Dipler - Lagrand Case

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    1/15

    LAGRAND CASEGermany v. United States of AmericaICJ Judgment 27 June 2001

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    2/15

    Fakta Hukum

    Pihak yang bersengketa : Republik Federal Jermandan Amerika Serikat.

    Tahun 1982, Karl dan Walter LaGrandwarganegara Jerman tetapi berdomisili di Amerika

    ditangkap atas keterlibatan mereka dalampercobaan perampokan bank, dimana seorangmanajer bank dibunuh dan karyawan bank lainnyamenderita luka serius.

    Tahun 1948, Pengadilan Arizona, Amerika Serikatmenghukum keduanya dengan pembunuhantingkat satu dan kejahatan lainnya sehinggadijatuhi hukuman mati.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    3/15

    Fakta Hukum

    Jerman dan Amerika merupakan pihak dalamVienna Convention on Consular Relation, 24 April1963 sekaligus mengadopsi Optional Protocol-nya.Konvensi ini mensyaratkan pihak berwenang dariAmerika untuk memberitahukan tanpa penundaanbahwa terdakwa dapat melakukan komunikasidengan konsulat Jerman, tetapi Amerika tidakmenjalankan kewajiban tersebut.

    Tahun 1992, LaGrand bersaudara menggunakanhak mereka tersebut yang diketahuinya berasal

    dari sumber lain, bukan Amerika.

    24 Februari 1999, Karl LaGrand dieksekusi.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    4/15

    Fakta Hukum

    2 Maret 1999, Jerman mengajukan permohonanpenyelesaian sengketa ke mahkamahinternasional.

    3 Maret 1999, mahkamah internasional

    mengeluarkan Order berisi provisional measuresuntuk mengambil tindakan-tindakan dalam rangkamemastikan Walter LaGrand tidak dieksekusisebelum adanya putusan akhir dari mahkamah.Pada hari yang sama , Walter LaGrand dieksekusi.

    27 Juni 2001, Mahkamah mengeluarkanputusannya.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    5/15

    Masalah hukum

    Masalah hukum dalam sengketa ini :

    1. Apakah Mahkamah Internasional memilikiwewenang untuk mengadili dan memutussengketa ini? ;

    2. Apakah 4 (empat) submission yang diajukan olehJerman kepada mahkamah dapat diterima?

    Namun,

    dalam presentasi ini akan dianalisis lebih lanjut

    bagaimana fungsi konsular berkaitan dengankasus ini didasarkan pada Vienna Convention onConsular Relation 1963.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    6/15

    Putusan

    1. Dengan 14:1, menemukan bahwa Mahkamah

    memiliki yurisdiksi, berdasarkan pasal 1 the

    Optional Protocol Concerning the Compulsory

    Settlement of Disputes to the Vienna Convention

    on Consular Relations tanggal 24 April 1963,

    untuk memproses permohonan yang diajukan

    oleh Republik Federal Jerman pada tanggal 2

    Maret 1999;

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    7/15

    Putusan

    2. (a) Dengan 13:2,menemukan bahwa pengajuan

    (submission) pertama Republik Federal Jerman

    diterima;

    (b) Dengan 14:1,menemukan bahwa pengajuan

    kedua dari Republik Federal Jerman diterima;

    (c) Dengan 12:3,menemukan bahwa pengajuan

    ketiga Republik Federal Jerman diterima;

    (d) Dengan14:1,menemukan bahwa pengajuan

    keempat dari Republik Federal Jerman diterima.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    8/15

    Dasar Pertimbangan

    Empat submission yang diajukan, semuanyaditerima yakni terdiri dari:

    1. Bahwa Amerika dengan tidak menginformasikankakak beradik LaGrand atas hak mereka dalam

    pasal 36 ayat 1 (b) konvensi dan denganmencabut kemungkinan pemberian bantuan olehconsular Jerman ,yang mengakibatkan eksekusikedua orang tersebut maka Amerika telahmelanggar kewajiban hukum internasionalnyaterhadap Jerman dan hak perlindungan diplomatic

    atas warganegara berdasarkan pasal 5 dan 36ayat 1 konvensi.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    9/15

    Dasar Pertimbangan

    2. Bahwa Amerika dengan menggunakan aturan-aturan dalam hukum nasionalnya khususnyadoktrin procedural default yang mana membatasikakak beradik LaGrand untuk menggunakanhaknya berdasarkan konvensi dan mengeksekusimereka maka telah melanggar kewajibannyaterhadap Jerman berdasarkan pasal 36 ayat 2konvensi.

    3. Bahwa Amerika telah gagal melakukan tindakanyang diperlukan untuk memastikan Walter LaGrand

    tidak dieksekusi hingga ada putusan akhir darimahkamah mengenai sengketa ini maka telahmelanggar kewajibannya dalam Order 3 Maret1999 mengenai provisional measures yangdikeluarkan oleh mahkamah.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    10/15

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    11/15

    Analisis

    Art.36

    "if he so requests, the competent authorities of thereceiving State shall, without delay, inform the consularpost of the sending State if, within its consular district, anational of that State is arrested or committed to prisonor to custody pending trial or is detained in any othermeans. Any communication addressed to lie consularpost by the person arrested, in prison, custody or

    detention shall be forwarded by the said authoritieswithout delay. The said authorities shall inform theperson concerned without delay of his rights under thissubparagraph."

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    12/15

    Analisis

    Yang perlu diperhatikan dari ayat ini adalah kata without

    delay. Klausul without delay pada Pasal 36 ayat (1)(b)Konvensi menurut Jerman telah dilanggar oleh AmerikaSerikat, karena Amerika Serikat menunda pemberitahuanmengenai adanya pengaturan mengenai hak-hak tersebutkepada dua orang warga negaranya.

    Tindakan Amerika yang baru memberitahu Konsulat Jermanmengenai penahanan dua warga negaranya setelah 16tahun penahanan tersebut berlangsung merupakankegagalan Amerika Serikat untuk memenuhi standard dalamPasal 36 ayat (1)(c) Konvensi. Dengan tidak memenuhiklausul without delay dalam Konvensi, maka AmerikaSerikat dikatakan melanggar kewajiban hukumnya

    berdasarkan hukum internasional.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    13/15

    Analisis

    Art. 36 (2)

    "the laws and regulations of the receiving State ... mustenable full effect to be given to the purposes for which therights accorded under this article are intended."

    Terkait dengan Pasal tersebut di atas, pihak AmerikaSerikat telah menerapkan doktrin hukum nasionalnyaatau procedural defaultdalam kasus ini.

    Procedural default merupakan sebutan untuk prosespengadilan umum sesuai dengan hukum nasional suatunegara untuk mengadili subjek hukum yang melakukantindakan pidana di wilayah negaranya.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    14/15

    Analisis

    Pada dasarnya, pelaksanaan hukum nasional bukanlahpelanggaran terhadap Hukum Internasional.

    Namun apabila tindakan procedural defaultmenghalangi hak orang yang ditahan untuk mengajukankeberatan terhadap hukumannya sehubungan denganPasal 36 ayat (1) Konvensi, maka tindakan proceduraldefault tersebut dapat dianggap sebagai Pelanggaran

    terhadap Pasal 36 (2) Konvensi.

  • 8/3/2019 Dipler - Lagrand Case

    15/15

    Analisis

    Dalam kasus ini, tindakan procedural default yang

    dilakukan Amerika menghalangi hak LaGrandBersaudara untuk mengajukan keberatan terhadaphukuman yang ditujukan kepada mereka seperti yangdiatur dalam Pasal 36 ayat (1) Konvensi.

    Karena itulah tindakan procedural default tersebutdianggap melanggar Pasal 36 (2) Konvensi karenaberakibat gagalnya LaGrand Bersaudara untuk

    mengajukan keberatan terhadap hukuman yang ditujukankepada mereka seperti yang diatur dalam Pasal 36 ayat(1) Konvensi dan menyebabkan LaGrand Bersaudaratidak dapat mencari dan meminta bantuan

    diplomatik/konsulat negaranya.