28
JURNAL KEBERLANGSUNGAN PERS MAHASISWA (Studi Tentang Strategi Manajemen Media Massa Pada Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kentingan dan LPM Motivasi Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam Mempertahankan Keberlangsungan Produksi Majalah Mahasiswa) Oleh: FEBRIVIA SHAUMI D1215021 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

JURNAL

KEBERLANGSUNGAN PERS MAHASISWA

(Studi Tentang Strategi Manajemen Media Massa Pada Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kentingan dan LPM Motivasi Universitas

Sebelas Maret Surakarta dalam Mempertahankan Keberlangsungan Produksi Majalah Mahasiswa)

Oleh:

FEBRIVIA SHAUMI

D1215021

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

Page 2: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

KEBERLANGSUNGAN PERS MAHASISWA

(Studi Tentang Strategi Manajemen Media Massa Pada Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kentingan dan LPM Motivasi Universitas Sebelas Maret

Surakarta dalam Mempertahankan Keberlangsungan Produksi Majalah Mahasiswa)

Febrivia ShaumiSri Herwindya Baskara Wijaya

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan PolitikUniversitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractAs an institution, the student press management is needed in arranging the

things that are in it. Without management, all efforts will be nothing.LPM should be able to maintain its existence by publishing its press products, which is student magazines.

The method used in this research is descriptive qualitative with the main data source from the interview with LPM Kentingan and LPM Motivasi and supporting data from documentation data from various sources. This study aims to describe the strategy of how the mass media management of Student Press Institution in maintaining its press publishing products, especially magazines. This research will focus on a discussion about mass media management strategy of Student Press Institution using Functions of Management theory by George R. Terry.

From the results of this research can be concluded that LPM Kentingan and LPM Motivation in management, in the editors line and in the business line have interrelationship with each other. Magazines that are the main products of the editorial will not be resolved without the support of the business line. For news issues in magazines raised by both LPM have their own character in. In the management of these two LPM show some differences. Keywords: Management, Student Press, Strategy, Mass Media, Magazine.

Pendahuluan

Perjalanan panjang sejarah persma (pers mahasiswa) hingga kini,

menunjukkan bahwa semakin banyaknya pers umum bermunculan membuat

eksistensi persma semakin tergeser. Persma yang dulunya menjadi media

alternatif pemberitaan hingga produknya dapat dinikmati oleh masyarakat umum,

kini persma menjadi media pemberitaan di lingkup kampus yang bernaung

Page 3: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

sajatetapi tidak menutup kemungkinan juga untuk mengangkat isu-isu diluar

kampus.

Eksistensi persma di tunjukkan dengan adanya produk-produk medianya,

terutama produk cetaknya yaitu majalah. Majalah menjadi salah satu indikator

yang menunjukkan keberlangsungan masing-masing pers mahasiswa.Pers

mahasiswa dalam kontennya lebih menyorot pada permasalahan dunia kampus,

tetapi tak menutup kemungkinan untuk menyorot permasalahan yang berada

diluar lingkungan kampus yang disajikan melalui sudut pandang

mahasiswa.Selain itu, yang membedakannya pers mahasiswa dengan pers umum

adalah sumber daya manusianya.Dalam pers mahasiswa, sumber daya manusia

yang dimilikinya ialah mahasiswa itu sendiri yang mana masih mempunyai

kewajiban untuk menyelesaikan kuliah sehingga lebih mengutamakan

pendidikannya daripada kegiatan pers mahasiswa tersebut, sedangkan pers umum

memang berisi orang-orang dengan tujuan untuk bekerja pada suatu lembaga pers.

Pers dianggap sebagai lembaga, begitupun pers mahasiswa. Sebagai lembaga

atau organisasi, manajemen dibutuhkan dalam mengatur hal-hal yang ada di

dalamnya. Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa

manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.1

Di Universitas Sebelas Maret terdapat sepuluh Lembaga Pers Mahasiswa

(LPM) yaitu LPM Kentingan, LPM Novum (Fakultas Hukum), Bapema (Fakultas

Ekonomi), LPM Kalpadruma (Fakultas Ilmu Budaya), LPM Visi (Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik), LPM Motivasi (Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan), LPM Eritro (Fakultas Kedokteran), LPM Scienta (Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), LPM Eureka (Fakultas Teknik) dan

LPM Folia (Fakultas Pertanian). Namun seiring dengan berjalannya waktu, LPM

Eureka tidak lagi aktif dalam dunia pers mahasiswa semenjak tahun 2014.

Sehingga sampai saat ini tercatat masih ada sembilan LPM yang masih aktif.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua LPM yaitu, LPM Kentingan dan

LPM Motivasi. Kedua LPM tersebut dipilih peneliti karena keaktifan kegiatan

1 Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. 2003. Hal 8.

1

Page 4: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

dalam lembaga tersebut.Keaktifan tersebut dapat dilihat dari rutinnya produksi

penerbitan majalah, aktifnya anggota LPM hingga keaktifan membentuk kegiatan-

kegiatan lain yang berhubungan dengan jurnalistik.

Dalam produksi produk penerbitan majalah mahasiswa, kedua LPM tersebut

selalu menerbitkankannya dengan rutin sesuai periode yang telah ditentukan oleh

masing-masing LPM. Dalam keberlangsungan produknya, kedua LPM tersebut

sama-sama memiliki jangka periode yang sama dalam penerbitannya, yaitu satu

kali dalam satu tahun periode kepengurusan. Setiap tahun, kedua LPM tersebut

dapat menerbitkan produknya dengan lancar. Dalam hal terbitan produk, tidak

semua LPM dapat menerbitkan produknya atau bahkan hanya sampai pada tahap

pengerjaan isi rubrik dari majalah dan tidak dapat sampai naik cetak dikarenakan

beberapa permasalahan yang dihadapi oleh LPM. Oleh karena itu, peneliti

memilih kedua LPM yaitu LPM Kentingan dan LPM Motivasi karena keduanya

dapat menerbitkan produk majalahnya secara periodik. Selain itu, jangkauan

distribusi produk majalahnya hingga luar jawa (Kampus-kampus di luar UNS).

Berdasarkan pembahasan diatas, peneliti ingin meneliti bagaimana strategi

manajemen media Lembaga Pers Mahasiswa dalam mempertahankan

keberlangsungan produksi majalahnya. Dalam penelitian ini, penulis akan

memfokuskan bagaimana strategi manajemen media Lembaga Pers mahasiswa

dari bagaimana memproduksi majalah dan mengelola sumber daya manusia yang

dimiliki untuk keberlangsungan hidup lembaga pers mahasiswa tersebut.

Rumusan Masalah

Bagaimana strategi manajemen media LPM Kentingan dan LPM Motivasi

Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam mempertahankan keberlangsungan

produksi majalah mahasiswa?

Telaah Pustaka

1. Media Massa

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan

secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan

media massa dibanding jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan

2

Page 5: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hamper

seketika pada waktu yang tak terbatas.2

Media massa bentuknya antara lain media elektronik (televisi dan radio),

media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku dan film. Dalam perkembangan

komunikasi massa yang sudah sangat modern dewasa ini, ada satu perkembangan

tentang media massa, yakni ditemukannya internet.3

2. Manajemen media massa

2.1. Manajemen

Menurut George R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka

kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang

kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen

adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah “managing” –Pengelolaan-, sedang

pelaksanannya disebut manager atau pengelola.4

George R. Terry membagi fungsi manajemen secara umum menjadi empat,

Planning, Organizing, Actuating, Controlling.

A. Planning

Planning ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok

untuk mencapai tujuan yang digariskan.Planning mencakup kegiatan pengambilan

keputusan, karena termasuk pilihan-pilihan alternatif keputusan. Diperlukan

kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna

merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa datang.5

B. Organizing

Pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan

untuk dan mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur

manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses.Manusia

merupakan unsur yang terpenting, melalui pengorganisasian manusia dapat di

2 Nurudin .Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2013. Hal 9.3 Ibid.Hal 5.4 George R. Terry & Leslie W. Rue.Dasar-dasar Manajemen.Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2005. Hal 1.

5 Ibid, Hal 17.

3

Page 6: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

dalam tugas-tugas yang saling berhubungan.Tujuan dari pengorganisasian ialah

untuk membimbing manusia-manusia bekerjasama secara efektif.6

C. Actuating

Actuating atau disebut juga “gerakan aksi” mencakup kegiatan yang dilakukan

seorang manager untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh

unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat

tercapai.Actuating mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan manusiawi dari

pegawai-pegawainya, memberi penghargaan, memimpin, mengembangkan dan

memberi komponsasi kepada mereka.7

D. Controlling

Controlling mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah kegiatan-

kegiatan dilaksanakan sesuai rencana.Pelaksanaan kegiatan dievaluasi dan

penyimpangan-penyimpangan yang tidak diinginkan diperbaiki supaya tujuan-

tujuan dapat tercapai dengan baik. Ada berbagai cara untuk mengadakan

perbaikan, termasuk merubah rencana dan bahkan tujuannya, mengatur kembali

tugas-tugas atau merubah wewenang; tetapi seluruh perubahan tersebut dilakukan

melalui manusianya. Orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan yang

tidak diinginkan itu harus dicari dan mengambil langkah-lagkah perbaikan

terhadap hal-hal yang sudah atau akan dilaksanakan.8

2.2. Manajemen Media Massa

Manajemen media melengkapi ilmu komunikasi sebagai subbagian di dalam

kajian media yang membahas aspek mesok atau “menengah” dari media. Ranah

kajian media sendiri dapat digolongkan menjadi tiga aspek, yakni makro, meso

dan mikro. Aspek makro berkaitan dengan struktur politik, ekonomi, sosial dan

budaya dalam konteks kesejarahan yang spesifik, aspek meso menjelaskan proses-

proses memproduksi dan mengkonsumsi teks media, termasuk dalam hal ini

manajemen media; sementara aspek mikro berkaitan dengan pembahasan

mengenai teks atau produk akhir media. Manajemen media berurusan dengan

sumber daya dan output dari organisasi media. Sumber daya meliputi dana, 6Ibid, Hal 73.7Ibid, Hal 17.8Ibid, Hal 18.

4

Page 7: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

pekerja media, informasi yang telah dimiliki, juga teknologi, sementara output

adalah pesan yang dihasilkan oleh media.9

Aplikasi teknologi juga menjadi indikator kinerja perusahaan karena

menunjukkan tingkat inovasi perusahaan. Dalam satu dekade terkahir,

perkembangan industri media ditandai oleh munculnya konvergensi media (media

convergence). Konvergensi ini merupakan integrasi media massa, komputer dan

telekomunikasi.10

Manajemen media memang memfokus kepada bagaimana menyiapkan

perangkat manajerial usaha pemberitaan. Bagaimana sebuah berita diproduksi dari

awal sampai akhir, dari tahap perencangan, persiapan, pelaksanaan, sampai

evaluasi dan kontrol hasil akhirnya.11

3. Pers

Pers mengandung dua arti. Arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, pers

hanya menunjuk kepada media cetak berkala: surat kabar, tabloid, dan majalah.

Sedangkan dalam arti luas, pers bukan hanya menunjuk pada media cetak berkala

melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik

audiovisual berkala yakni radio, televisi, film, dan media online internet. Pers

dalam arti luas disebut media massa. Secara yuridis formal, seperti dinyatakan

dalam Pasal 1 ayat (1) UU Pokok Pers No. 40/1999, pers adalah lembaga sosial

dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi

mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan

informasi baik dalam bentuk tulisan, suara gambar, suara dan gambar, serta data

dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak,

media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.12

Menurut Ashadi Siregar dalam Masduki, pers berada dalam dua tingkat.

Pertama, tindakan personal yang memiliki kaidah professional yang mewujud 9 Amir Effendi Siregar dkk. Potret Manajemen di Indonesia. Yogyakarta: Total Media. 2010. Hal

269-27010 Ibid. Hal 271 11 Septiawan Santana K. Jurnalistik Kontemporer.Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2005. Hal

18312 AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia Menulis berita dan feature. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media. 2006. Hal 31

5

Page 8: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

dalam penampilan media.Kedua, institusi sosial yang hadir karena kebermaknaan

karya professional itu di masyarakat. Pers adalah lembaga sosial dan wahana

komunikasi yang melaksanakan kegiatan jurnalistik, sehingga iapun harus

menganut nilai-nilai sosial.13

4. Pers Mahasiswa

4.1. Pengertian

Pers mahasiswa adalah penerbitan yang dikelola dan diterbitkan oleh

mahasiswa dengan dicirikan oleh idealisme kemahasiswaan. Salah satu ciri khas

yang melekat pada pers mahasiswa adalah idealisme kemahasiswaan yang

dimiliki oleh para aktivisnya. Oleh karena itu dari idealisme yang masih dipegang

teguh oleh pers mahasiswa, pers mahasiswa dapat menjadi lembaga kontrol sosial

disekitarnya, sekaigus sebagai alat pusat informasi dan penerbitan berita dikampus

yang masih menjunjung realita dan fakta yang ada.14

Didik Supriyanto membedakan dua jenis pers mahasiswa. Pertama, pers

mahasiswa yang diterbitkan oleh mahasiswa di tingkat fakultas atau jurusan.

Penerbitan ini biasanya menyajikan hal-hal khusus yang berkaitan dengan bidang

studinya. Kedua, pers mahasiswa yang diterbitkan di tingkat universias.

Penerbitan ini menyajikan hal hal yang bersifat umum.15

Metode Penelitian

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dapat dikatakan deskriptif karena penelitian ini menggambarkan

strategi manajemen media massa Lembaga Pers Mahasiswa di universitas sebelas

maret khususnya LPM Kentingan dan LPM Motivasi dalam mempertahankan

keberlangsungan produksi majalahnya. Sumber data utama dalam penelitian ini

yaitu wawancara dengan narasumber yang relevan. Informan untuk penelitian ini

yaitu Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi LPM Kentingan serta Pemimpin

Umum dan Sekretaris Umum LPM Motivasi. Data pendukung lainnya diperoleh

13 Masduki. Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta. 2004. Hal 8.

14 Utomo, Wisnu. P. Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan. Jogjakarta: Indie Book Corner. 2013. Hal 5

15 Didik Supriyanto. Perlawanan Pers Mahasiswa Protes Sepanjang NKK/BKK. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan. 1998. Hal 232.

6

Page 9: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

dari dokumen, artikel, literatur, jurnal serta situs internet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik analysis interactive dari

Miles & Huberman. Teknik analisis ini pada dasarnya terdiri dari tiga komponen:

reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta

pengujian kesimpulan (drawing and verifying conclusion).16Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan triangulasi data. Triangulasi data menunjuk pada upaya

peneliti untuk mengakses sumber-sumber yang lebih bervariasi guna memperoleh

data berkenaan dengan persoalan yang sama. Hal ini berarti peneliti bermaksud

menguji data yang diperoleh dari satu sumber (untuk dibandingkan) dengan data

dari sumber lain. Dari sini, peneliti akan sampai pada salah satu kemungkinan:

data yang diperoleh ternyata konsisten, tidak konsisten, atau berlawanan. Dengan

cara begini peneliti kemudian dapat mengungkapkan gambaran yang lebih

memadai (beragam perspektif) mengenai gejala yang diteliti. 17

Sajian dan Analisis Data

1. Strategi Manajemen Media Massa LPM Kentingan

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan merupakan hal yang pertama dilakukan dalam fungsi

manajemen. Perencanaan dilakukan agar semua rancangan kegiatan kerja

organisasi berjalan sesuai dengan hal yang diinginkan dan tujuan dari

organisasi tercapai. Dalam sebuah organisasi, merupakan hal yang penting

untuk menentukan hal-hal apa saja yang akan menjadi aktivitas kerja dalam

jangka waktu tertentu.

Di Bagian Redaksi LPM Kentingan, terdapat dua hal yang dilakukan

dalam tahap ini, pertama adalah mempersiapkan sumber daya manusia (sdm).

Dalam sebuah organisasi, sdm merupakan salah satu hal terpenting yang harus

dimiliki. LPM Kentingan merupakan organisasi persma yang tak lain seluruh

anggotanya adalah mahasiswa aktif di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

LPM Kentingan akan merekrut mahasiswa baru yang berminat dalam bidang

16 Pawito. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis. 2007. Hal 104.17 Ibid. Hal 99

7

Page 10: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

jurnalistik untuk bergabung. Masa rekruitmen anggota (marka) merupakan

tahap yang dilakukan dalam proses seleksi anggota baru.

Calon anggota akan diberi pelatihan dasar jurnalistik dengan berbagai

materi seperti straight news, feature, layout, fotografi dan riset. Dari pelatihan

tersebut untuk menyeleksi calon anggota yang benar-benar berkompeten

dalam bidang tersebut. Anggota yang mempunyai potensi akan mendukung

aktivitas kerja LPM Kentingan khusunya dalam bidang redaksi untuk

produksi-produksi jurnalistiknya, terutama majalah. Selain itu, diharapkan

calon anggota akan terbiasa dengan aktivitas LPM yang nantinya sebagian

besar aktivitasnya berkaitan dengan jurnalistik.

Kedua, merencanakan program kegiatan. Di LPM Kentingan, program-

program apa saja yang akan dijalankan didiskusikan dahulu dalam rapat

bidang oleh pengurus. Setelah mendiskusikan rencana program dalam rapat

bidang, kemudian dalam rapat kerja tersebut barulah tersusun semua program

kegiatan LPM Kentingan yang akan dijalankan dalam satu periode

kepengurusan yang sudah ditentukan dan diputuskan bersama.

Di bidang redaksi, terdapat beberapa kegiatan yang berhubungan dengan

produk-produk jurnalistiknya, yaitu untuk mengelola laman, menerbitkan

majalah serta menerbitkan buku esai. Dalam proses produksi majalahnya, hal

yang pertama dilakukan adalah untuk menetukan tema apa yang akan dibahas

dalam satu edisi. Penentuan tema dilakukan dalam suatu forum yaitu rapat

besar.

Dalam rapat besar tersebut akan di tentukan juga timeline untuk proses

produksi, bagaimana angle liputan, siapa penulisnya untuk rubrik-rubrik yang

terdapat dalam majalah. Segmentasi dari produk majalah tersebut adalah untuk

anak muda, tidak hanya mahasiswa yang berada dalam lingkup kampus UNS

tetapi masih berdomisili di Kota Surakarta.

Kemudian di bidang usaha akan menjalankan program kegiatan yang

berhubungan dengan keuangan seperti pengajuan dana program kerja ke

kemahasiswaan serta pengelolaan kas LPM Kentingan. Selain itu, bidang

8

Page 11: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

usaha juga mempunyai rencana program untuk mendapatkan tambahan dana

keuangan dari acara Solo Membaca yang diselenggarakan.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan proses kegiatan menyusun struktur

kepengurusan dalam sebuah organisasi atau lembaga. Di LPM Kentingan,

struktur kepengurusan dipilih melalui musyawarah anggota (musang) yang

digelar. Setelah terpilihnya Pemimpin Umum, akan dibentuk sebuah tim

formatur yang bertugas untuk menentukan Pimpinan Bidang yang akan

membantu Pimpinan Umum.

Pembagian dan pemilihan anggota yang akan ditunjuk sebagai pengurus

ditentukan dalam musyawarah anggota yang digelar di awal periode

kepengurusan. Dalam musyawarah ini akan ditentukan siapa Pemimpin

Umum yang akan menjabat beserta empat pemimpin bidang yang akan

membantu Pemimpin Umum dalam menjalankan kepengurusan, yaitu

Pemimpin Redaksi, Pemimpin Pengembangan Sumber Daya Manusia

(PSDM), Kesekreatriatan dan Perusahaaan. Dalam menentukan pengurus,

LPM Kentingan memilih dengan berbagai pertimbangan.

Pemilihan akan berdasarkan potensi yang dimiliki, kemampuan dalam

menjalankan tugas dan kinerjanya dalam organisasi. Anggota LPM Kentingan

yang baru lolos seleksi setelah masa rekruitmen tidak diperkenankan untuk

menjadi pengurus dalam organisasi. Mereka terlebih dahulu menjalani masa

magang di berbagai bidang kepengurusan di LPM Kentingan. Saat magang

tersebut, diharapakan dapat mengetahui bagaimana kinerja dan potensi

anggota baru serta anggota baru dapat mempunyai gambaran bagaimana

pekerjaan dalam satu bidang dan lainnya. Lalu ditahun kedua, anggota baru

bisa menjadi pengurus dan ditahun ketiga bisa menjadi pimpinan atau berada

di tataran ketiga kepengurusan. Dengan adanya berbagai proses dan tahapan

sebelum akhirnya menjadi pengurus, hal tersebut dapat melihat bagaimana

karakter anggota jika didalam organisasi dan juga menjadi proses

pembelajaran anggota sebelum memegang jabatan dalam organisasi sehingga

saat menjabat dapat menjalankan sesuai amanah yang diberikan.

9

Page 12: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

c. Actuating (Menggerakkan)

Menggerakkan diartikan sebagai bagaimana sebuah manajemen

menggerakkan sdm yang dimiliki untuk melakukan hal-hal yang diinginkan

sebuah organisasi mencapai tujuannya. Di bidang redaksi, program kegiatan

yang sudah direncanakan dalam rapat kerja dapat terlaksana dengan baik,

khususnya Majalah Kentingan karena merupakan produk jurnalistik utama

dalam LPM.

Dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan sebelumnya yaitu saat

diklat dasar dan diklat lanjutan dapat berpengaruh dalam proses produksi

majalah. Ilmu-ilmu yang didapat dapat diterapkan langsung. Liputan serta

penulisan untuk rubrik-rubrik yang ada di majalah dapat dikerjakan dengan

lancar sesuai timeline yang telah ditentukan diawal.

Sebagai pemimpin redaksi (Pimred), mengawasi dan mengarahkan

anggota lain agar tetap pada jalur konsep majalah yang ditentukan serta

menjadi mentor atau guru jika ada kesulitan yang dihadapi dalam proses

pembuatannya. Selain itu pemimpin umum juga mengawasi dan lebih

mendisiplinkan dalam berbagai hal agar target tepat waktu dapat

tercapai.Pimred yang sensitif terhadap masalah yang ada seperti misalnya,

terdapat anggota-anggota yang tidak mampu melaksanakan tugasnya akan

segera dialih kerjakan sehingga tidak akan membuang-buang waktu.

Di bidang usaha yang merencanakan program Solo Membaca telah

terlaksana pada tanggal 15-20 Mei 2017 yang diadakan di student center UNS.

Acara yang berlangsung selama lima hari tersebut diisi dengan bazaar buku,

bedah buku, talkshow, pelatihan nulis serta menonton dan diskusi tentang

film.

Acara “Solo Membaca” yang diselenggarakan oleh LPM Kentingan yang

mana juga merupakan bersamaan dengan peringatan hari buku nasional

merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mendapatkan dana tambahan

untuk LPM Kentingan. Hasil penjualan buku akan dibagi dengan beberapa

penerbit serta distributor buku yang telah terjalin kerjasama. Selain dari Solo

10

Page 13: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

Membaca, pendanaan utama didapatkan dari pihak universitas dengan cara

pengajuan pendanaan program kerja ke kemahasiswaan.

d. Controlling (Mengawasi)

Dalam tahap ini merupakan kelanjutan untuk melihat bagaimana kegiatan

berjalan sesuai rencana atau tidak. Tahap ini dapat disebut juga sebagai tahap

evaluasi atas apa yang telah dikerjakan oleh LPM dalam mencapai target-

targetnya. Di LPM Kentingan, setiap program yang dikerjakan selesai selalu

melakukan evaluasi. Selain itu, setiap setengah tahun kepengurusan juga

melakukan evaluasi keseluruhan yang disebut dengan rapat pleno.

Hal-hal yang diperhatikan dalam evaluasi mencakup seperti kualitas

produk pers yang dibuat dan bagaimana kinerja SDM yang bertugas. Di dalam

evaluasi hal-hal yang menyimpang, akan menjadi pembelajaran agar

selanjutnya tidak terulang kesalahan yang sama. Dan juga demi kepentingan

organisasi agar lebih baik kedepannya dalam mengelola semuanya.

2. Strategi Manajemen Media Massa LPM Motivasi

a. Planning (Perencanaan)

LPM Motivasi mempersiapkan sdm yang dimiliki dan merencanakan

program kegiatan. sdm yang dimiliki oleh sebuah organisasi sangatlah

penting. Sdm yang dimaksudkan tidak hanya berwujud manusia saja tetapi

dalam bentuk potensi-potensi yang dimiliki.

Potensi sdm yang dibutuhkan oleh persma adalah yang paham akan

jurnalistik serta yang mempunyai kemauan untuk mempelajari jurnalistik dan

mempunyai potensi untuk menulis. Untuk mewujudkannya, LPMakan

merekrut calon anggota baru setiap tahunnya dan kemudian memberikan

materi-materi jurnalistik dalam satu rangkaian acara yaitu Diklatsar

(pendidikan latihan dasar). Dengan pemberian materi-materi tersebut

diharapkan dapat membantu memperdalam potensi-potensi yang dimiliki

masing-masing anggota.

Di bidang redaksi, untuk program utama LPM Motivasi seperti produk

penerbitan persnya yaitu majalah dan koran sudah turun temurun. Sejak

berdirinya LPM Motivasi, sudah ada produk-produk pers yang diterbitkan

11

Page 14: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

yang kemudian didistribusikan di lingkungan kampus UNS dan sampai

sekarang ini bahkan dikirimkan kepada persma-persma di luar UNS yang

mempunyai jaringan dengan LPM Motivasi.

Semua rencana program kerja untuk satu periode akan disusun dalam rapat

kerja. Di LPM Motivasi terdapat tiga bidang utama yang menaungi pengurus

lain di bawahnya, yaitu bidang umum yang terdiri dari Pemimpin Umum,

Sekretaris Umum dan Bendahara Umum, Bidang Penelitian dan

Pengembangan atau Litbang, Bidang Redaksi serta Bidang Perusahaan. Setiap

bidang tersebut mempunyai rencana dan target-target yang akan dicapai dalam

periode tersebut.

Bidang redaksi mempunyai merencanakan program kegiatan seperti

mempersiapkan produk-produk pers organisasi, yaitu Koran AK-47, majalah

Motivasi serta Website Motivasi. Selain itu juga mengadakan upgrading dan

mempersiapkan magang untuk anggota baru di bidang redaksi. Bidang

perusahaan menyiapkan juga kegiatan upgrading seperti bidang lain, mencari

pemasang iklan, memproduksi ‘kaos narsis’ sebagai pemasukan tambahan dan

juga layouting produk-produk pers.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Untuk menyusun dan menempatkan SDM yang dimiliki, LPM Motivasi

mengatur dan memilihnya secara musyawarah mufakat dalam satu forum,

yaitu musang (musyawarah anggota). Dalam forum musang, tidak hanya

memilih Pemimpin Umum saja tetapi juga menentukan struktur kepengurusan

dibawahnya yang dipilih oleh Tim Formatur. Dalam memilih Pemimpin

Umum serta Pemimpin bidang dan pengurus lainya, terdapat hal-hal yang

harus diperhatikan untuk menentukannya.

Dalam menentukan Pemimpin Umum di LPM Motivasi, hal yang paling

diperhatikan adalah harus benar-benar paham akan dunia jurnalistik. Hal

tersebut dikarenakan nantinya semua produk pers yang diterbitkan oleh LPM,

akan diperiksa dahulu oleh Pemimpin Umum yang juga bertindak sebagai

penanggung jawabnya. Selain itu, untuk menentukan pengurus lainnya dalam

12

Page 15: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

struktur kepengurusan, terdapat hal-hal yang dilihat untuk menmilihnya agar

sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimiliki.

Latar belakang pendidikan yang digeluti menjadi bahan pertimbangan

dalam penentuan dimana penempatannya dalam struktur organisasi. Selain itu,

sistem kaderisasi dalam organisasi yang diterapkan dapat dengan mudah

melihat potensi seseorang. Hal tersebut sangat membantu dalam melimpahkan

wewenang jabatan yang sesuai dalam organisasi.

c. Actuating (Menggerakkan)

Untuk menggerakkan SDM yang dimiliki untuk mencapai tujuan

organnisasi tidaklah mudah. Di bidang redaksi, LPM Motivasi mempunyai

cara tersendiri yang dapat membangkitkan kemauan SDM untuk dapat

mengerjakan dan menyelesaikan program kegiatan terutama dalam produksi

produk pers yang dimiliki.

Dengan belajar bagaimana sejarah pers, memperkenalkan tokoh-tokoh

dalam dunia pers akan membuat lebih mengenal akan dunia jurnalistik.

Harapannya agar selain anggotanya lebih mengenal jurnalistik dan menjadikan

motivasi untuk dapat membuat tulisan seperti tokoh-tokoh yang berpengaruh

tersebut. Menurut Yohanes, cara itu dianggap lebih efektif untuk

membangkitkan dan membuat anggota senang dalam menulis.

Selain itu, untuk mengembangkan potensi SDM yang dimiliki, LPM

Motivasi memberikan pelatihan-pelatihan materi jurnalistik dalam suatu

rangkaian kegiatan yang disebut Diklat (Pendidikan dan Latihan).Dengan

adanya pemberian materi-materi jurnalistik, anggota yang mengikutinya

diharapkan akan lebih memahami akan ilmu tersebut dan dapat

menerapkannya saat mereka mengerjakan produk-produk pers yang dimiliki

LPM Motivasi.

Majalah Motivasi terbit satu kali setiap periode kepengurusan dengan tema

yang tidak hanya mengangkat isu-isu seputar uns saja tapi juga isu-isu di

Surakarta maupun diluar itu yang masih berskala nasional. Di dapur redaksi,

akan dirapatkan dahulu apa penentuan tema yang akan diangkat dalam satu

majalah. Selain itu, penentuan narasumber, penugasan liputan serta timeline

13

Page 16: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

pengerjaan majalah juga di tentukan dalam rapat tersebut. Setelah itu, barulah

untuk terjun ke lapangan.

Dalam proses produksinya, tidak selalu berjalan mulus. Dari mulai waktu

serta fakta yang ditemui berbeda ketika dilapangan. Waktu menjadi kendala

yang utama yang dirasakan. Kurang bisanya mengatur waktu sehingga proses

produksi mundur dari jadwal yang telah ditetapkan. Selain itu prioritas dalam

mengerjakan majalah yang notabene produk utama motivasi tidak

dilaksanakan.

Selain pembuatan majalah, di bidang redaksi juga mempunyai program

yaitu upgrading. Upgrading adalah rangkaian acara untuk mengembangkan

skill serta memberikan materi-materi yang dibutuhkan oleh anggota saat itu.

Upgrading dengan tema sastra dilakukan karena itu yang dirasa dibutuhkan

dalam kepengurusan. Kegiatan yang dilakukan dari mulai diskusi dan

mengikuti acara-acara yang berbau sastra yang digelar di Surakarta. Tidak

hanya diskusi internal, juga bergabung dalam diskusi yang diselenggarakan di

Balai Soedjatmoko.

Kemudian, di bidang usaha juga memiliki kegiatan upgrading yang

diselenggarakan. Upgrading dalam bidang usaha bermanfaat untuk

kemampuan mereka dalam kreativitas sehingga dapat menghasilkan tambahan

dana dari skill yang telah diajarkan.Hasil dari penjualan akan masuk ke dalam

kas motivasi. Selain dari penjualan kaos, dana juga didapat dari hasil iklan

yang masuk ke Motivasi. Tetapi untuk dana utama, LPM Motivasi tetap

mendapatkan dana dari pihak kampus untuk terlaksananya kegiatan yang akan

direncanakan.

d. Controlling (Mengawasi)

Dalam tahap evaluasi, ada beberapa hal yang dinilai dan menjadi indikator

sebuah pekerjaan itu berhasil atau tidak. Di LPM Motivasi secara keseluruhan

terdapat dua indikator keberhasilan pemimpin dalam satu periode

kepengurusan.

Terdapat dua hal yang menjadi indikator keberhasilan kepengurusan di

LPM Motivasi, yaitu terbitnya produk-produk pers dan adanya reorganisasi

14

Page 17: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

untuk kepengurusan selanjutnya. Selain menjadi indikator keberhasilan,

terbitnnya produk pers yang dihasilkan juga dianggap sebagai eksistensi.

Evaluasi program dilakukan saat program tersebut setelah selesai dan juga

pada saat program tersebut masih berjalan jika program kegiatan yang dibuat

tersebut berlangsung selama beberapa hari agar hal-hal yang menyimpang saat

acara berlangsung dapat segera diperbaiki agar acara berjalan sesuai rencana.

Selain itu terdapat evaluasi secara keseluruhan atas kinerja organisasi yang

akan dilakukan dalam rapat pleno.

Kesimpulan

LPM Kentingan dan LPM Motivasidalam pengelolaan manajemennya, yaitu

di bidang redaksi dan di bidang usaha memiliki keterkaitan satu sama lain.

Majalah yang menjadi produk utama dari bidang redaksi tidak akan terselesaikan

tanpa dukungan dan bantuan dari bidang usaha. Untuk isu pemberitaan dalam

majalah yang diangkat oleh kedua LPM tersebut memiliki karakternya masing-

masing dalam memberitakan. Dalam pengelolaan manajemennya kedua LPM

tersebut menunjukkan beberapa perbedaan yang terlihat. Di bidang redaksi dalam

pengelolaannya, LPM Kentingan terlihat lebih unggul dalam pengelolaan

waktunya. Hal tersebut dapat dilihat pada produk majalahnya yang terbit tepat

waktu. Namun dari segi isi pemberitaan, masing-masing memiliki karakter

khasnya dalam mengangkat sebuah isu. Kemudian dari segi di bidang usaha, LPM

Kentingan telah memiliki hubungan baik dengan beberapa penerbit sehingga acara

tahunan Solo Membaca yang terlaksana dari tahun ke tahun.

Daftar PustakaHandoko, T. Hani. (2003) Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Masduki. (2004). Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Yogyakarta: UII

Press Yogyakarta. Nurudin. (2013). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis. Sumadiria, AS Haris. (2006). Jurnalistik Indonesia Menulis berita dan feature.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

15

Page 18: D1215021.docx · Web viewProgram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract As an institution, the student press management

Supriyanto, Didik. (1998). Perlawanan Pers Mahasiswa Protes Sepanjang NKK/BKK. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

Terry, George R. & Leslie W. Rue. (2005). Dasar-dasar Manajemen.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Utomo, Wisnu. P. (2013). Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan. Jogjakarta: Indie Book Corner.

16