DOGIKEL Presentation B

Embed Size (px)

Citation preview

Oleh

Drg. Sarasati, MMFakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta

I.KepMenKes RI no. 1415 / Menkes / SK / X / 2005tentang : Kebijakan

Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga

Terselenggaranya yandogikel yg terstandarisasi dg mutu, keamanan, biaya yg terkendali serta relevan dg kbthn masy. Terselenggaranya pembinaan,pengen dalian, dan evaluasi teknis fungsional atas penyelenggaraan yandogikel. Tersedianya panduan u/ melaksana kan penyelenggaraan yandogikel di propinsi dan kabupaten/kota.

Dokter Gigi Keluarga : drg yg mampu Mberikan yankesgi yg berorientasi komunitas melalui unsur keluarga sbg target utama, serta memandang individu2 baik yg sakit/sehat sbg bagian dr unit keluarga & komunitasnya.

Dogikel juga merupakan drg yg mampu Melayani masy melalui unit keluarga, yg berfungsi sbg kontak pertama, menganalisa kebutuhan, rencana perawatan dan asuhan, serta melaksanakan yandokgi pd tingkat individu & keluarga sesuai lingkup kewenangannya.

Dogikel juga hrs. mlkn rujukan u/ menjaga kesinambungan kesgikel dg mengutamakan pendekatanpromotif preventif, penerapan iptekdogi yg sesuai & benar, terpadu, holistik, & berkesinambungan, dg memperhatikan yankesgi yg terkendali mutu, dan biayanya.

Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 :Terciptanya masy.Ind yg sehat & mampu menjangkau layanan kes bermutu. Layanan kes yg diberikan di seluruh wilayah Ind hrs dilakukan secara adil, merata, dan optimal

Empat Misi Pembangunan Kesehatan RI.:1.

Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masy u/ hidup sehat 3. Memelihara & meningkatkan pelayanan kes yg bermutu, merata, dan terjangkau 4. Memelihara & meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masy, serta lingkung an nya

Yankesgilut bag integral Yankes Urutan pertama 10 kelomp peny.yg dikeluhkan masy (60% pdd) (SKRT-Surkesnas, 2001) 62,4% pdd mrs terganggu pek/seko lah krn sakit gigi (Surkesnas,1998) * Perilaku pelihara diri kesgi dari masy masih rendah (8,1%)(Surkesnas,1998) * Motivasi berobat gigi masih rendah (yg mengeluh sakit gg: 87% tak berobat; 69,3% mengobati sendiri

me kan derajat kesgilut melalui layanan tk pertama yg ef.ef. berkualitas Yandokgikel

di Ind. Upaya kesgilut blm mnyeluruh,terpadu,& berkesinambungan Perilaku drg : msh. pasif menunggu pasien Jangkauan layanan masih belum memadai ( rasio Pusk : drg = 3 : 1 ) * Pembiayaan kes. di Ind msh rendah (rata2 2,2% PDB; WHO: 5% PGB/ thn) 30% sumber Pem.; 70% masy & swasta subsidi tunai mandiri (out of pocket) tdk efektif dan blm termobilisasi * jml.peserta askes 27,9% tmsk bebas biaya(Askeskin)

Kecuali itu masalah : Sumber daya (manusia, obat/perbekalan,pemberda yaan masy.) yang belum tertata baik Manajemen Kesehatan gigi msh prl ditata ulang

Pemerataan sarana & tenaga kesgi blm memadai Biaya yankesgi msh relatif tinggi, < terjangkau Sikap/perilaku pasien yg berobat kalau sakit saja

hrs diubah mjd memelihara kesgilut direalisasi dg konsep layanan kedogikel

Kemandirian dlm upaya pemeliharaan kesgi & tercapainya derajat kesgIlut setinggi-tingginya, melalui pelayanan dogikel secara efisien, efektif, adil, merata, & bermutu

Mendorong kemandirian kel dlm menjaga & memelihara kesgilut

Mengusahakan tersedia-nya yan dogikel yg merata, bermutu, dan terjangkau * Memberikan pelayanan, memelihara, & meningkatkan kesgi perorangan / masy (kel binaan) shg tercapai derajat kesgilut yg diharapkan

* Meningkatkan profesionalisme dogikel dlm mengemban peran, tugas, dan fungsinya Meningkatkan kemitraan dg profesi, institusi pendidikan, dan pihak2 terkait

* kemandirian kel dlm menjaga & memeliha* * * * ra kesgilut mereka Kel peroleh yankesgilut optimal, bermutu, terstruktur, dan berkesinambungan Tertata pembiayaan yankedogikel Tertata administrasi & manajemen yankedogikel Terbina profesionalisme dogikel secara berkesinambungan

Pada th 2010 Ind * Jml. Kel binaan dogikel (tim) mencapai 28% * 80% drg dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan kedogikel, shg sistem administrasi / manajemen yandogikel memenuhi standar

1. 2. 3. 4.

Dokter Gigi Kontak Pertama (First Contact) Layanan bersifat pribadi (Personal Care) Pelayanan Paripurna (Comprehensive) Paradigma sehat

5. Pelayanan berkesinambungan (Continuous care)

6. Koordinasi dan kolaborasi 7. Family and Community oriented

Pelayanan Paripurna (Comprehensive) artinya meliputi promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif tapi pelayanannya lebih menekankan pada upaya upaya promotif (spesific protection & early diagnosis and prompt treatment)

Dogikel shrsnya berperan sbg : 1. Pemberi layanan komitmen tinggi,profesional & etis

2. Ujung tombak sistem yankes nasional yan tk pertama, penapis rujukan ke fasilitas yg lebih mampu 3. Koordinator pemeliharaan kesgilut pasien & kel nya, serta menjalin hub harmonis dg setiap individu & institusi 4. Penggalang peran serta masyarakat dlm upaya meningkatkan kesgilut masy

Aspek Filosofis yg mendasari : a. Individu yg sakit/sehat mrp bag dari kel. & komunitasnya. b. Mengutamakan pendekatan promotifpreventif melalui analisis biopsikososial bdsr kbthn prwtn & asuhan sesuai Iptekdokgi c. Pendekatan terpadu, holistik / menyeluruh, dan berkesinambungan. d. Manajemen efisiensi, efektif biaya, dan penjagaan mutu

Masalah kesgilut apa saja yg sering ditemui pd st kel? kbthn layanan & asuhan spesifik dari kel.

LINGKUP MASALAH KESGILUT KELUARGA : 1. Fase tumbuh kembang awal / janin 2. Fase kanak-kanak 3. Fase remaja 4. Ibu dan Ibu hamil 5. Bapak 6. Lansia 7. Komponen perilaku kesehatan konseling8. Komponen mutu & kompetensi masalah standar profesi

1. 2. 3. 4.

Pelayanan darurat Pelayanan Pencegahan Pelayanan Medik Dasar Pelayanan Medik Khusus

Bentuk pokok pembiayaan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dlm SKN : 1. Dana u/ UKP dari individu dlm kesatuan keluarga melalui JKP (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan) wajib atau JPK sukarela. 2. Dana u/ UKP masyarakat rentan dan keluarga miskin dari pemerintah melalui JPK wajib. 3. Dana dari masyarakat (dana sehat dan dana sosial keagamaan) digunakan u/ UKM dan UKP

3 bentuk pembayaran pra upaya tsb.: 1. Sistem Kapitasi 2. Sistem Paket 3. Sistem AnggaranTapi model pembiayaan dogikel bisa : Fee for service Pihak ketiga (Asuransi)/ pra upaya Membership

Ijin Penyelenggara : - Praktik perorangan - Praktik berkelompok * Pemberi ijin : - Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

Tidak punya STR dan SIP : penjara 3 th, denda 100 jt Tidak pasang papan nama, tidak buat rekam medis , tidak penuhi kwjbn drg.: penjara 1 th., denda 50 jt. Mempekerjakan drg tak ber SIP : 10 th penjara, denda 300 jt Bila dlkkn ol korporasi : Pecabutan ijin/ pidana 400jt.

Kedudukan Dokter Gigi Keluarga tergantung kepada peserta binaannya. * Bisa berada di suatu wilayah atau komplek yang sama dengan tempat tinggal para peserta binaannya, tetapi bisa juga berada dekat dengan wilayah tempat tinggal para binaannya. * Kedudukan dokter gigi keluarga bukan di bawah puskesmas wilayah tersebut. Tetapi di bawah pengawasan dinas kesehatan kabupaten / kota wilayah tersebut.

Bila dokter gigi keluarga menemukan kasuskasus penyakit epidemiologis (misalnya wabah penyakit menular) dari para peserta binaannya atau lingkungannya, maka dogikel wajib melaporkan hal tersebut ke Puskesmas wilayah bersangkutan.

Oleh Drg. Sarasati, MM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Jakarta

Dokter Gigi KeluargaI. Dasar Kebijakan II. Latar Belakang III. Analisis Situasi & Isu Strategis IV. Konsep Dasar Pelayanan Kedokgikel. V. Kedudukan, Organisasi dan Tatakerja VI. Upaya dan Azas Penyelenggaraan VII.Pengawasan, Pengendalian, Penilaian VIII.Standart Perijinan Praktik Dokgikel

I.KepMenKes RI no. 1415 / Menkes / SK / X / 2005tentang : Kebijakan

Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga

Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 :Terciptanya masy.Ind yg sehat & mampu menjangkau layanan kes bermutu. Layanan kes yg diberikan di seluruh wilayah Ind hrs dilakukan secara adil, merata, dan optimal

Empat Misi Pembangunan Kesehatan RI.:1.

Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masy u/ hidup sehat 3. Memelihara & meningkatkan pelayanan kes yg bermutu, merata, dan terjangkau 4. Memelihara & meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masy, serta lingkung an nya

Yankesgilut bag integral Yankes Urutan pertama 10 kelomp peny.yg dikeluhkan masy (60% pdd) (SKRT-Surkesnas, 2001) 62,4% pdd mrs terganggu pek/seko lah krn sakit gigi (Surkesnas,1998) * Perilaku pelihara diri kesgi dari masy masih rendah (8,1%)(Surkesnas,1998) * Motivasi berobat gigi masih rendah (yg mengeluh sakit gg: 87% tak berobat; 69,3% mengobati sendiri

me kan derajat kesgilut melalui layanan tk pertama yg ef.ef. berkualitas Yandokgikel

di Ind. Upaya kesgilut blm mnyeluruh,terpadu,& berkesinambungan Perilaku drg : msh. pasif menunggu pasien Jangkauan layanan masih belum memadai ( rasio Pusk : drg = 3 : 1 ) * Pembiayaan kes. di Ind msh rendah (rata2 2,2% PDB; WHO: 5% PGB/ thn) 30% sumber Pem.; 70% masy & swasta subsidi tunai mandiri (out of pocket) tdk efektif dan blm termobilisasi * jml.peserta askes 27,9% tmsk bebas biaya(Askeskin)

Kecuali itu masalah : Sumber daya (manusia, obat/perbekalan,pemberda yaan masy.) yang belum tertata baik Manajemen Kesehatan gigi msh prl ditata ulang

Pemerataan sarana & tenaga kesgi blm memadai Biaya yankesgi msh relatif tinggi, < terjangkau Sikap/perilaku pasien yg berobat kalau sakit saja

hrs diubah mjd memelihara kesgilut direalisasi dg konsep layanan kedogikel

IV.Konsep Dasar Pelayanan Kedokgikel. - Pengertian - Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran - Prinsip Pelayanan - Peran & Fungsi Dogikel - Bidang Garapan Dogikel - Kompetensi Dogikel - Strategi - Langkah-langkah

Dokter Gigi Keluarga : drg yg mampu Mberikan yankesgi yg berorientasi komunitas melalui unsur keluarga sbg target utama, serta memandang individu2 baik yg sakit/sehat sbg bagian dr unit keluarga & komunitasnya. Melayani masy melalui unit keluarga, yg berfungsi sbg kontak pertama, menganalisa kebutuhan, rencana perawatan dan asuhan, serta melaksanakan yandokgi pd tingkat individu & keluarga sesuai lingkup kewenangannya. Dogikel juga hrs. mlkn rujukan u/ menjaga kesinambungan kesgikel dg mengutamakan pendekatanpromotif preventif, penerapan iptekdogi yg sesuai & benar, terpadu, holistik, & berkesinam bungan, dg memperhatikan yankesgi yg terkendali mutu, dan biayanya.

Kemandirian dlm upaya pemeliharaan kesgi & tercapainya derajat kesgIlut setinggi-tinggi nya, me lalui pelayanan dogikel secara efisien, efektif, adil, merata,& bermutu Mendorong kemandirian kel dlm menjada & memelihara kesgilut Mengusahakan tersedianya yandogikel yg merata, bermutu, dan terjangkau Memberikan pelayanan, memelihara, & meningkatkan kesgi perorangan/masy (kel binaan) shg tercapai derajat kesgilut yg diharapkan Meningkatkan profesionalisme dogikel dlm mengemban peran, tugas, dan fungsinya Meningkatkan kemitraan dg profesi, institusi pendidikan, dan pihak2 terkait

* kemandirian kel dlm menjaga & memeliha* * * * ra kesgilut mereka Kel peroleh yankesgilut optimal, bermutu, terstruktur, dan berkesinambungan Tertata pembiayaan yankedogikel Tertata administrasi & manajemen yankedogikel Terbina profesionalisme dogikel secara berkesinambungan

Pada th 2010 Ind * Jml. Kel binaan dogikel (tim) mencapai 28% * 80% drg dan perawat gigi telah memperoleh pelatihan/pendidikan kedogikel, shg sistem administrasi / manajemen yandogikel memenuhi standar

1. Layanan dilandasi kebutuhan seluruh keluar ga, mk. prl. Pemeriks menyeluruh kesgilut --Kartu Rekam Medik Dental 2. Rencana terapi & asuhan komprehensif meliputi : 5 tingkat pencegahan disusun secara rinci, tmsk rujuk annya, & dikomunikasikan kpd kel binaan u/ perse tujuan tindakan medik gigi. Penjadwalan terapi dibu at bersama pemberi & penerima layanan

3. Tindakan / terapi & asuhan pelayanan bsft menyelu ruh dg mperhatikan kesgilut sbg bagian dari kese hatan secara utuh u/ prwtn individu disertai program asuhan kesehatan komunitas keluarga binaan. 4. Tindakan / terapi & asuhan pelayanan dilaksanakan secara profesional dg mengacu pd bukti2 klinik & epidemiologis yg ada. 5. Tindakan / terapi hrs sesuai prosedur standar baku, dan selalu diikuti ol evaluasi u/ peningkatan mutu layanan.

Dogikel shrsnya berperan sbg : 1. Pemberi layanan komitmen tinggi,profesional & etis 2. Ujung tombak sistem yankes nasional yan tkpertama, penapis rujukan ke fasilitas yg lebih mampu

3. Koordinator pemeliharaan kesgilut pasien & kel nya,serta menjalin hub harmonis dg setiap individu & institusi

4. Penggalang peran serta masyarakat dlmupaya meningkatkan kesgilut masy

Aspek Filosofis yg mendasari : a. Individu yg sakit/sehat mrp bag dari kel.& komunitasnya. b. Mengutamakan pendekatan promotifpreventif melalui analisis biopsikososial bdsr kbthn prwtn & asuhan sesuai Iptekdokgi c. Pendekatan terpadu, holistik/menyeluruh, dan berkesinambungan. d. Manajemen efisiensi, efektif biaya, dan penjagaan mutu

Masalah kesgilut apa saja yg sering ditemui pd st kel? kbthn layanan & asuhan spesifik dari kel.

LINGKUP MASALAH KESGILUT KELUARGA : 1. Fase tumbuh kembang awal / janin 2. Fase kanak-kanak 3. Fase remaja 4. Ibu dan Ibu hamil 5. Bapak 6. Lansia 7. Komponen perilaku kesehatan konseling8. Komponen mutu & kompetensi masalah standar profesi