29
i Penerbit: ISI PRESS PROSIDING SEMINAR NASIONAL Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital Surakarta, 18-19 September 2018 Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia Penulis: Purwani Istiana Sri Utari Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R. Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini R. Lalan Fuandara Bakhtiyar Tri Hardiningtyas dan Triningsih Joko Setiyono Sartini Dwi Nuriana

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

  • Upload
    lamdieu

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

i

Penerbit:ISI PRESS

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan

di Era Digital

Surakarta, 18-19 September 2018Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia

Penulis:

Purwani IstianaSri Utari

Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R.Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini

R. Lalan FuandaraBakhtiyar

Tri Hardiningtyas dan TriningsihJoko Setiyono

SartiniDwi Nuriana

Page 2: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

ii

Cetakan I, 2018. ISI Pressix+ 129 HalamanUkuran: 15,5 X 23 cm

Sanksi pelanggaran pasal 72 Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun2002)1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1)dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu jutarupiah), atau pidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaranHak Cipta sebagaimana diumumkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

All rights reserved© 2018, Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.

Dilarang keras menterjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan

di Era Digital

Surakarta, 18-19 September 2018Hotel Pondok Sari Tawangmangu, Jawa Tengah Indonesia

ISI Press bekerja sama dengan PerpustakaanInstitut Seni Indonesia Surakarta

Makalah pada prosiding ini dipresentasikan dan didiskusikanpada Seminar Nasional Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Page 3: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

iii

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

Disruption in The Library:Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Susunan Kepanitiaan

Penanggung Jawab:Kepala UPT Perpustakaan Institut Seni Indonesia Surakarta

Ketua:Mustofa, M.A. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Sekretaris:Ponco A.P., S.E. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Bendahara:Sartini, S.Ipust.(Institut Seni Indonesia Surakarta)

Tim Prosiding + CFP:

Joko Setiyono (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Publikasi + Pendaftaran:R. Lalan Fuandara, SIP. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Konsumsi:Rita Elisabeth, S.Kar (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Wahyu Karminah, S.Sos., M.M. (Institut Seni Indonesia Surakarta)Sundari Juni Astutik, S.Ipust. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Emi, S.Sos. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Sie Acara:Heni Budiwati, Dip. Lib.(Institut Seni Indonesia Surakarta)

Dokumentasi:Eko Sulistiyo, S.Sn. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Perlengkapan:Sugiman (Institut Seni Indonesia Surakarta)Sumardi (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Moderator: Nyono, S.Sos. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Ika Laksmiwati, S. Ipust. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Page 4: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

iv

NarasumberDr. Bonnie Soeherman (Universitas Surabaya)

Nurul Fitria, ST. MM. (Telkom University)

Penulis:Purwani Istiana

Sri UtariKhoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R.Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini

R. Lalan FuandaraBakhtiyar

Tri Hardiningtyas dan TriningsihJoko Setiyono

SartiniDwi Nuriana

Reviewer:Sugeng Priyanto, M.A (Universitas Diponegoro Semarang)

Joko Setiyono, S.Sos (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Editor:

Joko Setiyono, S.Sos (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Desain sampul:R. Lalan Fuandara

Layout:Nila Aryawati

ISBN:978-602-5573-27-9

Anggota APPTI:No: 003.043.1.05.2018

PenerbitISI Press

Jl. Ki Hadjar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126Telp (0271) 647658, Fax. (0271) 646175

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

M.Ali Nurhasan Islamy, S.Sos., MA. (Institut Seni Indonesia Surakarta)

Page 5: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

v

KATA PENGANTARKEPALA UPT. PERPUSTAKAAN ISI SURAKARTA

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadiratTuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan petunjukdan anugerah kepada seluruh Panitia dan Peserta SeminarNasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library :Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital” yang telahdiselenggarakan UPT. Perpustakaan Institut Seni IndonesiaSurakarta di tahun 2018. Kegiatan seminar ini diikuti olehbeberapa pustakawan, pengelola perpustakaan, dan pemerhatiperpustakaan dari berbagai instansi.

Eksitensi perpustakaan sudah ada sejak adanyakebudayaan umat manusia. Perpustakaan berkembangsejalan dengan perjalanan kehidupan umat manusia.Periodisasi perkembangan perpustakaan dikelompokkan kedalam tiga masa, yakni : masa permulaan hingga tahun 1600,masa tahun 1600 sampai masa perang dunia II, dan masaperang dunia II hingga masa perpustakaan secara global/internasional.

Perkembangan perpustakaan secara global tersebutmencakup berbagai wilayah benua, yakni Afrika, Asia, Aus-tralia dan Selandia Baru, Eropa, Amerika Latin, serta AmerikaUtara. Perkembangan ini juga diikuti oleh perkembanganberbagai jenis perpustakaan, diantaranya perpustakaanperguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaankhusus dan perpustakaan umum (Ensiklopedi Americana,vol. 17: 310, 1978).

Perpustakaan sebagai growing organization, institusiyang bersifat dinamis, berkembang, sejalan perkembangantingkat peradaban dan budaya manusia. Perkembanganperpustakaan meliputi berbagai hal, diantarannya koleksi,gedung, jenis layanan, maupun sumber daya manusianya/pustakawan sebagai subyek yang berperan mengelola suatuperpustakaan. Dari segi koleksi dapat kita lihatperkembangannya, mulai dari yang berbahan tablet, atautanah lempung yang dibakar, tanah liat, batu, kayu, bambu,

Page 6: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

vi

kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar hinggakertas.

Perkembangan ini nampaknya akan semakin inovatiflagi dengan adanya kemajuan teknologi informasi dankomunikasi. Bahkan para pakar ilmu perpustakaan, jauhsebelumnya telah mewacanakan perpustakaan tanpa kertas.Artinya koleksinya berbentuk digital yang bisa diakses darijarak jauh melalui bantuan teknologi informasi dankomunikasi. Sistem pelayanan beralih ke basis akses data daninformasi.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasiini telah merambah ke berbagai lini kehidupan. Mulai daridunia industri, perbangkan, dan berbagai birokrasi yangmengadopsi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,termasuk dunia perpustakaan. Perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi ini telah merombak berbagaitatanan birokrasi yang sudah ada dan berjalan sebelumnya.Inilah yang disebut sebagai disruption, dengan segala kemajuanteknologinya oleh dunia industri disebut era perkembanganrevolusi industri 4.0. Era perkembangan ini bagai pisaubermata dua, di satu sisi sebagai peluang yang harusditangkap, sementara di sisi lain sebagai bentuk ancaman/tantangan manakala tidak mampu mengimbangiperkembangan yang ada.

Berbagai tuntutan dari para pemustaka dan sikapprofesionalisme pustakawan menjadi penentu bagiperkembangan perpustakaan itu sendiri. Pemustaka saat inimenginginkan pelayanan serba cepat dan tepat, berbagaikebutuhan informasi dapat terpenuhi secara akurat. Olehkarena itu, pustakawan harus merespon kondisi yang ada,mengikuti kebutuhan dan perkembangan supaya tetap eksisdan diperlukan oleh para pemustaka. Jika tidak, maka takheran bila suatu saat perpustakaan akan ditinggalkan olehpemustaka.

Dalam usaha menjembatani perkembangan danfenomena tersebut di atas, sangat diperlukan berbagai inovasidan kreativitas pustakawan di era digital. Perpustakaan perlumelengkapi diri dengan berbagai fasilitas yang memberikan

Page 7: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

vii

kemudahan dan kenyamanan bagi pemenuhan kebutuhanpara pemustaka. Berbagai adopsi terhadap kemajuanteknologi informasi dan komunikasi menjadi mutlakdiperlukan pada era digital native sekarang ini. Termasuk jeniskoleksi dan perangkat pendukungnya. Tak ketinggalankemampuan pustakawannya sendiri dituntut berkembangkeahliannya, sebanding dengan perkembangan yang ada.Pengelolaan perpustakaan menggunakan konsep-konsepmodern, seperti perpustakaan digital menjadi suatukebutuhan di masa sekarang. Munculnya e-journal, e-book,e-magazine bukan sesuatu hal yang aneh lagi. Keberadaangoogle yang semula menjadi pesaing, kini telah menjadi part-ners bagi eksistensi dan esensi perpustakaan.

Kami mengapresiasi terbitnya prosiding ini yangmerupakan kumpulan dari berbagai pemikiran tentanginovasi dan kreativitas pustakawan di era digital. Fokus tulisanmenyoroti tentang perkembangan perpustakaan di era digi-tal. Apa dan bagaimana pustakawan seharusnya bertindakmenentukan masa depan perpustakaan sesuai perkembanganteknologi informasi dan komunikasi sekarang ini. Terbitnyaprosiding ini bisa menjadi bukti sekaligus referensi bagiperkembangan perpustakaan di Indonesia khususnya.

Satu bentuk dokumentasi bagi pemikiranperkembangan perpustakaan terekam dalam prosiding ini.Besar harapan kami, terbitnya prosiding ini mampu menjadikhazanah koleksi referensi di dunia ilmu perpustakaan yangpatut untuk Anda baca dan miliki.

Surakarta, Nopember 2018Kepala UPT Perpustakaan ISI Surakarta

Nyono

Page 8: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

viii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........…....................................................Daftar Isi ............................................................................

Tantangan Pustakawan Perguruan Tinggi di Era Digital Purwani Istiana ...............................................................

Instagram sebagai Media Promosi di PerpustakaanPerguruan Tinggi Sri Utari ............................................................................

Konsep Perpustakaan Modern pada Era DisrupsiTeknologi Khoirul Maslahah dan Nushrotul Hasanah R. ..........

Upaya Peningkatan Kompetensi Pustakawan UAJYMenghadapi Era Digital dengan Menggunakan FungsiManajemen Empowering Agnes Karya Wijayanti dan Rosalia Istiyarini ...........

Urgensi Pengembangan Keahlian Pustakawan MelaluiPelatihan Professional Skills di Era Digital R. Lalan Fuandara ............................................................

Desain Rekonstruksi Perpustakaan sebagai KekuatanUtama dalam Peningkatan dan Penguatan KualitasLayanan Perpustakaan Modern: Suatu Kajian dalamPerspektif Manajemen Bakhtiyar .........................................................................

Peran Serta Pembuatan Karya Tulis sebagai BentukLiterasi Kekinian Tri Hardiningtyas dan Triningsih ................................

ivvii

1

11

23

34

46

58

72

Page 9: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

ix

Strategi Baru Berburu dan Menyimpan Pengetahuan Joko Setiyono ......................................................................

Literasi Digital Solusi Generasi Milenial Sartini ...............................................................................

Institusional Repository dan Open Acces di PerpustakaanStikes Insan Cendekia Medika Jombang Dwi Nuriana .....................................................................

Profil Penulis ....................................................................

82

97

108

122

Page 10: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

97

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

LITERASI DIGITALSOLUSI GENERASI MILENIAL

SartiniPustakawan UPT Perpustakaan ISI Surakarta

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

A backwardness of literacy is a bad portrait of thegeneration’s quality. Various attemps have ben made bythe government to solve illiteracy in various regions, butthe growth remains slow with various problems surround-ing it. Time by time passed with various generation’s, butthe problem of literacy has not been solved. Now enteringthe era of digitalization, a new phase marking by theyounger generation in Indonesia. Where the round of digi-tal systems have massively become the primary needs ofyoung people and adults. A new culture of literacy is hap-pening, is the nation’s main capital to improve literacy,especially digital based. Scientific literature that used tobe analogous (print), is now available in digital form. Sothat makes it erasier for the younger generation to access it.The analog system turned digital is a bright way to im-prove the nation’s literacy problem. If the younger genera-tion understands literacy, the next generation must havefollowed in the footsteps of their ancertors. Now literaturecan be accesed freely, easily and widely. Old, young, chil-dren become internet consumers with all the advantagesand disadvantages. Literacy is one part that takes the digi-tal system. This phenomenon is the answer to the futureliteracy, especially the millenial generation. This genera-tion was generally born in the 1980’s and ended in the2000’s. The generation is young and mature to who arequite productive and competitive. This generation is theideal’s generation to become the nation’s pillars to com-petitive.

Keywords: literacy, digital, millenial generation.

Page 11: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

98

Prosiding Seminar Nasional

PENDAHULUAN

Bangsa ini dibangun dengan pikiran yang berkualitasdan perdebatan intelektual, serta pikiran-pikiran bermutupara cendekia. Bangsa ini telah mencapai kemerdekaanpikiran bersamaan dengan kemerdekaan nasional. Menjaminkualitas bangsa ini agar tetap memiliki pikiran bermutu,kuncinya meningkatkan kualitas literasi nasional. Mendoronggenerasi tunas agar secara massif menjadi pilar-pilarbertumbuhnya literasi dalam negeri, pada keyakinan itu,bangsa ini sesungguhnya telah mengiventasikan masa depan.Karena membangun kecerdasan bangsa adalah upayamenyelamatkan peradaban manusia.

The United Nations Educational, Scientific and Cul-tural Organization (UNESCO) secara resmi mendeklarasikansetiap tanggal 8 September diperingati sebagai Hari LiterasiInternasional (Hari Aksara Internasional). Pemerintahmencanangkan enam literasi dasar sebagai fondasi pentinggenerasi muda bangsa ini, yaitu: baca tulis, literasi numerasi,literasi finansial, literasi sains, literasi kebudayaan dankewarganagaraan, serta literasi teknologi informasi dankomunikasi digital. Berbicara literasi, Indonesia termasukdalam kategori bangsa yang berliterasi rendah. Menurut datastatistik UNESCO, dari total 61 negara Indonesia menempatiperingkat 60 dengan tingkat literasi rendah, (dilansir olehcnnindonesia.com).

Secara eksplisit data di atas, menunjukkan minat bacadi Indonesia masih tertinggal jauh dari Singapura dan Ma-laysia. Dilansir oleh United Nations Development Programme(UNDP), tingkat pendidikan berdasarkan IndeksPembangunan Manusia (IPM) di Indonesia masih tergolongrendah, yaitu 14,6%. Persentase ini jauh lebih rendahdibandingkam Malaysia yang mencapai angka 28% danSingapura yang mencapai angka 33%. Oleh karenanyatantangan terbesar bangsa ini adalah, membangun kesadaranmasyarakat untuk gemar membaca. Kedangkalan literasibangsa ini, merupakan ancaman yang serius terhadapdefisitnya kecerdasan nasional.

Page 12: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

99

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Indonesia sudah 73 tahun merdeka, namun masihbanyak sektor yang belum menyemai kemajuan, salah satunyaadalah pendidikan. Pada sisi kemauan membaca, Indonesiaternyata tertinggal dari negara-negara tetangga. Bung Hattapernah bersuara “aku rela dipenjara asalakan bersama buku,karena dengan buku aku babas”. Selain Bung Hatta, tokohnasioanal yang lain seperti Tan Malaka juga pernah berujar“selama toko buku ada, selama itu pustaka bisa dibentukkembali. Kalau perlu dan memang perlu, pakaian danmakanan dikurangi. Peryataan itu secara eksplisit mengaskanbahwa membaca adalah hal yang penting di atas segalanya.Dalam rangka itulah terobosan harus dilakukan untukmeningkatkan literasi di negeri ini.

Generasi milenial, adalah generasi yang lahir padatahun 1980-an dan berakhir pada tahun 2000-an. umumnyaadalah anak muda dan orang dewasa yang saat iniberpengaruh secara signifikan dalam membangungperadaban bangsa dan negara. Di tangan mereka masa depanbangsa ini dipertaruhkan. Kecerdasan generasi menentukanposisi bangsa ini di antara bangsa yang lain. Oleh karena ituterobosan literasi nasional harus menjadi jawaban untukmengentaskan kedangkalan literasi negeri ini. Telah diketahuibersama bahwa, Presiden Republik Indonesia Joko Widodotelah meluncurkan program pengiriman buku gratis setiaptanggal 17 ke seluruh wilayah di Indoensia. Program tersebutdiinisiasi oleh Najwa Shihab yang bekerjasama dengan PT.Pos Indonesia demi kelangsungan kualitas IQ nasional.Langkah tersebut patut diapresiasi, namun terobosan lain jugaharus segera diinisiasi yang searus dengan laju globalisasi.

PEMBAHASAN

Laju perkembangan digital telah memasuki kondisiyang sangat massif. Perkembangan tersebut memasuki babakbaru dalam mengubah gaya hidup masyarakat, khususnyagenerasi muda. Kebaruan gaya hidup tersebut belum diikutidengan terobosan sistem literasi yang berjalan berdampingan.Alih-alih gaya hidup memasuki sistem digital, namunkemampuan pikir masih jauh tertinggal. Kondisi tersebut

Page 13: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

100

Prosiding Seminar Nasional

yang harus dihindai agar tidak terjadi “kemangkrakanpikiran”.

Indonesia adalah termasuk negara pengguna internetterbesar di dunia. Menurut The Next Web, Selasa (24/4/2018)yang dilansir liputan6.com per April 2018, bahwa Indonesiaadalah pengguna terbesar media daring facebook menempatiurutan ke 4 dunia dengan 140 juta jiwa, pengguna terbesarinstagram urutan ke 4 dunia dengan 56 juta jiwa. Sementaratwitter tidak masuk dalam lima besar, dengan pengguna 6,6juta jiwa dan menempati urutan ke 12 dunia. Data tersebutmerupakan modal yang cukup baik, sebagai stimulant untukmembuat purwa rupa terobosan literasi digital. Masyarakatyang secara massif mengakses media daring melalui gawaiatau yang lainnya harusnya dimanfaatkan sebagai saranapendidikan yang representatif. Selama ini, pengguna mediadaring Indonesia khususnya media sosial, mayoritas hanyasebagai konsumen, belum banyak yang memanfaatkannyauntuk kepentingan pendidikan atau penunjang akses ilmupengetahuan.

Inovasi Analog menjadi DigitalLangkah digitalisasi di Indonesia pertama kali lakukan

oleh madia masa dengan istilah konvergensi media.Konvergensi adalah format analog berubah menjadi digitaldengan disertai unsur computing, information technology, com-munication network, dan digital content. Istilah konvergensimuncul pertama kali pada tahun 1931-an. Kovergensi mediadalam dimensi teknologi diawali oleh studio Warner Bros yangmeproduksi 18 seri film pendek “How I Paly Golf?”. Filmyang menggabungkan teknologi suara, motion picture, slowmotion technological style (Staigner dan Hake, 2009: 102). Sejakitu film menjadi media audio visual yang terkonvergen danberkembang setelah adanya praktik waralaba di dalamindustri media.

Di Indonesia konvergensi media diawali pada tahun1990-an oleh beberapa media seperti: Kompas dan Tempodan kini diikuti oleh media dan perusahaan lain diberbagaibidang. Kegiatan kovergensi umumnya memiliki produk

Page 14: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

101

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

website, blog, tv, plat form, radio, serta program berbasisinternet lainnya. Rentetan produk digital tersebut, menandaisemakin berkembangnya gaya dan kebutuhan hidupmasyarakat. Kemudahan dalam mengakses segala informasisaat ini dapat dilakukan melalui gawai masing-masing.Fenomena tersebut lantas memberikan stimulan kepadasebagaian masyarakat untuk melakukan berbagai terobosanseperti: jual beli online, iklan, munculnya akun jejaring sosial,hingga dasa warsa terakhir menjadi massif sebagai terobosanbisnis yang representatif.

Potret di atas, kiranya dapat menjadi pemantikgagasan literasi digital berbasis internet sistem dengan modelmedia sosial. Diawal kemunculan digitalisasi, yang terjadihanyalah mengubah teks analog menjadi digital (PDF) atauyang lain, kemudian diunggah melalui portal, website, sertablog, dan akun yang lainnya. Isinyapun tidak melalui proseskuratorium secara ilmiah, karena media yang digunakan milikpribadi dan begitu saja bebas menentukan kontennya. Halitu yang kemudian membuat dunia literasi digital memilikimutu yang kadar keilmiahannya rendah. Hal itu terjadi karenasemua orang boleh dan bisa menuliskan apapun di website,blog, hingga portal tanpa melalui proses ilmiah. Tulisan inimencoba menjembatani agar dua wilayah ilmiah dan nonilmiah dipisahkan secara jelas pada dunia digital.

Dalam perkembangannya, lima tahun terakhir, semuakarya ilmiah yang dilaporkan secara deskriptif seperti: buku,jurnal, skripsi, thesis, disertasi dan laporan penelitian lainnya,secara gencar diubah menjadi format digital gunamemudahkan untuk kepentingan arsip. Sejalan dengan itu,portal-portal yang bertema pendidikan sudah menyediakankebaruan sistem dengan mengungah produk-produk ilmiahseperti buku dan jurnal dengan bentuk digital. Dengan itu,masyarakat dengan mudah dan memiliki akses 24 jam secarapenuh untuk dapat membaca dan mengunduh literatur-literatur ilmiah yang berkualitas tanpa harus pergi ke tokobuku dan lain sebagainya. Literasi yang sudah mulaiterkonvergensi itulah yang menandai langkah awal kemajuanliterasi di wilayah generasi milenial. Generasi di mana

Page 15: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

102

Prosiding Seminar Nasional

mayoritas adalah muda-mudi yang kreatif, inovatif, dankompetitif.

Kini ruang-ruang pendidikan terjadi di tempat publikberaktivitas hanya dengan gawai yang masyarakat miliki.Aktiivitas literasi ini terjadi di berbagai tempat, seperti: didalam kereta, di halte, di ruang tunggu rumah sakit, dan lainsebagainya. Mahasiswa sekarang lebih memilih belajardengan menggunakan internet dari pada membaca bukucetak. Kebiasaan tersebut terlihat di public space yang menjaditren untuk mengerjakan tugas kuliah lantaran tersediannyajaringan internet. Budaya itu sudah mulai hadir di wilayahkota-kota besar. Tugasnya pemerintah adalah meratakankebudayaan itu hingga ke daerah-daerah, agar kondisi literasibangsa ini dapat diperbaiki.

Digitalisasi Harapan Baru LiterasiFenomena literasi digital yang saat ini, mempengaruhi

sikap dan pola pikir sumber daya manusia (SDM) bangsaIndonesia. Kiprah era digital, adalah harapan baru untukmendorong peningkatan akal sehat publik, serta menciptakanmasyarakat yang argumentatif. Dalam kepentingan itulahliterasi tumbuh berpihak kepada pendidikan nasional. Lebihdari itu globalisasi jika dimanfaatkan untuk kepentinganliterasi, menjadi jawaban, bahwa globalisasi meningkatkanliterasi generasi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, semuastakeholder literasi pendidikan masih memiliki peluang yangcukup besar untuk memajukan kondisi bangsa ini. Lantaskepada siapa hal itu ditagihkan? Semua lapisan masyarakatkiranya memiliki peran yang vital dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa, terutama pemerintah. Didalam konstitusi pemerintah diwajibkan untukmencerdaskan kehidupan bangsa. Pada wilayah demokrasimasyarakat juga dituntut dalam upaya pencerdaskankehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu terpatri dalampembukaan Undang-undang UUD 1945.

Di sini perlu disepakati bahwa wilayah publik adalahbersifat dinamis. Artinya perubahan gaya hidup dan perilakuselalu berkesinambungan dengan perkembangan zaman.

Page 16: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

103

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Dinamika kehidupan tersebut juga harus dibarengi dengandinamika sistem yang juga mengikuti zaman, beda generasibeda strategi. Kebiasaan muda-mudi bangsa ini hampirseluruh aktivitasnya digerakkan melalui gawai yang merekamiliki. Peluang itu cukup strategis sebagai perluasanekspansi literasi. Harapan itu yang harusnya dimanfaatkansecara massif oleh pemerintah melalui penyelenggaranegara.

Tidak mudah mempertahankan akal publik pada suhuakal sehat. Hanya literasi yang baiklah kunci untuk menjaminkualitas SDM bangsa ini. Harapan tinggal harapan jikakeberpihakan tidak berelasi dengan baik. Kebangkitangenerasi muda gemar membaca adalah kebangkitan IQnasional. Negara tidak boleh berdiam diri dan hanya terjebakpada kekikukan demokrasi. Kegaduhan politik yang terjadisaat ini adalah efek samping penggunakan media digital yangtidak arif. Tugas bangsa inilah mengembalikan mentalmasyarakat melalui pemanfaatan digital, untuk mengurangikonten-konten yang tidak membangun secara keilmuan dankemanusiaan.

Pemerintah perlu menyiapkan formulasi lebihmutakhir untuk menumbuhkan literasi jangka panjang.Dibentuknya kampung-kampung literasi belum cukupsignifikan merubah kondisi literasi bangsa ini. Gerakan 10menit membaca buku yang dicanangkan Anis Baswedan saatmenjadi Menteri Pendidikan waktu itu, juga belum secaranyata berpengaruhnya. Kendati Indonesia merupakanlangganan juara dunia dalam olimpiade matematika, fisika,dan sains, pada kenyataanya hal tersebut tidak menjadikancukup sebagai indikator untuk menjamin literasi yang baik.Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS dan Pusat Datadan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud perSeptember tahun 2017, penduduk Indonesia yang masih butaaksara tinggal sekitar 2,07 persen atau 3,4 juta orang.

Angka di atas, menunjukan semakin berkurangnyaangka buta anksara di Indonesia di bandingkan tahun-tahunsebelumnya. Oleh karena itu, jika era digital ini dimanfaatkansecara baik, untuk pergerakan literasi dengan meciptakan

Page 17: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

104

Prosiding Seminar Nasional

produk portal yang berbasis semacam perpustakaan onlinedan media sosial yang berkonten pengetahuan, tidak mustahilkondisi literasi bangsa ini bisa diberpaiki dan bukan mimpiuntuk menjadi negara yang memiliki kecerdasan generasiyang mumpuni.

Sementara negara dengan literasi terbaik lima besardipegang oleh negara-negara Skandinavia seperti Finlandia,Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia. Urutan keenamdipegang oleh Swiss. Posisi paling ekor tepat di bawah Indo-nesia adalah Botswana, sebuah negara Afrika di bagian selatanyang terkurung oleh daratan bekas jajahan Britania Raya.Melihat kenyataan di atas bangsa ini memiliki tantanganbesar pada peradapan digital saat ini. Beberapa pihaktelah melakukan banyak aksi namun perbaikan terjadibegitu lambat. Seperti yang sudah dilakukan KementerianKomunikasi dan Informatika (Kemkominfo), denganmenggelar gerakan literasi digital untuk memerangimeluasnya konten digital di internet, serta penyebarannya.Selain Kominfo, Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia(APJII), melalui sekretaris Jenderal APJII, Henry KasyfiSoermartono, mengatakan saat ini masih perlu disampaikanpemahaman arti literasi digital oleh Kemkominfo,sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembanganteknologi. Ia menganggap masih banyak kalangan masyarakatmenilai literasi digital sekadar memiliki internet,serta memanfaatkannya secara positif (dilansir olehliputan6.com).

Pemahaman tersebutlah yang harus diperbarui, bahwamakna literasi digital tidak hanya memiliki internet danmenggunakannya dengan bijak, tetapi lebih dari itu esensiliterasi adalah kemampuan individu dalam mengolahinformasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.Dalam dunia pendidikan khususnya sekolah dan perguruantinggi. Perpustakaan adalah ruang literasi yang sejauhini representatif. Pengelolaan perpustakaan berbasis digital,saat ini tengah dilakukan, meskipun di beberapa sekolahdan perguruan tinggi masih belum tersentuh itu. Tugaspemerintah adalah meratakan sistem literasi digital di

Page 18: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

105

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

berbagai wilayah di negeri ini hingga wilayah grass root.Keberpihakan pemerintah dalam mendukung memasifkansistem digitaisasi literasi, adalah harapan bangsa untukmembangun negara.

PENUTUP

Sebagian masyarakat Barat, dan mungkin Perancissebagai pengecualian utama, tradisi inteklektual publik sudahsemakin menghilang akibat ketatnya pembagian kerja yangmengharuskan ilmuan di universitas memusatkan diri padapenerbitan dan forum ilmiah. Jika didorong untuk berbaurdengan masyarakat, justru menunjukan relevansinya padakomunitas industri dan bisnis ( Hadiz, 2015). Kenyataan sikaptersebut menjadi beban tersendiri terhadap bangsa dan negaraini. relevansinya dengan ilmuan-ilmuan Indoensia adalah, halyang sama juga terjadi pada ilmuan bangsa ini, dua wilayahyang menjadi fokusnya yakni penelitian dan relevansi indus-trial. Belum lagi tergiur ke dalam pertarungan politik, yangsemakin mengerdilkan peran ilmuan kepada masyarakat.Keberpihakannya dalam memikirkan prototype atau rancangbangun terhadap meningkatan kemauan baca tulis dankemajuan literasi, lambat laun terdegradasi. Oleh sebab itu,era digital ini adalah kesempatan bagi kita semua untukmengembangkan literasi.

Menoleh masalalu, saat peradaban termaju duniamasih berpusat di Mesopotamia dan tepi sungai Nil, di bawahkekuasaan para Firaun di Mesir Kuno, Francis Bacon yangseorang filsuf asal Inggris berujar: “Pengetahuan adalahkekuatan, siapapun pelakunya”. Fir’aun yang abadi dalamsejarah, ternyata kekuasaannya dibangun tidak semata-mata dengan kekuatan militer. Pada saat berkuasa, Fir’aunmemiliki perpustakaan pribadi dengan koleksi sebanyak20.000 buku.

Lebih lanjut Bung Karno sebagai bapak bangsa, tentutidak terlahir hanya dengan segudang pengetahuan akankebangsaan, dan kemampuan berpidato yang berapi-api.Lebih dari itu hadirnya buku dan kegemaranya akanmembaca dan menulis, serta gurunya, Tjokroaminoto-lah

Page 19: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

106

Prosiding Seminar Nasional

yang membuat dirinya revolusioner. Masih banyak tokoh-tokoh nasional progresif lain yang memiliki kegemaran akanmembaca dan menulis. Dari tokoh di atas, kesemuanya jugatelah banyak menelurkan buku mereka sendiri. Di antaranyaMadilog milik Tan Malaka, Di Bawah Bendera Revolusi karyaSoekarno, Alam Pikiran Yunani oleh Hatta dan masih banyaklagi.

Dari uraian panjang di muka, dapat dikrucutkanbahwa, kecakapan literasi pada suatu bangsa adalah kekuatannegeri dalam berkompetisi. Literasi yang baik menandaikualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Kini literasimemasuki era digitalisasi, hadiah golabasisi yang harus dimanfaatkan oleh anak negeri. Generasi milenial adalahgenerasi digital. Relasi antar keduanya, kini, membuat iklimpendidikan di ruang perpustakaan menjadi dinamis. Kinisaatnya digitalisasi menjawab tantangan globalisasi literasi.

DAFTAR PUSTAKA

PustakaAne Permata Sari. “Membangun Kualitas Bangsa dengan

Budaya Literasi” dalam Proseding seminar NasionalBulan Bahasa UNIB tahun 2015, UniversitasMuhammadiyah Yogyakarta.

Ahmad Prasetyadi Irwansayah. 2014. “Sejarah KonvergensiMedia dalam Konteks Keindonesiaan”. DepartemenIlmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,Universitas Indonesia.

Rocky Gerung. “Pers dan Masyarakat Argumentatif” dalam50 Tahun Kompas Memanggungkan Keindonesiaan.Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Staiger, J & Hake, S. 2009. Convergence Media History. NY:Routledge.

Vendi R, Hadiz. 2015. “Kompas, Ilmuwan, dan IntelektualPublik” dalam 50 Tahun Kompas MemanggungkanKeindonesiaan. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara.

Page 20: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

107

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

“Gerakan Literasi untuk Tumbuhkan Budaya Literasi” Vol-ume VI edisi Oktober 2016. Jakarta: Majalah JendelaPendidikan dan Kebudayaan.

Webtografi

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/09/indonesia-berhasil-tuntaskan-buta-aksara-hingga-9793-persen

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170907045826-20240005/kemendikbud-berhasil-bebaskan-160-juta-or-ang-dari-buta-huruf

h tt ps : //b ps .g o. id/p res sre leas e .h t ml?k a ts u bj ek =&Brs%5Btgl_rilis_ind%5D=&Brs%5Btahun%5D=2017&yt0=Cari

https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker

https://tirto.id/literasi-indonesia-yang-belum-merdeka-bBJS

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/30/193015920/menkominfo-mulailah-literasi-digital-dari-keluarga

Page 21: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

122

Prosiding Seminar Nasional

PROFIL PENULIS

Purwani Istiana, lahir di Yogyakarta, 23 Juni 1973.Menyelesaikan program Diploma III Ilmu Perpustakaan, padaFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada(1995). Sarjana Ilmu Perpustakaan di UIN Sunan KalijagaYogyakarta (2006). Memperoleh gelar Master of Art padaminat Manajemen Informasi dan Perpustakaan di UGM(2012). Bekerja di perpustakaan sejak tahun 2006. Saat iniaktif sebagai pustakawan di Perpustakaan Fakultas Geografi,UGM. Dua periode pernah aktif dalam kepengurusan ForumPerpustakaan UGM. Aktif sebagai Asisten Dosen pada Mag-ister Informasi dan Perpustakaan, Sekolah Pascasarjana UGM.Tutor pada Universitas Terbuka Yogyakarta. Memperolehpenghargaan sebagai pustakawan Berprestasi Terbaik 2007dan 2011 oleh Rektor UGM. Penerima Beasiswa program S2dari UGM. Penerima Dana Hibah Penelitian, LPPM UGM.Aktif menulis baik book chapter, buku, makalah maupunartikel dan beberapa tulisan telah dimuat di media, antaralian: BERNAS, Majalah Depkominfo, Media Informasi UGM,Buletin IPI, Buletin sangkakala, Media pustakawanperpusrtakaan Nasinal, Visi Pustaka, bulietin UII, PapirusPerpustakaan UNY, WIPA Universitas atmajaya Yogyakarta,dan sebagainya.

Sri Utari, S.E., lahir di Klaten pada tanggal 13 Maret1980. Karir di bidang perpustakaan diawali denganditerimanya sebagai Pegawai Negeri Sipil di UniversitasSebelas Maret Surakarta, setelah menyelesaikan studi di Di-ploma III UNDIP Program Studi Ilmu Perpustakaan danInformasi pada tahun 2001. Tugas pertama sebagai seorangpustakawan terampil di tempatkan di Perpustakaan FakultasMIPA UNS. Pada tahun 2006 berhasil menyelesaikan studipada Program Studi Ekonomi Manajemen Universtas BatikSurakarta, kemudian mengikuti diklat alih jalur pustakawantingkat ahli pada tahun 2009. Pengalaman kerja yang dimiliki:(1) Pengelola Perpustakaan Masjid Diponegoro Tahun 2001.(2) Pengelola Perpustakaan FK UNISSULA Semarang Tahun

Page 22: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

123

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

2001. (3) Pustakawan Perpustakaan Fakultas MIPA UNSterhitung mulai 2001 sampai dengan 2016. (4) Pustakawandi UPT Perpustakaan UNS terhitung mulai Agustus 2016sampai dengan sekarang. Aktifitas saat ini adalah menjalanitugas sebagai seorang pustakawan di bagian layanan,melakukan kegiatan literasi informasi, dan mengasahkemampuan menulis. Dalam rangka meningkatkankompetensi bidang kepustakawanan, saat ini menempuhstudi lanjut di Pasca Sarjana Universitas Islam Sunan KalijagaYogyakarta. Email: [email protected].

Khoirul Maslahah, alumnus program studi IlmuPerpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga tahun 2006bernama Khoirul Maslahah ini mulai bertugas di sebagaipustakawan di IAIN Surakarta sejak tahun 2008 (dahulu masihSTAIN Surakarta). Saat ini di IAIN Surakarta saya bertugasdi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Saya membuka dirikepada temen-temen untuk sharing dengan [email protected] atau HP. 082222215458.

Nushrotul Hasanah Rahmawati, pustakawanpertama yang bertugas di Pusat Perpustakaan IAIN Surakartaini bernama Nushrotul Hasanah Rahmawati. Dia adalahalumni Diploma 3 Perpustakaan Islam UIN Sunan KalijagaYogyakarta dan telah menyelesaikan program magister padauniversitas yang sama pada tahun 2013. Bagi temen sejawatyang ingin berkomunikasi dapat menghubungi di nomer HP.08229138710 atau email [email protected] dapat jugadatang langsung ke Pusat Perpustakaan IAIN Surakarta.

Agnes Karya Wijayanti, lahir di Bantul, 6 Juli 1971.Lulus Diploma II Teknologi Perpustakaan Universitas GadjahMada Tahun 1993. Tahun 2016 lulus Sarjana Program StudiIlmu Perpustakaan di Universitas Terbuka. Penulis adalahpustakawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta sejak tahun1993 dan saat ini ditempatkan di Bagian Pengolahan Koleksi.Aktifitas lain yang dilakukan penulis adalah membantupengelolaan “Perpustakaan Oetomo” di Gereja Hati Kudus

Page 23: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

124

Prosiding Seminar Nasional

Tuhan Yesus Ganjuran Bantul, Yogyakarta. HP : 081243523155e-mail : [email protected]

Rosalia Istiyarini, lahir di Magelang 9 September1970. Lulus Diploma II Program Studi Bahasa dan Sastra In-donesia di IKIP Karangmalang Yogyakarta (sekarang UNY)pada tahun 1991. Bekerja di Universitas Atma Jaya Yogyakartaunit Perpustakaan mulai bulan Mei 1993 di Bagian PelayananPemakai. Tahun 2017 lulus Sarjana Program Studi IlmuPerpustakaan di Universitas Terbuka. HP: 08157951082, e-mail: [email protected]

R. Lalan Fuandara, SIP, lahir di Kulon Progo 1 No-vember 1980. Lulus DIII ilmu perpustakaan UGM tahun 2003,dan pada tahun 2010 lulus S1 Ilmu Perpustakaan di UINSunan Kalijaga Yogyakarta. Sejak tahun 2005-sekarangmenjadi pustakawan di Perpustakaan FSRD ISI Surakarta.Hp. 085879217440 email: [email protected]; [email protected]

Drs. Bakhtiyar, S.Sos., M.IP. Lahir di Surabaya 3 April1963. Lulus Diploma II Program Studi Teknisi PerpustakaanUniversitas Airlangga Surabaya Tahun 1986. Kemudian padaTahun 1988 lulus Sarjana Sosiologi di Universitas WijayaKusuma Surabaya. Pada Tahun 2002 lulus Sarjana IlmuPerpustakaan di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. LulusS-2 Tahun 2013 Program Studi Ilmu Politik PascasarjanaUniversitas Wijaya Kusuma Surabaya. Penulis adalah dosentetap Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi FISIPdi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya sejak Tahun 2003hingga sekarang. Aktifitas lain yang dilakukan penulis adalahdakwah dengan metode wayang. Selain itu penulis jugapernah menjadi Guru di SMA Dharma Wanita 3 KrianSidoarjo, Ketua Yayasan dan Kepala Sekolah SMA SatyaNugraha Prambon Kabupaten Sidoarjo. HP : 082131831339Email : [email protected]

Page 24: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

125

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

Tri Hardiningtyas, merupakan lulusan sekolahpascasarjana jurusan ilmu perpustakaan, Universitas Indo-nesia (1996). Sejak tahun 1990 sampai sekarang, ia bekerjadi UPT Perpustakaan UNS Surakarta, selanjutnyaberkecimpung di dunia perpustakaan sejak diangkat sebagai Pustakawan di Universitas Sebelas Maret pada tahun 1999.Tri Hardiningtyas ingin berbagi ilmu dan pengalaman kepadasiapa pun dengan menulis, khususnya kepada rekanpustakawan, pemerhati perpustakaan, dan duniaperpustakaan pada umumnya. Harapan Tri Hardiningtyas,apa yang ditulis, dan apa yang dilakukannya dapat bermanfaat bagi siapa pun. Buku pertamanya telah terbitdengan judul “Peduli Perpustakaan” (2012) yang merupakankumpulan tulisan yang pernah dimuat di majalahperpustakaan maupun tulisan yang pernah disampaikandalam pertemuan seperti seminar atau diskusi. Bukukeduanya telah menyusul dengan judul “SerbanekaPelayanan Perpustakaan” (2013), yang mencobamengetengahkan aneka pelayanan perpustakaan; denganharapan dapat berbagi informasi tentang pelayananperpustakaan yang memungkinkan untuk dikembangkandemi memuaskan keinginan Pemustaka. Karya ketiga,kembali menyajikan karya kumpulan tulisan yang diberijudul “Perpustakaan dan Budaya Literer” (2014).

Buku keempat, Tri bermaksud menawarkan bukubersifat praktis bagi rekan-rekan pustakawan yang merasa‘kesulitan’ dalam menghitung maupun menyusun pengajuanDUPAK (Daftar Usul Pengajuan Angka Kredit) melaluikaryanya yang berjudul “Pustakawan & Angka Kredit”(2015). Buku kelima,  Tri ingin mengajak para pustakawanatau siapa saja yang ingin berbagi melalui kegiatan menulis.Tri mempersembahkan karya baru dengan harapan bahwa,melalui karya tulis seseorang akan membuat sejarah dirisebagai prasasti kehidupan. Judul karya Tri “Pustakawan MariMenulis Buku” (2016).Buku keenam, dihadirkan oleh Trisebagai kelanjutan buku praktis bagi para pustakawan yangberkarier dengan mengumpulkan angka kredit, dengan judul

Page 25: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

126

Prosiding Seminar Nasional

“7 Langkah Praktis Meningkatkan Angka Kredit BagiPustakawan” (2017).Buku ketujuh, merupakan aneka karyatulis yang berserakan di media. Penyusunan karya inidimaksudkan agar karya Tri dapat dinikmati oleh siapa sajatanpa harus mencari berbagai media yang memuat karyanya. Tri memberi judul bukunya *Karya Pustakawan Kekinian*Dalam proses, buku kedelapan dengan judul Seputar DuniaPustakawan. Surat kabar Joglo Semar, Solopos, dan Wawasan,serta Koran Madura pernah memuat gagasan Tri. Tri dapatdihubungi melalui email [email protected].

Triningsih, lahir di Bantul KotaYogyakarta padatanggal 3 Agustus 1983. Masa kecil sampai dengan kuliahdihabiskan di Kota Pelajar tersebut. Pendidikan terakhir S1Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan BudayaUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2006. Mulai tahun 2008bekerja di UPT Perpustakaan IAIN Surakarta, Jl. PucanganKartasura Sukoharjo Jawa Tengah. Jabatan sekarang adalahPustakawan Ahli Muda. Penulis bisa dihubungi melalui HP/WA di 08566779414 atau via email/facebook dengan [email protected]

Sartini, pustakawan muda di Perpustakaan JurusanKarawitan, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.Menyelesaikan pendidikan DIII Ilmu Perpustakaan di Uni-versitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1998 dan S1 IlmuPerpustakaan di Universitas Terbuka (UT) tahun 2015. Lahirdi Sukoharjo pada tanggal 18 November 1976, kiniberdomisili di Karanglo Rt 04/08 Madegondo, Grogol,Sukoharjo. Bisa dihubungi melalui SMS/WA/telephone08122590313 atau melalui email di [email protected]

Joko Setiyono, Pustakawan Madya di PerpustakaanInstitut Seni Indonesia Surakarta. Menyelesaikan pendidikanS1 Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di UniversitasPadjadjaran (1998). Pernah sebagai Staf Perpustakaan Uni-versitas STIKUBANK (UNISBANK) Semarang, 2000 – 2001.Bekerja di UPT Perpustakaan ISI Surakarta mulai tahun 2001,

Page 26: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

127

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

pernah menjabat Kepala UPT Perpustakaan Institut Seni In-donesia (ISI) Surakarta, 2011 – 2014. Beberapa tulisannyapernah dimuat pada koran daerah yaitu Solopos danJoglosemar, di jurnal Ornamen, serta dalam buku bungarampai. Editor: buku Budaya Baca di Era Digital. (2015).Bunga rampai karya esai pustakawan: Budaya Baca dalamTantangan (2016). Ia bisa dihubungi melalui nomor HP08156576479 atau [email protected].

Dwi Nuriana, lahir di kota Jombang tanggal 02Agustus 1980. Saya seorang istri dan seorang ibu dari 4 or-ang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Profesi sayaadalah pustakawan. Sejak semester 5 menempuh pendidikandi Universitas Airlangga Surabaya program studi D3 TehnisiPerpustakaan, saya sudah bekerja sebagai pustakawan diUniversitas Darul Jombang pada saat itu Rektor UniversitasDarul Ulum adalah Almarhum Gus Dur atau KH AbdurRahman Wahid Presiden Republik Indonesia. Profesipustakawan bagi saya adalah profesi yang sangatmembanggakan, alhamdulillah kedua orang tua saya dapatmemberikan pendidikan sampai jenjang sarjana. Saya luluskuliah dari D3 Tehnisi Perpustakaan pada tahun 2004, selama5 semester mendapat Beasiswa Bantuan Mahasiswa (BBM)dari UNAIR kemudian saya melanjutkan kuliah di S1Informatika Universitas Darul Ulum dan lulus tahun 2014dan ditahun yang sama saya melanjutkan program magisterjurusan Interdisciplinary Islamic Study di UIN Sunan Kalijagalulus tahun 2017. Pada tahun 2017 pula saya dipilih menjadiPengurus FPPTI Jawa Timur periode 2017 - 2019. Di institusisaya juga sebagai pengelola jurnal dan membantu di LPPMLembaga Penelitian dan pengabdian masyarakat. Saya aktifdalam mengikuti pelatihan, seminar dan workshop, 40 lebihsertifikat saya dapatkan dalam usaha mengembangkan ilmuperpustakaan dan mengaplikasikan dalam dunia kerja. Baikbagi institusi maupun bagi lingkungan masyarakat di KotaJombang. Sebagai pustakawan saya juga aktif menulis dijurnal dan prosiding ilmiah, menjadi pemateri dalam kegiatanliterasi di institusi dan di beberapa sekolah di Kota Jombang

Page 27: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

128

Prosiding Seminar Nasional

yang menjadi perpustakaan binaan Perpustakaan STIKESInsan Cendekia Medika Jombang. Menjadi konsultan dalamMPS Musyawarah Perpustakaan Sekolah Jombang untukpengembangan perpustakaan konvensional ke arah digital.Menjabat kepala perpustakaan dari tahun 2018 - sekarang.

Perkembangan ilmu dan tehnologi perpustakaan telahmengubah pola pikir saya dalam mengembangkanperpustakaan STIKES Insan Cendekia Medika Jombang kearah perpustakaan digital dengan menerapkan beberapasistem informasi perpustakaan. SLIMS sebagai sistemautomasi perpustakaan di perpustakaan dengan alamat urlhttp://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/akasia/, pengelola dan sebagaiadmin jurnal isntitusi di OJS alamat url http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/ojs/. sebagai motivator pembelajaran berbasis moodleelearning di alamat url http://digilib.stikesicme-jbg.ac.id/elearning/ dan yang terbaru program ropositori institusi dialamat url http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/ selainmengembangkan sistem informasi perpustakaan saya jugaaktif dalam gerakan literasi informasi yang di selenggarakandi perpustakaan baik bagi dosen maupun mahasiswa,kegiatan tersebut diantaranya adalah kelas menulis bebasplagiarisme, Aplikasi Mendeley dan cara penulisan sitas,workshop elearning, aplikasi plagscan. Akses ebooks danejournal. Melalui kegiatan literasi informasi ini banyakperubahan yang didapatkan di perpustakaan. Penulisan KTI/Skripsi artikel jurnal menjadi lebih berkualitas baik daripenulisan sitasi maupun penyusunan daftar pustakanya.Penerapan aplikasi plag scan untuk menghindari prosesplagiarisme dalam penulisan karya ilmiah sebelum karyadosen dan mahasiwa di publikasikan menjadi standar yangpenting dalam melahirkan karya sivitas akademika yangberkualitas.

Selain aktifitas di dalam institusi saya juga melakukankegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kota Jombang,beberapa kegiatan melibatkan mahasiswa dalam memberikanlayanan perpustakaan keliling dan cek kesehatan gratis diAlon-alon Kota Jombang setiap minggu pagi pada acara carfree day. beberapa sekolah juga menjadi binaan Perpustakaan

Page 28: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

129

Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas Pustakawan di Era Digital

STIKES Insan Cendekia Medika Jombang dalammengembangkan perputakaan berbasis digital danmanajemen pengelolaan perpustakaan sekolah.Pendampingan dilakukan untuk memastikan perpustakaansekolah dapat maju dan menjadi sarana belajar yang rekeatifbagi siswa. Kegiatan literasi juga saya berikan pada beberapasekolah dengan membangkitkan motivasi siswa membacadan membudayakan literasi di manapun mereka berada.Profesi pustakawan merupakan profesi yang penting dalamdunia pendidikan. Pustakawan harus kompeten baik secaraprofesional dan personal. Pustakawan harus cerdas danmempunyai pengetahuan, keahlihan, etika di bidangkepustakawan dan sikap kerja yang baik, pustakawan jugaharus mempunyai kepribadian dan interaksi sosial yang baikagar dapat menjadi mitra dosen, mahasiswa maupunmasyarakat dan saya tidak akan pernah lelah untuk belajardan belajar untuk memajukan dunia perpustakaan di Indo-nesia.

Page 29: Disruption in The Library: Inovasi dan Kreativitas ...repository.isi-ska.ac.id/3141/1/SARTINI.pdf · Nasional dan Call For Paper : “Disruption In The Library: Inovasi dan Kreativitas

130

Prosiding Seminar Nasional