Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    1/12

    31 Universitas Indonesia

    BAB 3

    METODOLOGI PENELITIAN

    Setelah memperhatikan karakteristik permintaan kedelai di Indonesia pada

    bab terdahulu maka sekarang tiba saatnya untuk memodelkan faktorfaktor yang

    mempengaruhi permintaan kedelai. Model yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah model log linier persamaan simultan. Dilihat dari sistem persamaan secara

    keseluruhan, maka model yang akan dianalisis mempunyai tiga variabel endogen,

    yaitu permintaan kedelai (QD), harga kedelai dalam negeri (HD), dan impor (IM).

    Persamaan ini bersifat simultan karena variabel permintaan (QD) terdapat di ruas

    kanan persamaan impor (IM), demikian pula variabel harga dalam negeri (HD)

    terdapat pada ruas kanan persamaan permintaan (QD). Pendugaan terhadap ketiga

    model persamaan tersebut akan dilakukan dengan metode Two Stage Least Square

    (TSLS) dengan menggunakan data sekunder periode 1978-2008. Tahapan

    pertama, dengan melakukan regresi variabel-variabel endogen terhadap semua

    variabel-variabel eksogen dalam model. Tahapan kedua, persamaan struktural

    diestimasi dengan menggunakan nilai penduga pada tahapan pertama sebagai

    instrumen dalam di ruas kanan variabel endogen. Metode ini digunakan ketika

    model persamaan simultan adalah terlalu teridentifikasi (overidentified).

    Sedangkan metodeIndirect Least Square (ILS) digunakan jika sistem persamaan

    simultan tersebut bersifat just/exactly identified. Untuk persamaan yang

    overidentified, penerapan TSLS menghasilkan taksiran tunggal, sedangkan ILS

    menghasilkan taksiran ganda. Dengan TSLS tidak ada kesulitan untuk menaksir

    standar error, karena koefisien struktural ditaksir secara langsung dari regresi

    OLS pada langkah kedua, sedangkan pada ILS mengalami kesulitan dalam

    menaksir standar error. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pendekatan

    penelitian, jenis dan sumber data, variabel dan membuat definisi operasional

    variabel, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data, dan metode

    pengolahan data.

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    2/12

    32

    Universitas Indonesia

    3.1 Pendekatan Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif dan

    penelitian kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu menyajikan penggambaran

    atau potret suatu kondisi dan situasi yang sebenarnya dari suatu permasalahan

    yang terjadi berdasarkan fakta yang diperoleh pada suatu waktu tertentu.

    Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan sasaran penelitian

    yang luas dengan penekanan analisis pada data-data numerik dan digunakan

    untuk menguji suatu teori dengan metode statistika. Persamaan yang

    digunakan untuk menganalisis permintaan kedelai di Indonesia adalah

    sebagai berikut :

    1.

    Permintaan kedelai di Indonesia -------------------------------------------Pers.1

    Ln(QD) = 1+ 1Ln(HD) + 2 Ln(Y) + 3 Ln(POP) + e

    Keterangan :

    QD : permintaan kedelai (Ton)

    HD : harga kedelai dalam negeri (Rp/Kg)

    Y : pendapatan per kapita (Rp/Kap)

    POP : jumlah penduduk (000 jiwa)

    2. Harga kedelai di Indonesia

    Ln(HD) = 2+ 4Ln(HI) + e -----------------------------------------------Pers.2

    Keterangan :

    HD : harga kedelai dalam negeri (Rp/Kg)

    HI : harga kedelai internasional ($US/Kg)

    3.

    Impor kedelai di Indonesia

    Ln(IM) = 3+ 5Ln(QD) + 6 Ln(PD) + 7 Ln(BM) + e---------------Pers.3

    Keterangan :

    IM : Impor kedelai (Ton)

    QD : permintaan kedelai (Ton)

    PD : produksi kedelai (Ton)

    BM : bea masuk impor (%)

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    3/12

    33

    Universitas Indonesia

    4. Persamaan Identitas

    Ln(QS) = Ln(QD)

    3.2 Variabel dan Definisi Operasional Variabel

    Variabel adalah sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian,

    variabel yang digunakan ditentukan oleh kerangka teori yang mendasari

    masalah penelitian dan dinyatakan dalam hipotesis penelitian. Setelah

    variabel diidentifikasi maka perlu melakukan klasifikasi atas variabel-variabel

    sesuai jenisnya. Klasifikasi dapat dilakukan berdasarkan sifat datanya yaitu

    variabel nominal, ordinal, interval dan rasio, atau berdasarkan fungsinya

    variabel endogen dan variabel eksogen.

    Pada langkah selanjutnya variabel tersebut didefinisikan secara

    operasional berupa definisi konseptual akan sulit digunakan dalam

    pengumpulan data. Untuk memudahkan proses pengambilan data,

    pendefinisian variabel secara operasional penting dilakukan agar pengukuran

    terhadap variabel tepat sesuai kebutuhan penelitian. Variabel yang digunakan

    dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1.

    Variabel permintaan kedelai di Indonesia

    Definisi Variabel : jumlah kebutuhan kedelai yang harus disediakan

    merupakan penjumlahan impor dan produksi kedelai.

    2. Variabel harga kedelai dalam negeri

    Definisi Variabel : jumlah yang harus dibayar konsumen untuk

    memperolehnya

    3.

    Variabel pendapatan perkapita

    Definisi Variabel : jumlah pendapatan per kapita di Indonesia

    4. Variabel jumlah penduduk

    Definisi Variabel : jumlah populasi/penduduk Indonesia

    5. Variabel impor kedelai

    Definisi Variabel : volume impor kedelai di Indonesia

    6. Variabel harga kedelai internasional

    Definisi Variabel : harga kedelai di dunia

    7.

    Variabel bea masuk impor

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    4/12

    34

    Universitas Indonesia

    Definisi Variabel : berupa bea masuk impor kedelai

    8. Variabel produksi kedelai

    Definisi Variabel : produksi kedelai di Indonesia

    3.3 Jenis dan Sumber Data

    Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berdasarkan

    deret waktu (time series) tahun 1978-2008. Sumber data yang digunakan

    bersumber dari Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, Departemen

    Perdagangan, Bulog serta publikasi, dan laporan lain yang berkaitan dengan

    penelitian ini.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut :

    1. Data permintaan kedelai merupakan data yang tersedia untuk konsumsi

    dalam negeri.

    2. Data harga kedelai dalam negeri bersumber dari Departemen Perdagangan.

    3.

    Data pendapatan perkapita bersumber dari Badan Pusat Statistik

    4.

    Data jumlah penduduk Indonesia merupakan data jumlah penduduk

    Indonesia yang bersumber dari Badan Pusat Statistik.

    5.

    Data impor kedelai bersumber dari Departemen Pertanian.6. Data harga kedelai internasional bersumber dari Departemen Pertanian.

    7. Data kebijakan bea masuk impor kedelai besarnya dalam bentuk

    prosentase (%)

    8.

    Data produksi kedelai bersumber dari Departemen Pertanian.

    3.4 Metode pengumpulan data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

    dengan melakukan kunjungan ke Badan Pusat Statistik, Departemen

    Pertanian, Departemen Perdagangan dan Bulog untuk memperoleh data yang

    diperlukan dalam penelitian ini. Data juga diperoleh dari berbagai literatur,

    buku referensi, bahan kuliah, internet, media cetak dan sumber-sumber

    lainnya yang berkaitan dengan topik penelitian.

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    5/12

    35

    Universitas Indonesia

    3.5 Metode pengolahan data

    Untuk pengujian terhadap hipotesa yang telah diajukan, dalam tesis ini

    digunakan model ekonometrika persamaan simultan melalui penyusunan

    model permintaan kedelai, harga kedelai dalam negeri serta impor. Persamaan

    tersebut dikatakan simultan dikarenakan terdapat hubungan dua arah antara

    variabel endogen dan variabel eksogen. Model persamaan simultan

    merupakan suatu himpunan persamaan dengan peubah tak bebas dalam satu

    atau lebih persamaan, juga merupakan peubah bebas dalam persamaan yang

    lain. Pendugaan model dilakukan dengan metode Two Stage Least Square

    (2SLS). Metode ini digunakan ketika model persamaan simultan adalah

    terlalu teridentifikasi (overidentified). Program komputer yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah Eviews 4.1.

    3.5.1 Spesifikasi Model

    Model persamaan simultan membentuk suatu sitem persamaan

    yang menggambarkan ketergantungan diantara berbagai variabel dalam

    persamaan-persamaan tersebut.dalam model simultan, metode yang ideal

    digunakan adalah metode sistem karena dengan metode ini menghasilkan

    parameter yang memperhitungkan seluruh kaitan atau hubungan antar

    variabel dalam seluruh persamaan di dalam model. Jika metode penaksiran

    parameter dengan Ordinary Least Square (OLS) dari setiap persamaan

    satu persatu diterapkan tanpa memperhatikan kaitannya dengan

    persamaan-persamaan lain, maka hasil penaksiran yang diperoleh tidak

    saja bias, tetapi juga tidak konsisten, artinya jika jumlah sampel ditambah

    sampai tak terhingga, penaksirnya tidak akan mendekati atau tidak akanmencerminkan nilai parameter yang sesungguhnya (disebut bias

    persamaan simultan). Untuk model sistem persamaan simultan dalam

    bentuk struktural yang lebih teridentifikasi digunakan metode TSLS. Jika

    seluruh persamaan dalam model adalah overidentified, maka metode ini

    paling cocok digunakan.

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    6/12

    36

    Universitas Indonesia

    3.5.2 Identifikasi Model

    Identifikasi diperlukan untuk mengetahui bagaimana cara

    menyelesaikan sistem persamaan simultan yang ada atau apakah suatu

    sitem persamaan simultan ada penyelesaiannya atau tidak. Ada tiga

    masalah identifikasi pada persamaan simultan, dimana dari masing-masing

    permasalahan identifikasi tersebut kita dapa mengetahui metode apa yang

    tepat untuk menyelesaikan suatu sistem persamaan simultan yang kita

    temui. Ketiga masalah tersebut adalah :

    1. Under identified. Pada kasus ni kita tidak dapat menyelesaikan

    sistem persamaan simultan yang ada, karena kita kekurangan

    informasi yang menyangkut tentang variabelpredetermine.

    2.

    Exactly identified. Pada kasus ini sistem persamaan simultan yang

    ada dapat diselesaikan dengan menggunakan metode OLS yang

    disebut dengan metode recursive.

    3. Over identified. Pada kasus ini sistem persamaan simultan yang ada

    justru kelebihan informasi yang menyangkut variabelpredetermine.

    Jika metode OLS digunakan untuk permasalahan ini, maka nilai

    parameter yang didapat mungkin tidak akan bersifat tunggal. Oleh

    sebab itu metode sepert TSLS (Two Stage Least Square) dapat

    digunakan untuk menyelesaikan masalah ini.

    Cara lain yang sering digunakan untuk amsalah identifikasi pada

    sistem persamaan simultan adalah dengan menggunakan prosedur

    pengujian order dan rank condition. Mekanisme kedua prosedur pengujian

    tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1.

    Order Condition, dengan rumus :

    (K-k) = (m-1) : exactly identified

    (K-k) > (m-1) : over identified

    (K-k) < (m-1) : under identified

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    7/12

    37

    Universitas Indonesia

    Dimana :

    K = Jumlah predetermined variables meliputi curent exogenous

    variables dan lagged endogenous variables dalam model

    k = Jumlah predetermined variables dalam persamaan

    struktural tertentu

    M = Jumlah curent endogenous variables dalam model

    m = Jumlah curent endogenous variables dalam persamaan

    tertentu

    Model yang dirumuskan terdiri dari tiga persamaan yaitu :

    Ln(QD) = 1+ 1Ln(HD) + 2 Ln(Y) + 3 Ln(POP) + e

    8 4 > 3 1

    4 > 2 over identified

    Ln(HD) = 2+ 4Ln(HI) + e

    8 2 > 3 1

    6 > 2 over identified

    Ln(IM) = 3+ 5Ln(QD) + 6 Ln(PD) + 7 Ln(BM) + e

    8 3 > 3 1

    5 > 2 over identified

    Model persamaan simultan yang digunakan pada persamaan di atas

    diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least Square

    (TSLS) dikarenakan sebagian besar besar persamaan over

    identified dan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya.

    Metode TSLS juga dapat mengatasi timbulnya bias simultan.

    Sedangkan jika menggunakan metode Three Stage Least Square

    (3SLS), kesalahan spesifikasi dari satu persamaan akan merembet

    ke persamaan lain, sehingga koefisien yang diperoleh dari semua

    persamaan akan bias.

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    8/12

    38

    Universitas Indonesia

    2. Rank Condition

    Berdasarkan syarat rank condition, suatu model identified jika ada

    paling sedikit satu determinan tidak sama dengan nol dengan order

    M-1.

    Matriks persamaan simultan pada ketiga persamaan tersebut adalah

    sebagai berikut :

    PersamaanKoefisien

    1 QD HD IM Y POP HI PD BM

    1 -1 1 -1 0 -2 -3 0 0 0

    2 -2 0 1 0 0 0 -4 0 0

    3 -3 -5 0 1 0 0 0 -6 -7

    Pada persamaan 1. tidak memasukkan variabel IM, HI, PD dan

    BM yang ditunjukkan dengan angka 0 dalam baris pertama

    persamaan 1. Untuk mengetahui apakah persamaan-persamaan

    tersebut teridentifikasi atau tidak maka harus mencari matriks order

    2x2 dari koefisien yang tidak ada dalam persamaan 1 tetapi ada di

    persamaan yang lain dan kemudian dicari determinan matriks

    tersebut sebagai berikut :

    A = 0 -4

    1 0

    Determinan matriks A ini tidak sama dengan 0, yang artinya

    memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi.

    Suatu persamaan yang mempunyai M persamaan dikatakan

    identified, sekurang-kurangnya mempunyai satu determinan

    berdimensi (M-1) yang tidak sama dengan nol.

    Pada persamaan 2. tidak memasukkan variabel QD, IM, Y, POP,

    PD, BM pada baris kedua. Untuk mengetahui apakah persamaan-

    persamaan tersebut teridentifikasi atau tidak maka harus mencari

    matriks order 2x2 dari koefisien yang tidak ada dalam persamaan 2

    sebagai berikut :

    B = 0 -2 C = 0 -3

    1 0 1 0

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    9/12

    39

    Universitas Indonesia

    Determinan matriks B dan C ini tidak sama dengan 0, yang artinya

    memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi.

    Pada persamaan 3. tidak memasukkan variabel HD, Y, POP, dan

    HI pada baris ketiga. Matriks order 2x2 dari koefisien yang tidak

    ada dalam persamaan 3 tetapi ada di persamaan yang lain adalah

    sebagai berikut :

    D = -1 -2 E = -1 -3

    1 0 1 0

    Determinan matriks D dan E ini tidak sama dengan 0, yang artinya

    memenuhi rank condition sehingga persamaan ini teridentifikasi.

    3.5.3 Pengujian Statistik

    Dalam pengujian ini diharapkan dapat diketahui variabel eksogen

    mana yang berpengaruh terhadap variabel endogen, baik secara bersama-

    sama, maupun secara parsial. Untuk itu diperlukan pengujian yang terdiri

    dari Uji t, Uji F dan Uji R2

    1. Uji t-statistik

    Untuk menguji apakah masing-masing variabel eksogen

    berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel endogen, maka

    digunakan uji statistik t dengan membandingkan thitungdengan ttabel.

    Pengujian dengan statistik t terlebih dahulu diajukan hipotesa

    sebagai berikut:

    H0diterima dan H1ditolak bila : ttabel > thitung

    H0ditolak dan H1diterima bila : ttabel < thitung

    Hipotesis ini diuji dengan uji t pada daerah kritis dengan taraf

    nyata sebesar = 5% secara dua arah. Nilai t-statistik dapat juga

    dilihat dari probabilitas (p-value). Jika nilai p-value lebih kecil dari

    , maka H0 ditolak, dan sebaliknya H0 diterima jika nilai p-value

    lebih besar dari .

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    10/12

    3.5.4 Pe

    1.

    2. Uji k

    variab

    depen

    beriku

    H0 :

    H1 :

    U

    perlu

    proba

    indepe

    Tolak

    Atau

    Fk-1, N-

    3. Uji R2

    K

    variasi

    berkis

    model

    mende

    ngujian E

    Uji Multik

    Uji

    persamaan

    bebasnya.

    determinas

    regresi par

    eseluruhan

    el indepen

    ennya. Hi

    t :

    ariabel in

    ignifikan t

    ariabel ind

    ignifikan t

    tuk meng

    dibandingk

    ilitas F-

    nden deng

    H0, jika F-

    olak H0, ji

    k = .

    oefisien de

    dalam Y

    r dari 0 sa

    yang dibua

    kati 0 bera

    onometri

    olinieritas

    multikolini

    yang di

    Gejala t

    i (R2) yan

    ialnya sign

    (uji F)

    en secara

    potesis un

    ependen s

    rhadap var

    ependen se

    rhadap var

    tahui apak

    an antara

    statistik

    n .

    tatistik >

    ka p-value

    erminasi (

    yang dije

    mpai deng

    t makin da

    ti model ti

    a

    eritas digu

    uga terda

    erjadinya

    g didapat

    ifikan.

    ilakukan

    ersama-sa

    uk melak

    cara bersa

    iabel depe

    ara bersa

    iabel depe

    ah H0 ditol

    ilai F-stati

    (p-value)

    ilai F-kritis

    <

    2) merupa

    laskan ole

    n 1. Jika

    at diandal

    ak dapat d

    nakan unt

    pat hubu

    multikolin

    tinggi teta

    Univ

    ntuk me

    a mempe

    kan uji F

    a-sama ti

    den

    a-sama ber

    den

    ak atau ga

    stik dan ni

    masing-m

    kan ukura

    model r

    ilai R2me

    an. Sebali

    andalkan.

    k meliha

    gan linea

    iearitas a

    i tidak s

    rsitas Indo

    getahui a

    ngaruhi va

    adalah se

    dak berpen

    pengaruh

    al ditolak

    lai F-kritis,

    asing va

    persentase

    egresi. Nil

    dekati 1 b

    nya jika ni

    apakah

    antar p

    alah koe

    tupun koe

    40

    nesia

    akah

    iabel

    bagai

    aruh

    maka

    atau

    iabel

    total

    i R2

    erarti

    laiR2

    alam

    ubah

    fisien

    fisien

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    11/12

    41

    Universitas Indonesia

    Konsekuensi dari model regresi yang mengandung

    multikolinearitas adalah bahwa kesalahan standar estimasinya akan

    cenderung meningkat dengan bertambahnya variabel eksogen. Dalam

    pengujian ini digunakan matriks korelasi yang menunjukkan koefisien

    korelasi antar variabel pembentuk model. Adanya masalah

    multikolinieritas jika dalam matriks korelasi antar variabel dari output

    Eviews mempunya nilai lebih dari 0.8.

    2. Uji Heteroskedastisitas

    Uji yang menyatakan dengan asumsi populasi dari variabel

    endogen yang mempunyai hubungan dengan berbagai variabel eksogen,

    mempunyai varian yang sama. Akibat dari pelanggaran uji ini

    menyebabkan varian estimasi koefisien regresi tidak minimal lagi.

    Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji White

    Heteroscedasity. Hipotesis yang diuji adalah :

    H0: = 0, tidak terdapat heteroskedastisitas

    H1: 0, terdapat heteroskedastisitas

    Wilayah kritik penolakan H0 adalah probabilitas obs*R-squared . Jika H0 ditolak maka varians dari error term untuk setiap

    pengamatan berbeda untuk setiap variabel bebas, sebaliknya jika H0

    diterima maka varians dari error term untuk setiap pengamatan sama

    untuk seluruh variabel bebas.

    3.

    Uji Autokorelasi

    Pengujian terhadap kemungkinan autokorelasi dilakukan untuk

    melihat apakah terdapat korelasi antar anggota sampel yang diurutkan

    berdasarkan waktu untuk data time series atau menurut urutan

    tempat/ruang. Autokorelasi dapat diartikan sebagai korelasi sisaan yang

    satu (1). Biasanya autokorelasi sering terjadi pada data time series.

    Penyebab utama terjadinya autokorelasi adalah ada variabel penting

    yang tidak digunakan dalam model. Pendeteksian autokorelasi dapat

    Analisis permintaan..., Dwi Sartika Adetama, FE UI, 2011.

  • 7/25/2019 Digital_136084 T 28028 Analisis Permintaan Metodologi

    12/12

    42

    Universitas Indonesia

    dilakukan dengan melihat probabilitas obs*R-squared dengan

    menggunakan statistik Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test

    yang tersedia pada program Eviews. Hipotesis dalam uji ini adalah :

    H0: = 0, tidak terdapat autokorelasi

    H1: 0, terdapat autokorelasi

    Wilayah kritik penolakan H0 adalah probabilitas obs*R-squared . Jika H0 ditolak maka terjadi autokorelasi (positif atau negatif)

    dalam model. Sebaliknya jika H0 diterima maka tidak ada autokorelasi

    dalam model.

    A li i i t D i S tik Ad t FE UI 2011