35

DAFTAR PUSTAKA

1. Manuaba I.B.G., Manuaba I.A.C dan Manuaba I.B.G.F. 2007. Pengantar

Kuliah Obstetri. EGC, Jakarta.

2. World Health Organization. 2013. Preterm Birth.

3. United Nation. 2012. The Millenium Development Goals Report 2012.

New York.

4. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Available at URL

http://www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2013/SDK/Mibangkes/profil

2012/BAB_I-VI_2012_fix.pdf dibuka pada 24 Maret 2013

5. Winkjosastro H. 2006. Ilmu Kebidanan. Edisi III. Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

6. Saptari D. 2011. Gambaran Karakteristik Ibu Bersalin Prematur di Rumah

Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Tahun 2011. (Skripsi).

Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

7. Herawati S. 2013. Kadar Progesteron dan Estriol Saliva pada Ancaman

Persalinan Prematur. (Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang.

8. Daniellian P, Hall M. 2005.The Epidemiology of preterm labour and

delivery. Di dalam: Norman J, Greer I, (ed). Preterm Labour Managing

Risk in Clinical Practice. Edisi I. Cambridge University Press, Cambridge.

Halaman 1-10.

36

9. Norwitz E, Schorge J. 2007. At Glance Obstetri dan Ginekologi. Edisi II.

Penerbit Erlangga, Jakarta.

10. Zhang Q, Anath C.V, Li Z, and Smulian J.C. 2009. Maternal anemia and

preterm birth: a prospective cohort study. Int. J. Epidemiol. 38 (5):1380-

1389.

11. Paulus A.D. 2009. Gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi

prematur di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007. (Skripsi).

Universitas Sumatra Utara, Medan.

12. Sistiarani C. 2008. Faktor maternal dan kualitas pelayanan antenatal yang

berisiko terhadap kejadian berat badan lahir rendah (BBLR). (Tesis).

Universitas Diponegoro, Semarang.

13. Renzo G.C.D., dkk. 2011. Guidelines for the management of spontaneous

preterm labor: identification of spontaneous preterm labor, diagnosis of

preterm premature rupture of membranes, and preventive tools for preterm

birth. J Matern Fetal Neonatal Med, 24(5): 659–667.

14. Cunningham F.G., Norman F.G., Kenneth J.L., Larry C.G., John C.H. dan

Katharine D.W. 2005. Obstetri Williams volume 1. Edisi XXI. EGC,

Jakarta.

15. Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines Program. 2009.

Assessment and management of preterm labour. Queensland Government,

Queensland.

16. Ayuningtyas T.K. 2012. Hubungan faktor maternal dengan kejadian

abortus inkompletus. (Skripsi). Universitas Muhammadiyah Semarang,

Semarang.

37

17. Mochtar R. 2012. Sinopsis Obstetri: O bestetri Fisiologi, Obstetri

Patologi. Edisi III. EGC, Jakarta.

18. JNC VII. 2003. The Seventh Report of the Joint National Comittee on

Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure.

19. Pearce E.C. 2009. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia Pustaka,

Jakarta.

20. Arisman M.B., 2002. Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC, Jakarta.

21. Chernecky CC, Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic

Procedures 5th

ed. Saunders-Elsevier, UK.

22. Christine R.E., 2004. Analisis Faktor Resiko dan Hubungannya dengan

Kelahiran Preterm (Prematur) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Badrul Aini

Medan Tahun 2002-2003. (Skripsi). Universitas Sumatra Utara, Medan.

23. Singh U, Singh N, Seth S. 2007. A Prospective Analysis of Etiology and

Outcome of Preterm Labor. J Obstet Gynecol India Vol 57, No I, January-

February 2007: 48-52.

24. Wijayanti MD, Widjanarko B, Ratnaningsih E. 2011. Hubungan Usia dan

Paritas dengan Kejadian Partus Prematurus di Rumah Sakit Panti Wilasa

Citarum Semarang Tahun 2010. Jurnal Kebidanan Panti Wilasa, Vol. 2

No. 1, Oktober 2011.

25. Subagyo, Suharto A, Winarsih D. 2012. Hubungan Antara Anemia dalam

Kehamilan dengan Kejadian BBLR di RSUD Soeroto Ngawi Tahun 2011.

Di dalam: Nugroho HSW. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes Vol

III No.2, April 2012. Halaman 95-101.

26. http:www.rstugurejo.com/