10
EBM CRITICAL APPRAISAL Endometrial cancer survival after breast cancer inrelation to tamoxifen treatment: Pooled results from three countries Disusun oleh : Nama : Nidya Febrina NPM : 1102010206 Nama : Novi Alvirahmi NPM : 1102010209 Dosen Pembimbing :

EBM 2

Embed Size (px)

Citation preview

EBMCRITICAL APPRAISAL

Endometrial cancer survival after breast cancer inrelation to tamoxifen treatment: Pooled results from three countries

Disusun oleh :Nama: Nidya FebrinaNPM: 1102010206Nama: Novi AlvirahmiNPM: 1102010209

Dosen Pembimbing :dr. Fathul Jannah, MSi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIAPRIL 2013

EBM

Nama: Nidya FebrinaNama: Novi AlvirahmiNIM: 1102010206NPM: 1102010209

TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINESkenarioSeorang wanita berusia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan pendarahan setelah 7 bulan tidak haid, pasien merasa berat badannya menurun drastis,merasa cepat lelah, dan nyeri perut dan punggung bagian bawah. Dari anamnesis pasien memiliki riwayat kanker payudara 7 tahun yang lalu, dan mengkonsumsi tamoxifen lebih kurang selama lima tahun.Pada pemeriksaan fisik didapatkan asites, dan pada palpasi teraba massa pada abdomen bagian bawah. Kemudia dokter melakukan pemeriksaan penunjang seperti kuretase, USG, dan biopsi. Dari hasil pemeriksaan dokter mendiagnosa pasien menderita kanker endometrium.Pertanyaan (foreground question)Bagaimanakah prognosis dari wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan tamoxifen jangka panjang dan tanpa riwayat penggunaan tamoxifen?PICO Population: Wanita dewasa dengan keluhan perdarahan pervaginam yang terus menerus Intervention: Wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan tamoxifen jangka panjang Comparison:Wanita kanker endometrium tanpa riwayat penggunaan tamoxifen Outcomes: Wanita kanker endometrium dengan riwayat penggunaan tamoxifen jangka panjang memiliki prognosis lebih buruk dari pada wanita kanker endometrium tanpa riwayat penggunaan tamoxifemnPencarian bukti ilmiahAlamat website: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22691381Kata kunci: endometrial cancer AND tamoxifen treatment AND prognosisLimitasi: Januari 2003 Januari 2013Hasil Pencarian: 27

Dipilih artikel berjudul:Endometrial cancer survival after breast cancer inrelation to tamoxifen treatment: Pooled resultsfrom three countriesREVIEW JURNALPendahuluanTamoxifen is an effective treatment for breast cancer but an undesirable side-effect is an increased risk ofendometrial cancer, particularly rare tumor types associated with poor prognosis. We investigated whether tamoxifentherapy increases mortality among breast cancer patients subsequently diagnosed with endometrial cancer.MetodeWe pooled case-patient data from the three largest case-control studies of tamoxifen in relation toendometrial cancer after breast cancer (1,875 patients: Netherlands, 765; United Kingdom, 786; United States, 324)and collected follow-up information on vital status. Breast cancers were diagnosed in 1972 to 2005 withendometrial cancers diagnosed in 1978 to 2006. We used Cox proportional hazards survival analysis to estimatehazard ratios (HRs) and 95% confidence intervals (CI).HasilA total of 1,104 deaths occurred during, on average, 5.8 years following endometrial cancer (32% attributed to breast cancer, 25% to endometrial cancer). Mortality from endometrial cancer increased significantly with unfavorable non-endometrioid morphologies (P < 0.0001), International Federation of Gynaecology and Obstetrics staging system for gynecological malignancy (FIGO) stage (P < 0.0001) and age (P < 0.0001). No overall association was observed between tamoxifen treatment and endometrial cancer mortality (HR = 1.17 (95% CI: (0.89 to 1.55)). Tamoxifen use for at least five years was associated with increased endometrial cancer mortality (HR =1.59 (1.13 to 2.25)). This association appeared to be due primarily to the excess of unfavorable histologies and advanced stage in women using tamoxifen for five or more years since the association with mortality was no longer significant after adjustment for morphological type and FIGO stage (HR = 1.37 (0.97 to 1.93)). Those patients with endometrioid tumors, who stopped tamoxifen use at least five years before their endometrial cancerdiagnosis, had a greater mortality risk from endometrial cancer than endometrioid patients with no tamoxifenexposure (HR = 2.11 (1.13 to 3.94)). The explanation for this latter observation is not apparent.KesimpulanPatients with endometrial cancer after breast cancer who received tamoxifen treatment for five yearsfor breast cancer have greater endometrial cancer mortality risk than those who did not receive tamoxifen. This canbe attributed to non-endometrioid histological subtypes with poorer prognosis among long term tamoxifen usersAPAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID?A. Petunjuk Primer1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B. Petunjuk sekunder1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgrup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk faktor-faktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)?IYA

APA HASILNYA?1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN?1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya?YA

2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu?TIDAKDalam jurnal penelitian ini tidak disebutkan bahwa pemilihan terapi tertentu mempengaruhi hasil prognosis kanker endometrium.

3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya?YADalam jurnal penelitian ini disebutkan bahwa hasil prognosis kanker endometrium dengan riwayat terapi tamoxifen lebih buruk dibandingkan pasien kanker endometrium tanpa riwayat penggunaan tamoxifen.

7