36
Dr. DINI WIDIANTI, MKK KEDOKTERAN KERJA

DK-K3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hufjgjuefgiuewfgjefdbljuefhljhbfjhfurewhfljrbrbgjrbgrjuglbrjbrewjuewhflujfew

Citation preview

Page 1: DK-K3

Dr. DINI WIDIANTI, MKK

KEDOKTERAN KERJA

Page 2: DK-K3

OHS ( Occupational Health and Safety ) OSH ( Occupational Safety and Health ) OHSE OSHE Occupational Health ( Kesehatan Kerja ) Safety ( Keselamatan Kerja ) Occupational Medicine

ISTILAH

Page 3: DK-K3

Pengertian

Occupational Health :

Is the multidisciplinary approach to the prevention, recognition,diagnosis, treatment and control of work-related disease, injuries and other conditions

Page 4: DK-K3

Occupational MedicineIs the medical discipline that has the objective to provide

optimal physical, mental and social health for workers/communityof workers, through promotion, prevention, treatment and

rehabilitationof disease caused by work factors and environment

Page 5: DK-K3

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Page 6: DK-K3

Tugas Pokok Pelayanan Kesehatan Kerja1. Pemeriksaan kesehatan

sebelum kerja, berkala dan khusus2. Pembinaan dan pengawasan

atas penyesuaian pekerjaan3. Lingkungan kerja4. Perlengkapan saniter5. Perlengkapan untuk kesehatan

Page 7: DK-K3

6. Tenaga kerja dengan kelainan tertentu dalam kesehatannya

7. P3K8. Pendidikan kesehatan untuk

Tenaga kerja dan latihan untuk petugas P3K

9. Pencegahan dan pengobatan terhadap PAK dan penyakit umum

10. Nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, APD, gizi

Page 8: DK-K3

11. Membantu rehabilitasi akibat kecelakaan kerja atau PAK

12. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja terhadap pengurus

Page 9: DK-K3

Penyebab Penyakit akibat Kerja

Golongan Fisik : bising, radiasi, suhu ekstrem, tekanan udara, vibrasi, penerangan

Golongan Kimiawi : Semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut

Golongan Biologik : Bakteri, virus, jamur

Page 10: DK-K3

Golongan Fisiologik/Ergonomik : Desain tempat kerja, beban kerja

Golongan Psikososial : Stres psikis, monotoni kerja, tuntutan pekerjaan, dll

Page 11: DK-K3

Penyakit Akibat KerjaTujuh langkah diagnosis PAK :1. Diagnosis Klinis2. Pajanan yang dialami3. Hubungan pajanan dengan penyakit4. Pajanan yang dialami cukup besar5. Peranan faktor individu6. Faktor lain diluar pekerjaan7. Diagnosis PAK atau bukan PAK

Page 12: DK-K3

ALUR MENEGAKKAN DIAGNOSIS PENYAKIT OTOT RANGKA AKIBAT KERJA

2. PAJANAN YANG DIALAMIIdentifikasi faktor risiko ditempat kerja yang mungkin berpengaruh, berdasarkan anamnesis, pengamatan dan pengukuran lingkungan kerja

3. HUBUNGAN ANTARA PAJANAN & PENYAKITAda/tidaknya hubungan antara lokasi gangguan muskuloskeletal dengan beban/cara/posisi kerja

7. PENYAKIT AKIBAT KERJA Bila cukup bukti bahwa faktor

pekerjaan berpengaruh terhadap penyakit

BUKAN PENYAKIT AKIBAT KERJA Bila tidak cukup bukti, bahwa faktor

diluar pekerjaan yang menjadi penyebab

1. DIAGNOSIS KLINISBerdasarkan anamnesis, PF, pemeriksaan penunjang

4. JUMLAH PAJANAN CUKUPCara kerja, posisi kerja berrisiko dan atau pajanan vibrasi cukup lama

5. PERANAN FAKTOR INDIVIDUumur, jenis kelamin, penyakit Diabetes, hormonal, obesitas

6. FAKTOR LAIN DILUAR PEKERJAANMerokok, kerja/duduk lama dengan posisi salah

Page 13: DK-K3
Page 14: DK-K3

Pencegahan PAK

PRINSIP 5 Levels of PreventionPencegahan PrimerHealth Promotion : Penyuluhan,

Olahraga, Gizi seimbangPencegahan Sekunder Specific Protection :

Pengendalian melalui UU, Administrasi, Teknis, jalur kesehatan

Page 15: DK-K3

Pencegahan TersierEarly Diagnosis & Prompt treatment :

Pemeriksaan pra-kerja, berkala, Surveilans, lingkungan, pengobatan

Disability Limitation : Fit to workRehabilitation : Evaluasi kecacatan,

menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja, mengganti pekerjaan sesuai dengan kemampuan pekerja

Page 16: DK-K3

Kecelakaan Kerja (Jamsostek) : Adalah kecelakaan yang terjadi

berhubungan dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

Page 17: DK-K3

DIAGRAM MULTICAUSAL FACTORSKecelakaan memiliki urutan2 yang baku. Bila dilakukan pengendalian pada penyebab

kecelakaan, maka kecelakaan dapat diminimalisir

Faktor PenyebabFaktor Penyebab PengendalianPengendalian Faktor PenentuFaktor Penentu

Faktor Faktor PencetusPencetus

Status Status Fasilitas:Fasilitas:

Operasional Operasional Normal vs Normal vs abnormal abnormal

Apakah Apakah operator operator bereaksi bereaksi optimal?optimal?

Apakah Apakah peralatan peralatan keselamatan keselamatan berjalan berjalan dengan baik?dengan baik?

Apakah Apakah manajemen manajemen keselamatan keselamatan berfungsi berfungsi baik?baik?

Page 18: DK-K3

Metode analisa

Kriteria risiko dari suatu aktivitas ditetapkan berdasarkan :Jenis pekerjaanLingkunganAlat yang dipakaiKompetensiLiterature review

Page 19: DK-K3

Riwayat kecelakaanBesarnya akibat yang pernah

tercatatBerbagai kemungkinan yang tidak

terprediksi

Page 20: DK-K3

Risk Assessment

Risk (R) = E x PR : ResikoE : Effect = Severity hazard

(Berapa besar resiko)P : Likelihood of Accurancy

(kemungkinan terjadinya)

Page 21: DK-K3

EFEK (E)Adalah akibat yang ditimbulkan dari

suatu bahayaKriteria : insignificant/tidak significantMinorModerate Mayor Irreversibel

Page 22: DK-K3

Tingkat keparahan efek bahaya akibat kecelakaan kerja :

Tingkat

Kriteria Penjelasan

1 Insignificant Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil

2 Minor Memerlukan perawatan P3K, langsung dapat ditangani, kerugian materi sedang

3 Moderate Memerlukan perawatan medis, memerlukan bantuan pihak luar, kerugian materi cukup besar

4 Mayor Cidera yang mengakibatkan cacat/hilang fungsi tubuh secara total, kerugian materi besar

5 Catastropic/ bencana

Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar

Page 23: DK-K3

Probability (P)Merupakan keseringan munculnya

situasi tidak aman yang mengakibatkan efek yang telah teridentifikasi

Page 24: DK-K3

Probability situasi tidak aman dikategorikan kedalam lima klasifikasi :

Tingkat

Kriteria Penjelasan

A Almost certain/hampir pasti Suatu kejadian akan terjadi pada semua kondisi/setiap kegiatan yang dilakukan

B Likely/cenderung mungkin terjadi

Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi

C Moderate/mungkin dapat terjadi Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu

D Unlikely/kecil kemungkinannya terjadi

Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinan terjadi

E Rare/jarang sekali terjadi Suatu insiden mungkin dapat terjadi pada suatu kondisi yang khusus/luar biasa/setelah bertahun-tahun

Page 25: DK-K3

Penilaian risiko (R)Secara analogi matematis, risiko

merupakan perkalian antara tingkat keparahan efek bahaya dengan probabilitinya.

Page 26: DK-K3

Matrix penilaian risikoPeluang

Akibat

1 2 3 4 5

A H H E E E

B M H H E E

C L M H E E

D L L M H E

E L L M H H

Page 27: DK-K3

E : Extreme risk/Risiko ekstrim, memerlukan penanganan/ tindakan segera

H : High risk/Risiko tinggi, memerlukan perhatian pihak senior manajemen

M : Moderate risk, harus ditentukan tanggung jawab manajemen terkait

L : Low risk/ Risiko rendah, kendalikan dengan prosedur rutin

Page 28: DK-K3

3 Safety Golden Rules :Think First : Plan before you

execute Think before you act

Stop Immediately : Stop any unsafe work

Report Immediately : Report all near miss/incident

Page 29: DK-K3

Mengapa perlu Hiperkes dan Kedokteran Kerja?

Kecelakaan kerja disebabkan kesalahan faktor manajemen, manusia dan teknis

Tuntutan produk berkualitas dikaitkan dengan hambatan teknis dalam era globalisasi perdagangan

HAM

Produk dan Lingkungan Perlu peningkatan penerapan Hiperkes dan Kedokteran Kerja

Page 30: DK-K3

MASYARAKAT PEKERJA PENENTU PEMBANGUNAN

Berdaya ungkit PenurunanIMR & MMR

Kemiskinanberkurang

EkonomiKeluargameningkat

PekerjaSehat & Produktif

Usia kerja 65,03%Upaya Kesehatan Kerja

Usia sekolah 20,53%

Balita 10,09%

Usila 4,53%

Page 31: DK-K3

Trauma luka listrik

Page 32: DK-K3

Dermatitis kontak

DK akibat semen

DK akibat logam

Page 33: DK-K3

Gb.1 Perubahan jari & kuku(alergi formald +kuarternium)

Gb.2 Keterlibatan jari yg memegang (mekanik)

Gb.3. Hand eczema ibu pengguna tisu basahGb.4. Hand eczema difus (perawat

alergi lateks pembersih)

Page 34: DK-K3

FOTO THORAK

Silikosis simple kronik Silikosis simple dengan eggshell calcification

Konglomerasi di lobus atas kanan

Page 35: DK-K3

Fundus photographs taken at 58 months after the accident. (A) Right eye. (B) Left eye

Page 36: DK-K3