10
Efikasi Diri dan Kinerja Guru serta Hasil Belajar Literasi Siswa Riswanda Setiadi

Efikasi Diri dan Kinerja Guru serta Hasil Belajar Literasi ...file.upi.edu/Direktori/FPBS/...RISWANDA_SETIADI/Presentasi__2007.pdf · Siswa memiliki tingkat kemampuan membaca dan

  • Upload
    dinhanh

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Efikasi Diri dan

Kinerja Guru serta

Hasil Belajar Literasi

Siswa

Riswanda Setiadi

Efikasi Diri (Self-Efficacy):

“beliefs in one’s capability to organize

and execute the courses of action

required to manage prospective

situations.”

one’s beliefs in his/her own abilities

have powerful effects on his/her

behaviour, motivation and eventually

his/her success or failure. (Bandura, 1997)

Sumber Informasi Efikasi Diri

pengalaman tentang keberhasilan pribadi (enactive mastery experiences)

pengalaman keberhasil orang lain yang dijadikan model (vicarious experiences)

pujian dan penghargaan sosial (verbal persuasion and other related social recognitions)

keadaan psikologis dan afektif individu (physiological and affective states).

Efikasi Diri dalam Konteks

Pengajaran

“teacher’s beliefs in her/her competence to achieve instructional goals despite difficult situations” (Tschannen-Moran & Wolfolk Hoy, 2000)

Model Korelasi

Teacher

Self-Efficacy

Teacher

Self-

Appraisal

Teacher

Performance

Principal

Rating

Literacy

Outcomes

Sampel Penelitian

Sampel penelitian berasal dari 16

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kota dan Kabupaten Bandung:

16 Kepala Sekolah

40 Guru

393 Siswa

Instrumen Penelitian

• Skala Efikasi Diri Guru

• Skala Penilaian Diri Guru

• Skala Penilaian Kepala Sekolah

• Tes Membaca dan Menulis

• Observasi Kelas

• Wawancara

Hasil Penelitian

Guru memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi (skor rata-rata 132 dari skor total 153).

Siswa memiliki tingkat kemampuan membaca dan menulis sedang (skor rata-rata membaca 30,8 dari skor total 45 dan skor rata-rata menulis 6,48 dari skor total 10).

Korelasi antara efikasi diri guru dan hasil belajar literasi siswa tidak kuat (membaca r = -.139 dan menulis r = .094).

Penilaian diri guru berkorelasi signifikan signifikan dengan efikasi diri guru (r = .741), tetapi penilaian kepala sekolah tidak berkontribusi signifikan terhadap efikasi diri guru (r2

= .005). Modeling jarang ditemukan dalam kegiatan instruksional

dan guru sangat bergantung pada buku teks (buku paket). Kemampuan bertanya guru untuk meningkatkan

pemahaman siswa hanya berada pada taraf kognitif rendah.

Pada umumnya guru menunjukkan antusiasme dalam proses belajar mengajar.

Kesimpulan

Ada kemungkinan bahwa penelitian ini hanya melibatkan guru yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi.

Efikasi diri yang tinggi tidak disertai dengan peningkatan kinerja guru.

Ada perbedaan kultural dalam kaitannya dengan efikasi diri guru dan pengukurannya.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjustifikasi hasil penelitian ini.

Terima Kasih