Demi Murai batu

Embed Size (px)

Citation preview

No. 4 EDISI APRIL 2007

NO. 4 EDISI MARET 2007 No. 4 EDISI APRIL 2007

5

Demi Murai Batu

Rela Jadi Biro Jodoh dan Dokter BedahOleh: Rachma Tri Widuri

Budi Hartanto (Abun)

Kalau ada orang bertanya siapa pencinta murai batu (Copsychus malabaricus) nomor wahid di Jakarta, pastilah jawabannya Budi Hartanto alias Abun (56). Bagaimana tidak? Orang di seantero Jakarta ini, bahkan mungkin seIndonesia, pasti lari ke rumah Abun untuk tahu seluk-beluk murai batu atau yang dikenal juga dengan kucica hutan. Tak sekadar tahu kebiasaan dan perilaku murai batu, Abun bahkan sampai menguasai teknik membedah dan mengawinkan burung mahal itu.FOTO: NICK HALL

6

NO.4 EDISI APRIL 2007 No. 4 EDISI MARET 2007

No. 4 EDISI APRIL 2007

M

enurut Abun, kecintaannya pada burung sudah dimulai sejak 49 tahun lalu, atau hampir sama dengan usianya saat ini. Burung yang mula-mula jadi objek cintanya adalah perkutut jawa (Geopelia striata), cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), dan burung-gereja erasia (Passer montanus) yang dulu jamak di daerahnya. Dia rela keluar masuk hutan untuk mencari binatang bersayap yang cantik ini. Sebelum kenal murai batu, Abun lebih dulu akrab dengan burung kenari, perkutut, puter, tekukur, dan jenis-jenis burung berkicau lainnya. Namun, begitu bersua murai batu, cintanya langsung luluh hanya untuk murai batu. Menurutnya, murai batu adalah kampiun burung berkicau tiada tandingan. Kicauannya pas di telinga, tariannya gemulai dan banyak gaya, bulunya pun indah bukan kepalang. Komplet!

Jadi dokter bedahSejak berjumpa dengan murai batu pula, hari-hari Abun melulu disibukkan segala sesuatu tentang murai batu. Ia sendiri yang menyiapkan pakan, memandikan, melatih suara dan lagu, bahkan membedah dan mengawinkannya. Keahlian membedah dan mengawinkan murai batu itu tak datang begitu saja. Abun menguasai teknik-teknik sulit itu secara otodidak, karena saking cintanya pada burung kesayangan. Layaknya mencintai anak istri, pria asal Medan ini juga tak rela kalau burung kesayangan jatuh sakit. Demi anak istri yang sakit, seorang ayah dan suami rela melakukan apa saja untuk kesembuhannya. Demi burung kesayangan, Abun harus rela menahan ngeri dan gemetar untuk membedahnya. Kalau burung sudah kelihatan lain dari biasanya, lemas, tak bergairah, tidur terus seharian, pasti ada masalah dengan kesehatannya. Sama seperti orang yang kolesterolnya terlalu tinggi, burung pun bisa terlalu banyak lemak. Untuk mengembalikan keceriaannya lagi, tidak ada cara lain, bedah saja, kata pria ramah ini sambil tersenyum. Menurut Abun, lemak yang menggumpal di tubuh murai batu itu mungkin muncul karena gerakan mereka yang terbatas. Ibarat orang kurang olah raga. Lemak itu akan menekan

jantung sehingga burung tidak kuat berkicau dan nafasnya kembang-kempis. Bedah yang dilakukan Abun dan kawankawan bukan bohong-bohongan. Asli bedah, tanpa bius pula! Peralatan yang mereka gunakan juga sama persis dengan peralatan dokter bedah. Pisau, gunting, pinset, jarum, dan benang untuk menjahit luka sayatan pada murai batu itu memang alat-alat bedah asli. Bedanya, kalau untuk murai batu tukang bedahnya, ya, Abun. Perawat atau asisten bedah kepercayaan Abun adalah Boy, yang juga pencinta murai batu. Tangan Boy diakui sudah sangat lihai memegangi burung saat operasi sehingga burung tenang. Murai batu tidak perlu obat bius karena sehari-hari dia makan kroto dan jangkrik hidup yang menumbuhkan antibodi dalam tubuhnya. Namun, untuk menjaga kesterilan, tangan juru bedah dan asistennya beserta seluruh peralatan bedah yang digunakan tetap saja wajib dibasuh dengan alkohol terlebih dahulu.

Rasanya ngeri, gemetaran, dan kasihan. Tapi bagaimana lagi, ini kan demi burung kesayangan juga. Yang jelas tangan kita tak boleh kendur memegangnya. Sekali lengah, burung bisa lepas dan berdarah-darah, ujar Boy.

Pertama-tama Abun akan menyayat perut dengan pisau. Usus dikeluarkan untuk mencari lemak. Setelah lemak ketemu, dibuang, lalu usus dikembalikan ke tempat semula. Lubang bekas operasi dijahit lagi. Dijamin dalam 15 menit kemudian murai batu akan kembali bernyanyi nyaring. Jika operasi dilakukan dengan benar dan pembedahan dilakukan pada titik yang tepat, Abun meyakinkan, tidak akan ada setetes darahpun yang mengalir dari burung kesayangan.

No. 4 EDISI APRIL 2007

NO. 4 EDISI MARET 2007 No. 4 EDISI APRIL 2007

7

Dijelaskan, dalam tubuh murai batu ada enam titik yang menjadi sasaran atau target operasi. Enam titik itu satu di jantung, dua di sayap, dua di perut, dan satu lagi di pangkal ekor yang biasa jadi tempat persembunyian lemak. Enam titik itulah yang selalu disasar setiap burung dioperasi. Bahkan kadangkala dalam sekali operasi ada dua titik sekaligus yang dibedah. Kecuali di jantung. Bedah lemak jantung tergolong operasi besar sehingga tidak bisa dicampur dengan pembedahan titik lain. Paling tidak harus menunggu satu sampai dua minggu untuk pembedahan berikutnya, jelas pria yang gemar ikut lomba burung berkicau ini. Abun yakin, operasi yang dilakukannya

nyaris tanpa risiko. Justru kalau lemak dibiarkan, akan meningkatkan risiko kematian. Diakuinya, burung seharga Rp 50 juta pun pernah ia operasi demi mengembalikan kebugaran dan kemerduan suaranya. Coba, kalau dipikir apa tidak sayang dan riskan sekali kalau burung semahal itu gagal dioperasi. Tapi dengan keyakinan dan kecermatan, risiko sekecil apapun itu tidak ada dalam kamus saya. Sampai saat ini sudah ratusan ekor (murai batu) yang saya operasi. Tidak ada satupun yang gagal, tegasnya. Keberanian untuk membedah murai batu ini tak lain karena besarnya cinta Abun pada burung kesayangan yang di rumahnya ada ratusan ekor itu. Dia tak ingin kehilangan satu ekor pun. Bahkan, ia juga tak rela jika harus kehilangan sedikit keindahan suara dan kelincahan gerak tubuh sang murai batu. Demi mempertahankan itu semua, meski dengan hati tersayat, ia beranikan juga menyayat perut murai batu. Kini, nama Abun sudah sangat dikenal di kalangan hobiis murai batu sebagai dokter bedah. Burung siapapun yang bermasalah, akan dia bantu dengan pembedahan. Gratis bin aman.

Biro jodohSelain membedah, Abun juga punya keahlian khusus yang tidak dimiliki orang lain, yakni mengawinkan murai batu. Sama seperti keahliannya membedah, kemampuannya menjadi penghulu burung itu juga muncul karena dorongan cintanya pada sang burung. Untuk menjamin dan menjaga populasi murai batu agar tetap utuh dan lestari di alamnya, mulai tahun 1999 Abun berupaya menangkarkan murai batu kesayangannya itu. Macam-macam murai batu dari berbagai daerah coba ia kawinkan. Ada murai batu medan, murai batu jawa, murai batu lampung, dan murai batu

NO.4 EDISI APRIL 2007 No. 4 EDISI MARET 2007

No. 4 EDISI APRIL 2007

kalimantan, semua ia coba jodohkan demi tetap langgengnya populasi burung kicauan paling bergengsi ini. Sebab siapapun tahu, karena popularitas murai batu yang tak tertandingi, semua orang tergoda untuk menangkap dan memeliharanya. Akhirnya sekarang sampai juga murai batu jawa yang biasa disebut larwo itu pada kepunahannya, tutur Abun. Berawal dari coba-coba, semula banyak betina yang tewas dipatuk murai batu jantan saat akan dikawinkan. Ini terjadi karena murai batu adalah burung yang paling setia. Jauh lebih setia dibanding merpati yang sudah lama jadi lambang kesetiaan itu. Saking setianya, murai batu jantan tak sudi kandangnya dimasuki betina lain selain permaisurinya. Begitu masuk kandang, betina asing itu akan dihabisinya tanpa kenal ampun. Lambat-laun, dengan serangkaian strategi yang dipelajarinya secara otodidak, akhirnya Abun berhasil juga menjodohkan sepasang murai batu tanpa ada pertumpahan darah. Setelah menemukan strategi jitu itu, kini dalam hitungan menit pun Abun sudah bisa mengawinkan sepasang murai batu hingga bertelur dua minggu kemudian. Semua orang bilang kalau mengawinkan murai batu itu susahnya bukan main. Saya pun dulu begitu. Tetapi sekarang saya sudah lihai, tinggal memasangkan saja. Sekarang, dalam sebulan, bisa lahir 40 anak murai batu hasil perjodohan itu, katanya sambil terbahak. Karena keahliannya mengawinkan murai batu, lagi-lagi penangkar murai batu terkenal itu menjadi rujukan orang untuk mengawinkan burungnya. Bisa dibilang, Abun lah satusatunya penggemar burung yang sekaligus

buka praktik sebagai biro jodoh burung. Dengan keahlian mengawinkan yang dimilikinya, Abun pun sudah bisa menyilangkan berbagai jenis murai batu. Selama ini murai batu yang paling cantik dan membanggakan adalah murai batu medan yang ekornya panjang indah berjuntai. Namun karena kelebihannya itu ia sekaligus memiliki kelemahan, yaitu cepat lelah dan suaranya cepat habis. Sementara murai batu kalimantan ekornya tak begitu panjang, tetapi kualitas suaranya prima, dan daya tempurnya hebat. Untuk mendapatkan kelebihan masingmasing jenis, Abun menyilangkan murai batu medan dengan murai batu kalimantan. Hasil persilangan itu ekornya cukup panjang, sekaligus memiliki daya tempur hebat, dan performa suara yang prima. Saya sudah bisa menggabungkan kelebihan dan kekurangan masingmasing jenis dengan menyilangkannya. Sekarang sudah sampai keturunan keempat atau kelima malah. Dengan teknik yang sama, saya juga berhasil menyelamatkan murai batu kepala putih yang sudah hampir punah, kata Abun dengan bangga.** Sayang, sebelum Abun lihai mengawinkan murai batu, murai batu jawa (larwo) sudah keburu habis di alam. Seandainya banyak penangkar dan pencinta burung yang piawai menjodohkan seperti Abun, kita tak perlu waswas lagi akan kehilangan jenis burung favorit yang cantik. ***)Darisegikonservasi,penyilangansub-subspesies semacam ini tidak dianjurkan karena akan menghilangkan keaslian genetik. Perkawinan silang dengan campur tangan manusia ini dikhawatirkan akan mengancam kelestarian genetik, di samping itu hasil silangan juga akansulitbertahanhidupliardialam.(Red)