahasa Jepang untuk Perawat dan Care Worker Indonesia dalam program EPA yang sudah dimulai pada akhir bulan Maret. Telah kita ketahui pada tanggal 11 Maret lalu terjadi bencana besar

bersambung ke hal. 7EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011 5

ONE POINT LESSON

Ide PengajaranMASUYAMA Tomoe

Kepada seluruh di penggiat pendidikan Bahasa Jepang di seluruh Indonesia, Selamat Siang. Kali ini saya akan berbicara mengenai pengajaran Kaiwa. Semenjak saya datang ke Indonesia hingga kini, keluhan yang sering saya dengar dari para pengajar adalah Siswa sulit sekali dapat berbicara dalam bahasa Jepang. Tolong beritahu cara melakukan pengajaran Kaiwa yang baik. Semua mungkin berpikir, bila berada dalam lingkungan dimana tidak ada orang Jepang dan kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan percakapan sehari-hari bahasa Jepang pun tak ada, maka wajar saja bila kemampuan berbicara siswa tidak meningkat. Tetapi, tidak boleh menyerah. Untuk itu, saya ingin menyarankan kegiatan Role Play. Apakah sehari-hari Anda menggunakan kegiatan role play dalam kegiatan di kelas? Tidak hanya di kelas Kaiwa, bila setelah pelajaran bunpou, sebagai latihan penerapan, kita melakukan kegiatan role play yang menggunakan pola kalimat yang baru saja dipelajari di kelas bunpou, maka pemahaman pola kalimat siswa pun akan semakin mantap bukan? Nah, melalui tanya-jawab berikut, cobalah Anda pikirkan bagaimana cara menggunakan kegiatan role play dalam pengajaran Anda sehari-hari. Tanya (T)1: Apakah role play itu? Jawab (J)1: Set lah adegan cerita yang kiranya bersifat komunikatif. Misalnya cerita Orang Indonesia yang tidak tahu peraturan membuang sampah, bertanya kepada tetangga orang Jepang, atau Mengantar siswa asing orang Jepang yang baru saja datang ke Indonesia, dan sebagainya. Kemudian, bagilah peranperan, Tetangga orang Jepang dan orang Indonesia, dan Mahasiswa asing orang Jepang dan Mahasiswa lokal Indonesia, kemudian berlatihlah percakapannya. Role Play berbeda dengan percakapan yang hanya mengandalkan hafalan siswa akan pola kalimat yang telah dipelajari. Sebab ada tujuan yang harus dicapai melalu komunikasi, maka percakapan yang dekat dengan kehidupan nyata seperti cara-cara membuka percakapan, cara berterima kasih, cara meminta bantuan, dan cara memberi saran pun, dapat dilatih. (T) 2: Mengapa role play merupakan latihan penerapan yang efektif? (J) 2: Sebab siswa berimprovisasi dan berkreasi membuat percakapan secara bebas berdasarkan segala pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, maka kegiatan ini lebih dapat membangkitkan motivasi siswa, ketimbang latihan yang hanya mengulangi kalimat dengan ekspresi kalimat yang diberikan oleh guru. Kemudian, karena siswa sudah berlatih di kelas sebelum siswa berhadapan langsung dengan komunikasi riil dalam masyarakat sesungguhnya, sehingga ada perasaan aman. Selain itu, siswa juga dapat memperoleh masukan-masukan dari guru mengenai ekspresi kebahasaan yang mereka telah coba gunakan dalam kegiatan tersebut.6

(T) 3: Apakah kegiatan role play juga dapat digunakan pada kelas dasar? (J) 3: Ya. Pada umumnya orang berpikir bahwa role play adalah kegiatan yang sukar dan hanya bisa digunakan pada latihan penerapan di kelas menengah ke atas. Tetapi kita bisa mengakalinya dengan menulis kartu role play dalam bahasa Indonesia. Bila kita sedikit melakukan ubah suai, seperti membuat kartu yang bisa divariasikan dengan percakapan yang sudah dipelajari, maka bisa digunakan di dalam kelas. Di bawah ini saya akan memberikan 4 contoh kartu role play. Kartu manakah yang paling mudah? Kartu manakah yang paling sukar? Cobalah Anda ubah suaikan kartu-kartu berikut sesuai dengan tujuan pengajaran dan level siswa Anda. Contoh kartu role play (kartu peran)

(T) 4: Apa poin yang harus diperhatikan ketika menggunakan kegiatan role play? (J) 4: Poin penting adalah sebagai berikut: - Buat tugas yang sesuai dengan level siswa. Untuk level dasar, guru harus memikirkan tidak hanya tingkat kesulitan dari segi bahasa, tetapi juga bagaimana caranya membuat tugas yang mudah dimengerti, dengan cerita yang dekat dengan kehidupan siswa. Khususnya, buatlah tugas dimana siswa dapat menggunakan pengalaman dan pengetahuan sehari-harinya. - Ada information gap, yakni dengan cara menggunakan topik dan adegan cerita yang familiar dengan siswa. (T) 5: Di antara siswa saya, ada yang enggan melakukan role play karena merasa malu atau sia-sia.

bersambung ke hal. 7

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

Sayonara........sambungan dari hal. 6(J) 5: Bila kita menggunakan adegan cerita yang mana menurut siswa tidak ditemui dalam komunikasi nyata sehari-hari, maka siswa tidak akan bersemangat melakukannya. Ketika memikirkan kegiatan ini, gunakanlah cerita sesuai minat siswa dan yang dibutuhkan siswa dalam kehidupannya. Tidak hanya itu, sebisa mungkin, buatlah cerita yang komunikasinya bernilai. Guru perlu terus menggerakkan kreatifitasnya dengan mengamati dengan seksama keseharian siswa, agar dapat mengetahui adegan cerita seperti apakah yang akan menarik siswa untuk melakukan kegiatan role play. (T) 6: Setelah presentasi role play, apa yang dilakukan guru? (J) 6: Adalah kurang baik bila guru hanya menyuruh siswa melatih role play lalu menampilkannya di depan kelas saja. Guru harus mendengarkan percakapan role play siswa dengan seksama, dan memberikan masukan evaluasi/feed back. Berikut beberapa contoh cara feed back. - Feed back dengan menggunakan Monitor Sheet/lembar pemantauan. - Feed back dengan menggunakan rekaman video ataupun rekaman audio. Selain itu, ketika mendengarkan presentasi role play siswa, guru harus memperhatikan beberapa poin berikut ini: - Apakan tujuanberkomunikasinya tercapai atau tidak. - Apakah siswa mempergunakan ekspresi bahasa yang sesuai dengan perannya atau tidak. Kemudian, setelah presentasi role play, ada baiknya juga bila seluruh siswa saling memikirkan dan berbagi ide mengenai contoh percakapan lainnya, maupun cara-cara lain untuk mencapai tujuan komunikasi tersebut. Dan sebagai tambahan, akan sangat baik pula bila seluruh kelas bersama-sama memikirkan dan membicarakan sisi perbedaan budaya dan sosial IndonesiaJepang. Misalnya ketika dalam percakapan ada tindakan yang berbeda antara orang Jepang dan Indonesia, maka bagaimana umumnya orang Jepang akan bertindak dalam menjalankan percakapan tersebut.Penulis: MASUYAMA Tomoe, Tenaga Ahli Bahasa Jepang, The Japan Foundation Jakarta

Japanese Language Expert Wilayah Bali (Periode 2008-2011)

Walaupun saya hanya bisa mengucapkan kata-kata yang biasa saja, akan tetapi, selama 3 tahun ini saya telah belajar berbagai hal dari para pembaca sekalian melalui EGAO. Saya ucapkan terima kasih banyak. Terakhir ditutup dengan gaya Indonesia Jika saya ada salah, mohon dimaafkan.Japanese Language Expert Wilayah Jateng & D.I. Yogyakarta (Periode 2008-2011)

sambungan dari hal. 5di Wilayah Timur Jepang. Namun keinginan para kandidat untuk bekerja di Jepang sebagai Perawat dan Care Worker yang tak tergoyahkan sangat mengobarkan semangat saya. Pelatihan di Jakarta hanya selama 3 bulan, tetapi dengan berkontribusi dalam pembelajaran di kelas Bahasa Jepang, saya ingin turut mendukung mereka agar sukses sebagai Perawat dan Care Worker di Jepang, serta diberkahi dalam pekerjaannya. Kedua, kegiatan Asosiasi Studi Pendidikan Bahasa Jepang Indonesia (ASPBJI) Korwil Jabodetabek yaitu Pedoman Bahasa Jepang dalam Penyusunan Tata Bahasa dan Wacana Buku Minna No Nihongo II . Para pengajar dari tiap Perguruan Tinggi (PT) saling berbagi buku pelajaran, membuat pertimbangan dalam pengaturan pokok bahasan kuliah dan pengajaran. Kegiatan Kelompok Belajar ini berjalan setiap minggu pada hari Jumat. Pengajar Tetap The Japan Foundation, Jakarta, Evi Sensei dan saya juga berpartisipasi dalam Kelompok Belajar ini. Sejak mulai mengajar program EPA, kami memang tidak dapat berpartisipasi untuk ikut dalam Kelompok Belajar ini lagi, tapi kami telah berpartisipasi dalam Pedoman Pembelajaran Bahasa Jepang yang terlaksana sebelum Kelompok Belajar dimulai. Tujuan utama berpartisipasi dalam kegiatan yang bercabang ini adalah dapat mengetahui apa yang dilakukan para dosen universitas ketika berkumpul bersama secara berkala, dan lagi saya pikir kegiatan Gakkai ini akan memberi lebih banyak kesempatan bagi para dosen untuk lebih aktif lagi. Saya ingin berpartisipasi dalam kegiatan ini bersama mereka sampai kegiatan ini berakhir. Saya bekerja, tapi juga banyak belajar dari guru dan dosen yang beraktivitas di berbagai daerah di Indonesia. Apa yang saya lihat selama ini belum cukup bagi saya, tetapi hal inilah yang menjadi dasar keinginan saya untuk terlibat aktif dalam sesuatu yang positif. Saya juga masih banyak kekurangan, tetapi saya berharap dapat terus belajar dan menelaah tentang Bahasa Jepang bersama para pengajar. Mulai saat ini dan seterusnya, mohon bantuan dan kerjasamanya.Oleh : TAKEUCHI Hiroko, Asisten Pengajar Bahasa Jepang JF Jakarta.

Tiga tahun yang berisi. Ini semua semata-mata berkat para pengajar, pembelajar dan semua orang Indonesia. Saya harap mulai sekarang dan seterusnya pendidikan bahasa Jepang di Indonesia akan semakin berkembang. Terima kasih banyak.

Japanese Language Expert Wilayah Jabodetabek (Periode 2009-2011)

Selama 2 tahun ini, saya bertemu dengan banyak pengajar dan pembelajar di Indonesia. Saya sangat senang karena kita bisa belajar, berpikir, berdiskusi, dan mengobrol bersama. Saya ucapkan banyak terima kasih karena sudah mengajarkan berbagai hal kepada saya yang banyak kekurangan ini. Wajah para pembelajar yang terlihat gembira saat belajar bahasa Jepang, para pengajar yang selalu berusaha demi para pembelajar, semua itu merupakan kekuatan motivasi saya. Saya berharap agar ikatan yang sudah terjalin ini terus berlanjut. Kemudian, saya juga berharap kita akan bisa bertemu lagi suatu saat nanti! Terima kasih banyak7

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

hajimemashite

Japanese Language Expert wilayah Jabodetabek

Japanese Language Expert wilayah Jateng & D.I. Yogyakarta

Para pembaca sekalian perkenalkan, nama saya MORIBAYASHI Ken. Mulai bulan Juni 2011 saya bertugas di wilayah Jabodetabek sebagai pengganti Akiyama-sensei. Sebenarnya saya sering ke Indonesia, akan tetapi sejak tahun 2001 saya tidak lagi berkecimpung dalam dunia pendidikan bahasa Jepang di Indonesia. Pada tugas kali ini pun, sambil melakukan kegiatan bersama-sama, saya juga ingin berdiskusi mengenai pembelajaran bahasa serta pendidikan bahasa Jepang. Bukan hanya itu saja, saya juga sangat menantikan melakukan berbagai macam kegiatan bersama anda sekalian. Mohon bantuan dan kerjasamanya.

Para pembaca sekalian perkenalkan saya Toda Akiko yang mulai bertugas di wilayah Jawa Tengah pada bulan Juni 2011. Bagi saya Indonesia adalah kampung halaman kedua saya, karena itu saya sangat senang sekali bisa kembali ke Indonesia. Saya sangat menantikan saat kita akan bisa belajar dan berdiskusi bersama nanti. Karena saya sangat suka mengobrol, jika para pembaca sekalian bertemu dengan saya, jangan segan-segan untuk menyapa saya. Mohon bantuan dan kerjasamanya.

Japanese Language Assistant untuk UNESA

Japanese Language Assistant untuk UNNES

Japanese Language Assistant untuk UPI

Apa kabar pembaca sekalian, perkenalkan, nama saya Serizawa Yumi. Mulai Bulan Agustus ini saya akan mulai bertugas di Universitas Negeri Surabaya. Ini pertama kalinya saya datang ke Indonesia. Indonesia itu negara yang seperti apa? Kira-kira saya akan bertemu dengan orang-orang seperti apa? Hal-hal seperti ini membuat saya menjadi antusias. Saya akan berusaha untuk mengenalkan berbagai hal tentang Jepang, Sebaliknya, saya akan merasa senang jika para pembaca sekalian pun mengajarkan berbagai hal tentang Indonesia kepada saya. Jika Anda berjumpa dengan saya, jangan sungkan untuk menyapa saya. Mohon bantuan dan kerjasamanya.8

Para pembaca sekalian, perkenalkan, nama saya WAKANA Yuiko, yang akan bertugas di Universitas Negeri Semarang mulai bulan Agustus 2011. Bagi saya kehidupan di Indonesia merupakan yang pertama kali. Kira-kira kehidupan di Indonesia itu seperti apa? dari sekarang saya sudah merasa antusias sekali. Karena masih banyak hal yang belum saya ketahui, mohon bimbingannya. Saya sudah tidak sabar untuk bisa saling berhubungan dengan Anda sekalian melalui bahasa Jepang. Mohon bantuan dan kerjasamanya.

Para pembaca sekalian, perkenalkan, nama saya SETO Ayako. Mulai bulan Agustus 2011 saya akan bertugas di Bandung, Indonesia. Saya sangat menantikan untuk bertemu dengan orang-orang Indonesia. Karena ini pertama kalinya saya ke Indonesia, saya akan senang sekali jika para pembaca sekalian bisa memberitahukan berbagai hal (bahasa, kebudayaan, makanan dll) tentang Indonesia. Mohon bantuan dan kerjasamanya !

EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

seri kehidupan orang Jepang

Orang Jepang sangat menyukai barang-barang yang unik

KINUGASA Hideko

Apakah para pembaca sekalian tahu tentang Kaiten-zushi ? Kaiten-zushi adalah restoran sushi dimana piring-piring berisi sushi diletakkan di atas ban berputar, sehingga piring-piring tersebut turut berputar. Apabila piring berisi sushi yang diinginkan oleh tamu datang ke arahnya, maka tamu tersebut bisa mengambilnya langsung. Konsep unik sushi berputar ini menjadi terkenal, dan kaiten-zushi bertahan di masyarakat. Orang Jepang sangat menyukai hal yang menyenangkan seperti ini. Kita bisa melihat secara sekilas kesukaan orang Jepang dari kehidupannya sehari-hari. Ketika muncul ide tentang sesuatu yang dirasakan lebih praktis dan menarik, orang Jepang akan berusaha membuatnya untuk dijadikan barang komersial. Jika barang tersebut berbeda dengan barang pada umumnya dan sangat menarik bagi orang-orang, khususnya kalangan anak-anak muda yang menginginkan barang yang praktis, maka begitu barang tersebut menjadi terkenal, barang tersebut pasti laku terjual. Baiklah, mari kita lihat beberapa contoh barang-barang unik seperti apa saja yang ada. < USB yang unik > Yang pertama, dari barang di sekitar kita yang dirasakan menyenangkan. Sekarang ini dalam bekerja, kita tidak bisa lepas dari komputer, bukan ?! Oleh sebab itu, kini banyak bermunculan berbagai macam barang komersial yang menggunakan sumber listrik dari USB yang dicolokkan ke komputer, seperti kipas angin mini dimana kita bisa menggunakan-nya pada saat suhu udara terasa panas, Pouch Food Warmer dan Cup Warmer bisa digunakan untuk memanaskan makanan dan minuman dengan memanfaatkan suhu panas dari listrik, ada juga sarung tangan hangat yang bisa digunakan untuk menghangatkan tangan kita saat udara dingin, bahkan alat pencukur yang menggunakan sumber listrik melalui USB yang tercolok ke komputer juga ada. Dengan alat-alat tersebut, sambil bekerja dengan komputer, orang bisa minum kopi hangat, mencukur kumis, dan jika hari sudah siang bisa memakan makanan yang hangat juga. Praktis, bukan ? Kira-kira barang mana yang ingin para pembaca sekalian coba? Akibat kebocoran yang terjadi pada pusat tenaga nuklir, pada musim panas tahun ini Jepang harus melakukan penghematan energi. Oleh karena itu, banyak bermunculan barang dagang penyejuk dengan menggunakan sumber listrik melalui USB yang dicolokkan ke komputer. Begitu pula dengan necktie cooler merupakan barang penyejuk unik, yang mana pada pangkal dalam dasi tersebut terdapatEGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

kipas yang dapat berputar dengan menggunakan sumber listrik melalui USB yang dicolokkan ke komputer. Dari kipas yang berputar tersebut berhembus angin ke daerah leher, sehingga bisa membuat kita merasa sejuk. Selain itu ada juga USB flash drive/Flashdisk dengan berbagai bentuk seperti bentuk Takoyaki, Shumai, Sushi, Botol Sake dll. Karena bentuknya yang lucu, USB flash drive ini sangat disukai oleh orang Jepang. Bisa jadi USB flash drive berbentuk sushi ini juga akan disukai oleh anak-anak muda di Indonesia. Kalau ada hal seperti ini tentu menarik ya, berawal dari pikiran seperti itu, maka terciptalah Car Navigation dengan Dialek. Dimana Car Navigation (GPS) tersebut dibuat dalam dialek Osaka, dialek Hakata, dialek Nagoya, dialek Tsugaru dll. Misalnya petunjuk 100 meetoru saki wo hidari ni magatte kudasai (Setelah 100 m ke depan harap belok ke kiri), jadi jika dalam dialek Osaka menjadi Honde, ato 100 meetoru kurai saki wo, guwa~tto hidari ni magatte ya (setelah 100 m ke depan harap belok ke kiri). Bukankah sepertinya menarik jika ada Car Navigation dengan Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Padang dll. Satu lagi, tisu toilet teka teki. Seperti namanya, pada tisu toilet tersebut tertulis teka teki, jadi di dalam toilet kita bisa bersantai sambil mengisi teka teki. Untuk perlengkapan toilet banyak barangbarang yang unik. Beberapa tahun lalu saat seri drama sejarah Ryouma ga Yuku menjadi booming, tisu toilet yang tertulis Surat dari Ryouma sepertinya menjadi oleh-oleh yang banyak terjual di daerah Kouchi yang menjadi lokasi drama tersebut. Minggu lalu saya membaca artikel di berita IT tentang Produk terbaru, Kopi Putih. Minuman dengan aroma dan rasa kopi, namun berwarna putih. Saya merasa penasaran dengan minuman tersebut, sehingga saya ingin meminumnya. Biasanya kopi itu berwarna hitam, tapi begitu dikatakan minuman tersebut berwana putih, kita menjadi terheran-heran. Jika berbicara tentang warna, ada juga stroberi putih yang harganya sangat mahal tapi sangat terkenal. Bahkan kari pun ada kari putih, kari merah, dan kari hitam, sesuatu yang tidak biasa seperti itu selalu laku terjual. Di Indonesia terdapat nasi kuning, tapi kalau dibuat nasi merah atau nasi hitam bagaimana ya reaksi orang-orang ?

Kemudian, ada juga barang yang digunakan untuk lelaki yang di sebut fragrance shirt. Kapsul mikro yang terdapat di bahan baju yang akan mengeluarkan wewangian seperti wangi bunga mawar jika terjadi gesekan dan tekanan saat memakai baju tersebut. Romantis ya. Beberapa tahun lalu pun terkenal permen karet wangi dimana setelah kita mengunyah permen karet tersebut, dari tubuh kita akan mengeluarkan aroma yang wangi pada saat berkeringat. Barang-barang yang membuat kita terheran-heran seperti ini sangat disukai oleh orang Jepang. < Kecenderungan Artistik > Secara pribadi yang saya inginkan adalah 4seasons cracker. Cracker model ini mengambil ide dari gaya Jepang, cracker biasanya digunakan saat mengadakan pesta atau acara-acara meriah lainnya. Isi dari cracker tersebut berbeda-beda, begitu cracker berbunyi dor, pada cracker musim semi akan keluar kertas berbentuk kelopak bunga sakura yang jatuh bertebaran, kalau cracker musim gugur maka akan berguguran kertas berbentuk daun dengan warna musim gugur, sedangkan cracker musim dingin akan berjatuhan kertas-kertas berwarna putih dengan bentuk kristal salju. Indah bukan ? Saya jadi ingin menggunakannya saat upacara kelulusan nanti ya. Yang terakhir adalah Gopan, barang yang tahun ini menjadi pembicaraan banyak orang. Walaupun hanya berupa alat pembuat roti dengan menggunakan bahan utama beras, akan tetapi karena menggunakan konsep yang menarik dengan menamakannya Gopan (perpaduan dari nama Gohan = Beras dan Pan = Roti), produk tersebut mulai membanjiri pasaran. Mungkin suatu saat nanti pada pagi hari di setiap rumah, sudah bukan lagi memakan nasi hangat yang baru matang , tapi memakan gopan (roti beras) hangat yang baru matang ya? Mungkin gopan ini bisa dimakan bersama dengan sup miso ya. Bagaimana? Apakah cerita ini dapat memberikan gambaran kepada para pembaca tentang berbagai macam barang yang berbeda dari biasanya, lucu, menyenangkan serta unik ini? Kira-kira kenapa ya orang Jepang sangat menyukai barang-barang yang unik seperti itu, cobalah para pembaca sekalian tanyakan kepada orang Jepang yang berada di sekitar anda. Mungkin Anda akan menemukan jawabannya.Penulis : KINUGASA Hideko, Tenaga Ahli Bahasa Jepang JF untuk Wilayah Jawa Barat9

ragam program

LAPORAN PROGRAM JF TAHUN FISKAL 2010/2011 Diklat Guru Bahasa Jepang SMA/MA/SMK Tingkat lanjutDiklat Lanjut untuk Guru SMA/MA/SMK Tahun 2011 telah diselenggarakan pada tanggal 25 April s.d 7 Mei 2011, diikuti oleh 24 orang peserta dari 9 wilayah. Dalam diklat lanjut ini, peserta mendapat materi berupa pengayaan kemampuan berbahasa Jepang, serta pengenalan beberapa metode dan cara untuk dapat terus mempertahankan kemampuan berbahasa Jepang meski telah kembali ke daerah masing-masing. Selain itu, dalam metodologi pembelajaran bahasa Jepang diberikan juga kesempatan untuk merasakan perbedaan model pembelajaran dan pembelajaran yang baik dalam praktek, memperdalam kemahiran IT untuk menunjang pembuatan media ajar, serta memperdalam kemahiran dalam me nyusun soal tes. Semoga materi diklat ini dapat diimbaskan kepada rekanrekan di daerah, serta meningkatkan kualitas pembelajaran para peserta.

Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Mahasiswa Tingkat Daerah Jabodetabek 2011Lomba pidato yang dilaksanakan oleh The Japan Foundation, Jakarta bekerjasama dengan PERSADA pada tanggal 22 Mei 2011 di Hall The Japan Foundation, Jakarta ini dimaksudkan untuk memilih 3 orang wakil dari daerah Jabodetabek pada acara Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Nasional Ke-40 Tahun 2011. Peserta lomba pidato berjumlah 11 orang, wakil dari 9 Program Studi Jepang/Bahasa Jepang Perguruan Tinggi dan 1 Kur-sus Bahasa Jepang di Jabodetabek. Lomba pidato kali ini juga didukung oleh PT. Panasonic Manufacturing Indonesia, PT Hoyu Indonesia, Kracie dan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Lomba Pidato Bahasa Jepang Ti n g ka t D a e r a h s e r u p a j u g a dilaksanakan di wilayah lainnya, yaitu sebagai berikut :Wilayah 1 Sumatera Utara 2 Sumatera Barat 3 Jawa Barat 4 Jawa Tengah Nama Kegiatan Lomba Pidato Bahasa Jepang Wilayah Sumatera Utara Ke-28 Lomba Pidato Bahasa Jepang dan Pekan Kebudayaan Jepang Ke-XI WilayahSumatera Bagian Tengah Tempat USU Medan Tanggal 21 Mei 2011

Univ. Bung Hatta 14 Mei 2011 Padang

Pekan Bahasa dan Budaya Jepang PSBJ - UNPAD, 20~21 Mei 2011 Ke-37 Tahun 2011 Jatinangor Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat FBS UNNES, 14 Mei 2011 Wilayah Jawa Tengah Tahun 2011 Semarang UGM Yogyakarta 14~15 Mei 2011 8 Mei 2011 Lomba Pidato Bahasa Jepang UNESA untuk Umum se-Jawa Timur Ke-32 Surabaya Lomba Pidato Bahasa Jepang untuk Umum se-Provinsi Bali Ke-8 Lomba Pidato Bahasa Jepang Tingkat Sulawesi Ke-18

5 D.I. Yogyakarta Dai 6 Kai Nihongo no Hi 6 Jawa Timur 7 Bali 8 Sulawesi

STIBA Saraswati 7 Mei 2011 Denpasar UNHAS, Makassar 15 Mei 2011

Workshop WI/CWI P4TK Bahasa Simulasi Diklat Tingkat Dasar Jepang SMA, maka dilaksanakan simulasi diklat dalam bentuk yang sama dengan diklat tingkat dasar yang sebenarnya. Tujuan dari kegiatan simulasi diklat ini agar WI/CWI P4TK Bahasa memperoleh keahlian sebagai seorang instruktur. Pada simulasi diklat tingkat dasar ini turut bergabung 6 guru bahasa Jepang di Jabodetabek yang bertindak sebagai peserta diklat. Pengajar untuk simulasi pelatihan diklat ini terdiri dari 3 orang WI dan 3 orang CWI. Sebanyak 3 orang Tenaga Ahli & Tenaga Pengajar bahasa Jepang dari The Japan Foundation, Jakarta yaitu Ms. H. Ozaki, Ms. K. Akiyama, dan Ibu Evi Lusiana juga bergabung dalam simulasi tersebut sebagai tim pengajar, dan setiap harinya meninjau kelas pelatihan, kemudian memberikan feed-back setelah kelas selesai. Selain itu ketua PGMP, Ibu Marta Nurullita juga bergabung dalam latihan simulasi pengajaran sebagai instruktur. Isi dari simulasi diklat terdiri dari analisa materi pengajaran, cara membuat materi pengajaran dan alat pengajaran, analisa bahan

Simulasi Diklat dilaksanakan pada tanggal 4 s.d 8 April 2011 atas kerjasama P4TK Bahasa, The Japan Foundation, Jakarta dan Persatuan Guru Mata Pelajaran (PGMP) Bahasa Jepang. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan Workshop Widya Iswara (WI)/ Calon Widya Iswara (CWI) P4TK Bahasa yang diadakan pada bulan Januari s/d Maret 2011. Oleh Karena itu, agar WI dan CWI P4TK Bahasa sebagai instruktur dapat memberikan bimbingan secara efektif kepada peserta diklat pelatihan guru bahasa10

pengajaran, alur pengajaran, pengenalan kosakata dan latihan dasar, pengenalan pola kalimat dan latihan dasar, uji kemampuan, ujian, dan evaluasi, latihan simulasi pengajaran. Pada hari terakhir, keenam peserta workshop melakukan simulasi pengajaran. Selain itu, PGMP Bahasa Jepang Jabodetabek yang diwakili oleh Ketuanya memberikan sertifikat sebagai tanda penghargaan bagi para peserta diklat. Para WI dan CWI yang berjumlah 6 orang tersebut dengan memanfaatkan berbagai hal yang sudah dipelajari pada workshop WI/CWI yang diadakan pada bulan Januari Maret 2011. Mereka bisa membuat power point pengajaran, melakukan model pengajaran, serta melakukan simulasi pelatihan dengan bersemangat. Saya berharap dengan Dimulai dari simulasi diklat tingkat dasar ini, saya berharap di waktu mendatang para WI/CWI ini akan memperbanyak penelitian, dan sebagai seorang instruktur mampu melaksanakan diklat pengajar.EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011

LAPORAN PROGRAM JF TAHUN FISKAL 2010/2011 Penutupan Kursus The Japan Foundation 2010/2011Pada tanggal 1 Juni 2011 diadakan acara Penutupan Kursus Tahun Ajar 2010 (2010/2011) di Hall The Japan Foundation, Jakarta. Para peserta kursus yang hadir kali ini adalah 19 orang peserta Tingkat Lanjut 2 (Jokyu 2), 7 orang peserta Pelatihan Guru Tingkat Menengah 4 (Chukyu 4), 11 orang peserta Pelatihan Guru Tingkat Menengah 1 (Chukyu 1), 11 orang peserta Pelatihan Guru Tingkat Dasar Menengah 1 (Shochukyu 1), dan secara keseluruhan jumlah peserta kursus yang hadir ada 48 orang. Foto bersama dengan peserta Kursus Tingkat Lanjut Saya ucapkan selamat kepada Peserta Kursus yang dinyatakan lulus. Selain itu, ada juga Peserta kursus yang terpaksa tidak dapat kami luluskan karena tidak memenuhi standar nilai dan prosentase kehadiran yang ditetapkan JF. Meskipun demikian, mereka sudah berusaha dengan baik dan tidak menyerah untuk terus belajar hingga akhir masa kursus di JF. Terima kasih atas kerja keras dan usahanya. Sangat disayangkan, kursus ini adalah kursus terakhir, dan tidak ada lagi lanjutan dari kursus ini. Namun demikian, saya harap apa saja yang telah dipelajari di kursus JF terus dipergunakan dengan baik di kehidupan sehari-hari, juga dalam kegiatan apapun agar kemampuan bahasa Jepang dapat terus terlatih, dan para mantan peserta kursus diharapkan untuk terus belajar bahasa Jepang. Berikut ini acara pada hari Penutupan Kursus 1. Sambutan dari Director General The Japan Foundation, Jakarta Penyerahan penghargaan bagi peserta dengan nilai terbaik di tiap kelas dan kata sambutan dari tiap peserta terbaik. 2. Pengenalan dan Sambutan Staf Pengajar Kursus 3. Penyerahan Penghargaan Kehadiran 100% dan Tidak Pernah Terlambat 4. Foto bersama tiap kelas 5. Penampilan persembahan tiap kelas 6. Berbincang-bincang sambil menikmati makanan khas Indonesia. The Japan Foundation, Jakarta setiap tahunnya melaksanakan acara Penutupan Kursus seperti ini. Namun, tahun ini menjadi tahun terakhir diadakannya Penutupan Kursus. Penampilan tiap kelas di Penutupan Kursus yang terakhir ini sungguh bagus. Tiap kelas mengerahkan seluruh usaha dan kerja keras yang ekstra, khususnya kelas Bahasa Jepang Tingkat Lanjut 2 (Jokyu 2) yang sengaja menyisihkan waktunya sejak 2 minggu sebelum Penutupan Kursus untuk berkumpul di JF dan berlatih hingga larut malam demi penampilan mereka di acara Penutupan Kursus. Terakhir kami sampaikan bahwa informasi tentang kursus bahasa Jepang JF tahun ajar 2011 dimuat di website JF (www.jpf.or.id) dan brosur yang dibagikan. Anda dapat mengunjungi website kami kapan saja untuk mengetahui dengan pasti informasi kursus tersebut. Agar dapat terus meningkatkan kemampuan bahasa Jepang Anda semua, serta mempertahankan kemampuan bahasa Jepang Anda, ikutilah terus kursus bahasa Jepang di JF!Oleh: MASUYAMA Tomoe, Tenaga Ahli Bahasa Jepang JF, Jakarta

Ujian Kemampuan Bahasa Jepang Ke-2 Tahun 2011 di Indonesia1) Pelaksanaan Ujian : MINGGU, 4 DESEMBER 2011 2) Pendaftaran Ujian : 8 AGUSTUS s/d 15 SEPTEMBER 2011 (29 Agustus s/d 3 September 2011 : LIBUR) Kota : Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali. Informasi lebih lanjut tentang pendaftaran ujian di Indonesia, klik : www.jpf.or.id.EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011 11

ragam program

PROGRAM JF TAHUN FISKAL 2011/2012Kursus Bahasa Jepang JF dalam bentuk yang baru

The 2011 Japanese-Language Program for High School StudentsSebanyak 3 orang siswa yang berprestasi sebagai Juara Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Siswa SLTA Tingkat Nasional ke-10 tahun 2011 diundang untuk berkunjung ke Jepang selama 2 minggu melalui Japanese-Language Program for High School Students dari The Japan Foundation Japanese Language Institute, Kansai ini. Selama mengikuti program, para siswa yang mewakili siswa Indonesia ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman mereka tentang bahasa Jepang, kebudayaan dan masyarakat Jepang melalui kegiatan belajar di kelas, studi tur, program pertukaran dengan siswa SMA di Jepang, dll. Siswa dari Indonesia yang mendapat kesempatan untuk mengikuti program kunjungan ke Jepang pada tanggal 29 Juni s/d 13 Juli 2011 ini adalah : 1) Inggar Armytasari, Siswi SMA Taruna Nusantara, Magelang. (Juara 1) 2) Asyifaa Rahmah Feryati, Siswi SMA Negeri 10 Bandung (Juara 2) 3) Stella Novelina, Siswi SMAK Stella Duce, Yogyakarta (Juara 3)

Mulai tahun 2011, Kursus Bahasa Jepang The Japan Foundation, Jakarta (JF) tidak lagi dalam bentuk kursus yang selama ini dilaksanakan, tapi akan menampilkan bentuk kursus yang baru. Setiap jenis kelas tidak lagi dilaksanakan selama 1 (satu )tahun, tapi lebih singkat, dan isi pelajaran yang diberikan pun akan lebih fokus lagi. Mengawali kursus yang baru, akan dibuka kelas : Jokyu Chokai 1) (Menyimak Tingkat Lanjut) Jokyu Dokkai 2) (Pemahaman Wacana Tingkat Lanjut). Tujuannya melatih strategi dan cara mempelajari Chokai ataupun Dokkai dengan efektif. Kursus ini sangat bermanfaat untuk persiapan Ujian Kemampun Bahasa Jepang (Nihongo Noryoku Shiken/NNS) level N1. Terbuka untuk umum, termasuk yang pernah mengikuti kursus di JF. Jadwal Kursus JENIS Jokyu Chokai Jokyu Dokkai HARI Rabu Senin WAKTU 18:30~20:00 18:30~20:00

Syarat Peserta & Pendaftaran 1. Telah lulus NNS Level 2 /N2 2. Lulus ujian yang diadakan di JF 3. Fotokopi sertifikat dan lembar nilai NNS Level 2/N2 4. Pasfoto 3x4 (2 lembar) 5. Fotokopi KTP/paspor Pendaftaran Awal Tanggal : 4 s/d 27 Juli 2011, Pkl. 10:00~18:00 WIB Ujian Masuk 1. Jokyu Chokai : Rabu, 3 Agustus 2011 2. Jokyu Dokkai : Senin, 8 Agustus 2011 Pendaftaran Ulang Tanggal : 12 s/d 22 Agustus 2011, Pkl. 10:00 ~ 18:00 WIB Untuk informasi lebih rinci, hubungi : Bagian Bahasa Jepang The Japan Foundation, Jakarta (Sdri. Mimi/ Tel. 021-5201266). DIMULAI 7 Sep 2011 12 Sep 2011 PERTEMUAN 12 x 12 x

PESERTA _ 25 + _ 25 +

16th Japanese Speech Award for Overseas High School Student Diklat Tingkat Dasar bagi Guru Bahasa Jepang SMA/MA/SMKTanggal : 26 September s/d 8 Oktober 2011 Tempat : kota Surabaya Penyelenggara : P4TK Bahasa bekerjasama dan The Japan Foundation, Jakarta Peserta : 24 orang guru bahasa Jepang SMA/ MA/SMK dari 8 wilayah, yaitu Jateng, DIY. Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel dan Sulteng. (peserta sudah dipilih bersama oleh JF Jakarta dan P4TK Bahasa)merupakan terbitan berkala dari Bagian Bahasa Jepang The Japan Foundation, Jakarta yang berisikan informasi bahasa Jepang dan pengajaran bahasa Jepang, dan dibagikan secara cumacuma bagi lembaga-lembaga yang berkecimpung maupun yang terkait dengan pengajaran bahasa Jepang di Indonesia. Jika para pembaca ingin menyampaikan tulisan tentang pendidikan bahasa Jepang atau pun saran, pendapat dan harapan mengenai tema dan topik yang telah atau akan dimuat dalam EGAO, silakan layangkan surat Anda ke alamat kami :

The Japan Foundation, Jakarta bekerjasama dengan Education Guardianship Group, Specified Non-Profit Organization sebagai penyelenggara Japanese Speech Awards (JSA) di Jepang sejak tahun 2002 memberikan kesempatan kepada siswa dari Indonesia untuk mengikuti program ini. Melalui program JSA, siswa asing dan siswa Jepang diharapkan dapat saling memahami dengan lebih baik lagi tentang perbedaan budaya di antara mereka, sehingga kelak para generasi muda ini dapat menjadi orang-orang yang berpikiran terbuka terhadap dunia internasional. Pada tahun 2011 ini, kegiatan JSA rencananya akan berlangsung di

wilayah Kawasaki, Jepang dari tanggal 22 s/d 31 Juli 2011, dan kali ini Indonesia akan diwakili oleh Sdr. Ricky Kurniawan, Siswa SMA Negeri 3 Sidoarjo yang berhasil menjadi Juara 4 pada Lomba Pidato Bahasa Jepang bagi Siswa SLTA Tingkat Nasional Tahun 2011. Siswa-siswa dari luar negara Jepang yang diundang untuk menjadi peserta program JSA tahun 2011 berasal dari negara Amerika Serikat, Inggris, Irlandia Utara, Indonesia, Australia, Kanada, Korea, China, Kamboja, Singapura, Hongkong, Selandia Baru, Brasil, Polandia, Malaysia dan Rusia.

Simulasi Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (UKBJ) 2011Pendaftaran Calon Peserta Hari/Tanggal : Selasa, 19 Juli s/d Jumat, 19 Agustus 2011 (Sabtu & Minggu: TUTUP). Waktu : Pk. 09:00 s/d 17:00. Tempat : Summitmas I, lantai 3. Syarat Pendaftaran 1. Akan mengikuti Ujian Kemampuan Bahasa Jepang bulan Desember 2011. Dimulai Jumlah TM Latihan N1 27 Sept 8x 2. Harus mendaftar di kelas yang sesuai dengan level UKBJ 2011 yang akan diikuti. 3. Melampirkan bukti pendaftaran UKBJ 2011 4. Mengisi formulir pendaftaran yang dapat diperoleh di: - Kantor The Japan Foundation, Jakarta. - Website The Japan Foundation, Jakarta (www.jpf.or.id.) Keterangan: Tidak ada ujian masuk. Peserta ditentukan melalui undian, (jika jumlah pendaftar melebihi quota) Latihan N3 29 Sept 8x Latihan N4 - 20 Sept - 01 Nov 4x Latihan N5 - 22 Sept - 03 Nov 4x

Bagian Bahasa Jepang, The Japan Foundation, Jakarta Summitmas I Lantai 3, Jl. Jend. Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190. Tel. 021-5201266, Fax 021-5251750, e-mail : [email protected] Penanggung Jawab Umum : TAKAHASHI Yuuichi. Pemimpin Redaksi : Apin Supinah Redaktur : OZAKI Hiroko, MASUYAMA Tomoe, AKIYAMA Kayo, MACHIDA Kahori, TAKEUCHI Hiroko, Evi Lusiana, Vivi Triani Adris 12

Latihan N2 28 Sept 8x

Keterangan : Jam Belajar Pkl. 18.30 20.00, Quota masing-masing kelas 30 orang. Informasi lebih lanjut : Hubungi Sdri. Mimi / Sdr. Galih di Bagian Bahasa The Japan Foundation, Jakarta.EGAO, Vol. 13 / No. 3 - Juli 2011