36
LAPORAN TUTORIAL EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD) MODUL DUA BLOK SATU OLEH : KELOMPOK 4 TUTORIAL TUTOR : drg. ENI RAHMI, Sp.Prost Agung Putra Sakti 1411412011 Clarisa Khairani 1411411017 Fikri Al Hafiz 1411411020 Firanda 1411412010 Ghina Ukhtia Fajrani 1411411018

dental material

  • Upload
    ummul

  • View
    71

  • Download
    20

Embed Size (px)

DESCRIPTION

modul 2

Citation preview

LAPORAN TUTORIALEVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)MODUL DUA BLOK SATU

OLEH :KELOMPOK 4 TUTORIALTUTOR : drg. ENI RAHMI, Sp.ProstAgung Putra Sakti1411412011Clarisa Khairani1411411017Fikri Al Hafiz1411411020Firanda1411412010Ghina Ukhtia Fajrani1411411018Intan Fadilla Syufri1411412007Khiftiyah Rahmadhanti1411412008Nabilah Aulia Fitri1411411019Ummul Aulia1411411016Zara Fitia1411412009Fakultas Kedokteran Gigi Universitas AndalasSumatera Barat2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial skenario 2 di Blok 1 ini dengan baik.Laporan tutorial ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Blok 1 yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran PBL di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas Padang.Kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan laporan ini, dan kepada pembimbing kami, drg. Eni Rahmi, Sp.Prost yang telah membimbing kami dalam proses tutorial, dan kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu dan pikirannya untuk menyelesaikan tugas tutorial ini dengan baik.Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi yang membutuhkan.

MODUL 2EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)

SKENARIO 2 :Bayu (20 tahun) datang ke praktek dokter gigiingin menambal gigi gerahamnya yang berlubang. Dari pemeriksaan diketahui gigi 36 karies media sehingga dokter gigi menyarankan untuk dilakukan penambalan gigi. Bayu menyetujui saran yang disampaikan dokter. Bayu penasaran ingin melihat ulat yang melubangi giginya karena sejak kecil ibunya mengatakan bahwa lubang gigi disebabkan oleh ulat.Dokter gigi menjelaskan sesuai dengan evidence based medicine. Di rumah Bayu searching mengenai penyebab gigi berlubang melalui internet dan buku buku di perpustakaan umum daerah. Bagaimana saudara membantu Bayu mencari informasi tersebut?

Langkah I: Mengklarifikasi terminologi dan mendefenisikannya:

1. Evidence Based Dentistry : Suatu sistem untuk menyaring semua data dan informasi dalam bidang kesehatan gigi dan mulut untuk kepentingandan kekuatan suatu bukti serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang sahih dalam pengobatan pasien.2. Evidence Based Medicine : Kemampuan klinis teknisi untuk menangani masalah yang dihadapi pasien yang didasarkan pada bukti bukti klinis yangtelah dikuatkan secara sistematik.3. Penambalan gigi : mengembalikann struktur gigi yang hilang menggunakan bahan bahan tertentu4. Karies media : Dimana karies sudah mengenai dentin tapi belum melebihi setengah dentin5. Karies : Suatu penyakit yang menyebabkan demineralisasi, kavitasi, dan hancurnya jaringan keras gigi oleh aktivitas mikroba6. Gigi 36 : gigi molar 1 kiri bawah, maksudnya gigi ke 6 dari kuadran ke tiga

Langkah II:Identifikasi masalah:

1. Apakah penjelasan tentang EBD ?2. Bagaimana proses terbentuknya karies ?3. Apa saja macam macam karies ?4. Bagaimana penjelasan tentang penomoran gigi ?5. Bagaimana proses penambalan gigi ?6. Bagaimana cara mencari informasi baik di internet maupun di perpustakaan ?7. Apa saja tindakan dokter jika ada pasien yang karies ?8. Apa saja macam macam tambalan gigi ?9. Bagaimana pencegahan gigi berlubang ?

Langkah III:Menganalisa masalah melalui brain stroming dengan menggunakan prior knowledge:

1. Apakah penjelasan tentang EBD ?

EBD adalah pendekatan dalam klinik dokter gigi untuk kepentingan dan kekuatan suatu bukti serta pemanfaatan bukti mutakhir penelitian yang sahih dalam pengobatan pasien.

2. Bagaimana proses terbentuknya karies ? Karies terbentuk karena adanya sisa sisa makanan yang berubah menjadi asam akibat adanya bakteri dalam mulut. Kemudian terbentuklah plak yang akan menyebabkan terbentuknya karies.

3. Apa saja macam macam karies ?

Karies Superfisialis : Karies baru mengenai email saja. Karies Media : Karies sudah mengenai dentin tapi belum melebihi setengah dentin Karies Profunda : Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang kadang sudah mengenai pulpa

4. Bagaimana penjelasan tentang penomoran gigi ?

Gigi dibagi menjadi 4 kuadran yang dimulai dari bagian atas sebelah kanan pasien. Tiap tiap kuadran di beri nomor sesuai urutan nya. Kemudian tiap tiap gigi diberi nomor dimulai dari gigi depan hingga gigi molar paling belakang. contohnya gigi 36 dimana gigi tersebut terletak di kuadran ke tiga yaitu di sebelah kiri bawah dan terletak pada urutan ke 6 dari depan.

5. Bagaimana proses penambalan gigi ?

Prosedur penambalan gigi tergantung dari kedalaman lubang dan bahan tambalan. Jika lubang tidak dalam, maka lubangakan di bur untuk dibersihkan, dikeringkan lalu di tambal. Jika lubang nya dalam . maka perluadanya prosedur pendahuluan berupa perawatan syaraf gigi, setelah itu baru di tambal. Jika bahan tambalan komposit, maka lubang di beri asam, di bilas, diolesi cairan pengikat, disinar, lalu di isi dengan tambalan, disinar lagi kemudian di polish. Jika bahan tambalan logam, maka lubang diisi pasta pelindung lalu dimasukkan logam, ditunggu hingga keras, lalu di polish. Jika bahan tambalan semen, lubang di isi dengan pasta pelindung, di isi dengan semen lalu di polish.

6. Bagaimana cara mencari informasi baik di internet maupun di perpustakaan ? Internet : Mencari informasi pada situs situs resmi dan terpercaya Mengambil intisari dari informasi di internet dengan teknik membaca cepat

Perpustakaan : Langsung mencari buku sesuai dengan informasi yang kita inginkan Membacalebih dari satu buku agar informasi nya semakin lengkap

7. Apa saja tindakan dokter jika ada pasien yang karies ? Pemeriksaan klinis untuk menentukan tingkat keparahan karies Melakukan pembersihan dan penambalan pada gigi yang mengalami karies

8. Apa saja macam macam tambalan gigi ? Direct restorations Amalgram : menggunakan bahan dasar logam yang bahan utamanya adalah likuid (logam merkuri) dan bubuk (logam paduan yang kandungan utamanya logamperak, timah, dan tembaga) Resin Komposit : merupakan bahan dasar sewarna gigi dengan bahan dasar polimer dan partikel anorganik Glass ionomer Cement (GIC) : bahan tambalan yang juga sewarna dengan gigi yang komponen utamanya adalah likuid (air dan polyacid) dan bubuk (fluoraluminosilicate glass) Tambalan sementara yang bahannya berupa zinc phospat atau eugenol Indirect restoration Inlay : restorasi menutupi kavitas yang sudah di preparasi setelah tambalan lama dibersihkan Onlay : restorasi yang menutupi semua permukaan gigi karena sisa jaringan gigi sudah lemah Crown : dilakukan pada gigi yang patah dan dilakukan setelah perawatan terhadap syaraf gigi.

9. Bagaimana pencegahan gigi berlubang ? Dengan rajin menyikat gigi dan mengindari makan makanan yang terlalu manis sehingga menyebabkan gigi berlubang.

Langkah IV:Membuat skema:

Bayu (20tahun) mengalami gigi berlubang

Tambal GigiTindakanKaries GigiAnatomi GigiProsesTeknikDasarMacam macamPencegahanJenisPenyebabProsesEBDEBMPergi ke dokter gigi

Penomoran Gigi

Langkah V:Menformulasikan tujuan pembelajaran:

1. Mahasiswa mampu memahami tentang Evidence Based Medicine2. Mahasiswa mampu memahami tentang Evidence Based Dentistry3. Mahasiswa mampu memahami anatomi gigi manusia4. Mahasiswa mampu memahami tentang kariesa) Prosesb) Penyebabc) Jenisd) Tindakane) Pencegahan5. Mahasiswa mampu memahami tentang penambalan gigia) Macam macamb) Prosesc) Teknik6. Mahasiswa mampu memahami sistem penomoran gigi

Langkah VI:Mengumpulkan Informasi:

Langkah VII:Sintesa Uji Informasi:

1. Mahasiswa mampu memahami tentang Evidence Based Medicine Pada tahun 1996, Sackett dan para pakar epideminologi klinik pada McMaster University mendefinisikan EBM Penggunaan bukti terbaik saat ini dengan hati hati, jelas, dan bijak untuk pengambilan keputusan pelayanan individu pasien. EBM memadukan keterampilan klinis dengan buktiklinis eksternal terbaik dan tersedia dari riset. Pada tahun 2000 Sackett mendefinisikan EBM Integrasi bukti bukti riset terbaik dengan keterampilan klinis dan nilai nilai pasien. Ada beberapa alasan perlunya EBM, pertama, jumlah publikasi medis tumbuh sangat cepat, sehingga para dokter dan mahasiswa kedokteran kewalahan untuk mengidentifikasi bukti yang relevan, berguna, dan dapat dipercaya. Kedua, melunturnya kepercayaan masyarakat terhadap intergritas pelayanan kedokteran dan praktisi yang memberikan pelayanan medis

2. Mahasiswa mampu memahami tentang Evidence Based Dentistry

Evidence Based Dentistry : Kemampuan klinis terkini untuk menangani masalah yang dihadapi pasien yang didasarkan pada bukti bukti klinis yang telah dibuktikan secara sistematik (drg. Supriatno, M.Kes, Ph.D)

Tujuan EBD :1. Mensintesis bukti terbaik dan memberikan dasar untuk pedoman praktek klinis2. Membantu proses pengambilan keputusan klinik untuk kepentingan pencegahandiagnosis terapeutik maupun rehabilitasi yang didasarkan pada bukti ilmiah terkini yangterpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan3. Untuk menemukan diagnosis pasti4. Untuk menemukan apa terapi terbaru5. Untuk mensurvey suatu cakupan yang luas tentang jurnal medis yang menerapkan ukuran ukuran tegas untuk mutu dan kebenaran riset dalam mengembangkan kemampuanberfikir kritis6. Untuk merencanakan pemeriksakan7. Memungkinkan adanya penelitian yang berkualitas tinggi, lebih relefan dan berorientasike klinis yang akan meningkatkan kualitas perawatan pada pasien dan sebagai hasilnyadiperoleh peningkatan reputasi profesi8. Untuk menentukan apakah suatu pengobatan sudah benar sesuai dengan hokum9. Diharapkan akan didapatkan hasil yang optimal dlm pengobatan, kualitas dari kehidupanserta perubahan dari kebiasaan dokter.

Manfaat EBD :1. Memperoleh study penelitian kritis2. Memperbaiki derajat kesehatan dan perawatan3. Untuk memperoleh informasi yang sahih an mutahir dalam mengobati pasien4. Membantu dalam memilih artikel yang relefan yang mana artikel tersebut dipakai sebagaipedoman pemutusan diagnosa bagi pasien5. Terhindar dari kesalahan prespsi dalam berbagai aspek seperti diagnosis, terapi atauprognosis.6. Meningkatkan kualitas pelayanan dan out come klinis7. Dapat mengintegrasikan kemampuan klinisnya dengan kemampuan pelacakan , buktieksternal yang terbaik dan tersedia dari riset yang sistematis

Langkah-langkah EBD :a) Identifikasi dan formulasi masalah Focus question : Pertanyaan terarah Relevance question : Pertanyaan sesuai dengan masalah pasien seperti aspek etiologi, diagnosis, terapi, dan prognosis Searchable question : Pertanyaan yang dapat ditelusurib) Mencari atau menelusuri bukti Website bidang kesehatan(MEDLINE, PUBMED, EMBASE) Pengamatan sebuah populasi tertentu dalam interval waktu tertentu Membandingkan dua kelompok yang memiliki pengalaman yang samac) Kajian kritis terhadap bukti : Desain metodologi : Caramelakukan randominasi untuk menentukan tingkat validitas artikel Menentukan besar sampel Menilai hasil untuk menentukan artikel ini penting atau tidakd) Menerapkan hasil kajian kepada pasien dan evaluasi Membandingkan secara komprehensif keadaan pasien dalam makalah dengan pasien kita Evaluasi apakaj artikel tersebut dapat diterapkan kepada pasien

3. Mahasiswa mampu memahami anatomi gigi manusia Gigi manusia memiliki struktur yang terdiri dari :1. Mahkota (Crown) : bagian gigi yang tampak di atas gingiva2. Akar gigi (Rooth) : bagian gigi yang terdapat di dalam tulang rahang. Gigi akan melekat erat melalui jaringan ikat fibrous3. Leher gigi (Neck) : bagian yang menghubungkan mahkota gigi dengan akar gigi

Komposisi dari masing masing gigi terdiri dari :1. Enamel : jaringan yang paling keras dari gigi yang mengelilingi mahkota gigi yang sebagian besar terdiri dari calcium posphat2. Dentin : bagian yang terbanyak dari gigi yang berwarna kekuningan 3. Pulpa gigi : bagian berupa rongga di tengah gigi yang berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan sel sel pembentuk dentin4. Cementum : bagian yang melapisi akar gigi yang mempunyai srtuktur seperti tulangDalam rongga mulut, gigi mempunyai jaringan penyangga yaitu :1. Gusi (gingival)2. Periodontal membrane3. Tulang rahang

4. Mahasiswa mampu memahami tentang kariesa) Proses Perubahan PH pada pertemuan plak dan permukaan gigi selalu berubah ubah sesuai dengan adanya ion ion yang menentukan keasaman pada daerah tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan sifat email yang berpori pori dan memungkinkan pertukaran ion ion. Selain itu mikroorganisme laktobasillus acidophilus dan streptococcus mutans berhubungan eratdalam proses terbentuknya karies.b) PenyebabKeberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat mengubah semua makanan terutama gula, mmenjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak.Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam menyebabkan karies adalah streptococcus mutansc) GejalaKaries ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi, dapat berwarna coklat atau hitam.Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampailubang tersebut bertambah besar dan mengenai persyarafan. Pada karies yang cukup dalam biasanya keluhan yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang an panass, dingin atau manis. Bila dibiarkan kariess akan bertambah besar dan dapat mencapai pulpa, yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai kamar pulpa akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut. Lama kelamaan,infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.

d) Jenis jenis1. Berdasarkan stadium (dalamnya karies) Karies Superfisialis : Karies yang baru mengenai email saja, belum mencapai dentin Karies Media : Karies yang sudah mengenai dentin, tapi belum melebihi setengah dentin Karies Profunda : Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang kadang sudah mengenai pulpa

2. Berdasaran keparahan dan kecepatan berkembangnya Karies ringan : hanya pada gigi yang yang paling renan dan kedalamannya hanya sampai lapisan email Karies sedang : Meliputi permukaan oklusal dan aproksimal gigi posteriol Karies parah : meliputi gigi anterior

e) Tindakan Tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter ketika ada pasien yang mengalami karies adalah melakukan pemeriksaan klinis untuk mengetahui tingkat keparahan karies. Selanjutnya akan di ambil keputusan apakah karies tersebut dapat langsung di tambala atau harus melakukan perawatan terlebih dahulu.

f) Pencegahan1) Sikat gigi dengan pastagigi yang berfloufide 2x sehari pagi dan malam2) Lakukan flossing sekali sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan3) Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket4) Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi 6 bulan sekali

5. Mahasiswa mampu memahami tentang penambalan gigia) Macam macam 1. AmalgamAmalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya: likuid yaitu logam merkuri bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandunglogam-logam lain dengan persentase yang lebih kecil.Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi.

Kelebihan : Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu technique sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit. Biayanya relatif lebih rendahKekurangan :

Gmbr. Tambalan amalgam yang kurang baik, di mana tepi-tepi tambalannya terlihat sudah tidak intak dan membayang kehitaman. Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan. Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak membayang kehitaman Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin.Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi. Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.2. Resin kompositResin komposit adalah bahan tambal sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer dan ditambahkan dengan partikel anorganiksebagai penguat. Bahan tambal ini umumnya mengalami reaksi pengerasan dengan bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga dengan visible light)Kelebihan Secara estetik sangat memuaskan, terutama resin komposit dengan formulasi terkini di mana hasil akhirnya sangat menyerupai gigi asli. Namun tentu membutuhkan keterampilan dan keahlian dari dokter gigi. Karena kelebihannya ini, resin komposit adalah bahan tambal yang paling sering digunakan dalam cosmetic dentistry. Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin komposit tidak cukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan kunyah di daerah tersebut paling besar, namun bahan tambal ini terus menerus mengalami perkembangan sehingga kini cukup dapat diandalkan untuk menambal gigi geraham meskipun kekuatannya masih tetap di bawah amalgam. Warna bahan tambal dapat disesuaikan dengan keadaan gigi pasien, karena resin komposit memiliki pilihan shade/warna.Kekurangan : Material ini membutuhkan tahapan-tahapan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang cukup mendalam dari dokter gigi untuk mendapatkan hasil yang benar-benar memuaskan dan tahan lama. Jika tidak, tambalan dapat mudah lepas/patah, berubah warna, atau terlihat batas antara tepi tambalan dengan gigi sehingga mengurangi estetika. Pada saat penambalan diperlukan suasana mulut yang cukup kering karena kontaminasi saliva dapat mempengaruhi sifat-sifat jangka panjang dari resin komposit, seperti kekuatan dan daya tahannya. Oleh sebab itu gigi yang akan ditambal resin komposit idealnya harusbenar-benar diisolasi, dan hal ini cukup sulit dilakukan terutama pada gigi belakang dan mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien. Dapat terjadi karies sekunder di bawah tambalan yang mungkin disebabkan karena kebocoran tambalan sehingga bakteri dapat berpenetrasi ke jaringan gigi dan kembali menyebabkan karies. Resin komposit dapat menyerap warna dari zat pewarna dari makanan atau minuman sehingga dalam jangku waktu lama dapat berubah warna. Gmbr. A. Gigi depan seorang anak yang patah akibat olahragaGmbr. B.Gigi tersebut setelah diperbaiki dengan resin komposit

3. Glass Ionomer Cement (GIC)

Glass ionomer cementadalah bahan tambal sewarna gigi yang komponen utamanya adalah : Likuid yang merupakan gabungan air dengan polyacid (asam poliakrilat, maleat, itakonat, tartarat) Bubuk yang berupa fluoroaluminosilicate glassKelebihan : Bahan tambal ini meraih popularitas karena sifatnya yang dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh) Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat memegang bahan tambal.Kekurangan : Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham) Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

Gmbr. Abrasi pada daerah servikal gigi merupakan salah satu indikasi dari bahan tambal GIC, namun sekarang kebanyakan dokter gigi menggunakan bahan tambal resin komposit untuk memperbaiki lesi seperti ini.4. Tambalan sementara

Tambalan ini dibutuhkan di antara perawatan gigi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali kunjungan. Misalnya perawatan saluran akar, di mana lubang gigi yang sedang dirawat tidak dapat dibiarkan terbuka, namun belum dapat dibuatkan restorasi akhir. Oleh karena itu dibuatkan tambalan sementara, di antaranya bahan semen zinc phosphat, atau zinc eugenol. Semen tersebut memiliki kelarutan yang cukup tinggi dan kekuatannya tidak begitu tinggi sehingga memang hanya bersifat sementara dan pembongkarannya pada saat kunjungan berikutnya tidak begitu sulit.

INDIRECT RESTORATIONSAdalah tambalan yang dibuat di laboratorium, di mana sebelumnya gigi dan rahang pasien sudah dicetak oleh dokter gigi kemudian hasil cetakan tersebut dikirim ke laboratorium. Umumnya indirect restorations berupa logam tuang yang akan disemenkan pada gigi yang telah dipreparasi, dan pengerjaannya membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan. Material yang lazim digunakan adalah porcelain, logam paduan emas, atau logam paduan dasar. Indirect restoration umumnya diindikasikan pada gigi belakang (premolar maupun molar).Macam dari indirect restorations diantaranya adalah : Inlay Onlay Crown atau mahkota tiruanInlay serupa dengan onlay, yaitu tambalan dari logam tuang yang dibuat di dental lab kemudian dicekatkan ke gigi pasien dengan semen kedokteran gigi. Umumnya gigi yang dibuatkan inlay atau onlay adalah gigi yang karies dan sudah berlubang besar atau gigi dengan tambalan yang kondisinya sudah buruk dan harus diganti, bila ditambal secara direct dengan amalgam ataupun resin komposit dikhawatirkan tambalan tersebut tidak akan bertahan lama karena patah atau lepas.Pertama-tama gigi pasien yang mengalami karies dibersihkan, atau tambalan lama dibongkar. Kemudian gigi diasah/dipreparasi untuk kedudukan inlay/onlay, setelah preparasi selesai gigi pasien dicetak. Hasil cetakan akan dibawa ke dental lab untuk diproses selanjutnya. Gigi pasien lalu ditutup dengan tambalan sementara.Setelah jadi inlay/onlay, pasien datang kembali dan tambalan sementara akan dibongkar. Kemudian inlay/onlay tersebut dipasangkan kepada pasien. Bila kedudukannya baik maka inlay/onlay tersebut akan disemenkan sehingga cekat dan tidak dapat dilepas sendiri oleh pasien.Permukaan gigi premolar & molar tidak rata melainkan ada tonjol-tonjol (cusps). Inlay adalah tambalan yang berada di antara cusp, sehingga ukurannya biasanya tidak begitu luas. Sementara onlay biasanya lebih luas dan menutupi salah satu atau lebih tonjol gigi tersebut. Dapat dikatakan onlay adalah merekonstruksi kembali gigi yang kerusakannya sudah sangat luas.

b) Teknik teknik

Tambalan sewarna gigi

Kesamaam bahan tambal sewarna gigi dengan warna dan bentuk asli menyebabkan tambalan ini tidak terlihat nyata dibandingkan tambalan amalgam. Bahan Resin Komposit tidak hanya untuk menambal gigi karena keropos (karies) tetapi juga untuk kepentingan estetik misalnya untuk menggantu warna gigi atau membentuk gigi yang bentuknya kurang sempurna sehingga dapat memperbaiki senyum dan penampilan

Inlay dan Onlay

Inlay dan onlay dikenal sebagai tambalan tidak langsung (indirect) karena dibuat di laboratorium gigi. Inlay adalah restorasi menutupi kavitas yang sudah di preparasi setelah kavitas/tambalan lama dibersihkan.Onlay adalah restorasi yang menutupi semua permukaan gigi karena sisa jaringan gigi yang tersisa sudah lemah.Inlay dan onlay dapat terbuat dari metal,porcelain maupun resin komposit.

Crown

Dilakukan pada gigi yang fraktur/patah,kerusakan yang luas,setelah perawatan syaraf gigi (endodontic),malformasi,malposisi dan berubah warna.Seluruh permukaan gig diasah/diperkecil untuk dapat menerima crown. Kemudian dilakukan pencetakan dan dikirim ke laboratorium,diperlukan waktu 5-7 hari. Pada gigi yang telah dipreparasi dipasang crown sementara,sambil menunggu crown permanen selesai. Crown yang sudah jadi akan dicobakan pada pasien,kemudian akan dilekatkan pada gigi dengan bahan sementasi.Bahan crown bias berupa porcelain crown,metal crown maupun porcelain fused to metal.

Crown and Bridge (Gigi Tiruan Jembatan)

Crown and Bridge (C&B) adalah salah satu cara untuk menggantikan gigi yang hilang. Suatu C&B dapat menggantijkan satu atau lebih gigi baik secara fungsional maupun estetik. Gigi pada kedua celah gigi yang hilang di preparasi/diasah untuk dibuatkan mahkota tiruan dan dicetak secara akuat. Hasil cetakan akan dikirim ke laboratorium gigi. Kemudian C&B akan dilekatkan pada gigi dengan bahan sementasi

c) Proses Prosedur penambalan gigi tergantung dari kedalaman lubang dan bahan tambalan. Jika lubang tidak dalam, maka lubangakan di bur untuk dibersihkan, dikeringkan lalu di tambal. Jika lubang nya dalam . maka perluadanya prosedur pendahuluan berupa perawatan syaraf gigi, setelah itu baru di tambal. Jika bahan tambalan komposit, maka lubang di beri asam, di bilas, diolesi cairan pengikat, disinar, lalu di isi dengan tambalan, disinar lagi kemudian di polish. Jika bahan tambalan logam, maka lubang diisi pasta pelindung lalu dimasukkan logam, ditunggu hingga keras, lalu di polish. Jika bahan tambalan semen, lubang di isi dengan pasta pelindung, di isi dengan semen lalu di polish.

6. Mahasiswa mampu memahami sistem penomoran gigi 1. Teori dua digit FDI (Federation Dentaire Internatioale)Digit yang pertama menunjukkan kuadran dari gigi tersebut. Digit kedua menunjukkan posisi relative gigi pada setiap kuadran ke garis tengah, dari yang terdekat ke garis tengah hingga ke yang paling jauh, digit kedua 1-8 menunjukkan gigi insisif central permanen hingga molar ke tiga permanen. Jadi, gigi dengan kisaran 11 sampai 48 merupakan gigi permanen. Kuadran dimulai dari bagian kanan atas mulut pasien seperti kita lihat pada gambar di bawah ini

21

34

2. Teori UniversalPertama kali disarankan oleh Parraidt pada tahun 1882, dan secara resmi diadopsi oleh American Dental Association pada tahun 1975. Ini diterima oleh provider (pengambil keputusan) pihak ketiga dan disahkan oleh American Society of Forensic Odontologi. Sistem Universal menggunakan no. 1 sampai dengan 32 untuk 32 gigi permanen, yang dimulai dengan 1 untuk molar ketiga kanan atas berjalan mengelilingi lengkung ke molar ketiga kiri atas sebagai 16, turun ke bawah pada sisi yang sama, molar ketiga bawah kirimenjadi 17 dan kemudian nomor nomor bertambah besar mengelilingi lengkung bawah sampai ke 32 yaitu molar ketiga kanan bawah. Sistem penomoran ini digunakan untuk gigi permanen.

SUMBER PUSTAKA

http://www.ovid.com/site/catalog/Journal/1322.jsphttp://farklin.com/images/multirow3f1e1930753a3.pdfhttp://dinkes-sulsel.go.id/new/images/pdf/jurnal/02-mkhari%20kusnanto.pdfwww.e-bookspdf.org/download/bhisma-murti.html

25