Diktat Kalkulus Visual Part 1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    1/118

    KALKULUS VISUAL BAGIAN I

    DIKTAT PENDUKUNG KULIAH

    MA1101 KALKULUS 1A

    MA1201 KALKULUS 1B

    Public domain, tidak untuk komersial

    Penyusun:

    Irisan Kerucut, property of WD2011

    Program Studi Matematika, Fakultas MIPA

    Institut Teknologi Bandung

    Agustus 2011

    Warsoma Djohan

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    2/118

    Kata Pengantar

    Kalkulus merupakan matakuliah wajib tingkat pertama bagi hampir semua ProgramStudi dan Sekolah di Institut Teknologi Bandung. Berdasarkan kebutuhan yang

    berbeda pada berbagai Program Studi yang ada, mulai tahun ajaran 2004 perkuliahanKalkulus dibagi menjadi dua macam yaitu  Kalkulus A (4 kredit) dan  Kalkulus B (3kredit). Untuk bahan perkuliahan semester 1 (Kalkulus 1A dan Kalkulus 1B), penulis

    hanya mengembangkan satu diktat. Hal ini disebabkan materi Kalkulus 1B merupakansubbagian dari materi Kalkulus 1A, dengan pengurangan pada beberapa topik.

    Diktat ini mulai disusun sejak tahun 2004. Pada awalnya materi disusun dalam bentukbeningan/transparency. Tujuannya adalah untuk meningkatkan proses pembelajaran,dengan cara menyediakan bahan kuliah yang berisi ringkasan teori dan soal-soal latihan

    terpilih. Dengan adanya beningan ini diharapkan proses pencatatan yang banyak di-lakukan pada perkuliahan konvensional bisa dikurangi. Dengan demikian, waktu yang

    tersedia dapat digunakan dengan lebih efektif untuk kegiatan ceramah dan diskusi.

    Diktat ini selalu direvisi secara kontinu dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada.

    Perkembangan peralatan multimedia saat ini memungkinkan konstruksi tampilan konsep-konsep matematika secara visual melalui bantuan komputer. Hal ini akan sangat mem-

    bantu proses belajar mahasiswa, karena konsep-konsep yang rumit dan abstrak dapatdiperlihatkan secara kongkrit melalui program animasi. Sejalan dengan perubahan ini,mulai tahun ajaran 2011 judul diktat ini diubah menjadi ”Kalkulus Visual”. Melalui

    mekanisme ini diharapkan para mahasiswa dapat memahami konsep-konsep yang adadengan lebih cepat dan lebih mudah. Pada diktat ini, bagian yang memuat animasi

    ditandai dengan ikon berbentuk   ♠   atau   Animation . Cara menampilkan animasinyaadalah dengan meng-klik tombol  mouse  pada ikon tersebut.

    Untuk dapat memanfaatkan diktat ini secara efektif diperlukan beberapa perangkatlunak pendukung, yaitu: Adobe Acrobat Reader versi 9 atau lebih baru dan Quick

    Time player. Semua perangkat lunak tersebut bersifat public domain/free  dan dapatdiunduh/didownload via internet. Untuk memudahkan, penulis telah menempatkandiktat kuliah beserta perangkat lunak pendukung tersebut pada   ftp server   denganalamat  ftp://167.205.6.6 . Site ini dapat diakses semua orang dan tidak memer-lukan  username . Diktat ini ada di dalam folder   BahanKuliah/Warsoma/MA1101& MA1102 Kalkulus 1 , sedangkan perangkat pendukungnya berada dalam folder

    BahanKuliah/Warsoma/Software Pendukung . Tatacara instalasi dan penggunaandiktat ini pada komputer anda dijelaskan pada file  —readme1st.doc.

    i

    http://demoteori/Author01.pdfhttp://demoteori/Author02.pdfhttp://demoteori/Author02.pdfhttp://demoteori/Author01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    3/118

    Catatan:

    •  Sesuai dengan kebijakan dari pihak pengelola internet di ITB, semua  ftp-server  diITB hanya dapat diakses dari dalam kampus ITB.

    •  Akses dari luar kampus ITB masih dimungkinkan melalui fasilitas Virtual PrivateNetwork (VPN). Akses ini hanya dapat digunakan oleh mereka yang mempunyaiaccount   internet di ITB.

    •  Untuk dapat memastikan tampilan animasi yang ada berjalan dengan benar, se-mua file PDF yang ada harap dibuka menggunakan Adobe Acrobat Reader . Sejauhini kelengkapan yang ada di  PDF reader  yang lain belum sepenuhnya mendukungfasilitas yang diperlukan oleh diktat ini.

    Sebagai penutup, Penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Dosen yangtelah memberikan masukan terhadap pengembangan diktat ini, diantaranya kepada

    Dr. Wono Setya Budhi, Prof. Dr. Hendra Gunawan, Prof. Dr. Edy Tri Baskoro,Dr. Sri Redjeki, serta Drs Koko Martono M.S.. Semoga diktat ini dapat berguna un-tuk meningkatkan kualitas pembelajaran Kalkulus.

    Agustus 2011,Penyusun,

    Warsoma Djohan

    ii

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    4/118

    Daftar Isi

    Kata Pengantar   i

    BAB 1 Pengantar Kalkulus   1

    BAB 2 Fungsi dan Limit   14

    BAB 3 Turunan   33

    BAB 4 Penggunaan Turunan   45

    BAB 5 Integral Tentu   61

    BAB 6 Penggunaan Integral   82

    BAB 7 Fungsi-Fungsi Transenden   97

    iii

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    5/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   1

    Dasar-Dasar Logika Matematika

    Pasal ini memberikan ringkasan tentang beberapa pengertian dasar dalam

    matematika, meliputi istilah-istilah, notasi-notasi, sedikit tentang logika

    matematika dan teknik-teknik pembuktian dalam matematika.

    Aksioma/Postulat: Sebuah proposisi/pernyataan yang diasumsikan be-

    nar tanpa perlu dibuktikan. Contoh: bila x dan  y  bilangan-bilangan real,

    maka x + y  juga bilangan real.

    Definisi: Definisi adalah istilah/nama yang dipakai untuk menjelaskan se-

    buah proposisi tertentu, sehingga penulisannya menjadi singkat dan jelas.

    Contoh: Sebuah bilangan bulat yang hanya dapat dibagi oleh bilangan itu

    sendiri dan bilangan satu disebut  bilangan prima.

    Teorema/Lemma/Dalil: Sebuah proposisi/pernyataan yang kebenaran-

    nya memerlukan bukti. Contoh: Jika  n2 bilangan genap maka  n  genap.

    Penulisan teorema dalam bentuk pernyataan ”Jika P maka Q” disebutimplikasi. Notasi lain untuk sebuah implikasi: ”P  =⇒  Q”.

    Perhatikan bahwa pernyataan jika P maka Q dengan pernyataan jika Q

    maka P tidak ekivalen. Ilustrasi: ”Jika Hilda orang Sumatera maka Hilda

    orang Indonesia” adalah pernyataan yang benar, tetapi pernyataan ”Jika

    Hilda orang Indonesia maka Hilda orang Sumatera” tidak benar.

    Negasi dari proposisi ”P” ditulis ”∼P”. Pernyataan ”P =⇒ Q” ekivalendengan pernyataan ”∼Q =⇒ ∼P”. Ekivalensi ini disebut  konstra posi-tif . Ilustrasi: ”Jika Hilda orang Sumatera maka Hilda orang Indonesia”

    ekivalen dengan ”Jika Hilda bukan orang Indonesia maka Hilda bukan orang

    Sumatera”.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    6/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   2

    Konsep kontra positif ini banyak digunakan untuk pembuktian teorema.

    Contoh: Gunakan konsep kontra positif untuk membuktikan implikasi ”bila

    n2 genap maka n genap”.   ♠

    Principle of Excluded Middle:  Either proposition P true or  ∼P true .Prinsip ini dijadikan dasar pembuktian dengan metode kontradiksi. Proses-

    nya dilakukan dengan mengandaikan sebuah proposisi adalah salah. Selan-

     jutnya dengan melalui serangkaian proses ditunjukkan adanya suatu kon-

    tradiksi. Hal ini timbul akibat pengandaian kita keliru. Kesimpulannya

    proposisi tersebut benar. Tunjukkan√ 

    2 bilangan irrasional   ♠ .

    Dalam beberapa hal implikasi berlaku bolak balik, yaitu ”Jika P maka Q”

    dan ”Jika Q maka P” keduanya benar. Bila kondisi ini berlaku, biasanya

    dinotasikan ”P ⇐⇒ Q” dan disebut  ekivalensi.Contoh: implikasi ”n2 genap =⇒ n genap” dan ”n genap =⇒ n2 genap”keduanya benar. Jadi dapat ditulis sebagai ”n2 genap ⇐⇒ n  genap”.

    Simbol-Simbol relasi: adalah simbol-simbol yang biasa dipakai untukmembandingkan nilai antara dua buah bilangan real. Simbol-simbol terse-

    but adalah   < , ≤ , > , ≥. Untuk memahami arti dari simbol-simbol terse-but, periksalah pernyataan mana yang benar dan yang salah:

    2 > 3, 2 

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    7/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   3

    Sistem Bilangan / Himpunan Bilangan

    Himpunan Bilangan Asli:   N = {1, 2, 3, 4, 5, · · ·}

    Himpunan Bilangan Bulat:   Z = {· · · , −2, −1, 0, 1, 2, 3, · · ·}Himpunan Bilangan Rasional:   Q = {  pq  | p, q  ∈ Z, q  = 0}Apakah himpunan bilangan rasional sudah ”lengkap”?

    Perhatikan gambar segitiga siku-siku di samping.

    Panjang s =√ 

    12 + 12 =√ 

    2, bukan bilangan rasional.

    1

    1

    S

    Bilangan yang tak rasional disebut bilangan irrasional. Gabungan him-punan bilangan rasional dan irrasional disebut himpunan bilangan real,

    disimbolkan  R. Jelas  N ⊂ Z ⊂ Q ⊂ R.

    Himpunan bilangan irrasional tidak mempunyai simbol khusus .   ♠

    Notasi Interval: Misalkan a, b ∈ R,1.   (a, b) = { x | a < x < b }   ( )2.   [a, b] = { x | a ≤ x ≤ b }   [ ]3.   [a, b) = { x | a ≤ x < b }   [ )4.   (a, b] = { x | a < x ≤ b }   ( ]5.   (a, ∞) = { x | x > a }   (6. Gambarkan himpunan-himpunan berikut dalam garis bilangan real

    [a, ∞) = { x | x ≥ a },   (−∞, b) = { x | x < b }(−∞, b] = { x | x ≤ b },   (−∞, ∞) = R

    Hati-Hati: −∞  dan ∞  bukan bilangan real, jadi tidak pernah termuatdalam suatu interval.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/SymbolforIrrationalNumbers.pdfhttp://demoteori/SymbolforIrrationalNumbers.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    8/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   4

    Polinom / Suku Banyak

    Bentuk umum:   p(x) = a0 + a1x + a2x2 + · · · + anxn, dengan

    n bilangan asli, a0, a1,

    · · ·, an bilangan-bilangan real (disebut koefisien dari

    polinom), dan  x bilangan real yang belum ditentukan (variabel).

    Derajat polinom adalah nilai  n  terbesar yang koefisiennya tidak nol.

    Contoh:   p(x) = x4 − 2x3 − 7x2 + 8x + 12, derajat p(x) adalah 4.Bilangan real  t disebut akar dari polinom  p(x) bila p(t) = 0.

    Latihan: Tunjukkan  t = 2 akar dari  p(x) = x4

    −2x3

    −7x2 + 8x + 12.   ♠

    Polinom Linear/Derajat Satu:   p(x) = ax+b, a = 0   akarnya x =  −ba

     .

    Polinom Kuadrat/Derajat Dua:   p(x) = ax2 + bx + c, a = 0.Misalkan  D   =   b2 − 4ac, disebut diskriminan. Berdasarkan nilai  D, adatiga kemungkinan jenis akar:

    • D > 0, Dua akar real berbeda, x1,2 = −b±√ 

    D2a   .

    • D = 0, Dua akar kembar, x1 = x2 = −b2a .• D  0  grafik cekung ke

    atas (membuka ke atas) sebaliknya bila  a

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    9/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   5

    Pertaksamaan Rasional

    Bentuk umum:  A(x)

    B(x)  <  C (x)D(x)

    A(x), B(x), C (x), dan D(x) masing-masing polinom.Catatan: Tanda   <   dapat juga berupa  ≤  , >   atau  ≥Contoh:   x

    3+1x2−2x+8 ≥   3xx5+3x−4

    Tujuan kita adalah mencari   semua   titik-titik   x ∈   R   yang ’memenuhi’pertaksamaan tersebut. Himpunan titik-titik ini disebut  solusi.

    Operasi-operasi dasar dalam mencari solusi pertaksamaan:

    • Menambah kedua ruas dengan bilangan yang sama.• Mengalikan kedua ruas dengan bilangan positif.• Mengalikan kedua ruas dengan bilangan negatif akan mengubah tanda

    pertaksamaan menjadi ”kebalikannya”.

    Langkah-Langkah menentukan solusi pertaksamaan rasional:dijelaskan seiring dengan pencarian solusi dari   x+1

    2−x ≥   xx+3   ♠1. Tentukan ’daerah definisi’ dari pertaksamaan tersebut

    2. Tambahkan kedua ruas dengan −C (x)D(x), lalu samakan penyebutnya se-hingga diperoleh bentuk   P (x)

    Q(x) 

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    10/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   6

    Latihan: Tentukan solusi dari:   2 ≤ x2 − x

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    11/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   7

    Akar Kuadrat

    Akar kuadrat dari bilangan tak negatif  x, ditulis √ 

    x adalah bilangan

    tak negatif   a sehingga berlaku hubungan  a2 = x.

    Ilustrasi: (a) √ 9 = 3, (b)  (−4)2 = 4.Secara umum :   Bila  b ∈ R maka

    √ b2 = |b|.

    Pertaksamaan yang memuat tanda mutlak dan akar kuadrat

    Untuk mencari solusi pertaksamaan yang memuat tanda mutlak / akar 

    kuadrat, usahakan menghilangkan tanda mutlak / akar kuadratnya, lalu 

    diselesaikan sebagai pertaksamaan rasional.

    Proses untuk menghilangkan tanda mutlak dapat dilakukan seperti pada

    penjelasan sebelumnya. Sebagai tambahan, dua sifat di bawah ini dapat

    digunakan untuk menghilangkan tanda mutlak.

    Sifat-Sifat: Misalkan a

    ≥ 0 maka,

    • |x| < a ⇐⇒ −a < x < a• |x| > a ⇐⇒  x a

    Contoh-contoh:

    1.   |x − 4| ≤ 1   ♠2.   |2x + 3| ≤ |x − 3|   ♠3. Benarkah pernyataan berikut ?   −1 ≤ x ≤ 3 =⇒ |x|

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    12/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   8

    Soal-Soal Latihan Mandiri:

    1.   |2x − 7| <  32.

      |2x

    −3

    | >  3

    3.   |x − 2|  75.   |x − 2| + |x + 2|  811. Cari bil.   δ  postif supaya

    a.   |x − 5| < δ   =⇒ |3x − 15|

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    13/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   9

    Sistem Koordinat Kartesius / Persegi Panjang

    Penggagas: Pierre de Fermat (1629) & René Descartes (1637)

    1 2   3   4   5-1-5

    1

    4

    -1

    -4

     x 

     y

    kuadran 1kuadran 2

    kuadran 3   kuadran 4

    1 2   3   4   5-1-5

    1

    4

    -1

    -4

     P(a,b)

    a

    b

     x

     y

    (-4,-3)

    (-3,2)

    (4,-4)

    Sumbu horizontal dinamakan sumbu-x   (absis ) dan sumbu vertikal dina-

    makan sumbu-y  (ordinat ). Setiap pasangan terurut bilangan  (a, b) dapat

    digambarkan sebagai sebuah titik pada koordinat tersebut dan sebaliknya,

    setiap titik pada bidang koordinat Kartesius berkorespondensi dengan satu

    buah pasangan bilangan  (a, b).

    Jarak dua titik di bidang

    Misalkan P(x1, y1) dan Q(x2, y2) dua buah titik pada bidang. Jarak kedua

    titik tersebut P Q = 

    (x2 − x1)2 + (y2 − y1)2

    Irisan KerucutIrisan kerucut adalah kurva yang terbentuk bila sebuah kerucut diiris oleh

    sebuah bidang datar. Kurva irisan ini dapat berbentuk: titik, garis lurus,

    lingkaran, elips, parabola dan hiperbola.   ♠   ♠

    Parabola/persamaan kuadrat telah dibahas di depan. Pada bagian berikut-

    nya akan dibahas irisan kerucut yang lainnya.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/05-IrisanKerucutA.gifhttp://gifanimation/05-IrisanKerucutB.gifhttp://gifanimation/05-IrisanKerucutB.gifhttp://gifanimation/05-IrisanKerucutA.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    14/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   10

    Garis Lurus

    Bentuk umum:   Ax + By + C  = 0   dengan  A, B, dan  C  konstanta.

    Nilai  A dan  B  tidak boleh nol secara bersamaan.

    Grafik garis lurus ditentukan oleh dua titik   (x1, y1)   dan   (x2, y2)   yangmemenuhi  persamaan tersebut.

    Hal-hal khusus:

    • Bila A = 0, persamaan berbentuk y = −C B

     , grafiknya sejajar sumbu-x.

    • Bila B  = 0, persamaan berbentuk x = −C A

     , grafiknya sejajar sumbu-y.

    • Bila A, B  tak nol,  Ax + By + C  = 0

    ⇐⇒ y =

    −A

    B x

    −  C 

    B.

    Misalkan   (x1, y1)   dan   (x2, y2)   dua titik pada

    garis tersebut. Kemiringan garis didefinisikan

    sebagai m =   y2−y1x2−x1

    Sifat:   m = −AB

    .

    Persamaan garis lurus yang melalui dua titik  (x1, y1) dan  (x2, y2) :y − y1y2 − y1 =

      x − x1x2 − x1

    Persamaan garis lurus dengan kemiringan m dan melalui titik  (x1, y1)  :

    y − y1 = m(x − x1)

    Misalkan ℓ1  dan  ℓ2  dua buah garis dengan kemiringan  m1  dan  m2.

    ℓ1  sejajar ℓ2 ⇐⇒ m1 = m2ℓ1  tegak lurus  ℓ2 ⇐⇒ m1 · m2 = −1 (buktikan?)

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    15/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   11

    Lingkaran

    Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang jaraknya sama terhadap titik

    tertentu (disebut pusat lingkaran). Persamaan lingkaran yang berpusat

    di   (0, 0)   dan jari-jari   r   adalah:   x2 +  y2 =   r2 (gambar sebelah kiri).

    Bila pusat lingkaran berada di titik   ( p, q )   maka persamaannya menjadi

    (x − p)2 + (y − q )2 = r2(gambar sebelah kanan).

    x     

    K       2          K       1         

    0         

    1 2         

    y     

    K       2         

    K       1         

    1         

    2         

    lingkaran  x2 + y2 = 3

    x     

    K       1         

    0         

    1 2 3 4

    y     

    K       1         

    1         

    2         

    3         

    4         

      lingkaran (x − 1)2 + (y − 2)2 = 3Latihan: Tentukan pusat dan jari-jari lingkaran x2−2x+y2 +4y−20 = 0

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    16/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   12

    Elips

    Bentuk umum elips yang berpusat di  (0, 0) :  x2

    a2 +

     y2

    b2  = 1 (gambar kiri).

    Untuk elips yang berpusat di ( p, q ) persamaannya (x

    − p)2

    a2   +(y

    −q )2

    b2   = 1

    x     

    K       3          K       2          K       1         

    0         

    1 2 3         

    y     

    K       3         

    K       2         

    K       1         

    1         

    2         

    3         

    x     

    K       2          K       1         

    0         

    1 2 3 4 5

    y     

    K       1         

    1         

    2         

    3         

    4         

    5         

    6         

    Latihan: Gambarkan elips berikut  4x2 − 24x + y2 − 4y + 39 = 0.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    17/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   13

    Hiperbola

    Bentuk umum :  x2

    a2 − y

    2

    b2  = 1   atau

      −x2a2

      + y2

    b2  = 1

    x2

    4 − y

    2

    9  = 1   −x

    2

    4  +

     y2

    9  = 1

    Garis putus-putus mempunyai persamaan 2y = 3x dan merupakan asimtot 

    terhadap hiperbola tersebut.

    Bila kedua parabola di atas dirotasikan berlawanan arah dengan putaran

     jarum jam sebesar 45o maka diperoleh:

    xy = k   −xy = k

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    18/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   14

    Fungsi

     A   B

    Misalkan   A   dan   B   dua buah himpunan.

    Fungsi dari   A   ke   B   adalah aturan

    memasangkan (memadankan) setiapelemen di  A dengan satu elemen di  B.

    Bila elemen-elemen dari   A   lebih banyak 

    dari elemen-elemen   B, dapatkah kita

    membuat fungsi dari  A ke  B? 

    Sebuah fungsi disebut  fungsi real  bila B ⊂ R.

    Pembahasan selanjutnya akan dibatasi untuk  A, B ⊂ R.Notasi fungsi:   y = f (x)  dengan  x elemen A,  f (x) aturan pemadanan-

    nya, dan y  adalah elemen  B  yang merupakan pasangan dari  x.   ♠   ♠

    Pada persamaan berikut, tentukan mana yang mendefinisikan fungsi:

    1.   y = x2 + x4 ♠

    2.   xy3

    = 1  ♠

    3.   x2y = 1   ♠

    4.   x

    2

    + y

    2

    = 1  ♠

    5.   x3 + y3 = 1   ♠

    6.   x

    2

    + y

    3

    = 1  ♠

    Daerah Definisi  (daerah asal/wilayah/domain) dari suatu fungsi  f (x),

    dinotasikan Df  adalah himpunan semua bilangan real yang menyebabkan

    aturan fungsi berlaku/terdefinisi.

    Daerah Nilai  (daerah hasil/jelajah/range) dari suatu fungsi  f (x), dino-tasikan Rf  =

    {y

    |y = f (x), x

     ∈Df 

    } (berisi semua pasangan dari  x).

    Latihan: Tentukan  Df , Rf  lalu gambarkan grafik dari fungsi berikut:

    1.   f (x) = x +√ 

    x   ♠

    2.   f (x) = x2 − 1 ≤ x ≤ 1

    3.   f (x) =  x2 x ≤ 01   x > 0

      ♠

    4.   f (x) = |x|   ♠5.   f (x) = [|x|], bilangan bu-

    lat terbesar, yang lebih kecil atau

    sama dengan  x   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/08A-Definisi%20dan%20grafik%20fungsi.gifhttp://gifanimation/08B-Definisi%20dan%20grafik%20fungsi.gifhttp://demoteori/K1-2T-01A.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01B.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01C.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01D.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01E.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01F.pdfhttp://demoteori/K1-2A-01.pdfhttp://demoteori/K1-2A-03.pdfhttp://demoteori/K1-2A-04.pdfhttp://demoteori/K1-2A-05.pdfhttp://demoteori/K1-2A-05.pdfhttp://demoteori/K1-2A-04.pdfhttp://demoteori/K1-2A-03.pdfhttp://demoteori/K1-2A-01.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01F.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01E.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01D.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01C.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01B.pdfhttp://demoteori/K1-2T-01A.pdfhttp://gifanimation/08B-Definisi%20dan%20grafik%20fungsi.gifhttp://gifanimation/08A-Definisi%20dan%20grafik%20fungsi.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    19/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   15

    Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil/Gasal:

    Fungsi   f   disebut   fungsi genap   bila memenuhi   f (−a) =   f (a). Grafikdari fungsi genap simetri terhadap sumbu-y   ♠

    Fungsi f  disebut fungsi ganjil bila memenuhi f (−a) = −f (a). Grafiknyasimetri terhadap titik asal (titik pusat koordinat).   ♠

    Latihan:

    1. Periksa apakah fungsi berikut termasuk fungsi ganjil / genap.

    (a) y = x2 ♠

    (b) y = x3 ♠

    (c) y = x5 + 3x2 + 1   ♠

    (d) y = |x − 1|   ♠(e) y = [|x|]   ♠

    (f) y = [|x2

    |]2. Adakah fungsi yang sekaligus genap dan ganjil? (bahas!)

    Fungsi PeriodikFungsi  f  disebut periodik bila terdapat bilangan  p  sehingga  f (x +  p) =

    f (x). Definisi ini menginformasikan bentuk grafik y  = f (x) akan berulang

    bila kita bergerak sejauh  p  pada sumbu  x.   ♠

    Pergeseran Grafik Fungsi:

    Diberikan grafik fungsi  y  =  f (x)  dan

    a >   0. Selanjutnya dibentuk fungsi

    g(x) =   f (x −   a), maka gambargrafik   g(x)   dapat diperoleh dengan

    menggeser grafik   f (x)   sejauh   a   ke

    kanan.   ♠

      y =  f (   x

      )

    a

      y =  f (   x

     - a  ) a>0

     x

     y

    Diskusi: Jika a > 0, jelaskan cara memperoleh grafik-grafik

    h = f (x + a), l(x) = f (x) + a dan  m(x) = f (x) − a dari grafik  f (x).

    Contoh: Berdasarkan grafik y = x2, gambarkan grafik h =  x2 + 4x + 3

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/08C-Fungsi%20Genap.gifhttp://gifanimation/08D-Fungsi%20Ganjil.gifhttp://demoteori/K1-2B-01.pdfhttp://demoteori/K1-2B-02.pdfhttp://demoteori/K1-2B-03.pdfhttp://demoteori/K1-2B-04.pdfhttp://demoteori/K1-2B-05.pdfhttp://gifanimation/08E-Fungsi%20Periodikl.gifhttp://gifanimation/08F-Pergeseran%20Grafik%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/08F-Pergeseran%20Grafik%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/08E-Fungsi%20Periodikl.gifhttp://demoteori/K1-2B-05.pdfhttp://demoteori/K1-2B-04.pdfhttp://demoteori/K1-2B-03.pdfhttp://demoteori/K1-2B-02.pdfhttp://demoteori/K1-2B-01.pdfhttp://gifanimation/08D-Fungsi%20Ganjil.gifhttp://gifanimation/08C-Fungsi%20Genap.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    20/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   16

    Operasi pada fungsi

    Misalkan f   dan  g  fungsi-fungsi real dengan daerah definisi  Df   dan  Dg.

    •  (f  + g)(x) = f (x) + g(x),   ♠   Df +g  = Df 

     ∩Dg

    •   (f  − g)(x) = f (x) − g(x),   ♠   Df −g = Df  ∩ Dg•   (f g)(x) = f (x) g(x),   ♠   Df g  = Df  ∩ Dg•   (f /g)(x) = f (x)/g(x),   ♠   Df /g  = Df  ∩ Dg ∩ {x|g(x) = 0}•   (cf )(x) = c f (x),   ♠   Dcf  = Df •   f n(x) = f (x) f (x) · · ·  f (x)     n suku

    Df n  = Df 

    Contoh: Misalkan f (x) =   4√ 

    x + 1 dan  g(x) =√ 

    9 − x2.Tentukan  f  + g, f  − g, f g,  f /g, dan  f 5 beserta daerah definisinya.

    Peta/Image dan Prapeta/Preimage:

    Misalkan  f   suatu fungsi dengan daerah definisi  Df  dan daerah nilai  Rf .

    Misalkan A ⊂ Df   dan  B ⊂ R.•   Peta dari  A oleh f   adalah  f (A) = {y ∈ Rf  | y = f (x), x ∈ A}•   Prapeta dari B  oleh  f   adalah f −1(B) = {x ∈ Df  | f (x) ∈ B}

    Berikut disajikan visualisasi dari peta dan prapeta:   ♠   ♠

    Contoh: Diberikan  f (x) = x2,

    Tentukan  f ([0, 1]), f ([−12, 1]), f −1([0, 1]), f −1([−1, 1]), dan  f −1({−1})

    Diskusi: Benar atau salah (a)  f −1(f (A)) = A   , (b)  f (f −1(B)) = B

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/09A-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09B-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09C-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09D-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09e-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/12A-Peta%20dan%20Prapeta.gifhttp://gifanimation/12B-Peta%20dan%20Prapeta.gifhttp://gifanimation/12B-Peta%20dan%20Prapeta.gifhttp://gifanimation/12A-Peta%20dan%20Prapeta.gifhttp://gifanimation/09e-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09D-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09C-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09B-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gifhttp://gifanimation/09A-Operasi%20Aljabar%20Fungsi.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    21/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   17

    Fungsi Komposisi

    Perhatikan dua buah fungsi  f (x) =   6xx2−9   dan g(x) =

    √ 3x.

    Dibentuk fungsi baru  (g ◦ f )(x) = g(f (x))

    Jadi  (g ◦ f )(x) = g(   6xx2−9) =    6xx2−9Fungsi demikian disebut sebagai fungsi komposisi dari  f   dan  g.

    Apakah fungsi komposisi selalu terdefinisi?.

    Misalkan diberikan fungsi  f (x) = x2 − 1,   0 ≤ x ≤ 3   dang(x) =  (x + 3)(x − 2)(x − 4). Selanjutnya dibentuk fungsi komposisi(g◦f )(x). Apakah daerah definisi fungsi komposisi ini interval 0 ≤ x ≤ 3?Untuk memahaminya, perhatikanlah ilustrasi di bawah ini:

    2( ) 1, 0 3 f x x x

    0

    -3

    -1 8

    2 4

    3

    0

    ( ) ( 3)( 2)( 4) g x x x x

    4,8989

    1 2

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    22/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   18

    Masalah: Bagaimana cara menentukan  Dg◦f   dan  Rg◦f Perhatikan gambar di bawah ini. Titik-titik dari  Df  yang dapat dievaluasi

    oleh fungsi komposisi g ◦ f  adalah titik-titik yang oleh fungsi  f   dipetakanke dalam Dg  (mengapa?). Sebut A = Rf 

     ∩Dg, maka:

    Dg◦f  = f −1(A)   dan   Rg◦f  = g(A)

    Contoh-Contoh:

    1. f (x) = 1 + x2 dan  g(x) = √ 1 − x.Tentukan  f  ◦ g,  Df ◦g, dan  Rf ◦g

    2. f (x) = 

    x(10 − x) dan  g(x) = √ 4 − x2.Tentukan  g ◦ f ,  Dg◦f , dan  Rg◦f 

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    23/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   19

    Fungsi Trigonometri

     x

     y  t 1

    o

     x

     y   Perhatikan gambar lingkaran berjari-jari

    satu di sebelah kiri. Titik P=(x, y)   berada

    pada lingkaran tersebut. Sudut   t   adalahsudut yang dibentuk antara sumbu   x   positif 

    dengan segmen garis   OP . Nilai sudut ini

    positif bila arah putarannya berlawanan jarum

     jam dan negatif bila searah putaran jarum jam.

    Besar sudut selalu dinyatakan dalam satuan radian.

    Hubungan satuan radian dan derajat:   3600

    = 2π  rad, jadi  10

    =  1180π  rad.

    Definisi: Fungsi sinus dan cosinus didefinisikan sebagai  f (t) = sin t = ydan   g(t) = cos t =  x.   ♠   ♠

    Dengan definisi di atas maka Df  = . . ., Rf  = . . .,   Dg  = . . .,   Rg = . . .

    Sudut  t + 2π  dan sudut  t menyatakan posisi titik P yang sama, sehingga,

    sin(t + 2π) = sin t   dan   cos(t + 2π) = cos t.

    Jadi fungsi sin dan cos merupakan fungsi periodik dengan periode  2π.

    Nilai maksimum dari kedua fungsi tersebut 1 dan nilai minimumnya -1 (mengapa?)

    o

    -t 

     y

    -y

     x    x

     yPerhatikan gambar di samping kanan.

    sin(t) = y  sedangkan  sin(−t) = −y.Jadi sin(−t) = − sin(t)   (fungsi ganjil).cos(t) = x  sedangkan  cos(−t) = x.Jadi cos(−t) = cos(t)   (fungsi genap)

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/13A-Fungsi%20Sinus.gifhttp://gifanimation/13B-Fungsi%20Cosinus.gifhttp://gifanimation/13B-Fungsi%20Cosinus.gifhttp://gifanimation/13A-Fungsi%20Sinus.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    24/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   20

    Berikut disajikan grafik dari fungsi  sin t dan  cos t

     y

     y = sin( )t 

     y

     y = cos( )t 

    Fungsi-Fungsi Trigonometri Lainnya:

    •   f (x) = tan t =   sin tcos t   Df  = {x | x =   2k+12   π, k ∈ Z},   Rf  = R•   f (x) = cot t =   cos tsin t   Df  = . . . Rf  = . . .•   f (x) = sec t =   1

    cos t  Df  = . . . Rf  = . . .

    •   f (x) = csc t =   1sin t

      Df  = . . . Rf  = . . .

    Periksa apakah fungsi-fungsi tersebut termasuk fungsi ganjil/genap.

    Apakah fungsi-fungsi tersebut periodik, berapa periodenya?

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/13C-Fungsi%20Tangen.gifhttp://gifanimation/13C-Fungsi%20Tangen.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    25/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   21

    Sifat-Sifat Penting Fungsi Trigonometri:

    •   sin2 x + cos2 x = 1,   1 + tan2 x = sec2 x,   1 + cot2 x = csc2 x•   sin(−x) = sin x   dan   cos(−x) = cos x•   sin(x + y) = sin x cos y + cos x  sin y

    cos(x + y) = cos x  cos y

    −sin x  sin y

    •   sin2 x =   12 −   12 cos(2x)   dan   cos2 x =   12 +   12 cos(2x)•   sin x + sin y = 2 sin(x+y

    2  ) cos(x−y

    2  )

    cos x + cos y = 2 cos(x+y2   ) cos(x−y

    2   )

    cos x − cos y = −2 sin(x+y2

      ) sin(x−y2

      )

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/13D-Fungsi%20Sekan.gifhttp://gifanimation/13D-Fungsi%20Sekan.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    26/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   22

    Konsep Limit   ♠   ♠   ♠

    Misalkan   I   = (a, b)   suatu   interval buka   di   R   dan   c ∈   I . Fungsi   f (x)dikatakan terdefinisi di  I  kecuali mungkin di  c, artinya f (x) terdefinisi di-

    semua titik pada I \{c} dan di  c boleh terdefinisi boleh juga tidak.Ilustrasi:

    a   bc   a   bc

     f(x)

     f(x)

    a   bc

     f(x)

    a   bc

     f(x)

     L L

     L L

     M  M 

     x

     y

     x

     y

     x

     y

     x

     y

    Diskusi: Adakah bentuk lain dari  f (x) yang memenuhi definisi di atas?

    Pada gambar-gambar di atas, berapakah limit f (x) bila  x mendekati c.

    Untuk memudahkan pembahasan konsep limit, hayatilah pengertian berikut:

    |x − a| < δ  ⇐⇒ −δ < x − a < δ himpunan semua bil. real x yang jaraknya ke titik  a  kecil dari  δ 

    a−

    δ a a+δ .Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/14A-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14B-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14C-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14C-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14B-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14A-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    27/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   23

    Pembahasan konsep limit secara formal:   ♠   ♠

    Perhatikan fungsi  f (x) =   2x2−3x−2x−2   ,   Df  = R\{2}

    x f (x)

    0.00000 1.00000

    1.00000 3.00000

    1.90000 4.80000

    1.95000 4.90000

    1.99999 4.99998...

    2.00000   ?...

    2.00001 5.00002

    2.05000 5.10000

    2.10000 5.20000

    3.00000 7.00000

                

                    

    L

    L-

    L+

    c c+c-

     

     y

     x

    f (x) =  2x2

    −3x

    −2

    x−2   =  (2x+1)(x

    −2)

    x−2   = 2x + 1   Df  = R\{2}Amatilah fungsi di atas beserta grafiknya, lalu lengkapilah implikasi berikut:

    •   Tentukan  δ 1  supaya  0 < |x − 2| < δ 1 =⇒ |f (x) − 5| <  1Apakah δ 1 = 3/8 memenuhi syarat?

    •   Tentukan  δ 2  supaya  0 < |x − 2| < δ 2 =⇒ |f (x) − 5| <   12•   Tentukan  δ 3  supaya  0 < |x − 2| < δ 3 =⇒ |f (x) − 5| <   11000000•   Bila ǫ bilangan positif sebarang, carilah  δ  supaya

    0 < |x − 2| < δ  =⇒ |f (x) − 5| < ǫ

    Dari uraian di atas, terlihat untuk setiap  ǫ > 0, selalu dapat dicari  δ > 0

    sehingga 0 < |x − 2| < δ  =⇒ |f (x) − 5| < ǫ.   Dikatakan   limx→2

    f (x) = 5

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/14D-Limit,%20Pendekatan%20formal,%20eps-delta.gifhttp://gifanimation/14E-Limit,%20Pendekatan%20formal,%20eps-delta.gifhttp://gifanimation/14E-Limit,%20Pendekatan%20formal,%20eps-delta.gifhttp://gifanimation/14D-Limit,%20Pendekatan%20formal,%20eps-delta.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    28/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   24

    Definisi Limit: Misalkan f (x) terdefinisi pada I  = (a, b), kecuali mungkindi   c ∈   I . Limit dari   f (x)   untuk   x  mendekati   c   disebut   L, dinotasikanlimx→c

    f (x) =   L   artinya untuk setiap   ǫ >   0, dapat dicari   δ >   0   sehingga

    0 < |x − c| < δ  =⇒ |f (x) − L| < ǫ

    Contoh:

    1. Tunjukkan   lim

    x→23x + 2 = 8   ♠

    2. Tunjukkan   limx→2

    x2 = 4   ♠

    Sifat-Sifat Limit: Misalkan f   dan  g  dua buah fungsi dan  k ∈ R.1.   lim

    x→ck = k

    2.   limx→

    cx =  c

    3.   limx→c

    (kf )(x) = k   limx→c

    f (x)

    4.   limx→c

    (f  + g)(x) = limx→c

    f (x) + limx→c

    g(x)

    5.   limx→c

    (f  − g)(x) = limx→c

    f (x) − limx→c

    g(x)

    6.   limx→c

    (f g)(x) = limx→c

    f (x) · limx→c

    g(x)

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-2C-01.pdfhttp://demoteori/K1-2C-02.pdfhttp://demoteori/K1-2C-02.pdfhttp://demoteori/K1-2C-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    29/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   25

    7.   limx→c

    (f g )(x) =limx→c f (x)limx→c g(x)

    8.   limx

    →c

    f n(x) = limx→cf (x)

    n,   n ∈ N

    9.   limx→c

    n√ f (x) =   n limx→c

    f (x) ,   limx→c

    f (x) ≥ 0  untuk  n genap10. Bila p(x) polinom maka   lim

    x→c p(x) = p(c)

    11.   Prinsip Apit. Misalkan f, g,  dan  h tiga fungsi dengan

    g(x) ≤ f (x) ≤ h(x) untuk setiap  x ∈ I . Bila   limx→c

    g(x) = L  dan

    limx→c

    h(x) = L  maka   limx→c

    f (x) = L   ♠

    Sifat-Sifat Limit Fungsi Trigonometri:

    1.   limx→c

    sin x = sin c   dan   limx→c

    cos x = cos c

    2.   limx→0

    sin xx

      = 1   ♠   dan   limx→0

    xsin x

     = 1

    3.   limx→0

    tan x

    x

      = 1   dan   limx→0

    x

    tan x

     = 1

    Hati-hati, bila   limx→c

    u = 0belum tentu   lim

    x→c

    sin uu

      = 1

    Soal-Soal: Hitung limit-limit berikut ini

    1.   limx→3

    x4−3x3x2−5x+7

    2.   limx

    →3

    x2−2x−3x−3

    3.   limx→1

    2x3+3x2−2x−3x2−1

    4.   limx→0

    x−sin(2x)2x+tan x

    5.   limx→12π

    (x −   12π) tan(3x)

    6.   limx→π

    1+cos xsin(2x)

    7.   limx→0

    x  sin  1x

    8.   limx→0

    x2 cos  1x

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-2T-02.pdfhttp://demoteori/K1-2T-03.pdfhttp://solusi/K1-2D-08.pdfhttp://solusi/K1-2D-07.pdfhttp://solusi/K1-2D-06.pdfhttp://solusi/K1-2D-05.pdfhttp://solusi/K1-2D-04.pdfhttp://solusi/K1-2D-03.pdfhttp://solusi/K1-2D-02.pdfhttp://solusi/K1-2D-01.pdfhttp://demoteori/K1-2T-03.pdfhttp://demoteori/K1-2T-02.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    30/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   26

    1 2

    -1

    1

    2

    1,5

     y

     x

    Limit Sepihak   ♠   ♠   ♠   ♠

    Perhatikan fungsi berikut:

    f (x) =  x x  0  supaya 0  < x − 1 < δ  =⇒ |f (x) − 1,5| < ǫ

    Karena untuk setiap ǫ > 0  kita dapat mencari δ > 0  sehingga implikasinya

    berlaku, dikatakan limit dari  f (x)  untuk  x  menuju 1 dari kanan  bernilai

    1,5 dan dinotasikan   limx→1+

    f (x) = 1,5

    Definisi Limit Kanan: Misalkan f (x) terdefinisi pada I  = (a, b), kecuali

    mungkin di c ∈ I . Limit dari f (x) untuk x mendekati  c dari kanan disebutL, dinotasikan   limx→c+

    f (x) =   L   artinya untuk setiap   ǫ >   0, dapat dicari

    δ > 0  sehingga  0 < x − c < δ  =⇒ |f (x) − L| < ǫ

    Latihan:  Tuliskan Definisi Limit Kiri

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/15A-Limit%20Kanan.gifhttp://gifanimation/15C-Limit%20Kanan.gifhttp://gifanimation/15B-Limit%20Kiri.gifhttp://gifanimation/15D-Limit%20Kiri.gifhttp://gifanimation/15D-Limit%20Kiri.gifhttp://gifanimation/15B-Limit%20Kiri.gifhttp://gifanimation/15C-Limit%20Kanan.gifhttp://gifanimation/15A-Limit%20Kanan.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    31/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   27

    Sifat-sifat:

    •   limx→c

    f (x) = L ⇐⇒   limx→c−

    f (x) = L   dan   limx→c+

    f (x) = L

    •  lim

    x→cf (x) = L   =

    ⇒  lim

    x→c |f (x)

    | =

    |L

    |•   limx→c

    f (x) = 0 ⇐⇒   limx→c

    |f (x)| = 0

    Latihan: Hitung limit-limit berikut ini

    1.   (a) limx→1

    |x2 − 1|   ♠   (b)   limx→0−

    x|x|   ♠   (c)   limx→1

    [|x|]   ♠

    2.   f (x) =

    −x2 x

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    32/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   28

    Limit di takhingga   ♠   ♠

    Bagian ini mengamati perilaku fungsi  f (x) bila x  membesarmengecil

      tanpa batas.

    Ilustrasi:

    Perhatikan grafik fungsi  f (x).Bila   x   membesar terus tanpa

    batas, ditulis   x   → ∞, nilaif (x) ’cenderung’ menuju 0.

    Fenomena ini mendasari konsep limit di takhingga

     x

     y

    copyright  WD2011

    P( ) y f x

    Misalkan   f    terdefinisi pada   [c,

    ∞).

    limx→∞ f (x) = L  artinya untuk setiap  ǫ >0, dapat dicari bilangan  M   sehingga

    x > M  =⇒ |f (x) − L| < ǫ.

    Misalkan   f   terdefinisi pada   (−∞, c).lim

    x→−∞f (x) =   L   artinya untuk setiap

    ǫ > 0, dapat dicari bilangan M  sehinggax < M  =⇒ |f (x) − L| < ǫ.

    Sifat:   Misalkan k ∈ N maka   limx→−∞

    1xk

      = 0   dan   limx→∞

    1xk

      = 0

    Contoh: Tentukan (a)   limx→∞

    x1+x2

      ♠   dan (b)   limx→∞

    2x3

    1+x3  ♠

    Asimtot Datar:Garis  y  =  L  disebut asimtot datar dari fungsi  f (x)   jika memenuhi salah

    satu dari   limx→−∞

    f (x) = L  atau   limx→∞

    f (x) = L   ♠   ♠

    Tentukan asimtot-asimtot datar dari dua contoh terakhir.   ♠   ♠

    Diskusi: Dari definisi di atas, apakah y  = 0 asimtot dari f (x) =   sin xx   .   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/16A-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://gifanimation/16B-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://demoteori/K1-2F-01.pdfhttp://demoteori/K1-2F-02.pdfhttp://gifanimation/16A-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://gifanimation/16B-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://demoteori/K1-2F-03.pdfhttp://demoteori/K1-2F-04.pdfhttp://gifanimation/GrafikSinxPerx.gifhttp://gifanimation/GrafikSinxPerx.gifhttp://demoteori/K1-2F-04.pdfhttp://demoteori/K1-2F-03.pdfhttp://gifanimation/16B-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://gifanimation/16A-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://demoteori/K1-2F-02.pdfhttp://demoteori/K1-2F-01.pdfhttp://gifanimation/16B-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gifhttp://gifanimation/16A-Limit%20di%20Takhingga,%20Asimtot%20Datar.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    33/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   29

    Limit Takhingga   ♠   ♠Bagian ini mengamati perilaku fungsi   f (x)   di mana nilai   f (x)  membe-

    sar/mengecil tanpa batas.

    Misalkan f   terdefinisi pada (a, b) yang memuattitik   c.   lim

    x→c+f (x) = ∞   artinya untuk setiap

    bilangan  M , dapat dicari  δ > 0, sehingga

    0 < x − c < δ  =⇒ f (x) > M . x

     y

    c

    ( ) y f x

    Dengan cara sama, coba definisikan dan

    gambarkan secara grafik dari pengertian-pengertian berikut:

    limx→c−

    f (x) = ∞,   limx→c+

    f (x) = −∞, dan   limx→c−

    f (x) = −∞

    Sifat: Misalkan k ∈ N maka

    a.   limx→0+

    1xk

      = ∞

    b.   limx→0−

    1xk

      =

     ∞   n genap−∞   n ganjil

    Contoh: Tentukan (a)   limx→0

    1x   ♠   (b)   lim

    x→2+x+1

    x2−5x+6   ♠

    Asimtot Tegak:   ♠   ♠

    Garis  x  =  c  disebut asimtot tegak dari fungsi  f (x)   jika memenuhi  salahsatu dari:

    (a)   lim

    x→c−f (x) =

     −∞  (b) atau   lim

    x→c−f (x) =

     ∞(c)   lim

    x→c+f (x) = −∞   (d) atau   lim

    x→c+f (x) = ∞

    Tentukan asimtot-asimtot tegak dari dua contoh terakhir.   ♠   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/17A-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://gifanimation/17B-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://demoteori/K1-2G-01.pdfhttp://demoteori/K1-2G-02.pdfhttp://gifanimation/17A-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://gifanimation/17B-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://demoteori/K1-2G-03.pdfhttp://demoteori/K1-2G-04.pdfhttp://demoteori/K1-2G-04.pdfhttp://demoteori/K1-2G-03.pdfhttp://gifanimation/17B-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://gifanimation/17A-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://demoteori/K1-2G-02.pdfhttp://demoteori/K1-2G-01.pdfhttp://gifanimation/17B-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gifhttp://gifanimation/17A-Limit%20Takhingga,%20Asimtot%20Tegak.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    34/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   30

    Kekontinuan Fungsi   ♠   ♠   ♠

    f (c) = · · ·limx→c−

    f (x) = · · ·limx→c+ f (x) = · · ·

    f (c) = · · ·limx→c−

    f (x) = · · ·limx→c+ f (x) = · · ·

    f (c) = · · ·limx→c−

    f (x) = · · ·limx→c+ f (x) = · · ·

    Kekontinuan di satu titik:

    Misalkan f (x) terdefinisi pada interval buka I  dan c ∈ I . Fungsi f  disebutkontinu di titik c jika

    f (c) = limx

    →c

    f (x)   ⇐⇒   f (c) = limx→

    c−

    f (x) = limx→

    c+f (x)

    Contoh: Misalkan f (x) =

      x2−4

    x−2   x = 25   x = 2

    Periksa kekontinuan  f  di titik  x = 2.   ♠

    Akibat: Bila f (x)  kontinu di  c maka   limx

    →c

    f (x) = f (limx

    →c

    x)

    Kekontinuan sepihak:

    • Fungsi f  disebut kontinu kiri di  x =  c bila  f (c) = limx→c−

    f (x)

    • Fungsi f  disebut kontinu kanan di  x =  c  bila  f (c) = limx→c+

    f (x)

    Pada ketiga ilustrasi di halaman 30, tentukan fungsi yang kontinu sepihak.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/14C-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14B-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14A-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://demoteori/K1-2T-04.pdfhttp://demoteori/K1-2T-04.pdfhttp://gifanimation/14A-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14B-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gifhttp://gifanimation/14C-Limit,%20Pendekatan%20Intuitif.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    35/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   31

    Kekontinuan pada interval:

    • Fungsi  f  disebut kontinu pada interval buka   (a, b)  bila  f   kontinu disetiap titik pada  (a, b)

    • Fungsi f  disebut kontinu pada interval tutup  [a, b] bila f  kontinu pada(a, b), kontinu kanan di  a dan kontinu kiri di  b.Sifat-sifat:

    1. Suatu polinom p(x) kontinu pada seluruh  R.

    2. Fungsi rasional ( p(x)q (x) ,   p(x)  dan   q (x)  polinom), kontinu pada seluruh

    daerah definisinya.

    3. Fungsi f (x) = |x| kontinu di seluruh R

    4. Fungsi f (x) =   n√ x dengan n ∈ N kontinu diseluruh daerah definisinya5. Bila f   dan  g  kontinu di titik c dan  k ∈ R maka:

    kf,f  + g, f  − g,fg,  f g

      dengan  g(c) = 0, f n,   dan   n√ f  kontinu di  c.

    Soal-soal:1. Sketsakan sebuah grafik fungsi yang memenuhi semua sifat berikut:

    • Daerah definisinya  [

    −2, 4]

    •  f (−2) = f (0) = f (1) = f (3) = f (4) = 1•  f  kontinu di seluruh  Df  kecuali di -2, 0, 3•   lim

    x→−1−f (x) = 2,   lim

    x→0+f (x) = 2, dan   lim

    x→3−f (x) = 1   ♠

    2. Tentukan a  dan  b  agar f (x) =

    −1   x ≤ 0ax + b   0 < x

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    36/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   32

    Teorema Nilai Antara   ♠

    Sifat: Misalkan f  kontinu pada  [a, b]. Bila w  bilangan diantara f (a) dan

    f (b), maka terdapat bilangan  c ∈ [a, b] sehingga  f (c) = wBila syarat kontinu dari  f  dihapus, apakah sifat di atas masih berlaku?

    Contoh-contoh:

    1. Tunjukkan p(x) = x3 + 3x − 2  mempunyai akar real diantara 0 dan 1.   ♠2. Tunjukkan p(x) = x5 + 4x3 − 7x + 14  mempunyai paling sedikit satu akar real.3. Misalkan  f   kontinu pada   [0, 1]  dengan  0 ≤  f (x) ≤  1. Tunjukkan f mempunyai

    titik tetap. (titik tetap adalah titik  c  yang bersifat  f (c) = c).   ♠

    4. Tunjukkan selalu terdapat dua titik pada cincin kawat melingkar yang temper-

    aturnya sama. (petunjuk gambarkan cincin pada koordinat kartesius denganpusatnya di titik (0,0) dan bentuk  f (θ) sebagai fungsi temperaturnya).   ♠

    5. Pada pukul Pk 4.00 seorang biarawan secara perlahan mendaki gunung dan tibadipuncaknya pada sore hari. Keesokan harinya dia menuruni gunung tersebut

    mulai Pk 5.00 dan tiba di bawah Pk 11.00. Tunjukkan bahwa ada titik pada jalanyang dilaluinya yang menunjukkan waktu yang sama saat naik dan turun.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/20-Teorema%20Nilai%20Antara.gifhttp://demoteori/K1-2J-01.pdfhttp://demoteori/K1-2J-03.pdfhttp://demoteori/K1-2J-04.pdfhttp://solusi/K1-2J-05.pdfhttp://demoteori/K1-2J-04.pdfhttp://demoteori/K1-2J-03.pdfhttp://solusi/K1-2J-02.pdfhttp://demoteori/K1-2J-01.pdfhttp://gifanimation/20-Teorema%20Nilai%20Antara.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    37/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   33

    Turunan/Derivatif 

    Konsep turunan mempunyai aplikasi yang sangat luas baik di bidang   sci-

    ence   maupun   engineering , misalnya masalah kemiringan garis singgung,

    masalah kecepatan sesaaat, laju pertumbuhan mahluk hidup, masalah ali-ran listrik dalam sebuah rangkaian elektronik, masalah kecepatan suatu

    reaksi kimia, dan lain-lain. Pada pasal ini akan ditinjau konsep turunan

    sebagai masalah garis singgung dan kecepatan sesaat.

    Garis Singgung Terhadap Kurva di Bidang

    Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mendefinisikan gradien/kemiringan

    dari sebuah garis lurus. Misalkan  (x1, y1) dan (x2, y2) dua buah titik padasebuah garis lurus, maka gradiennya adalah   m   =   y2−y1

    x2−x1 . Pada pasal iniakan kita tinjau pengertian gradien garis singgung terhadap sebuah kurva.

    Diberikan sebuah kurva di bidang dan titik P  terletak pada kurva tersebut.

    Apakah yang dimaksudkan dengan garis singgung di titik P ?

    Euclides memberi gagasan garis singgung adalah garis yang memotong

    kurva tersebut tepat di satu titik. Gagasan ini secara intuisi terasa benar,

    khususnya untuk dua gambar di sebelah kiri. Tetapi konsep ini menjadisalah bila diterapkan pada gambar paling kanan. Untuk itu, kita memer-

    lukan konsep formal yang dirumuskan dalam persamaan matematika, se-

    hingga pengertian garis singgung tersebut mempunyai makna yang jelas

    dan tidak berarti ganda.

    Animasi berikut memperlihatkan konsep garis singgung secara visual   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/30-Turunan%20sebagai%20garis%20singgung.gifhttp://gifanimation/30-Turunan%20sebagai%20garis%20singgung.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    38/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   34

    k 1

    k 2

    k 3

     P 

    Q2

    Q1

    Q3

    k 1

     P 

    Q

    c   c+h

     f(x)

     x

     x

     y

     y

    Perhatikan gambar di samping kiri. Kita akan

    mendefinisikan pengertian garis singgung di

    titik  P . Garis talibusur  K 1  menghubungkan

    titik P   dan  Q1  pada kurva. Selanjutnya titik

    Q1   kita gerakkan mendekati titik   P . Saat

    sampai di posisi   Q2, talibusurnya berubah

    menjadi garis   k2. Proses ini diteruskan

    sampai titik   Q1   ”berimpit” dengan titik   P .

    Garis yang terbentuk dinamakan sebagai garis

    singgung.

    Selanjutnya perhatikan kembali gambar kedua. Kemiringan garis talibusur yang melalui

    P   dan  Q  adalah:

    msec = f (c + h) − f (c)

    h

    Kemiringan garis singgung di titik P   = (c, f (c))  didefinisikan sebagai:

    m = limh→0

    f (c + h) − f (c)h

    Bila m  telah dihitung, maka persamaan garis singgungnya dapat diperoleh

    memakai rumus persamaan garis lurus yaitu  y − f (c) = m(x − c).

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    39/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   35

    Masalah kecepatan sesaat:   ♠

    Perhatikan sebuah benda yang jatuh bebas. Hasil percobaan

    menunjukan posisinya setiap saat  S (t) = 16t2.

    Ingin diketahui berapa kecepatannya saat t = 1?

    t1   t2   S (t1)   S (t2)   V rata-rata  =  S (t2)−S (t1)

    t2−t1

    1 2 16 64   64−162−1   = 48

    1 1,5 16 36   36−161,5−1   = 40

    1 1,1 16 19,36   19,36−161,5

    −1

      = 33, 6

    1 1,01 16 16,3216   16,3216−161,01−1   = 32, 16

    1 1,001 16 16.032016   16,032016−161,001−1   = 32, 016

    Dengan tabel di atas kita hanya dapat menghitung kecepatan rata-rata

    antara  t = 1 dan  t = 1 + ∆t, tetapi yang ingin dihitung adalah  kecepatan

    sesaat   pada   t  = 1. Untuk itu kita definisikan kecepatan sesaat tersebut

    sebagai berikut:

    V   = V sesaat  = lim∆t→0

    V rata-rata  = lim∆t→0

    S (t + ∆t) − S (t)∆t

    Perhatikan kembali rumus gradien garis singgung dan bandingkan dengan

    rumus kecepatan sesaat. Keduanya mempunyai pola hitungan matematika

    yang persis sama.

    Pada masalah nyata, banyak sekali persoalan fisis yang rumus hitunganya

    sama dengan rumus tersebut. Untuk itu, kita akan mempelajari sifat-sifat

    dari rumus tersebut. Sebagai hasilnya, kita akan mendapatkan formula

    untuk menghitung bentuk limit tersebut dengan lebih mudah. Kajian sifat-

    sifat limit tersebut dinamakan sebagai konsep turunan/derivatif .

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/31-Turunan%20sebagai%20kecepatan%20sesaat.gifhttp://gifanimation/31-Turunan%20sebagai%20kecepatan%20sesaat.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    40/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   36

    Definisi turunan: Misalkan f  sebuah fungsi real dan  x ∈ Df .Turunan dari  f  di titik  x, ditulis f ′(x) = lim

    h→0f (x+h)−f (x)

    h

    Latihan: Kerjakan soal-soal di bawah ini hanya dengan definisi turunan.1. Cari kemiringan garis singgung terhadap y = x2 − 2x di titik (2, 0).   ♠2. Seekor bakteri berkembang sehingga beratnya setelah   t   jam adalah

    12

    t2 + 1  gram. Berapa laju perkembangannya pada saat  t = 2 jam?

    3. Massa sepotong kawat (1 dimensi) yang panjangnya sejauh  x cm dari

    ujung kirinya adalah  x3 gram. Berapa rapat massanya pada posisi 3

    cm dari ujung kirinya?   ♠

    Berikut disajikan berbagai notasi untuk turunan:

     x   x+h   x   t 

    ( ) ( ) f x h f x

    t x

    ( ) ( ) f t f x

    h x   x

     y y( ) ( )

    0li m

     f x h f x

    hh

    ( ) ( )li m

     f t f x

    t x   t x

     

     y

     x x

     y

     x x  x

    0

    li m  y

     x x

    dy

    dx

    Leibniz

    Simbol-simbol lain untuk turunan:

    f ′(x) = dy

    dx = D[f ] = Dx[f ]

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3A-01.pdfhttp://demoteori/K1-3A-03.pdfhttp://demoteori/K1-3A-03.pdfhttp://solusi/K1-3A-02.pdfhttp://demoteori/K1-3A-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    41/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   37

    Sifat: Bila  f ′(c)  ada maka  f (x) kontinu di x =  c.

    Apakah kebalikan dari sifat di atas berlaku, artinya bila  f (x) kontinu di c,

    apakah  f ′(x)  ada? Untuk memahaminya, perhatikan fungsi f (x) =

     |x

    |.

    Fungsi ini kontinu pada seluruh R. Gunakan definisi turunan untuk menen-tukan f ′(0).   ♠

    Berdasarkan pembahasan sebelumnya, amatilah grafik di bawah ini, lalu

    tentukan titik-titik di mana fungsi f (x) tak kontinu. Beri alasan yang jelas.

    a b   c d  x

     y

    Aturan-aturan Turunan:• Misalkan k  suatu konstanta, maka  Dx[k] = 0 (buktikan !)   ♠• Dx[x] = 1   ♠• Misalkan n ∈ N maka Dx[xn] = n xn−1 (buktikan !)   ♠• Misalkan k  suatu konstanta, maka  Dx[k f (x)] = k Dx[f (x)]   ♠

    • Dx[(f 

     ±g)(x)] = Dx[f (x)]

    ±Dx[g(x)]

    • Dx[(f g)(x)] = Dx[f (x)] g(x)+f (x) Dx[g(x)] = f ′(x)g(x)+f (x)g′(x)• Dx[(f g )(x)] =   Dx[f (x)] g(x)−f (x) Dx[g(x)](g(x))2   =

      f ′(x)g(x)−f (x)g′(x)(g(x))2

    • Misalkan n ∈ N maka Dx[x−n] = −n x−n−1 ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3T-00.pdfhttp://demoteori/K1-3T-01.pdfhttp://demoteori/K1-3T-02.pdfhttp://demoteori/K1-3T-03.pdfhttp://demoteori/K1-3T-04.pdfhttp://demoteori/K1-3T-08.pdfhttp://demoteori/K1-3T-08.pdfhttp://demoteori/K1-3T-04.pdfhttp://demoteori/K1-3T-03.pdfhttp://demoteori/K1-3T-02.pdfhttp://demoteori/K1-3T-01.pdfhttp://demoteori/K1-3T-00.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    42/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   38

    Aturan Turunan Fungsi Trigonometri:

    • Dx[sin x] = cos x (buktikan !)   ♠   Dx[cos x] = − sin x

    • Dx[tan x] = sec

    2 x Dx[cot x] =

    −csc2 x

    • Dx[sec x] = sec x  tan x Dx[csc x] = − csc x  cot x

    Soal-soal:

    1. Tentukan turunan dari fungsi  f (x) =   x2−x+1x2+1

      ♠

    2. Cari persamaan garis singgung terhadap  y =   1x2+1

     di titik  (1,  12)   ♠

    3. Tentukan semua titik pada grafik  y  =   13x3 + x2 − x yang kemiringangaris singgungnya bernilai 1

    4. Tentukan pers. garis singgung pada  y = 4x − x2 yang melalui (2, 5).5. Seekor lalat merayap dari kiri ke kanan sepanjang kurva  y  = 7 − x2.

    Seekor laba-laba menunggunya di titik   (4, 0). Tentukan jarak antara

    keduanya pada saat pertama kali saling melihat.

    6. Tunjukkan kurva  y  = √ 2sin x  dan  y  = √ 2cos x  berpotongan tegaklurus pada  0 < x <   π

    2.   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3U-01.pdfhttp://demoteori/K1-3B-01.pdfhttp://demoteori/K1-3B-02.pdfhttp://demoteori/K1-3B-06.pdfhttp://demoteori/K1-3B-06.pdfhttp://solusi/K1-3B-05.pdfhttp://solusi/K1-3B-04.pdfhttp://solusi/K1-3B-03.pdfhttp://demoteori/K1-3B-02.pdfhttp://demoteori/K1-3B-01.pdfhttp://demoteori/K1-3U-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    43/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   39

    Aturan Rantai

    Aturan rantai berfungsi untuk menentukan turunan fungsi komposisi.

    Misalkan f  = f (u) dan  u =  u(x), bagaimanakah menghitung   df dx

    ?

    Ilustrasi:   f (u) = sin2(u) dan u =  x3 − 2x + 1. Berapakah   df dx

    Sifat: Misalkan f  = f (u) dan u = u(x) maka   df dx  =  df du

    dudx

    Contoh: Tentukan Dx[sin(x3 − 3x)].   ♠

    Aturan rantai bersusun: Misalkan f   = f (u), u =  u(v), dan  v = v(x)

    maka

      df 

    dx  =

      df 

    du

    du

    dv

    dv

    dx

    Contoh: Tentukan Dx[sin3(x3 − 3x)].   ♠

    Hati-hati dengan notasi  f ′:

    Mis.   f  = f (u) dan  u = u(x), maka notasi f ′  berarti   df du

    , bukan   df 

    dx.

    Ilustrasi:   f (x2) = sin(x2).

    Disini  u =  x2 dan  f ′ = cos(x2), tetapi   df dx

     = cos(x2) 2x

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3U-02.pdfhttp://demoteori/K1-3U-03.pdfhttp://demoteori/K1-3U-03.pdfhttp://demoteori/K1-3U-02.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    44/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   40

    Soal-soal:

    1. Tentukan turunan dari fungsi-fungsi berikut:

    a.  y = x2−1x+4

    4

    b.  y =   sin xcos(2x)

    3c.  y = sin3(cos x)

    d.  y  = sin3(cos x3)

    e.  y  = sin(cos2 x3)

    f.  y  = sin(cos(sin(2x)))

    2. Sisi sebuah kubus bertambah dengan laju 16 cm/menit.

    a. Cari laju pertambahan volumenya pada saat sisinya 20 cm.

    b. Cari laju perubahan luas permukaannya saat sisinya 15 cm

    3.

    Perhatikan gambar roda-piston di samping. Roda berputar

    berlawanaan jarum jam dengan laju 2 rad/detik. Pada saatt = 0, P berada di posisi (1, 0).   Animation

    a. Tentukan kedudukan titik P setiap saat.b. Tentukan ordinat dari titik Q setiap saat.c. Tentukan kecepatan gerak titik Q.

    4. Dua buah kapal bertolak dari titik yang sama. Kapal A bergerak ke timur dengan

    laju 20 km/jam. Kapal B bergerak ke utara dengan laju 12 km/jam. Seberapacepat mereka berpisah setelah 3 jam?

    5. Tentukan titik potong garis singgung terhadap kurva f (x) = x  cos(x2) di x = 

    π3

    dengan sumbu-x.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/32-Turunan,%20Gerak%20Roda%20Piston.gifhttp://solusi/K1-3C-05.pdfhttp://solusi/K1-3C-04.pdfhttp://solusi/K1-3C-03.pdfhttp://gifanimation/32-Turunan,%20Gerak%20Roda%20Piston.gifhttp://solusi/K1-3C-02.pdfhttp://solusi/K1-3C-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    45/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   41

    Turunan tingkat tinggi

    Turunan tingkat tinggi adalah fungsi yang diperoleh dengan menurunkan

    sebuah fungsi beberapa kali. Pembahasan turunan tingkat tinggi memegang

    peranan penting pada banyak aplikasi, diantaranya: masalah kecekungangrafik fungsi, masalah percepatan gerak sebuah benda, masalah hampiran

    nilai fungsi, masalah rangkaian listrik dan lain-lain.   ♠

    Misalkan f (x) sebuah fungsi dan  f ′(x) turunan pertamanya.

    Turunan kedua dari  f   :   f ′′(x) = D2x[f ] =  d2f dx2

     = limh→0

    f ′(x+h)−f ′(x)h

    Dengan cara yang sama turunan ketiga, keempat dst. diberi notasi:

    f ′′′(x) = D3x[f ] = d3f 

    dx3  , f (4)(x) = D4x[f ] =

     d4f 

    dx4  ,   · · ·

    Misalkan  S (t)   menyatakan posisi sebuah partikel yang sedang bergerak.

    Kecepatan partikel tersebut adalah turunan pertama dari fungsi posisinya,v(t) = S ′(t), sedangkan percepatannya a(t) = v′(t) = S ′′(t).

    Contoh: 1. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-x dengan posisi

    tiap saat S (t) = t3 − 12t2 + 36t − 30.a. Kapan kecepatannya nol? b. Kapan kecepatannya positif?

    c. Kapan dia bergerak mundur? d. Kapan percepatannya positif?

    e. Ilustrasikan gerak partikel tersebut   ♠

    2. Cari rumus umum turunan ke n dari  y =   11−x.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://motivasi/Turunan%20Tingkat%20Tinggi%20-%20Jerk%20System.pdfhttp://demoteori/K1-3D-01.pdfhttp://solusi/K1-3D-02.pdfhttp://demoteori/K1-3D-01.pdfhttp://motivasi/Turunan%20Tingkat%20Tinggi%20-%20Jerk%20System.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    46/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   42

    Pendiferensialan Implisit:

    Pada pembahasan sebelum ini kita selalu membahas fungsi berbentuk

    y = f (x). Bentuk ini dinamakan bentuk  eksplisit.

    2

    1

     x

     y3 37 y y x

    Beberapa fungsi ekspresinya berbentukF (x, y) = 0. Bentuk seperti ini disebut

    bentuk   implisit. Sebagai contoh,

    perhatikan fungsi berikut y3 + 7y = x3.

    Bagaimana kita menghitung   dydx

      dari

    fungsi tersebut?

    Untuk mencari turunan pertama dan kedua dari fungsi berbentuk implisit,gunakan prinsip berikut ini:

    Prinsip: Perhatikan bentuk implisit   F (x, y) = 0. Untuk mencari   dydx

    ,

    turunkan kedua ruas terhadap  x dengan mengingat bahwa  y = y(x).

    Untuk mencari   d2y

    dx2, kita pandang turunan pertama sebagai G(x,y,y′), lalu

    turunkan terhadap x dengan mengingat  y = y(x) dan  y′  = y ′(x).

    Sifat: Bila  r ∈ Q maka Dx[xr] = r xr−1 ♠Soal-soal:

    1. Carilah   dydx

      dan   d2y

    dx2  dari

    a. y3 + 7y − x3 = 0

    b. x3y4 − 1 = 0c.

     sin(xy2) = 0

    d.   y2

    x3 − 1 = y3

    2

    2. Tentukan persamaan garis singgung dan  garis normal   (garis yang ⊥thd garis singgung) terhadap  y3 − xy2 + cos(xy) = 2  di titik (0, 1).

    3. Tunjukkan hiperbola xy = 1 dan  x2 − y2 = 1 berpotongan ⊥.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3U-04.pdfhttp://solusi/K1-3E-03.pdfhttp://solusi/K1-3E-02.pdfhttp://solusi/K1-3E-01C.pdfhttp://solusi/K1-3E-01B.pdfhttp://solusi/K1-3E-01A.pdfhttp://demoteori/K1-3U-04.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    47/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   43

    Diferensial dan Aproksimasi:

    Pada bagian ini kita akan mempelajari metode sederhana untuk mengham-

    piri nilai fungsi. Aproksimasi ini diperlukan karena banyak sekali fungsi

    yang sukar (bahkan tidak mungkin) dihitung nilainya secara eksak. Con-

    toh:   sin(310), √ 4, 1,   10log 23, dan lain-lain.Misalkan y  = f (x). Pada hampiran diferensial, nilai yang akan kita hitung

    pada titik   x   tertentu, yaitu   f (x), digantikan dengan   nilai pada garissinggung terhadap  f  di suatu titik (x0, y0).

    dy

     y

     x

     x0

      x

    P y0

     y=f(x)

     x

     y

    Q

    R

    S

     x0

      x

     y0

     y=f(x)

     x

     y

    nilai f(x)

    hampiran f(x)

    Perhatikan grafik  y   =  f (x). Akan dihitung  hampiran   nilai  f (x). Pilihtitik   x0  yang ”dekat” dengan titik   x   dan nilai fungsinya,   f (x0), mudah

    untuk dihitung. Selanjutnya kita definisikan beberapa istilah berikut:

    • Diferensial dari  peubah bebas x adalah  dx = ∆x =  x − x0.• ∆y = f (x) − f (x0)• Diferensial dari  peubah tak bebas y  adalah dy = f ′(x0) dx

    Arti geometri dari  ∆y   dan  dy  dapat dilihat pada gambar sebelah kanan(beri penjelasan!).

    Secara umum nilai ∆y dengan dy tidak sama. Namun demikian, bila titik

    x   dan   x0  ”dekat” maka perbedaan   ∆y   dengan   dy   juga dekat. Hal ini

    mendasari hampiran penting berikut:

    f (x)

    −f (x0) = ∆y

     ≈ dy = f ′(x0) dx

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    48/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   44

    Soal-Soal Latihan Turunan:

    1. Gunakan hampiran diferensial untuk menaksir nilai (a)√ 

    3.9   ♠   (b) sin(  31180

    π)

    2. Dari pengukuran diperoleh rusuk sebuah kubus 11,4 cm dengan galat/ kesalahan±0,05 cm Hitung volume kubus dan taksir kesalahannya.   ♠

    3. Limit berikut merupakan suatu turunan. Tentukan fungsi asalnya dan turunannya(menggunakan aturan turunan).

    a.   limh→0

    3(2+h)2−3(2)2h

    b.   lim∆x→0

    tan(π4+∆x)−1∆x

    c.   lim p→x

    3/p−3/x p−x

    d.   limx→π

    2

    sinx−1x−π

    2

    4. Gambarkan sebuah fungsi f  yang memenuhi semua kriteria berikut:

    •  Daerah definisinya  Df  = [−2, 3]•  f (−2) = f (−1) = f (0) = f (1) = f (2) = f (3) = 1•  f  kontinu di  Df  kecuali di −2, −1, 1•   lim

    x→−1−f (x) = lim

    x→1+f (x) = 2, dan   lim

    x→1−f (x) =   1

    2

    •  f  tidak memiliki turunan di 0 dan 2.5. Sebuah kotak baja berbentuk kubus, tebal dindingnya 0,25 cm dan volumenya

    1000 cm3. Gunakan diferensial untuk mengaproksimasi volume bahannya.

    6. Sebuah bak berbentuk kerucut terbalik diisi air dengan laju 8 dm3/menit. Bilatinggi kerucut 12 dm dan jari-jari atasnya 6 dm, tentukan laju permukaan air naik

    pada saat tinggi air 4 dm.

    7. Pada tengah hari, sebuah pesawat terbang ke utara melewati kota Bandung den-gan kecepatan 640 km/jam. Pesawat kedua bergerak ke timur dengan kecepatan600 km/jam dan melintasi Bandung 15 menit kemudian. Bila keduanya terbangdengan ketinggian yang sama, seberapa cepat mereka berpisah pada Pk 13.15

    8. Sebuah tongkat panjang 20 dm bersandar di dinding. Ujung bawah tongkat ditarik

    sepanjang lantai menjauhi dinding dengan kecepatan 2 dm/detik. Pada saat ujungbawahnya berjarak 4 dm dari dinding, seberapa cepat ujung tangga atas bergeser

    menuruni dinding.   Animation

    9.

    Tangki di sebelah kiri (ukuran dalam dm) diisiair dengan laju 2 liter/menit. Seberapa cepatpermukaan air naik pada saat tinggi air 30 dm?

    Petunjuk: Tunjukkan volume air pada kerucut terpotong dengan jari-jari alas  a, jari-jari atas   bdan tinggi  h adalah  V   =   13πh(a

    2 + ab + b2)

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-3F-01A.pdfhttp://demoteori/K1-3F-02.pdfhttp://solusi/Tongkat.gifhttp://solusi/K1-3F-09.pdfhttp://solusi/K1-3F-08.pdfhttp://solusi/Tongkat.gifhttp://solusi/K1-3F-07.pdfhttp://solusi/K1-3F-06.pdfhttp://solusi/K1-3F-05.pdfhttp://solusi/K1-3F-04.pdfhttp://solusi/K1-3F-03.pdfhttp://demoteori/K1-3F-02.pdfhttp://solusi/K1-3F-01B.pdfhttp://demoteori/K1-3F-01A.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    49/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   45

    Penggunaan Turunan

    Pada bagian ini akan dikaji mengenai penggunaan turunan untuk berbagai

    aplikasi sederhana. Pembahasan teori meliputi maksimum dan minimum

    fungsi, kemonotonan, kecekungan, titik belok, asimtot datar/tegak/miring.

    Hasil akhir dirangkum dalam proses penggambaran grafik fungsi. Selain

    itu disajikan juga beberapa aplikasi pada masalah-masalah fisis sederhana

    dalam bentuk soal-soal latihan.

    Maksimum & Minimum Nilai Fungsi

    Misalkan f  sebuah fungsi dengan daerah definisi  Df   dan  c ∈ Df .f  disebut mencapai  maksimumminimum   di c bila

      f (c)≥f (x)f (c)≤f (x)   ∀  x ∈ Df .

    Nilai  f (c) disebut  nilai maksimumnilai minimum

     .

    Titik di mana  f   mencapai maksimum/minimum disebut  titik ekstrim.

    Amatilah grafik berikut ini, lalu beri tanda  checklist  atau tanda ×  padakotak yang bersesuaian.

     x   x x

     y y   y

    maksimum ada     maksimum ada     maksimum ada   minimum ada     minimum ada     minimum ada  

    Sifat: Bila   f   kontinu dan daerah definisinya berupa selang tutup   [a, b]

    maka f  mempunyai titik maksimum dan titik minimum.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    50/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   46

    Ilustrasi berikut menggambarkan tempat terjadinya titik ekstrim.

    maks

    min

    maks

    min

    min

    maks

     x   x x

     y   y   y

    Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan  calon titik ekstrim  hanya ada

    tiga macam, yaitu:

    • Titik ujung interval

    • Titik yang bersifat  f ′(x) = 0, dinamakan titik stasioner.• Titik di mana turunan  f  tidak ada, disebut titik singular

    Titik

    kritis

    Soal-Soal Latihan

    1. Tentukan semua titik ekstrim dari fungsi-fungsi berikut:

    a. f (x) = −2x3 + 3x2 pada  [−12, 2].   ♠b. g(x) = x

    23   pada  [−1, 2].

    2. Carilah dua buah bilangan tak negatif yang jumlahnya 10 dan hasil

    kalinya maksimum.

    3. Carilah bilangan yang bila dikurangi kuadratnya bernilai maksimum.

    (bilangan tersebut berada diantara 0 dan 1, mengapa?).   ♠

    4.

    Sebuah kotak persegipanjang dibuat

    dari selembar kertas dengan memo-

    tongnya sisi-sisinya sepanjang   x   cm

    dan melipatnya. Tentukan   x   supaya

    volumenya maksimum.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-4A-01A.pdfhttp://demoteori/K1-4A-03.pdfhttp://solusi/K1-4A-04.pdfhttp://demoteori/K1-4A-03.pdfhttp://solusi/K1-4A-02.pdfhttp://solusi/K1-4A-01B.pdfhttp://demoteori/K1-4A-01A.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    51/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   47

    5. Kawat sepanjang 16 cm dipotong jadi dua bagian. Salah satu potongan

    dibentuk jadi bujur sangkar dan potongan lainnya dibuat jadi lingkaran.

    Berapa ukuran potongan tersebut agar:

    a. Jumlah total luasnya minimum.

    b. Jumlah total luasnya maksimum.

    6. Sebuah kerucut dibuat dari potongan selembar lingkaran kertas berjari-

     jari 10 cm. Tentukan volume maksimum kerucut yang dapat dibuat.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://solusi/K1-4A-06.pdfhttp://solusi/K1-4A-05.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    52/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   48

    Kemonotonan Grafik Fungsi

    Pasal ini membahas tentang naik turunnya grafik sebuah fungsi. Bila

    grafiknya naik, dikatakan fungsi tersebut monoton naik, sebaliknya bila

    grafiknya turun, dikatakan monoton turun. Bila grafiknya konstan, dikatakan

    fungsi tersebut monoton tak turun atau monoton tak naik. Dalam matem-

    atika, konsep seperti ini dinyatakan dalam suatu aturan formal yang memu-

    dahkan untuk dievaluasi/dikalkulasi.

    Misalkan f  fungsi yang terdefinisi pada interval  I .

    • f  disebut monoton naik pada  I   bila ∀ x1 < x2 =⇒ f (x1) < f (x2)

    • f  disebut monoton turun pada  I   bila

     ∀x

    1 < x

    2 =

    ⇒f (x

    1) > f (x

    2)

    • f  monoton tak turun pada  I   bila ∀ x1 < x2 =⇒ f (x1) ≤ f (x2)• f  monoton tak naik pada  I   bila ∀ x1 < x2 =⇒ f (x1) ≥ f (x2)

     x

     y

     x

     y

     x

     y

     x

     y

     f  monoton naik    f  monoton turun   f  monoton tak turun   f  monoton tak naik 

     x1

      x2

      x1

      x2

      x1

      x2

      x1

      x2

     y=f(x)   y=f(x)   y=f(x)   y=f(x)

    Sifat berikut ini merupakan alat untuk menguji kemonotonan sebuah fungsi.

    •   Bila f ′(x) >  0 pada setiap  x di interval I   maka f   naik.•   Bila f ′(x) <  0 pada setiap  x di interval I   maka f   turun.

     x

     y y=f(x)

     f ’(x)>0

     x

     y   y=f(x) f ’(x)

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    53/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   49

    Ekstrim Lokal   ♠

    Misalkan f  sebuah fungsi dengan daerah definisi  S  dan  c ∈ S .f  dikatakan mencapai   maksimumminimum   lokal   di  c   bila terdapat interval   (a, b)

    yang memuat c sehingga  f   mencapai   maksimumminimum   di (a, b) ∩ S .

    maxglobal maxlokal maxlokal maxlokalminglobalminlokal

    minlokal

     x

     y

    )[   )(   )(   )(   )(   )(   ](

    property of WD2011 

    Seperti pada masalah ekstrim global, calon-calon ekstrim lokal adalah titik-

    titik kritis. Berikut ini disajikan aturan untuk menguji titik ekstrim lokal:

    Misalkan fungsi f  kontinu pada interval buka  (a, b) dan c titik kritis dari

    f . Periksa tanda dari f ′(x)  di kiri dan kanan dari titik  c.

    •  Bila tanda  f ′(x)  berubah dari negatif ke positif maka  c  titik minimum lokal•  Bila tanda  f ′(x)  berubah dari positif ke negatif maka  c  titik maksimum lokal•  Bila tanda  f ′(x)  tidak berubah dan  f ′(x) = 0, maka c  bukan titik ekstrim lokal

      f   '  (   x   )   >

      0

      f     '    (     x    )      0

    + + +- - - + + + - - - + + + + + +  x

     y

     x

     y

     x

     y

    Diskusi: Apakah titik ekstrim global termasuk ekstrim lokal?

    Contoh: Tentukan semua titik ekstrim lokal dari  f (x) =   x2−2x+4

    x−2   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/33-Turunan,%20maks%20min%20lokal.gifhttp://demoteori/K1-4B-02.pdfhttp://demoteori/K1-4B-02.pdfhttp://gifanimation/33-Turunan,%20maks%20min%20lokal.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    54/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   50

    Uji turunan kedua untuk ekstrim lokal:

    Misalkan f ′′(x) ada pada  (a, b) dan c  titik stasioner  dari f (x), maka:

    • bila  f ′′(c)  0 maka c adalah titik minimum lokal.

    Contoh: Dengan uji turunan kedua, tentukan semua titik ekstrim lokal

    dari f (x) =   x2−2x+4

    x−2   .

    Kecekungan dan Titik Balik/Belok

    Misalkan f  fungsi yang terdiferensialkan pada interval  I  yang memuat c.

    • f  disebut cekung ke atas bila  f ′  monoton naik.• f  disebut cekung ke bawah bila  f ′  monoton turun.• Titik  c  disebut titik balik/belok bila terjadi perubahan kecekungan di

    kiri dan kanan  c.

    cekung ke atas cekung ke bawah cekungke bawah

    cekungke atas

    titik balik

     x

     y

     x

     y

     x

     y

    Pengujian kecekungan: Misalkan fungsi f   terdiferensial dua kali padainterval buka  (a, b),

    • Bila f ′′(x) >  0  maka  f  cekung ke atas.• Bila f ′′(x) <  0  maka  f  cekung ke bawah.

    Contoh: Tentukan kecekungan dan titik balik dari

    (a)  f (x) = x3 (b)  f (x) =   13x2/3

      (c)  f (x) =   x2−2x+4

    x−2   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-4C-03.pdfhttp://demoteori/K1-4C-03.pdfhttp://solusi/K1-4C-02.pdfhttp://solusi/K1-4C-01.pdfhttp://solusi/K1-4B-03.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    55/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   51

    Soal-Soal Latihan

    1. Cari (jika ada) titik-titik ekstrim dari

    (a)  f (x) = x4 − 4x   (b)  f (x) =   xx3+2

    2. Sebuah surat akan diketik pada kertas denganbatas-batas seperti pada gambar di samping.

    Bila luas tulisan 50 cm2, Berapa ukuran x dan

    y  supaya luas kertas seminimum mungkin.

    3. Anton berada di perahu dayung 2 km dari titik terdekat B pada sebuah

    pantai. Ia melihat rumahnya yang terletak di pantai, 6 km dari titik B,

    sedang terbakar. Bila Anton dapat mendayung dengan laju 6 km/jamdan berlari 10 km/jam, Tentukan jalur yang harus diambilnya supaya

    secepat mungkin sampai di rumah.

    4. Tentukan ukuran sebuah tabung lingkaran tegak yang volumenya sebe-

    sar mungkin yang dapat ditempatkan di dalam sebuah kerucut beruku-

    ran tinggi a  cm dan jari-jari alas b  cm.

    5. Pagar setinggi h  meter berdiri sejajar sebuahgedung tinggi, sejauh w  meter darinya. Ten-

    tukan panjang tangga minimum yang dapat

    digunakan agar ujung-ujungnya menyentuh

    tanah dan dinding gedung.h

    w

    g

    e

    d

    u

    n

    g

    6.

     x

    a

    B

     A

     z C

    DSecarik kertas berbentuk persegi panjang dengan

    lebar  a, salah satu sudutnya dilipat seperti padagambar di samping kiri. Tentukanlah  x agar:

    (a) Luas segitiga BCD maksimum.

    (b) Luas segitiga ABC minimum.

    (c) panjang z  minimum.

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://solusi/K1-4D-06.pdfhttp://solusi/K1-4D-05.pdfhttp://solusi/K1-4D-04.pdfhttp://solusi/K1-4D-03.pdfhttp://solusi/K1-4D-02.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    56/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   52

    7.

    Prinsip Fermat dalam optik mengatakan

    bahwa cahaya melintas dari titik A ke B

    sepanjang jalur yang memerlukan waktutersingkat. Misalkan cahaya melintas di

    medium satu dengan kecepatan  c1  dan di

    medium kedua dengan kecepatan  c2. Per-

    lihatkan bahwa   sin αc1 =  sin β 

    c2

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://solusi/K1-4D-07.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    57/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   53

    Garis Asimtot

    Garis Asimtot adalah garis lurus yang ”didekati” oleh fungsi   f (x)   bila

    x → −∞   atau   x → ∞. Ada tiga jenis asimtot, yaitu asimtot tegak,asimtot datar dan asimtot miring. Aturan mencari asimtot tegak dan

    datar telah dibicarakan pada pasal limit tak hingga. Pada pasal ini akan

    dibahas asimtot miring.

    Garis   y   =   ax  +  b   disebut   asimptot miring

    terhadap fungsi f  bila memenuhi salah satu dari:

    (a)   limx→∞

    f (x) − (ax + b) = 0

    (b)   limx→−∞ f (x) − (ax + b) = 0

     y = a x + b

     y=f  (x )

     x

     y

    Menentukan asimptot miring:

    a. Hitung   limx→∞

    f (x)x

     , bila hasilnya takhingga atau nol maka asimptot mir-

    ing tidak ada, bila berhingga dan tak nol maka hasilnya  a.

    b. Hitung   limx

    →∞(f (x)

    −ax), bila hasilnya takhingga maka asimptot miring

    tidak ada, bila bukan takhingga maka hasilnya adalah  b.

    c. Lakukan langkah (a) dan (b) untuk  x → −∞.   ♠

    Contoh: Tentukan semua asimptot dari  f (x) =   x2−2x+4

    x−2   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-4T-01.pdfhttp://demoteori/K1-4E-01.pdfhttp://demoteori/K1-4E-01.pdfhttp://demoteori/K1-4T-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    58/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   54

    Menggambar Grafik Fungsi:

    Pada pasal ini, hasil-hasil yang telah kita bicarakan sebelumnya meliputi

    konsep, kemonotonan, ekstrim lokal, kecekungan, titik balik, dan garis

    asimtot akan kita rangkum untuk menggambar grafik sebuah fungsi. Se-cara umum, langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi disajikan

    dalam prosedur berikut:

    • Tentukan daerah definisinya• Tentukan (jika mudah) perpotongan f  dengan sumbu-sumbu koordinat• Periksa kesimetrian grafik, apakah fungsi ganjil atau genap.• Dengan uji turunan pertama, tentukan daerah kemonotonan dan titik-

    titik ekstrim lokal & global.

    • Dengan uji turunan kedua, tentukan daerah kecekungan dan titik-titikbaliknya.

    • Tentukan asimptot-asimptot dari  f .

    • Sketsakan grafik  f .

    Contoh: Sketsakan grafik (a) f (x) =   3x5−20x3

    20  (b)  f (x) =   x

    2−2x+4x−2   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://demoteori/K1-4F-02.pdfhttp://demoteori/K1-4F-02.pdfhttp://solusi/K1-4F-01.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    59/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   55

    Teorema Nilai Rata-Rata:

    Perhatikan sebuah mobil yang bergerak dan menempuh perjalanan sejauh

    180 km dalam waktu 3 jam. Kecepatan rata-rata mobil tersebut adalah180

    3

      = 60  km/jam. Kecepatan mobil pada saat awal berangkat tentunya

    berada di bawah 60 km/jam. Setelah beberapa saat kecepatannya akan

    naik dan mungkin berubah-ubah. Timbul pertanyaan, ”Mungkinkah mobil

    tersebut tidak pernah mencapai kecepatan 60 km/jam?” Pada pasal ini

    kita akan memeriksanya secara eksak melalui hitungan matematika.

    Teorema Nilai Rata-Rata Misalkan f  kontinu pada [a, b] dan terdiferen-

    sial di (a, b), maka terdapat titik c ∈

    (a, b) dengan sifat:  f ′(c) =   f (b)−f (a)b−a

      .

    Animation

    c   c   d    e x

     y

     x

     y

    Contoh:

    1. Pada soal berikut, carilah titik c yang memenuhi teorema nilai rata-rata

    (a)  f (x) = 2√ 

    x pada [1, 4]   ♠   (b)  f (x) = x2/3 pada   [−8, 27]   ♠2. Bu Hilda berangkat Pk. 6.00 dari Bandung menuju Jakarta dan tiba

    Pk 9.00. Jarak tempuh perjalanan adalah 180 km. Menurut Bu

    Hilda, speedometer kendaraannya selalu menunjukkan angka dibawah

    60 km/jam. Tunjukkan speedometer tersebut sudah tidak akurat.   ♠

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://gifanimation/37-Turunan,%20Teorema%20Nilai%20Rata%20Rata.gifhttp://demoteori/K1-4G-01.pdfhttp://demoteori/K1-4G-02.pdfhttp://demoteori/K1-4G-03.pdfhttp://demoteori/K1-4G-03.pdfhttp://demoteori/K1-4G-02.pdfhttp://demoteori/K1-4G-01.pdfhttp://gifanimation/37-Turunan,%20Teorema%20Nilai%20Rata%20Rata.gif

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    60/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   56

    Soal-soal Latihan

    1. Tentukan limit-limit berikut:

    a.   limx

    →∞

    3−2xx+5

    b.   limx→∞

    3x√ x+3x+1x2−x+11

    c.   limx→∞

    2x+1√ x2+3

    d.   limx→−∞

    2x+1√ x2+3

    e.   limx→∞

    √ 2x2 + 3 − √ 2x2 − 5

    f.   limx→−∞

    9x3+1x2

    −2x+2

    g.   limx→3+

    3+x3−x

    h.   limx→3−

    3+x3−x

     j.   limx→0−

    1+cos xsin x

    2. Tentukan asimptot-asimptot dari :a. f (x) =   2xx−3   b. f (x) =   2x

    4−3x3−2x−4x3−1

    3. Buat sketsa grafik yang memenuhi semua kriteria berikut:

    • f   kontinu diseluruh  R• f (2) = −3,   f (6) = 1

    • f ′(2) = 0,   f ′(6) = 3.• f ′(x) > 0  untuk  x = 2.• f ′′(6) = 0, dan   f ′′(x) >  0   untuk 2 < x  6.

    4. Sketsakan grafik fungsi  f (x) =   4xx2+2

    .

    Warsoma Djohan / MA-ITB / 2011

    http://solusi/K1-4H-03.pdfhttp://solusi/K1-4H-01H.pdfhttp://solusi/K1-4H-01G.pdfhttp://solusi/K1-4H-01D.pdfhttp://solusi/K1-4H-01C.pdf

  • 8/20/2019 Diktat Kalkulus Visual Part 1

    61/118

    Kalkulus Visual Bagian 1, untuk dipakai di ITB   57

    Anti Turunan/Integral Tak Tentu

    Pada beberapa pasal sebelumnya kita telah mempelajari konsep turunan

    disertai beberapa aplikasinya. Pada pasal ini akan dipelajari konsep keba-

    likannya. Sebelum kita membahas konsep matematikanya, perhatikanlah

    beberapa contoh berikut ini

    a. Sebuah mobil berangkat dari kota A menuju kota B. Kecepatan mobil

    setiap saat adalah

    V (t) =

    2t   0 ≤ t ≤ 1020 10 < t ≤ 720020

    −4(t

    −7200) 7200 < t

    ≤ 7205

    meter/detik.

    Berapa jarak yang ditempuhnya setelah 500 detik?   ♠

    b. Tentukan kurva-kurva yang kemiringan garis singgungnya di setiap titik

    selalu dua kali absisnya.   ♠

    c. Sebuah cangkir diisi dengan air mendidih, kemudian diletakkan pada

    rua