46

DAFTAR PUSTAKA Alsa, A. (2003). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Serta Kombinasinya Dalam

Penelitian Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. American Psychiatry Association. (1994).Diagnostic and Statistical Manual of Mental

Disorder IV. 4th. Ed. Washington DC: APA Amriliyanto, P & Ainin, R. (2013). Pembelajaran Chaning Bermedia Origami

Terhadap Kemempuan Motorik Halus Anak Tunagrahita Sedang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Volume 1, hal 1-8.

Anastasi, A. (1976). Psychological testing, Fourth Edition. New York : Macmillan

Publishing Co., Inc. Asnaldi. (2008). Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Erlangga. Armatas, V. (2009). Mental retardation: definitions, etiology, epidemiology and

diagnosis. Journal of Child Development and Health Research. 1(2):112-122. Bender, L. (1938). A visual motor Gestalt Test And Its Clinical Use. New York : The

American Orthopsychiatric Association. Bratton, S.C; Ray, D & Rhine. (2005). The Efficacy of Play Therapy With Children: A

Meta-Analytic Review of Treatment Outcomes : Professional Psychology Research and Practice Copyright by the American Psychological Association Vol. 36, No. 4, 376–390

Ciptono & Supriyanto. (2010). Bina Diri Anak Tuna Grahita. Karya llmiah

disampaikan pada Pelatihan Guru Pembimbing Khusus BP Diksus Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah tanggal 2-6 Agustus 2010

Cook, T.D & Campbell, D.T.(1979). Quasi-Experimentation : Design & Analysis

Issues For Field Settings. USA : Houghton Mifflin Company Dennison, P.E. & Dennison, G.E. (1985). Personalized Whole Brain Integration. Edu-

Kinesthetics, Inc . UNICEF & University of Winconsin. (2013). Monitoring Child Disability in Developing

Countries : Result from The Multiple Indicator Cluster Surveys (MICS). September 11. 2013

Davidson, G.C; & Kring, N. (2010), Psikologi Abnormal. Terjemahan Noormalasari.

Jakarta : Rajawali Press

47

Dicaprio, R. (2013). Aplikasi Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Yogyakarta: Diva

Press. De Clerq. L. (1994). Tingkah Laku Abnormal dari Sudut Perkembangan. Terjemahan

Kusuma, W. Jakarta: Gramedia. Effendi, M. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. Delphie, B. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita Suatu Pengantar Dalam

Pendidikan Inklusi (Child With Developmental Impairment). Bandung: Refika Aditama

Goldstein, J. (2012). Play in Children’s Development, Health, and Well-Being. UK :

Oxford University Press Gunadi, T. (2010). Gerakan Meningkatkan Kecerdasan Anak. Penebar Swadaya.

Jakarta. Guyton, J.E. & Hall, (2007). Fisiologi Kedokteran edisi 11. Editor. Rachman, RY &

Hartanto, H.EGC. Jakarta. Hellendoorn, J. (1994). Play therapy with mentally retarded clients: Handbook of play

therapy. New York: John Wiley & Sons Hurlock, E. B. (2003). Perkembangan anak edisi 6. Alih Bahasa Istiwidayan &

Soedjarwo. Erlangga. Jakarta Kaduson, H.G & Schaefer, C.E. (2002). Fifteen Effective Play Therapy Techniques.

Copyright by the American Psychological Association, Inc. Professional Psychology: Research and Practice 2002, Vol. 33, No. 6, 515–522.

Kartono, K. (1993). Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual. CV Bandung:

Mandar Maju. Koppitz, EM. (1975). The Bender Gestalt Test for young children, Volume II :

Research and Application. New York: Grune & Stratton, Inc. Landreth, G. L. 2001. Innovations In Play Therapy. Taylor & Francis Group. Mangunsong, Frieda. (1998). Psikologi Dan pendidikan Anak Luar Biasa. Jakarta:

Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3 UI).

Mundy, L. (1957). The effect of play therapy on IQ and emotional and social

48

development of mentally challenged children : Play therapy interventions with children’s problems. Northvale, NJ: Jason Aronson.

Musbikin, Imam. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book. Partosuwito & Hasanat, N.U. (1999). Penggunaan Tes Bender Gestalt Untuk Deteksi

Terhadap Gangguan Emosi. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Pratikto, H. (2003). Bender Gestalt test (Bender Visual Motor Gestalt Test) :

Pendeteksian Kerusakan Otak Ditinjau dari Perspektif Ilmu Psikologi dan Kedokteran. Jakarta : Rajawali Press

Prihastuti. (2009). Pelatihan Terapi Bermain Ketrampilan Untuk Meningkatkan

Kecakapan Motorik Halus Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXVIII, No. 1, 35-47

Puspitawati, L. (1995). Estimasi kemampuan visual motorik anak-anak. Yogyakarta : Andi Star Ray, D. (2004). Supervision of basic and advanced skills in play therapy : Journal of

Professional Counseling, Practice, Theory, & Research, 32(2), 28-41 Ray, D., Bratton, S., Rhine, T., & Jones, L. (2001). The effectiveness of play therapy:

Responding to the critics. International Journal of Play Therapy, 10(1), 85–108. Reid, S.E. & Schaefer, C.E. (1986). Game Play Therapeutic Use of Childhood

Games. Canada : John Wiley & Sons Inc. Samsudin. (2008). Pembelajaran Motorik di Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Prenade

Media Group. Santrock, J.W. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sekarwati Dan Riyanto (2013). Permainan Maze Matching Board Untuk

Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tunagrahita. Jurnal Pendidikan Luar Biasa UNESA Volume 2 Nomor 3, hal 1-8

Soetjiningsih. (2006). Tumbuh kembang anak. Jakarta : EGC Soemantri T. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika Aditama. Sudiarto, Kapti, R.E, & Sigit, P. (2013). Pengaruh Gerakan Senam Terhadap

Peningkatan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Raudotul Athfal Baitul Mu’minin (Muslimat 17) Gunungrejo-Malang (Naskah Publikasi) Fakultas Psikologi UMM, Malang

49

Sugiyono. (2008). Metodologi penelitian kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta Sunaryo dan Sunardi. (2007). Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta:

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Supratiknya. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sutjihati, Tasnila (2012). Meningkatkan Kemampuan Koordinasi Mata Dan Tangan Pada Anak

Tunagrahita Sedang . Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, Volume 1 nomor 1, hal 172-182..

Triharso, A. 2013. Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30

Permainan Matematika dan Sains. Yogyakarta: Andi. Webb, S (2011). Playground (Canadian Association for Child and Play Therapy):

Heart Centered Play Therapy. Canada : Catalyst Creative Inc. Wenar, C. (1994). Developmental Psychology from infancy through Adolescence.

Colombos, Ohio : Mc graw Hill. Inc. Wibowo , D. (2005). Anatomi Tubuh Manusia. PT Grasindo. Jakarta Yuniarni, D. (2010). Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak